Professional Documents
Culture Documents
Masitoh*)
masitohstkipm64@gmail.com
Abstract
The problem in this article was about the language disorder in the speech
development of children. The language disorder on the speech development of
children were one of the type of communication disorder that indicate the children
who experience the disorders process to use any symbols in language. The
language disorder on speech development of children was happened cause there
was a disorder on nerves system or abnormalities in related organ that related to
the process to use the language and to childrens' speech which occurs due to
injury or trauma when they were in prenatal, natal and postnatal. Beside that it
could be also caused by the environment at the age of the development of the
childrens' language and speech they were did not got a good stimulus. The
childrens who experience those difficulties were late in having language
development skills. This things could occur in phonology, semantics, and syntax
problems so that the childrens was experience the difficulties in transformation
that were highly required in communication activities. The handling goals that
can be done for the children who had the language disorders in speech
development was speech therapy, oral motor, and melody intonation.
yang dapat diwariskan secara turun temurun usianya masih relatif balita. Gangguan
walaupun pada dasarnya secara alamiah tersebut sering dianggap wajar dan normal.
setiap manusia dapat berbicara. Sejalan Akan tetapi, orang tua sedikit yang
dengan perkembangan kemampuan serta menyadari bahwa anak tersebut mengalami
kematangan jasmani terutama yang gangguan bicara, dan baru menyadari
bertalian dengan proses bicara, komunikasi setelah beranjak dewasa.
tersebut makin meningkat dan meluas. Berbagai gangguan yang nampak
Perkembangan bahasa tersebut selalu biasanya terjadi pada umur kurang dari 5
meningkat sesuai dengan meningkatnya tahun. Saat teman-teman sebayanya sudah
usia anak. bisa mengucapkan kata tertentu dia masih
Perkembangan berbicara pada awal menggumam seperti suara nafas. Seperti
pada anak yaitu menggumam maupun contoh anak sudah bisa mengucap beberapa
membeo. Seorang bayi dari hari ke hari kata, namun diumur tertentu menghilang,
akan mengalami perkembangan bahasa dan termasuk mengoceh dari yang sebelumnya
kemampuan bicara, namun tentunya tiap aktif menjadi pasif dan pendiam. Gangguan
anak tidak sama persis pencapaiannya, ada bicara terdiri dari masalah artikulasi, suara,
yang cepat berbicara ada pula yang kelancaran bicara (gagap), afasia (kesulitan
membutuhkan waktu agak lama. Untuk dalam menggunakan kata-kata, biasanya
membantu perkembangannya ibu dapat akibat cedera otak) serta keterlambatan
membantu memberikan stimulasi yang dalam bicara. Keterlambatan bicara dapat
disesuaikan dengan keunikan masing- disebabkan oleh berbagai faktor termasuk
masing anak. Orang tua sebaiknya selalu faktor lingkungan atau hilangnya
memperhatikan perkernbangan tersebut pendengaran. Gangguan bicara juga
sebab pada masa ini, sangat menentukan berhubungan erat dengan area lain yang
proses belajar. Hal ini dapat. dilakukan mendukung proses tersebut seperti fungsi
dengan memberi contoh yang baik, otot mulut dan fungsi pendengaran.
memberikan motivasi pada anak untuk Keterlambatan dan gangguan bisa mulai
belajar dan sebagainya. dari bentuk yang sederhana seperti bunyi
Dalam era moderenisasi seperti saat ini, suara yang “tidak normal” (sengau, serak)
kita banyak dihadapkan oleh berbagai kasus sampai dengan ketidakmampuan untuk
tentang kelainan atau gangguan berbahasa, mengerti atau menggunakan bahasa, atau
salah satu di antaranya adalah gangguan ketidakmampuan mekanisme motorik oral
bicara. Gangguan-gangguan tersebut dalam fungsinya untuk bicara.
dialami oleh sebagian anak kecil yang
41
Jurnal Elsa, Volume 17 Nomor 1, April 2019
Jika orang tua tidak paham tentang dapat dikatakan berbahasa adalah proses
aktivitas anaknya, akan terjadi mengeluarkan pikiran dan perasaan (dari
keterlambatantan bicara akan sangat fatal. otak) secara lisan dalam bentuk kata-kata
Biasanya orang tua akan menganggap hal atau kalimat-kalimat (Chaer, 2009:146).
