Professional Documents
Culture Documents
1, Januari 2019: 29 - 38
1
Alamat penulis untuk korespondensi: Artita Devi Maharani, Faculty of Agriculture, Sarjanawiyata
Tamansiswa University. artita.maharani@ustjogja.ac.id
silang dengan varietas tanaman yang Pertanian dan Badan Pusat Statistik
diusahakan atau tanaman yang berpotensi Kabupaten Gunungkidul.
menghasilkan benih campuran varietas lain
(Soenarjo et al. 1991). Analisis Data. Analisis data menggunakan
analisis ekonomi dan analisis regresi. Model
Pembudidayaan padi merah varietas analisis ekonomi yang digunakan adalah
Segreng merupakan padi varietas lokal yang analisis ekonomi deskriptif, yaitu analisis
sudah dilepas sebagai benih Nasional dan ekonomi yang menggambarkan tentang
merupakan kekayaan hayati Kabupaten kondisi yang sebenarnya terjadi dalam suatu
Gunungkidul (Anonim 2010). Usaha perekonomian. Pendekatan analisis ekonomi
budidaya padi merah varietas Segreng yang dilakukan dengan melakukan
Handayani di wilayah Desa Ngipak maupun pengumpulan data sumber daya. Sumber
desa lainnya di Kecamatan Karangmojo daya yang dimaksud antara lain informasi
Kabupaten Gunungkidul dengan kependudukan, luas lahan, tenaga kerja dan
penggunaan varietas lokal yang bersertifikat waktu, peralatan, upah tenaga kerja,
diharapkan akan meningkatkan pendapatan pendapatan usahatani dan luar usaha tani,
petani karena harga jual benih bersertifikat pajak.
yang lebih tinggi dibandingkan dengan padi Analisis regresi yang dilakukan
yang dikonsumsi. menggunakan analisis regresi linier
berganda untuk mengetahui pengaruh
METODE PENELITIAN variabel bebas (X), yaitu modal, luas lahan,
jumlah tenaga kerja, jumlah tanggungan
Metode Pengambilan Data. Jenis keluarga terhadap variabel tergantung, yaitu
penelitian yang digunakan adalah penelitian pendapatan petani (Y). Bentuk persamaan
deskriptif. Metode pelaksanaan regresi linier berganda sebagai berikut
menggunakan metode studi kasus, yaitu (Ghazali 2002) :
penelitian tentang status obyek penelitian
yang berkenaan dengan suatu fase spesifik Y = a + b1X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e
atau khas dari keseluruhan personalitas
(Nazir 1988) dengan menggunakan daftar Keterangan :
pertanyaan (kuesionar) yang terstruktur. Y = Pendapatan petani
Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja X1 = Modal
(purposive), yaitu penelitian dilaksanakan X2 = Luas Lahan
di Dusun Kalangan I dan Kalangan II, Desa X3 = Jumlah tenaga kerja
Ngipak, Kecamatan Karangmojo, X4 = Jumlah tanggungan keluarga
Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah a = Konstanta
Istimewa Yogyakarta. Penarikan sampel b1 … b4 = Koefisien regresi
data primer penelitian ini dilakukan secara e = Error (epsilon, yang dalam
sensus pada kelompok tani di Dusun penelitian diasumsikan = 0)
Kalangan I dan II dengan melakukan
wawancara langsung kepada 30 petani Perhitungan dan pengujian hipotesis
menggunakan kuisioner. Setelah itu dicari dilakukan dengan menggunakan bantuan
data dari pihak terkait seperti Dinas komputer program statistik SPSS Windows
Release 16.00.
32 Jurnal Pertanian Agros Vol.21 No1, Januari 2019: 29-38
Tabel 2. Rerata Biaya Usahatani Padi Beras Merah Segreng per Musim Tanam
yang menjual sebagian hasil panen serta Rp 574.043. Pendapatan bersih petani per
menyisihkan sebagian sisanya untuk bulan hanya sebesar Rp 116.666,25. Dari
dikonsumsi sendiri. hasil tersebut dapat diketahui bahwa
Berdasarkan Tabel 4. dapat dilihat produktivitas usahatani padi beras merah
bahwa rerata penerimaan usahatani sebesar Segreng masih sangat rendah.
