You are on page 1of 11

Jurnal Cakrawala Hukum, Vol.8, No.2 Desember 2017, hlm.

240–249 ISSN (Cetak): 2356-4962


E-mail:jurnalcakrawalahukum@unmer.ac.id ISSN (Online): 2598-6538
Website: http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jch

PEMILIHAN UMUM DALAM SISTEM DEMOKRASI


PRESPEKTIF SILA KE- 4 PANCASILA

Yusuf Eko Nahuddin


Fakultas Hukum Universitas Merdeka Malang
Jl. Terusan Dieng No. 62-64; Malang; 65146; Indonesia; (0341) 580161
yusuf.eko@unmer.ac.id

Abstract
Elections are a manifestation of democracy reflecting the fourth principle of Pancasila. Elections that prioritize
the dialogical approach of vision and mission as a solution to the nation’s problems undertaken by election
participants who truly reflect the soul-bearing souls of Pancasila. Selected individuals who meet the criteria of
election are credibility, integrity and acceptability as well as popolarity due to achievement, dedication and
loyalty to the nation and country that are worthy to lead this country. The development of many election
participants who can not reflect the value of democracy according to the 4th principle of Pancasila. The method
used is normative with the approach of norms and existing theories reviewed to solve the issues raised. The use
of political parties plays a major role in creating elections that reflect the value of Pancasila. Pancasila is the
foundation of the nation’s philosophy is the root of life of the nation of Indonesia in carrying out its life must
always be held firm. General election merupkan form of democracy that berprespektif Pancasila to seek leaders
of noble personality who practice Pancasila so as to bring progress and prosperity of the nation and state of
Indonesia.
Keywords: Pancasila Come 4th Century, Democracy, Elections.

Abstrak
Pemilihan umum merupakan wujud terlaksananya demokrasi yang mencerminkan sila ke-4 Pancasila.
Pemilihan umum yang mengedepankan pendekatan dialogis visi dan misi sebagai solusi persoalan bangsa
yang dilakukan oleh peserta pemilihan umum yang benar-benar mencerminkan insan-insan yang berjiwa
Pancasila. Insan-insan pilihan yang memenuhi kriteria keterpilihan yakni kredibelitas, integritas serta
akseptabilitas dan juga popolaritas karena prestasi, dedikasi serta loyalitas kepada bangsa dan negara yang
layak mempimpin negara ini. Perkembangannya banyak peserta pemilihan yang tidak bisa mencerminkan
nilai demokrasi sesuai sila ke-4 Pancasila. Metode yang digunakan adalah normatif dengan pendekatan
norma dan teori yang ada dikaji untuk memecahkan masalah yang diangkat. Pemanfaatan partai politik
berperan besar dalam menciptakan pemilihan umum yang mencerminkan nilai Pancasila. Pancasila merupakan
dasar falsafah bangsa merupakan akar kehidupan bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidapannya yang
senantiasa harus dipegang teguh. Pemilihan umum merupkan wujud demokrasi yang berprespektif Pancasila
untuk mencari pemimpin negara yang berkepribadian luhur yang mengamalkan Pancasila sehingga bisa
membawa kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia.
Kata Kunci: Pancasila Sila ke-4, Demokrasi, Pemilihan Umum.

| 240 | Copyright ©2017


Pemilihan Umum dalam Sistem Demokrasi Prespektif Sila Ke- 4 Pancasila
Yusuf Eko Nahuddin

Pendahuluan terimplementasi secara benar dan konsisten.


