You are on page 1of 7

Jurnal Kesehatan

Volume 11, Nomor 1, Tahun 2020


ISSN 2086-7751 (Print), ISSN 2548-5695 (Online)
http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK

Pengaruh Pijat I Love You (ILU) terhadap Rehabilitasi Fungsi


Pencernaan Anak Pascaoperasi Perut

Effect of I Love You (ILU) Massage on Rehabilitation of Children Digestive


Function Postoperative Stomach

Yuli Lestari1, Nova Nurwindasari2


Fakultas Kesehatan, Universitas Mitra Indonesia, Indonesia

ARTICLE INFO ABSTRACT/ ABSTRAK

Article history: Recovery normal digestive function in postoperative abdominal patients requires a
process of stages in the recovery period, phenomena in postoperative ileus are
Received date commonly found ileus in postoperative patients. Ileus or digestive peristalsis failure
24 Jan 2020 due to postoperative mechanical and non-mechanical factors of the abdomen,
generally there are also include symptoms of abdominal distension and peristalsis.
Revised date Providing complementary nursing care with the I Love You (ILU) massage method
13 Apr 2020 can help postoperative digestive stomach rehabilitation quickly. This study aims to
identify the effect of I Love You (ILU) massage on the rehabilitation of digestive
Accepted date function postoperative stomach in RSUD Hi. Dr. Abdul Moeloek Lampung Province.
30 Apr 2020 The study used a quasi-experimental design, with a pre-post test design approach.
The total sample of 32 respondents selected using nonprobability sampling with
consecutive sampling techniques. The results showed the mean intestinal noise
Keywords: before ILU massage was 4,19; the estimated 95% interval result is believed that the
mean bowel noise before intervention is 2,05 to 6,33 times. The mean intestinal noise
Digestive function; after ILU massage was 4.88; the estimated 95% interval result is believed that the
I Love You (ILU) massage; average bowel noise after the intervention is 2,54 to 7,21 times. Statistical test results
Pascaoperative. showed that there were significant differences between bowel sounds before and after
I Love You (ILU) massage (p-value=0,016). Complimentary massage therapy I Love
You (ILU) can be a choice of intervention that can help the recovery process of the
digestive function of postoperative stomach patients.

Kata kunci: Pengembalian fungsi pencernaan normal pada pasien pascaoperasi perut
membutuhkan proses tahapan dalam periode pemulihan, bahkan fenomena ileus
Fungsi pencernaan; pascaoperasi umum ditemukan pada pasien pascaoperasi. Ileus atau kegagalan
Pijat I Love You (ILU); peristaltik pencernaan terjadi karena faktor mekanik maupun non mekanik
Pascaoperasi pascaoperasi perut, umumnya juga muncul gejala distensi abdomen dan penurunan
peristaltik. Pemberian asuhan keperawatan komplementer dengan metode pijat I Love
You (ILU) dapat membantu mempercepat rehabilitasi pencernaan pascaoperasi perut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pijat I Love You (ILU)
terhadap rehabilitasi fungsi pencernaan pascaoperasi perut di RSUD Hi. Dr. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung. Penelitian menggunakan desain quasi experimental,
dengan pendekatan pre-post test design. Total sampel sejumlah 32 responden yang
dipilih menggunakan nonprobability sampling dengan teknik consecutive sampling.
Hasil penelitian menunjukan rerata bising usus sebelum pijat ILU adalah 4,19; hasil
estimasi interval 95% diyakini bahwa rata-rata bising usus sebelum intervensi adalah
2,05 kali sampai dengan 6,33 kali. Rerata bising usus sesudah pijat ILU adalah 4,88;
hasil estimasi interval 95% diyakini bahwa rata-rata bising usus sesudah intervensi
adalah 2,54 kali sampai dengan 7,21 kali. Hasil uji statistik menunjukkan ada
perbedaan yang bermakna antara bising usus sebelum dan sesudah pijat I Love You
(ILU) (p-value=0,016). Terapi komplementer pijat I Love You (ILU) dapat menjadi
pilihan tindakan yang dapat membantu proses pemulihan fungsi pencernaan pasien
pascaoperasi perut.

