You are on page 1of 7

Jurnal Kesehatan

Volume 11, Nomor 3, Tahun 2020


ISSN 2086-7751 (Print), ISSN 2548-5695 (Online)
http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK

Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Buku KIA dengan Kunjungan K4

The Relationship of Mother’s Knowledge about MCH Handbook with K4 Visit

Apriyanti Sihole
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Indonesia

ARTICLE INFO ABSTRACT/ ABSTRAK

Article history The MCH Handbook (Maternal and Child Health) can be used as a basic tool to maximize
the quality of life for mothers, children, and families around the world. This book is used
Received date as a basic record for mothers and children in more than 30 countries in the world. The
25 Aug 2020 MCH book contains records of maternal health from pregnancy to child care up to 6 years
of age. The coverage of KIA book ownership at the Teluk Belengkong Health Center was
Revised date 27% below the district level, namely 59,4%, while the coverage of KI visits was 27% and
10 Sept 2020 K4 was 23,03%. This study aims to determine the relationship between a mother's
12 Oct 2020 knowledge of the KIA book and K4 visits at the Teluk Belengkong Health Center. This
research is quantitative research with a survey method. The number of respondents was 35
Accepted date people. Knowledge data and the 4th visit were obtained through a checklist sheet and a list
14 Oct 2020 of visits to the Puskesmas. The results showed that 65,7% of respondents had good
knowledge, while 34,3% of respondents had less knowledge. 40% of respondents had K4
visits and 60% of respondents did not make K4 visits. Statistical test using chi-square with
Keywords: the results of the t value of 19,22 is greater than t table 3,841 at the 95% confidence level.
So it can be concluded that there is a relationship between a mother's knowledge of the
MCH Handbook; KIA book and K4 visits at the Teluk Belengkong Community Health Center.
Public health center;
Visit.

Kata kunci: Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dapat digunakan sebagai alat dasar untuk
memaksimalkan kualitas hidup ibu, anak dan keluarga di seluruh dunia. Buku ini
Buku KIA; digunakan sebagai basic record ibu dan anak di lebih dari 30 negara di dunia. Di dalam
Puskesmas; buku KIA berisi catatan kesehatan ibu semenjak hamil hingga perawatan anak hingga
Kunjungan. berusia 6 tahun. Cakupan kepemilikan buku KIA di Puskesmas Teluk Belengkong sebesar
27% berada di bawah capaian Kabupaten yaitu 59,4%, sedangkan cakupan kunjungan K1
sebesar 27% dan K4 sebesar 23,03%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
pengetahuan ibu tentang buku KIA dengan kunjungan K4 di Puskesmas Teluk
Belengkong. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey. Jumlah
responden sebesar 35 orang. Data pengetahuan dan kunjungan ke-4 diperoleh melalui
lembar checlist dan daftar kunjungan di Puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan
sebanyak 65,7% responden mempunyai pengetahuan yang baik, sedangkan 34,3%
responden mempunyai pengetahuan kurang. Sebanyak 40% responden melakukan
kunjungan K4 dan 60% responden tidak melakukan kunjungan K4. Uji statistik
menggunakan chi square dengan hasil nilai t hitung 19,22 lebih besar dari t tabel 3,841
pada taraf kepercayaan 95%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
pengetahuan ibu tentang buku KIA dengan kunjungan K4 di puskesmas Teluk
Belengkong.

Corresponding Author:

Apriyanti Sihole
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Indonesia
Email: apriyantisihole@gmail.com

PENDAHULUAN dengan sebutan buku pink dikarenakan warna


dominan adalah warna pink. Buku ini pertama
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) kali digunakan di negara Jepang yang dikenal
merupakan alat yang digunakan untuk memantau dengan sebutan Boshi techo (buku ibu). Pada
perkembangan ibu dan anak sampai usia 6 tahun. Tahun 1980 pemerintah Indonesia bekerjasama
Masyarakat awam lebih mengenal buku ini dengan JICA (Japan International Coorporation

