You are on page 1of 13

Materi Khutbah Jumat

5
KARAKTER
PENGHUNI
SURGA
Oleh:
Ust. Abdul Halim Tri Hantoro

www.dakwah.id
Anda berkesempatan mendapatkan
E-Book Materi Khutbah Jumat
secara GRATIS
E-Book Materi Khutbah Jumat akan kami kirim
langsung ke email Anda.

Caranya:
Kirimkan email Anda ke nomor WA admin
dakwah.id:

0895-8060-18090
‫‪www.dakwah.id‬‬

‫‪MATERI KHUTBAH JUMAT‬‬

‫‪5 KARAKTER‬‬
‫‪PENGHUNI SURGA‬‬
‫‪Ustadz Abdul Halim Tri Hantoro‬‬

‫ْ ُ ُ ْ َُْ َ َ ْ َ َّ َ ْ‬ ‫ََْ ُ ُ َ َ ْ َ ُُْ َ َ ْ َْ ُُ ََ ُ ُْ‬ ‫َّ ْ‬


‫ال َ ْم َ‬
‫ات أع َم ِالَا‪،‬‬ ‫ِ ِ‬ ‫ئ‬ ‫ي‬‫س‬ ‫ن‬ ‫م‬‫ِ‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫س‬
‫ِ‬ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫ر‬‫ِ‬ ‫و‬ ‫ش‬ ‫ن‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫هلل‬
‫ِ ِ‬ ‫ا‬‫ب‬ ‫ذ‬‫و‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫و‬ ‫‪،‬‬ ‫ه‬‫ر‬ ‫ف‬
‫ِ‬ ‫غ‬ ‫ت‬ ‫س‬ ‫ن‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ع‬
‫ِ‬ ‫ت‬ ‫س‬ ‫ن‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫د‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫هلل‬
‫ِ‬ ‫د‬ ‫ِإن‬
‫ك َُ‬ ‫ُ َ َ ُ َّ َ ُ َ َ ْ ُ ْ ْ َ َ َ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َ ٰ َّ ُ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ‬ ‫َ ْ َْ‬
‫ل‬ ‫من يه ِدهِ اهلل فل م ِضل ل ومن يض ِلل فل ها ِدي ل‪ ،‬أشهد أن ال ِإل إال الل ّٰ وحده ل ِ‬
‫شي‬
‫‪.‬وأَ ْش َه ُد أَ َّن ُمَ َّم ًدا َعبْ ُد ُه َو َر ُس ْو ُ ُ‬
‫ل‬ ‫َ‬
‫ْ َ ْ َ َّ َ َ ْ ٌ َ ٌ‬ ‫ُ َ َّ َ َ َ َّ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ‬ ‫َ َّ ُ َّ َ ِّ َ َ ُ َ َّ َ َ َ‬
‫ميْد‪.‬‬ ‫حيد ِ‬ ‫آل إِبرا ِهيم‪ ،‬إِنك ِ‬ ‫آل مم ٍد كما صليت ع إِبرا ِهيم وع ِ‬ ‫اللهم صل ع مم ٍد وع ِ‬