Selanjutnya bagaimana bila tidak konsisten apakah
Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah
Pancasila dalam hal ini sila–sila dari Pancasila itu
sudah final, namun implimentasi sila-sila Pancasila
kemudian berani kita revisi dan atau sebaliknya
sebagai landasan bernegara. Praktiknya disadarai
kondisi baru hendaknya disesuaikan dengan
atau tidak selalu menarik untuk diperbincangkan
logika nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila
serta tidak habis-habisnya untuk dikupas dan
Pancasila. Melihat peran serta Pancasila dalam
dijadikan sebagai landasan berkontemplasi sebagai
kehidupan hendaknya terlepas dari dialektika yang
dasar pijakan untuk membawa bahtera negara
kontruktif berkaitan dengan persoalan-persoalan
menuju tercapainya mimpi-mimpi kehidupan yang
saat ini prilaku ketatanegaraan yang berhadapan
sejahtera adil, makmur, aman dan sentosa. Perkam-
dengan Pancasila, agar hal tersebut tidak terjadi
bangan dewasa ini keberadaan Pancasila diper-
opini yang tendensius, emosional yang terkesan
masalahkan serta diragukan terkait keberadaan
hanya mengkambing hitamkan Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi bangsa dikambing
hitamkan, karena dianggap menyebabkan kondisi Pancasila sebagai falsafah bangsa serta ideologi
bangsa yang tidak mampu progresif dalam meng- bangsa yang kedudukanya sederajat dengan
hadapi setiap tantangan globalisasi. Serta dianggap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu
sebagai permasalahan karena Pancasila sebagai harga mati maka Pancasila itu harga diri bangsa.
ideologi tidak kunjung mampu memberikan sebuah Pancasila itu merupakan harga diri bangsa maka
jaminan kesejahteraan. tidaklah mudah untuk diperjual belikan dengan
kepentingan apapun juga dan bila ada yang mem-
Perkembangan mendeskreditkan Pancasila
perjual belikan atau mengadaikan Pancasila demi
sebagai bentuk rasa iri serta ketidakpuasan atas
kepentingan praktis maka itu adalah bentuk
kondisi negera yang masih jauh dari apa itu kese-
penghianatan pada bangsa dan negara dan tiada
jahteraan. Negara Indonesia dibandingkan dengan
imbalan yang pantas atas penghianat hanyalah
negara-negara yang berideologi liberalis atau so-
hukuman. Oleh karena itu, Pancasila itu tak ter-
sialis yang justru mampu lebih progresif dalam se-
hingga harganya dan nilainya.
tiap menghadapi kondisi perubahan dan mampu
eksis dalam kancah pergaulan antar negara serta Pancasila merupakan nilai-nilai keluhuran
lebih kelihatan sejahtera dan maju. Hal ini yang bangsa Indonesia yang bersifat universal dan selalu
kemudian sering kali Pancasila dikambing hitam- hidup dalam setiap hembusan nafas bagi siapa saja
kan sebagai penyebab akut yang menjadikan negara kelompok manapun dan adat maupun istiadat
ini mengalami keterpurukan. Sehingga komentar bangsa Indonesia yang menjadi nilai-nilai persa-
serta peryataan yang ingin mengembalikan kemur- tuan dan kesatuan yang seharusnya terimplemen-
nian Pancasila menjadi sebuah wacana yang cukup tasi secara konsisten. Oleh karena itu, pencerminan
gencar dan masif khusunya dalam kancah dunia nilai-nilai Pancasila bagi kehidupan berbangsa dan
Politik ketatanegaraan. Namun hal tersebut meru- bernegara penting untuk diterapkan dalam ke-
pakan hanya sebatas dilapisan luarnya saja yang hidupan sehari-hari, salah satunya demokrasi.
kemudian mengeneralkan bahwa Pancasila tidak Demokrasi yang merupakan pencerminan
lagi sakti dan seterusnya. Pancasila dapat dilihat berkaitan dengan pemilihan
Mengetahui manfaat Pancasila hendaknya umum yang menjadi pilihan cara saat ini yang
mengupas lebih kedalam lagi, dengan pertanyaan dilakukan. Hal ini berangkat dari beberapa negara
yang amat mendasar yakni apakah nilai-nilai Pan- yang menganggap negaranya demokratis untuk
casila sebagai dasar bernegara sudah benar-benar menjembatani terpilihnya wakil-wakil rakyat yang