itu biasa meskipun perkembangan bicara
tiap individu berbeda-beda. Namun, harus I. Tahap Perkembangan Bahasa pada
diwaspadai apabila anak tersebut Anak
mengalami hambatan dalam berbicara. Oleh Perkembangan bahasa terbagi atas
karena itu, dari penjelasan tersebut dalam dua periode besar, yaitu: periode
artikel ini akan dikemukakan hal-hal Pralinguistik (0--1 tahun) dan Linguistik
sebagai berikut: 1) tahap perkembangan (1—5 tahun). Periode linguistik inilah
bahasa (berbicara) anak secara umum dan mulai hasrat anak mengucapkan kata kata
(2) gangguan berbicara dalam yang pertama, yang merupakan saat paling
perkembangan bicara pada anak. Adapun menakjubkan bagi orang tua. Menurut
tujuan dari penulisan artikel ini adalah: (1) Fatmawati (2015:70—71) stadia
untuk mengetahui tahap perkembangan perkembangan awal ujaran pada anak
bahasa (berbicara) anak secara umum, (2) terbagi atas 3 tahap, yaitu: (a) stadia
untuk mengetahui penyebab dari gangguan penamaan atau fase satu kata (Holofrase),
bicara dan bahasa, (3) untuk mengetahui (b) stadia telegrafis/fase lebih dari satu kata,
gejala dan cara penanganan pada gangguan (c) stadia transformasional dan
bicara dan bahasa. morfemis/fase diferensiasi. Selanjut Natsir
(2017:2—27) menjelaskan bahwa tahapan
B. GANGGUAN BAHASA DALAM pemerolehan bahasa anak terbagi atas
PERKEMBANGAN BICARA empat, yaitu: (a) tahap pengocehan
ANAK (babbling stage), (b) tahap satu kata satu
Seperti yang telah kita ketahui, frasa (holophrastic stage), (c) tahap dua
proses berbahasa dimulai dengan enkode kata satu frasa, (d) tahap menyerupai
semantik, enkode gramatikal, dan enkode telegram.
fonologi. Enkode semantik dan enkode a. Stadia/Tahap Pengocehan/Babbling
gramatikal berlangsung di dalam otak, Stage
sedangkan enkode fonologi dimulai dari Pada tahap ini anak telah berumur
otak lalu dilanjutkan pelaksanannya oleh kira-kira enam bulan, ia mulai mengoceh.
alat-alat bicara yang melibatkan sistem Dalam tahap ini anak mengucapkan
saraf otak (neuromiskuler). Oleh karena itu, sejumlah bunyi ujar yang tidak
42
Gangguan Bahasa dalam Perkembangan Bicara Anak (Masitoh)
43
Jurnal Elsa, Volume 17 Nomor 1, April 2019
44
Gangguan Bahasa dalam Perkembangan Bicara Anak (Masitoh)
45
Jurnal Elsa, Volume 17 Nomor 1, April 2019
tampak konyol karena balita tidak bisa cara memadukan kata menjadi kalimat
menjawab”. yang bermakna.
b. Jadi ‘role model’. Bila balita Anda
mengatakan “cucu” untuk susu, 3. Keterlambatan dan Gangguan
gunakan pengucapan yang benar ketika dalam Perkembangan Bicara Anak
Anda merespon, “Ini susumu.” Tingkat perkembangan bicara seorang
Kembangkan penguasaan bahasanya anak berada di bawah tingkat kualitas
dengan menambahkan kata-kata baru, perkembangan bicara umumnya dapat
misalnya “Susumu warnanya putih, diketahui dari ketepatan penggunaan kosa
enak sekali.” Strategi ini tak hanya kata (bahasa) anak tersebut saat bersama
akan menambah jumlah kosa katanya teman sebayanya bercakap-cakap/berbicara.