Rp 10.930.945,6. Penerimaan diperoleh dari Salah satu indikator penting untuk
hasil perkalian rerata produksi dengan rerata mengetahui kondisi ekonomi di suatu
harga jual gabah kering Rp 5.007 per kg. wilayah adalah dengan melihat data rerata
Hasil analisis efisiensi usahatani pendapatan keluarga pada data sekunder,
menunjukkan nilai efisiensi sebesar 2,6 yang yaitu melalui data monografi Desa Ngipak.
berarti setiap rupiah yang dikeluarkan akan Dalam data tersebut diketahui rerata
menghasilkan pendapatan kotor sebesar Rp pendapatan keluarga sebesar Rp 600.111.
2,6. Semakin besar rasio R/C dari usahatani Jika dibandingan dengan analisis data
semakin besar pula pendapatan yang primer hal ini memberikan fakta bahwa
diperoleh petani tersebut (Soekartawi 2001). hasilnya lebih rendah dibandingkan dengan
Apabila diasumsikan satu musim usahatani rata-rata pada data sekunder. Data RKPD
adalah empat bulan dapat diketahui rerata Gunungkidul mencatat garis kemiskinan
pendapatan usahatani per bulan sebesar Rp sebagai data untuk menilai kondisi ekonomi
690.709,25 dan biaya usahatani per bulan dari tahun ke tahun seperti pada Tabel 5.
Tabel 5. Garis Kemiskinan, Jumlah Penduduk Miskin dan Presentase Penduduk Miskin
Kabupaten Gunung Kidul
Mengacu pada data tersebut, petani hasil pengujian tabel 6 diperoleh nilai
padi beras merah Segreng masuk dalam koefisien deteminasi (Adjusted R Square)
kategori miskin, sehingga perlu adanya sebesar 0,973 yang menunjukkan bahwa
peningkatan pendapatan, baik dari segi sebesar 97 persen (modal, luas lahan, jumlah
usahatani maupun luar usahataninya. tenaga kerja, dan jumlah tanggungan
keluarga) berpengaruh terhadap tingkat
Pengujian Hipotesis. Faktor-faktor yang pendapatan petani.
Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Hasil analisis menunjukkan nilai F
Petani Padi Beras Merah Segreng. Analisis hitung sebesar 263,277 dan p value sebesar
dari model regresi berganda yang disusun 0,000 (p < 0,05). Dengan demikian secara
pada penelitian ini menempatkan tingkat bersama-sama variabel independen (modal,
pendapatan petani sebagai variabel luas lahan, jumlah tenaga kerja, jumlah
dependen dan variabel modal, luas lahan, tanggungan keluarga) berpengaruh
jumlah tenaga kerja, jumlah tanggungan signifikan terhadap variabel dependen
keluarga sebagai variabel independen. Hasil (tingkat pendapatan petani). Analisis Uji t
analisis regresi berganda mengenai (Uji Individual) dimaksudkan untuk
pengaruh variabel tersebut per musim mengetahui seberapa jauh keberartian
usahatani dan pengaruh variabel tersebut (pengaruh) masing-masing koefisien regresi
per bulannya dapat dilihat pada Tabel 6 dan secara individual variabel-variabel bebas
Tabel 7. (modal, luas lahan, jumlah tenaga kerja,
Diketahui koefisien determinasi jumlah tanggungan keluarga) terhadap
(Adjusted R Square) digunakan sebagai alat variabel terikat, yaitu tingkat pendapatan
analisis untuk menunjukkan besarnya petani. Berdasarkan hasil pengujian
kontribusi dari variabel independen (modal, diperoleh nilai t hitung dari variabel modal
luas lahan, jumlah tenaga kerja, dan jumlah sebesar 4,623 dengan p value sebesar 0,000
tanggungan keluarga) terhadap variabel (p < 0,05), berarti variabel modal
dependen (tingkat pendapatan). Berdasarkan berpengaruh signifikan terhadap tingkat
Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Berganda Tingkat Pendapatan Petani Padi Beras Merah
Segreng per Musim Usahatani
Koefisien Standar
Variabel t hitung p value
Regresi Error
Modal (X1) .294** .064 4.623 .000
Luas Lahan (X2) 2961.677 434.544 6.816 .000
Jumlah Tenaga Kerja (X3) -122974.111 135324.201 -.909 .372
Jumlah Tanggungan keluarga (X4) -184512.098 288816.908 -.639 .529
Konstanta -1449272.2
R 0,988
R Square 0,977
Adjusted R Square 0,973
F 263.722
P value 0,000
Keterangan: **Signifikan pada α = 0,05.