329
330 Jurnal Kesehatan, Volume 11, Nomor 3, Tahun 2020, hlm 329-335

Agency) dalam satu program internship untuk terlambat mencapai fasilitas kesehatan, serta
melakukan uji coba penggunaan buku KIA di terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas
Salatiga. Pada Tahun 2006 penggunaan buku kesehatan. Pemeriksaan ANC yang tidak teratur
KIA menjadi program nasional dalam upaya sejak awal kehamilan menyebabkan terlambatnya
pemerintah untuk menekan angka kematian ibu deteksi ibu hamil beresiko.
dan anak yang masih tinggi di Indonesia. Telah banyak penelitian yang dilakukan
Buku KIA merupakan sarana awal yang baik di dalam nergeri maupun di luar negeri
dimanfaatkan untuk mengetahui adanya mengenai manfaat penggunaan buku KIA.
gangguan atau masalah kesehatan ibu dan anak, Penelitian yang dilakukan oleh Osaki, Hattori,
sebagai media komunikasi dan edukasi yang Toda, Mulati (2019) di Jawa menyatakan bahwa
memberikan informasi yang penting bagi ibu dan penggunaan buku KIA meningkatkan perawatan
keluarga dan masyarakat mengenai pelayanan berkelanjutan di rumah mulai dari kehamilan
kesehatan ibu dan anak termasuk berkaitan sampai pada perawatan bayi baru lahir.
dengan rujukannya. Tujuan penggunaan buku ini Pernyataan ini sama dengan hasil penelitian yang
adalah meningkatkan kemandirian keluarga dilakukan oleh Magwood, et al, (2019) secara
dalam memelihara kesehatan ibu dan anak. sistematik review dan meta analisis. Banyak
Pemerintah berharap dengan penggunaan buku faktor yang memperngaruhi penggunaan buku
KIA secara efektif dapat menekan angka KIA, seperti hasil penelitian dari Hikita, et al,
kematian ibu dan anak. (2018) di Mongolia bahwa tingkat kecerdasan,
Sebagai buku yang telah digunakan di 30 pendidikan, ekonomi dan edukasi berpengaruh
negara di dunia, WHO (World Health pada efektivitas penggunaan buku KIA.
Organization) dalam konferensi Maternal and Penelitian yang dilakukan Iryani (2020) di
Child Handbook yang diadakan di Bangkok Puskesmas Pasir Putih Manokwari menyatakan
Tahun 2018 memberikan rekomendasi bahwa faktor pengetahuan, sikap, umur dan
penggunaan buku KIA sebagai alat dasar rekam pekerjaan mempengaruhi keteraturan kunjungan
medis keluarga di seluruh dunia. Hal yang sama K1 dan K4. Faktor yang lebih banyak
juga di nyatakan oleh World Medical Assosiation diungkapkan melalui penelitian yang dilakukan
mendukung pengembangan dan meningkatkan oleh Nurmawati (2018) di Puskesmas Klambu
promosi penggunaan buku KIA di seluruh dunia bahwa selain pengetahuan, sikap, umur dan
(Nakamura, 2019). pekerjaan, faktor lain yang berhubungan dengan
Indonesia sendiri berada di urutan ke 2 di cakupan kunjungan ANC adalah jarak kehamilan,
negara-negara ASEAN dengan angka kematian media informasi, dukungan suami dan dukungan
ibu yang masih tinggi yaitu 305 ibu per 100.000 petugas kesehatan.
kelahiran hidup. Berada di bawah nilai kematian Data Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri
ibu rata-rata negara ASEAN yakni 197 ibu per Hilir Tahun 2019 menunjukkan bahwa
100.000 kelahiran hidup. Angka ini dapat kepemilikan buku KIA mencapai 53,59%.
menggambarkan kurangnya pemantauan Capaian ini masih jauh dibawah capaian nasional
kesehatan ibu hamil dan perkembangan anak baik berdasarkan data hasil Riskesdas Tahun 2018
oleh tenaga kesehatan terutama oleh keluarga sebesar 70%. Puskesmas Di Kabupaten Indragiri
terdekat (Badan Penelitian dan Pengembangan Hilir yang capaian kepemilikan paling rendah
Kesehatan, 2016). berada di Puskesmas Teluk Belengkong dengan
Sebagian penyebab kematian ibu secara capaian 27%. Data kunjungan K1 pada
langsung adalah komplikasi yang terjadi pada Puskesmas Teluk Belengkong Tahun 2019
saat persalinan dan segera setelah sebesar 27% dan kunjungan K4 sebesar 23,03%.
bersalin.Ppenyebab tersebut dikenal dengan trias Penelitian yang dilakukan oleh Kaneko, et
klasik yaitu pendarahan, eklampsia dan al, di Burundi (2017) menyatakan bahwa
infeksi.UBerdasarkan laporan dari Dinas kepemilikan buku KIA secara signifikan
Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir (2019) meningkatkan jumlah ibu hamil yang melakukan
bahwa penyebab kematian diantaranya “4 terlalu” pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan.
dan “3 terlambat”. Empat terlalu antara lain Penelitian lain yang dilakukan oleh Rejeki, dkk
terlalu muda (usia kurang dari 20 tahun), terlalu di Slawi (2019) menyatakan hasil yang berbeda
tua (usia lebih dari 35 tahun), terlalu sering (jarak bahwa tidak ada hubungan antara pemanfaatan
antara kelahiran kurang dari 2 tahun), atau terlalu buku KIA dengan kepatuhan antenatal care.
banyak (jumlah anak kurang dari 3 tahun lebih Hasil yang sama dinyatakan oleh Oktarina (2013)
dari 2).Ssedangkan 3 terlambat anatara lain yang melakukan penelitian di Jawa Timur.
terlambat mengenali tanda bahaya dalam Dari data tersebut maka perlu dilakukan
memutuskan dirujuk ke fasilitas kesehatan, penelitian dengan tujuan untuk mengetahui
Sihole, Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Buku KIA dengan Kunjungan K4 331

