Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
As one of the tourism elements hotel have the most impact toward environmental. To cater
consumer needs during their stay, hotel consumed huge amount of energy and natural resources and
generate waste both liquid and solid. As a tourism amalgam this need to be solved, or at least there is an
effort to reduce it. Green hotel pratice comes as one of solution to hotel impact toward environment that
has been widely apply. There is much study about green hotel practice that has been done, especially in
well develop countries. This study try to provide result study related to consumer behavior toward green
hotel practice as a theoretical enrichment for future study. Most of the result shows that environmental
awareness value have impact toward consumer responses toward green hotel practice. Consumer have
no issues with simplified service in regards of green practice and they also willing to pay premium
because of green practice. These result may be differ if the study held in Indonesia, since there are
environmental awareness differences and different consumer behavior characteristics. Despite all of the
results that may be differ, the hotel could do another environmental awareness act that have least impact
on consumer.
Keywords: Environmental Awareness Value, Consumer Behavior, Consumer Intention, Consumer
Preferences, Green Hotel Practice.
ABSTRAK
Hotel merupakan salah satu elemen pariwisata yang paling besar dalam memberikan dampak
lingkungan. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, hotel mengkonsumsi sejumlah besar energi dan
sumber daya serta menghasilkan limbah baik padat atau cair. Sebagai elemen tak terpisahkan dari
pariwisata masalah ini harus diselesaikan, setidaknya ada upaya untuk mengurangi dampak tersebut.
Green hotel practice merupakan salah satu solusi yang telah banyak diterapkan oleh hotel di dunia. Hotel
melakukan green hotel practice untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan. Studi mengenai green
hotel practice telah banyak dilakukan di berbagai negara di dunia, terutama di negara maju. Studi ini
mencoba menyajikan beberapa hasil studi terkait dengan perilaku konsumen terhadap green hotel
practice sebagai pengayaan literatur sebelum studi lanjutan dilakukan. Mayoritas hasil studi menunjukkan
nilai kesadaran lingkungan konsumen memiliki dampak terhadap perilaku konsumen dalam merespon
green hotel practice yang dilakukan hotel. Konsumen tidak berkeberatan mengurangi standar layanan
yang akan mereka terima dan rela membayar lebih sebagai dampak dari green hotel practice. Hasil studi
ini masih perlu dikonfirmasi apabila studi serupa dilakukan di Indonesia, mengingat perbedaan tingkat
kesadaran lingkungan dan juga karakteristik konsumen Indonesia. Namun, terlepas dari apapun respon
konsumen terhadap green hotel practice, pihak hotel tetap dapat mengurangi dampak yang dihasilkan
terhadap lingkungan melalui cara lain yang tidak mempengaruhi layanan terhadap konsumen.
Kata Kunci: Nilai Kesadaran Lingkungan, Perilaku Konsumen, Intensi Konsumen, Preferensi
Konsumen, Green hotel practice.
*Korespondensi Penulis:
E-mail: rbrian@bundamulia.ac.id
1
Jurnal Hospitality dan Pariwisata
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.5 (No. 1): 1 - 85. Th. 2019
Hasil Penelitian ISSN: 2442- 5222
e-ISSN : 2655-8165
2
Jurnal Hospitality dan Pariwisata
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.5 (No. 1): 1 - 85. Th. 2019
Hasil Penelitian ISSN: 2442- 5222
e-ISSN : 2655-8165
pelestarian atau konservasi lingkungan. Studi mengedukasi konsumen dalam hal fitur dari
untuk pengkategorian konsumen yang peduli produk atau layanan yang memberikan
lingkungan kebanyakan berkisar pada manfaat untuk lingkungan (Sekretariat
variabel demografis, sosial ekonomi, ASEAN, 2016). Namun, hal ini tidak berarti
psikografis, dan pengetahuan lingkungan. bahwa seluruh fitur dari produk atau layanan
Secara umum, konsumen yang sadar yang ditawarkan adalah ramah lingkungan
lingkungan akan rela membayar lebih mahal, (Sekretariat ASEAN, 2016).