‫ْ َ ْ َ َّ َ َ ْ ٌ َ ٌ‬ ‫ُ َ َّ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ‬ ‫َ َ ْ َ َ ُ َ َّ َ َ َ‬
‫ميْد‬ ‫حيد ِ‬ ‫آل إِبرا ِهيم‪ ،‬إِنك ِ‬ ‫آل مم ٍد كما باركت ع إِبرا ِهيم وع ِ‬ ‫ارك ع مم ٍد وع ِ‬ ‫‪.‬وب ِ‬
‫ال‪ ،‬أَ ُع ْو ُذ باهلل ِمنَ‬ ‫َ َّ َ َ َّ َ ْ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ‬
‫هلل عز وجل حيث قال تبارك وتع‬ ‫َ‬ ‫ُْ ْ ُ ْ ََْ ْ َْ‬ ‫َ َ‬
‫ِ ِ‬ ‫هلل‪ ،‬أو ِصيكم ونف ِس بِتقوى ا ِ‬ ‫ِعباد ا ِ‬
‫َّ‬
‫الر ِجيْ ِم‬
‫‪:‬الشيْ َطان َّ‬
‫ِ‬
‫َّ ْ‬ ‫َ َ ْ‬ ‫َ ََ ُ ْ ْ َْ‬ ‫َ َ ُّ َ َّ ُ َّ ُ َ َّ ُ ُ َّ‬
‫اح َد ٍة َوخل َق ِمن َها َز ْو َج َها َو َبث ِمن ُه َما‬ ‫ِ‬ ‫َ‬
‫و‬ ‫س‬ ‫ٍ‬ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫ن‬ ‫م‬‫ِ‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ق‬ ‫ل‬‫خ‬ ‫ي‬ ‫ال‬ ‫يا أيها انلاس اتقوا ربكم ِ‬
‫َ َ َ ُ‬ ‫َّ َ َ َ ُ َ َ ْ َ ْ َ َ َّ‬ ‫َ ً َ ً َ َ ً َ َّ ُ‬
‫ام ِإن الل َّ كن َعليْك ْم َر ِقيبًا‬ ‫الي تساءلون بِ ِه والرح‬ ‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ّ‬ ‫الل‬ ‫وا‬ ‫ق‬ ‫ِرجال ك ِثريا ونِساء وات‬
‫كمْ‬ ‫ّ َُ ُ ًَْ َ ً ُ ْ ْ َ ُ ْ َ ْ َ َ ُ ْ ََْ ْ َ ُ‬ ‫َ َ َ َ َ ُّ َ َّ َ َ ُ َّ ُ‬
‫الين آمنوا اتقوا الل َ وقولوا قول س ِديدا يص ِلح لكم أعمالكم ويغ ِفر ل‬ ‫وقال‪ :‬يا أيها ِ‬
‫از فَ ْو ًزا َعظ ً‬
‫يما‬ ‫ول َف َق ْد فَ َ‬ ‫ك ْم َو َم ْن يُطع الل َّ َو َر ُس َ ُ‬ ‫ُُ َ ُ‬
‫ذنوب‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫َ َْ َ َ َّ َ َ ّ ْ ُ‬ ‫ّ‬ ‫َ َ َْ ْ ْ َ ْ َُ‬ ‫َ ّ َ ْ َ َ ْ‬
‫ش األ ُم ْو ِر‬ ‫ي ال َهد ِى هد ُى م ّم ٍد َصل اهلل علي ِه وسلم‪ ،‬و‬ ‫هلل‪ ،‬وخ‬ ‫ِ‬ ‫ا‬ ‫اب‬‫الَديْث كتَ ُ‬
‫ِ‬ ‫فأ ِن أصدق ِ ِ‬
‫ّ َ ْ‬ ‫ُْ َ َ َُ َُّ ُْ َ َ ْ َ ٌ َُّ ْ َ َ ًََ َُّ َ ََ‬
‫ار‪ .‬أ َّما َبعد‬‫ِ‬ ‫انل‬ ‫ف‬ ‫مدثاتها‪ ،‬وك مدث ٍة بِدعة وك بِدع ٍة ضاللة‪ ،‬وك ضالل ِ‬
‫ة‬
‫ِ‬