hubungan pengetahuan ibu tentang buku KIA Belengkong. Penelitian dilakukan dari 8-22 Juni
dengan kunjungan K4 di Puskesmas Teluk 2020.
Belengkong.

HASIL
METODE
Tabel 1. Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil
Metode yang digunakan dalam penelitian tentang Buku KIA
ini adalah penelitian deskriptif dengan dengan Pengetahuan ibu hamil
n %
metode survei. Lokasi penelItian adalah tentang buku KIA
Puskesmas Teluk Belengkong yang mempunyai Pengetahuan baik 23 65,7
capaian K1 dan K4 terendah di wilayah Pengetahuan kurang 12 34,3
Kabupaten Indragiri Hilir. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 35 orang ditentukan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dengan teknik simple random sampling dengan sebanyak 23 orang (65,7%) responden memiliki
sistem cabut undian. Nomor urut setiap populasi pengetahuan yang baik dan 12 orang (34,3%)
di buat di dalam kertas kecil kemudian kertas responden memiliki pengetahuan yang kurang
digulung dan dimasukkan ke dalam wadah baik tentang buku KIA.
berupa botol. Botol dikocok dan dikeluarkan
kertas satu persatu sampai mencapai jumlah Tabel 2. Distribusi Kunjungan K4 Ibu Hamil
sampel yang diinginkan. Kunjungan K4 n %
Metode pengumpulan data dilakukan Melakukan kunjungan 14 40
Tidak melakukan kunjungan 21 60
dengan kuesioner yang telah mendapat
persetujuan Komisi Etik Penelitian Kesehatan
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Sedangkan tabel 2 menunjukkan data
Utara dengan nomor 2197/VII/SP/2020. kunjungan K4 di Puskesmas Teluk Belengkong
Kuesioner berisi pertanyaan terbuka kepada ibu yaitu sebanyak 14 orang (40%) responden
hamil yang menjadi sampel, pengecekan lembar melakukan kunjungan K4 dan selebihnya 21
cheklist di buku KIA, dan data pencatatan orang (60%) responden tidak melakukan
kunjungan ibu hamil di Puskemas Teluk kunjungan K4.

