You are on page 1of 10

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018

Politeknik Negeri Banjarmasin

STRATEGI PENGEMBANGAN DIGITAL ENTREPRENEUR DI


KOTA BANJARMASIN DALAM MENGHADAPI ERA ASEAN-
CHINA FREE TRADE AGREEMENT
Alfina Ari Nanda1, Lea Emilia Farida2
Politeknik Negeri Banjarmasin1,2
alfinaarinanda@gmail.com1
leaemilia@akuntansipoliban.ac.id2

ABSTRACT

Competition in the ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) era is very heavy and
is also a threat to entrepreneurs in Indonesia, especially in the city of Banjarmasin. Where
in this era requires entrepreneurs to be able to compete with entrepreneurs from outside
the region to those outside the country such as China and other ASEAN countries. This
study aims to determine the use of strategies that have been done by digital go
entrepreneurs who have been successful in big cities and abroad so that entrepreneurs can
be imitated by Banjarmasin in order to compete in the ACFTA era, and to know how to
market a product using technology digital correctly and correctly.
Digital development has a very positive impact on entrepreneurs if they can manage well,
so they can compete with foreign entrepreneurs. In this developing country, many
entrepreneurs are emerging but among them there are still many who lack knowledge about
digital. Even though in an era that is very sophisticated, digitizing is very helpful in product
marketing.
The results of this analysis indicate that the use of digital use strategies will make it easier
for entrepreneurs to market products. Digital marketing can improve the competitiveness
of entrepreneurs in Banjarmasin. Not only that, in business, the entrepreneur's self-
potential must be developed to be able to manage the business to the fullest. In this case,
entrepreneurs must carry out strategies in order to compete, one of them is by using digital
marketing to create new innovations.
Keywords: strategy, ACFTA, entrepreneur, and digital

ABSTRAK

Persaingan di era ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) sangat berat dan juga
merupakan ancaman bagi para entrepreneur di Indonesia khususnya daerah kota
Banjarmasin. Dimana pada era tersebut menuntut para entrepreneur agar mampu bersaing
dengan entrepreneur dari daerah luar hingga yang ada diluar negeri seperti China dan
Negara ASEAN lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan strategi
yang sudah dilakukan para wirausahawan go digital yang sudah dahulu sukses di kota-kota
besar maupun luar negeri agar dapat ditiru oleh entrepreneur Banjarmasin supaya dapat
bersaing di era ACFTA, dan untuk mengetahui bagaimana cara pemasaran suatu produk
dengan menggunakan teknologi digital dengan tepat dan benar.
Perkembangan digital sangat berdampak positif bagi para entrepreneur apabila bisa
mengelola dengan baik, sehingga mampu bersaing dengan wirausaha asing. Di negeri yang
berkembang ini, banyak entrepreneur yang bermunculan namun diantara mereka masih

ISSN 2541-6014 (Cetak)


ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

81
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

banyak yang minim pengetahuan tentang digital. Padahal di era yang serba canggih,
digitalisasi sangatlah membantu dalam pemasaran produk.
Hasil dari analisis ini menunjukkan bahwa penggunaan strategi penggunaan digital akan
mempermudah entrepreneur untuk memasarkan produk. Pemasaran secara digital dapat
meningkatkan daya saing entrepreneur Banjarmasin. Bukan hanya itu, dalam berbisnis,
potensi diri entrepreneur harus dikembangkan agar mampu mengelola usaha secara
maksimal. Dalam hal ini, entrepreneur harus melakukan strategi-strategi agar dapat
bersaing, salah satunya dengan menggunakan digital marketing untuk menciptakan inovasi
yang baru.
Kata Kunci: strategi, ACFTA, wirausaha, dan digital