‫‪1‬‬
www.dakwah.id
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
Mari memuji Allah subhanahu wata’ala dengan sebaik-baik dan semulia-
mulianya pujian. Mari bersyukur kepada-Nya dengan sebaik-baik syukur.
Dialah yang telah menghidupkan dan mematikan, dan Dialah yang
mampu berkehendak atas segala sesuatu.
Shalawat dan Salam untuk Baginda tercinta nan mulia, Rasulullah
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yang telah menunjuki kita jalan
kebenaran yang akan menghantarkan peniti di atasnya ke dalam Surga
yang penuh kenikmatan. Dan semoga kita termasuk di antara umatnya
yang mendapatkan anugerah syafaat di yaumul Qiyamah kelak, amin.
Khatib menyampaikan nasehat untuk diri pribadi dan jamaah sekalian,
marilah kita selalu dan senantiasa meningkatkan keimanan kita kepada
Allah Ta’ala dengan cara mentaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-
Nya. Karena memang demikianlah seharusnya tabiat orang-orang yang
beriman.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,


Di antara hikmah tertinggi Allah menciptakan surga dan neraka adalah
sebagai tempat pembalasan atas amal perbuatan manusia semenjak
hidup di dunia. Apakah itu amal kebajikan ataukah itu amal keburukan.
Selain dari pada itu, keberadaan surga dan neraka adalah bukti bahwa
Allah subhanahu wata’ala itu Dzat yang Maha Adil dan tidak pernah
berlaku zalim kepada manusia.
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
ْ ّ َّ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ
‫الًا ف ِلنَف ِسهٖ َۙو َم ْن ا َسا َۤء ف َعليْ َها َۗو َما َر ُّبك بِظلمٍ ِلل َع ِبيْ ِد‬
ِ ‫من ع ِمل ص‬
“Barang siapa mengerjakan kebajikan maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri
dan barangsiapa berbuat jahat maka (dosanya) menjadi tanggungan dirinya
sendiri. Dan Rabbmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hamba(-Nya).” (QS.
Fushshilat: 46)

2
www.dakwah.id
Al-Quran memberikan gambaran yang jelas dan nyata tentang siapa
saja tipe manusia yang kelak akan menjadi calon penghuni neraka. Pun
demikian dengan calon penghuni surga, al-Quran juga telah memberikan
penjelasan yang jelas dan nyata layaknya matahari yang bersinar di siang
hari tanpa diiringi mendung sedikit pun.
Al-Quran menjelaskan, ada 5 karakter penghuni surga. Karakter tersebut
dapat kita jumpai dalam firman Allah subhanahu wata’ala berikut ini.
َ ْ َْ َ َْ ْ ُْ َ َ ْ ُْ َ َ َْ َ َ َّ َ َ َّ
‫ار‬
ِ ‫الصابِ ِرين والصا ِد ِقني والقانِتِني والمن ِف ِقني والمستغ ِف ِرين بِالسح‬
“(Yaitu) orang-orang yang sabar, yang jujur, yang tetap taat, yang
menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohan ampun di waktu
sahur.” (QS. Ali Imran: 17)
Ayat sebelumnya, yakni ayat yang ke 15, menyebutkan tentang orang-
orang yang bertakwa di mana kelak meraka akan dimasukkan ke dalam
surga Allah subhanahu wata’ala yang mengalir di bawahnya sungai-sungai
dan mereka ditemani oleh pasangan-pasangan yang suci.
Maka ayat setelahnya, 16 dan 17, menjelaskan siapa saja mereka yang
nanti akan menjadi penghuni surga Allah subhanahu wata’ala.

Karakter Penghuni Surga

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,


Pertama: Ash-Shabirin (orang-orang yang senantiasa bersabar)
Karakter penghuni surga yang pertama adalah ash-Shabirin. Orang-orang
yang senantiasa sabar.
Sabar artinya adalah menahan diri untuk menjalankan perintah Allah
dan meninggalkan larangan-Nya serta tabah menghadapi ujian di atas
jalannya.
Para ulama membagi sabar menjadi tiga tingkatan:

3
www.dakwah.id
Tingkatan Sabar yang Pertama: Sabar dalam ketaatan.
Sabar dalam ketaatan ini adalah tingkatan sabar yang paling tinggi,
kenapa? Karena kebanyakan tabiat nafsu manusia itu tidak menyukai
ketaatan dan lebih cenderung kepada kemungkaran.
Maka, untuk melakukan ketaatan diperlukan kemauan yang sangat kuat,
melewati jalan-jalan yang dipenuhi dengan onak dan duri, ranjau dan
segala sesuatu yang bisa menghalanginya dari ketaatan.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
َ ْ ُ َّ ْ َّ َ
‫ت الَنة بِال َمك ِر ِه‬
ِ ‫حف‬
“Dan jalan menuju surga itu dipenuhi dengan sesuatu yang tidak kita
senangi.” (HR. Muslim)

Tingkatan Sabar yang Kedua: Sabar terhadap maksiat.


