You are on page 1of 19

PENGARUH JOGGING TERHADAP KADAR LEMAK

PADA SISWA DI SMP HANG TUAH MAKASSAR

The Influence of Jogging on Fat Level of Students at SMP Hang Tuah Makassar

NUR JUWARNI

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
PENGARUH JOGGING TERHADAP KADAR LEMAK
PADA SISWA DI SMP HANG TUAH MAKASSAR

The Influence of Jogging on Fat Level of Students at SMP Hang Tuah Makassar

NUR JUWARNI

Program Studi Pendidikan Jasmani dan Olahraga Program Pascasarjana


Universitas Negeri Makassar

neng.nurjuwarni@gmail.com

Abstract. The Influence of Jogging on Fat Level of Students at SMP Hang Tuah Makassar in
2019 (supervised by Jamaluddin and Arimbi).

The percentage of body fat level is generally used to determine the optimal
composition of a person’s body. The optimal percentage of body fat at the age of cildren to
adolescents is 10%-20% specifically for men. Measurement or examination of the
composition of body fat level if it is done according to physical dosage and activities. In
addition, it can also be used to datermine the value of the success rate of an exercise program
conducted. Therefore, the problem statement of this study is whether there is influence of
jogging on fat level of students at SMP Hang Tuah in 2019.

The study aims at examining the influence of jogging on body fat level of students at SMP
Hang Tuah Makassar in 2019. The study is descriptive in nature (general description). The
populations of the study were students at SMP Hang Tuah Makassar chosen by employing
non-random sampling technique (probability sample) and obtained 30 male students. Data
were analyzed by using descriptive percentage technique.

The results of the study reveal thet the influence of jogging on fat level of students at SMP
Hang Tuah Makassar is strong to change fat level from very high fat level category to high
category shown from the table before conducting jogging at the fat level 30.4% changet to
25.3% after couducting jogging; after couducting jogging from high category changed to
normal category shown from the table before couducting jogging at the fat level 25.1%
changed to 19.1% after couducting jogging. The fat level from the frequency classification of
the result of low fat level is 1 student from 30 samples with 3.3%, normal fat level is 23
student with 76.7%, high fat level is 4 students with a percentage of 13.3%, very high fat
level of 2 students with 6.7%. Thus, the conclusion is the influence of jogging on fat level of
students at SMP Hang Tuah Makassar decreasing with fat level of 1 %-7%, so very high fat
level can change to normal level and the normal fat level is expected can maintain stabilized
fat level condition.

Keywords:jogging, fat level, omron karada scan body composition monitor HBF-375
Abstrak. Pengaruh Jogging Terhadap Kadar Lemak pada Siswa di SMP Hang Tuah
Makassar tahun 2019. (Dibimbing oleh Promotor Jamaluddin serta Kopromotor Arimbi

Persentase kadar lemak tubuh umumnya digunakan untuk menentukan komposisi


optimal tubuh seseorang. Persentase lemak tubuh optimal pada usia anak-anak sampai remaja
yaitu 10%-20% khusus untuk laki-laki. Pengukuran atau pemeriksaan komposisi kadar lemak
tubuh jika dilakukan secara rutin akan memberikan konstribusi positif terhadap kesehatan
jika dilakukan sesuai dosis fisik dan aktifitasnya. Selain itu, juga dapat digunakan untuk
mengetahui nilai tingkat keberhasilan suatu program latihan yang dilakukan. Oleh karena itu
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh jogging terhadap kadar
lemak pada Siswa di SMP Hang Tuah Makassar tahun 2019.

Tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah ada pengaruh jogging
terhadap kadar lemak tubuh pada Siswa di SMP Hang Tuah Makassar tahun 2019. Penelitian
ini bersifat deskriptif ( gambaran umum). Popupasi adalah siswa di SMP Hang Tuah
Makassar dipilih secara Non Random Sampling (sampel nonprobabilitas ) dengan jumlah
sampel sebanyak 30 siswa laki-laki. Tehnik analisis data yang digunakan adalah deskriptif
presentase.

Hasil penelitian menunjukkan pengaruh jogging terhadap kadar lemak pada siswa di
SMP Hang Tuah Makassar sangat mempengaruhi perubahan terhadap kadar lemak dari
kategori kadar lemak sangat tinggi menjadi tinggi terlihat dari tabel sebelum melakukan
jogging kadar lemak 30,4% berubah menjadi 25,3% setelah melakukan jogging, dari yang
kategori tinggi berubah menjadi normal terlihat dari tabel sebelum melakukan jogging kadar
lemak dari 25,1% berubah menjadi 19,1% sesudah melakukan jogging. Nilai kadar lemak
dari klasifikasi frekuensi hasil kadar lemak rendah 1 orang dari jumlah sampel 30 dengan
persentase 3,3%, kadar lemak normal sebanyak 23 orang dengan persentase 76,7%, kadar
lemak tinggi sebanyak 4 orang dengan persentase 13,3%, kadar lemak sangat tinggi sebanyak
2 orang dengan persentase 6,7%. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh jogging terhadap kadar
lemak pada siswa di SMP Hang Tuah Makassar rata-rata terjadi penurunan kadar lemak 1%-
7%, jadi kadar lemak yang sangat tinggi bisa berubah menjadi normal dan kadar lemak yang
normal diharapkan menjaga kondisi kadar lemaknya agar tetap stabil.

