You are on page 1of 9

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

HUBUNGAN JENIS ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN


TINGKAT KELAINAN TIROID PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)
DI KLINIK LITBANG GAKI MAGELANG TAHUN 2013-2014

Dwi Mulyani
E-mail : dwimu08@yahoo.com

ABSTRACT
Iodine deficiency disorders is a nutritional problem in Indonesia today. The
impact of these issues affect is the survival and quality of human resources.
Indicator to determine abnormalities of thyroid function due to iodine deficiency
either by examination of TSH (Thyroid Stimulating Hormone) and fT4. Hormonal
contraceptives is one cause of thyroid function abnormalities. The aim of this
study was to determine the relationship type of hormonal contraceptive with levels
of thyroid abnormalities in fertile age couple. Observational cross-sectional study
conducted in a population of couples of fertile age couple who visit the Clinical
Research of IDD Magelang in 2013 - 2014. Methods of sampling is by random
sampling. Chi square test was used to determine the relationship type of hormonal
contraceptive with levels of thyroid disorders on 115 people were divided into 3
groups, namely the contraceptive pill as many as 11 people, 90 people injectable
contraceptives and contraceptive implants as many as 14 people. The results
showed at 9.1% incidence rate of hyperthyroidism in sample with the
contraceptive pill, 26.6% in injectable contraceptives is 26.6%, and implant is
50%. Chi-square test showed no significant relationship between the type of
hormonal contraceptive with the level of thyroid abnormalities (p = 0.23). Need to
do counselling about GAKI (definition, causes, consequences, and prevention),
especially for pregnant women.

Keywords : hormonal contraceptives, the rate of thyroid abnormalities

PENDAHULUAN dampaknya secara langsung maupun


tidak langsung dapat mempengaruhi
Salah satu masalah gizi yang
kelangsungan hidup dan kualitas
sedang dihadapi oleh masyarakat
sumber daya manusia yang
Indonesia dewasa ini adalah
mencakup aspek perkembangan,
Gangguan Akibat Kekurangan
kecerdasan, aspek perkembangan
Iodium (GAKI). Menurut Djoko
sosial dan aspek ekonomi (1).
Moeljanto, GAKI merupakan
masalah yang serius karena
232
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Dalam rangka meningkatkan MATERI DAN METODE


kesejahteraan ibu dan anak serta Jenis penelitian ini adalah
mewujudkan keluarga kecil bahagia observasional dengan pendekatan
dan sejahtera, pemerintah cross sectional. Populasi dalam
mencanangkan program KB. penelitian ini adalah Pasangan Usia
Program ini merupakan salah satu Subur (PUS) yang berkunjung di
strategi untuk mengurangi kematian klinik Litbang GAKI Magelang
ibu dengan kondisi 4T yaitu terlalu tahun 2013-2014. Jumlah sampel
muda melahirkan (dibawah usia 20 sebanyak 115 dengan kriteria inklusi
tahun), terlalu sering melahirkan, wanita, PUS (Pasangan Usia Subur),
terlalu dekat jarak melahirkan, dan pasien yang berkunjung pertama kali
terlalu tua melahirkan (diatas usia 35 di Klinik Litbang GAKI Magelang
tahun) (2). antar tahun 2013-2014,
Sasaran program KB adalah menggunakan kontrasepsi hormonal
Pasangan Usia Subur (PUS) yang (pil, suntik, implan), minimal satu
lebih dititikberatkan pada kelompok tahun, mempunyai data hasil
Wanita Usia Subur (WUS) yang pemeriksaan TSH dan fT4.
berada pada kisaran usia 15-49 Sedangkan untuk kriteria inklusi
tahun. Penggunaan alat/cara KB yaitu tinggal di daerah dengan
terdiri dari alat KB hormonal dan pencemaran tinggi, pernah
nonhormonal. Hasil Riskesdas tahun mendapatkan terapi tiroksin.
2013 menunjukkan KB hormonal Variabel bebas adalah
lebih banyak digunakan oleh kontrasepsi hormonal. Variabel
masyarakat Indonesia (3). terikat adalah fungsi tiroid yang
Tujuan dari penelitian ini diintepretasikan dari hasil
adalah mengetahui hubungan jenis pemeriksaan TSH dan fT4. Data yang
alat kontrasepsi hormonal dengan diambil merupakan data sekunder
tingkat kelainan tiroid pada PUS di dari Klinik Litbang GAKI Magelang
Klinik Litbang GAKI Magelang yang diolah menggunakan SPSS. Uji
tahun 2013-2014. hubungan antara asupan iodium
dengan kelainan tiroid menggunakan