menghabiskan, sekitar rata – rata 8,5% lebih Manajemen utama dari hotel yang ramah
untuk produk dan layanan dari perusahaan lingkungan umumnya terdiri dari departemen
yang ramah lingkungan. Lebih lanjut lagi, tata graha (housekeeping), departemen kantor
studi oleh Han et al., (2011) menyatakan depan (front office), dan departemen fasilitas.
bahwa green attitude dari konsumen secara Untuk memenuhi kriteria dan berhasil dalam
signifikan berhubungan dengan keinginan manajemen ramah lingkungan, kerjasama
mereka untuk tinggal di green hotel, yang lebih baik dapat terjalin dengan
menyebarkan WoM dan membayar lebih. menyesuaikan operasional hotel ramah
Bohdanowicz (2003) menunjukkan lingkungan untuk para pemangku
bahwa 75% konsumen hotel mendukung dan kepentingan seperti manajemen hotel, staf,
lebih menyukai hotel yang peduli lingkungan, konsumen, dan komunitas (Sekretariat
serta 25% diantaranya rela untuk membayar ASEAN, 2016). Dibandingkan dengan hotel
lebih. Lebih lanjut lagi, Kang et al. (2012) konvensional, hotel ramah lingkungan secara
juga menyatakan konsumen yang peduli aktif dan cepat mengikuti panduan dan
lingkungan rela membayar harga yang lebih praktik manajemen ramah lingkungan;
mahal untuk inisiasi green hotel. Mendedikasikan hotel mereka untuk
membuat perubahan ekologis, menampilkan
Pengetahuan Konsumen Mengenai Green dedikasi hotel mereka melalui eco-label atau
Hotel logo the green globe serta mencari teknik
Pengetahuan mengenai green hotel berkaitan praktik yang terbaik untuk manajemen
dengan informasi yang dimiliki konsumen lingkungan dengan bantuan para ahli (Han, et
mengenai hotel yang mendukung praktik – al., 2011).
praktik ramah lingkungan dalam operasional Operasional hotel mengkonsumsi sejumlah
harian mereka (Suki dan Suki, 2015). besar air, energi, dan produk sekali pakai
Pengetahuan ini memiliki dampak terhadap (Erdogan dan Baris, 2007). Lebih lanjut lagi,
perilaku konsumen selama mereka tinggal Erdogan dan Baris (2007) menyatakan bahwa
dan intensi mereka untuk datang kembali ke tekanan dari para aktivis lingkungan telah
hotel. Intensi untuk kembali lagi ke green banyak diterima oleh industri perhotelan
hotel disebabkan oleh perasaan positif yang karena hotel merupakan salah satu pihak yang
mereka alami, dan bentuk gratifikasi instan memberi dampak yang besar untuk
dalam melakukan sesuatu yang baik kepada permasalahan lingkungan. Pihak pemerintah
lingkungan (Manaktola dan Jauhari, 2007). pun juga telah memberi tekanan bagi industri
Lebih jauh lagi, Suki dan Suki (2015) perhotelan dengan menerapkan persyaratan
mencatat bahwa citra green hotel secara lingkungan yang cukup banyak untuk proses
keseluruhan membawa rekomendasi positif perijinan awal dari pembangunan hotel
dan intensi konsumen untuk kembali lagi. (Erdogan dan Baris, 2007).
3
Jurnal Hospitality dan Pariwisata
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.5 (No. 1): 1 - 85. Th. 2019
Hasil Penelitian ISSN: 2442- 5222
e-ISSN : 2655-8165
2.) Penggunaan produk ramah lingkungan; nyata (Chen, 2015). Saat ini, semakin banyak
3.) Kolaborasi dengan organisasi / industri perhotelan mencoba
komunitas lokal; menyeimbangkan operasiona, usaha ramah
4.) Pengembangan sumber daya manusia; lingkungan, dan memuaskan konsumen
5.) Manajemen limbah / sampah padat; seiring dengan semakin banyaknya konsumen
6.) Efisiensi energi; yang memiliki kesadaran lingkungan
7.) Efisiensi air dan kualitas air; (Zellman, 2011). Perusahaan hotel yang telah
8.) Manajemen kualitas udara (dalam memiliki reputasi juga memulai usaha
ruang dan luar ruang); kelestarian dengan meminimalisir sampah
9.) Pengendalian polusi suara; yang dihasilkan dan meningkatkan efisiensi
10.) Manajemen dan pengolahan limbah energi di properti mereka (Chen, 2015).