Kata Kunci: jogging, kadar lemak, Omron Karada Scan Body Composition Monitor HBF-
375.
A. PENDAHULUAN Bagi orang indonesia, kebutuhan
Sehat adalah karunia tuhan paling lemak harian adalah sekitar 15-20% dari
berharga yang tidak dapat di nilai dengan kebutuhan energi total. Jadi lemak
suatu apapun dan modal utama untuk berperan penting agar tubuh tetap dalam
memenuhi berbagai aktivitas. Bukan rahasia kondisi segar. Kadar lemak dengan jumlah
jika setiap orang baik tua maupun muda yang cukup di dalam tubuh akan
menginginkan kondisi tubuh yang sehat bagi memberikan dampak yang positif bagi
tubuhnya. Setiap manusia memiliki tubuh, diantaranya sebagai sumber energi
kebutuhan untuk meningkatkan derajat yang paling tinggi nilai kalorinya serta
hidupnya, baik dari segi ekonomi, sosial dan fungsi fisiologis yang bekerja di dalam
kesehatan. Kebutuhan akan berfikir, tubuh (pembangun sel, pembangun otak,
berjalan, menulis, mengolah makanan pembangun hormon dan melindungi organ
(metabolisme) hingga beristirahat dan vital dalam tubuh). Tetapi kadar lemak
semuanya itu memerlukan energi. Energi dengan jumlah yang berlebihan atau di atas
yang diperlukan tersebut berasal dari normal akan memberikan dampak yang
makanan, dimana sumber makanan yang buruk bagi tubuh yakni menyebabkan
dikonsumsi mengandung energi dalam penumpukan lemak di dalam tubuh,
bentuk kalori. Sumber energi kalori tersebut sehingga yang akan terjadi timbulnya
dibagi kedalam kelompok nutrisi makro, beberapa penyakit seperti obesitas atau
yakni: protein, lemak, dan karbohidrat. kegemukan, penyakit jantung, diabetes,
kanker, dan arthritis. Selain itu, bentuk
Lemak merupakan salah satu zat gizi tubuh pun menjadi kurang enak dipandang
makro yang memiliki peran penting bagi karena munculnya lemak berlebih di
tubuh yang berperan menyimpan kelebihan berbagai tempat tertentu dalam tubuh.
energi yang berasal dari makanan yang Dalam kandungan kadar lemak pada setiap
telah di konsumsi. Lemak yang termasuk manusia ada yang memiliki kadar lemak
kedalam nutrisi makro adalah suatu zat kurang atau berlebihan dan masing-masing
yang kaya energi, Setiap gram lemak memiliki efek tertentu bagi kesehatan
mengandung sembilan kalori melebihi tubuh. Kekurangan lemak dapat
kalori yang terdapat dalam karbohidrat dan menimbulkan kerugian bagi kesehatan
protein. Oleh karena itu, lemak memiliki manusia. Beberapa penyakit yang dapat di
berbagai macam fungsi yang sangat timbulkan akibat kekurangan lemak antara
penting untuk menjaga tubuh agar tetap lain: depresi, dyslexia (anak yang sulit
sehat antara lain adalah cadangan dan membaca), sulit konsentrasi, autis, merasa
sumber energi (lemak merupakan sel lelah, daya ingat yang lemah. Adapun
sumber energi dan siap ditransfer menjadi kelebihan mengonsumsi lemak yang
tenaga), proteksi (lemak berfungsi sebagai berlebihan memberikan efek yang buruk
proteksi terhadap organ seperti hati dan bagi kesehatan karena merupakan salah
otak), penurunan kebutuhan makanan satu faktor yang dapat memicu berbagai
lemak berfungsi sebagai medium pembawa gangguan dalam kesehatan, seperti
atau transfer untuk vitamin yang menyatu hipertensi.
dalam lemak, yaitu vitamin A, D, E, dan
K. Seperti yang kita ketahui aktifitas
gerak yang dilakukan dalam bentuk
olahraga khususnya jogging bisa menjadi tertentu baik yang masuk maupun yang
salah satu alternatif kegiatan olahraga yang keluar didalam tubuh seseorang melalui
mudah dilakukan dalam kurun waktu aktifitas olahraga sebelum maupun
sekurang-kurangnya ±30-45 menit dalam sesudah. Dan bisa pula dilakukan melalui
proses pembakaran kalori dan kadar lemak perhitungan IMT (Indeks Masa Tubuh)
didalam tubuh. Dimana jogging adalah untuk mengetahui kadar lemak dan kondisi
olahraga yang memerlukan daya tahan, tubuh seseorang.
kelentukan serta power dalam
pelaksaannya. Saat kita melakukan Berdasarkan observasi peneliti pada
olahraga jogging selama ±30-45 menit Siswa di SMP Hang Tuah Makassar,saya
yang perlu diperhatikan adalah durasi melihat masih kurangnya pengetahuan dan
(waktu), intensitas, interval dan proses pemahaman tentang pentingnya menjaga
dalam pelaksanaannya, maka akan terjadi kesehatan dikawasan tersebut salah
perubahan fisiologi kinerja didalam tubuh satunya kurangnya kesadaran menjaga
manusia melalui metabolisme yang kesehatan dan dari segi pola makan yang
mengakibatkan suhu tubuh mengalami terkadang sulit untuk dikontrol atau
perubahan dalam bentuk suhu panas yang mengkonsumsi makanan yang kurang
keluar melalui kelenjar dipermukaan kulit sehat (instan) yang juga mengandung
yang berubah dalam bentuk keringat kadar lemak tinggi dan kurang
sehingga terjadilah pembakaran kalori berolahraga. Efek kesehatan bagi tubuh
berupa kadar lemak. Dengan demikian terhadap makanan yang di konsumsi
aktifitas gerak yang dilakukan berupa mengandung lemak tinggi sangat kurang
jogging selama ±30-45 menit untuk baik bagi kesehatan tubuh kita khususnya
mempengaruhi aspek didalam tubuh. pada anak-anak usia muda, remaja atau
Dalam berolahraga yang perlu dewasa.Tingkat ekonomi yang semakin
diperhatikan adalah mengatur dosis baik, kebanyakan memilih makanan yang
aktifitas olahraga baik intensitas, kekuatan siap saji dan mewah yang memiliki
(power), kecepatan, daya tahan, komposisi kadar lemak yang tinggi dan
kelentukan,dan waktu dengan kebanyakan kurang paham akan bahaya
memperhatikan keamanan saat melakukan terhadap makanan di konsumsinya.
aktifitas olahraga tersebut, apalagi Memiliki jumlah kadar lemak yang sangat
olahraga berat yang memerlukan energi tinggi didalam tubuh, akan sangat
besar seperti aerobik atau anaerobik membahayakan kesehatan tubuh pada usia
dengan kemampuan yang disesuaikan muda, remaja ataupun dewasa. Oleh
kondisi tubuh seseorang. Karena setiap karena itu, diperlukan peran olahraga agar
manusia memiliki metabolisme yang dapat mencegah terjadinya kelebihan kadar
berbeda-beda dalam proses pembakaran lemak dan mengontrol berat badan agar
kalori berupa lemak. Melalui pengukuran tetap seimbang dengan memperhatikan
alat yaitu karada scan body composition asupan makanan yang masuk kedalam
monitor HBF-375 (alat yang digunakan tubuh kita.
untuk mengukur komposisi kadar lemak Adanya kasus tersebut maka peneliti
tubuh dari sekian persen yang terdapat perlu melakukan penelitian terhadap
dalam tubuh) kemampuan yang bisa perubahan kadar lemak yang ada dalam
mengetahui jumlah lemak dibagian tubuh
tubuh dengan memberikan perlakuan 2. Rendahnya tingkat kebugaran
sesuai dengan konsep penelitian yang akan kardiorespirasi berhubungan dengan risiko
dilakukan oleh peneliti. Dari hasil latar kematian prematur yang lebih tinggi dari
belakang di atas, penulis tertarik untuk semua penyebab, dan khususnya semua
melakukan penelitian mengenai “Pengaruh dari penyakit kardiovaskular. untuk
Jogging Terhadap Kadar Lemak pada melihat ini dari perspektif yang lebih
Siswa di SMP Hang Tuah Makassar ”. positif, peningkatan kebugaran
kardiorespirasi berhubungan dengan
B. KAJIAN PUSTAKA penurunan risiko kematian dari semua
1. Hakikat Jogging. penyebab.
MenurutBushman(2011:99)Pertimbang 3. kebugaran aerobik/jogging adalah
kan bagaimana bisa merasa terengah- fondasi penting yang akan memungkinkan
engah ketika dengan cepat menaiki tangga untuk terlibat dalam kegiatan sehari-hari
yang menunjukkan tubuh membutuhkan dengan lebih mudah.
oksigen. aerobik berarti dengan oksigen 4.Peningkatan daya tahan kardiorespirasi
dan kebugaran aerobik, atau daya tahan memungkinkan untuk lebih berpartisipasi
kardiorespirasi seperti juga disebut dengan penuh dalam kegiatan rekreasi dan
aktifitas atau gerak, berkaitan dengan olahraga.
seberapa baik tubuh mampu mengambil 5. Aktivitas aerobik yang meningkatkan
