You are on page 1of 20

THE DEVELOPMENT OF A LEARNING MEDIA FOR VISUALIZING

THE PANCASILA VALUES BASED ON INFORMATION AND


COMMUNICATION TECHNOLOGY

Buchory MS, Selly Rahmawati, dan Setia Wardani


Universitas PGRI Yogyakarta
buchoryupy@yahoo.com

Abstract: The goal of the study is to design a learning media to improve the
learning achievement of Pancasila values and to foster attitudes that reflect
such values. Research Development (R & D) design was adopted. Data were
collected through observation, questionnaires, interviews, and tests and were
analyzed using quantitative method, i.e. inferential statistics with the help of
SPSS 16 program. Before performing the data analysis, a prerequisite test was
done through normality and homogeneity test. Prerequisite test for hypothesis 1
indicated that the data were homogenous but not normal so that hypothesis 1 was
further analysed using Mann Whitney U test. Prerequisite test for hypothesis 2
showed that data were homogeneous and normally distributed so that the analysis
for hypothesis 2 was further carried out using an independent sample t-test. The
results of this study show that (1) the design of the learning media for
visualizing Pancasila values can be developed through 6 steps, namely research
and collecting, planning, product draft development, initial field trial, revision
and field trial; (2) media for the visualization of Pancasila values is found more
effective to improve the learning achievement of Pancasila Values; (3) the
media is more effective to improve attitudes reflecting Pancasila values.
Keywords: media, visualization, pancasila values

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUALISASI NILAI-


NILAI PANCASILA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah merancang sebuah media pembelajaran


untuk meningkatkan prestasi belajar nilai Pancasila dan sikap yang memuat
nilai-nilai Pancasila. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian
Pengembangan (R & D). Pengumpulan data dengan observasi, angket,
wawancara, dan tes. Data dianalisis menggunakan analisis kuantitatif statistik
inferensial dengan bantuan spss 16. Sebelum melakukan analisis data, dilakukan
uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Berdasarkan uji prasayarat
untuk uji hipotesis 1 yaitu perbedaan prestasi diketahui bahwa data homogen
namun tidak normal sehingga analisis hipotesis pertama diuji hipotesis dengan
menggunakan Mann Whitney U test. Pada uji prasyarat untuk hipotesis 2
diketahui bahwa data homogen dan berdistribusi normal sehingga analisis untuk
hipotesis ke-2 dilakukan menggunakan t-test independent sample dengan bantuan
SPSS 16. Hasil penelitian disimpulkan: (1) perancangan media pembelajaran
visualisasi nilai-nilai Pancasila dikembangkan dengan 6 langkah, yaitu penelitian
dan pengumpulan, perencanaan, pengembangan draf produk, ujicoba lapangan
awal, merevisi hasil uji coba dan uji coba lapangan; (2) media visualisasi nilai-
nilai Pancasila lebih efektif untuk meningkatkan prestasi belajar nilai Pancasila;

502
503

(3) media visualisasi nilai-nilai Pancasila lebih efektif untuk meningkatkan sikap
yang mengandung nilai-nilai Pancasila.

Kata Kunci: media pembelajaran, visualisasi, nilai Pancasila, teknologi


informasi

PENDAHULUAN
Ketika globalisasi berubah dan pemikiran parsial tentang agama,
mengikis cara-cara tradisional, pendidikan, budaya, politik, sosial
identitas harus diciptakan dan dan bahkan ekonomi. Integrasi
diciptakan kembali secara lebih aktif filosofi Pancasila sebagai pendidikan
dari sebelumnya. Identitas menjadi karakter bangsa Indonesia dapat
lebih didasarkan pada pilihan memberikan solusi terbaik untuk
individu yaitu pada keputusan yang pendidikan di Indonesia yang lebih
dibuat setiap orang tentang nilai-nilai diwarnai oleh nilai-nilai parsial dan
apa yang harus dipeluk dan jalan tidak terpadu.
mana yang harus dicapai (Giddens, Munir dkk. (2016:14-19)
2000:65). mengemukakan bahwa dewasa ini
Sukandi (2010: 261-267) muncul berbagai permasalahan yang
menyatakan bahwa korelasi antara mendera Indonesia. Permasalahan-
tingginya tingkat krisis identitas permasalahan tersebut
nasional dengan tidak adanya memperlihatkan telah tergerusnya
komitmen kepada masyarakat dalam nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
praktik nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan
kehidupan bangsa. Tidak hanya itu, bernegara. Permasalahan tersebut
krisis menyebabkan tak henti- diantaranya adalah masalah
hentinya pengaruh gerakan kesadaran perpajakan, korupsi,
fundamentalis agama seperti masalah lingkungan, disintegrasi
kekerasan, pengaruh nilai-nilai bangsa, dekadensi moral, narkoba,
pergerakan ketegasan etnik yang masalah penegakan hukum yang
kuat, nilai kesukuan primordial dan berkeadilan, terorisme. Hal tersebut
kepentingan yang kuat, dan pengaruh terjadi karena Pancasila yang
ideologi neo-liberalisme dengan seharusnya menjadi falsafah bangsa
seperangkat nilai-nilai, seperti dan fondasi kehidupan masyarakat
individualisme, materialisme, kenyataannya lebih sering dipajang
sekularisme, hedonisme, sebagai simbol belaka. Hal tersebut
rasionalisme, materialisme, tingginya terlihat dari banyaknya masyarakat
budaya konsumerisme, dan pengaruh yang tidak memahami dan
budaya pasar dengan nilai-nilai mengamalkan Pancasila dalam
kapitalisme. kehidupan berbangsa dan bernegara.
Amir (2013:54-57) .Hasil survei yang dilakukan harian
mengemukakan bahwa Pancasila Kompas (1 Juni 2008),
adalah ideologi bangsa yang memperlihatkan pengetahuan
semestinya menjadi semangat setiap masyarakat mengenai Pancasila
denyut kehidupan warga negara dan rendah. Survei tersebut menunjukkan
kegiatan konstitusional, karena bahwa 48,4 % responden berusia 17-
Pancasila dipandang sebagai 29 tahun menyebutkan kelima
akulturasi media dalam berbagai Pancasila salah atau tidak lengkap.

