You are on page 1of 7

PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI

REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG PERILAKU SEKSUAL

Budi Widiyanto*, Purnomo**, Arum Muria Sari***

1. Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang, Indonesia


2. Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang, Indonesia
3. Prodi Keperawatan Stikes Cendekia Utama Kudus, Indonesia
Email : widiyanto_budi@yahoo.com

ABSTRACT

Adolescents experience emotional and physical changes along their growth and development.
Furthermore adolescents need information in order to adapt to these changes. As a result of the lack of
information about everything that happens allows teens to fall into things that harm themselves, other
people, and their families. The results of a preliminary survey on sexual behavior in Cepogo Village,
Jepara indicates that 26.6% of adolescents knowledgeable good, 26.6% of adolescents were
knowledgeable, and 46.6% are less knowledgeable. The purpose of this study was to determine the effect
of adolescent reproductive health education toward adolescent knowledge of sexual behavior in Cepogo
village, Jepara. The method used in this study was the quasy experimental which seeks to discover causal
relationships in a way involving a control group and experimental group. As for the sampling technique
is the multistage sampling. This study using t-test analysis in finding the influence of adolescent
reproductive health education toward adolescents knowledge about sexual behavior. Results of this study
indicate that there is an effect of adolescent reproductive health education on knowledge about sexual
behavior demonstrated by t count (8.037) is greater than the t table 1.668. The conclusion of this study is
there is an effect of adolescent reproductive health education for adolescent knowledge of sexual
behavior in Cepogo.

Keywords :
Healthy Education, Knowledge, Sexual Behavior, Adolescent.

Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Pengetahuan 101


Tentang Perilaku Seksual
Budi Widiyanto, Purnomo, Arum Muria Sari
Pendahuluan sedang dan 7 (46,6%) orang
Perubahan emosi selama pubertas dan masa berpengetahuan kurang. Hasil survey
remaja sama dramatisnya seperti perubahan pendahuluan tersebut menunjukkan
fisik. Masa ini adalah periode yang ditandai pengetahuan remaja di Desa Cepogo,
oleh mulainya tanggung jawab dan Jepara tentang reproduksi dan seputar
asimilasi pengharapan masyarakat. Dari masalah yang timbul pada perilaku seksual
hasil pengamatan terhadap remaja di Desa masih kurang.
Cepogo, Kecamatan Kembang, Kabupaten Dari uraian di atas dapat
Jepara pada bulan Januari didapatkan disimpulkan bahwa kurangnya
bahwa masih banyak remaja yang belum kewaspadaan remaja terhadap masalah
mengerti tentang seksualitas termasuk perilaku seksual dikarenakan kurangnya
masalah dalam perilaku seksual, hal ini pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
ditunjukkan melalui hasil pengamatan dan remaja. Sebagai resiko dari hal tersebut,
wawancara dengan beberapa remaja yaitu maka memungkinkan remaja akan
terdapat beberapa remaja hamil di luar mengalami masalah perilaku seksual yang
nikah,dari wawancara sejumlah remaja menyimpang.
mereka cenderung membicarakan tentang
pengalaman nonton film porno,masturbasi Metode
ataupun onani. Pengamatan dari beberapa Jenis penelitian ini adalah kuantitatif,
telfon selular yang memiliki media pemutar desain eksperimental dengan rancangan
film (real-one) kebanyakan terdapat koleksi penelitian quasy-experiment. Populasi
film-film porno berdurasi singkat serta target dari penelitian ini adalah remaja di
koleksi gambar-gambar porno. Melalui Desa Cepogo, Jepara yang berjumlah 961.
bincang-bincang dengan beberapa remaja, Sedangkan populasi survey dari penelitian
sebagian menceritakan berpacaran dengan ini adalah remaja di RW 6, 7, 9, 10, 11, 12
berbagai perilaku seksual ringan seperti di Desa Cepogo berjumlah 451. Teknik
sentuhan, pegangan tangan, sampai sampling yang digunakan dalam penelitian
berciuman. Dan dari hasil survei ini adalah random sampling dengan metode
pendahuluan dengan memberikan kuesioner multistage sampling. Dengan di hitung
tentang kesehatan reproduksi dan masalah secara proposional sampling maka dapat
dalam perilaku seksual pada remaja di Desa ditentukan jumlah remaja yang diambil
Cepogo, Jepara didapat hasil dari 15 sebagai sampel dari masing-masing RW
remaja, 4 (26.6%) orang berpengetahuan yaitu:
baik, 4 (26,6%) orang berpengetahuan
69
RW 6 x70 = 10,7 atau 11 sampel
451
68
RW 7 x70 = 10,5 atau 10 sampel
451
82
RW 9 x70 = 12,7 atau 13 sampel
451
91
RW 10 x70 = 14,1 atau 14 sampel
451
60
RW 11 x70 = 9,3 atau 9 sampel
451
81
RW 12 x70 = 12,6 atau 13 sampel +
451
70 sampel
Kemudian dibagi menjadi :
- Kelompok eksperimen = 35 sampel
- Kelompok kontrol = 35 sampel