tapi juga mengajarkan cara kombinasi Keterlambatan berbicara tidak hanya
kata. mempengaruhi penyesuaian akademis dan
c. Berlagak “bodoh”. Beri balita pribadi anak, pengaruh yang paling serius
kesempatan untuk meminta dan adalah terhadap kemampuan membaca pada
mengungkapkan kebutuhannya awal anak masuk sekolah. Banyak
sebelum anda memberikan padanya. penyebab keterlambatan bicara pada anak,
Contohnya, saat bermain, ia umumnya adalah: (1) rendahnya tingkat
menggulirkan bola dan anda tahu ia kecerdasan yang membuat anak tidak
ingin anda mengembalikan bola itu mungkin belajar berbicara sama baiknya
padanya, pura-pura saja anda tidak seperti teman-teman sebayanya, yang
mengerti, berikan ekspresi wajah kecerdasannya normal atau tinggi; (2)
bingung dan bertanya, “Ibu harus apa?” kurang motivasi karena anak mengetahui
Jeda seperti ini akan menyemangatinya bahwa mereka dapat berkomunikasi secara
untuk berkomunikasi. memadai dari dorongan orang tua/orang
d. Tetap nyata. Hindari untuk dewasa; dan (3) terbatasnya kesempatan
mengucapkan kata berlebihan atau praktik berbicara karena ketatnya batasan
berbicara dalam bahasa slang atau tentang seberapa banyak mereka
bahasa pergaulan yang tidak dimengerti diperbolehkan berbicara di rumah.
balita usia 1—2 tahun. Orang tua wajib Salah satu penyebab tidak diragukan
berbicara dalam kalimat-kalimat lagi paling umum dan paling serius adalah
reguler dan dalam bahasa yang benar, ketidakmampuan mendorong/memotivasi
yang akan membantu anak mengerti anak berbicara, bahkan pada saat anak
mulai berceloteh. Apabila anak tidak
46
Gangguan Bahasa dalam Perkembangan Bicara Anak (Masitoh)
diberikan rangsangan (stimulasi) didorong yang diterima dan sebaliknya tidak mampu
untuk berceloteh, hal ini akan menghambat mengubah konsep pengertian menjadi
penggunaan di dalam berbahasa/kosa kata simbol-simbol yang dapat dimengerti oleh
yang baik dan benar. Kekurangan dorongan orang lain. Jika seseorang tidak dapat
tersebut merupakan penyebab serius berkomunikasi dengan sesamanya secara
keterlambatan berbicara anak terlihat dari sempurna, mereka dapat dikatakan
fakta bahwa apabila orang tua tidak hanya mengalami gangguan atau kelainan bahasa.
berbicara kepada anak mereka, tetapi juga Gangguan bahasa dapat terjadi jika
menggunakan kosa kata yang lebih luas dan komunikasi seseorang menyimpang jauh
bervariasi Adapun kemampuan anak di dari bahasa yang digunakan oleh anak
dalam berbicara yang berkembang sangat normal.
pesat dan cepat yaitu contohnya: anak-anak 5. Penyebab Gangguan Berbahasa
dari golongan yang lebih atau menengah Penyebab gangguan bicara dan
yang orang tuanya ingin sekali menyuruh bahasa sangat banyak dan luas, semua
mereka (anak) belajar berbicara lebih awal gangguan mulai dari proses pendengaran,
(cepat) dan lebih baik. Sangat kurang penerus impuls ke otak, otak, otot atau
kemungkinannya mengalami keterlambatan organ pembuat suara. Beberapa penelitian
berbicara pada anak. Anak yang berasal menunjukkan penyebab gangguan bicara
dari golongan yang lebih rendah yang orang adalah adanya gangguan hemisfer dominan.
tuanya tidak mampu memberikan dorongan Menurut Efendi yang dikutip
tersebut bagi mereka, apakah kekurangan Nurhidayati, dkk (2013:4) ada beberapa
waktu/karena mereka tidak menyadari penyebab gangguan atau keterlambatan
betapa pentingnya suatu perkembangan bicara adalah sebagai berikut.
bicara pada anak didik tersebut. a. Faktor Medis
4. Gangguan Berbahasa (Berbicara) Faktor medis yang paling banyak
Gangguan bahasa sering juga disebut berperan dalam kesulitan belajar bahasa
sebagai gangguan perkembangan bicara dan adalah tidak atau kurang berfungsinya
bahasa ekspresif. Kelainan atau gangguan sistem syaraf pusat yang disebabkan oleh
bahasa merupakan salah satu jenis kelainan adanya cidera atau memar. Dalam kaitan ini
dalam komunikasi dengan indikasi dikenal afasia, yaitu hilangnya kemampuan
seseorang mengalami gangguan dalam bicara karena gangguan pada syaraf pusat.
proses simbolis. Kesulitan ini Cidera atau memar pada otak dapat terjadi
mengakibatkan seseorang tidak mampu karena berbagai kejadian seperti trauma
untuk memberikan simbol atau lambang ketika ibu sedang mengandung,
47
Jurnal Elsa, Volume 17 Nomor 1, April 2019
penggunaan obat berlebihan, kelahiran dapat dimengerti oleh orang lain dalam
muda (premature), benturan fisik, struk, dan lingkungannya.
