You are on page 1of 17

Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,

ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950


Volume V Nomor 02, Desember 2020

KECAKAPAN MANAJEMEN KELAS GURU SEBAGAI UPAYA


PENYELESAIAN PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN DIMASA PANDEMI
COVID 19

Deni Sutisna1, Dyah Indraswati2


1,2PGSD FKIP Universitas Mataram
1denisutisna@unram.ac.id, 2dyahindraswati@unram.ac.id

ABSTRACT
This study aims to examine the extent to which teacher classroom management
skills are an effort to solve learning problems during the Covid-19 pandemic in
primary schools. The object of this research is the 2nd grade elementary school
students at SDN Sidamukti Pangalengan Bandung and their teachers. The method
used is descriptive method. Data collection was carried out by observation and
interview techniques. The interview focused on the classroom teacher because he
was the one who knew more about the problems of implementing learning during
the Covid-19 pandemic and the solution to it. The results showed that learning
problems during the Covid-19 pandemic in grade 2 SDN Sidamukti Pangalengan
Bandung were divided into 3 dimensions. The three dimensions include: 1).
problems faced by teachers; 2). problems faced by students; and 3). Problems faced
by parents of students. The form of classroom management carried out by the
teacher includes three stages; 1). The preparation stage by adjusting learning tools
from offline learning to online learning, especially adjusting learning program plans
(RPP); 2) implementation stage. The learning technique carried out by the teacher
includes personal guidance online, forming student groups based on student
abilities, making visits to small groups that have been formed beforehand, small
groups of students visited by the teacher, providing modules and assignments that
are collected and evaluated once a week. With such a management model, learning
during the Covid-19 pandemic was more effective than online learning that had been
carried out previously.

Keywords: Online Learning, Class Management, Problems, and Learning

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauh mana kecakapan manajemen kelas
guru sebagai upaya penyelesaian problematika pembelajaran di masa pandemi
Covid-19 di sekolah dasar. Objek penelitian ini adalah siswa SD kelas 2 pada SDN
Sidamukti Pangalengan Bandung beserta gurunya. Metode yang digunakan adalah
metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan
wawancara. wawancara terfokus kepada guru kelas karena beliau yang lebih
mengetahui problematika pelaksanaan Pembelajaran di masa pandemi Covid-19
serta solusi penyelesaiannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa problematika
Pembelajaran di masa pandemi Covid-19 pada kelas 2 SDN Sidamukti
Pangalengan Bandung dibagi menjadi 3 dimensi. Ke tiga dimensi tersebut meliputi:
1). permasalahan yang dihadapi oleh guru; 2). permasalahan yang di hadapi siswa;

204
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume V Nomor 02, Desember 2020

dan 3). Permasalahan yang dihadapi oleh Orang tua siswa. Adapun bentuk
manajemen kelas yang dilakukan oleh guru meliputi tiga tahapan; 1). Tahap
persiapan dengan menyesuaikan perangkat pembelajaran dari pembelajaran luring
ke pembelajaran daring terutama penyesuaian rencana program pembelajaran
(RPP); 2) tahap pelaksanaan. Teknis pembelajaran yang dilakukan oleh guru
termasuk bimbingan pribadi melalui daring, membentuk kelompok siswa
berdasarkan kemampuan siswa, melakukan kunjungan kepada kelompok kecil
yang telah dibentuk sebelumnya, kelompok kecil siswa yang dikunjungi guru,
memberikan modul dan penugasan yang dikumpulkan dan di evaluasi setiap satu
minggu sekali. Dengan model manajemen seperti itu pembelajaran di masa
pandemi Covid-19 lebih efektif dibandingkan pembelajaran online yang telah di
laksanakan sebelumnya.

Kata Kunci: Pembelajaran Daring, Manajemen Kelas, Problematika, dan


pembelajaran

A. Pendahuluan kualitas program sudah teruji. Di kutip


Tidak terasa pelaksanaan dari Waridah & Suzana, (2014).
Pembelajaran di masa pandemi pengujian merupakan percobaan
Covid-19 yang di keluarkan untuk mengetahui mutu sesuatu.
pemerintah sebagai respon Selain itu Mustaqbal, Firdaus, &
penyebaran pandemi Covid-19 Di Rahmadi, (2015) menjelaskan bahwa
Indonesia telah berjalan hampir satu pengujian bertujuan untuk mencari
tahun. Meskipun menghadapi pro dan sebuah kesalahan atau kekurangan
kontra, Pembelajaran di masa sebuah program sehingga bisa
pandemi Covid-19 di tujukan agar menentukan formulasi yang baik
siswa tetap mendapatkan hak untuk menyelesaikan permasalahan
belajarnya meskipun di tengah tersebut. Sementara itu program
anjuran untuk tetap berdiam diri di pembelajaran daring merupakan
rumah. respons instan dari kementerian
Sebagaimana kita ketahui pendidikan dan kebudayaan agar
Pembelajaran di masa pandemi siswa dapat bersekolah di masa
Covid-19 di sini adalah pembelajaran pandemi seperti ini. Oleh karena itu
daring. Ini adalah program yang baru. pelaksanaan Pembelajaran di masa
Idealnya sebuah program penelitian pandemi Covid-19 belum bisa optimal
yang akan di terapkan harus melewati dilaksanakan dan masih menghadapi
tahan pengujian dan penelitian agar berbagai permasalahan baik teknis