Tabel 3. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Buku KIA dengan Kunjungan K4


Kunjungan k4 TOTAL
Pengetahuan ibu hamil Melakukan Tidak melakukan
p-value
tentang buku KIA kunjungan kunjungan n %
n % n %
Pengetahuan baik 8 22,9 15 42,9 23 65,7
19,22
Pengetahuan kurang 6 17,1 6 17,1 12 34,3

Untuk melihat hubungan antara PEMBAHASAN


pengetahuan dan kunjungan K4 ibu hamil
dilakukan uji Chi square. Dari tabel 3 diketahui Buku KIA merupakan alatuuntuk
bahwa ibu yang mempunyai pengetahuan baik mendeteksi secara dini adanya gangguan atau
dan melakukan kunjungan K4 sebanyak 8 orang masalah kesehatan ibu dan anak, alat komunikasi
(22,9%), sedangkan yang tidak melakukan dan penyuluhan dengan informasi yang penting
kunjungan K4 sebanyak 15 orang (42,9%). bagi ibu,kkeluarga dan masyarakat mengenai
Sementara itu jumlah ibu yang mempunyai pelayanan, kesehatan ibu dan anak termasuk
pengathuan kurang dan melakukan kunjungan K4 rujukannya dan paket (standar) pelayanan KIA,
sebanyak 6 orang (17,1%) sedangkan yang tidak gizi, imunisasi dan tumbuh kembang balita
melakukan kunjungan sebanyak 6 orang (17,1%). (Kementerian Kesehatan RI, 2014).
Hasil uji statistik menggunakan chi square di Salah satu tujuan penggunaan buku
peroleh hasil nilai t hitung sebesar 19,22 lebih Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah
besar dari nilai t tabel untuk derajat kepercayaan meningkatkankkemandirian keluarga dalam
95% yaitu 3,841. Maka dapat disimpulkan bahwa memelihara kesehatan ibu dan anak.DDalam
ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang keluarga, ibu dan anak merupakan kelompok
buku KIA dengan kunjungan K4 di Puskesmas yang paling rentan terhadap berbagai masalah
Teluk Belengkong. kesehatan seperti kesakitan dan gangguan gizi
332 Jurnal Kesehatan, Volume 11, Nomor 3, Tahun 2020, hlm 329-335