keracunan. Menurut Tarmansyah yang dikutip
b. Kondisi Fisiologis Nurhidayati, dkk (2013:5—10) “ada bentuk
Yang dimaksud dengan kondisi gangguan bahasa diantaranya keterlambatan
fisiologis adalah kemampuan dari organ- dalam perkembangan bahasa dan afasia”.
organ yang terkait dalam menjalankan 1. Keterlambatan dalam Perkembangan
fungsinya untuk mendukung terhadap Bahasa
kelancaran anak dalam meniti tugas Adalah suatu bentuk kelainan bahasa
perkembangan bicara dan bahasanya. yang ditandai dengan kegagalan klien
Organ-organ tersebut meliputi susunan dalam mencapai tahapan perkembangan
syaraf (syaraf senso-motoris ), kondisi bahasanya sesuai dengan perkembangan
organ pendengaran dan organ bicara. bahasa anak normal seusianya. Kelambatan
c. Kondisi Lingkungan perkembangan bahasa di antaranya
Lingkungan keluarga hendaknya disebabkan keterlambatan mental
menciptakan situasi yang kondusif, untuk intelektual, ketunarunguan, congenital
memberikan kontribusi positif bagi aphasia, nutisme, disfungsi minimal otak
perkembangan bicara dan bahasa anak. dan kesulitan belajar. Anak-anak yang
Peran aktif orang tua atau keluarga dalam mengalami kesulitan tersebut di atas
memberikan stimulasi verbal, dapat terlambat dalam kemampuan
mendorong anak untuk lebih meningkatkan perkembangan bahasa, dapat terjadi pada
kualitas atau kuantitas kemampuan bicara fonologis, semantik, dan sintaksisnya,
dan bahasanya. sehingga anak mengalami kesulitan dalam
6. Bentuk Gangguan Berbahasa tranformasi yang sangat diperlukan dalam
Gangguan bahasa merupakan salah kegiatan berkomunikasi. Selain adanya
satu bentuk kelainan atau gangguan dalam gangguan transformasi maupun simbolisasi
komunikasi dengan indikasi klien juga disertai gangguan tingkah laku.
mengalami kesulitan atau kehilangan dalam Gangguan tingkah laku tersebut sangat
proses simbolisasi. Kesulitan simbolisasi ini memengaruhi proses perolehan bahasa di
mengakibatkan seseorang tidak mampu antaranya kurang perhatian dan minat
memberikan simbol yang diterima dan terhadap rangsangan yang ada di
sebaliknya tidak mampu mengubah konsep sekelilingnya, perhatian yang mudah
pengertiannya menjadi simbol-simbol yang beralih, konsentrasi yang kurang baik,
tampak mudah bingung, cepat putus asa.
48
Gangguan Bahasa dalam Perkembangan Bicara Anak (Masitoh)
49
Jurnal Elsa, Volume 17 Nomor 1, April 2019
50
Gangguan Bahasa dalam Perkembangan Bicara Anak (Masitoh)
51
Jurnal Elsa, Volume 17 Nomor 1, April 2019
Distartia diartikan sebagai suatu jenis “mbah uti” untuk pengertian “mbah putri”,
kelainan bicara yang terjadi akibat adanya orang tua menguatkannya; “mbah uti di
kelumpuhan, kelemahan, kekakuan, atau mana Ela?”. Peristiwa itu akan berjalan
gangguan koordinasi otot alat-alat ucap atau terus dan orang tua tanpa menyadari telah
organ bicara sehubungan dengan adanya menggunakan pola bicara yang salah.
kerusakan pada susunan saraf pusat ataupun
perfier. Kerusakan pada saraf tersebut 8. Penanganan Dalam Gangguan
mempengaruhi pengaturan dan koordinasi Berbahasa
alat ucap sehingga pergerakan alat-alat Penanganan gangguan bicara diawali
tersebut terganggu dan memengaruhi dengan identifikasi pasien (Sastra, 2011:30)
kemampuan bernafas, fonasi dan terutama seperti, riwayat kesehatan, kemampuan
kemampuan artikulasi dan resonansi. berbicara, kemampuan mendengar,
d. Disglosia kemampuan kognitif, dan kemampuan
Artinya kelainan bicara yang terjadi berkomunikasi. Kemudian penanganan
karena adanya kelainan struktur dari organ dilanjutkan dengan diagnosis gangguan
bicara yaitu altikulator. Jika dalam proses yang dialami pasien. Setelah hasil diagnosis
artikulasi dan resonansi mengalami didapat, barulah diterapkan terapi yang
kegagalan, simbol-simbol bunyi yang tepat untuk pasien.