Corresponding Author:

Yuli Lestari
Fakultas Kesehatan, Universitas Mitra Indonesia, Indonesia
Email: yulilestari.mitra@gmail.com

86
Lestari, Pengaruh Pijat I Love You (ILU) terhadap Rehabilitasi Fungsi Pencernaan Anak … 87

PENDAHULUAN Fungsi eliminasi yang terhambat akibat


efek pembedahan akan menjadi membahayakan
Keutamaan fungsi pencernaan adalah kesehatan seseorang karena bakteri pathogen
untuk pertumbuhan dan mempertahankan dapat mengganggu keseimbangan usus besar.
keseimbangan cairan dan elektrolit. Gangguan Kondisi ileus pasca pembedahan yang tidak
fungsi pencernaan dapat disebabkan oleh ditangani segera dapat menyebabkan tertundanya
kelainan kongenital, penyakit akut atau kronik asupan nutrisi melalui mulut. Asupan nutrisi dan
(Bowden & Greenberg, 2010). Penyakit akut atau oksigen ke usus menjadi berkurang dan berakibat
kronik yang membutuhkan tindakan pembedahan kematian jaringan dan berisiko infeksi dalam
dapat berisiko terjadinya ileus pasca rongga abdomen.
pembedahan. Berdasarkan data dari World Asuhan keperawatan pascaoperasi
Health Organization (WHO) menyebutkan difokuskan pada stabilisasi fisiologi pasien,
bahwa tindakan pembedahan pada tahun 2011 menghilangkan nyeri dan mencegah komplikasi.
sebanyak 140 juta pasien dan meningkat di tahun Fungsi pencernaan dapat dievaluasi normal atau
2012 menjadi 148 juta pasien di dunia. tidak melalui pemeriksaan fisik, antara lain:
Sedangkan di Indonesia tindakan pembedahan menilai bising usus dan karakteristik fekal
pada rentang tahun tersebut yaitu 1,2 juta pasien (Smeltzer & Bare, 2010). Pasien pascaoperasi
(Weiser, et al., 2016). perut umumnya mengalami ileus pascaoperasi
Tindakan pembedahan akan mencederai (Massaey, 2012). Ileus pascaoperasi merupakan
jaringan dan juga selama pembedahan pasien gambaran kegagalan peristaltic usus karena efek
diberikan agens anestesi yang dapat menghambat anastesi dan pembedahan (Katrancha, 2014;
impuls saraf parasimpatis ke otot usus sehingga Smeltzer & Bare, 2010). Kondisi periode fungsi
dapat memperlambat atau bahkan menghentikan pencernaan tanpa motilitas ini normal
kerja peristaltik usus. Peristaltik usus dibutuhkan berlangsung untuk beberapa waktu.
untuk membantu fungsi eliminasi. Fungsi Beberapa penelitian menemukan bahwa
eliminasi adalah proses terakhir dari pencernaan, rerata motilitas usus halus pertama kembali
ketika peristaltik mendekati anus, plexus dalam 12-24 jam, lambung dalam 24 sampai 48