205
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume V Nomor 02, Desember 2020

ataupun non teknis. Rigianti, (2020) 2020) yang menyatakan bahwa


mengatakan bahwa permasalahan hambatan pembelajaran daring
tersebut timbul dari berbagai aspek terletak bapa kurangnya motivasi dan
baik dari instansi, guru, dan siswa minat belajar peserta didik, kondisi
Permasalahan Pembelajaran ekonomi, dan keterbatasan guru
di masa pandemi Covid-19 semakin dalam memfasilitasi siswa belajar.
dirasakan oleh guru yang mengajar di Di tengah permasalahan
sekolah dasar terutama kelas rendah. tersebut guru harus senantiasa
Sebagai mana kita ketahui untuk kelas berupaya agar tujuan pembelajaran
rendah di SD kemandirian belajar harus tetap di capai. Oleh karena itu
siswa belum terbentuk. Mengajar di guru harus bisa membuat desain
kelas rendah memerlukan fokus yang pembelajaran agar pembelajaran
lebih dibandingkan dengan kelas atas, tetap optimal. Di sinilah kemampuan
oleh karena itu guru harus lebih gigih guru dalam manajemen kelas daring
dalam menciptakan pembelajaran dibutuhkan agar pembelajaran bisa
yang menarik agar lebih efektif, berjalan dengan efektif dan efisien.
(Kawuryan, 1992). Telah banyak Manajemen kelas merupakan
penelitian-penelitian yang mengkaji bentuk upaya guru dalam mengelola
terkait permasalahan dan kendala dan mengemas pembelajaran agar
pelaksanaan pembelajaran daring di pembelajaran terstruktur, sistematis
sekolah Dasar. Seperti halnya menyenangkan sehingga dapat
penelitian dari (Anugrahana, 2020) mengoptimalkan potensi peserta
yang menyatakan bahwa didik. Rusyan, Winarni, & Hermawan,
pembelajaran daring di sekolah dasar (2020) mengatakan bahwa
masih menghadapi kendala dalam manajemen kelas merupakan suatu
implementasinya. Lebih lanjut kajian proses perencanaan,
dari (Roni Hamdani & Priatna, 2020) pengorganisasian, dan
bahwa kendala pembelajaran daring pengaktualisasian serta pelaksanaan
pada sekolah dasar terletak pada supervisi dan pengawasan terhadap
pengadaan perangkat, biaya, kegiatan dan program yang ada di
kenyamanan belajar siswa, dan kelas. Tujuannya untuk meningkatkan
jaringan internet. Selain itu penelitian efektifitas proses belajar mengajar
dari (Rahmawati, Rosida, & Kholidin,

206
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume V Nomor 02, Desember 2020

sehingga tujuan pembelajaran bisa kecakapan manajemen kelas guru


tercapai (Efendi & Gustrinasi, 2020) sebagai upaya penyelesaian
Penelitian ini bertujuan untuk problematika Pembelajaran di masa
mengkaji sejauh mana kemampuan pandemi Covid-19 di sekolah dasar.
guru dalam memaksimalkan Objek penelitian ini adalah siswa SD
manajemen kelas guna kelas 2 pada SDN Sidamukti
menyelesaikan permasalahan- Pangalengan Bandung. Metode yang
permasalahan pelaksanaan digunakan adalah metode deskriptif.
pembelajaran daring sehingga Pengumpulan data di lakukan dengan
Pembelajaran di masa pandemi teknik observasi dan wawancara.
Covid-19 bisa lebih efektif. Hal ini wawancara terfokus kepada guru
penting mengingat pendidikan kelas karena beliau yang mengetahui
merupakan satu-satu nya jalan dalam secara persis permasalahan yang
menentukan arah kemajuan hidup tengah di hadapi dalam pelaksanaan
manusia. Oleh karena itu penelitian ini Pembelajaran di masa pandemi
akan sangat bermanfaat manakala Covid-19. Data yang didapat diolah
mampu menganalisis permasalahan- dengan cara di kelompokan, lalu di
permasalahan yang tengah terjadi, analisis dan terakhir di tarik
dan bisa menemukan solusi tepat kesimpulan (J. Moleong, 2005).
untuk permasalahan tersebut. Oleh
karena itu pengkajian kemampuan C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
manajemen guru yang telah 1. Problematika Pembelajaran di
diterapkan Oleh Guru Kelas 2 SDN Masa Pandemi Covid-19
Sidamukti pengalengan bandung Meskipun Pembelajaran daring
diharapkan dapat memberikan suatu telah berjalan selama 2 semester
pandangan atau model manajemen terakhir, akan tetapi penerapannya
kelas yang tepat sehingga dapat di masih belum optimal serta masih
kembangkan agar nilai manfaatnya menghadapi berbagai macam
bisa lebih luas. permasalahan. berdasarkan hasil
wawancara dengan guru
B. Metode Penelitian permasalahan tersebut bersumber
Penelitian ini mencoba dari berbagai aspek mulai
mengkaji terkait dengan sejauh mana permasalahan yang di hadapi oleh