yang sering kali berakhir dengan kecacatan atau menurunkan angka kematian ibu. Standar
kematian.UUntuk mewujudkan kemandirian pelaksanaan ANC yang berkualitas yaitu
keluarga dalam memelihara kesehatan ibu dan memberikan pelayanan kepada ibu hamil
anak maka salah satu upaya program adalah minimal 4 kali,yyaitu 1 kali pada trimester I,x1
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester
keluarga melalui penggunaan Buku Kesehatan III untuk memantau keadaan ibu dan janin
Ibu dan Anak (Kementerian Kesehatan RI, 2015). dengan seksama, sehingga dapat mendekti secara
Hasil penelitian mengenai pengetahuan ibu dini dan dapat memberikan intervensi secara
tentang buku KIA di Puskesmas Teluk tepat (Kementerian Kesehatan RI, 2010).
Belengkong sebanyak 23 orang (65,7%) memiliki Untuk menilai pencapaian kunjungan ANC
pengetahuan yang baik dan 12 orang (34,3%) dilihat dari pencapaian K1 dan K4.KK1
memiliki pengetahuan kurang. Dari data ini dapat merupakan kontak awal ibu hamil dengan tenaga
di simpulkan bahwa lebih dari 50% ibu hamil kesehatan dengan tujuan mendapatkan
yang memiliki buku KIA sudah memiliki pemeriksaan kesehatan awal dan buku KIA.
pengetahuan yang baik. Artinya informasi yang Kunjungan ulang (K4) bertujuan untuk
terdapat di dalam buku KIA dapat dimengerti mendeteksi kehamilan beresiko. Semakin baik
oleh ibu dan keluarga. cakupan K4 akan semakin cepat mendeteksi
Meskipun capaian kepemilikian buku KIA gangguan kehamilan dan mencegah kematian
saat ini di Puskesmas Teluk Belengkong sebesar akibat kehamilan.
27% merupakan capaian paling rendah di Tujuan pemeriksaan K1 dan K4 adalah
Kabupaten Indragiri Hilir, tetapi cakupan untuk menajga agar ibu sehat selama amsa
pengetahuan ibu yang tinggi membuktikan bahwa kehamilan, persalinan dan nifas serta
buku KIA sudah maksimal digunakan. Adanya mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat.
dukungan dari tenaga kesehatan dan kesadaran Memantau kemungkinan adanya resiko
dari ibu dan keluarga menjadikan buku KIA kehamilan dan merencanakan penatalaksanaan
sebagai sumber informasi kesehatan ibu hamil yang optimal terhadap kehamilan beresiko tinggi.
dan perawatan anak sampai usia 6 tahun. Serta menurukan morbiditas dan mortalitas ibu
Kesadaran dapat muncul dari kebutuhan dan perinatal.
yang dirasakan, dalam hal ini adanya kebutuhan Selama melakukan kunjungan untuk
ibu hamil untuk menjaga kesehatannya agar tetap asuhan antenatal, para ibu hamil akan
baik menjelang waktu melahirkan. Kemudian ibu mendapatkan serangkaian pelayanan yang terkait
akan mulai mencari sumber informasi yang dapat dengan upaya memastikan ada tidaknya
digunakan sebagai referensi salah satunya adalah kehamilan dan penelusuran berbagai
buku KIA yang sudah diperoleh dari layanan kemungkinan adanya penyulit atau gangguan
kesehatan. Tidak semua informasi yang diperoleh kesehatan selama kehamilan yang mungkin dapat
dapat langsung dimengerti oleh ibu dan keluarga, mengganggu kualitas kehamilan. Identifikasi
sehingga tenaga kesehatan berperan sebagai kehamilan diperoleh melalui seperti perubahan
komunikator yang bertanggungjawab anatomi dan fisiologi kehamilan seperti yang
menjelaskan informasi buku KIA secara rinci telah diuraikan sebelumnya.
kepada ibu dan keluarga. Capaian kunjungan K1 Puskesmas Teluk
Buku KIA selain sebagai media Belengkong sebesar 27% dengan capaian K4
komunikasi dan edukasi bagi ibu dan keluarga yang lebih kecil sebesar 23,03%. Hasil penelitian
juga digunakan sebagai catatan pelayanan lebih rinci menunjukkan bahwa responden yang
kesehatan ibu hamil yang di kenal dengan melakukan kunjungan K4 sebanyak 14 orang
antenatal care (ANC).AAntenatal care (40%) lebih sedikit dari responden yang tidak
merupakan perawatan yang diberikan pada ibu melakukan kunjungan K4 yaitu 21 orang (60%).
selama masa kehamilan, dimulai dari awal Dari data ini diperoleh informasi bahwa tidak
kehamilan sampai proses melahirkan selama 40 semua ibu hamil melakukan pemeriksaan
minggu lamanya. Pelayanan ini bertujuan untuk kesehatan sesuai yang telah di standartkan
mendeteksi secara dini adanya gangguan pada sebanyak minimal 4 kali.
ibu selama proses kehamilan sampai melahirkan. Cakupan K1 dibawah 70% menunujukkan
ANC terpadu merupakan salah satu keterjangkauan pelayanan antenatal yang rendah,
program yang disusun oleh Kementerian yang mungkin disebabkan oleh pola pelayanan
Kesehatan RI untuk dapat mendeteksi dini yang belum cukup aktif. Rendahnya K1
masalah/ gangguan pada ibu hamil. Diharapkan menunjukkan bahwa akses petugas kepada ibu
dengan pelaksanaan ANC di puskesmas maka masih perlu ditingkatkan. Tujuan K1 adalah
statuskkesehatan ibu hamil akan meningkat dan untuk mendeteksi adanya gangguan kehamilan
Sihole, Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Buku KIA dengan Kunjungan K4 333