mesenterikus akan dihambat sehingga sfingter ani jam, dan usus besar dalam 3 sampai 5 hari
internus akan relaksasi sehingga terjadilah pascaoperasi perut (Juárez-Parra, 2015; Massey,
defekasi (Smeltzer & Bare, 2010). 2012). Selama periode pemulihan peristaltik
Masalah umum yang muncul akibat pencernaan, pasien menjadi tidak nyaman karena
tindakan pembedahan diantaranya nyeri, muncul gejala distensi abdomen, mual, dan
malnutrisi, wound dehiscence, dan ileus post muntah, kembung, nyeri, flatus dan pengeluaran
pembedahan (Cevik & Baser, 2016; Ditya, Asril, fekal tertunda (Vather, et al., 2014). Kondisi ileus
& Afriwardi, 2016; Kozier, Glenora, Berman, & pascaoperasi yang berkepanjangan akan
Snyder, 2011). Ileus adalah gangguan atau mengganggu penyerapan cairan dan elektrolit,
hilangnya pasase isi usus yang menandakan reabsorbsi nutrisi dan meningkatkan risiko
adanya obstruksi usus akut yang segera thrombosis vena (Bragg, et al., 2015).
memerlukan pertolongan atau tindakan. Gejala Asuhan keperawatan yang dilakukan untuk
ileus yang sering muncul adalah nyeri dan meningkatkan proses pemulihan pascaoperasi
distensi abdomen yang dirasakan akibat adalah dengan mobilisasi, menglola kebutuhan
menurunnya gerakan pada usus, sehingga intake cairan dan nutrisi (Vincent & Praiser,
makanan tidak mampu bergerak secara normal. 2015). Pendekatan ini telah menjadi perawatan
Kira-kira 60-70% dari seluruh kasus akut pascaoperatif rutin yang dilakukan di rumah
abdomen yang bukan appendisitis akut sakit. Perkembangan ilmu keperawatan dan riset
disebabkan oleh ileus (Serin, Simangunsong & keperawatan dikembangkan dan diuji
Siagian, 2017). penatalaksanaan terapi komplementer terapi pijat
Menurunnya motilitas gastrointestinal perut untuk pemulihan fungsi pencernaan
dapat menimbulkan ileus paralitik atau pascaoperasi. Beberapa penelitian menunjukkan
postoperativeileus (POI) yang mengakibatkan bahwa pijat perut dapat mencegah dan
akumulasi gas dan distensi abdomen (Keat et al, mengurangi gangguan pada system pencernaan
2013). Postoperative ileus yaitu hilangnya (Kahraman & Ozdemir, 2015). Untuk mencegah
aktivitas daya dorong saluran cerna untuk terjadinya ileus pasca pembedahan, maka pijat
sementara yang diikuti dengan gejala nyeri perut dipilih sebagai alternatif untuk
abdomen, abdomen tegang, konstipasi, mual menstimulasi saluran pencernaan. Pijat perut
muntah dan dehidrasi (Papacoenstantinou, 2005). dengan gerakan “ILU” untuk balita
88 Jurnal Kesehatan, Volume 11, Nomor 1, Tahun 2020, hlm 86-92