PENDAHULUAN

Menurut Thomas W Zimmerer, pengertian entrepreneur adalah penerapan


kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya
memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari. Dari pengertian
ini, terlihat bahwa seorang entrepreneur harus memiliki kreativitas dan inovasi
supaya bisa mengelola suatu usaha yang telah dibangun agar dilakukan dengan
tepat dan benar. Namun, masih banyak wirausaha di Kota Banjarmasin yang belum
mengetahui strategi apa saja yang harus dilakukan dalam menghadapi berbagai
macam problem kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di era
ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) yang akan berlaku dikawasan
ASEAN dimana persaingan akan semakin ketat dan akan bermunculan inovasi dari
entrepreneur asing.
ACFTA adalah suatu kawasan perdagangan bebas di antara anggota-anggota
ASEAN dan China. Pada tanggal 4 November 2002 telah dibentuk suatu kerjasama
tentang kawasan perdagangan bebas pada tanggal 1 Januari 2010 yang disepakati
dan ditandangati di Phnom Penh, Cambodia. Setelah pembentukannya, ACFTA
menjadi kawasan perdagangan bebas terbesar sedunia dalam ukuran jumlah
penduduk dan kawasan ketiga terbesar dalam ukuran volume perdagangan, setelah
Kawasan Perekonomian Eropa dan NAFTA. China yang mengusulkan
pembentukan kawasan perdagangan bebas ini pada bulan November 2000. Inilah
yang akan dihadapi masyarakat Indonesia terlebih bagi para entrepreneur yang ada
di Banjarmasin. Yang dihadapi untuk kedepannya bukan lagi pesaing dalam daerah,
namun pesaing dari luar daerah bahkan luar negeri. Dengan menggunakan
perkembangan digital, diharapkan para enterepreneur Banjarmasin supaya mampu
bersaing dengan entrepreneur dari negara asing sekaligus.
Menurut Muhammad Awaluddin dalam bukunya yang berjudul Digital
Enterpreunershift, ia mengatakan bahwa hal paling utama dilakukan untuk menjadi
wirausahawan yang unggul ialah harus membangun konsep pada diri sendiri pada
era digital dengan cara menanamkan mindset atau pola pikir positif agar berani
terjun sebagai wirausahawan. Dengan pola pikir yang positif akan mampu
membawa seorang entrepreneur terjun ke era ACFTA dengan bekal perkembangan
digital.

ISSN 2541-6014 (Cetak)


ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

82
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Usaha Kecil Menengah


Koperasi (UKMK) Kementerian Negara Koperasi dan UMKM, Neddy Rafinaldi
Halim mengatakan bahwa para pengelola UMKM harus mempunyai kreativitas dan
inovasi yang ditanamkan dalam diri untuk memanfaatkan peluang dalam ACFTA
agar mampu bersaing dalam dunia pemasaran. Entrepreuner lokal harus mampu
bersaing dengan entrepreuner dari negara China maupun anggota-anggota ASEAN
lainnya. Entrepreuner Indonesia, khususnya di daerah Banjarmasin akan semakin
ketinggalan apabila tidak memanfaatkan perkembangan digital yang ada dengan
sebaik mungkin.
Digital sangat erat kaitannya dengan internet. Internet pun sudah sangat banyak
digunakan oleh masyarakat Banjarmasin. Namun sangat disayangkan, jika mereka
tidak bisa memanfaatkannya dengan baik. Jika seorang entrepreuner mampu
mengelola digital dengan baik dan juga tepat, maka sebuah UKM yang dikelola
akan berjalan dengan baik pula bahkan akan mengalami peningkatan produksi
dengan tingkat daya saing yang tinggi pula.
Kota Banjarmasin mempunyai UMKM dengan jumlah mencapai 36.000 unit
pada tahun 2016. Jumlah yang cukup banyak mengingat hanya sebesar 5% UMKM
dari jumlah penduduk Kota Banjarmasin. sedangkan jumlah UMKM nasional
hanya mencapai 2% saja. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Koperasi dan
UMKM Kota Banjarmasin, Priyo Eko.
Namun dari sekian banyak para penggerak UMKM, masih sedikit entrepreneur
yang memanfaatkan kemajuan teknologi digital. Banyak hal yang dapat
meningkatkan kualitas produk agar mampu bersaing melalui penggunaan teknologi
digital, seperti mempromosikan produk melalui media sosial, memperunik tampilan
kemasan untuk menarik perhatian para konsumen, dan yang lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan strategi yang sudah
dilakukan para wirausahawan go digital yang sudah dahulu sukses di kota-kota
besar maupun luar negeri agar dapat ditiru oleh entrepreneur Banjarmasin supaya
dapat bersaing di era ACFTA, dan untuk mengetahui bagaimana cara pemasaran
suatu produk dengan menggunakan teknologi digital dengan tepat dan benar.

METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan
tentang strategi pengembangan digital entrepreneur di kota Banjarmasin dalam
menghadapi era ACFTA.
Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah strategi pengembangan digital
entrepreneur di kota Banjarmasin. Jenis data yang dikumpulkan berupa data
sekunder yang diperoleh melalui dokumentasi dari beberapa literatur dan situs
resmi yang relevan.
Selanjutnya, data dianalisis sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh digital
entrepreneur di Banjarmasin dalam mengelola usaha kemudian menjelaskan
strategi-strategi yang dilakukan untuk menghadapi persaingan di era ACFTA
dengan menggunakan teknologi digital.

ISSN 2541-6014 (Cetak)


ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

83
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

HASIL DAN PEMBAHASAN


Perkembangan digital di era modern ini akan sangat membantu dalam segi
menaikkan perekonomian dengan cara memanfaatkan teknologi digital. Di kota
Banjarmasin sudah sangat mudah untuk menggunakan digital, jaringan internet
dapat dijangkau dengan menggunakan smartphone, laptop, komputer, dan
teknologi digital lainnya. Dalam menghadapi persaingan di era ACFTA, para
entrepreneur Banjarmasin harus mengetahui seberapa tinggi tingkat persaingan
pemasaran dalam memanfaatkan pengembangan digital dan mempelajari cara
pesaing dalam dunia pemasaran.
Di masa milenial saat ini, masyarakat Kota Banjarmasin sangat ketergantungan
dengan media sosial. Hal ini harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha, jadikan
media sosial sebagai penghasil uang bukan penghabis uang. Masyarakat terutama
remaja yang ketergantungan media sosial hanya bisa menghabiskan uang untuk
membeli paket internet atau kuota, padahal jika dilihat, media sosial sangatlah
membantu untuk mengembangkan usaha. Manfaat dari media sosial untuk berbisnis
ialah memudahkan cara pemasaran, adapun 5 cara yang dapat dilakukan untuk
mempromiskan produk atau jasa melalui media sosial:
• Instagram
Instagram merupakan media sosial yang sangat cocok untuk
mempromosikan produk atau jasa. Gambar yang di upload lebih berkualitas
jika dilengkapi dengan caption yang jelas. Belajar dari entrepreneur
Bandung, yang mampu memproduksi produk fashion yang sangat terkenal
di kalangan masyarakat Indonesia melalui instagram. Namun, terkadang ada
kekeliruan yang terjadi, banyak wirausaha yang tidak bertanggung jawab.
Mereka mengambil gambar dari olshop orang lain dan mengupload ke
olshopnya, setelah konsumen membeli hingga barangnya datang, barang
tidak sesuai dengan kriteria yang dijelakan di caption.
• Line atau Watsapp
Banyak entrepreneur yang menggunakan media ini untuk
berkomunikasi dengan para konsumen, namun juga banyak yang
menjadikannya sebagai tempat mempromosikan barang atau jasa.
Kekurangan dari aplikasi ini ialah, gambar yang diupload hanya bertahan
dalam kurun waktu 24 jam. Namun juga bisa membuat grup pribadi.
• Memanfaatkan Market Place
Pengelola usaha dapat menjangkau pasar yang lebih luas lagi dengan
target konsumen dari luar daerah. Dengan cara membuka online shop dan
bergabung dengan Shopee, Tokopedia, Blibli.com, Bukalapak, dan masih
banyak lagi. Dengan cara yang demikian akan menambah jumlah
permintaan konsumen dan menaikkan tingkat pendapatan.
• Endorse
Mengingat bahwa public figure sangat menjadi sorotan masyarakat,
dapat memungkinkan jika pembisnis melakukan endorse. Maka semakin
banyak pula konsumen yang didapat. Pilihlah artis yang sesuai dengan
produk yang dipromosikan agar lebih maksimal lagi mempromosikannya.