oksigen dan menggunakannya. kegiatan daya tahan kardiorespirasi juga membakar
yang melibatkan kelompok otot besar yang sejumlah besar kalori dan dengan
terlibat dalam gerakan dinamis untuk demikian membantu menjaga berat badan
waktu yang lama dianggap aerobik. sistem agar tetap stabil dan terlihat ideal.
kardiovaskular (jantung dan pembuluh Adapun struktur penunjang aktifitas
darah) dan sistem pernapasan (paru-paru olahraga yaitu:
dan saluran udara) bekerja bersama selama a. Pemanasan
aktivitas berdurasi lebih lama untuk Pemanasan yang terdiri dari aktivitas
memasok otot dan organ yang bekerja tingkat rendah hingga sedang selama lima
dengan oksigen yang mereka butuhkan. hingga sepuluh menit sangat penting.
contoh kegiatan aerobik termasuk berjalan, maksud dari pemanasan adalah untuk
jogging, berlari, bersepeda, berenang, benar-benar meningkatkan suhu otot,
menari, hiking, dan olahraga tim seperti sehingga mempersiapkan tubuh untuk
bola basket. tuntutan fase pengkondisian daya tahan,
daya tahan kardiorespirasi merupakan atau fokus utama, dari latihan. pemanasan
aspek aspek kesehatan yang penting mempersiapkan jantung, paru-paru, dan
karena ada beberapa alasan antara lain: otot untuk fase pengkondisian daya tahan
1. Jenis daya tahan jantung kardiorespirasi dari sesi latihan aerobik. pikirkan
yang lebih baik mengarah ke tingkat pemanasan sebagai jalan menuju jalan
aktivitas fisik rutin yang lebih tinggi saat bebas hambatan yang memberi waktu
menjalani kehidupan sehari-hari. ini pada untuk membawa kendaraan ke kecepatan
gilirannya memberikan manfaat kesehatan lalu lintas untuk menghindari kecelakaan.
tambahan. Dengan cara yang sama, pemanasan harus
lebih lama jika intensitas fase pengerasan
tinggi.
b. Fase pengkondisian daya tahan. per minggu untuk aktivitas yang giat
Untuk melanjutkan analogi jalan (yaitu, jogging), memungkinkan untuk
bebas hambatan, fase pengkondisian daya memenuhi jumlah aktivitas fisik yang
tahan adalah jalan bebas hambatan itu disarankan.
sendiri yang menjadi fokus utama d. Intensitas
perjalanan. fase pengkondisian untuk Dengan meningkatnya intensitas
aktivitas aerobik dipandu oleh prinsip kegiatan, demikian juga potensi manfaat
FITT, yang merupakan singkatan dari kesehatan. untuk mendapatkan manfaat
frekuensi, intensitas, waktu, dan jenis. kesehatan dan kebugaran, olahraga harus
frekuensi mengacu pada jumlah hari per memberi tekanan pada sistem pernapasan
minggu di mana menyisihkan waktu untuk kardio dengan kata lain, harus
berolahraga. Intensitas mencerminkan memperhatikan peningkatan detak jantung
seberapa keras bekerja saat berolahraga. dan pernapasan. ketika berbicara tentang
c. Frekuensi intensitas, para profesional kebugaran
Frekuensi yang direkomendasikan dari umumnya menggunakan istilah-istilah
latihan aerobik adalah antara tiga dan lima yang moderat dan kuat. untuk gambaran
hari per minggu. berapa hari berolahraga singkat, anggap aktivitas berintensitas
akan tergantung pada tujuan dan intensitas sedang setara dengan jalan cepat dan
yang paling tepat untuk. Meskipun aktivitas berintensitas kuat setara dengan
beberapa hari per minggu aktivitas dapat jogging atau berlari.
memberikan manfaat, aktivitas fisik teratur Berbagai metode sampel tersedia
memberikan lebih banyak manfaat dan untuk membantu mengukur intensitas
memiliki risiko cedera muskuloskeletal pertarungan latihan. Salah satu metode
yang lebih rendah daripada aktivitas adalah memantau tingkat upaya yang dapat
sporadis. akan membutuhkan sedikitnya dirasakan, meskipun ini merupakan
tiga hari per minggu jika terlibat dalam subjektif (misalnya: menentukan seberapa
kegiatan yang aktif, tetapi setidaknya lima mudah atau sulit berolahraga), skala angka
hari per minggu disarankan jika berencana dapat membantu memandu ke tingkat
untuk aktivitas intensitas sedang. misalnya aktivitas yang sesuai. pedoman aktivitas
jika menikmati berlari (kegiatan yang fisik departemen kesehatan dan layanan
giat), tiga hari per minggu akan memberi manusia AS untuk orang Amerika
manfaat kesehatan dan kebugaran. namun, menunjukkan skala 0 hingga 10. duduk
jika merencanakan program jalan kaki saat istirahat adalah 0, dan tingkat upaya
(aktivitas berintensitas sedang), maka tertinggi adalah 10. aktivitas intensitas
setidaknya lima hari per minggu akan lebih sedang adalah 5 atau 6 pada skala upaya
baik. Jika menikmati pencampuran jenis ini. Aktivitas intensitas tinggi berada pada
dan intensitas aktivitas, maka kombinasi level 7 atau 8. Metode ini memungkinkan
mingguan aktivitas moderat dan untuk melakukan individualisasi latihan
bersemangat tiga hingga lima hari berdasarkan tingkat kebugaran
dianjurkan. misalnya, dapat berjalan kardiorespirasi saat ini.
beberapa hari per minggu dan jogging di Metode lain, yang disebut tes bicara,
hari pasangan lainnya. ini akan dianggap juga dapat digunakan untuk menetapkan
pada dua hari per minggu untuk aktivitas intensitas latihan pada tingkat sedang. jika
sedang (misalnya: berjalan) dan dua hari bekerja pada intensitas yang meningkatkan
kecepatan pernapasan tetapi masih penyakit jantung dapat menurunkan denyut
memungkinkan untuk berbicara tanpa jantung). nilai yang dihitung harus
terengah-engah di antara kata-kata, digunakan bersama dengan aktivitas yang
cenderung berolahraga dengan intensitas dirasakan atau tes bicara. Dapat
sedang. tujuannya adalah untuk berlatih menyesuaikan beban kerja naik atau turun
sampai pada titik di mana pidato akan tergantung pada persepsi usaha pada hari
mulai menjadi lebih sulit. pedoman tertentu. deskripsi tentang cara menilai
aktivitas fisik untuk orang Amerika detak jantung. Ingat bahwa selama latihan
menunjukkan bahwa aktivitas dengan dapat menghitung jumlah ketukan dalam
intensitas sedang memungkinkan untuk 15 detik dan kemudian kalikan angka itu
berbicara tetapi tidak untuk bernyanyi, dengan 4 untuk menentukan ketukan per
sedangkan aktivitas yang lebih kuat menit.
menghasilkan ketidakmampuan untuk e. Waktu
mengatakan lebih dari beberapa kata tanpa Durasi setiap sesi latihan ditentukan
berhenti untuk mengambil nafas. oleh jumlah waktu yang dapat lakukan
Pemantauan denyut jantung juga dapat sebagai status kebugaran saat ini. jika
membantu untuk menentukan tingkat seorang pemula, jangan khawatir tentang
intensitas, meskipun itu sedikit lebih teknis tujuan waktu yang sewenang-wenang,
daripada ukuran subyektif dari tingkat tetapi lebih baik aktivitas yang dapat
upaya dan tes bicara. denyut jantung lakukan terus menerus selama 10 menit.
maksimal untuk orang dewasa dapat tingkatkan durasi sesi latihan karena
diperkirakan dengan mengalikan usia menjadi lebih mudah untuk diselesaikan.
dalam tahun dengan 0,67 dan tambahkan beberapa menit per sesi sampai
mengurangkan produk itu dari 206,9 mencapai sekitar 30 menit latihan aerobik
(angka dalam huruf tebal adalah konstanta, per hari. tergantung pada tingkat
atau nilai yang ditetapkan, dalam kebugaran awal, ini mungkin
persamaan berikut). membutuhkan beberapa minggu atau
206.9- (umur dalam tahun x 0.67) = bahkan sebulan atau lebih. kuncinya
perkiraan denyut jantung maksimal adalah terus berjalan dan membuat
tidak akan berolahraga dengan detak kemajuan.
jantung maksimal, tetapi dengan jika sudah melakukan beberapa latihan
persentase dari nilai itu; persentasenya (atau sekarang telah membangun hingga
akan tergantung pada tingkat kebugaran. 30 menit aktivitas berkelanjutan) dan
kalikan perkiraan detak jantung maksimal merasa nyaman dengan aktivitas intensitas
dengan faktor aktivitas untuk menentukan sedang untuk jangka waktu yang lama ini,
detak jantung target. putuskan kapan ingin mempertahankan
perkiraan denyut jantung maksimal x intensitas saat ini dan pergi sedikit lebih