cair; Lebih lanjut lagi, hotel menciptakan iklan
11.) Manajemen limbah beracun dan yang ramah lingkungan, promosi ramah
substansi kimia. lingkungan, komunikasi ramah lingkungan,
Beberapa praktik ramah lingkungan yang teknologi inovatif, dan juga banyak layanan
banyak diterapkan di industri perhotelan konsumen lainnya yang terkait dengan
adalah konservasi air, program penggunaan pelestarian lingkungan namun tetap
kembali handuk dan sprei, penggunaan menyediakan kualitas layanan yang unggul di
bohlam hemat energi dan pengolahan limbah setiap divisi operasional dalam sektor
cair (Teng, Wu, dan Liu, 2013). Komitmen perhotelan (Chen, 2015).
hotel adalah hal wajib untuk dapat memulai
praktik ramah lingkungan (Teng, Wu, dan Dampak dari Green Hotel Practices
Liu, 2013). Namun, keterlibatan konsumen Studi menunjukkan bahwa strategi
(customer engagement juga merupakan hal perusahaan yang ramah lingkungan
penting dalam keberhasilan integrasi ramah mempengaruhi performa dari suatu hotel
lingkungan (Dimara, Manganari, dan Skuras, (Leonidou, et al., 2013; Zhang, et al., 2012).
2015). Dengan menjadi ramah lingkungan,
Operator hotel harus mengembangkan strategi umumnya hotel mengalami suatu keuntungan
mereka untuk meningkatkan citra mereka seperti menurunnya beban biaya dan hutang,
dengan mengiklankan kegiatan ramah investasi yang menguntungkan dan rendah
lingkungan yang telah dilakukan. Berbagai resiko, profit yang meningkat, dan juga arus
upaya ini akan menambahkan nilai tambah kas yang positif (Lanjewar, 2015). Dengan
untuk membangun intensi konsumen yang menyadari keuntungan dan manfaat inilah
kuat untuk memilih hotel yang ramah popularitas hotel ramah lingkungan menjadi
lingkungan. Untuk dapat memperlihatkan populer (Lanjewar, 2015).
citra ramah lingkungan, bagunan hotel juga Sebagai tambahan, menurut Johnson (2011),
harus ramah lingkungan dan menggunakan hotel yang menunjukkan dedikasi terhadap
produk – produk yang ramah lingkungan, tanggung jawab sosial akan meninggalkan
seperti bohlam LED, kantung yang dapat jejak sosial yang menghasilkan loyalitas
digunakan kembali, botol daur ulang, dan konsumen. Karenanya, praktik ramah
lainnya (Chen, 2015). lingkungan telah diintegrasikan oleh beberapa
Beberapa hotel saat ini menyadari jumlah perusahaan dalam program loyalitas mereka
yang besar untuk sampah yang dihasilkan (Johnson, 2011). Hotel perlu untuk
setiap harinya, dan usaha untuk berproses membentuk dan mengomunikasikan praktik
menuju ramah lingkungan terus dilakukan ramah lingkungan yang telah berhasil
(Zellman, 2011). Lebih lanjut lagi, semakin diterapkan dan juga turut mengikutsertakan
banyak hotel yang mengadopsi praktik ramah konsumen secara aktif dalam menghasilkan
lingkungan dan menggunakan teknologi yang nilai ramah lingkungan yang sesuai dengan
inovatif untuk mengurangi jejak karbon yang preferensi konsumen dalam green hotel
mengakibatkan pemanasan global dan practice (Han, Hsu, dan Lee, 2009).
meningkatkan citra ramah lingkungan secara
4
Jurnal Hospitality dan Pariwisata
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.5 (No. 1): 1 - 85. Th. 2019
Hasil Penelitian ISSN: 2442- 5222
e-ISSN : 2655-8165
5
Jurnal Hospitality dan Pariwisata
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.5 (No. 1): 1 - 85. Th. 2019
Hasil Penelitian ISSN: 2442- 5222
e-ISSN : 2655-8165
Peringkat kesadaran lingkungan masyarakat dan manajemen limbah cair. Standar tersebut
Indonesia dapat dilihat dari peringkat 133 dari ini akan minim dampak bagi konsumen,
180 negara dengan Indeks Performansi karena kebanyakan konsumen tidak
Lingkungan atau Environmental Performance menyadari bahwa hotel telah melakukan
Index (EPI), sebuah studi yang dilakukan green hotel practice.
oleh Universitas Yale, Inggris pada tahun
2018 (https://epi.envirocenter.yale.edu,
2018). Malaysia berada pada peringkat 75
dan Amerika Serikat berada pada peringkat
27.