The Development of A Learning Media for Visualizing The Pancasila Values Based on
Information and Communication Technology
504

42,7 % responden berusia 30-45 Sadiman (2008:31)


tahun salah menyebutkan kelima menyebutkan beberapa kekurangan
Pancasila. Responden berusia 46 dari media gambar yaitu gambar/foto
tahun ke atas lebih parah, yakni hanya merekam persepsi mata,
sebanyak 60,6 % yang salah. terlalu kompleks kurang efektif
Untuk mengatasi kurangnya untuk kegiatan belajar mengajar,
pemahaman masyarakat terhadap memiliki ukuran terbatas untuk
Pancasila, maka penanaman nilai- kelompok besar.
nilai Pancasila sejak dini merupakan Daryanto (2011:101)
hal yang penting dilakukan. Bila mengemukakan bahwa kelemahan-
masyarakat tidak memahami kelemahan dari media gambar antara
Pancasila maka identitas dan karakter lain. Beberapa gambarnya sudah
bangsa dapat luntur karena arus cukup memadai, tetapi tidak cukup
globalisasi. Oleh karena itu, besar ukurannya jika digunakan
penanaman nilai-nilai Pancasila sejak untuk tujuan pengajaran kelompok
dini bagi generasi penerus bangsa besar, kecuali jika
sangat perlu dan penting untuk diproyeksikanmelalui proyektor.
dilakukan. Gambar adalah berdimensi dua
Namun berdasarkan data hasil sehingga sukar untuk melukiskan
observasi yang dilakukan pada SDN bentuk sebenarnya yang berdimensi
se-kelurahan Ngestiharjo Bantul tiga. Kecuali jika dilengkapi dengan
(SDN Rejodadi, SDN Sonosewu, beberapa gambar untuk objek yang
SDN Kadipiro 1, SDN Kadipiro 2, sama atau adegan yang diambil
dan SDN Kadipiro 3), diketahui dilakukan dari berbagai sudut
bahwa pembelajaran nilai-nilai pemotretan yang berlainan. Gambar
Pancasila di SD masih menggunakan tetap tidak memperlihatkan gerak
media gambar saja yaitu berupa seperti halnya gambar hidup. Namun
gambar simbol Pancasila. Pada demikian, beberapa gambar yang
wawancara pra penelitian yang disusun secara berurutan dapat
dilakukan pada guru PKn kelas V di memberikan kesan gerak dapat saja
SD se-kelurahan Ngestiharjo Bantul dicobakan, dengan maksud
diketahui bahwa 100% dari guru meningkatkan daya efektivitas proses
PKn kelas V di lima SD tersebut belajar mengajar.
tidak menggunakan media atau Seperti yang dijelaskan diatas,
hanya menggunakan media gambar penggunaan media gambar dalam
dalam pembelajaran. Hal tersebut pembelajaran nilai-nilai Pancasila ini
dikarenakan pembelajaran Pancasila sukar untuk melukiskan bentuk
memiliki karakteristik materi yang sebenarnya dari nilai-nilai yang ada
memuat banyak teori hafalan dan dalam Pancasila sehingga
nilai-nilai yang sulit untuk menyebabkan kurangnya
didemonstrasikan dengan alat peraga. pemahaman siswa terhadap nilai-
Selain itu dalam pembelajaran nilai- nilai Pancasila. Dalam pra penelitian
nilai Pancasila, tidak adanya alat yang dilakukan oleh peneliti di SD
visualisasi Pancasila lainnya selain Sonosewu, diketahui bahwa 35 siswa
gambar simbol-simbol Pancasila atau 79,5% siswa kelas V tidak lolos
yang digunakan untuk menjelaskan KKM untuk materi yang terkait
tentang nilai-nilai Pancasila. dengan nilai Pancasila. Selain itu
kurangnya pemahaman siswa

Cakrawala Pendidikan, Oktober 2017, Th. XXXVI, No. 3


505

terhadap pembelajaran nilai-nilai media gambar tidak dapat


Pancasila juga berdampak pada sikap melukiskan nilai-nilai pancasila; (3)
Pancasila yang kurang Nilai PKn siswa terkait materi yang
terinternalisasi dalam diri siswa. Hal mengandung nilai Pancasila tidak
tersebut terlihat dari prilaku siswa memenuhi KKM; (4) Sikap beberapa
yang kurang sesuai dengan nilai-nilai siswa yang tidak sesuai dengan nilai
Pancasila. Contohnya ada beberapa Pancasila. Untuk itu pengembangan
siswa yang bercanda pada saat media pembelajaran yang dapat
berdoa di awal pembelajaran, ada menvisualisasikan nilai-nilai
beberapa siswa yang memperlakukan Pancasila berbasis TIK sangat
temannya dengan semena-mena dan diperlukan untuk meningkatkan
beberapa siswa tidak mau prestasi belajar dan sikap yang
mengerjakan piket kelas bersama. memuat nilai-nilai Pancasila siswa
Selain itu pada saat diskusi ada kelas V SD.
beberapa siswa yang memaksakan
pendapatnya sebagai jawaban diskusi METODE
dan melarang siswa perempuan atau Rancangan penelitian yang
siswa yang kurang pintar untuk ikut diajukan ini menguji pengembangan
berpendapat dalam diskusi. Sikap- media visualisasi nilai-nilai
sikap tersebut jelas tidak sesuai Pancasila. Pengembangan model
dengan sila pertama sampai sila menggunakan siklus tahapan
kelima Pancasila. pengembangan Research
Berdasarkan hasil pra &Development (R&D). Borg and
penelitian tersebut, maka dapat Gall (2003: 775) mengemukakan
diidentifikasikan beberapa sepuluh langkah yang harus
permasalahan berikut; (1) Guru yang ditempuh dalam pelaksanaan
hanya menggunakan media gambar penelitian pengembangan yaitu
simbol Pancasila dalam menjelaskan sebagai berikut:
nilai-nilai Pancasila; (2) Penggunaan

Pada penelitian dan tersebut karena pada langkah 8 dan 9


pengembangan ini, langkah-langkah lapangan operasional dalam
tersebut diaplikasikan secara penelitian ini memiliki cakupan yang
operasional hanya sampai langkah ke sangat luas.
7 sehingga tidak sampai pada Instrumen pengumpulan data
langkah 8, dan 9. Dalam penelitian yang digunakan dalam
skala kecil, penelitian dapat pengembangan media visualisasi ini
dihentikan pada langkah 7. Hal adalah observasi, angket, dan tes.

The Development of A Learning Media for Visualizing The Pancasila Values Based on
Information and Communication Technology
506