yang dapat mengancam kesehatan ibu dan anak. selama kurang lebih 5 jam dan keterbatasan alat
Agar tujuan tersebut tercapai pemeriksaan medis yang tersedia di puskesmas menjadi
kehamilan harus segera dilaksanakan begitu pertimbangan bagi ibu untuk melakukan
terjadi kehamilan yaitu ketika haidnya terlambat persalinan di puskesmas. Ibu hamil yang
sekurang-kurangnya 1 bulan. memiliki kekhawatiran untuk melahirkan di
Cakupan K4 dibawah 60% menunjukkan puskesmas lebih memilih untuk melahirkan di
kualitas pelayanan antenatal care yang belum rumah sakit yang terdapat di Kabupaten,
memadai. Rendahnya K4 menunjukkan sehingga semakin sedikit ibu hamil yang
rendahnya kesempatan untuk menajring dan melakukan kunjungan K4 di puskesmas.
menangani kehamilan beresiko. Dengan Keinginan untuk melahirkan di rumah orang tua
pelayanan yang baik, dapat diidentifikasi yang terdapat di luar kecamatan juga
kehamilan beresiko tinggi dan dilanjutkan dengan mempengaruhi jumlah kunjungan K4. Bagi ibu
perawatan khusus sehingga dapat menekan angka hamil yang tidak bekerja sementara suami adalah
kematian ibu. seorang pekerja, akan memilih untuk melahirkan
Banyak faktor yang mempengaruhi tidak di rumah orang tua karena ada yang membantu
terlaksananya pelayanan antenatal care selama dalam proses pemulihan selepas melahirkan
kehamilan terakhir,bbaik dari fasilitas pelayanan nantinya.
kesehatan maupun ibu yang tidak ingin Keterbatasan dan ketidakhadiran tenaga
melakukan kunjungan. Fasilitas kesehatan kesehatan di tempat tugas juga dapat menurunkan
berkaitan dengan tenaga kesehatan, kualitas capaian kunjungan K4. Ibu hamil beresiko yang
pelayanan dan akses terhadap pelayanan terdeteksi saat melakukan pemeriksaan ANC juga
kesehatan. Sedangkan ibu yang tidak ingin disarankan untuk melahirkan di rumah sakit
melakukan kunjungan berkaitan dengan sehingga capaian kunjungan K4 akan semakin
demografi, tingkat pengetahuan ibu, sikap, dan berkurang.
dukungan orang terdekat. Ditambah dengan kondisi pandemi covid
Penelitian yang dilakukan Iryani (2020) di 19 saat ini, semakin sedikit ibu hamil yang
Puskesmas Pasir Putih Manokwari menyatakan melakukan kunjungan ANC. Ibu hamil lebih
bahwa faktor pengetahuan, sikap, umur dan beresiko terinfeksi virus corona karena daya
pekerjaan mempengaruhi keteraturan kunjungan tahan tubuhnya yang cenderung lebih lemah. Hal
K1 dan K4. Peneltian lain yang dilakukan oleh ini menimbulkan rasa takut yang dirasakan oleh
Salamah (2019) di Puskesmas Teupin Raya ibu dan keluarga sehingga enggan untuk
menunjukkan hasil bahwa ada hubungan umur, berkunjung kelayanan kesehatan kecuali jika
pengetahuan, jarak dan kualitas pelayanan serta dalam kondisi darurat. Beberapa hal telah
dukungan suami terhadap kunjungan kehamilan dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini,
K4. dimana Puskesmas di wilayah kerja Kabupaten
Wilayah kerja Puskesmas Teluk Indragiri Hilir melakukan kunjungan rumah
Belengkong yang secara geografis terdiri dari dalam rangka pemeriksaan ANC. Tetapi
tanah gambut dan dipisahkan oleh kanal-kanal kunjungan rumah dilakukan hanya pada ibu
kecil membuat ibu hamil yang tinggal jauh dari hamil beresiko, sehingga belum dapat
puskesmas maupun puskesmas pembantu enggan menjangkau semua ibu hamil
untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Selain Hasil analisa statistik dalam penelitian ini
jarak yang jauh, sarana transportasi yang tersedia menunjukkan angka t hitung yang lebih besar
berupa boat dengan biaya yang cukup tinggi. Jika dari t tabel yaitu 19,22>8,314, sehingga H0 di
ingin menghemat biaya tansportasi perjalanan di tolak. Bahwasanya pengetahuan ibu tentang buku
tempuh dengan menggunakan kendaraan roda KIA berhubungan dengan kunjungan K4 di
dua melalui jalan gambut yang jika hujan akan Puskesmas Teluk Belengkong. Hasil ini sesuai
sulit dilewati. dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Selain kondisi geografis yang sulit, Kaneko, et al di Burundi (2017) menyatakan
rendahnya kunjungan K4 di Puskesmas Teluk bahwa kepemilikan buku KIA secara signifikan
Belengkong dikarenakan adanya ibu yang meningkatkan jumlah ibu hamil yang melakukan
melakukan perjalanan keluar daerah atau ke pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan.
kabupaten dengan alasan ingin mendapatkan Berbeda dengan hasil penelitian yang
fasilitas yang lebih baik sampai keinginan untuk dilakukan oleh Rejeki, dkk (2019) menyatakan
melahirkan di rumah orang tua. Lokasi hasil yang berbeda bahwa tidak ada hubungan
Kecamatan Teluk Belengkong yang jauh dari antara pemanfaatan buku KIA dengan kepatuhan
pusat kabupaten yang harus ditempuh dengan antenatal care. Hasil yang sama dinyatakan oleh
menggunakan sarana transportasi air berupa bot
334 Jurnal Kesehatan, Volume 11, Nomor 3, Tahun 2020, hlm 329-335