| 241 |
Jurnal Cakrawala Hukum
Vol.8, No.2 Desember 2017: 240–249

mencerminkan sebuah gambaran dari rakyat, oleh tulasi suara yang merupakan penghancuran ter-
rakyat dan untuk rakyat (demokrasi). Tentunya hadap nilai demokrasi itu sendiri (Ervianto, 2017).
penglihantan yang dipakai adalah dengan kaca Ditambah lagi menurut Mulyadi, Staf Ahli
mata Pancasila tepatnya dalam implimentasi nilai- Bawaslu ditemukan fakta bahwa potensi permasa-
nilai Pancasila sila ke- 4 yang berbunyi bahwa lahan dalam penyelengaraan pemilu maupun pil-
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan kada yang substansi acaranya adalah memilih di-
dalam permusawaratan perwakilan”. antaranya persoalan politik uang, kampanye hitam,
Demokrasi pemilihan umum berdasarkan intimidasi, penggunaan fasilitas negara, pelibatan
Pancasila dewasa ini amat perlu dikaji kembali anak-anak saat kampanye terbuka, mobilisasi PNS,
karena patut disadari betul bahwa demokrasi ada- penggunaan sarana pendidikan dan ibadah untuk
lah sebagai salah satu isu yang muncul setelah tum- kampanye, serta kampanye diluar jadwal
bangya rezim orde baru. Sejak kemunduran rezim (Ervianto, 2017). Hal-hal tersebut merupakan
orde baru isu bahwa selama rezim orde baru di- realita kondisi nyata. Kondisi pemilihan umum
anggap tidak demokratis baik dalam pemilihan secara keseluruhan tidak mencerminkan nilai
maupun dalam setiap penggankatan pejabat- demokrasi dalam pemilihan umum hingga
pejabat publik serta yang tidak kalah pentingnya pemilihan kepala daerah yang tentunya menjadi
adalah dalam setiap pengambilan kebijakan yang bagian mata rantai yang menyumbang kualitas
dilakukan oleh pemerintah dianggap tidak demo- figur pemimpin dan kualitas kinerja yang tidak
kratis. Sehingga kondisi demikianlah yang men- baik. Sebab tidak menutup kemungkinan bila
jadi semangat orde reformasi untuk mengguman- penyelewengan tindakan pada saat pemilihan
dangkan demokrasi sebagai landasan pemerin- umum apalagi berkaitan dengan tindakan money
tahan negara ini, sehingga penerapan demokrasi politik maka tentu akan berupaya mencari ke-
dalam sistem bernegara tidak bisa terbendung lagi. untungan pada saat memimpin pemerintahan untuk
Namun dalam implimentasinya disadari atau menutupi pengeluaran. Sehingga hal ini akan men-
tidak demokrasi yang diterapkan dalam perja- jadi penyebab banyaknya penyalahgunaan ke-
lanannya masih jauh dari pada apa yang menjadi kuasaan oleh oknum pimpinan baik tingkat pusat,
substansi demokrasi itu sendiri. Hal ini tampak provinsi, hingga tingkat daerah kabupaten maupun
jelas dan nyata dalam sistem pemilihan umum yang kota.
menjadi reperesentasi dari demokrasi banyak Keadaan inilah yang kemudian menjadi
terjadi permainan-permainan oknum yang men- suatu alasan untuk kembali merenungkan lagi serta
ciderai kemurnian dan kesucian demokrasi itu. Hal mengkaji secara dialogis yang konstruktif berkait-
tersebut terjadi karena banyaknya potensi tin- an dengan pemilihan umum. Reorientasi kembali
dakan-tindakan ilegal demi sebuah kemenangan pandangan Pancasila yang menjadi satu-satunya
sebut saja diantaranya Adanya manipulasi pemilih pilihan cara untuk mengimplementasikan demo-
(manipulasi demografi, penghilangan hak pilih, memecah krasi langsung hingga saat ini. Sehingga atas kon-
dukungan oposisi); Intimidasi; Jual beli suara; disi-kondisi tersebut diatas dapat bertujuan untuk
Penyesatan informasi; Manipulasi kertas suara; mengaktualisasi lagi konsep pemilihan umum yang
Coblos ganda; Manipulasi dalam rekapitulasi; mencerminkan demokrasi. Hal ini berangkat dari
Penggunaan pemilih semu; Merusak kertas suara; permasalahan yang berkaitan dengan bagaimana
Pebajakan sistem teknologi informasi dalam pe- konsep pemilihan umum dalam sistem demokrasi
mungutan suara; Pembajakan hak pilih. Contoh prespektif Pancasila sila ke -4 yang merupakan
kasus nyata terjadi adalah manipulasi hasil rekapi- perwujudan dari suatu cerminan nilai-nilai luhur

| 242 |
Pemilihan Umum dalam Sistem Demokrasi Prespektif Sila Ke- 4 Pancasila
Yusuf Eko Nahuddin

yang hidup dan berkembang yang tumbuh dan jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik
melekat menjadi jatidiri bangsa yang mampu Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
mewujudkan demokrasi substantif hingga tercapi Pemilu yang diselengarakan oleh Komisi Pemilihan
negara yang berdaulat adil dan makmur. Umum, selanjutnya disebut KPU sebagai lembaga
penyelengara pemilu yang bersifat nasional, tetap
dan mandiri yang bertugas melaksanakan pemilu
Pembahasan
secara berkala setiap 5 (lima) tahun sekali.
A. Pemilihan Umum Sebagai Sarana
Pemilu adalah sarana demokrasi yang dari
Demokrasi.
padanya dapat ditentukan siapa yang berhak men-
Bahwa satu-satunya cara untuk mengikut jalankan tugasnya di lembaga politik negara,
sertakan rakyat dalam menentukan calon-calon legislatif dan/atau eksekutif. Melalui pemilu rakyat
pemimpin dan wakil-wakilnya di parlemen adalah memilih figur yang dipercaya yang akan mengisi
dengan cara menyelengarakan pemilihan umum. jabatan legislatif dan/atau jabatan eksekutif.
Cara ini dianggap oleh hampir semua negara yang Pelaksanaan pemilu diberikan kepada rakyat yang
menganut sistem demokrasi sebagai cara yang telah memenuhi persyaratan untuk memilih, secara
paling efektif dan yang paling memungkinkan bebas dan rahasia, menjatuhkan pilihanya pada
untuk dilaksanakan karena bisa mengikut sertakan figur yang dinilai sesuai dengan aspirasinya.
semua rakyatnya secara langsung dalam pesta Tentunya tidaklah mungkin seluruh aspirasi dapat
demokrasi setiap periode pergantian pemimpin hal ditampung, dari sekian banyak pilihan aspirasi
ini sebagai cerminan terlaksananya sistem demo- maka yang mendapatkan suara terbanyak pemilih
krasi terlebih juga di Indonesia yang juga menyata- dinyatakan sebagai pemenang karena mewakili
kan dirinya sebagai negara yang demokratis. kehendak rakyat terbanyak atau mayoritas
Apa yang tersampaikan diatas sejalan dengan (Ranadireksa, 2007).
alasan disahkanya Undang-Undang Republik In- Bahwa salah satu aspek yang menjadi subs-
donesia No. 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum tansi dari memaknai demokrasi adalah mengakui
(UU Pemilu) sebagai dasar dilaksanakanya dan menghormati suara mayoritas. Sedangkan arti
pemilihan umum. UU Pemilu sebagai sarana per- dari mayoritas itu sendiri dalam suatu demokrasi
wujudan kedaulatan rakyat untuk menghasilkan bukanlah sesuatu yang lahir dari asumsi atau
wakil rakyat sebagai pemimpin bangsa dan negara. sekedar klaim kuantitas yang bersifat konstanta.
Wakil rakyat tersebut mulai dari Dewan Klaim mayoritas tanpa pemilu yang hanya ber-
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan dasarkan atas nama suku, agama, ras, atau golong-
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang aspiratif, an (petani, buruh dan lain-lain) bukanlah suatu cer-
berkualitas serta bertanggungjawab berdasarkan minan dari demokrasi, melainkan suatu bentuk
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik tirani. Selanjutnya disampaikan juga bahwa Pemilu
Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945). Oleh karena adalah merupakan arena uji publik atas visi dan
itu, UU Pemilu menjamin tersalurkanya suara program yang ditawarkan oleh siapapun baik
rakyat secara langsung, umum, bebas dan rahasia partai atau individu yang merupakan wujud imple-
serta jujur dan adil. mentasi kedaulatan rakyat.
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka (1) UU Dengan sistem pemilihan umum maka harus
Pemilu, pemilihan umum (pemilu) merupakan sa- diakui bahwa demokrasi adalah satu-satunya sis-
rana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilak- tem yang membuka ruang bagi lahirnya dan tum-
sanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, buhnya aneka ragam visi maupun ideologi. Pekem-