207
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume V Nomor 02, Desember 2020

guru itu sendiri, permasalahan yang seenaknya mengumpulkan tugas


dihadapi oleh siswa, serta misalnya batas pengumpulan jam
permasalahan yang dihadapi orang 18:00 ini mengumpulkan jam 23:00
tua atau wali siswa. Secara terperinci sehingga itu mengganggu waktu
permasalahan yang berhasil di istirahat. Atau contoh lain pada saat
identifikasi berdasarkan hasil video converence. Pada awal-awal
wawancara dan observasi di pelaksanaan Pembelajaran daring
deskripsikan di bawah ini. banyak dari mereka yang kesulitan
Pertama permasalahan yang untuk mengoperasikan aplikasinya.
dihadapi guru. berdasarkan hasil Banyak yang tidak mengerti, sehingga
wawancara permasalahan alih-alih agar pembelajaran bisa
Pembelajaran daring yang di hadapi dilakukan secara tatap muka
oleh guru terletak pada pengelolaan meskipun melalui video converence
kelas. Permasalahan pengelolaan malah waktu menjadi tidak efektif dan
kelas meliputi: sulitnya pembimbingan pembelajaran pun tidak berjalan
dan pengawasan pembelajaran, lancar.
sulitnya menanamkan pendidikan Penulis memandang bahwa
karakter siswa, sulitnya menilai secara permasalahan tersebut dikarenakan
objektif. kurangnya kesiapan belajar daring
Guru menjelaskan bahwa baik siswa, orang tua, ataupun guru.
Pembelajaran daring di daerah kesiapan belajar akan mempengaruhi
pedesaan seperti ini tidak akan se keberhasilan belajar (Mulyani, 2013).
optimal di Desa. Sebagai contoh saja Oleh karena itu perlu kesiapan yang
di awal-awal dilaksanakannya lebih optimal baik dari guru, siswa
Pembelajaran daring kami mencoba ataupun orang tua karena itu
diskusi pada WA Grup dan yang berpengaruh terhadap motivasi
terjadi kami mengalami kesulitan belajar siswa (Rizki, 2013)
untuk berdiskusi dengan orang tua Permasalahan lain yang
karena kurangnya pemahaman dan dihadapi oleh guru dalam
SDM Orang tua. Selain itu ada juga pelaksanaan pembelajaran adalah
orang tua yang malah acuh tak acuh sulitnya menanamkan karakter dan
terhadap instruksi yang berikan untuk menanamkan nilai sosial secara
anak-anaknya bahkan. ada yang langsung. Berdasarkan analisis

208
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume V Nomor 02, Desember 2020

penulis Meskipun penanaman model bagi siswa-siswa nya sangat


karakter dan sikap bisa di integrasikan terbatas bahkan hilang.
dalam materi pembelajaran akan Sebagai motor penggerak
tetapi siswa membutuhkan role model pendidikan guru berperan untuk
yang membantu memberikan mengantarkan peserta didik ke tahap
referensi cara bersikap, bertindak dan lebih tinggi dari kedudukannya. Bukan
berperilaku. Dalam pembelajaran hanya transfer ilmu, akan tetapi
konvensional, seorang guru berperan bagaimana caranya guru mampu
membentuk dan menanamkan nilai menjadi teladan dengan menanamkan
karakter siswa (Sutisna, Indraswati, & nilai-nilai kebaikan sehingga siswa
Sobri, 2019). Untuk sebagian siswa memiliki kecakapan sosial dan
Terkadang peran guru bisa lebih emosional serta spiritual (Widodo,
besar di bandingkan orang tua dalam Indraswati, & Sobri, 2019). Terlepas
pembentukan karakter yang baik. dari metode pembelajaran baik jarak
Dengan pembelajaran secara jauh ataupun secara luring tugas guru
langsung seorang siswa dapat tetap harus seperti itu meskipun pada
merasakan perhatian, kasih sayang, implementasinya dianggap sulit.
dan perlakuan yang di berikan oleh Yang terakhir, kendala yang
seorang guru sehingga siswa akan dihadapi oleh guru pada tahap
mengidentifikasikan dirinya sesuai penilaian. Tidak jarang tugas-tugas
dengan pengalaman dan perlakuan yang dikumpulkan bukan hasil kerja
yang di dapatkan dari gurunya (Sobri, siswa tetapi bisa saja dikerjakan oleh
Widodo, & Sutisna, 2019). Di situlah kakak atau ayah ibunya. Sebagai
peran guru sebagai role model bagi contoh tugas menulis. Guru mencoba
siswa-siswanya sangat diperlukan. membandingkan tulisan siswa dengan
Lain halnya jika pembelajaran tugas yang dikumpulkan. Dari sana
daring. menurut hasil wawancara, terlihat jika tugas yang dikumpulkan
intensitas interaksi antara guru dan lebih bagus dan lebih rapai. Setelah di
siswa sangat terbatas. Bahkan tanya-tanya siswanya pada saat
komunikasi dan interaksi lebih banyak pertemuan tatap muka secara
dengan orang tua. oleh karena itu kelompok siswa membenarkan jika
kesempatan guru untuk mejadi role tugasnya dikerjakan oleh orang lain.