direkomendasikan untuk kesehatan saluran HASIL


pencernaan anak.
Terapi pijat menjadi salah satu pengobatan Tabel 1. Perbedaan Fungsi Pencernaan
tradisional di dunia. Di India dan bebrapa Negara berdasarkan Bising Usus sebelum
di Benua Afrika melakukan pijat sebagai dan sesudah Pijat I Love You (ILU)
perawatan keseharian karena dapat memberikan Median
Rerata
95
p-
peningkatan fleksibilitas dan kekuatan bagi anak Variabel n (min- %C
± SD value
selama masa pertumbuhan dan max) I
perkembangannya. Pijat I Love You (ILU) adalah Bising Usus
gerakan usapan lambat dan lembut pada perut Sebelum 32 5 4,19 ± 2,05 0,016
(0-9) 4,020 -
membentuk gerakan “I” , “L” , “U” memberikan
6,33
manfaat yang positif pada kesehatan fungsi Sesudah 5,5 4,88 ± 2,54
pencernaan anak seperti; meningkatkan imunitas, (0-10) 4,380 -
mencegah gangguan pencernaan, melancarkan 7,21
buang air besar, dan meningkatkan kerja sistem
pencernaan (Ali, 2009). Tabel 2. Karakteristik Pasien Pascaoperasi
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti Perut berdasarkan Diit, Aktifitas
akan melakukan penelitian dengan menemukan Fisik, dan Buang Air Besar
pengaruh pijat I Love You (ILU) terhadap Variabel Frekuensi %
rehabilitasi fungsi pencernaan pascaoperasi perut. Diit
Lama pijat yang digunakan sesuai dengan Puasa 6 18,8
penelitian Lamas, et al. (2010) selama 7 menit. Susu 20 62,5
Keutamaan penelitian ini adalah diharapkan Air gula 4 12,5
dapat menambah temuan riset tentang pijat perut Bubur 2 6,2
terhadap rehabilitasi fungsi pencernaan Mobilisasi
pascaoperasi perut untuk menambah literatur > 2 jam 10 31,2
< 2 jam 22 68,8
berbasis bukti.
Tabel 3. Rata-Rata Usia Pasien Pascaoperasi
METODE Perut
Median (min- Rerata ±
Variabel
max) SD
Penelitian menggunakan desain quasi Usia 5,5 (0,2-15) 5,6 ± 4,38
experimental, dengan pendekatan pre-post test
design. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata
Agustus di Ruang Kemuning RSUD Hi. Dr.
bising usus sebelum pijat ILU adalah 4,19; hasil
Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
estimasi interval 95% diyakini bahwa rata-rata
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien
bising usus sebelum intervensi adalah 2,05 kali
pascaoperasi perut di ruang bedah anak Rumah
sampai dengan 6,33 kali. Rerata bising usus
Sakit Umum Abdul Moeloek. Sampel penelitian
sesudah pijat ILU adalah 4,88; hasil estimasi
sebanyak 32 responden dengan kriteria inklusi:
interval 95% diyakini bahwa rata-rata bising usus
anak pasca operasi perut tanpa komplikasi.
sesudah intervensi adalah 2,54 kali sampai
Teknik pengambilan sampel nonprobability
dengan 7,21 kali. Hasil uji statistik menunjukkan
sampling menggunakan teknik consecutive
ada perbedaan yang bermakna antara bising usus
sampling. Alat pengumpul data menggunakan
sebelum dan sesudah pijat I Love You (ILU) (p-
lembar observasi. Intervensi yang diberikan
value=0,016) yang dapat dilihat pada tabel 1.
adalah pijat dengan cara mengusap tangan lembut
Sebagian besar pasien pascaoperasi perut
tanpa tekanan membentuk gerakan “ILU” di
mendapatkan diit susu sebesar 62,5%, aktifitas
perut dilakukan dalam waktu 7 menit, 1 kali
fisik dengan mobilisasi kurang dari 2 jam sebesar
sehari selama 2 hari. Analisis data menggunakan
68,8% yang dapat dilihat pada tabel 2. Rerata
Uji wilcoxon. usia anak 5 tahun 6 bulan dengan standar deviasi
Penelitian ini telah mendapatkan 4,38 tahun yang dapat dilihat pada tabel 3.
Persetujuan Etik Penelitian Kesehatan (Ethical
Clearance) Nomor: 214/EA/KEPK-
TJK/VIII/2019 dari Komisi Etik Penelitian
PEMBAHASAN
Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang.
Bising usus jika dibandingkan sebelum dan
sesudah intervensi mengalami peningkatan 0,69
Lestari, Pengaruh Pijat I Love You (ILU) terhadap Rehabilitasi Fungsi Pencernaan Anak … 89