Observasi dilakukan untuk kekayaan alam dan sebagainya


mengevaluasi kinerja produk terkait dipergunakan bagi kebahagiaan
penggunaan produk pengembangan bersama menurut potensi masing-
saat ujicoba awal. Angket dalam masing dan melindungi yang lemah
penelitian ini ada dua macam, agar kelompok warga masyarakat
pertama angket untuk validator, ahli dapat bekerja sesuai dengan
materi, ahli media, respon guru dan bidangnya. Indikator-indikator
respon siswa dan yang kedua angket tersebut kemudian disusun dalam 31
untuk mengukur sikap siswa yang butir pernyataan dengan
mengandung nilai-nilai Pancasila. menggunakan kalimat yang sesuai
Angket sikap nilai-nilai Pancasila ni dengan karakteristik anak SD.
dikembangkan dari aspek Penerapan Tes yang digunakan dalam
5 sila Pancasila (Rukiyati, 2008:65- pengembangan produk media ini
72). Adapun indikator untuk sila adalah tes prestasi, yaitu tes yang
pertama yaitu pengakuan adanya digunakan untuk mengukur
kausa prima (sebab pertama) yaitu kemampuan pemahaman nilai-nilai
Tuhan Yang Maha Esa, menjamin Pancasila. Indikator dari tes ini
penduduk untuk memeluk agama adalah memberikan contoh perilaku
masing-masing dan beribadah yang sesuai dengan nilai-nilai
menurut agamanya dan menjamin pancasila, mengidentifikasi dampak
berkembang dan tumbuh suburnya memiliki sikap tidak sesuai dengan
kehidupan beragam, toleransi umat nilai-nilai pancasila dan memahami
antar umat dan dalam beragama. makna nilai-nilai Pancasila. Indikator
Aspek sila kedua dijabarkan dalam tersebut dikembangkan dalam 20
indikator menempatkan manusia butir soal tes pemahaman nilai-nilai
sesuai dengan hakikatnya sebagai Pancasila.
makhluk Tuhan, menjunjung tinggi Teknik analisis data yang
kemerdekaan sebagai hak segala digunakan dalam penelitian dan
bangsa dan mewujudkan keadilan pengembangan ini adalah teknik
dan peradaban yang tidak lemah. analisis data kuantitatif. Data
Aspek sila ketiga dijaarkan kuantitatif diperoleh dari angket
dalam indikator nasionalisme, cinta penilaian validator, ahli media, ahli
bangsa dan tanah air, menggalang materi, respon guru dan siswa serta
persatuan dan kesatuan bangsa, dan hasil ujicoba produk dengan
menghilangkan penonjolan kekuatan menggunakan tes dan angket sikap
atau kekuasaan, keturunan dan kelas eksperimen dengan kelas
perbedaan warna kulit. Aspek sila ke kontrol.
empat dijabarkan dalam indikator Hasil penilaian kualitas produk
demokrasi, mengusahakan putusan pengembangan dianalisis secara
bersama secara bulat, baru sesudah deskriptif. Penentuan tingkat
itu diadakan tindakan bersama, kevalidan dan revisi produk seperti
dalam melakukan keputusan pada Tabel 1.
diperluan kejujuran bersama. Aspek
sila kelima dijabarkan dalam
indikator kemakmuran yang merata
bagi seluruh rakyat dalam arti
dinamis dan meningkat, seluruh

Cakrawala Pendidikan, Oktober 2017, Th. XXXVI, No. 3


507

Tabel 1. Ketentuan Tingkat Validitas


Persentase (%) Keterangan Kriteria Valid
85-100 Sangat Baik Sangat Valid (tidak perlu revisi)
75-84 Baik Valid (tidak perlu revisi)
60-74 Cukup Cukup valid (tidak perlu revisi)
40-59 Kurang Kurang valid (revisi)
0-39 Gagal Tidak valid (revisi)
Sumber: Sunarti dan Rahmawati (2012:184)

Hasil data ujicoba produk dengan t-test independent sample


dengan menggunakan tes dan angket dengan bantuan program SPSS 16.
sikap dilakukanuntuk mengetahui Apabila data tidak berdistribusi
efektifitas pembelajaran dengan normal, dilakukan uji statistik
media visualisasi nilai-nilai nonparametrik, yaitu dengan Mann
Pancasila dianalisis dengan teknik Whitney U test.
analisis kuantitatif statistik
inferensial. Sebelum dilakukan uji HASIL PENELITIAN DAN
hipotesis, dilakukan uji prasyarat PEMBAHASAN
terlebih dahulu yaitu uji normalitas Hasil
dan uji homogenitas. Pengujian Rancangan Media Pembelajaran
normalitas data dilakukan dengan uji berupa Visualisasi Nilai-nilai
One Sample Kolmogorov-Smirnov. Pancasila untuk Pembelajaran
Uji homogenitas dilakukan dengan Pancasila yang Menarik bagi
cara levene statistic. Siswa SD
Setelah dilakukan uji
prasyarat, maka dapat ditentukan Berdasarkan survei yang dilakukan
jenis uji statistik yang digunakan terhadap siswa kelas V SD
untuk mengetahui perbedaan Sonosewu diketahui bahwa beberapa
prestasi dan sikap siswa. Apabila anak di SD Sonosewu tidak hafal
data memiliki distribusi normal dan Pancasila.
variansi yang homogen, maka dapat
dilakukan uji statistik parametrik

PRESENTASE SISWA HAFAL


SILA-SILA PANCASILA

36.36%
Hafal
tidak hafal
63.64%

Gambar 2. Presentase Tingkat Hafalan Sila-sila Pancasila Siswa

Dalam survei dari dua kelas Va V yang tidak hafal dengan sila-sila
da Vb di SD Sonosewu tersebut Pancasila. Secara lebih rinci berikut
diketahui bahwa banyak siswa kelas

The Development of A Learning Media for Visualizing The Pancasila Values Based on
Information and Communication Technology
508

presentase hafalan sila-sila Pancasila berdasarkan sila-silanya.

PRESENTASE HAFALAN SISWA


TERHADAP SILA-SILA PANCASILA
100%
77.27% 81.81%
75.00%
50.00%

SILA 1 SILA 2 SILA 3 SILA 4 SILA 5

Gambar 3. Diagram Presentase Hafalan Sila-sila Pancasila Siswa

Berdasarkan diagram batang yang sesuai dengan nilai-nilai


tersebut, diketahui bahwa seluruh Pancasila, mengidentifikasi dampak
siswa hafal sila pertama, Namun memiliki sikap tidak sesuai dengan
pada sila kedua, ketiga, keempat dan nilai-nilai Pancasila dan memahami
kelima banyak siswa yang masih makna nilai-nilai Pancasila. Materi
tidak hafal. Selain itu berdasarkan pembelajaran dalam penelitian ini
data yang diperoleh dari wawancara adalah tentang nilai-nilai sila
terhadap guru diketahui bahwa Pancasila, makna sila Pancasila, dan
banyak siswa yang memang masih perilaku yang sesuai dengan sila
belum hafal sila-sila Pancasila karena Pancasila. Tahap perencanaan
banyak siswa yang kurang pertama adalah penyusunan RPP,
memperhatikan saat pelajaran PKn Bahan ajar, serta evaluasi
khususnya tentang Pancasila. pembelajaran. Evaluasi pembelajaran
Pelajaran PKn di SD tersebut telah PKn khususnya nilai-nilai Pancasila
menggunakan beberapa media ini dilihat dari segi pemahamannya
pembelajaran berupa gambar, power terhadap nilai-nilai Pancasila dan
point dan vidio yang diambil dari sikap terhadap nilai-nilai pancasila.
youtube. Namun belum pernah Penilaian pemahaman siswa terhadap
mengembangkan media nilai-nilai Pancasila dilihat dengan
pembelajaran sendiri. Menurut guru menggunakan Lembar Kerja Siswa.
tersebut, pengembangan media Pengukuran sikap terhadap nilai-nilai
pembelajaran sangat penting Pancasila dilakukan dengan
dilakukan untuk menambah motivasi menggunakan angket sikap
siswa dalam memperhatikan Pancasila.
pelajaran dan meningkatkan prestasi. Tahap perencanaan kedua
Perencanaan adalah pembuatan skenario film yang
Berdasarkan penelitian dapat visualisasi nilai-nilai Pancasila
pendahuluan tersebut, kemudian yaitu sebagai berikut. Beberapa anak
disusun rencana peneltian yang sedang berpuasa bermain
pengembangan media pembelajaran bersama dengan anak yang beragama
nilai-nilai Pancasila untuk kelas V lain dengan rukun. Mereka
SD. Tujuan pembelajaran yang menjalankan ibadah sesuai agama
dipilih dalam pengembangan media masing-masing dan saling
visualisasi nilai-nilai Pancasila ini menghormati ibadah temannya yang
adalah memberikan contoh perilaku beragama lain (visualisasi nilai sila