102 Jurnal Keperawatan Komunitas . Volume 1, No. 2, November 2013; 101-107


Hasil rata dari kelompok kontrol adalah
Analisa univariat dalam penelitian ini 5.27.
adalah sebagai berikut : 2. Pengetahuan tentang perilaku seksual
1. Pengetahuan tentang perilaku seksual pada kelompok eksperimen dengan
pada kelompok kontrol tanpa diberi diberi pendidikan kesehatan
pendidikan kesehatan Pengetahuan responden pada
Pengetahuan responden pada kelompok eksperimen tentang perilaku
kelompok kontrol tentang perilaku seksual ditunjukkan dari hasil pretes
seksual ditunjukkan dari hasil pretes dan posttest yaitu :
dan posttest yaitu :
Tabel 4.5
Tabel 4.4 Tabel Distribusi frekwensi Nilai Pretest dan
Tabel Distribusi frekuensi Nilai Pretest dan Post Test Pengetahuan tentang Perilaku
Post Test Pengetahuan tentang Perilaku Seksual pada Kelompok Eksperimen
Seksual pada Kelompok Kontrol
a. Nilai Pretest
a. Nilai Pretest
Nilai Frekuensi Persentase %
Nilai Frekuensi Persentase % 3.50 1 2.9
3.50 3 8.6 4.00 1 2.9
4.00 2 5.7 4.50 12 34.3
4.50 6 17.1 5.00 8 22.9
5.00 8 22.9 5.50 4 11.4
5.50 6 17.1 6.00 5 14.3
6.00 8 22.9 6.50 2 5.7
6.50 1 2.9 7.00 1 2.9
7.50 1 2.9 7.50 1 2.9
Total 35 100 Total 35 100

Dari 35 remaja yang menjadi Nilai pretest maksimum dari kelompok


responden nilai pretest maksimum dari eksperimen adalah 7.5, nilai minimum
kelompok kontrol adalah 75, nilai adalah 3.5 dan nilai rata-rata dari
minimumnya adalah 35 dan nilai rata- kelompok eksperimen adalah 5.17.
rata dari kelompok control adalah 5,15.
b. Nilai Post Test
b. Nilai Posttest
Nilai Frekuensi Persentase %
Nilai Frekuensi Persentase % 5.00 2 5.7
3.50 1 2.9 5.50 2 5.7
4.00 4 11.4 6.00 4 11.4
4.50 2 5.7 6.50 5 14.3
5.00 11 31.4 7.00 8 22.9
5.50 5 14.3 7.50 8 22.9
6.00 10 28.6 8.00 2 5.7
6.50 1 2.9 8.50 4 11.4
7.00 1 2.9 Total 35 100
Total 35 100
Nilai maksimum dari kelompok
Nilai posttest maksimum dari eksperimen adalah 8.5, nilai minimum
kelompok kontrol adalah 70, nilai adalah 5.0 dan nilai rata-rata dari
minimumnya adalah 35 dan nilai rata- kelompok eksperimen adalah 6.95.

Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Pengetahuan 103


Tentang Perilaku Seksual
Budi Widiyanto, Purnomo, Arum Muria Sari
Selain menggunakan cara tersebut, untuk
Analisa bivariat terhadap pengaruh mengetahui pengaruh pemberian
pemberian pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan reproduksi remaja
reproduksi remaja terhadap terhadap pengetahuan tentang perilaku
pengetahuan tentang perilaku seksual seksual dengan membandingkan t-hitung
ditunjukan dengan menganalisa hasil dengan t-tabel
nilai posttest antara kelompok kontrol Berdasarkan table di atas, analisis statistic t-
dan kelompok eksperimen, analisa test independent sample diperoleh nilai t-
tersebut dapat diketahui melalui uji t hitung adalah 8.037 yaitu lebih besar dari t-
(menggunakan independent sample t- tabel dengan df 68 dan tingkat signifikasi
test) sehingga didapatkan data sebagai 5% yaitu 1,668. Sehingga dapat diambil
berikut: kesimpulan bahwa Ha diterima dan Ho
ditolak, hal ini menunjukan bahwa ada
Tabel 4.6 perbedaan pengetahuan tentang perilaku
Pengaruh pemberian pendidikan kesehatan seksual antara kelompok kontrol dan
reproduksi remaja terhadap pengetahuan kelompok eksperimen. Dengan demikian
tentang perilku seksual di Desa Cepogo, ada pengaruh pemberian pendidikan
Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara kesehatan reproduksi remaja terhadap
pengetahuan tentang perilaku seksual di
Kelompok Mean Uji varian t-test
Desa Cepogo, Jepara.
F p t p
Eksperimen 6,9571 0,512 0,477 8,037 0
Kontrol 5,2714 Diskusi
df=68 =0,05 t tabel=1,668 A. Pengetahuan tentang perilaku seksual
pada kelompok kontrol tanpa diberi
Pada tabel 4.6 (independent sample test) pendidikan kesehatan
dapat disimpulkan pengaruh tentang Dari hasil penelitian didapatkan bahwa
pemberian pendididikan kesehatan nilai rata-rata pretest dan posttes pada
reproduksi remaja terhadap pengetahuan kelompok kontrol tanpa diberi pendidikan
tentang perilku seksual di Desa Cepogo kesehatan reproduksi yaitu rata-rata nilai
Jepara yaitu : pretest adalah 5,15 sedangkan rata-rata nilai
Analisis menggunakan F test untuk menguji posttes adalah 5,27. Dilihat dari rata-rata
apakah ada kesamaan Varian pada data nilai pretest dan posttest tersebut terdapat
Kelompok kontrol dan kelompok perubahan atau kenaikan rata-rata nilai
eksperimen. Terlihat bahwa nilai F hitung pretets ke rata-rata nilai posttest pada
tentang pengetahuan perilaku seksual kelompok kontrol namun tidak begitu
dengan Equal variance assumed adalah signifikan. Hal tersebut dikarenakan pada
0.512, oleh karena probabilitas >0,05 yaitu kelompok kontrol tidak mendapat informasi
0,477 maka kedua varian sama. Dalam tentang perilaku seksual melalui pendidikan
membandingkan rata-rata nilai post test kesehatan reproduksi sehingga tidak
antara 2 kelompok dengan t-test mempengaruhi pengetahuan pada kelompok
menggunakan dasar Equal variance kontrol tentang perilaku seksual. Hal ini
assumed. bersesuaian dengan pendapat Suliha dkk
t hitung untuk nilai pengetahuan tentang (2001:3) bahwa pendidikan kesehatan
perilaku seksual dengan Equal variance merupakan upaya untuk memberikan
assumed adalah 8.037 dengan probabilitas informasi untuk meningkatkan kemampuan
0. Oleh kerena probabilitas <0.05, maka Ho baik pengetahuan, sikap dan perilaku
ditolak atau kedua rata-rata nilai individu, kelompok dan masyarakat.
pengtahuan tentang perilaku seksual pada Pendidikan kesehatan adalah upaya
kelompok eksperimen berbeda, dalam untuk mempengaruhi atau mengajak orang
artian kelompok eksperimen mempunyai lain, baik individu, kelompok, atau
rata-rata nilai lebih tinggi dari kelompok masyarakat agar melaksanakan perilaku
kontrol. hidup sehat (Notoatmodjo, 2003:17).