Bentuk sabar ini jauh lebih ringan jika dibandingkan dengan bentuk sabar
yang pertama, karena meninggalkan sesuatu yang dilarang jauh lebih
ringan dari pada mengerjakan sesuatu yang diperintah. Juga, rata-rata
manusia itu merasa risih dengan keburukan.
Contohnya banyak. orang bisa bersabar untuk tidak berzina, akan tetapi
tidak bisa bersabar untuk selalu mengerjakan shalat berjamaah di masjid.
Sebaliknya, kebanyakan orang sangat sulit dan tidak bisa bersabar untuk
meninggalkan ghibah (membicarakan kejelekan orang lain), akan tetapi
sangat bisa dan sabar kalau diperintahkan untuk berbuat baik kepada
orang lain.
Contoh-contoh seperti ini sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari.

Tingkatan Sabar yang Ketiga: Sabar terhadap musibah.


Ini adalah bentuk sabar yang paling ringan, karena musibah itu terjadi
tanpa ia kehendaki dan datang menimpa begitu saja, artinya dia bersabar

4
www.dakwah.id
atau tidak bersabar sesuatu itu sudah terjadi.
Akan tetapi walaupun begitu, masih banyak dari kaum muslimin yang
tidak bisa sabar ketika tertimpa musibah.
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
ّ ‫نفس َواثلّ َمرات َوبَش‬
َ‫الصابرين‬ ُ َ َ َ َ ‫وع َونَقص ِم‬ُ ‫وف َواجل‬ ُ َُّ َََ
َ ‫كم ب َش ٍء م َن اخل‬
ِ ِ ِ ِ ِ ‫األ‬‫و‬ ‫ال‬
ِ ‫األمو‬ ‫ن‬ ٍ ِ ِ ِ ِ ‫ولبلون‬
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah:
155)
Dalam hadist Ummu Salamah disebutkan bahwasanya Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
َ ُ ُ َ ْ َ َ َ ْ َّ ُ َّ َ ُ َ ْ َ َّ َ َّ ْ ُ َ ْ َ ٌ َ ُ ْ ُ َ َ َ ْ َ َ َ َ
،‫ اللهم ِعندك أحت ِسب م ِصيب ِت‬،‫اجعون‬ ِ ‫ إِنا ِل َّ وإِنا إِل ِه ر‬:‫إِذا أصابت‌أحدكم‌م ِصيبة فليقل‬
َ‫يا منْها‬
ً ْ ‫ َوأَبْد ْل ل ب َها َخ‬،‫يها‬
َ ‫فَآج ْرن ف‬.
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Jika di antara kalian tertimpa musibah, hendaknya berkata: ‘Sesunggunya
kami milik Allah dan sesunguhnya kami akan kembali pada-Nya, Ya Allah saya
hanya mencari pahala dari musibah ini di sisi-Mu, maka berikanlah kepada-
ku pahala itu, dan gantikanlah aku dengan sesuatu yang lebih baik dari
musibah ini.” (HR. Abu Daud)

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,


Kedua: Ash-Shadiqin (orang-orang yang jujur)
Para ulama menjelaskan bahwa ash-Shadiqin ini mempunyai tiga
pengertian:
Pengertian Pertama: Ash-Shadiqin adalah orang-orang yang
membenarkan apa yang datang dari Allah dan Rasul-Nya, walau
kadang tidak sesuai dengan nalar akalnya, atau mungkin mereka belum
memahaminya.

5
www.dakwah.id
Sebagaimana Abu Bakar as-Siddiq yang membenarkan apa saja yang
dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam peristiwa Isra’
Mi’raj, walaupun kadang kurang bisa dipahami dengan nalarnya.
Pengertian Kedua: Ash-Shadiqin adalah orang yang antara lahir dan
batinya sama, apa yang ditampakkan dan yang disembunyikan sama,
amal hati dan perbuatan anggota badan sejajar dan sama, serta tidak ada
pertentangan antar keduanya.
Sebaliknya orang munafik adalah orang yang menampakkan keimanan
secara lahir tetapi menyembuyikan kekafiran dalam batin mereka.
Pengertian Ketiga: Ash-Shadiqin adalah orang yang mempunyai kemauan
keras dan niat yang tulus untuk meniti jalan yang benar.
Ketiga pengertian tersebut terdapat dalam diri para sahabat, khususnya
para muhajirin yang meninggalkan kampung halaman dan harta
kekayaan mereka, demi mencari ridha Allah, dan berhijrah bersama
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ke kota Madinah.
Oleh karenanya, Allah memerintahkan kita untuk selalu membersamai
orang-orang yang mempunyai sifat ash-Shadiqin ini, sebagaimana di
dalam firman-Nya:
َّ ‫الل َّ َو ُكونُوا َم َع‬
َ‫الصادقني‬ َ ‫آمنُوا َّات ُقوا‬
َ ‫ين‬
َ َّ َ ُّ َ َ
ِِ ‫ال‬
ِ ‫يا أيها‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah
kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS. At-Taubah: 119)