| 243 |
Jurnal Cakrawala Hukum
Vol.8, No.2 Desember 2017: 240–249

bangan tersebut yang kesemuanya memiliki ke- permusyawaratan perwakilan merupakan penjel-
mungkinan yang sama untuk berkembang dengan maan dalam dasar politik negara. Berkedaulatan
bebas dengan catatan sejauh ideologi itu bukan rakyat yang menjadi landasan mutlak dari pada
merupakan ideologi yang dilarang oleh negara. sifat demokrasi negara Indonesia yang tidak dapat
Bahkan ideologi yang bertentangan dengan nilai- dirubah ataupun ditiadakan. Sifat dari persatuan
nilai ideologi yang dianut oleh negara yang dan kesatuan dari Pancasila, sila ke-4 mengandung
bertujuan untuk membungkam atau melenyapkan pula sila-sila lainnya sehingga kerakyatan yang
paham atau ideologi yang ada. Dimana tujuan dimaksud adalah kerakyatan yang berKetuhanan
akhirnya adalah demi terciptanya suatu kesejah- yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil
teraan negara sebagaimana yang dicita-citakan. dan beradap, yang mencerminkan persatuan
Sedangkan demokrasi itu sendiri adalah ter- bangsa Indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi
bukanya ruang yang kondusif dan efektif untuk seluruh rakyat Indonesia.
tercapainya prinsip dari rakyat, oleh rakyat dan Lambang binatang banteng atau lembu liar
untuk rakyat. Hal tersebut yang mengandung arti adalah merupakan binatang sosial yang sama
bahwa pemimpin lembaga negara murni berasal halnya dengan manusia yang berjiwa sosial. Dimana
dari rakyat melalui pemilihan umum sebagai wujud dalam penentuan keputusan diambil dengan
atas perlindungan dan penegakan hak bagi setiap bersama-sama atau bernusyawarah, gotong-royong
warga negara. Hak ini berupa hak untuk memilih dan kekeluargaan dimana nilai-nilai ini adalah
maupun dipilih sebagai pejabat negara yang merupakan nilai-nilai yang khas dan hidup dalam
mewakili kepentingan rakyat diatas kepentingan kehidupan bangsa Indonesia yang terjelma dalam
pribadi maupun golongan. Oleh karena itu, cara nilai nilai dasar negara.
meraih hak warga negara adalah melalui sistem Menurut Syahri adapun makna dari sila ke-
pemilihan umum yang diselengarakan oleh lem- 4 Pancasila adalah:
baga yang mandiri dan independen. a. Nilai luhur yang mengutamakan kepentingan
Kondisi diatas sejalan dengan nilai-nilai negara dan masyarakat diatas kepentingan
demokrasi yang disampikan oleh Henry B. Mayo pribadi maupun golongan;
dalam bukunya yang berjudul introduction to demo- b. Nilai luhur yang tidak memaksakan kehendak
cratic theory yang memberikan difinisi demokrasi kepada orang lain;
sebagai sistem politik, dikatakan bahwa sistem c. Nila luhur yang mengutamakan budaya
politik yang demokratis adalah suatu sistem di- bermusyawarah dalam mengambil keputusan
mana kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar bersama;
mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara d. Nilai luhur bermusyawarah sampai dengan
efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan se- tercapainya kata mufakat yang diliputi dengan
cara berkala yang didasarkan atas prinsip kesama- semangat kekeluargaan.
an politik dan diselengarakan dalam suasana
terjaminya kebebasan politik (Huda, 2014).
Selanjutnya adapun arti dan makna dari
setiap frasa dari sila keempat adalah:
B. Nilai-Nilai Luhur Sila Kerakyatan yang
1. Hakekat sila ke-4 adalah demokrasi, dimana
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
yang dimaksud demokrasi disini adalah demo-
Permusyawaratan Perwakilan.
krasi dalam arti umum yaitu pemerintahan
Pancasila sila ke-4 yang berbunyi kerakyatan dari, oleh dan untuk rakyat dimana secara se-
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam derhana, demokrasi yang melibatkan segenap