Oktarina (2013) yang melakukan penelitian di perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi
Jawa Timur. tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau
Kunjungan K4 dapat digolongkan sebagai tingkah laku yang terbuka. Lebih dapat dijelaskan
suatu tindakan karena merupakan suatu lagi bahwa sikap merupakan reaksi terhadap
perbuatan, aksi atau perilaku yang dilakukan objek di lingkungan tertentu sebagai suatu
manusia sepanjang hidupnya untuk tujuan penghayatan terhadap objek.
tertentu. Ibu hamil melakukan kunjungan K4 Tindakan (domain psikomotor)
dengan tujuan memantau kesehatan kehamilan merupakan suatu perbuatan nyata yang dapat
untuk meminimalisir resiko saat melahirkan. diamati atau dilihat. Suatu sikap belum otomatis
Pengetahuan akan kunjungan K4 dapat diperoleh terwujud dalam bentuk tindakan (overt behavior).
ibu melalui berbagai cara baik melalui media Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu
informasi (cetak atau elektronik), tenaga perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung
kesehatan maupun orang-orang dilingkungan atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara
sekitar. Informasi yang diperoleh akan lain adalah fasilitas.
meningkatkan pengetahaun ibu tentang Sikap ibu yang sudah positif terhadap
pentingnya melakukan kunjungan K4. kunjungan K4 harus mendapat konfirmasi dari
Domain perilaku menurut Bloom terdiri suaminya, dan ada fasilitas imunisasi yang
dari pengetahuan (domain kognitif), sikap mudah dicapai, agar ibu tersebut melakukan
(domain afektif) dan tindakan (domain kunjungan K4. Disamping faktor fasilitas juga
psikomotor). Pengetahuan atau domain kognitif diperlukan faktor dukungan (support) dari pihak
merupakan domain yang sangat penting untuk lain, misalnya suami, orang tua atau mertua
terbentuknya tindakan seseorang (overt sangat penting untuk mendukung tindakan ibu
behaviour). Berdasarkan pengalaman ternyata melakukan kunjungan k4.
perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan. SIMPULAN
Sikap secara nyata menunjukkan konotasi
adanya kesesuaian reaksi terhadap pengetahuan Terdapat hubungan antara pengetahuan
yang diperoleh. Sikap juga merupakan kesiapan ibu hamil tentang buku KIA dengan kunjungan
atau kesediaan untuk bertindak dan bukan K4. Semakin baik pengetahuan ibu hamil tentang
pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum buku KIA maka akan semakin besar
merupakan suatu tindakan atau aktivitas akan kemungkinan ibu untuk melakukan kunjungan
tetapi merupakan predisposisi tindakan atau K4 di Puskesmas.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan cross-sectional study. Health Education