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,


Ketiga: al-Qanitin (orang-orang yang patuh)
Al-Qanitin berasal dari qanata-yaqnutu-qunutan yang berarti taat dan
patuh. Ada yang mengartikan qunut adalah berdiri di hadapan Allah
dalam rangka beribadah dan patuh kepada-Nya. Berarti al-Qanitin adalah
orang-orang yang patuh terhadap perintah Allah dan rasul-Nya.

6
www.dakwah.id
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di mengartikan qunut dengan,
ْ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ
َ ‫اعة َم َع ُم َص‬
‫احبَ ِة الُش ْو ِع َوالَشيَ ِة‬ ِ ‫د َوام الط‬
“Ketaatan yang kontinue serta diiringi rasa khusyuk dan takut.”
Wanita shalihah yang patuh kepada Allah dan Rasul, serta taat kepada
perintah suami disebut dengan “al-Qanitah”, sebagaimana firman Allah:
ُ ‫ات للْ َغيْب ب َما َحف َظ‬
َّ ‫الل‬
ٌ َ َ ٌ َ َ ُ َ َّ َ
ِ ِ ِ ِ ‫الات قانِتات حا ِفظ‬ ِ ‫فالص‬
“Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah wanita yang taat kepada Allah
lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah
memelihara (mereka).” (QS. An-Nisa: 34)

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,


Keempat: Al-Munfiqin (orang-orang yang gemar berderma harta).
Yaitu orang-orang yang selalu menginfaqkan harta mereka di jalan
Allah subhanahu wata’ala dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan
sempit. Sebagaimana firman Allah:
َ ‫حسن‬ ْ ُ ْ ُّ ُ َّ ُ َ َّ َ ‫ني الْ َغيْ َظ َوالْ َعاف‬
َ ‫ني‬ َ ‫الضا ِء َوالْ َكظم‬
َّ َّ ‫الساء َو‬
َّ َ ُ ْ ُ َ َّ
َّ ‫ون ف‬
 ‫ني‬ِ ِ ‫م‬ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫ي‬
ِ ‫الل‬‫و‬ ‫اس‬
ِ ‫انل‬ ‫ن‬
ِ ‫ع‬ ِ ِ ِ ِ ِ ‫الين ين ِفق‬
ِ
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang
maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS.
Ali-Imran: 134)
Sifat keempat ini menunjukkan bahwa hamba-hamba Allah bukanlah
mereka yang merasa nyaman dengan ibadahna sendiri kepada Allah
subhanahu wata’ala seperti shalat, zikir, berdoa dan membaca al-Quran,
tetapi mereka juga yang memperhatikan kondisi masyarakat disekitarnya
dan ia berempati kepada orang-orang yang lemah lagi membutuhkan.
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar dari gua hira dan
pulang ke rumah dalam keadaan takut dan panik, Khadijah radhiyallahu

7
www.dakwah.id
‘anha menghiburnya seraya mengatakan:
ْ َ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َ َ َّ َ ُ ْ َ َ َ َّ ُ َ َ َ َّ ً َ َ َ ُْ َّ َ
‫‌وتق ِري‬،‫ وتك ِسب المعدوم‬،‫ وت ِمل الك‬،‫ ِإنك ل ِصل الر ِحم‬،‫كل َوالل َّ َما ي ِزيك الل َّ أبدا‬
َ َ‫ع ن‬َ َ ُ ُ َ َ ْ َّ
‫ب احل َ ِّق‬
ِ ِ ‫ئ‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ وت ِعني‬،‫‌الضيف‬
“Sekali- kali tidak! Demi Allah, sekali- kali Dia tidaklah akan menghinakanmu
selamanya, sesungguhnya engkau benar-benar orang yang suka menyambung
tali persaudaraan, menanggung orang-orang yang membutuhkan, berusaha
memenuhi kebutuhan orang-orang yang tidak mampu, mengharmati para
tamu, dan membantu orang-orang yang ditimpa musibah.” (HR. Al-Bukhari)