233
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Rank Spearman, sedangkan uji dalam 3 kelompok yaitu kelompok


hubungan antara jenis kontrasepsi kontrasepsi pil sebanyak 11 sampel,
hormonal dengan kelainan tiroid kelompok kontrasepsi suntik
mengunakan chi square. sebanyak 90 sampel, dan kelompok
kontrasepsi implan sebanyak 14
HASIL DAN PEMBAHASAN sampel. Karakteristik sampel
Karakteristik Sampel dijelaskan dalam tabel 1.
Sampel dalam penelitian ini
sebanyak 115 orang yang terbagi

Tabel 1. Distribusi frekuensi sampel menurut karakteristik sampel


Pil Suntik Implan
Karakteristik sampel
n % n % n %
Umur
20-30 3 27,3 22 24,4 0 0
31-45 8 72,7 68 75,6 14 100

Pendidikan
Tidak sekolah 1 9,1 4 1,1 1 5,2
SD 5 45,5 31 34,4 5 35,7
SMP 2 18,2 26 28,9 1 5,2
SMA 2 18,2 19 21,1 5 35,7
D3/Sarjana 1 9,1 10 11,1 2 14,3

Pekerjaan
Bekerja 7 63,6 38 42,2 5 35,7
Tidak bekerja 4 36,4 52 57,8 9 64,3

Jumlah Anak
0 0 0 1 1,1 0 0
1-2 6 54,5 63 70 11 78,6
≥3 5 45,5 26 28,9 3 21,4

234
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Tabel 1 menjelaskan bahwa D3/sarjana) jumlah terbanyak adalah


sebagian besar (> 70%) umur sampel ada kelompok implan.
kelompok kontrasepsi pil, suntik Sebagian besar (>60%)
maupun implan pada kisaran 31-45 sampel kontrasepsi pil adalah tidak
tahun. Jumlah terbanyak adalah pada bekerja. Sedangkan untuk sampel
kelompok implan. suntik dan implan sebagian besar
Sebagian besar sampel (>50%) adalah bekerja. Sebagian
kelompok kontrasepsi pil, suntik, dan besar (>50%) sampel kontrasepsi pil,
implan adalah pendidikan SD. suntik, dan implan memiliki anak
Jumlah terbanyak pada tingkat berjumlah 1 sampai 2 anak.
pendidikan rendah (tidak
sekolah/SD) adalah sampel pil (tidak Asupan iodium
sekolah = 45,5%, SD = 18,2%). Jumlah sampel yang memiliki
Untuk pendidikan SMP jumlah data Food Frequency (FFQ)
terbanyak pada sampel suntik sebanyak 69 sampel. Distribusi
(28,9%). Sedangkan untuk asupan iodium sampel dijelaskan
pendidikan tinggi (SMA dan dalam tabel 2

Tabel 2. Distribusi sampel berdasarkan nilai asupan iodium

Asupan iodium Pil Suntik Implan


( µg/L) (n=5) (n=57) (n=7)
Minimum 12,8 12,0 16,5
Maksimum 38,2 92,7 39,0

Hasil penelitian Rata-rata asupan iodium dari ketiga


menunjukkan bahwa semua sampel kelompok kontrasepsi hormonal
(100%) pada kelompok kontrasepsi menunjukkan tidak ada perbedaan
pil, suntik, dan implan memiliki yang bermakna yaitu di bawah 30
asupan iodium kurang dari 100 µg/L. µg/L.

235
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Uji hubungan asupan iodium Apabila asupan iodium lebih


dengan tingkat kelainan tiroid besar dari kebutuhan, maka akan
menggunakan uji Rank Spearman terjadi kelebihan zat gizi tersebut.
menunjukkan tidak ada hubungan Akan tetapi kebalikannya, jika
antara asupan iodium dengan tingkat asupan iodium kurang atau lebih
kelainan tiroid (p=0,095). kecil dari yang dibutuhkan, maka
Defisiensi yodium yang akan terjadi kekurangan iodium.
berlangsung lama akan mengganggu
fungsi kelenjar tiroid, yang secara Status Iodium Sampel
perlahan menyebabkan kelenjar Status iodium dari sampel
tiroid membesar (gondok). Ekses dapat ditentukan berdasarkan nilai
yodium yang bersifat akut dapat dari TSH dan fT4. Orang dikatakan
menyebabkan hipotiroid karena hipertiroid apabila nilai TSH di
terjadi hambatan pelepasan hormon bawah normal atau nilai fT4 diatas
tiroid oleh kadar yodium yang tinggi. normal. Sedangkan hipotiroid apabila
Jika keadaan ini berlangsung lama nilai TSH diatas normal atau nilai fT4
(kronik) dapat meningkatkan dibawah normal. Distribusi nilai
aktivitas kelenjar tiroid dan TSH dan fT4 sampel dijelaskan
menyebabkan hipertiroidisme yang dalam tabel 3
dikenal sebagai iodine-induced
hyperthyroidisme (IIH) (4).