kali dalam hitungan satu menit. Hasil penelitian jam, lambung dalam 24 sampai 48 jam, dan usus
diketahui bahwa pada hari pertama pengukuran besar dalam 3 sampai 5 hari pascaoperasi perut
pretest didapatkan rerata bising usus sebelum (Juárez-Parra, 2015; Massey, 2010). Penelitian
intervensi adalah 4,19 kali dalam satu menit lain menemukan bahwa fungsi normal usus
pengukuran. Hari ketiga pengukuran posttest secara normal akan kembali dalam beberapa jam
didapatkan rerata bising usus 4,88 kali per menit. setelah pembedahan. Pada pasien dengan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi pembedahan lambung dan usus besar, rata-rata
pijat “ILU” dapat meningkatkan bising usus. 48-72 jam, dan 3-57% pasien dengan
Penelitian ini sesuai dengan penelitian pembedahan abdomen mengalami masalah pada
Lamas, et al. (2010); Lai, et al. (2010); McClurg, eliminasi ususnya (Celik, et al., 2015).
et al. (2011); Estri et al. (2016) yang menemukan Selama periode pemulihan peristaltik
bahwa pijat perut dapat memperbaiki fungsi pencernaan, pasien menjadi tidak nyaman karena
pencernaan akibat konstipasi. Penelitian terkait muncul gejala distensi abdomen, mual, dan
menyatakan bahwa pasien yang dilakukan pijat muntah, kembung, nyeri, flatus dan pengeluaran
perut akan menurunkan keluhan fekal tertunda (Vather, et al., 2014). Kondisi ileus
ketidaknyamanan dan distensi abdomen akibat pascaoperasi akibat efek anastesi jika
konstipasi. Menurut Sinclair (2010) pijat perut berlangsung berkepanjangan akan mengganggu
berfungsi memberikan stimulasi saraf penyerapan cairan dan elektrolit, reabsorbsi
parasimpatis, sehingga meningkatkan motilitas nutrisi dan meningkatkan risiko thrombosis vena
usus dan merelaksasi otot perut agar (Bragg, et al., 2015). Kondisi tersebut
mempermudah pengeluaran fekal. Proses merupakan bagian yang harus diwaspadai dalam
eliminasi atau pengeluaran fekal dapat terjadi pemulihan pascaoperasi abdomen karena dapat
dengan adanya bantuan peristaltik usus, ketika menurunkan proses kesembuhan pasien.
peristaltik mendekati anus, plexus mesenterikus Tindakan memijat membentuk gerakan
akan dihambat sehingga sfingter ani internus ILU selama 7 menit per hari dalam waktu 2x24
akan relaksasi sehingga terjadilah defekasi jam pertama pascaoperasi perut akan
(Hockenberry & Wilson, 2013). menstimulasi taktil yang memberikan efek
Anestesi selama tindakan pembedahan biokimia dan efek fisiologi pada organ perut jika
memperlambat motilitas gastrointestinal dan dilakukan dengan benar dan teratur. Peningkatan
menyebabkan mual. Normalnya, selama tahap bising usus yang ditemukan dalam penelitian
pemulihan segera setelah pembedahan motilitas dapat mencegah risiko komplikasi ileus
usus terdengar lemah atau hilang pada keempat pascaoperasi perut.
kuadran (Potter & Perry, 2005). Agen anestesi Respon stres yang muncul akibat
yang digunakan selama proses pembedahan, pembedahan, diduga mencakup respon adaptif
membuat gerakan peristaltik berhenti untuk yang melibatkan sistem untuk mengaktifkan saraf
sementara waktu. Adanya bising usus dan pasase simpatis. Aktivasi saraf simpatis memicu
flatus merupakan indikasi kembalinya peristaltik perlawanan terhadap saraf parasimpatis, yaitu
(Harahap, 2004). Pembedahan yang melibatkan melawan mengkoordinasi respon istirahat dan
usus secara langsung, sementara akan cerna (Hardman & Lee, 2007; Ward & Linden,
menghentikan gerakan peristaltik. Kondisi ini 2007). Penelitian yang dilakukan Lamas, et al.
disebut ileus paralitik yang biasanya berlangsung (2010) menunjukkan bahwa responden
sekitar 24 sampai 48 jam (Potter & Perry, 2005). merasakan kenyamanan pada saat dilakukan pijat
Ileus ini berkurang seiring dengan penurunan perut. Penelitian Estri, et al. (2016) menunjukkan
efektivitas obat, mobilisasi dan diet bertahap. bahwa kenyamanan pasien setelah dilakukan pijat
Manajemen ileus pasca pembedahan perut dapat mempengaruhi hemodinamik yang
dengan terapi pijat perut dengan gerakan ILU ditunjukkan dengan penurunan frekuensi nadi
dalam penelitian dapat mempengaruhi hasil dan tekanan darah. Perubahan hemodinamik
bising usus. Hasil sebelum intervensi didapatkan tersebut merupakan mekanisme kerja
bising usus berada pada rentang nilai minimum 0 perangsangan pada saraf pasimpatis.
dan maksimum 9, sedangkan sesudah intervensi Hasil uji statistik penelitian menunjukkan
nilai minimum 0 dan maksimum 10. Pada kondisi ada perbedaan yang bermakna antara bising usus
pascaoperasi, bising usus menjadi salah satu sebelum dan sesudah pijat I Love You (ILU) (p-
indikator untuk menilai fungsi pencernaan value=0,016). Pada tabel 1 dapat dilihat rerata
kembali normal (5-30 kali dalam satu menit). bising usus sebelum dan sesudah intervensi
Beberapa penelitian menemukan bahwa berada pada batas nilai baku, yaitu <5. Menurut
rerata motilitas usus halus pertama kembali Smeltzer & Bare (2010) faktor yang dapat
setelah tindakan pembedahan yaitu dalam 12-24 mempengaruhi gangguan fungsi pencernaan
90 Jurnal Kesehatan, Volume 11, Nomor 1, Tahun 2020, hlm 86-92