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,


Kelima: Al-Mustaghfirin bi al-Ashar (orang-orang yang banyak memohon
ampun di waktu sahur)
Yaitu orang-orang yang beristighfar, memohan ampun kepada Allah atas
segala dosa dan kesalahannya di waktu menjelang shalat subuh. Di dalam
ayat lain juga disebutkan ciri orang bertakwa:
َ ْ ُ َ َْْ َ
 ‫ار ه ْم ي َ ْستَغ ِف ُرون‬
ِ ‫وبِالسح‬
“Dan di akhir-akhir malam mereka memohan ampun (kepada Allah).” (QS.
Adz-Dzariyat: 18)
Ketika anak-anak nabi Ya’qub meminta kepada beliau agar dosa-
dosa mereka dimaafkan oleh Allah subhanahu wata’ala, maka beliau
mengundurkan untuk memohan kepada Allah sampai waktu sahur. Allah
berfirman:
ُ‫الر ِحيم‬
َّ ‫ور‬ ُ َ ُ ََْْ َْ َ َ َ
ُ ‫ك ْم َر ِّب إنَّ ُه ُه َو الْ َغ ُف‬
ِ ‫قال سوف أستغ ِفر ل‬
“Ya’qub berkata: ‘Aku akan memohankan ampun bagimu kepada Tuhanku
(nanti pada waktu sahur). Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.’” (QS. Yusuf: 98)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda menguatkan akan

8
www.dakwah.id
keutamaan ini:
“Rabb kami turun ke langit dunia setiap malam ketika tersisa sepertiga
malam yang terakhir. Dia berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepadaKu niscaya Aku
menjawabnya. Siapa yang meminta kepada-Ku niscaya Aku memberinya dan
siapa yang memohan ampun kepadaKu niscaya Aku mengampuninya.’” (HR.
Al-Bukhari dan Muslim)
Di dalam hadist Syadad bin Aus bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
َ‫ع َع ْهدك‬ َ َ َ َ َ َ ُ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َّ َ َ َ ِّ َ َ ْ َ َّ ُ
ِ ‫ وأنا عبدك وأنا‬،‫ اللهم أنت رب ل ِإل ِإل أنت خلقت ِن‬:‫سيد االستغفار أن تقول‬
ْ ْ َ ْ َ َ َ ُ ُ َ َ َ ْ ِّ َ َ ُ ُ َ ُ ْ َ َ َ ِّ ْ َ ُ ْ ُ َ ُ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ
‫ فاغ ِفر ِل‬،‫ووع ِدك ما استطعت أعوذ بِك ِمن ِش ما صنعت أبوء لك بِانلعم ِة وأبوء لك بِذن ِب‬
ُ ْ َ َ َ ً ُ َّ َ َ َ ْ َ َّ َ ُ ُّ ُ ْ َ َ ُ َّ
‫مس‬ ِ ‫هار موقنا بِها فمات ِمن يوم ِه قبل أن ي‬ ِ ‫ من قاهلا ِمن انل‬- ‫ِإنه ل يغ ِفر اذلنوب ِإل أنت قال‬
َ َ ُ ُ ْ َ َ َ ٌ ُ ُ ْ َّ َ َ َ َ
َّ
‫ ومن قاهلا ِمن اللي ِل وهو موقِن بِها فمات قبل أن يصبح فهو ِمن أهل اجلنة‬،‫ فهو ِمن أهل اجلن ِة‬.
“Sayidu al-Istighfar adalah engkau berdoa: ‘Ya Allah sesungguhnya Engkau
adalah Rabb-ku, Tiada Ilah kecuali Engkau, Engkau telah menciptakanku,
sedang aku adalah hamba-Mu, aku akan berusaha memenuhi janji-janjiku
kepada-Mu sekuat tenagaku, aku berlindung kepada-Mu dari apa perbuatan
jelekku, aku mengakui akan nikmat-Mu yang Engkau berikan kepadaku dan
aku mengakui juga atas dosa yang pernah aku perbuat, maka ampunilah
diriku, sesungguhnya tiada yang mampu mengampuni dosa kecuali Engkau
ya Allah.’ Barang siapa yang mengucapkan doa ini (yaitu doa sayidul
istihgfar) pada siang hari dengan menyakini isinya, kemudian mati pada
hari itu, sebelum datang waktu sore, niscaya dia termasuk ahli syurga. Dan
barang siapa yang membacanya pada malam hari dengan menyakini isinya,
kemudian dia mati sebelum datangnya pagi, niscaya dia termasuk ahli
syurga.” (HR. Al-Bukhari)

