You are on page 1of 16

Laporan Praktikum

Simulasi Unit 2
Single Phase Full Wave Diode Rectifier

Power Electronics

Oleh:

Arif Susilo
NIM. 2051180021

MAGISTER TERAPAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI MALANG
2021
A. GAMBAR MODEL RANGKAIAN PRAKTIKUM
Model rangkaian disimulasikan dengan Software Matlab sebagai berikut :
B. HASIL / LAPORAN PRAKTIKUM
1. Data nilai praktikum (eksperiment):

Experim ent Experim ent Experim ent

Load
V VDC IRMS IDC FFV FFI
RMS

R = 10 69,26 62,06 6,962 6,206 1,116 1,116

R=5 69,25 62,04 13,85 12,41 1,116 1,116

R = 15 69,26 62,06 4,618 4,137 1,116 1,116

R=1 69,14 61,95 69,14 61,95 1,116 1,116

R = 10, 69,26 62,05 6,923 6,205 1,116 1,116


L = 1 mH

R = 10, 69,26 62,05 6,856 6,205 1,105 1,116


L = 5 mH

R = 10, 69,26 62,07 6,935 6,207 1,116 1,117


Cout = 10 uF

R = 10, Cout = 1 mF 78,56 77,18 13,81 7,706 1,018 1,792

R = 10, Cout = 10 94,48 94,45 29,26 9,432 1 3,102


mF

R = 10, Cout = 10 69,3 62,08 6,933 6,208 1,116 1,117


uF, Lin = 1 mH

R = 10, Cout = 10 66,73 59,95 6,676 5,995 1,113 1,114


uF, Lin = 10 mH

R = 10, Cout = 10 error error error error error Errpr


mF, Cin = 1 mF

R = 10, Cout = 10 225 202,3 22,51 20,23 1,112 1,113


uF, Lin = 10 mH,
Cin = 1 mF

R = 10, Cout = 10 219,4 199,4 22,81 19,9 1,101 1,146


uF, Lin = 10 mH,
Cin = 10 mF

R = 10, Cout = 10 191,1 191 30,09 16,89 1 1,781


mF, Lin = 10 mH,
Cin = 10 mF
(Note: L series w ith load, Cout paralel w ith load, Lin series w ith Vs, Cin = paralel w ith Vs)

Keterangan : Vs tidak bisa diparalel dengan Cin, karena mengakibatkan short


circuit
2. Tampilan bentuk gelombang :
a. Saat beban = R 10

b. Saat beban = R 5
c. Saat beban = R 15

d. Saat beban = R 1
e. Saat beban RL ( R 10 dan L 1 mH )

f. Saat beban RL (R 10 dan L 5mH)


g. Saat Beban R 10 + Cout 10uF

h. Saat Beban R = 10, Cout = 1 mF


i. Saat Beban R = 10, Cout = 10 mF

j. Saat Beban R = 10, Cout = 10uF, Lin = 1mH


k. Saat Beban R = 10, Cout = 10uF, Lin = 10mH

l. Saat Beban R = 10, Cout = 10 mF, Cin = 1 mF


m. Beban R = 10, Cout = 10 uF, Lin = 10 mH, Cin = 1 mF

n. R = 10, Cout = 10 uF, Lin = 10 mH, Cin = 10 mF


o. R = 10, Cout = 10 mF, Lin = 10 mH, Cin = 10 mF

3. Hasil Perhitungan
a. Tegangan Root Mean Square (

√ √

b. Tegangan rerata DC (

c. Arus Root Mean Square (

d. Arus Rerata DC (

e. Form Factor (F.F)


1) Form Factor Tegangan (F.F v)
2) Form Factor Arus (F.F i)

Rekap Perhitungan menggunakan ms.excel :

Load Theory Theory Theory


R L out C out L in C in V RMS V DC I RMS I DC FF_V FF_I
10 70,71 63,64 7,07 6,36 1,111 1,111
5 70,71 63,64 14,14 12,73 1,111 1,111
15 70,71 63,64 4,71 4,24 1,111 1,111
1 70,71 63,64 70,71 63,64 1,111 1,111
4. Data perbandingan nilai praktikum (eksperiment) dengan teori :