Cakrawala Pendidikan, Oktober 2017, Th. XXXVI, No. 3


509

pertama Pancasila). Ketika banjir (visualisasi nilai sila ketiga dan


datang, jembatan di selatan desa kedua Pancasila). Ketika warga
ambruk padahal jembatan tersebut bergotong royong membangun
merupakan satu-satunya jalan jembatan, wahyu akan melepas tali
penghubung dari desa ini ke gereja. jembatan. Namun Andi yang
Akibatnya warga yang beragama mengetahui niat buruk Wahyu
kristen dan katholik harus melewati mengngagetkan Wahyu. Wahyupun
jalan memutar dengan jarak tempuh jatuh ke dalam sungai dan sakit.
yang cukup jauh untuk bisa sampai Walaupun Wahyu melakukan
di gereja. kesalahan tapi Andi dan teman-
Andi dan teman-teman yang temannya tetap menjenguk dan
mengetahui hal tersebut kemudian memaafkan Wahyu (visualisasi nilai
mengemukakan masalah tersebut sila kedua Pancasila).
pada saat sarasehan kelurahan. Pak Tahap perencanaan ketiga
lurah menyetujui untuk membantu adalah penyusunan karakter tokoh
menyelesaikan masalah tersebut film animasi sebagai berikut.
karena desa ini milik semua warga Karakter tokoh yang berperan dalam
baik yang muslim maupun non film ini adalah Andi berkarakter
muslim, sehingga menjadi adil ketika cerdas dan suka menolong; Antok
semua warga kepentingan warga berkarakter suka marah-marah; Jono
yang non muslim juga (visualisasi berkarakter penakut; Wahyu
nilai sila kelima Pancasila). Untuk berkarakter serakah dan selalu iri;
menyelesaikan masalah tersebut Adit berkarakter suka mengadu
warga melakukan musyawarah domba; Bambang berkarakter selalu
(visualisasi nilai sila keempat menurut kepada Wahyu; Mela gadis
Pancasila). Hasil musyawarah keturunan cina yang berkarakter
tersebut adalah untuk membuat pandai dan suka menolong; Ibu Mela
jembatan kayu untuk mengganti berkarakter kikir dan cerewet; Bapak
jembatan yang ambruk. Wahyu yang Andi berkarakter tegas dan jujur; Ibu
tidak menghormati keputusan Andi berkarakter baik dan
musyawarah warga ingin mandiri;dan Pak Lurah berkarakter
menggagalkan pembuatan jembatan tegas dan bijak. Peneliti kemudian
tersebut. mendesain gambar animasi masing-
Warga saling bergotong masing tokoh dalam cerita ini
royong untuk membangun jembatan sebagai berikut

Gambar 4. Desain Tokoh Media Visualisasi Nilai-nilai Pancasila

Tahap perencanaan keempat hijau dan penuh dengan pepohonan


adalah mendesain setting tempat dengan setting rumah Andi, taman
dalam film tersebut yaitu berlatar desa Sukamaju, kelurahan, jembatan
sebuah desa bernama Sukamaju yang dan rumah Wahyu.

The Development of A Learning Media for Visualizing The Pancasila Values Based on
Information and Communication Technology
510

Gambar 5. Desain Setting Tempat Media Visualisasi Nilai-nilai Pancasila

Pengembangan Draf Produk validator maka instrumen tersebut


Setelah tahap perencanaan, dapat diuji coba.
maka langkah selanjutnya adalah Bahan pembelajaran dan
pengembangan draf product skenario diaplikasikan dalam bentuk
instrumen evaluasi (tes pemahaman film animasi sesuai dengan story
dan angket) yang telah disusun board yang telah disusun dengan
dalam tahap perencanaan dilakukan menggunakan program makromedia
validasi isi dan validasi konstruk flash. Adapun desain rancangan
oleh validator yang ahli dalam media tersebut memiliki stuktur
bidang PKn. Setelah melakukan menu ditunjukkan pada Gambar 6.
perbaikan instrumen sesuai saran

Menu Utama

Tujuan Pembelajaran Buku siswa FilmVisualisasi nilai- Referensi Evaluasi Profil


nilai Pancasila

Standar Kompetensi PKn

Kompetensi Dasar

Indikator

Gambar 6. Struktur Menu Media Visualisasi Nilai-nilai Pancasila

Cakrawala Pendidikan, Oktober 2017, Th. XXXVI, No. 3


511

Desain Halaman utama dalam media visualisasi nilai-nilai Pancasila ini


ditunjukkan pada Gambar 7.

Animasi
Menu Utama
>>Tujuan
Pembelajaran
>>Buku Siswa
>>Film Visualisasi nilai-
nilai Pancasila
>>Referensi
>>Evaluasi
>>Profil

Gambar 7. Desain Menu Utama Media Visualisasi Nilai-nilai Pancasila

Setelah pembuatan film keberfungsian evaluasi. Indikator-


animasi tersebut selesai, validasi indikator dari aspek isi ini
desain dilakukan dengan meminta dikembangkan menjadi 20 butir
ahli materi dan media untuk menilai pernyataan angket. Pada aspek
produk media yang telah dibuat. pembelajaran terdiri dari indikator
Penilaian dilakukan untuk kesesuaian produk dengan tujuan dan
mengetahui kekurangan, kekuatan, konsep pembelajaran, kejelasan
dan kualitas dari produk media. tujuan dan konsep, pemberdayaan
Dalam penelitian ini melibatkan dua (siswa, lingkungan dan IPTEK),
orang ahli materi dan dua orang ahli kontekstual dan aktualitas,
media sebagai validator. kesesuaian jenis produk dengan
Validasi materi dilakukan materi pembelajaran, kemampuan
untuk menilai produk media dari produk dalam mendukung
aspek isi dan pembelajaran. Pada tercapainya tujuan pembelajaran.
aspek isi terdiri dari indikator Indikator aspek pembelajaran ini
identitas produk, petunjuk pemakaian kembangkan dalam 20 butir
produk, kesesuaian alokasi waktu pernyataan angket validasi materi.
dengan waktu pembelajaran, Ahli materi yang melakukan
kesesuaian produk dengan isi materi, validasi kualitas dan produk media
Kejelasan isi materi dalam produk, ini merupakan guru kelasVa dan Vb
ketepatan penulisan isi materi, SD Sonosewu, yang hasilnya
keruntutan/kesistematisan materi, disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Penilaian Ahli Materi