antara lain: umur, diet, cairan, aktivitas fisik, yang dirawat lebih dari seminggu menderita
faktor psikologis, medikamentosa, anastesi dan anemia, malnutrisi ataupun defisiensi vitamin.
pembedahan. Kekurangan asupan nutrisi pada pasien
Kembalinya fungsi pencernaan segera akan rawat inap adalah masalah yang sulit
sangat bermanfaat dalam proses pemulihan ditanggulangi. Masalah ini dapat terjadi dirumah
pasien, fungsi pencernaan pasca pembedahan sakit besar maupun kecil, ataupun dari negara
umumnya akan terjadi stress metabolisme yang maju maupun berkembang. Perbaikan status
ditunjukkan dengan peningkatan kebutuhan nutrisi pada pasien dengan kasus pembedahan
energi. Pada pasien pembedahan perut, nutrisi sangatlah penting untuk mempercepat
akan sulit dicerna karena proses pengembalian penyembuhan luka operasi dan penyakit dasarnya
fungsi pencernaan yang membutuhkan waktu sendiri, serta mencegah komplikasinya. Salah
bertahap. Selama proses penyembuhan ini nutrisi satu factor penyebab adanya permasalahan
dibutuhkan untuk menghindari terjadinya tersebut diantaranya karena pasien-pasien bedah
pemecahan protein untuk memenuhi metabolisme dirumah sakit merupakan pasien yang rentan
energi dan glukosa. Pasien pasca operasi perut di malnutrisi, oleh karena itu intervenesi yang tepat
RSUD Abdul Moeloek sebagian besar diberikan dalam upaya meningkatkan nutrisi yang tepat
diit susu sebesar 62,5%. diit cair diberikan awal pada pasien rawat inap di rumah sakit akan
pemulihan fungsi cerna karena pasien bedah meningkatkan kesembuhan, menurunkan
memerlukan terapi gizi yang tepat. Diit cair dapat komplikasi dan pada akhirnya menurunkan biaya
diakses dengan aman disaluran cerna. Diktara, rumah sakit (Rusjianto, 2009).
dkk (2018) menemukan bahwa pemberian nutrisi Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui
adekuat atau pengaturan sangat penting bagi bahwa pijat “ILU” memiliki manfaat yang
perawatan pasien dengan kondisi yang bervariasi berpengaruh terhadap peristaltik usus pasien
untuk mempercepat proses penyembuhan. Chao pasca pembedahan. Tatalaksana yang tepat serta
(2013) menemukan bahwa asupan cairan alternative tindakan komplementer pijat perut
signifikans lebih awal memberikan pengaruh “ILU” membantu pasien pasca pembedahan
terhadap flatus pertama pascaoperasi. untuk dapat segera mengembalikan fungsi
Salah satu dari manfaat pijat yang telah pencernaan normal.
diteliti oleh beberapa penelitian sebelumnya Kekuatan penelitian ini adalah peneliti
antara lain meningkatkan nafsu makan. langsung melakukan tindakan pijat perut “ILU”
Peningkatan nafsu makan ini ditambah dengan dan memastikan semua tahapan dilakukan sesuai
peningkatan aktivitas nervus vagus/ saraf pedoman. Sedangkan keterbatasan penelitian ini
pengembara (sistem saraf otak yang bekerja adalah peneliti belum membuat kriteria
untuk daerah leher ke bawah sampai dada dan berdasarkan jenis pembedahan, dan jenis anastesi
rongga perut) dalam menggerakkan sel peristaltik yang dilakukan.
(sel di saluran pencernaan yang menggerakkan
dalam saluran pencernaan. Dengan demikian,
pencernaannya semakin lancar (Subakti, 2008). SIMPULAN
Proses pemulihan fungsi pencernaan
pascaoperasi perut dibutuhkan untuk proses Bising usus antara sebelum dan sesudah
digestif, absorbsi dan transport. Proses pijat ILU menunjukkan adanya perbedaan yang
pencernaan sumber makanan terjadi diusus bermakna.
setelah lambung, sedangkan proses absorbsi total Pengembangan asuhan keperawatan terapi
dilakukan oleh usus. Tindakan pijat I Love You komplementer pijat I Love You (ILU yang dapat
(ILU) diberikan agar nutrisi tubuh dapat dipenuhi membantu proses pemulihan fungsi pencernaan
adekuat. Masalah nutrisi yang terjadi pada usia pasien pascaoperasi perut dapat dilakukan mudah
anak akan berpengaruh pada proses pertumbuhan dan aman. Sehingga penelitian lain perlu
dan perkembangan anak. Rata-rata usia anak dilanjutkan dengan tujuan mengembangkan
pascaoperasi perut di RSUD Abdul Moeloek intervensi pijat ILU pada jenis pembedahan
berada pada usia 5,6 tahun. Usia tersebut dengan diagnosis yang spesifik.
termasuk dalam periode emas petumbuhan dan
perkembangan anak, sehingga perlu optimalisasi
pemenuhan nutrisi.
Menurut Rusjianto (2009) berdasarkan
data yang diperoleh lebih dari 50% pasien bedah
Lestari, Pengaruh Pijat I Love You (ILU) terhadap Rehabilitasi Fungsi Pencernaan Anak … 91