36 Jurnal Pertanian Agros Vol.21 No1, Januari 2019: 29-38
pendapatan petani. Pada variabel kedua, positif, berarti variabel modal berpengaruh
yaitu luas lahan diperoleh t hitung dengan terhadap pendapatan petani sebesar 0,294.
nilai 6,816 dengan p value sebesar 0,000 (p Koefisien regresi (X2) sebesar 2961,
< 0,05) yang artinya variabel luas lahan juga artinya apabila luas lahan bertambah, maka
berpengaruh signifikan pada tingkat pendapatan petani akan meningkat sebesar
pendapatan petani. Variabel jumlah tenaga 2961 per usahatani dengan asumsi variabel
kerja dan jumlah tanggungan keluarga lain tetap. Nilai b2 bertanda positif, berarti
diperoleh nilat t hitung masing-masing - variabel luas lahan berpengaruh terhadap
0,909 dan -0,639 dengan p value sebesar pendapatan petani sebesar 2961 per musim
0,372 dan 0,529 (p < 0,05) yang artinya usahatani.
variabel jumlah tenaga kerja dan variabel Koefisien regresi (X3) sebesar –
jumlah tanggungan keluarga merupakan 122974, artinya apabila jumlah tenaga kerja
variabel yang tidak signifikan pengaruhnya bertambah, maka pendapatan petani akan
pada tingkat pendapatan petani. menurun sebesar -122974 per musim
Pada hasil analisis regresi berganda usahatani dengan asumsi variabel lain tetap.
variabel jumlah tenaga kerja dan variabel Nilai b3 bertanda negatif, berarti variabel
jumlah tanggungan keluarga bertanda jumlah tenaga kerja berpengaruh terhadap
negatif yang menunjukkan bahwa adanya pendapatan petani sebesar -122974 per
penambahan jumlah tenaga kerja dan jumlah musim usahatani.
tanggungan keluarga maka akan terjadi Koefisien regresi (X4) sebesar -184512,
kecenderungan penurunan tingkat artinya apabila jumlah tanggungan keluarga
pendapatan petani. Berdasarkan hasil bertambah, maka pendapatan petani akan
pengujian regresi linear berganda per musim menurun sebesar -184512 per musim
usahatani secara matematis dapat ditulis ke usahatani dengan asumsi variabel lain tetap.
dalam persamaan sebagai berikut. Nilai b4 bertanda negatif, berarti variabel
jumlah tanggungan keluarga berpengaruh
Y = -1449272 + 0,294 X1 + 2961 X2 - terhadap pendapatan petani sebesar -184512
122974 X3 – 184512 X4 per musim usahatani.
Pada persamaan ditunjukkan pengaruh
variabel independen (X) terhadap variabel KESIMPULAN DAN SARAN
dependen (Y). Adapun arti dari koefisien
regresi tersebut adalah sebagai berikut. Dari hasil analisis yang diperoleh dapat
disimpulkan bahwa :
Nilai konstanta (a) sebesar -1449272,
artinya apabila variabel modal, luas lahan, 1. Analisis usahatani padi beras merah
jumlah tenaga kerja, jumlah tanggungan Segreng yang dilaksanakan oleh
keluarga tidak ada atau tidak memberikan kelompok petani di Dusun Kalangan I
kontribusi maka tingkat pendapatan petani dan II menunjukkan hasil per musim
sebesar -1449272 per musim usahatani. usahatani dengan rerata biaya produksi
Koefisien regresi (X1) sebesar 0,294, sebesar Rp 1.722.130, penerimaan
artinya apabila modal petani lebih banyak usahatani sebesar Rp. 4.484.967,
(besar nilainya) maka pendapatan petani pendapatan usahatani bersih Rp.
akan meningkat sebesar 0,294 dengan 2.762.837 dan .rata-rata pendapatan
asumsi variabel lain tetap. Nilai b1 bertanda
Analisis Ekonomi dan Tingkat Pendapatan (Artita Devi Maharani, Ari Astuti) 37