104 Jurnal Keperawatan Komunitas . Volume 1, No. 2, November 2013; 101-107


Perilaku yang didasari oleh menumbang baik&tidaknya stimulus
pengetahuan akan bersifat lebih langgeng tersebut bagi dirinya, d) trial ; subyek telah
daripada perilaku yang tidak didasari oleh menimbang perilaku yang baru, e) adaption
pengetahuan (Notoatmodjo 2003:122). ; subyek telah berperilaku baru sesuai
Mengacu teori di atas pada kelompok dengan pengetahuan, kesadaran dan
kontrol ini tidak diberikan pendidikan sikapnya terhadap stimulus.
kesehatan reproduksi remaja, maka upaya Dari hasil penelitian, pemberian
untuk mempengaruhi/mengajak individu, pendididkan kesehatan reproduksi remaja
kelompok, ataupun masyarakat tidak terjadi terhadap pengetahuan tentang perilaku
pada kelompok kontrol ini. Sehingga seksual pada remaja di Desa Cepogo,
pengetahuan pada kelompok ini akan Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara
rendah dan pengetahunanya bersifat tidak mengalami peningkatan pengetahuan
langgeng karena tidak mendapatkan dibandingkan dengan kelompok kontrol
pendidikan kesehatan ataupun informasi yang tidak diberikan pendidikan kesehatan
yang dapat mempengaruhi mereka. reproduksi remaja. Dengan adanya
pemberian pendidikan kesehatan
B. Pengetahuan tentang perilaku seksual reproduksi remaja diharapakan dapat
pada kelompok eksperimen dengan diberi membawa pengaruh terhadap perubahan
pendidikan kesehatan perilakunya. Sehingga sesuai dengan teori
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa diatas yaitu tahap adaption dimana subyek
nilai rata-rata pretest dan posttes pada berperilaku sesuai dengan pengetahuan,
kelompok eksperimen dengan diberi kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
pendidikan kesehatan reproduksi yaitu rata-
rata nilai pretest adalah 5,17 sedangkan Kesimpulan
rata-rata nilai posttes adalah 6,95. dilihat Dari hasil penelitian ini, diperoleh t
dari rata-rata nilai pretest dan posttest hitung adalah 8.037 yaitu lebih besar dari
tersebut terdapat perubahan atau kenaikan pada t table 1,668 Hal ini menunjukan
rata-rata nilai pretest ke rata-rata nilai bahwa ada pengaruh pemberian
posttest pada kelompok eksperimen lebih pendididkan kesehatan reproduksi remaja
tinggi dari kelompok kontrol. Peningkatan terhadap pengetahuan tentang perilaku
pengetahuan pada kelompok eksperimen seksual di Desa Cepogo, Kecamatan
dikarenakan kelompok eksperimen telah Kembang, Kabupaten Jepara yang
menerima informasi tentang perilaku ditunjukan dengan adanya
seksual melalui proses pendidikan perbedaan/perubahan pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi. perilaku seksual antara kelompok kontrol
Hal tersebut sesuai dengan pendapat dengan kelompok eksperimen.
Notoatmodjo (2003:121) yang menyatakan Setelah mendapatkan pendidikan
bahwa pengetahuan merupakan hasil tahu kesehatan reproduksi remaja diharapkan
dan ini terjadi setelah orang melakukan mampu menentukan peran dan fungsi
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. seksualnya yang adekuat dalam kebudayaan
Penginderaan ini terjadi melalui panca setempat, mencapai kedewasaan dengan
indera manusia yaitu penglihatan, kemandirian, kepercayaan diri, dan
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. kemampuan untuk menghadapi kehidupan ,
Sebagian besar pengetahuan manusia serta mengembangkan nilai-nialai yang
diperoleh melalui mata dan telinga. sesuai dengan lingkungan dan kebudayaan.
Roger dalam Notoatmodjo (2003)
mengatakan bahwa sebelum seseorang
mengadopsi perilaku baru dalam diri
seseorang terjadi proses sebagai berikut : a)
awareness ; subyek menyadari atau
mengetahui stimulus terlebih dahulu, b)
interest ; subyek mulai tertarik pada
stimilus, c) evaluation ; subyek

Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Pengetahuan 105


Tentang Perilaku Seksual
Budi Widiyanto, Purnomo, Arum Muria Sari
Daftar Pustaka Mutadin. (2002). Pendidikan Seksual
Pada Remaja.
Admin. (2007). Pendidikan seksual http://www.kespro_info.co.id/pendidik
remaja http://www.skripsi- an_seks/
tesis.com/seksualitas.html
Notoatmodjo. S. (2003). Ilmu kesehatan
Brunner & Suddarth. (2002). Keperawatan masyarakat prinsip-prinsip dasar.
medikal bedah Vol 1. Jakarta : EGC Jakarta : Rineka Cipta.

Danim. (2004). Metode penelitian untuk Notoatmodjo. S. (2003). Pendidikan dan


ilmu-ilmu perilaku. Jakarta:Bumi perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka
Aksara Cipta.

Darvill, W. and Powel .K. (2002). The Notoatmodjo. S. (2005). Metodologi


puberty book. Jakarta : SUN. penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
(2001). Kumpulan materi kesehatan Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan
reproduksi remaja. Jakarta : DepKes metodologi penelitian ilmu kesehatan.
RI DirJen Pembinaan Kesehatan Jakarta : Salemba Medika.
Masyarakat Direktorat Bina Kesehatan
Keluarga. Perry. A.G & Potter. P. A. (2005).
Foundamental keperawatan vol 1.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta : EGC
(2002). KIE kesehatan reproduksi
untuk petugas kesehatan di tingkat Prawirohardjo. (1999). Ilmu Kebidanan
pelayanan dasar. Bandung : Dinas ed.3 cetakan 5. Jakarta : YBPPH
Kesehatan Propinsi Jawa barat.
Santrock, J.W. (2003). Addolescence.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta : Erlangga
(2003). Buku saku kesehatan
reproduksi remaja. Jepara : Dinas Sarwono, S. W. (2005). Psikologi remaja.
Kesehatan Kabupaten. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Dianawati, A. (2003). Pendidikan seks Saringendyanti. (2003). Pendidikan seks


untuk remaja. Tangerang : Kawan untuk anak. Tangerang : Kawan
Pustaka. Pustaka.

Etikariena, A. (1998). Hubungan antara Sugiyono. (2005). Statistika untuk


mitostentang seksualitasdengan penelitian. Bandung : Alfabeta.
keserba bolehan perilaku seksual
pranikah pada remaja ABG di Suliha, U, Herawani, Sumiati, & Resnayati.
Jakarta (2001). Pendidikan kesehatan dalam
http://www.hqweb01.bkkbn.go.id/ceria keperawatan. Jakarta : EGC.
/ma6.seksualitas.html
Syartika. (1998). Masalah seksual
Hamilton. (2000). Keperawatan maternitas. remaja.
Jakarta : EGC. http://www.hqweb01.bkkbn.go.id/ceria
/ma7.seksualitas.html
Manuaba, I.B.G. (1999). Memahami
Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta Taufik. (2005). Perilaku seksual remaja
: Arcan SMU di Surakarta.

106 Jurnal Keperawatan Komunitas . Volume 1, No. 2, November 2013; 101-107


http://www.hqweb01.bkkbn.go.id/hqw Usman & Akbar. (2003) Pengantar
eb/ceria/mbrt_page78.htm statistika. Jakarta : Bumi Aksara

Utamadi, G dan Tito. (2007). Kesehatan Yayasan Harapan Permata Hati. (2007).
seksual Aspek seksual normal dan
http://www.geocities.com/guntoroutam abnormal.
adi/artikel-kesehatan-seksual.html http://www.yakita.or.id/seks_abnormal
.htm

Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Pengetahuan 107


Tentang Perilaku Seksual
Budi Widiyanto, Purnomo, Arum Muria Sari

You might also like