Aspek Penilaian Ahli Materi I AhliMateri II KriteriaPenilaian
Aspek Isi 82,2% 80% Baik
Aspek Pembelajaran 80% 80% Baik

Sesuai dengan hasil validasi media pembelajaran visualisasi nilai-


tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai Pancasila ini masuk dalam
ahli materi menyatakan kualitas kriteria baik dilihat dari aspek isi dan

The Development of A Learning Media for Visualizing The Pancasila Values Based on
Information and Communication Technology
512

aspek pembelajarannya. Hal tersebut desain dan tampilan komunikasi


berarti kesesuaian produk dan visual tersebut dijabarkan dalam 25
kejelasan dengan isi materi butir pernyataan angket ahli media.
pembelajaran sudah baik. Produk ini Pada aspek rekayasa perangkat lunak
juga telah memiliki kesesuaian, terdiri dari indikator reliabilitas
kejelasanan dan kemampuan untuk produk, pemeliharaan/pengelolaan
mencapai tujuan pembelajaran. produk, usabilitas/kemudahan
Validasi media dilakukan pengoperasian, ketepatan pemilihan
untuk menilai produk media dari aplikasi, kopatibilitas/kemudahan
desain tampilan, komunikasi visual, instalasi program,
dan rekayasa perangkat lunak. reusabilitas/pemanfaatan kembali.
Indikator dari aspek desain dan Indikator aspek rekayasa perangkat
tampilan komunikasi visual adalah lunak ini dikembangkan dalam 10
tampilan produk, fasilitas kepada butir pernyataan dalam angket
user, efek suara, efek teks, efek validasi materi
gambar dan efek animasi, desain, Ahli media yang melakukan
bentuk dan tata letak, interaktifitas validasi media dalam penelitian ini
dan kemudahan produk untuk di adalah dosen Teknik Informatika
mengerti, keruntutan alur UPY. Adapun penilaian ahli media
pembelajaran, ide dan penuangan adalah sebagaimana disajikan pada
gagasan, pengepakan media. Tabel 3.
Indikator-indikator dalam aspek

Tabel 3. Hasil Penilaian Ahli Media


Aspek Penilaian Ahli Media I Ahli Media II KriteriaPenilaian
Aspek Tampilan 88,57% 82,85% baik
Aspek Pemograman 100% 84% baik

Berdasarkan hasil penilaian tampilan media dengan materi dan


tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik siswa, kesesuaian
ahli media menyatakan kualitas bentuk evaluasi dengan tujuan
media pembelajaran visualisasi nilai- pembelajaran dan karakteristik siswa,
nilai Pancasila ini masuk dalam inovasi pembelajaran dan
kriteria baik pemanfaatan media dalam
pembelajaran student center. Aspek
Uji Coba Lapangan Awal tersebut kemudian dijabarkan dalam
Uji coba lapangan awal ini berbagai indikator dan
dilakukan terhadap beberapa siswa dikembangkan menjadi 20 butir
SD Sonosewu. Uji coba ini bertujuan penyataan dalam angket respon guru.
untuk mengetahui kelayakan produk Pada angket respon siswa terdiri dari
sebelum diujicobakan pada uji coba aspek sikap siswa terhadap media,
lapangan. Data hasil ujicoba tersebut usabilitas/ kemudahan
diukur dalam angket respon siswa mengoperasikan, Interaktivitas atau
dan angket respon guru. Pada angket kemudahan produk untuk dimengerti,
respon guru aspek yang pemahaman siswa terhadap isi
dikembangkan adalah kontribusi media, dan kemandirian siswa dalam
media terhadap siswa, kesesuaian menggunakan media. Berdasarkan

Cakrawala Pendidikan, Oktober 2017, Th. XXXVI, No. 3


513

hasil dari angket tersebut disajikan


pada Tabel 4.
Tabel 4. Data Hasil Angket Respon Guru dan Respon Siswa
Aspek Penilaian Penilaian Guru Kriteria
Kualitas media berdasarkan 84,37% Baik
angket respon guru
Kualitas media berdasarkan 86,67% Baik
angket respon siswa sekali

Hasil angket respon guru pemain terlalu lama dan volume


tersebut menunjukkan kualitas media suara beberapa karakter yang terlalu
pembelajaran visualisasi nilai-nilai kecil sehingga tidak terdengar.
Pancasila tergolong kriteria baik Berdasarkan saran tersebut,
dalam tempilan, evaluasi dan dilakukan revisi produk media
memiliki peran dan kontribusi yang visualisasi nilai-nilai Pancasila yaitu
baik dalam pembelajaran. Sedangkan dengan mensetting waktu
hasil angket respon siswa pembicaraan dan volume
menunjukkan media pembelajaran pembicaraan dalam film animasi
visualisasi nilai-nilai Pancasila juga tersebut.
termasuk kriteria baik sekali karena
membuat siswa semangat dan Uji Coba Lapangan
antusias dalam belajar, mudah Uji coba ini bertujuan untuk
digunakan, membuat siswa lebih mengetahui hasil pembelajaran
memahami isi materi dan dalam setelah menggunakan media
penggunaannya siswa tidak pembelajaran visualisasi nilai-nilai
memerlukan bantuan dari orang lain. Pancasila. Dalam hal ini hasil
ujicoba dijadikan pembanding antara
pembelajaran mengunakan media
Revisi Hasil Uji Coba visualisasi nilai-nilai Pancasila
Berdasarkan uji coba awal dengan pembelajaran yang
diketahui bahwa kualitas media menggunakan media gambar. Uji
berdasarkan respon guru dan siswa coba dilakukan pada dua kelas, yaitu
termasuk dalam katagori baik. untuk kelas kontrol dan eksperimen.
Walaupun begitu, guru memberikan Deskripsi data untuk kelas kontrol
beberapa saran perbaikan yaitu dan eksperimen tersebut ditunjukkan
tentang jeda pembicaraan antar pada Tabel 5.

Tabel 5. Deskripsi Data Prestasi Pemahaman Nilai-nilai Pancasila


Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas kontrol Kelas eksperimen
Mean 50 77,05
Median 52,5 80
Standar Deviasi 24,53 18,43
Nilai Minimum 10 25
Nilai Maksimum 90 100

The Development of A Learning Media for Visualizing The Pancasila Values Based on
Information and Communication Technology
514

Frekuensi nilai pemahaman nilai-nilai Pancasila dapat dilihat pada Tabel 6.