209
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume V Nomor 02, Desember 2020

Pengelolaan kelas merupakan telah diberikan dengan alasan tidak


upaya mengelola dan mengondisikan mengerti. Padahal tugas tersebut
siswa di dalam kelas yang di tujukan dijelaskan terlebih dahulu dan di
untuk menciptakan suasana belajar Instruksikan kepada Orang tua siswa.
yang kondusif sehingga mampu Oleh karena itu orang tua memegang
mencapai tujuan pembelajaran yang peranan penting dalam pelaksanaan
direncanakan (Efendi & Gustrinasi, Pembelajaran di masa pandemi
2020). Oleh karena itu manajemen Covid-19 dan bisa menjadi salah satu
kelas merupakan kewenangan guru penentu keberhasilan Pembelajaran
untuk menentukan arah pembelajaran daring khususnya pada kelas rendah.
agar lebih menyenangkan. Dengan Guru mengatakan bahwa siswa
pengelolaan yang baik dan tepat kelas rendah dalam hal ini kelas 2 SD
pembelajaran akan berjalan dengan belum memiliki kemandirian belajar.
efektif sehingga tujuan pembelajaran Banyak diantara mereka yang belum
akan tercapai (Suryana, 2018). bisa membaca dan menulis. Terlebih
Yang ke-dua adalah lagi kepercayaan diri mereka masih
permasalahan yang dihadapi siswa. kurang. Tidak seperti anak di daerah
Berdasarkan wawancara, kendala- perkotaan yang lebih cakap dan lebih
kendala yang dihadapi oleh siswa percaya diri. Pernah pada suatu saat
dalam pelaksanaan Pembelajaran melakukan video converence siswa
daring meliputi; kurang nya dukungan malah terus menunduk malu. Ada juga
orang tua, kurangnya kemandirian yang malah nangis, ada juga yang
belajar siswa dan kurangnya fasilitas malah senyum-senyum terus. Hal-hal
dan media belajar. Guru tersebut adalah permasalahan-
mengungkapkan bahwa lokasi permasalahan yang kerap dihadapi
sekolah di pedesaan seperti ini dalam Pembelajaran daring. berkaitan
pembelajaran online tidak akan dengan hal tersebut peran orang tua
seperti dilaksanakan di kota. Belum mutlak diperlukan untuk menciptakan
lagi jika orang tuanya kurang pembelajaran yang efektif.
mendukung dan kurang Berdasarkan analisis peneliti,
memperhatikan anaknya. permasalahan tersebut berdasar atas
Banyak kejadian diantara siswa sikap dan keinginan orang tua serta
yang tidak mengerjakan tugas yang harapan untuk anak-anaknya. Pada

210
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume V Nomor 02, Desember 2020

Pembelajaran daring orang tua kelas bawah seperti hal nya kelas 2
berperan sebagai pengganti guru SD seperti ini. oleh karena itu orang
dalam mengawasi, meninjau, dan tua mau tidak mau harus berperan
membimbing siswa pada proses aktif dalam pembelajaran agar
pembelajaran. Hal tersebut hasilnya bisa lebih optimal (Hayati,
merupakan bentuk dukungan dan 2020) . Berdasarkan wawancara, Ada
motivasi (Lilawati, 2021). beberapa kesulitan bagi orang tua
Orang tua dapat menjadi faktor dalam membantu anaknya dalam
eksternal penentu keberhasilan anak. pelaksanaan Pembelajaran daring.
Umar, (2015) menjelaskan ada tiga kesulitan tersebut diantaranya:
peran orang tua dalam pembelajaran; keterbatasan waktu, keterbatasan
diantaranya sebagai penyedia ekonomi, keterbatasan wawasan, dan
informasi, penyedia kesempatan buruknya pola asuh dan pola didik
untuk siswa agar menemukan bakat, terhadap anak. Nara sumber
minat dan cita-cita, dan sebagai menjelaskan sering terjadi siswanya
penyedia fasilitas serta sarana belajar tidak dapat mengirimkan tugas atau
di rumah. terlambat yang disebabkan tidak ada
Tanpa dukungan orang tua yang membimbing belajar.
siswa tidak akan dapat mengikuti Mereka orang tua beralasan
pembelajaran secara optimal, oleh karena mereka bekerja sehingga sulit
karena itu perlu komitmen dan cita- untuk mengatur waktu antara
cita orang tua untuk mengantarkan pekerjaan dan membimbing anak
anaknya. Komitmen tersebut belajar jarak jauh. padahal guru telah
diperlukan agar orang tua mampu memberikan waktu yang lebih
memberikan dukungan yang fleksibel. Jika dalam pembelajaran
maksimal serta mampu membantu konvensional sudah jelas waktu
dan memfasilitasi anak-anaknya belajarnya, sementara penugasan
dalam Pembelajaran daring. bisa di kerjakan kapan saja. Tetapi
Ke tiga adalah Permasalahan tetap saja masih banyak diantara
yang dihadapi orang tua siswa. Orang siswa yang telat untuk menyelesaikan
tua menjadi sosok yang penting dalam tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
menentukan keberhasilan Pembimbingan orang tua
Pembelajaran daring terutama pada mutlak di perlukan khususnya untuk