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,


Demikian materi khutbah Jumat yang dapat kami sampaikan pada siang

9
www.dakwah.id
hari yang berbahagia ini.
Semoga, dengan memahami 5 karakter penghuni surga sebagaimana
penjelasan yang telah lalu, kita menjadi semakin paham apa yang harus
kita kerjakan dalam meniti jalan menuju surga.
Semoga Allah subhanahu wata’ala mudahkan kita semua dalam
menggapai rahmat dan ridha-Nya. Amin.
ُ ُ َّ ْ ْ َ ْ َ ِّ ُ ْ َ ْ ْ ُ ْ
‫استَغ ِف ُر ْو ُه ِإنه ه َو‬ ‫ ف‬،‫ب‬ ‫ن‬ ‫ذ‬ ‫ك‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫ر‬ ‫ئ‬ ‫ا‬‫س‬َ ‫ل‬ َ
‫و‬ ْ‫ك‬
‫م‬
ُ ََ ْ َ ُ َْ ْ ََ
‫ل‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫اهلل‬ ‫ر‬ ‫ف‬ ‫غ‬ ‫ت‬‫س‬ ‫أ‬‫و‬ ‫هذا‬ ْ
‫ل‬ ْ َ‫أَقُ ْو ُل ق‬
‫و‬
ٍ ِ ِِ ِِ ِ ِ ِ ِ
ْ‫الرحي ُم‬ ُْ َُْ
ِ َّ ‫الغفور‬.
 