dihasilkan menjadi kurang atau bahkan a. Terapi Bicara. Terapi bicara biasanya
tidak berarti. menggunakan audio atau video dan
e. Dislalia cermin. Terapi bicara anak-anak
Artinya gejala bicara yang disebabkan biasanya menggunakan pendekatan
oleh kondisi psikososial, yaitu yang lebih bermain, boneka, bermain peran,
dominan disebabkan oleh faktor lingkungan memasangkan gambar atau kartu.
dan gejala psikologis. Gejala bicara yang Terapi bicara orang dewasa biasanya
terjadi karena ketidakmampuan klien dalam menggunakan metode langsung, yaitu
memperhatikan bunyi-bunyi bicara yang melalui latihan dan praktik. Terapi
diterima. Dengan demikian, klien tidak artikulasi pada orang dewasa berfokus
dapat membentuk konsep bahasa. untuk membantu pasien agar dapat
Gejala lain dari dislalia adalah memproduksi bunyi dengan tepat,
ketidakmampuan klien dalam mengingat meliputi bagaimana menempatkan
rangsang yang diterima. Kesulitan bicara posisi lidah dengan tepat, bentuk
akibat peniruan yang salah dari rahang, dan mengontrol nafas agar
lingkungannya misal anak mengucapkan
52
Gangguan Bahasa dalam Perkembangan Bicara Anak (Masitoh)
dapat memproduksi bunyi dengan sangat lua. Hal tersebut dapat disebabkan
tepat. adanya gangguan pada sistem sarafnya
b. Terapi Oral Motorik. Terapi ini ataupun kelainan pada organ yang
menggunakan latihan yang tidak berhubungan pada proses berbahasa dan
melibatkan proses bicara, seperti bicara yang terjadi karena cidera atau
minum melalui sedotan, meniup balon, trauma pada saat prenatal, natal, dan
atau meniup terompet. Latihan ini postnatal. Selain itu, dapat disebabkan pada
bertujuan untuk melatih dan lingkungannya yang pada usia
memperkuat otot yang digunakan untuk perkembangan bicara dan bahasa anak tidak
berbicara. memeroleh stimulus yang baik dari
c. Terapi Intonasi Melodi. Dalam Terapi lingkungan. Anak-anak yang mengalami
intonasi melodi kita dapat diterapkan kesulitan tersebut dapat terjadi pada
pada penderita stroke yang mengalami fonologis, semantik dan sintaksisnya.
gangguan berbahasa. Musik atau Dengan demikian, anak yang mengalami
melodi yang digunakan biasanya yang kesulitan dalam tranformasi sangat
bertempo lambat, bersifat lirik, dan memerlukan kegiatan berkomunikasi. Salah
mempunyai tekanan yang berbeda. satu gejala pada anak gangguan bahasa dan
bicara, yaitu terdapat kesalahan
C. SIMPULAN pengucapan, baik dalam mekanisme
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan pergerakan titik artikulasi maupun dalam
bahwa gangguan bahasa dan bicara pengucapannya. Penanganan yang dapat
merupakan salah satu jenis gangguan dilakukan untuk anak yang mengalami
komunikasi yang diindikasikan mengalami gangguan bahasa dan bicara adalah dengan
gangguan pada proses simbolisnya. melakukan terapi bicara, oral motorik, dan
Penyebab pada gangguan bahasa dan bicara intonasi melodi.
DAFTAR RUJUKAN
Fatmawati, Suci Rani. 2015. Pemerolehan Bahasa Pertama Anak Menurut Tinjauan
Psikolinguistik. Dalam Jurnal Lentera, Vol. XVIII (2):70—71.
53
Jurnal Elsa, Volume 17 Nomor 1, April 2019
Nurhidayati, Isti, dkk. 2013. Gangguan Bahasa dan Bicara. (Daring). Tersedia:
https://www.academia.edu/9012715/makalah_Gangguan Bahasa dan Bicara. (27/02/19)
Tarigan, Hendy Guntur. 2008. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa
Yusuf, Syamsu. 2014. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
54