| 244 |
Pemilihan Umum dalam Sistem Demokrasi Prespektif Sila Ke- 4 Pancasila
Yusuf Eko Nahuddin

bangsa dalam pemerintahan baik yang ter- Secara sederhana, pembahasan sila ke 4 ada-
gabung dalam pemerintahan maupun yang di- lah demokrasi. Demokrasi yang mana dipimpin
luar pemerintahan karena peran rakyat yang oleh hikmat kebijaksanaan. Pemimpin yang hikmat
diutamakan. adalah pemimpin yang berakal sehat, rasional,
2. Pemusyawaratan artinya mengusahakan pu- cerdas, terampil, dan seterusnya pada hal-hal yang
tusan secara bulat, dan sesudah itu diadakan bersifat fisik/ jasmaniah; sementara kebijaksanaan
tindakan bersama. Disini terjadi simpul yang adalah pemimpin yang berhatinurani, arif, bijak-
penting yaitu mengusahakan keputusan secara sana, jujur, adil, dan seterusnya pada hal-hal yang
bulat. Bulat yang dimaksud adalah hasil yang bersifat psikis/ rohaniah.
mufakat, artinya keputusan itu diambil dengan Pemimpin yang hikmat-kebijaksanaan itu
kesepakatan bersama, dengan demikian ber- lebih mengarah pada pemimpin yang profesional
arti bahwa penentu demokrasi yang berdasar- (hikmat) dan juga dewasa (bijaksana). Negara demo-
kan Pancasila adalah kebulatan mufakat seba- kratis yang dipimpin oleh orang yang dewasa pro-
gai hasil kebikjasanaan. Oleh karena itu jika fesional dilakukan melalui tatanan dan tuntunan
ingin memperoleh hasil yang sebaik-baiknya permusyawaratan/ perwakilan. Tegasnya, sila ke-
didalam kehidupan bermasyarakat, maka empat menunjuk pada NKRI sebagai Negara
hasil kebikjasanaan itu harus merupakan suatu demokrasi-perwakilan yang dipimpin oleh orang
nilai yang ditempatkan lebih dahulu. profesional-dewasa melalui sistem musyawarah
3. Dalam melaksanakan keputusan diperlukan yang berasaskan kekeluargaan dengan kesadaran
kejujuran bersama, dalam hal ini perlu diingat bertanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha
Esa menurut keyakinan beragama masing-masing,
bahwa keputusan bersama dilakukan secara
dan menghormati nilai-nilai kemanusiaan ke atas
bulat sehingga membawa konsekuensi adanya
harkat dan martabat manusia, serta memperhati-
kejujuran bersama. Perbedaan secara umum
kan penguatan dan pelestarian kesatuan nasional
demokrasi di barat dan di Indonesia yaitu ter-
menuju keadilan sosial.
letak pada permusyawaratan, Permusyawarat-
an yang dimaksud adalah permusyawaratan Secara filosofis nilai yang terkandung di
yang menghasilkan keputusan-keputusan dalamnya adalah bahwa hakikat negara sebagai
penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk
yang diambil berdasarkan suara bulat.
individu dan makhluk sosial. Hakikat rakyat ada-
lah merupakan sekelompok manusia sebagai makh-
Nilai-nilai diatas menjadi nilai yang dianut luk Tuhan yang Maha Esa yang bersatu yang ber-
serta menjadi pandangan bangsa Indonesia. Bagi tujuan muwujudkan harkat dan martabat manusia
bangsa Indonesia yang berpegang teguh pada dalam suatu wilayah negara (Muslimin, 2016).
nilai-nilai Pancasila apabila pengambilan keputusan Rakyat adalah merupakan subjek pendukung
secara bulat itu tidak bisa tercapai dengan mudah, pokok negara. Negara adalah dari, oleh dan untuk
baru diadakan pemungutan suara sebagai cara ter- rakyat, oleh karena itu rakyat adalah merupakan
akhir. Kebijaksanaan ini merupakan suatu prinsip asal mula kekuasaan negara.
bahwa yang diputuskan itu memang bermanfaat Selanjutnya dalam sila kerakyatan terkan-
bagi kepentingan rakyat banyak. Jika demokrasi dung nilai demokrasi yang secara mutlak harus
diartikan sebagai kekuatan, maka dari pengamat- dilaksanakan dalam kehidupan bernegara. adapun
an sejarah bahwa kekuatan itu memang berada nilai-nilai demokrasi yang terkandung dalam sila
pada tangan rakyat atau masyarakat. keempat adalah:

| 245 |
Jurnal Cakrawala Hukum
Vol.8, No.2 Desember 2017: 240–249

a. Adanya kebebasan yang harus disertai dengan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
tanggung jawab baik terhadap masyarakat keadilan yang mengutamakan persatuan dan
bangsa maupun secara moral terhadap Tuhan kesatuan demi kepentingan bersama;
yang Maha Esa; r. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil
b. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia; yang dipercayai untuk melaksanakan pemusya-
c. Menjamin dan memperkokoh persatuan dan waratan (Yusdiyanto, 2016).
kesatuan dalam hidup bersama;
d. Mengakui atas perbedaan individu, kelompok,
Sila ke-4 Pancsila merupakan cerminan nilai
ras, suku, agama, karena perbedaan adalah
kearifan lokal masyarakat Indonesia. Kearifan lokal
merupakan suatu bawaan kodrat manusia;
yang digali, dipoles, dikemas, dipelihara dan
e. Mengakui adanya persamaan hak yang
dilaksanakan dengan baik bisa berfungsi sebagai
melekat pada setiap individu, kelompok, ras,
alternatif pedoman hidup manusia (Budiyono &
suku, maupun agama;
Feriandi, 2017). Pancasila merupakan rangkaian
f. Mengarahkan perbedaan dalam suatu kerja
kesatuan dan kebulatan yang tidak terpisahkan
sama kemanusiaan yang beradab;
(Sunarjo, 2014). Oleh karena itu, musyawarah
g. Menjunjung tinggi atas musyawarah, sebagai
mufakat merupakan pencerminan kearifan lokal
moral kemanusiaan yang beradab;
yang harus dipegang dalam kehidupan berbangsa
h. Mewujudkan dan mendasarkan suatu keadilan
dan bernegara dewasa ini.
dalam kehidupan sosial agar tercapainya
tujuan bersama.
C. Pemilihan Umum Dalam Prespektif
i. Sebagai warga negara dan warga masyarakat,
Pancasila Sila Ke -4
setiap manusia Indonesia mempunyai kedu-
Pemilihan umum yang diselengarakan secara
dukan hak dan kewajiban yang sama;
periodik lima tahun sekali hakekatnya merupakan
j. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada
suatu pesta kedaulatan rakyat yang merupakan
orang lain;
sarana mewujudkan sistem demokrasi. Artinya
k. Mengutamakan musyawarah dalam meng-
bahwa pemilu melindungi serta menjamin hak
ambil keputusan untuk kepentingan bersama;
setiap individu untuk memilih maupun dipilih,
l. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi
sebagai pemimpin serta perwakilan di lembaga-
oleh semangat kekeluargaan;
lembaga negara yang merupakan representasi dari
m. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap
kedaulatan yang dijamin oleh negara sebagai
keputusan yang dicapai sebagai hasil musya-
entitas komunal yang secara formal diakui keber-
warah;
adaanya.
n. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab
menerima dan melaksanakan hasil keputusan Sebagai jaminan terselengaranya kedaulatan
musyawarah; rakyat yang merupakan prinsip dari demokrasi
o. Di dalam musyawarah diutamakan kepenting- dimana pemerintahan negara dari rakyat, oleh
an bersama di atas kepentingan pribadi dan rakyat dan untuk rakyat tentunya tidaklah sama
golongan; dari setiap negara satu dengan negara yang lainya.
p. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan Demokrasi di negara seperti Negara Amerika
sesuai dengan hati nurani yang luhur; Serikat tentunya berbeda dengan demokrasi yang
q. Keputusan yang diambil harus dapat diper- ada dinegara Indonesia hal ini sebagaimana
tanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan dinyatakan oleh Soepomo bahwa sungguh benar,
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan dasar dan bentuk susunan dari suatu negara itu

| 246 |
Pemilihan Umum dalam Sistem Demokrasi Prespektif Sila Ke- 4 Pancasila
Yusuf Eko Nahuddin