211
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume V Nomor 02, Desember 2020

kelas bawah di Sekolah dasar. Hasil pintar. Selain itu memerlukan kuota
penelitian dari Hayati, (2020) internet juga. Oleh karena itu untuk
menjelaskan bawah siswa yang sebagian besar orang tua hal terebut
ditemani belajarnya lebih dominan menjadi sebuah beban. Informasi dari
memiliki sikap yang baik dan terbuka narasumber mengatakan bahwa
dibandingkan dengan siswa yang mayoritas orang tua siswa berlatar
dibiarkan belajar sendiri. Hal tersebut belakang dari kalangan menengah ke
sesuai dengan pendapat dari Cahyati bawah, bahkan sebetulnya hanya
& Kusumah, (2020) yang menyatakan sebagian kecil dari mereka yang
bahwa akan terjadi hubungan berasal dari kalangan menengah.
kelekatan yang baik antara anak dan Profesi orang tua mereka sebagian
orang tua manakala orang tua bisa besar adalah seorang buruh, kerja
selalu menemani anaknya belajar. serabutan, tukang ojek, pedagang
Selain kendala waktu, kecil dan yang sejenisnya tidak
keterbatasan ekonomi keluarga memberikan banyak kekuatan untuk
menjadi faktor penyebab memberikan semua fasilitas belajar
permasalahan pelaksanaan jarak jauh.
Pembelajaran daring. berdasarkan Pemerintah sebetulnya telah
hasil wawancara menemukan fakta memberikan berbagai bantuan
bahwa dari 36 siswa kelas 2 hanya 70 langsung baik kepada masyarakat
% atau 25 siswa yang orang tuanya miskin ataupun kepada pekerja.
yang memiliki handphon. Dari 25 Selain itu juga melalui kementerian
orang tersebut hanya 25 % yang pendidikan dan kebudayaan
selalu aktif dalam Pembelajaran pemerintah juga memberikan bantuan
daring. selebihnya dari itu berbagai pulsa belajar. Meski demikian
alasan muncul. Tidak punya HP, tidak bantuan-bantuan tersebut belum
punya Kuota, HP nya di bawa bapak sepenuhnya diterima oleh masyarakat
bekerja dan yang lainnya menjadi secara merata. Berdasarkan informasi
alasan para siswa. dari guru, untuk bantuan pulsa dari
sebagaimana kita ketahui KEMENDIKBUD, belum semua siswa
bahwa Pembelajaran daring mendapatkan bantuan tersebut. Ada
memerlukan media pembelajaran yang sudah beberapa kali dapat,
diantaranya laptop ataupun telepon tetapi ada yang sama sekali belum

212
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume V Nomor 02, Desember 2020

pernah mendapatkan. Sehingga tidak kata orang tuanya. Maka dari itu orang
semua siswa dapat merasakan tua akan kesulitan dalam
bantuan tersebut. mengarahkan dan membentuk
Tidak kalah penting dengan karakter siswa (Anisah, 1997).
permasalahan diatas, pola asuh dan Masalah terakhir berkaitan
pola didik orang tua juga bisa menjadi dengan teknis. Berdasarkan hasil
faktor permasalahan keberhasilan wawancara selain faktor manusia
Pembelajaran di masa pandemi faktor teknis juga menjadi kendala
Covid-19. tidak sedikit dari mereka dalam pelaksanaan Pembelajaran di
yang mengalami kesulitan dalam masa pandemi Covid-19. ini kaitannya
mendidik anaknya, sehingga sulit dengan koneksi jaringan internet yang
dalam membimbing anaknya untuk tidak merata. Guru menjelaskan
belajar. Guru menjelaskan mereka bahwa tidak semua siswa berada
lebih takut dengan gurunya pada jangkauan jaringan yang bagus
dibandingkan dengan orang tua sehingga pelaksanaan Pembelajaran
mereka sendiri, bahkan sering di masa pandemi Covid-19 tidak
mendapatkan keluhan jika anaknya pernah maksimal dihadiri oleh seluruh
tidak mau nurut, sehingga harus siswa. Berdasarkan hasil observasi
menakut-nakuti dengan mencatut menunjukkan bahwa topografi daerah
nama guru bersangkutan. Hal tersebut penelitian yang merupakan daerah
dilematis memang, tugas orang tua perbukitan secara otomatis rumah-
yang harusnya mampu membimbing, rumah siswa tersebar di daerah
mendidik, dan mengajarkan nilai-nilai tersebut. Selain itu perbedaan
kehidupan tetapi sebagian dari orang operator telepon celuller dengan
tua tidak mampu memberikan semua perbedaan kapasitas jaringan dan
itu. Dengan kondisi demikian maka tidak semua operator telepon celuller
orang tua tidak akan memiliki banyak bisa digunakan di rumah siswa.
kesempatan untuk dapat mendidik Sehingga kendala-kendala jaringan
dan mengarahkan serta susah untuk lemah, tidak ada jaringan menjadi hal
memberikan hal-hal yang positif yang lumrah terjadi pada siswa.
(Wulandari & Kristiawan, 2017). Akan
ada kecenderungan seorang anak
yang tidak akan mendengarkan kata-

213
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume V Nomor 02, Desember 2020