DAFTAR PUSTAKA

Ali, I. (2009). Mengatasi Gangguan pada Hockenberry, M.J., & Wilson, D. (2013). Wong’s
Pencernaan dengan Ramuan Tradisional. essentials of pediatric nursing (9th ed). St.
Agro Media. Louis, Missouri: Elsevier Mosby.
Bragg, D., El-Sharkawy, A. M., Psaltis, E., Juárez-Parra, M. A., Carmona-Cantú, J.,
Maxwell-Armstrong, C. A., & Lobo, D. N. González-Cano, J. R., Arana-Garza, S., &
(2015). Postoperative ileus: recent Treviño-Frutos, R. J. (2015). Risk factors
developments in pathophysiology and associated with prolonged postoperative
management. Clinical Nutrition, 34(3), ileus after elective colon resection. Revista
367-376. de Gastroenterología de México (English
Bowden, V.R. & Greenberg, CS. (2010). Edition), 80(4), 260-266.
Children and their families. The continum Keat S, Bate T, Bown A, Lanham S. (2013).
of care (2nd ed). Philadelpia: Lippincott Anaesthesia On The Move. Indeks.
Williams & Wilkins. Jakarta.Leier H. 2007. Does gum chewing
Celik, S., Atar, N. Y., Ozturk, N., Mendes, G., help prevent impaired gastric motility in
Kuytak, F., Bakar, E., … Ergin, S. (2015). the postoperativ period. J Am Acad Nurse
Constipation Risk in Patients Undergoing Pract. 19(3):133-6.
Abdominal Surgery. Iran Red Cerscent Kahraman, B. B., & Ozdemir, L. (2015). The
Medical Journal, 17(6), 1–9. impact of abdominal massage administered
Cevik, S. A., & Baser, M. (2016). The Effect Of to intubated and enterally fed patients on
Gum Chewing On Bowel Sounds, Passing the development of ventilator-associated
Intestinal Gas, and Early Discharge From pneumonia: a randomized controlled study.
Hospital In Early Post-Caesarean Period: International journal of nursing studies,
A sistematic Review. International 52(2), 519-524.
Journal of Education and Research, 4(1), Katrancha, E. D., & George, N. M. (2014).
323–332. Postoperative ileus. Medsurg Nursing,
Chao, H.L et al. (2013). The beneficial effect of 23(6), 387.
st-36 (zusanli) acupressure on Kozier, B., Glenora, E., Berman, A., & Snyder,
postoperative gastrointestinal function in S. (2011). Buku Ajar Fundamental
patients with colorektal cancer. Oncology Keperawatan: Konsep, Proses & Praktik.
nursing forum 40 (2). Jakarta: EGC.
Diktara, A.A., angraini, D.I., Musyabiq, S. Lai, T.K.T., Cheung, M.C., Lo, C.K., Ng, K.L.,
(2018). Efektifitas pemberian nutrisi Fung, Y.H., Tong, M., & Yau, C.C.
adekuat dalam penyembuhan luka pasca (2010). Effectiveness of aroma massage on
laparatomi. Majority,7(2), 249-256. avanced cancer patient with constipation:
Ditya, W., Asril, Z., & Afriwardi. (2016). Apilot study. Elsevier, 1-7.
Hubungan Mobilisasi Dini Dengan Proses Lamas, K., Lindholm, L., Stenlund, H.,
Penyembuhan Luka pada Pasien Pasca Engstrom, B., & Jacobsson, C. (2010).
Laparatomi di Bangsal Bedah Pria dan Efects of abdominal massage in
Wanita RSUP Dr M Djamil Padang. management of constipations.
Jurnal Kesehatan Andalas, 5(3), 724–729. International Journal of Nursing Studies,
Estri, A.K., Fatimah, S. & Prawesti, A. (2016). 46 (6), 759-767.
Perbandingan abdominal massage dengan Massey, R. L. (2012). Return of bowel sounds
teknik swedish massage dan teknik indicating an end of postoperative ileus: is
effleurage terhadap kejadian konstipasi it time to cease this long-standing nursing
pada pasien yang terpasang ventilasi tradition?. Medsurg Nursing, 21(3).
mekanik ICU. JKP 4(3), 225-235 McClurg, D., & Strong, A.L. (2011). Does
Harahap, IA. (2004). Perawatan Pasien Dengan abdominal massage relieve constipation?.
Kolostomi Pada Penderita Cancer Nursing times, 107(12), 20-22
Colorectal. Program Studi Ilmu Papacoestantinou et al. (2005). Chewing gum
Keperawatan Fakultas Kedokteran: Accelerates dhischarge of patient from the
Universitas Sumatera Utara. hospital after colon resection.
Hardman, J.G & Lee, E.L. (2007). Goodman & Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental
gilman dasar farmakologi terapi Vol 1. Keperawtan: Konsep, Proses &
Terjemahan sekolah farmasi ITB. Jakarta: Praktek.Alih bahasa Yasmin Asih et al.
EGC. Edisi 4.Vol 1. Jakarta: EGC.
92 Jurnal Kesehatan, Volume 11, Nomor 1, Tahun 2020, hlm 86-92