faktor aktivitas = target latihan detak lama, atau jika ingin mulai meningkatkan
jantung dalam detak per menit intensitas. waktu dan intensitas seperti
perhatikan bahwa detak jantung juga dapat jungkat-jungkit. ketika meningkatkan
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan intensitas, biasanya mengurangi panjang
(misalnya: panas, lingkungan yang sesi. jika mengurangi intensitas, perlu
lembab) serta obat-obatan (misalnya: beta- menambah waktu yang habiskan untuk
blocker yang digunakan untuk migrain dan berolahraga untuk mencapai manfaat
kesehatan penuh. aturan umum dari memungkinkan tubuh untuk menyesuaikan
pedoman aktivitas fisik untuk orang kembali tingkat istirahat normal. semakin
Amerika adalah satu menit aktivitas tinggi intensitas fase pengkondisian,
intensitas yang kuat dapat dihitung sama semakin lama pendinginan yang
dengan dua menit aktivitas intensitas seharusnya
sedang. misalnya, lari 15 menit akan Dan adapun menurut (Fatma dalam
memberikan manfaat kesehatan yang sama Giri Wiarto 2013:10) mengemukakan
dengan 30 menit berjalan kaki bahwa olahraga merupakan salah satu jenis
f. Cool-down/pendinginan aktivitas fisik yang direncanakan dan
Pendinginan harus terdiri dari aktivitas diberi struktur dengan gaerakan tubuh
tingkat rendah hingga sedang minimal berulang-ulang untuk memperoleh
lima hingga sepuluh menit. pendinginan berbagai aspek kebugaran.
memberikan kesempatan bagi sistem tubuh
untuk secara bertahap kembali ke tingkat Kelebihan lemak pada jaringan
latihan sebelum. detak jantung melambat, adiposa, mengakibatkan terjadinya kondisi
tekanan darah menurun, dan otot pulih dari penimbunan lemak yang menyebabkan
fase pengkondisian. kegiatan yang resiko penyakit (WHO:2000) yang sejalan
termasuk dalam pendinginan serupa dengan pemikiran (Septiyadi:2004) adanya
dengan yang ada dalam pemanasan, tetapi penumpukan lemak melebihi batas normal
intensitasnya perlu secara bertahap dapat menimbulkan resiko penyakit.
berkurang menuju tingkat istirahat.
pendinginan dianjurkan untuk B.Lemak
memungkinkan jantung melambat secara
terkendali, sehingga menghindari 1. Pengertian Lemak
perubahan negatif dalam ritme jantung. Pengertian lemak merupakan suatu
selain itu, jika menghentikan aktivitas molekul yang terdiri atas oksigen (O),
terlalu tiba-tiba, darah yang bersirkulasi ke hidrogen (H), karbon (C), dan terkadang
otot-otot yang bekerja dapat menyatu di terdapat nitrogen (N) serta fosforus (P).
kaki yang mengakibatkan penurunan Pengertian lemak tidak mudah untuk dapat
tekanan darah. pendinginan juga akan larut dalam air. Untuk dapat melarutkan
membantu secara bertahap menurunkan lemak, dibutuhkan pelarut khusus lemak
suhu tubuh, yang secara alami meningkat seperti Chloroform. Molekul lemak terdiri
selama fase daya tahan. atas 4 bagian, antara lain 1 molekul
Pendinginan yang tepat didorong oleh gliserol serta 3 molekul asam lemak. Asam
kedua masalah praktis (misalnya lemak terdiri atas rantai Hidrokarbon (CH)
menghindari pingsan karena tekanan darah dan juga gugus Karboksil (COOH).
yang turun) dan masalah keamanan Molekul gliserol mempunyai 3 gugus
(misalnya: menghindari perubahan negatif Hidroksil serta pada tiap gugus hidroksil (-
dalam irama jantung). pendinginan seperti OH) tersebut dapat berinteraksi dengan
jalan bebas hambatan dari jalan. ketika gugus karboksil asam lemak. Lemak
bergeser dari kecepatan jalan bebas dicerna tidak terjadi di lambung dan mulut,
hambatan ke yang sesuai di jalan-jalan hal ini karena tempat tersebut tidak
kota, waktu diperlukan untuk penyesuaian. memiliki enzim lipase yang berfungsi
dengan cara yang sama, pendinginan untuk memecah lemak atau
menghidrolisis. Oleh sebab itu, pencernaan energi yang masuk maupun yang keluar,
lemak terjadi di usus, hal ini karena usus berubah menjadi lemak (Properawati:
memiliki enzim lipase. Lemak yang keluar 2010). Masalah kelebihan lemak dalam
dari lambung kemudian masuk ke usus tubuh menambah berat badan, tanpa
sehingga akan merangsang hormon terkendali (Bustan: 2010). Menurut
kolesistokinin. Hormon tersebut dapat (Lenny: 2011) dampak perubahan gaya
mengakibatkan kantung empedu untuk hidup, pola makan, multifaktorial, genetik,
berkontraksi sehingga akan mengeluarkan budaya, dan lingkungan. lemak lipid
cairan empedu ke duodenum atau usus dua mengacu pada kedua bentuk lemak, baik
belas jari. Empedu yang di dalamnya padat maupun cair (Retno
memiliki kandungan garam empedu sasongkowati,2014:136).
memiliki peran yang sangat penting untuk Faktor penyebab yaitu :
mengemulsikan lemak. Emulsi lemak
tersebut merupakan pemecahan lemak a. Faktor genetik :Kelebihan lemak
yang ukurannya besar menjadi butiran dikarenakan faktor genetik, sebanyak
lemak kecil. Trigliserida (ukuran lemak 25-35% (Dewi dan Yettik: 2013).
yang lebih kecil) yang teremulsi tersebut
dapat memudahkan proses hidrolisis b. Faktor lingkungan: Perilaku atau pola
lemak oleh enzim lipase yang dihasilkan hidup, misalnya jumlah makanan yang
penkreas. Lipase pankreas tersebut akan dikonsumsi.
menghidrolisis lemak teremulsi yang
c. Faktor Psikisosial: Mengatasi
kemudian menjadi campuran asam lemak
permasalahan atau menghilangkannya
serta monoligserida atau gliserida tunggal.
tanpa pemecahan yang tepat, justru
Pengeluaran cairan pankreas yang
memberatkan masalah (Lanny: 2011).
dirancang oleh suatu hormon yaitu hormon
sekretin yang memiliki peran untuk d. Faktor Kesehatan: Kelebihan lemak
meningkatkan jumlah elektrolit, cairan merupakan penyakit susah diobati dan
pankreas, dan pankreoenzim yang dikendalikan, malah menimbulkan
berfungsi untuk merangsang pengeluaran penyakit bersifat komplikasi bahkan
berbagai jenis enzim dalam cairan kematian(Bustan: 2010), dari segi fisik
pankreas. Absorpsi dari hasil pencernaan tingkat percaya diri rendah dan tekanan
lemak sebagian besar sekitar 70% terjadi batin (Proverawati: 2010). Kelebihan
di usus halus. Pada saat monogliserida dan timbunan lemak diatas 20%, 60%
asam lemak di absorpsi yaitu melalui sel karbonhidrat, dan 20% protein dari
pada mukosa di dinding usus, yang berat badan ideal, menimbulkan
keduanya kemudian diubah kembali gangguan kesehatan dan fungsi organ
menjadi lemak. Mempunyai sifat dapat tubuh (Burke: 2001).
larut dalam zat-zat pelarut tertentu (zat
pelarut lemak), seperti petroleum benzene, e. Hormonal: Sering terjadi pada wanita
ether. Komponen pengertian lemak adalah yang hamil, monopause, dan
asam lemak dan gliserol. Setiapa satu kontrasepsi. Mengakibatkan
gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. metabolisme menurun (Ichsani dan
Kebutuhan lemak untuk orang dewasa Purnama: 2012). Hormon insulin
adalah 0,5-1 gram/kg. Ketidakseimbangan mempunyai peran menyalurkan energi
ke sel-sel tubuh. Sehingga pengaturan Lipoprotein dibagi menjadi tiga kelas
fungsi metabolisme dan nafsu makan yaitu :
tidak terkendali (Kartasapoetra dan (1)VLDL (very low density lipoprotein)
Marsetyo: 2012). mengandung kurang lebih 60%
trigliserida dan 15% kolesterol, serta
f. Obat-obatan: Terdapat obat penambah memiliki massa terkecil. VLDL
nafsu makan, jika dikonsumsi jangka mentranspor trigliserida dan kolesterol
panjang, seperti masa penyembuhan menjahui hati menuju jaringan untuk
pasca sakit, akan memicu penumpukan disimpan atau digunakan.
lemak (Lanny: 2011) (2) LDL (low density lipoprotein)
mengandung hampir 50% kolesterol dan
g. Asupan Makanan: Mengkonsumsi
membawah 60% -70% kolesterol plasma
makanan manis yang berlebih berakibat
yang disimpan dalam jaringan adiposa
berat badan berlebih(Yekti dan
atau otot polos. Konsentrasinya
Ari:2010). Makanan dengan kepadatan
tergantung pada banyak faktor, tetapi
tinggi dan kurang serat menimbulkan