10
‫‪www.dakwah.id‬‬
‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬

‫َ ِّ ْ َ َ ْ َ َ َّ َ ُ َ َّ َ ُ َ َ َ ِّ َ ُ َ َّ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ‬ ‫َ ْ‬
‫ي أ َّما َبع ُد‬ ‫هلل رب العال ِمي والصالة والسالم ع سي ِدنا مم ِد وع ا ِ ِل وصح ِب ِه أج ِع‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫د‬‫ل َ ْم ُ‬ ‫ا‬
‫َ َّ‬ ‫ْ َ ْ َ ُُْ‬ ‫َ َ ُ ََ َ‬
‫الر ِجيْ ِم‬‫الشيْ َطان َّ‬
‫ِ‬ ‫ن‬ ‫م‬
‫ِ ِ ِ‬ ‫هلل‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ذ‬ ‫و‬ ‫ع‬ ‫أ‬ ‫‪،‬‬‫م‬ ‫ي‬
‫ِ ِ‬ ‫ر‬ ‫ك‬ ‫ال‬ ‫ه‬ ‫اب‬ ‫ف كتَ‬ ‫ْ‬
‫فياأيها انلاس اتقواهلل…قال اهلل تع ِ ِ ِ ِ‬
‫ال‬
‫ث َل َيْتَس ُ‬ ‫َ َْ َ ْ َُ ََْ ً ََ ْ ُ ُْ ْ َ ْ ُ‬ ‫َ َّ‬
‫ب‬ ‫ِ‬ ‫َو َم ْن يت ِق الل ّٰ يعل ل مرجا ويرزقه ِمن حي‬
‫ِّ‬ ‫َ‬ ‫ُّ‬ ‫َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ُّ ْ َ َ َّ َ َ ُّ َ َّ ْ َ‬
‫الي َن أ َمنُ ْوا َصل ْوا َعليْ ِه َو َسل ُم ْوا‬ ‫ب‪ ,‬يا أيها ِ‬ ‫ع انل ِّ‬
‫ِ‬
‫وقال تعال ِإن اهلل ومالئِكته يصلون َ‬
‫َ‬
‫ت ْس ِليْ ًما‬
‫جع ْ َ‬ ‫حابه أَ ْ َ‬ ‫ع اَل َوأً ْص َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َص ِّل َو َسلِّ ْم َ َ َ ِّ َ ُ َ َّ َ‬
‫ي‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ع سي ِدنا مم ٍد َو َ ِ ِ‬
‫َْ َ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ َ‬
‫أل ْم َ‬ ‫ي َوا ْ ُ‬
‫لم ْؤمنَ‬ ‫لم ْؤمن ْ َ‬ ‫لم ْسلماَت‪َ ,‬وا ْ ُ‬ ‫ي َوا ْ ُ‬‫اغف ْر للْ ُم ْسلم ْ َ‬ ‫َ َّ ُ ْ‬
‫ات‬ ‫ِ‬ ‫و‬ ‫ا‬‫و‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫ء‬
‫ِ‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ح‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫‪,‬‬ ‫ات‬‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫الله َّم ِ ِ‬
‫اف‪ ،‬والغنَ‬ ‫ََ َ‬ ‫ُّ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َّ ُ َّ َّ َ ْ َ ُ َ‬
‫ِ‬ ‫للهم إنا نسألك الهدى‪ ،‬واتلق‪ ،‬والعف‬
‫َ َ‬ ‫ْ َ َ َ َ َ ُّ َ َ َ َ ُ َ َ ْ َ َ َ َ‬ ‫َّ ُ َّ َّ َ ُ ُ َ‬
‫يع َسخ ِطك‬ ‫ِ‬ ‫ج‬
‫ِ‬ ‫و‬ ‫ك‬ ‫ت‬
‫ِ ِ‬‫م‬ ‫ق‬ ‫ن‬ ‫ة‬
‫ِ‬ ‫اء‬ ‫ج‬ ‫ف‬ ‫و‬ ‫ك‬ ‫ت‬
‫ِ‬ ‫ي‬ ‫ف‬
‫ِ‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ِ‬ ‫و‬ ‫ت‬ ‫و‬ ‫ك‬ ‫ت‬‫م‬ ‫ع‬
‫ِ ِ ِ‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫َ‬ ‫ك م ْن َ‬
‫ز‬ ‫ِ‬ ‫اللهم ِإنا نعوذ بِ‬
‫الش َدائدَ‬ ‫َ َّ ُ َّ ْ َ ْ َ َّ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ُّ ُ ْ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ َّ‬
‫ِ‬ ‫أللهم ادفع عنا الغالء والالء والوباء والفحشاء ولمنكر والسيوف المخت ِلفة و‬
‫ْ‬
‫ح َن َما َض َه َر ِمن َها َو َما َب َط َن‬ ‫َوالْم َ‬
‫ِ‬
‫َ َّ ُ َّ َّ َ ُ ُ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ ُ َ ْ ُ َ َ ْ َ ّ ْ َ ْ َ‬
‫ئ األسقامِ‬ ‫ون والذامِ و ِمن س ِي ِ‬ ‫اللهم ِإنا نعوذ بِك ِمن الب ِص والن ِ‬
‫ار‬ ‫اب ّ‬
‫انلَ‬ ‫ادل ْنيَا َح َسنَ ًة َوف ْالخ َرة َح َسنَ ًة َوقنَا َع َذ َ‬ ‫َر َّبنَا آتنَا ف ُّ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ح َسان إ َل يَ ْومِ ّ‬
‫ادليْن‬
‫َ ْ َ َُ ْ ْ‬
‫إ‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫َم‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫ح‬
‫َ َ ْ‬
‫ص‬ ‫و‬ ‫آل‬ ‫ع‬
‫َ َ َّ ُ َ َ َ ّ َ ُ َ َّ َ َ َ‬
‫وصل اهلل ع ن ِب ِينا مم ٍد و‬
‫ٍ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ال َ ْم ُد هلل َر ّب الْ َعالَم ْ َ‬ ‫َ ُ َ َْ َ َ ْ‬
‫ي‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫آخر دعوانا أ ِن‬ ‫و ِ‬

‫‪11‬‬

You might also like