Rusjianto. (2009). Pengaruh Pemberian Wahyumedia


Suplemen Seng (Zn) Dan Vitamin C Vather, R., O'grady, G., Bissett, I. P., & Dinning,
Terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka P. G. (2014). Postoperative ileus:
Pasca Bedah di Rumah Sakit Umum mechanisms and future directions for
Daerah Kabupaten Sukoharjo. Jurnal research. Clinical and experimental
Kedokteran Indonesia, Vol.1, No1. pharmacology and physiology, 41(5), 358-
Serin, A., Simangunsong, B., & Siagian, P. 370.
(2017). Karakteristik Penderita Ileus Vincent, J.L., & Preiser, J.C. (2015). Getting
Obstruksi Yang Rawat Inap Di RSUD Deli critical about constipation. Practical
Serdang Lubuk Pakam Periode 2015-2016. Gastroenterology. 144, 14-25.
Jurnal Kedokteran Methodist, 10(1), 31-34 Ward, J.R.C. & Linden, R. (2007). At a gance
Sinclair, M. (2010). The use of abdominal fisiologi. Jakarta: EGC.
massage to treat chronic constipation. Weiser, T. G., Haynes, A. B., Molina, G., Lipsitz,
Journal of Bodywork & Movement S. R., Esquivel, M. M., Uribe-Leitz, T., …
therapies, doi:10.1016/j.jbmt.2010.07.007 Gawande, A. A. (2016). Size and
Smeltzer & Bare. (2010). Keperawatan medikal distribution of the global volume of
bedah volume 2. Jakarta : EGC. surgery in 2012. Bulletin of the World
Subakti Y, Anggraini DR. (2008). Keajaiban Health Organization, 94(3), 201-209.
pijat bayi dan balita. Jakarta: PT

You might also like