terutama pada faktor asupan makanan
energi positif (Properawati dan
yang mengandung kolesterol dan lemak
Kusumawati:2011). Kelebihan asupan
jenuh. Konsentrasi LDL tinggi dalam
makanan dalam tubuh yang tidak
darah sehingga dihubungkan dengan
disadari oleh berat badan berlebih
penyakit jantung koroner (lemak jahat).
(Lanny: 2011).
(3) HDL (high density lipoprotein)
h. Aktifitas fisik: Kurangnya aktifitas mengandung 20% kolesterol, kurang dari
dengan fasilitas mudah dengan 5% trigliserida, 50% protein dari berat
teknologi yang semakin maju, molekulnya. HDL penting dalam
mengakibatkan masyarakat kurang aktif membersihkan trigliserida dan kolesterol
(Bustan: 2010). plasma karena HDL membawa kolesterol
kembali ke hati untuk proses
Berdasarkan sumber lemak dapat metabolisme bukan untuk disimpan
dibagi menjadi dua bagian, antara lain : dalam jaringan lain. Konsentrasi HDL
tinggi dalam darah dihubungkan dengan
1) Sumber lemak yang berasal dari rendah penyakit koroner (lemak baik).
tumbuhan atau dapat disebut juga Beberapa hal yang menjadi dasar
dengan lemak Nabati. Bahan-bahan pemikiran dan perlu diperhatikan dalam
yang didalamnya mempunyai pembakaran lemak tubuh.
kandungan lemak nabati antara lain (a) Energi in, energi out.
:zaitun, kelapa, kemiri, mentega, Tubuh manusia membakar energi
kacang tanah, kedelai, dan sebagainya. yang berasal dari karbohidrat dan lemak.
2) Sumber lemak yang berasal dari hewan Berapa banyak kalori nutrisi (energi in)
atau dapat disebut juga dengan lemak yang dibakar, yang mana lebih banyak
hewani. Bahan-bahan yang didalamnya antara glukosa atau protein, ditentukan
mempunyai kandungan lemak hewani oleh jenis aktifitas fisik (energi out). Jika
antara lain : susu, ikan, daging, keju, energi yang dipakai lebih besar dari energi
telur, dan sebagainya. yang masuk, tubuh membakar simpanan
lemak dan glukosa, termaksud protein.
Sebaliknya, jika energi yang masuk intensitas sedang (moderate-intensity
berlebih, maka tubuh akan menyimpan activities): 3,0-5,9 MET, dan intensitas
kelebihan energi itu dalam bentuk lemak. berat (vigorous-intensity activities): 6,0-
(b) Antara glukosa, lemak, dan 10,0 MET.
protein.
Jika kekurangan kalori, yang pertama Menurut pendapat (Retno Sasongkowati
dibakar adalah glukosa. Akan tetapi, 2014:143) bahwa secara umum, alasan
persedian glukosa (dalam bentuk mengapa kita harus tetap memelihara
glycogen) ini sangat cepat habis, sehingga kadar lemak tubuh yaitu:
pembakaran lemak lebih cepat. Protein (di a. Pengatur suhu tubuh
otot) juga akan terbakar. Sumber energi b. Penyerapan vitamin
utama tubuh adalah lemak dan karbohidrat. c. Pelindung organ dalam tubuh
(c) Zone pembakaran lemak. d. Sumber energi
e.
Contoh dari perbandingan pembakaran e. Pembentukan sel
lemak banding glukosa adalah eksesais f. Kesuburan
lambat rationya 60/40; sedangkan latihan g. Mencegah kanker kulit
yang lebih berat rationya 30/70. Karena Untuk menunjang kehidupan
itu, berjalan pada treadmill 30 menit. seseorang, harus ada lemak minimal
Membakar 180 kalori dimana 60% atau sebanyak 3% dari berat badan. Lemak ini
108 kalori dari lemak. Sedangkan berlari disebut lemak esensial yang terdapat pada
pada treadmill 30 menit, membakar 400 membran sel, sumsum tulang, jaringan
kalori; 120kal(30%) dari lemak. syaraf, sumsum tulang belakang, otak,
(d)Otot membakar energi lemak. sekitar jantung, paru, hati, limpa, ginjal,
Latihan otot diharapkan juga dapat dan juga usus. Kandungan lemak yang
membakar lemak. Tetapi ternayata, latihan normal dalam tubuh priadewasa muda
otot hanya membantu sedikit membakar adalah 15 hingga 20% dari berat badan.
lemak. Jadi, pemberian latihan kekuatan Sedangkan pada wanita dewasa muda
otot (weigh training) tidak mempunyai adalah sebesar 20 hingga 25%. Proporsi ini
hubungan yang erat terhadap usaha akan meningkat sesuai dengan umur.
pembakaran lemak. Jenis persentase klasifikasi
Kelamin
(e) Pembakaran berkelanjutan.
Faktor lamanya latihan sangat penting Wanita 35% atau Sangat
dalam pembakaran lemak; bukan intensitas lebih Tinggi
atau beratnya latihan. Alasanya, akan
terjadi pembakaran berkelanjutan di mana 30% atau Tinggi
lebih dan
lemak akan dibakar jika glukosa
kurang dari
mengalami penurunan. Pengendalian berat 35%
badan berarti mengendalikan berat badan
agar tetap normal (ideal) dengan cara 20% atau Normal
mengatur asupan makanan dan lebih dan
meningkatkan aktifitas/pengeluaran energi. kurang dari
30%
Intensitas aktifitas fisik dapat dibagi
menjadi 3 bagian yaitu: intensitas ringan Kurang Dari Rendah
(light-intensity aktivities): 1,1-2,9 MET,
20% dalam penelitian ini terdiri dari variabel
bebas dan variabel terikat, kedua variabel
Pria 25% atau Sangat tersebut yang dimaksud adalah sebagai
lebih Tinggi
berikut:
20% atau Tinggi a. Variabel bebas ( independen ):
lebih dan jogging (X).
kurang dari b. Variabel terikat ( dependen ): kadar
25% lemak (Y).
Dari variabel-variabel yang terlibat,
20% atau Normal
lebih dan akan dilakukan pengumpulan data dengan
kurang dari melakukan tes penelitian mengukur kadar
20% lemak sebelum dan sesudah jogging
selama 30 menit dalam kurung waktu satu
Kurang Dari Rendah bulan dengan jumlah pertemuan 3 kali
10%
seminggu selama satu bulan pada Siswa di
SMP Hang Tuah Makassar ”.
Sumber: (Lohman ( 1986 ) dan Nagamine
( 1972 )). Maka dari itu, untuk mengetahui kadar
lemak dalam tubuh perlu melakukan
C.METODE PENELITIAN pengukuran dengan alat yang disebut
dengan Omron Karada Scan Body
Adapun variabel penelitian ini adalah Composition Monitor HBF-375 sebagai
variabel bebas yang skala pengukurannya alat ukur dalam penelitian ini.
berupa variabel nominal yang merupakan Penelitian ini merupakan studi pre
suatu gambaran yang digunakan dalam eksperimen atau pre ekperimental design
bentuk ciri, sikap, ukuran, yang dimiliki yang merupakan penelitian yang mencari
oleh satuan penelitian tertentu, misalnya hubungan sebab –akibat, maka rencana
umur, jenis kelamin, pendidikan, status penelitian yang digunakan adalah model
perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, One-Group Pretest-Postest design
pendapatan, penyakit, dan sebagainya Populasi adalah keseluruhan
(Notoatmodjo: 2005). Dan menurut generalisasi yang terdiri dari objek yang
Sugiyono (2013: 2). Variabel penelitian mempunyai karakteristik tertentu yang
pada dasarnya adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh kemudian ditarik kesimpulannya
peneliti untuk dipelajari sehingga (Sugiyono: 2013). Adapun yang dijadikan
diperoleh informasi tentang hal tersebut. populasi dalam penelitian ini adalah
Sehingga jenis dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Hang Tuah Makassar
Pre-Experimen. sebanyak 242 siswa.
sampel yang dikutip oleh Sukardi
Suharsimi (1982:91) mengemukakan
(2003:54) adalah “sebagian dari jumlah
bahwa “variabel merupakan objek peneliti
dan karakteristik yang dimiliki oleh
atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
populasi yang dipilih untuk menjadi
penelitian. Sehubungan dengan pendapat
sumber data disebut sampel”. Jadi
tersebut, maka adapun variabel yang ada
pengambilan sampel pada penelitian ini,
mengacu pada teknik pengambilan sampel Kadar lemak pada siswa di SMP Hang
yang bersifat non probability sampling Tuah Makassar yaitu 62606.
yaitu porposive sampling. Jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini variance kadar lemak Pre-test pada
adalah 30 siswa. Sampel yang diperoleh siswa di SMP Hang Tuah Makassar yaitu
dengan menentukan kriteria sebagai 32.395 dan lemak post-test pada siswa di
berikut. SMP Hang Tuah Makassar yaitu 31.513.
a. Berjenis kelamin laki-laki; Kadar lemak pada siswa di SMP Hang
b. Berumur 10-18 tahun. Tuah Makassar yaitu 27.826.