berhubungan erat dengan riwayat hukum dan lihan umum yang seperti inilah yang merupakan
lembaga sosial dari negara itu, berhubung dengan wujud dari Pancasila sila ke -4 itu yang merupakan
itu maka apa yang baik dan adil untuk suatu negara bentuk demokrasi yang berasaskan nilai-nilai
belum tentu baik dan adil untuk negara lain, oleh Pancasila.
karena itu keadaan tidaklah sama (Manan, 2012). Pemilahan umum bersistem demokrasi bera-
Oleh karena itu, maka pemilihan umum sebagai saskan Pancasila bukan merupakan kelatahan se-
sarana demokrasi yang bukan demokrasi barat, mata yang hanya mengikuti tren demokrasi negara
dan juga bukan demokrasi yang lainya, tetapi lain. Sehingga hanya terkesan formalitas semata
demokrasi yang berlandaskan serta berasaskan dimana pemilihan umum hanya sekedar diadakan
sila-sila Pancasila. supaya terlihat demokratis semata yang tampak
Prinsip dan asas ini menjadi pembeda dari hanya persaingan dan semangat untuk melakukan
pemilihan umum sebagai sarana demokrasi di segala cara demi sebuah kemenangan.
negara yang tidak berasaskan Pancasila. Dimana Prakteknya pemilihan umum sebagaimana
bukan hanya sekedar menguasai mayoritas saja dalam latar belakang di atas banyak kejadian-
yang hanya melihat kuantitas semata melainkan kejadian atau persoalan-persoalan yang justru jauh
juga mengedepankan kualitas figur dari para putra- bahkan menciderai nilai-nilai kerakyatan, nilai-nilai
putri terbaik bangsa ini yang mempunyai jiwa dan kehikmatan dan kebijaksanaan, bahkan hakekat
pemikiran yang bijaksana yang mengedepankan musyawarah yang berlandaskan kekeluargaan pun
kehikmatan untuk kebaikan bersama. tampak hilang dari adanya tindakan ilegal didalam
Terselengaranya pemilihan umum yang proses pemilihan umum seperti mony politik, kam-
kualitas dibutuhkan peran partai politik untuk panye hitam, mengunakan isu ras, agama dan
menjadi kawah candra dimukanya para kader golongan bahkan segala cara ditempuh untuk
untuk dapat di didik, di gembleng menjadi individu- mendulang suara mayoritas demi kemenangan.
individu yang mempunyai kredibelitas, integritas Bukan mengedepankan pendekatan ide gagasan
serta akseptabilitas dan juga popolaritas karena maupun solusi sebagai tawaran program untuk
prestasi, dedikasi serta loyalitas kepada bangsa dan nantinya akan dilaksanakan bila terpilih atau
negara (Nahuddin, 2013). Sehingga terwujud serta mendapat dukungan mayoritas.
tercapai tujuan diselengarakanya pesta kedaulatan Cara-cara yang negatif pada kenyataanya
rakyat yakni terpilihnya insan-insan yang benar- akan berdampak kepada kualitas dari pemenang
benar pilihan karena kepantasan untuk dipilih dan juga akan berdampak bagi kinerja pemimpin
secara kapasitas manusianya lebih baik dari pada serta wakil-wakil rakyat yang terpilih tersebut.
yang lainya yang tidak terpilih. Prespektif Pancasila sila ke-4 adalah mengedepan-
Hal inilah yang merupakan wujud pemilihan kan terpilihnya insan-insan yang berkualitas secara
umum yang mengedepankan nilai-nilai luhur pribadi yang mencerminkan jiwa yang bijaksana
Pancasila sila ke empat yang menunjukan bahwa dalam konsep agama adalah manusia yang ulul
rakyat yang berdaulat itu dipimpin oleh benar- albab yakni manusia yang sempurna yang mampu,
benar orang yang hikmat dan bijaksana serta mem- mau serta tahu cara untuk memanusiakan manusia.
punyai mengedepankan permusyawaratan di- Ketidak berhasilan pemilihan umum yang
dalam pengambilan setiap keputusan yang dilan- mampu untuk terpilihnya insan-insan yang ulul
daskan atas kemanfaatan atau kemaslahatan bagi albab secara umum dan berkapasitas, kredibelitas,
seluruh bangsa Indonesia tanpa terkecuali melihat integritas serta akseptabilitas dan juga popolaritas
suku, ras, agama maupun golongan semata. Pemi- karena prestasi, dedikasi serta loyalitasnya kepada