2. Bentuk manajemen kelas daring halnya dengan Pembelajaran di masa


yang telah dilaksanakan Guru pandemi Covid-19. yang
Berdasarkan wawancara membedakan hanya teknisnya saja
bentuk pengelolaan kelas yang telah antara tatap muka langsung dengan
dilakukan oleh guru dalam jarak jauh.
pembelajaran di masa pandemi Covic- Meskipun persiapan
19 meliputi perencanaan pembelajaran telah di susun
pembelajaran, pelaksanaan sedemikian rupa, akan tetapi teknis
pembelajaran, dan evaluasi penerapannya tidak seperti yang
pembelajaran. Untuk lebih jelasnya direncanakan. Berbagai
hasil penelitian di bahas pada permasalahan yang kompleks seperti
paragraf di bawah ini. yang telah di bahas pada paragraf
Seperti halnya pembelajaran sebelumnya memaksa guru untuk
luring atau pembelajaran berpikir lebih kreatif agar
konvensional perencanaan pembelajaran bisa lebih berjalan lebih
Pembelajaran di masa pandemi efektif. Berdasarkan hasil wawancara
Covid-19 memerlukan lebih guru tidak bisa menjalankan
persiapan. Meskipun pada dasarnya Pembelajaran daring baik dengan
sama, akan tetapi perlu adanya diskusi WA grup apalagi dengan video
penyesuaian baru mengingat converence. Ada yang beralasan tidak
Pembelajaran di masa pandemi memiliki kuota internet dan bahkan
Covid-19 juga tergolong baru. ada yang tidak bisa-bisa
Berdasarkan hasil wawancara mengoperasikan aplikasi video
persiapan pembelajaran meliputi: converence. Hal terebut
penyesuaian perangkat pembelajaran menyebabkan pembelajaran menjadi
(silabus, RPP, rancangan evaluasi kacau, tidak terarah, dan tidak sesuai
pembelajaran dll). dengan tujuan pembelajaran. Atas
Adapun komponen RPP yang dasar itu guru berpikir keras untuk
di sesuaikan meliputi kegiatan awal, mengganti metode pembelajaran.
kegiatan inti dan kegiatan penutup. Lebih lanjut nara sumber mengatakan
Pada kegiatan awal penyesuaian tidak metode yang digunakan.
terlalu signifikan. Kegiatan awal Berbagai cara yang telah
meliputi apersepsi. Hal tersebut sama dilakukan oleh guru untuk

214
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume V Nomor 02, Desember 2020

menyelesaikan problematika representatif, terlalu berisi, dll); waktu


Pembelajaran di masa pandemi pelaksanaan terbatas karena dalam
Covid-19. nara sumber menjelaskan sehari guru hanya mampu
selama Pembelajaran di masa membimbing satu kelompok dengan
pandemi Covid-19 beliau telah durasi belajar 2-3 jam, oleh karena itu
mencoba berbagai cara agar dalam satu minggu siswa hanya
pembelajaran bisa lebih efektif. mendapatkan kesempatan
Teknik yang telah di coba mendapatkan bimbingan kelompok 1
meliputi: 1). Memberikan bimbingan X pertemuan;
pembelajaran secara personal kepada Ke 3) adalah dengan siswa
setiap siswa baik dengan panggilan yang mengunjungi guru. Pada
telepon ataupun dengan video call dasarnya ini hampir sama dengan
contohnya untuk mengajarkan yang ke dua, akan tetapi yang
membaca ataupun menulis dan yang membedakan adalah siswa yang
lainnya. Hal tersebut masih kurang berkunjung. Dengan cara ini intensitas
efektif mengingat jumlah siswa yang pertemuan bisa lebih sering.
berjumlah 36 orang sehingga dalam Teknisnya siswa diberikan ter untuk
satu minggu mereka hanya mengetahui kemampuan belajar, itu
berkesempatan 1X pembimbingan kelompokkan berdasarkan
personal; kemampuan agar memudahkan
Ke 2) memberikan bimbingan dalam pembimbingan, setelah itu
secara berkelompok dengan jumlah diberikan jadwal pertemuan tatap
anggota 5 orang setiap kelompoknya. muka di tempat yang telah di sepakati
Teknisnya guru berkunjung ke rumah (di rumah guru atau di tempat dekat
salah seorang siswa dan semua rumah guru). Dengan metode ini guru
anggota kelompok berkumpul. tidak terlalu menghabiskan waktu di
Kendala yang ditemukan dalam teknik jalan untuk bertemu siswa sehingga
guru kunjung ini meliputi kurangnya dalam satu hari guru bisa
dukungan orang tua sehingga membimbing 2 kelompok dalam waktu
terkadang siswa seenaknya datang, yang berbeda. Cara ini lebih efektif
kondisi rumah siswa yang terkadang karena setiap kelompok bisa di
tidak memadai untuk dilaksanakannya bimbing secara langsung oleh guru
pembelajaran (tempat tidak sebanyak 2 X pertemuan.

215
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume V Nomor 02, Desember 2020

Selain teknik diatas guru juga pembelajaran tetap berjalan optimal


memberikan modul belajar yang telah meskipun dalam keterbatasan.
di siapkan sebelumnya. Modul Somantri, (2014) menyebutkan bahwa
tersebut berbentuk rubrik kegiatan guru memiliki peran utama dalam
harian dan penugasan sehingga manajemen kelas. Lebih lanjut (Sari &
setiap harinya siswa menyelesaikan Hadijah, 2017) manajemen kelas yang
tugas yang telah di siapkan guru baik akan menghasilkan kualitas
dalam modul tersebut. Komunikasi belajar yang baik. Oleh karena itu guru
dengan orang tua tetap menjadi SDN Sidamuki selalu berupaya untuk
prioritas karena mereka yang meningkatkan kualitas belajar siswa.
bertugas menggantikan guru dalam Kualitas belajar akan tercapai mana
membimbing, mengarahkan, dan kala guru mampu menerapkan
menginstruksikan pembelajaran manajemen kelas yang tepat
kepada anak-anaknya. (Erwinsyah, 2017). Kemampuan inilah
3. Evaluasi belajar yang terus dikembangkan agar
Tahap evaluasi dilakukan pembelajaran berjalan efektif
dengan memeriksa tugas-tugas yang (Hendriati, 2017).
telah di kumpulkan oleh siswa. Jika Berdasarkan hasil penelitian,
awalnya orang tua yang model manajemen kelas pada
mengumpulkan dan mengambil tugas, Pembelajaran di masa pandemi
sekarang dengan ditambahnya Covid-19 yang telah di lakukan oleh
metode pembimbingan kelompok guru kelas 2 SDN Sidamukti
membuka kesempatan guru dalam digambarkan seperti bagan di bawah
mengevaluasi dan mengarahkan ini.
siswa meskipun dalam waktu yang
terbatas.
Upaya yang telah dilakukan
guru merupakan sebuah usaha agar