Range kadar lemak Pre-test pada siswa


tehnik pengumpulan data ini dilakukan di SMP Hang Tuah Makassar yaitu 18.00
dengan pengamatan secara langsung dan lemak post-test pada siswa di SMP
melalui observasi, wawancara, Hang Tuah Makassar yaitu . 21.00 dan
pemeriksaan dan dokumentasi. Kadar Kadar lemak pada siswa di SMP Hang
lemak yang turun dikumpulkan dalam Tuah Makassar yaitu 3.00.
penelitian ini yang meliputi: pengaruh
jogging terhadap kadar lemak sebelum dan Sum kadar lemak Pre-test pada siswa di
sesudah dengan menggunakan alat yang SMP Hang Tuah Makassar yaitu 616.00
disebut dengan Karada Scan Body dan lemak post-test pada siswa di SMP
Composition Monitor HBF-375 sebagai Hang Tuah Makassar yaitu 548.00 dan
alat ukur penilaian dalam penelitian ini. Kadar lemak pada siswa di SMP Hang
Tuah Makassar yaitu 83.00
D.HASIL PENELITIAN
Minimun kadar lemak Pre-test pada
1.Analisa Deskriptif siswa di SMP Hang Tuah Makassar yaitu
12.00 dan lemak post-test pada siswa di
N adalah jumlah data yang valid (sah SMP Hang Tuah Makassar yaitu 9.00 dan
untuk diproses) adalah 30 sampel Kadar lemak pada siswa di SMP Hang
sedangkan data yang hilang (missing) Tuah Makassar yaitu 1.00.
adalah nol. Artinya semua data siap
Maksimun kadar lemak Pre-test pada
diproses.
siswa di SMP Hang Tuah Makassar yaitu
Mean adalah nilai rata-rata kadar
30.00 dan lemak post-test pada siswa di
lemak Pre-test pada siswa di SMP Hang
SMP Hang Tuah Makassar yaitu 30.00 dan
Tuah Makassar yaitu 20.5333 dan nilai
Kadar lemak pada siswa di SMP Hang
rata-rata kadar lemak post-test pada siswa
Tuah Makassar yaitu 4.00.
di SMP Hang Tuah Makassar yaitu
18.2667. Kadar lemak pada siswa di SMP 2. Persentase Data
Hang Tuah Makassar yaitu 2.7667.
Standar deviation untuk menilai sebaran Analisis data hasil percentase
rata-rata kadar lemak Pre-test pada siswa frekuensi pengaruh kadar lemak pada
di SMP Hang Tuah Makassar yaitu siswa di SMP Hang Tuah Makassar. Hasil
5.69170 dan lemak post-test pada siswa di perhitungan dalam penelitian yang
SMP Hang Tuah Makassar yaitu 5.61361. dilakukan oleh peneliti, dapat terlihat
dalam tabel rekapitulasi persentase kadar
lemak pada siswa di SMP Hang Tuah Hasil pengujian normalitas data
makassar secara lengkap dan menyeluruh dengan penggunaan uji kolmogrof smirnof
dan dapat dilihat dibawah pada bagian menunjukkan hasil sebagai berikut:
bawah tabel sebagai berikut.
Untuk data hasil Pre test , diperoleh
Tabel 1 Persentase Kadar Lemak pada nilai KS-Z = 576( P>0.05).berarti hal ini
Siswa di SMP Hang Tuah Makassar. menunjukkan bahwa data tersebut
No klasifikasi Nilai Frekuensi Persen mengikuti sebaran normal atau
kadar berdistribusi normal.

lemak Untuk data hasil post test , diperoleh


nilai KS-Z = 690( P>0.05).berarti hal ini
1 Sangat > 25% 2 6.7
menunjukkan bahwa data tersebut
tinggi atau mengikuti sebaran normal atau
lebih berdistribusi normal.
2 Tinggi 20% 4 13.3 Untuk data hasil nilai kadar lemak ,
atau diperoleh nilai KS-Z = 2.439(
lebih P>0.05).berarti hal ini menunjukkan
bahwa data tersebut mengikuti sebaran
dan
normal atau berdistribusi normal.
kurang
4.Uji Hipotesi
dari
25% Hipotesis yang dilakukan dalam
3 Normal 20% 23 76.7 penelitian ini perlu di uji dan di buktikan
melalui data empiris yang diperoleh
atau
dilapangan melalui tes dan pengukuran
lebih terhadap variabel yang diteliti. Selanjutnya
dan data tersebut akan diolah secara statistik.
Pengujian hipotesis ini mengunakan Uji T-
kurang
Test.
dari
20% Dari data pre-test didapatkan nilai kadar
lemak rata-rata 20.5333 dan memperoleh
4 Rendah < 10% 1 3.3 nilai P value sebesar 0.000 (P>0.05).