| 247 |
Jurnal Cakrawala Hukum
Vol.8, No.2 Desember 2017: 240–249

negara maka pemilihan umum yang demikian ada- maupun legislatif. Pemilu harus diselengarakan
lah pemilihan umum yang bukan pemilihan umum sebagai perwujutan dari pemaknaan sila ke -4 Pan-
yang berlandaskan Pancasila yang mencerminkan casila yang tercermin dari nuansa pemilihan umum
sila ke -4 Pancasila yang merupakan harga diri dengan mengedepankan pendekatan dialogis visi
bangsa ini sehingga demokrasi yang terbangun dan misi sebagai solusi persoalan bangsa yang dila-
bukanlah bentuk demokrasi yang berasaskan kukan oleh peserta pemilihan umum yang benar-
Pancasila melainkan demokrasi yang berlandaskan benar mencerminkan insan-insan yang berjiwa
kebebasan, hak asasi manusia yang mengarah bijaksana, penuh kehikmatan dalam mengambil
kepada demokrasi barat yang tidak mencerminkan keputusan dan menjunjung tinggi rasa kekeluar-
asas kekeluargaan dan kegotongroyong yang gaan dan kegotongroyongan yang tampak kepada
merupakan jati diri kearifan lokal bangsa Indonesia. insan-insan pilihan yang memenuhi kriteria keter-
Karena hampir dipastikan bila hasil pemilih- pilihan yakni kredibelitas, integritas serta aksep-
an umum yang terpilih adalah insan-insan yang tabilitas dan juga popolaritas karena prestasi, de-
tidak baik dalam arti hanya karena kekuatan modal dikasi serta loyalitas kepada bangsa dan negara.
dan popolaritas semata maka hampir pula dipas- Implementasi Sila Ke -4 Pancasila dalam pemilihan
tikan pemimpin dan wakil-wakil rakyat yang terpi- umum yang mengedepankan kekuatan modal,
lih tidak mencerminkan insan yang menjiwai nilai pencitraan serta tindakan-tindakan menyimpang
nilai kerakyatan yang bijaksana penuh dengan ke- sudah saatnya untuk ditanggalkan. Demokrasi
hitmatan dan mengedepankan musyawarah di- Pancasila bukanlah pemilihan umum yang
dalam pengambilan keputusan serta mengupaya- mengedepankan persaiangan dan pemaksaan
kan dialogis kontruktif dalam pengambilan kepu- dengan keuatan modal dan kekuatan lainnya.
tusan serta didasarkan kemaslahatan dalam setiap
gagasan yang diputuskan. DAFTAR PUSTAKA
Pemilihan umum adalah sarana untuk mewu- Arifin, Syahriani, Makna Sila Ke -4 Pancasila, http://
judkan demokrasi yang ideal sesuai dengan prinsip syahri93.blogspot.co.id, 07/2013.
dan asas demokrasi Pancasila yang menjiwai nilai-
Budiyono, B. and Feriandi, Y.A., 2017. Menggali Nilai
nilai kebijaksanaan dan kehikmatan dalam meng-
Nilai Kearifan Lokal Budaya Jawa Sebagai Sumber
ambil keputusan untuk menyelesaikan persoalan Pendidikan Karakter. In Prosiding Seminar Nasional
yang semata-mata bukan hanya didasarkan kepada Bimbingan dan Konseling (Vol. 1, No. 1, pp. 92-103).
suara mayoritas saja. Melainkan juga suara bulat
Ervianto, Toni. Potensi Permasalahan Dalam Penyelengaaan
yang diputuskan dengan penuh perenungan oleh Pemilu, detikNews, Rabu 25 Januari 2017.
wakil-wakil rakyat yang merupakan insan sem-
purna yang merupakan manusia pilihan diantara Huda, Ni’matul. 2014. Ilmu Negara, Cet. 6. Rajawali Pers.
Jakarta.
jutaan manusia yang lainnya.
Manan Bagir. 2012. Membedah Undang-Undang Dasar
1945, Cet.. 1. UB Pers. Malang.
Kesimpulan
Muslimin, H. 2016. Tantangan Terhadap Pancasila Sebagai
Pemilihan umum adalah sarana demokrasi Ideologi dan Dasar Negara Pasca Reformasi. Jurnal
yang saat ini paling efektif untuk mengikut sertakan Cakrawala Hukum, 7(1), 30–38. doi:10.26905/
jutaan rakyat untuk menyalurkan pendapatnya atau idjch.v7i1.1791.
aspirasinya dalam menentukan pemimpin maupun Nahuddin, Eko Yusuf. 2013. Pengkaderan Partai Politik
perwakilanya yang duduk di lembaga eksekutif Kepada Anggotanya Dalam Rangka Penentuan Calon

| 248 |
Pemilihan Umum dalam Sistem Demokrasi Prespektif Sila Ke- 4 Pancasila
Yusuf Eko Nahuddin

Legisltif. Skripsi, Fakultas Hukum Univeritas Yusdiyanto. 2016. Makna Filosofis Nilai-nilai Sila Ke
Merdeka Malang. Malang. Empat Pancasila Dalam Sistem Demokrasi Di In-
donesia. Jurnal of Law. Volume 10 Issue 2, April-
Ranadireksa, Hendarmi. 2007. Visi Bernegara Arsitektur Juni 2016.
Konstitusi Demokratik, Cet. 1. Fokusmedia.
Bandung.

Sunarjo, S. 2017. Peradilan Sebagai Pilar Negara Hukum How to cite :


Dalam Perspektif Pancasila. Jurnal Cakrawala
Hukum, 19(1), 71-81. doi:10.26905/ Nahuddin, Yusuf Eko. 2017. Pemilihan Umum Dalam
idjch.v19i1.1132 Sistem Demokrasi Prespektif Sila Ke- 4 Pancasila.
Jurnal Cakrawalah Hukum, 8(2).
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun


2017 Tentang Pemilihan Umum.

| 249 |

You might also like