Tabel 3. Distribusi sampel berdasarkan nilai TSH dan fT4

Pil (n=11) Suntik (n=90) Implan (n=14)


TSH fT4 TSH fT4 TSH fT4
(µIU/ml (nano (µIU/ml (nano (µIU/ml (nano
) gr/dl) ) gr/dl) ) gr/dl)
Minimum 0,03 0,89 0,01 0,64 0,02 0,87
Maksimum 4,23 1,88 4,96 8,32 2,4 1,74
Nilai normal TSH = 0,3 – 6,2 µIU/ml,
Nilai normal fT4 = 0,8 – 2,0 nano gr/dl

236
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Nilai TSH minimum adalah fT4 minimum adalah 0,64 nano gr/dl
0,01 µIU/ml. Nilai TSH maksimum dan nilai fT4 maksimum adalah 8,32
adalah 4,96 µIU/ml. Sedangkan nilai nano gr/dl.

Tabel 4. Distribusi sampel berdasarkan status iodium

Status Iodium Hipertiroid Normal Hipotiroid


n % n % n %
Pil 1 9,1 10 90,9 0 0
Suntik 26 26,6 62 61,8 2 1,6
Implan 7 50 7 50 0 0

Hasil penelitian menunjuk sampel kontrasepsi suntik yaitu


sebagian besar (>60%) dari sampel sebesar 1,6 %.
kontrasepsi pil dan suntik
menunjukkan status iodium dalam Analisis hubungan antara jenis
keadaan normal, sedangkan untuk kontrasepsi Hormonal dengan
sampel kontrasepsi implan memiliki tingkat kelainan tiroid
status iodium normal (50%) dan Hasil analisa hubungan jenis
hipertiroid (50%). Kejadian kontrasepsi dengan tingkat kelainan
hipotiroid hanya terdapat pada tiroid dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Hubungan antara Jenis Kontrasepsi Hormonal


dengan Tingkat Kelainan Tiroid

Status Iodium Hipertiroid Normal Hipotiroid Total


n % n % n % n %
Pil 1 9,1 10 90,9 0 0 11 100
Suntik 26 26,6 62 61,8 2 1,6 90 100
Implan 7 50 7 50 0 0 14 100
Uji chi square, p = 0,23
237
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Persentase tingkat kejadian tidak menaikkan kadar T3, T4, dan


hipertiroid antara sampel kontrasepsi TSH. Penelitian ini dilakukan pada
pil (9,1%), suntik (26,6%), dan akseptor KB susuk. Pemeriksaan T3,
implan (50%) tidak berbeda secara T4, dan TSH dilakukan sebelum dan
bermakna. Uji statistik chi square 6 bulan setelah menggunakan
mengatakan bahwa tidak ada kontrasepsi susuk (6).
hubungan jenis kontrasepsi hormonal Penelitian ini tidak sesuai
dengan kejadian hipertiroid (p=0,23). dengan penelitian yang dilakukan di
Hasil penelitian ini sesuai Kecamatan Sawangan Kabupaten
dengan penelitian yang dilakukan Magelang, yang menunjukkan bahwa
oleh Mirdatilah bahwa tidak ada ada hubungan yang bermakna antara
hubungan antara penggunaan penggunaan kontrasepsi hormonal
kontrasepsi hormonal dengan nilai dan nonhormonal terhadap nilai T4.
TSH. Penelitian tersebut bertujuan Penelitian tersebut dilakukan pada
untuk mendiskripsikan penggunaan kelompok pengguna pil, suntik dan
kontrasepsi, asupan iodium dan zat nonhormonal dengan jumlah sampel
goitrogen, nilai TSH, serta untuk masing-masing kelompok
menganalisa hubungan antara adalah 38 orang. Hasil penelitian
akseptor KB hormonal dan adalah median kadar TSH dan fT4
nonhormonal dengan TSH pada baik pengguna kontrasepsi hormonal
Wanita Usia Subur (WUS). Analisa dan nonhormonal masih dalam batas
mengenai hubungan antara pola normal, median kadar iodium urin
konsumsi iodium dan zat goitrogenik pada ketiga kelompok cukup tinggi,
dengan nilai TSH pada peneliian ini tidak ditemukan perbedaan median
menunjukkan bahwa tidak ada TSH antara ketiga kelompok,
hubungan antara kedua variabel (5). ditemukan perbedaan yang bermakna
Penelitian yang dilakukan di median nilai tiroksin T4 pada ketiga
Kecamatan Cangkringan Sleman kelompok, ditemukan adanya
Yogyakarta, menunjukkan bahwa hubungan yang bermakna antara
penggunaan Norplant selama 6 bulan