3.Uji Normalitas Data Dari data post-test didapatkan nilai


kadar lemak rata-rata 18.2667dan
Salah satu asumsi yang harus dipenuhi memperoleh nilai P value sebesar 0.000
agar statistik parametric yang dapat (P>0.05).
digunakan adalah data yang mengikuti
Data pre-test memperoleh nilai P value
sebaran normal dengan kata lain data yang
sebesar 0.000 (>0.000) dan data post-test
dinyatakan dengan distribusi yang normal.
memperoleh nilai P value sebesar 0.000
(P>0.05). Dapat dilihat pula perubahan
kadar lemak setelah melalukan jogging rumusan masalah yang ada dalam
terjadi penurunan rata-rata sebesar penelitian ini, dan mempertegas dan
2.26667. dengan demikian H0 ditolak dan menguji kembali penelitian yang telah
H1 diterima sehingga dapat disimpulkan dilakukan oleh peneliti sebelumnya dan
bahwa ada pengaruh jogging terhadap peneliti lainnya, dimana peneliti
kadar lemak pada Siswa SMP Hang Tuah sebelumnya melakukan penelitian tentang
Makassar. pengaruh aktifitas aerobik terhadap kadar
lemak dan peneliti selanjutnya melakukan
E.PEMBAHASAN penelitian tentang pengaruh berlari
Penelitian ini bertujuan untuk terhadap kadar lemak, tentang perubahan
menjawab keterkaitan latihan jogging yang kadar lemak saat melakukan aktifitas
rutin terhadap kadar lemak, penelitian ini olahraga berupa olahraga aerobik atau
melibatkan 30 orang siswa. Dimana anaerobik dalam bentuk aktifitas jogging
sekolah ini adalah salah satu sekolah yang saat ini diteliti oleh peneliti tentang
swasta yang ada dimakassar yang memiliki adanya keterkaitan dengan pengaruh
tingkat prestasi yang tinggi, dari segi jogging terhadap kadar lemak pada siswa
sarana dan prasarana sekolah ini cukup di SMP Hang Tuah Makassar.
memadai, juga termaksud dalam kategori Dari 30 orang siswa SMP Hang Tuah
lokasi yang strategis yang mudah Makassar terdapat 6,7 persen dengan
dijangkau oleh kendaraan umum maupun frekuensi 2 orang siswa yang memiliki
pribadi. Sekolah ini juga merupakan nilai kadar lemak > 25% atau lebih
sekolah tertua dimakassar dan merupakan termaksud dalam klasifikasi sangat tinggi,
sekolah yayasan di kota makassar yang 13,3 persen dengan frekuensi 4 orang
memiliki kegiatan esktrakulikuler sekolah siswa yang memiliki nilai kadar lemak
salah satunya clup futsal dan pramuka. 20% atau lebih dan kurang dari 25% dan
Sekolah ini juga merupakan salah satu termaksud dalam klasifikasi tinggi, 76,7
sekolah faforit dikalangan anak sekolah persen dengan frekuensi 23 orang siswa
yang ingin melanjutkan kejejang sekolah dengan nilai kadar lemak 20% atau lebih
yang tamat dari SD menuju ke SMP. dan kurang dari 20% dan dapat
Selain lokasi yang strategis sekolah ini diklasifikasikan normal, 3,3 persen dengan
juga saling berdampingan antara SD, SMP, frekuensi 1 orang siswa dan dapat
dan SMA yang masih dalam satu naugan diklasifikasikan rendah.
yaitu sekolah yayasan Hang Tuah Pengukuran kadar lemak tubuh telah
Makassar, setiap sekolah yayasan yang dipakai secara luas dan hasil
terpisah, memiliki area yang lumayan luas pengukurannya digunakan sebagai salah
ditiap masing-masing sekolahnya. Sekolah satu indikator kesehatan dan kebungaran.
ini terletak dekat dengan jalan tol dan Dengan mengontrol persentase lemak
berlokasi jauh dari kebisingan karena letak tubuh dan berat badan secara teratur, maka
sekolah berada pada posisi area dekat kita dapat mengetahui kondisi kebugaran,
kompleks perumahan tentara. Berdasarkan kesehatan, dan perubahan yang terjadi
hasil analisis data yang telah dikemukakan ditubuh dari waktu ke waktu, dengan
sebelumnya, maka dapat diuraikan hasil demikian dapat disimpulkan, jika
penelitian yang sekaligus menjawab dari seseorang mengatur proporsi kadar
lemaknya maka tidak menutup
kemungkinan terjadi perubahan-perubahan pertemuan 3-5 kali seminggu dengan
dikarenakan aktifitas atau kegiatan yang intensitas latihan sedang-rendah dengan
dilakukan. penggunaan waktu yang relatif lama 30-45
Hasil penelitian yang terkait dengan menit. Dimana penurunan yang terjadi
penelitian yang dilakukan oleh peneliti dibagian tubuh yaitu biceps, tricep,
yaitu penelitian Aswin (2016:53) yang abdominal dan scapula. Alat yang
membahas tentang tema pengaruh berlari digunakan adalah scinfold. Tehnik dengan
selama 30 menit terhadap kadar lemak cara menjepit, sehingga peneliti
pada mahasiswa ilmu keolahragaan memberikan solusi bagi sampelnya tentang
Fakultas Ilmu Keolahragaan dengan bagaimana menurunkan kadar lemak atau
membandingkan hasil data yang diperoleh menurunkan berat badan agar terlihat ideal
melalui data pre-test (sebelum diberi atau memiliki tubuh yang sehat. Dan hasil
perlakuan atau treatmeen) memperoleh penelitian yang dilakukan terjadi
nilai P Value sebesar 0.008 (<0.005) dan perubahan atau penurunan 2-5%, dari
data post-test (setelah diberi perlakuan penilaian peneliti yang dijadikan sebagai
atau treatmeen) memperoleh nilai P value tolak ukur dari penelitian yang dilakukan
sebesar 0.008 (<0.005). hal tersebut .Wahyana (2014:50).
membuktikan bahwa aktifitas berlari
selama 30 menit dengan speed (kecepatan) F.KESIMPULAN DAN SARAN
awal MET 4.5 kemudian setiap 5 menit 1.Kesimpulan
speed di naikkan sampai mencapai
kecepatan maksimal MET 12.5. Melalui Berdasarkan hasil analisis data dan
proses perubahan kecepatan yang pembahasan yang dilakukan oleh peneliti,
diberikan setiap 5 menit maka terjadi maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa
perubahan penurunan kadar lemak yang dalam aktifitas olahraga yang dilakukakan
mengalami rata-rata penurunan sebesar khususnya aktifitas olahraga jogging
0.48889, dengan demikian dapat sangat mempengaruhi perubahan kadar
disimpulkan bahwa adanya pengaruh lemak tubuh karena aktifitas yang
berlari 30 menit yang bisa dikatakan dilakukan itu selama satu bulan dengan
sebagai aktifitas aerobik terhadap kadar proporsi latihan seminggu 3 kali selama
lemak pada mahasiswa ilmu keolahragaan satu bulan. Dimana perubahannya dapat
di fakultas ilmu keolahragaan UNM. diukur dengan melakukan pengukuran
Adapun penelitian selanjutnya yang masih awal (sebelum jogging) dan akhir (sesudah
terkait dengan penelitian yang dilakukan jogging) dalam kurung waktu satu bulan.
oleh peneliti yang membahas dengan tema Maka dapat diketahui adanya perubahan-
pengaruh latihan aerobik terhadap perubahan pada komposisi tubuhnya
penurunan kadar lemak pada siswa SMP melalui alat yang digunakan oleh peneliti
Takalar yang menjadi target atau sasaran yang disebut dengan Omron Karada Scan
peneliti yaitu sampel yang memiliki bobot Body Composition Monitor HBF-375.
tubuh yang dikategorikan obesitas atau
2.Saran
memiliki berat badan berlebih (gemuk)
untuk diberikan perlakuan berupa latihan Diharapkan pada pihak-pihak tertentu
aerobik yaitu jogging yang dilakukan memberikan pengetahuan tentang
selama 2-3 bulan dengan jumlah
pentingnya menjaga kesehatan tubuh Bompa, Tudor, dan Gregory, Haff, G.
dengan cara mengontrol kadar lemak 2009. Periodization theory and
tubuh melalui aktifitas olahraga dan methodology of training. Human
Kinetick.
mensosialisasikan ditempat tertentu
khususnya di SMP Hang Tuah Makassar. Dwijowinoto, Kasiyo. 1993. Dasar-dasar
Ilmiah Kepelatihan. IKIP
Diharapkan melalui hasil penelitian ini,
Semarang Press.Semarang.
menjadi salah satu sumber ilmu bagi
masyarakat, mahasiswa, serta pihak-pihak Effendi, Sofyan dan Tukiran. 2012.
tertentu khususnya bagi peneliti, serta Metode Penelitian Survei.
menerapkan dikehidupan agar terciptanya LP3S. Jakarta.
kesehatan bagi masyarakat.
Effendi, Irmansyah. 2017. Rahasia
DAFTAR PUSTAKA Berjalan Alami. PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
A, Widya, Djumidar, M. 2004. Belajar
Berlatih Gerak-Gerak Dasar Eci, Fe. 2017. Buku Pintar Olahraga &
Atletik dalam Bermain. PT Raja Permainan Tradisional. Laksana.
Grafindo Persada. Jakarta. Jogjakarta