216
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume V Nomor 02, Desember 2020

MANAJEMEN KELAS PADA PEMBELAJARAN DI


MASA PANDEMI COVID-19

Persiapa TAHAPAN Pelaksan


n aan
Penyesuaian
Penyesuaian teknik Siswa Kunjung
Evaluasi
RPP
Pembelajara
n di masa Guru Kunjung
Mingguan, Mid dan Akhir
Penyesuaian pandemi
teknik Semester
Kegiatan Awal
Individu Kelompok
Penyesuaian
metode
Kegiatan Inti

Penyesuaian Kegiatan
metode
Penugasan
penutup

Bimbingan Personal dari Siswa dikelompokkan sesuai


guru kepada setiap siswa dengan kemampuannya agar
melalui jarak jauh yang memudahkan dalam
dilakukan 1x dalam melaksanakan
seminggu pembimbingan.
Dilaksanakan Satu Minggu 2
X

Diberikan Modul yang berisikan


Tugas Individu yang harus di
selesaikan dalam waktu satu
minggu

Gambar 1 Model Manajemen Kelas Pembelajaran di masa pandemi Covid-19

E. Kesimpulan pengawasan pembelajaran, sulitnya


Berdasarkan hasil penelitian menanamkan pendidikan karakter
dapat disimpulkan bahwa siswa, sulitnya menilai secara objektif;
problematika Pembelajaran di masa 2). Permasalahan yang di hadapi
pandemi Covid-19 yang terjadi siswa, yang meliputi kurang nya
meliputi 3 dimensi. Ke tiga dimensi dukungan orang tua, kurangnya
tersebut meliputi: 1). Permasalahan kemandirian belajar siswa dan
yang dihadapi oleh guru diantaranya: kurangnya fasilitas dan media belajar;
sulitnya pembimbingan dan 3). Permasalahan yang dihadapi oleh

217
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume V Nomor 02, Desember 2020

Orang tua siswa. Yang meliputi: online yang telah di laksanakan


keterbatasan waktu, keterbatasan sebelumnya.
ekonomi, keterbatasan wawasan, dan Sebagaimana kita ketahui
buruknya pola asuh dan pola didik Pembelajaran di masa pandemi
terhadap anak. Covid-19 masih banyak menemukan
Selain itu usaha guru dalam kendala oleh karena itu diperlukan
memaksimalkan manajemen kelas penelitian lebih dalam terkait solusi
dalam Pembelajaran di masa pandemi pemecahan masalah Pembelajaran di
Covid-19 sebagai upaya agar masa pandemi Covid-19. Saran lain
pembelajaran bisa berjalan lebih untuk penelitian selanjutnya adalah
efektif meliputi tiga tahapan model pembelajaran yang telah
diantaranya;1). Tahap persiapan diracang berdasarkan yang telah di
dengan menyesuaikan perangkat laksanakan di siswa kelas 2 SDN
pembelajaran dari pembelajaran Sidamukti masih perlu dikembangkan
luring ke pembelajaran daring. agar bisa memberikan manfaat lebih
penyesuaian terutama pada rencana luas bagi yang lain.
program pembelajaran (RPP); 2)
tahap pelaksanaan. Teknis DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran yang di lakukan oleh Anisah, A. S. (1997). Pola asuh orang
tua dan implikasinya terhadap
guru meliputi bimbingan personal pembentukan karakter anak. 70–
melalui daring, membentuk kelompok 84.
Anugrahana, A. (2020). Hambatan,
siswa berdasarkan kemampuan Solusi dan Harapan:
siswa, melakukan kunjungan kepada Pembelajaran Daring Selama
Masa Pandemi Covid-19 Oleh
kelompok kecil yang telah dibentuk Guru Sekolah Dasar. Jurnal
sebelumnya, kelompok kecil siswa Scholaria, 10(3), 282–289.
https://doi.org/https://doi.org/10.2
yang mengunjungi guru, memberikan 4246/j.js.2020.v10.i3.p282-289
modul dan penugasan yang Cahyati, N., & Kusumah, R. (2020).
Peran Orang Tua Dalam
dikumpulkan dan di evaluasi setiap Menerapkan Pembelajaran Di
satu minggu sekali. dengan model Rumah Saat Pandemi Covid 19.
04(1), 4–6.
manajemen seperti ini Pembelajaran Efendi, R., & Gustrinasi, D. (2020).
di masa pandemi Covid-19 lebih Manajemen Kelas DI Sekolah
Dasar. Pasuruan: Qiara Medika.
efektif dibandingkan pembelajaran Erwinsyah, A. (2017). Manajemen
kelas dalam meningkatkan