Theory Experim ent Theory Experim ent Theory Experim ent

Load
V V V VDC IRMS IDC IRMS IDC FFV FFI FFV FFI
RMS DC RMS

R = 10 69,26 62,06 6,962 6,206 1,116 1,116

R=5 69,25 62,04 13,85 12,41 1,116 1,116

R = 15 69,26 62,06 4,618 4,137 1,116 1,116

R=1 69,14 61,95 69,14 61,95 1,116 1,116

R = 10, 69,26 62,05 6,923 6,205 1,116 1,116


L = 1 mH

R = 10, 69,26 62,05 6,856 6,205 1,105 1,116


L = 5 mH

R = 10, 69,26 62,07 6,935 6,207 1,116 1,117


Cout = 10 uF

R = 10, Cout = 1 mF 78,56 77,18 13,81 7,706 1,018 1,792

R = 10, Cout = 10 94,48 94,45 29,26 9,432 1 3,102


mF

R = 10, Cout = 10 69,3 62,08 6,933 6,208 1,116 1,117


uF, Lin = 1 mH

R = 10, Cout = 10 66,73 59,95 6,676 5,995 1,113 1,114


uF, Lin = 10 mH

R = 10, Cout = 10
mF, Cin = 1 mF

R = 10, Cout = 10 225 202,3 22,51 20,23 1,112 1,113


uF, Lin = 10 mH,
Cin = 1 mF

R = 10, Cout = 10 219,4 199,4 22,81 19,9 1,101 1,146


uF, Lin = 10 mH,
Cin = 10 mF

R = 10, Cout = 10 191,1 191 30,09 16,89 1 1,781


mF, Lin = 10 mH,
Cin = 10 mF

Terjadi perbedaan nilai antara teori dengan hasil praktikum simulasi, namun
perbedaan yang terjadi tidak terlalu jauh berbeda. Perbedaan ini terjadi dikarenakan
ada pembulatan pengurangan angka dibelakang koma pada rumus baku teori yang
digunakan dan atau pembulatan yang dilakukan oleh user sebagai nilai sejatinya.
5. Pegaruh Perubahan nilai beban terhadap Fill factor dan Ripple Factor tegangan
dan arus :
a. Pada pemakaian Beban yang hanya berupa R waktu pengisian maksimal terjadi
sekitar pada saat 0,02s, dan ketika nilai beban R nilainya diubah sesuai tabel
ternyata relatif tidak ada perubahan waktu pengisiannya. Sedangkan pada saat
beban dikombinasi seri (R+L), Nilai Induktansi L mempengaruhi waktu
pengisiannya. Semakin besar nilai induktansinya, maka waktu pe ngisian yang
diperlukan akan bertambah lama.
b. Bentuk Tegangan Output Penyearah masih tetap sama yaitu setengah
gelombang penuh walaupun ditambahkan induktor (L) pada bebannya dengan
bervariasi nilai seperti di tabel.

6. Pengaruh penambahan filter kapasitor terhadap fill factor dan Ripple Factor
tegangan dan arus
Kapasitor (C) yang dipasangkan ke beban secara paralel dapat memperhalus bentuk
output penyearah yaitu gelombang penuh setengah sinus. Semakin besar nilai
kapasitansi yang digunakan, maka kemampuan utk meratakan (smoothing)
gelombang output penyearah semakin tinggi. Sehingga kemurnian hasil listrik DC
nya semakin tinggi juga.

7. THD arus untuk beberapa skema beban

Load Nilai
THD Arus

R = 10 0,01093

R=5 0,01091

R = 15 0,01095

R=1 0,0109

R = 10, 0,01102
L = 1 mH

R = 10, 0,05594
L = 5 mH

R = 10, 0,04031
Cout = 10 uF

R = 10, Cout = 1 mF 0,8778


R = 10, Cout = 10 mF 1,965

R = 10, Cout = 10 uF, Lin = 1 mH 0,01286

R = 10, Cout = 10 uF, Lin = 10 mH 0,008184

R = 10, Cout = 10 mF, Cin = 1 mF Eror (Short Circuit)

R = 10, Cout = 10 uF, Lin = 10 mH, 0,004535


Cin = 1 mF

R = 10, Cout = 10 uF, Lin = 10 mH, 0,004858


Cin = 10 mF

R = 10, Cout = 10 mF, Lin = 10 mH, 0,03196


Cin = 10 mF
C. KESIMPULAN (CONCLUSION)
1. Rangkaian eksperimen diatas menggunakan 4 buah dioda sebagai penyearah
(bridge rectifier), sehingga akan menghasilkan 1 siklus + dari gelombang sinus
secara penuh
2. Perubahan nilai beban R cenderung tidak merubah nilai Vdc dan Vrms, tetapi
yang akan bervariasi adalah nilai keluaran arusnya. Jika nilai beban R tinggi,
maka arus yang mengalir akan lebih rendah dibandingkan dengan beban R yang
nilainya lebih rendah.
3. Semakin besar kapasitas kapasitor yang terpasang, maka semakin besar
tegangan yang dihasilkan dan keluarannya akan semakin halus mendekati arus
DC murni. Namun nilai F.F teganganya akan semakin menjauhi (berkurang) dan
F.F arusnya bersifat kebalikannya.
4. Pemasangan Kapasitor (C in) secara paralel terhadap tegangan sumber (Vs)
akan mengakibatkan short circuit (error). Tetapi jika Vs nya diseri terlebih dahulu
dengan induktor lalu diparalel kembali dengan Cin, maka rangkaian akan
berfungsi dan berakibat menaikan nilai tegangan yang masuk ke penyearah

You might also like