Kesehatan. (2016). 7 Rekomendasi Journal, 77(4), 458-469.
Terkait Angka Kematian Ibu di https://doi.org/10.1177/0017896917753649
Indonesia. Jakarta. Iryani, D., Kebidanan, D., Kesehatan, P., &
http://www.litbang.kemkes.go.id/7- Sorong, K. (2020). Faktor Yang
rekomendasi-terkait-angka-kematian-ibu- Mempengaruhi Cakupan Pemeriksaan K1
indonesia/ Dan. Nursing Arts, XIV(01), 42–52.
Kementerian Kesehatan RI. (2015). Juknis Kaneko, K., Niyokun, J., Juma, N., Mbonabuca,
Penggunaan Buku KIA. Jakarta: T., Osaki, K. & Aoyama, A. (2017).
Departemen Kesehatan dan JICA (Japan Effectiveness of The Maternal and Child
International Cooperation Agency). handbook in Burundi for increasing
Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir. notification of birth at health facilities and
(2019). Profil Dinas Kesehatan Kabupaten postnatal care uptake. Jurnal Global
Indragiri Hiir Tahun 2018. Indragiri Hilir. Helath Action. 10:1, 1297604, doi:
Hikita, N., Haruna, M., Matsuzaki, M., Shiraishi, 10.1081/166497/2017.1297604.
M., Takehara, K., Dagvadorj, A., ... & Kementerian Kesehatan RI. (2010). Pedoman
Mori, R. (2018). Utilisation of maternal Pelayanan ANC Terpadu. Jakarta: Ditjen
and child health handbook in Mongolia: A Bina Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI.
Sihole, Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Buku KIA dengan Kunjungan K4 335

Kementerian Kesehatan RI. (2014). Keputusan Puskesmas Geger dan Kedundung


Menteri Kesehatan Republik Indonesia Kabupaten Bangkalan. Buletin Penelitian
Nomor 284 Tahun 2004 Tentang Buku Sistem Kesehatan, 18(2), 141150.
Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta. Osaki, K., Hattori, T., Toda, A., Mulati, E.,
Magwood, O., Kpadé, V., Thavorn, K., Oliver, Hermawan, L., Pritasari, K., Bardosono,
S., Mayhew, A. D., & Pottie, K. (2019). S., & Kosen, S. (2019). Maternal and Child
Effectiveness of home-based records on Health Handbook use for maternal and
maternal, newborn and child health child care: a cluster randomized controlled
outcomes: A systematic review and meta- study in rural Java, Indonesia. Journal of
analysis. PloS one, 14(1), e0209278. public health (Oxford, England), 41(1),
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0209278 170-182.
Nakamura, Y. (2019). The Role of Maternal and https://doi.org/10.1093/pubmed/fdx175
Child Health (MCH) Handbook in the era Rejeki, T.S., Hadiningsih, T.A. & Wahyuningsih,
of sustainable development goals (SDG’s). R.F. (2019). Pemanfaatan Buku KIA
J Glob Health Sci, 1,24. dalam Kunjungan Ibu Hamil Trimester III
doi:10.35500/jghs.2019.1.e24 di Wilayah Kerja Puskesmas Salwi. Jurnal
Nurmawati, N., & Indrawati, F. (2018). Cakupan SMART Kebidanan. (1). 25-3-. doi:
Kunjungan Antenatal Care pada Ibu Hamil. 10.34310/sjkb.V6i1.236
HIGEIA (Journal of Public Health Research Salamah, Salamah & Humaira, Putri & Riskina,
and Development), 2(1), 113-124. Zulfa. (2019). Faktor-Faktor Yang
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/hi Berpengaruh Terhadap Kunjungan K4 Di
geia/article/view/18317 Wilayah Kerja Puskesmas Teupin Raya
Oktarina, M. (2013). Hubungan Pengetahuan, Kabupaten Pidie Tahun 2017. Journal of
Sikap, Kepatuhan Ibu Hamil, dan Ibu Bayi Healthcare Technology and Medicine. 5.
dalam Penggunaan Buku KIA di 373. 10.33143/jhtm.v5i2.486

You might also like