Tabel 6. Frekuensi Nilai Pemahaman Nilai-nilai Pancasila
Kelas kontrol Kelas Eksperimen
Nilai Frekuensi Presentase Nilai Frekuensi Presentase
10 1 4,5 25 1 4,5
18 1 4,5 50 1 4,5
20 1 4,5 55 1 4,5
25 1 4,5 58 2 9,1
28 1 4,5 73 2 9,1
30 3 13,6 75 1 4,5
35 1 4,5 80 4 18,2
40 1 4,5 83 2 9,1
48 1 4,5 85 1 4,5
58 2 9,1 88 2 9,1
63 1 4,5 93 1 4,5
68 2 9,1 98 3 13,6
70 2 9,1 100 1 4,5
73 1 4,5 Total 22 100,0
85 1 4,5
88 1 4,5
90 1 4,5
Total 22 100,0

Prestasi siswa kelas


eksperimen yang menggunakan Prestasi Belajar Siswa SD Dengan
media visualisasi nilai-nilai Media Pembelajaran Berupa
pancasila lebih baik dalam Visualisasi Nilai-nilai Pancasila
pemahaman nilai-nilai pancasila Untuk menguji hipotesis
dibandingkan dengan siswa kelas pertama adalah perbedaan prestasi
kontrol yang hanya menggunakan dilakukan uji prasyarat yaitu uji
media gambar. homogenitas dan uji normalitas
yang dilakukan dengan bantuan
program SPSS 16. Hasil uji
homogenitas dan normalitas dapat
dilihat dalam Tabel 8 dan 9.

Tabel 8.Hasil Uji Homogenitas


Levene Statistic Sig. Keterangan
Prestasi pemahaman nilai-nilai 5,296 ,066 Homogen
Pancasila

Cakrawala Pendidikan, Oktober 2017, Th. XXXVI, No. 3


515

Tabel 9. Uji Normalitas


Media Kolmogorov- Sig. Keterangan
Smirnova Statistic
Prestasi Media Gambar 0,156 0,174 Berdistribusi
Normal
Media visualisasi 0,200 0,022 Berdistribusi
nilai-nilai Pancasila tidak normal

Data prestasi pemahaman nilai-nilai nilai-nilai Pancasila dan media


pancasila homogeny, namun tidak gambar. Uji hipotesis dilakukan
normal. Untuk mengetahui secara nonparametrik dengan Mann
perbedaan tersebut dilakukan uji Whitney U test. Pada Tabel 10
hipotesis apakah ada perbedaan berikut adalah hasil uji t-test yang
prestasi belajar siswa dengan telah dilakukan.
menggunakan media visualisasi
Tabel 10. Hasil Uji t-test
Nilai Nilai z Nilai Keterangan
Mann- significansi
Whitney U uji Mann-
Whitney U
94,00 -3,479 0.001 Terdapat perbedaan prestasi
yang significant antara media
gambar dan media visualisasi
nilai-nilai Pancasila

Nilai significansi 0,001 maka sikap yang mengandung nilai-nilai


Ho ditolak jadi dapat disimpulkan Pancasila.
bahwa terdapat perbedaan prestasi
belajar dengan menggunakan media Sikap Siswa SD dengan Media
gambar dan media visualisasi nilai- Pembelajaran berupa
nilai Pancasila. Bila dilihat Visualisasi Nilai-nilai Pancasila
berdasarkan mean sikap dengan Untuk menguji hipotesis
menggunakan media gambar yaitu kedua yaitu perbedaan sikap
108,73, sedangkan mean dengan dilakukan uji prasyarat yaitu uji
menggunakan media visualisasi homogenitas dan uji normalitas
nilai-nilai Pancasila 109,36 maka yang dilakukan dengan bantuan
dapat dikatakan bahwa media program SPSS 16. Hasil uji
visualisasi nilai-nilai Pancasila homogenitas dapat dilihat dalam
lebih efektif dalam meningkatkan Tabel 11 dan 12.
Tabel 11. Hasil Uji Homogenitas
Levene Statistic Sig. Keterangan
Sikap nilai-nilai Pancasila 8,045 0,057 Homogen

The Development of A Learning Media for Visualizing The Pancasila Values Based on
Information and Communication Technology
516

Tabel 12. Uji Normalitas


Media Kolmogorov- Sig. Keterangan
Smirnova Statistic
Sikap Media 0,154 0,192 Berdistribusi
nilai- Gambar normal
nilai Media 0,171 0,094 Berdistribusi
Pancasila visualisasi normal
nilai-nilai
Pancasila

Sikap siswa terhadap nilai- hipotesis apakah ada perbedaan


nilai Pancasila diukur dengan sikap siswa dengan menggunakan
menggunakan angket. Berdasarkan media visualisasi nilai-nilai
uji prasyarat untuk hipotesis ke dua Pancasila dan media gambar. Uji
yaitu untuk mengetahui perbedaan hipotesis dapat dilakukan secara
sikap diketahui data dari kedua parametrik dengan menggunakan t-
variabel tersebut homogen dan test. Hasil pengujian hipotesis
normal. Untuk mengetahui tersebut adalah sepeti disajikan
perbedaan tersebut dilakukan uji pada Tabel 9.
Tabel 13 Hasil Uji Hipotesis dengan Uji t-test
Nilai t Nilai Mean Std. Error Keterangan
significansi Difference Difference
t-test
-2,329 0,044 -,545 1,658 Ada perbedaan sikap yang
significan antara media
gambar dengan media
visualisasi nilai-nilai
Pancasila

Hasil uji menunjukkan bahwa media pembelajaran visualisasi


Ho ditolak, maka dapat nilai-nilai Pancasila adalah 0,296
disimpulkan bahwa terdapat dan nilai significansi 0,024 maka
perbedaan sikap dengan Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat
menggunakan media gambar dan disimpulkan bahwa terdapat
media visualisasi nilai-nilai perbedaan prestasi dengan
Pancasila. Bila dilihat dari nilai t menggunakan media gambar dan
yang negatif maka media gambar media visualisasi nilai-nilai
kurang efektif dibandingkan pancasila. Sedangkan berdasarkan
dengan media visualisasi nilai-nilai nilai t yang negatif berarti media
Pancasila dalam meningkatkan gambar kurang efektif dari pada
sikap siswa. media visualisasi nilai-nilai
Pancasila. Jadi media visualisasi
Pembahasan nilai-nilai Pancasila efektif untuk
Berdasarkan hasil penelitian meningkatkan prestasi belajar.
di atas diketahui bahwa nilai t Nilai signifikansi sikap yang
hitung prestasi belajar nilai-nilai memuat nilai-nilai Pancasila yang
Pancasila dengan menggunakan menggunakan media gambar dan
media gambar dan menggunakan