Adhi, Anshor. 2016. Tetap Sehat dan Fatmawati, dan Ruhayati. 2011. Gizi
Bugar di Usia 40 Tahun. Healty. Kebungaran dan Olahraga. CV
Yogyakarta. Lubuk Agung. Bandung.

Aswin.2016. Pengaruh Berlari Selama 30 Fenanlampir, Albertus, dan faruq, Mulyi,


Menit terhadap Kadar Lemak pada M. 2014.Tes dan Pengukuran
Mahasiswa Fakultas Ilmu dalam Olahraga. Andi. Ambon.
Keolahragaan FIK UNM. Skripsi.
Tidak diterbitkan. Makassar. Giriwijoyo, Santosa, dan sidik, Zafar,
Universitas Negeri Makassar. Dikdik. 2012. Ilmu Faal Olahraga
(Fisiologi Olahraga). Bandung.
Basith, Ichsani dan Purnama, Andi. 2012.
Wanita dan Olahraga. Makassar: Giriwijoyo, Santosa, dan sidik, Zafar,
FIK UNM. Dikdik. 2012. Ilmu Faal Olahraga
. Bandung.
Bushman, Barbara. 2011. Complete Grude
to Fitness and Health. Australia: Giriwijoyo, Santosa. 2016. Fisiologi kerja
American College Of Sport dan Olahraga. Rajawali Pers.
Medicine. Bandung.

Bustan, Nadjib, M. 2008. 505 Tanya- Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data
Jawab Epidemiologi. Putra Asaad Penelitian dengan Statistik. PT
Print. Makassar. Bumi Aksara. Jakarta

Bustan, Nadjib, M. 2010. Terapi Olahraga Harsono. 2000. Gerakan Nasional Garuda
Penyakit Hipokinetik. Universitas Emas. Komite Olahraga Nasional
Negeri Makassar. Makassar. Indonesia. Jakarta.
Harsono. 2017. Kepelatihan Olahraga. PT Rosdiana, Dini, Husdarta. 2013. Dinamika
Remaja Rosdakarya. Bandung. Olahraga dan Pengembangan
Nilai. Alfabeta. Bandung.
Indrianti, Etty. 2010. Antropometri untuk
Kedokteran, Keperawatan, Gizi, Sasongkowati, Retno. 2014. Bahaya Gula,
dan Olahraga. PT Citra Aji Garam, dan Lemak. Badan Penerbit
Parama. Yogyakarta. Indoliterasi. Surabaya.

Indra, Dewi, dan Wulandari, Yettik. 2013. Septiyadi, Egy. 2004. Terapi Obesitas
Prinsip-prinsip Dasar Ahli Gizi. dengan Diet. Restu Agung.
Dunia Cerdas. Jakarta. Jakarta.

Ichsan, Halim. 2004. Tes dan Pengukuran Sidik, Zafar, Dikdik. 2010. Mengajar dan
Kesengaran Jasmani. Universitas Melatih Atletik. PT Remaja
Negeri Makassar. Makassar. Rosdakarya. Bandung.

Ichsan, Halim. 2011. Tes dan Pengukuran Sharkey, J, Brian. 2011. Kebugaran dan
Kesengaran Jasmani. Universitas Kesehatan. PT Raja Grafindo
Negeri Makassar. Makassar. Persada. Jakarta.

Kartasapoetra dan Marsetyo. 2012. Ilmu Sugiyono. 2013. Metode Penelitian


Gizi (Korelasi Gizi, Kesehatan dan kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
Produktivitas Kerja. PT Rineka Alfabeta. Bandung.
Cipta. Jakarta.
Sugiyono. 2013. Statistik untuk Penelitian.
Mumpuni, Yekti dan Wulandari, Ari. Cara Alfabeta. Bandung.
Jitu Mengatasi Kegemukan. CV
Andi Offset. Jogyakarta. Tangkudung, James. 2006. Kepelatihan
Olahraga. Cerdas Jaya.
Mylsidayu, Apta, dan Kurniawan, Febi. Jakarta.
Ilmu Kepelatihan Dasar. Alfabeta.
Bandung. Wahit,Wahyana. 2014.Pengaruh Aerobik
terhadap penurunan kadar
Mackenzie, Brien. 2005. 101 Performance lemak di SMP 1 Takalar.
Evaluation Tests. Electric Word Skripsi. Tidak diterbitkan.
Plc. London. Makassar. Universitas Negeri
Makassar.
Pratiwi, Ania. 2009. 100% Buku Pintar
Diet Sehat. In Azna Books. Wiarto, Giri. 2013. Atletik. Graha Ilmu.
Ringroad Selatan Gr Sekar. Jogyakarta.

Properawati, Atikah. 2010. Obesitas dan Wiarto, Giri. 2013.Panduan Berolahraga


Gangguan Perilaku Makan pada untuk Kesehatan dan Kebungaran.
Remaja. Nuha Medika. Graha Ilmu. Jogyakarta.
Yogyakarta.
.
Properawati, Atikah dan Kusuma Wati,
Erna. 2011. Ilmu Gizi untuk
Keperawatan dan Gizi Kesehatan.
Nuha Medika. Yogyakarta.

You might also like