218
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume V Nomor 02, Desember 2020

efektifitas proses belajar ANALYSIS (Studi Kasus :


mengajar. 5. Aplikasi Prediksi Kelulusan
Hayati, A. S. (2020). Peran Orang SNMPTN). I(3), 31–36.
Tua dalam Meningkatkan https://doi.org/https://doi.org/10.3
Motivasi Belajar Anak Dengan 3197/jitter.vol1.iss3.2015.62
Sistem Daring pada Masa Rahmawati, N. R., Rosida, F. E., &
Pandemi di Desa Depokrejo , Kholidin, F. I. (2020). Analisis
Kebumen Arifia Sabila Hayati. 2, Pembelajaran Daring Saat
23–32. Pandemi Di Madrasah Ibtidaiyah.
Hendriati, A. (2017). KEMAMPUAN SITTAH: Journal of Primary
MANAJEMEN KELAS GURU : Education, 1(2), 139–148.
PENELITIAN TINDAKAN DI https://doi.org/10.30762/sittah.v1i
SEKOLAH DASAR DENGAN 2.2487
SES RENDAH. 16(2), 89–104. Rigianti, H. A. (2020). KENDALA
J. Moleong, L. (2005). Metode PEMBELAJARAN DARING
Penelitian Kualitatif. Bandung: GURU SEKOLAH DASAR DI
PT Remaja Rosdakarya. KABUPATEN BANJARNEGARA.
Kawuryan, S. P. (1992). 7(September), 92027.
KARAKTERISTIK SISWA SD https://doi.org/https://doi.org/10.3
KELAS RENDAH DAN 1316/esjurnal.v7i2.768
PEMBELAJARANNYA. Diambil Rizki, U. Y. (2013). HUBUNGAN
dari KESIAPAN BELAJAR DENGAN
http://staffnew.uny.ac.id/staff/132 OPTIMISME MENGERJAKAN
313274 UJIAN. 2(1), 49–56. Diambil dari
Lilawati, A. (2021). Peran Orang Tua http://journal.unnes.ac.id/sju/inde
dalam Mendampingi Anak di x.php/epj%0AHUBUNGAN
Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Roni Hamdani, A., & Priatna, A.
Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), (2020). Efektifitas Implementasi
241–256. Pembelajaran Daring (Full
https://doi.org/10.31004/obsesi.v Online) Dimasa Pandemi Covid-
5i1.541 19 Pada Jenjang Sekolah Dasar
Mulyani, D. (2013). HUBUNGAN Di Kabupaten Subang. Didaktik :
KESIAPAN BELAJAR SISWA Jurnal Ilmiah PGSD STKIP
DENGAN PRESTASI BELAJAR Subang, 6(1), 1–9.
Abstract Readiness to learn is https://doi.org/10.36989/didaktik.
the most important factor in v6i1.120
determining student success in Rusyan, A. T., Winarni, W., &
learning . In fact encountered Hermawan, A. (2020).
many students have not the Membangun Kelas Aktif dan
readiness to learn like this out in Inspiratif. Sleman: Budi Utama.
the study , li. 2(1), 27–31. Sari, B. P., & Hadijah, H. S. (2017).
Diambil dari Meningkatkan disiplin belajar
http://ejournal.unp.ac.id/index.ph siswa melalui manajemen kelas (
p/konselor%0AHalaman Improving students ’ learning
Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & discipline through classroom
Rahmadi, H. (2015). management ). 2(2), 233–241.
PENGUJIAN APLIKASI Sobri, M., Widodo, A., & Sutisna, D.
MENGGUNAKAN BLACK BOX (2019). Pembentukan karakter
TESTING BOUNDARY VALUE disiplin siswa melalui kultur

219
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume V Nomor 02, Desember 2020

sekolah. 6(1), 61–71.


Somantri, M. (2014). Perencanaan
Pendidikan (Vol. 1). Bogor: IPB
Press.
Suryana, A. (2018). Manajemen
Kelas.
Sutisna, D., Indraswati, D., & Sobri,
M. (2019). Keteladanan Guru
sebagai Sarana Penerapan
Pendidikan Karakter Siswa.
(September), 29–33.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10
.26737/jpdi.v4i2.1236
Umar, M. (2015). Peranan Orang Tua
Dalam Peningkatan Prestasi
Belajar Anak. JURNAL
EDUKASI: Jurnal Bimbingan
Konseling, 1(1), 20.
https://doi.org/10.22373/je.v1i1.3
15
Waridah, E., & Suzana. (2014).
Kamus Bahasa Indonesia.
Bandung: Kawah Media.
Widodo, A., Indraswati, D., & Sobri,
M. (2019). Analisis Nilai-Nilai
Kecakapan Abad 21 Dalam
Buku. Jurnal Tarbiyah: Jurnal
Ilmiah Kependidikan, 8(2), 125–
133.
https://doi.org/10.18592/tarbiyah.
v8i2.3231
Wulandari, Y., & Kristiawan, M.
(2017). Strategi Sekolah Dalam
Penguatan Pendidikan Karakter
Bagi Siswa Dengan
Memaksimalkan Peran Orang
Tua. JMKSP Jurnal Manajemen,
Kepemimpinan, dan Supervisi
Pendidikan, 2(2), 290–303.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10
.31851/jmksp.v2i2.1477

220

You might also like