Cakrawala Pendidikan, Oktober 2017, Th. XXXVI, No. 3


517

media pembelajaran visualisasi Beberapa teori tersebut dapat


nilai-nilai Pancasila adalah 0,039 menjelaskan bahwa media
maka maka Ho ditolak dan Ha pembelajaran dengan film animasi
diterima. Dapat disimpulkan bahwa dapat membuat informasi menjadi
terdapat perbedaan sikap dengan lebih jelas lagi dan memberikan
menggunakan media gambar dan penekanan-penekanan terhadap
media visualisasi nilai-nilai informasi-informasi yang penting
pancasila. Kemudian dilihat sehingga dapat memperdalam
berdasarkan perbedaan mean sikap pemahaman siswa. Selain itu media
yang memuat nilai-nilai Pancasila film animasi juga sangat menarik
yang menggunakan media gambar sehingga siswa perhatian siswa
dan media pembelajaran visualisasi terhadap pelajaran menjadi
nilai-nilai Pancasila, terlihat bahwa meningkat sehingga dapat
media gambar kurang efektif dari meningkatkan pemahaman siswa
pada media visualisasi nilai-nilai terhadap materi pelajaran.Selain itu
Pancasila. Jadi media visualisasi dalam teori tersebut dinyatakan
nilai-nilai Pancasila efektif untuk bahwa media film animasi juga
menngkatkan sikap yang memuat membuat siswa memiliki sifat yang
nilai-nilai Pancasila. baik. Jadi media film animasi dapat
Berdasarkan Teori yang menumbuhkan kesadaran emosi dan
dikemukakan oleh Munir (2008: 18) sikap terhadap materi pelajaran dan
kelebihan film animasi adalah orang lain.
sebagai berikut. (a) Membawa Hasil penelitian ini sesuai
informasi dalam satu bentuk dasar dengan penelitian Rohman (2009:vi)
yang dipertontonkan. (b) menyatakan bahwa penanaman nilai-
Memberikan penekanan karena nilai Pancasila yang dilakukan
informasi yang brubah dan bergerak dengan memberikan materi yang
dapat menarik perhatian penonton kontra dan persoalan yang dilematis
melihat topik dan merangsang dengan metode pembelajaran Cases-
pengguna untuk melakukan sesuatu Based Learning pada mata pelajaran
tindakan. (c) Menyediakan jembatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk
visual dan penarik perhatian di diskusikan oleh siswa sehingga
pengguna secara tidak disadari dari siswa mampu mengkaji secara
topik-topik yang disediakan. (d) mendalam dengan melakukan
Peserta didik akan lebih cepat belajar penalaran moral. Pelaksanaan metode
dan memiliki sikap yang baik. (e) pembelajaran Cases-Based Learning
Fleksibel, (f) Praktis, (g) Konsisten, dalam pelajaran`terbukti dapat
dan (h) Menarik perhatian. menanamkan nilai-nilai Pancasila
Rahmatullah (2013:178) dalam mata pelajaran pendidikan
mengemukakaan bahwa media film kewarganegaraan dan siswa dapat
animasi mampu memperkaya bersikap dan berperilaku secara
pengalaman dan kompetensi siswa mandiri, menghargai, tanggung jawab
pada beragam materi ajar. serta kekeluargaan. Hasil penelitian
Pemanfaatan film animasi dalam tersebut sesuai dengan hasil
kegiatan pembelajaran dapat penelitian Tuti Fauziah (1998:vi)
meningkatkan kualitas proses dan yaitu bahwa pendekatan analisis nilai
hasil belajar. pada Sekolah Dasar dalam
pembelajaran PPKN dapat

The Development of A Learning Media for Visualizing The Pancasila Values Based on
Information and Communication Technology
518

mengembangkan dan melestarikan Harwood dan McMahon


nilai-nilai luhur dan moral yang (1997:617-631) yang membuktikan
berakar pada budaya Indonesia yang bahwa intervensi dengan
diwujudkan dalam bentuk perilaku menggunakan media video pada
dalam kehidupan sehari-hari kurikulum terpadu ini positif dapat
Kedua penelitian di atas dan mempengaruhi prestasi belajar
penelitian ini menunjukkan siswa kimia dan sikap di tingkat
internalisasi nilai dalam sikap siswa kemampuan dan seluruh populasi
dapat terjadi dengan multikultural beragam. Selanjutnya,
mempertimbangkan aspek data menunjukkan bahwa video
pembelajaran yang mendorong adalah alat instruksional yang dapat
pemaknaan terhadap realitas. digunakan secara efektif untuk
Pemaknaan atas nilai inilah yang membawa sesuatu yang abstrak,
mewarnai pemaknaan dan dunia yang jauh dari pengetahuan
penyikapan manusia terhadap siswa ke dalam fokus dekat dan
lingkungan dan kenyataan di dalam ranah bermakna pribadi dari
sekelilingnya. masing-masing siswa. Selain itu
Hasil penelitian ini juga sesuai hasil penelitian ini juga senada
dengan penelitian yang dilakukan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Dow Su (2008:1365-1374) oleh Rotbain, Marbach Ad dan
bahwa pembelajaran dengan Stavy (2008: 49-58) menunjukkan
menggunakan media teknologi bahwa penggunaan animasi
informasi komunikasi dapat komputer dalam pembelajaran
membantu siswa memperoleh biologi meningkatkan nilai prestasi.
pemahaman yang lebih baik dalam Hasil penelitian tersebut juga
konsep ilmu yang ditargetkan dan sejalan dengan penelitian yang
memberikan sikap positif terhadap dilakukan oleh Ramatullah (2013:
pembelajaran sains. Senada dengan vi) menunjukkan bahwa terdapat
itu Akcay, Durmaz, Tuysuz, dan perbedaan significan dan
Feyzioglu (2006:44-48) juga peningkatan prestasi antara kelas
melakukan peneltian dengan tujuan eksperimen yang menggunakan
dari penelitian ini adalah untuk film animasi. Selain itu pada
membandingkan efek pembelajaran penelitian yang dilakukan oleh
berbasis komputer dan metode Sunarti, Rahmawati dan Wardhani
tradisional pada siswa sikap dan (2016:58-68) yang menyatakan
prestasi terhadap kimia analitik. Hasil bahwa terdapat perbedaan yang
penelitian ini adalah ada perbedaan significan antara motivasi dengan
yang signifikan antara kelompok menggunakan media pembelajaran
kontrol dan kedua kelompok game animasi. Media pembelajaran
eksperimen dan antara kelompok game animasi lebih efektif
eksperimen pada sikap komputer dan dibandingkan media gambar.
sikap kimia analitik ditemukan. Ke-enam penelitian diatas
Selanjutnya, Prestasi kimia analitik dan penelitian ini menyatakan
dalam kelompok eksperimen secara bahwa efektifitas berbasis TIK
signifikan lebih tinggi dari kelompok dapat dipahami dengan
kontrol. mempertimbangkan tiga aspek
Hal tersebut sama dengan fundamental dalam pembelajaran
penelitian yang dilakukan oleh yaitu parameter jenis media