238
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

kontrasepsi hormonal dengan kadar merupakan sampel dengan umur


(7)
hormon tiroksin (T4) . di atas 30 tahun, dengan
Kelainan fungsi tiroid pendidikan tinggi, merupakan
terjadi bukan hanya karena ibu bekerja, dan memiliki anak 1
penggunaan kontrasepsi hormonal sampai dengan 2.
akan tetapi ada faktor lain yang juga 2. Asupan iodium seluruh sampel
dapat menyebabkan terjadinya yang diteliti masih rendah yaitu
kelainan fungsi tiroid. Diantaranya dibawah 100 µg/L.
asupan yodium, zat goitrogenik, 3. Status iodium sampel pada
blocking agent, daerah endemis masing-masing kelompok
(lingkungan), penggunaan pestisida. kontraspsi hormonal sebagian
Apabila defisiensi yodium besar dalam batas normal.
berlangsung lama akan terjadi 4. Tidak ada hubungan antara
gangguan fungsi tiroid, dengan kontrasepsi hormonal dengan
kelainan fisik yang tampak yaitu tingkat kelainan tiroid (p=0,23).
pembesaran kelenjar tiroid (gondok).
SARAN
KESIMPULAN Untuk akseptor KB
Dari hasil pengolahan data yang di hormonal, apabila timbul gejala-
ambil pada kelompok Pasangan Usia gejala kelainan tiroid seperti
Subur di Klinik Litbang GAKI pembesaran kelenjar tiroid,
Magelang tahun 2013-2014 dapat sebaiknya untuk segera
diambil kesimpulan sebagai berikut : memeriksakan ke petugas kesehatan.
1. Kelompok pengguna kontrasepsi Untuk masyarakat, agar
pil dan suntik merupakan sampel lebih selektif lagi dalam pemilihan
dengan umur dibawah 30 tahun, bahan makanan, terutama bahan
pendidikan rendah sampai makanan sumber iodium untuk
dengan menengah, merupakan dikonsumsi sehari-hari.
ibu tidak bekerja, memiliki
jumlah anak lebih dari atau sama
dengan 3. Akseptor KB implan

239
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

DAFTAR PUSTAKA Kontrasepsi Hormonal


dengan Nilai TSH dan T4
1. Tim Penanggulangan GAKI
pada Wanita Pasangan Usia
Pusat. Rencana Aksi Nasional
Subur di Daerah Endemik
Kesinambungan Program
Gondok. Penelitian Gizi dan
Penangulangan Gangguan
makanan. 2004 : volume 27
Akibat Kekurangan Iodium.
nomor 2, desember, hal 17-24
Departemen Kesehatan RI.
Jakarta. 2005.

2. Kementerian Kesehatan RI.


Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2013. Jakarta : 2014

3. Balitbangkes Kemenkes RI.


Riskesdas 2013.

4. Guyton AC, Hall JE.


Textbook of medical
Physiology (Fisiologi
Kedokteran). Ed 11. Jakarta :
EGC. 2008

5. Mirdatillah, D. Hubungan
Kontrasepsi Hormonal, Pola
Konsumsi Iodium dan
Goitrogenik dengan Nilai
Thyroid Stimulating Hormone
(TSH). Studi pada Wanita
Usia Subur di Klinik Bpp
Gaki Kabupaten Magelang.
Jurnal Kesehatan Masyarakat
Volume 1(2), 2012 : hlm 554-
571

6. Agus, Zainal Arifin Nang.


Deteksi Awal Gangguan
Fungsi Tiroid pada Akseptor
KB susuk (Norplant) di
daerah Endemik GAKI.
Berkala Ilmu Kedokteran.
1996 : Vol 28(4), hal 157-160

7. Kumorowulan, S, dkk.
Hubungan Penggunaan

240

You might also like