Perbedaan tingkat kesadaran lingkungan
masyarakat kemungkinan dapat menghasilkan
perilaku konsumen yang berbeda terhadap
green hotel practice. Ketidakpahaman akan
manfaat yang diberikan terhadap lingkungan
dapat membuat konsumen menganggap Gambar 1
bahwa green hotel practice hanya sebuah Ajuan Kerangka Pemikiran
upaya pihak hotel untuk menekan biaya Sumber: Hasil Olah Data (2018)
operasional dan mengurangi kenyamanan
konsumen. Dari ketidakpahaman ini juga SIMPULAN
dapat timbul respon yang bertolak belakang Berdasarkan studi terdahulu yang telah
dengan studi – studi sebelumnya. dilakukan di negara Malaysia dan Amerika
Lebih lanjut lagi, kurangnya nilai kesadaran Serikat ditemukan pengaruh dari nilai
lingkungan dapat mengakibatkan word of kesadaran lingkungan mempengaruhi sikap
mouth negatif dari konsumen karena konsumen terhadap green hotel practice.
konsumen dapat merasa hak mereka Pengujian ini mungkin akan memberikan
dikurangi dengan green hotel practice yang hasil yang berbeda apabila dilakukan di
dilakukan hotel. Green hotel practice yang Indonesia, yang memiliki perbedaan tingkat
umum dilakukan hotel adalah penggantian kesadaran lingkungan dari masyarakat yang
handuk dan linen yang dilakukan tidak setiap masih rendah. Tingkat kesadaran lingkungan
harinya, sensor otomatis yang akan yang rendah diprediksi akan memberikan
mematikan AC dan peralatan listrik apabila efek negatif terhadap sikap konsumen
sedang tidak digunakan. terhadap green hotel practice.
Ketika berhadapan dengan kemungkinan Efek ini muncul dikarenakan green hotel
harga yang lebih premium dengan penerapan practice yang dilakukan biasanya akan
green hotel practice, konsumen yang minim memberi dampak pengurangan standar
nilai kesadaran lingkungan akan menjadi layanan hotel terhadap tamu, tidak jarang
lebih kritis. Terutama untuk konsumen di akan berimbas pada harga yang lebih
negara berkembang seperti di Indonesia. premium karena green hotel practice
Konsumen di negara berkembang umumnya membutuhkan biaya lebih untuk
lebih sensitif terhadap harga, walau tidak dilaksanakan.
semua kelompok konsumen demikian. Studi selanjutnya dapat membuktikan asumsi
Menghadapi konsumen dengan nilai ini, melalui analisis data sehingga menjadi
kesadaran lingkungan yang rendah, bukan fakta yang valid. Studi dapat dilakukan pada
berarti hotel tidak melakukan green hotel hotel yang memiliki segmen pasar yang
practice. Dari standar green hotel ASEAN menyerupai, untuk menghindari bias respon
pihak hotel dapat melakukan diantaranya dari responden karena luasnya spektrum
kolaborasi dengan komunitas lokal, perilaku mereka. Studi dapat juga dilakukan
pengembangan sumber daya manusia, pada beberapa kota besar di Indonesia untuk
manajemen limbah padat, manajemen menghasilkan data yang lebih bermanfaat
kualitas udara, pengendalian polusi udara, bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
6
Jurnal Hospitality dan Pariwisata
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.5 (No. 1): 1 - 85. Th. 2019
Hasil Penelitian ISSN: 2442- 5222
e-ISSN : 2655-8165
7
Jurnal Hospitality dan Pariwisata
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.5 (No. 1): 1 - 85. Th. 2019
Hasil Penelitian ISSN: 2442- 5222
e-ISSN : 2655-8165