Cakrawala Pendidikan, Oktober 2017, Th. XXXVI, No. 3


519

berbasis TIK yang menarik, desain sehingga mempengaruhi


yang unik dan fungsi representasi pemaknaan dan penyikapan
media terhadap materi yang manusia (sikap). (6) Informasi yang
mendukung pembelajaran. Hasil dimasukkan secara verbal dan
tersebut menekankan bahwa visual dapat meningkatkan kualitas
informasi yang dimasukkan secara pembelajaran siswa. (7) Teknologi
verbal dan visual dapat dapat membantu siswa memahami
meningkatkan kualitas konsep dan konsep yang abstrak
pembelajaran siswa. Teknologi dan dapat mengintegrasikan
memainkan peran penting dalam pembelajaran individu yang
membantu siswa memahami bermakna.
konsep dan konsep yang abstrak
dan dapat mengintegrasikan SIMPULAN
pembelajaran individu yang Berdasarkan hasil penelitian
bermakna. dan pembahasan, dapat disimpulkan
Jadi media visualisasi nilai- sebagai berikut.
nilai Pancasila berbasis TIK yang 1. Perancangan media pembelajaran
dikembangkan dalam penelitian ini visualisasi nilai-nilai Pancasila
dapat meningkatkan prestasi dan untuk siswa SD dikembangkan
sikap-sikap yang memuat nilai dengan 6 langkah penelitian dan
Pancasila dapat dipahami karena pengembangan yaitu penelitian
beberapa argumentasi sebagai dan pengumpulan, perencanaan,
berikut. (1) Media film animasi pengembangan draf produk,
mampu memperkaya pengalaman ujicoba lapangan awal, merevisi
dan kompetensi siswa pada hasil uji coba dan ujicoba
beragam materi ajar sehingga dapat lapangan.
meningkatkan kualitas proses dan 2. Media visualisasi nilai-nilai
hasil belajar. (2) Media Pancasila lebih efektif
pembelajaran dengan film animasi dibandingkan media gambar
dapat membuat informasi menjadi untuk meningkatkan prestasi.
lebih jelas dan memberikan Hal ini terbukti nilai signifikansi
penekanan-penekanan terhadap 0.001 dan mean prestasi belajar
informasi-informasi yang penting nilai-nilai Pancasila yang
sehingga dapat memperdalam menggunakan media visualisasi
pemahaman siswa. (3) Media film nilai-nilai Pancasila (109,36)
animasi sangat menarik sehingga lebih besar dari nilai mean
siswa perhatian siswa terhadap media gambar (108,73).
pelajaran menjadi meningkat 3. Media visualisasi nlai-nilai
sehingga dapat meningkatkan Pancasila lebih efektif
pemahaman siswa terhadap materi dibandingkan media gambar
pelajaran. (4) Media film animasi untuk meningkatkan sikap yang
dapat membuat siswa memiliki sifat memuat nilai-nilai Pancasila.
yang baik. Jadi media film animasi Hal ini dibuktikan dengan nilai
dapat menumbuhkan kesadaran signifikansi 0,044 dan nilai t (-
emosi dan sikap terhadap materi 2,329). Nilai t negatif berarti
pelajaran dan orang lain. (5) Media media gambar kurang efektif
film animasi ini mendorong dari pada media visualisasi nilai-
pemaknaan terhadap realitas nilai Pancasila.

The Development of A Learning Media for Visualizing The Pancasila Values Based on
Information and Communication Technology
520

Daryanto. 2011. Media


UCAPAN TERIMAKASIH Pembelajaran. Bandung:
Penelitian ini tidak lepas dari Nurani Sejahtera.
bantuan berbagai pihak. Untuk itu
peneliti mengucapkan terimakasih Dow Su, King. An Integrated
yang sebesar-besarnya kepada Science Course Designed With
Universitas PGRI Yogyakarta Information Technologies To
khususnya LPPM, kepala sekolah, Enhance University Students
guru dan siswa SD Sonosewu, Learning Performance,
mahasiswa yang telah ikut membantu Computers and Education An
penelitian ini, serta redaktur dan International Journal, Vol. 51,
reviewer Jurnal Cakrawala 2008, h 1365-1374,
Pendidikan yang telah memuat hasil http://www.sciencedirect.com/s
penelitian ini. cience/article/pii/S0360131508
000171.

DAFTAR PUSTAKA Fauziah, Tuti. 1998.


Implementasi Pendekatan
Akcay, Durmaz, Tuysuz, dan Analisis Nilai pada
Feyzioglu, Effects Of Sekolah Dasar dalam
Computer Based Learning On Pembelajaran PPKN.
Students Attitudes And Tesis. Bandung:
Achievements Towards Universitas Pendidikan
Analytical Chemistry. The Indonesia.
Turkish Online Journal of
Educational Technology, Vol. Giddens, A. 2000. Runaway World:
5 Issue 1 article 6, 2006, h. 44- How Globalization Is
48. Reshaping Our Lives. New
http://www.tojet.net/articles/v5 York: Routledge.
i1/516.pdf.
Harwood, M. McMahon. Effects of
Amir, Syafruddin. 2013. Pancasila Integrated Video Media on
As Integration Philosophy of Student Achievement and
Education And National Attitudes in High School
Character. International Chemistry. Journal Of
Journal Of Scientific & Research In Science Teaching,
Technology Research. Volume Vol. 34, No. 6, 1997. PP. 617
2, Issue 1, hlm. 54-57. 631.
http://www.primaryaccess.org/
Azwar, Saifuddin. 2011. Penyusunan community/IES%20Science%2
Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka 0Visualization/Visualization%
Pelajar. 20Articles/RHarwoodMcMaho
n1997.pdf.
Borg & Gall. 2003. Education
Research. New York: Allyn Munir, Mustansyir dan Nurdin. 2016.
and Bacon Pendidikan Pancasila. Jakarta:
Direktorat Jenderal
Pembelajaran dan

Cakrawala Pendidikan, Oktober 2017, Th. XXXVI, No. 3


521

Kemahasiswaan Vol. 17, 2008, h. 49-58,


Kemenristekdikti. http://link.springer.com/article/
10.1007/s10956-007-9080-
Rahmattullah, Muhammad. 4?no-access=true.
Pengaruh Pemanfaatan Media
Pembelajaran Film Animasi Sadiman, Arief S. 2008. Media
terhadap Hasil Belajar, 2013. Pendidikan. Jakarta: PT Raja
H. 178-186, Grafindo Persada.
http://ejournal.unesa.ac.id/
article/4272/ 19/article.pdf. Sukandi. 2010. Pemahaman Dan
Orientasi Nilai Pancasila
Rohman, M. Said Abdul. 2009. Mahasiswa Sebagai Wahana
Cases-Based Learning sebagai Pendidikan Karakter Bangsa.
Upaya Penanaman Nilai-Nilai Jurnal Pendidikan dan
Pancasila dalam Mata Pengajaran. Volume 43 ,
Pelajaran Pendidikan Number 3, hlm. 261-271
Kewarganegaraan pada Siswa
Kelas VII di SMP Negeri 1 Sunarti, Rahmawati, dan Wardhani.
Kudus. Skripsi. Semarang: 2016. Pengembangan Game
Jurusan Hukum dan Petualangan Si Bolang
Kewarganegaraan Fakultas Sebagai Media Pembelajaran
Ilmu Sosial Universitas Negeri. Tematik untuk Meningkatkan
Motivasi dan Prestasi Siswa
Rotbain, Marbach dan Stavy, Using kelas V Sekolah Dasar.
a Computer Animation To Cakrawala Pendidikan.
Teach High School Molecular Volume XXXV no 1, hlm. 58-
Biology. J Sci Educ Technol, 68.

The Development of A Learning Media for Visualizing The Pancasila Values Based on
Information and Communication Technology

You might also like