ISSN 2541-6014 (Cetak)


ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

84
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

Dari penjelasan diatas merupakan strategi-strategi pemasaran dengan


menggunakan teknologi digital yang sudah dilakukan oleh para entrepreneur
sukses. Jika entrepreneur Banjarmasin mampu mengembangkan strategi-strategi
dalam berbisnis, maka akan menambah tingkat daya saing yang akan berdampak
baik pada tingkat pendapatan. Pengembangan digital telah membuat dampak yang
sangat baik dibidang bisnis yaitu dalam hal menghadapi persaingan pasar, terlebih
di era ACFTA.
Seorang entrepreneur harus memiliki kepribadian yang kreatif, inovasi, dan
masih banyak lagi sifat-sifat yang dimiliki untuk membuat usaha yang dikelola
berjalan dengan lancer dan berkembang secara maksimal. Berikut ini adalah sifat-
sifat yang harus ditanamkan pada diri seorang entrepreneur agar bisa mencapai
kesuksesan secara maksimal.

ENTREPRENEUR

Kreatif Inovasi Percaya Berani Berorientasi


Diri Ke Depan

Mampu Bersaing

Pendapatan
Meningkat

Gambar 1. Tips-tips sukses berbisnis


(Sumber: ryanrichmaster.wordpress.com)
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan beberapa point penting. Adapun sifat-
sifat yang harus tertanam pada kepribadian seorang entrepreneur adalah sebagai
berikut:
✓ Kreativitas
Menurut Conny Setiawan (1984:8), kreativitas diartikan
sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru.
Kreativitas akan membawa dampak yang sangat baik untuk usaha
seorang entrepreneur, karena sebuah produk dengan kreativitas
akan mempunyai daya jual yang sangat tinggi. Jika suatu produk
diolah dengan kreativitas yang bagus maka konsumen secara
otomatis akan mudah tertarik untuk membeli. Misalnya:
Membagikan brosur dengan tema yang unik dan yang sangat penting
adalah berkretivitas pada kemasan, karena kemasan yang unggul
akan mempunyai daya jual yang tinggi

ISSN 2541-6014 (Cetak)


ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

85
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

✓ Pandai berinovasi
Mengembangkan produk yang sudah ada agar terkesan lebih
modern dan baru. Produk yang tertuang dengan hasil inovasi akan
membuat perbedaan produk A dengan produk B, disitulah
kemenangan persaingan antar entrepreneur. Sudah terlihat
bahwasannya banyak entrepreneur yang berinovasi untuk berusaha
menjual produk lama, seperti fashion era dulu yang mulai eksis lagi
di saat sekarang ini. Inilah yang dinamakan berinovasi dalam
mengelola sebuah usaha.
✓ Percaya diri
Point ini wajib tertanam dalam diri seorang entrepreneur,
karena berawal dari percaya diri akan menumbuhkan sikap yang
optimis dan selalu berusaha untuk maju. Selalu yakin bahwasannya
kesuksesan akan diraih suatu saat nanti dengan usaha yang
maksimal.
✓ Berani mengambil resiko
Dalam perkembangan teknologi digital sangat banyak resiko
yang harus diambil, dimana pada saat berjualan produk melewati
media sosial seperti instagram, banyak orang yang tidak
bertanggung jawab mengambil foto produk yang ada di profil
entrepreneur. Bukan hanya itu, para hacker bisa menghancurkan
usaha yang telah dibangun.
✓ Berorientasi ke masa depan
Entrepreneur harus memikirkan untuk ke depannya, bukan
hanya berpacu pada pengalaman yang sudah lama dijalani. Karena
dengan berjalannya waktu akan selalu berubah gaya pemasaran, dan
cara memproduksi suatu barang, seperti munculnya teknologi-
teknologi baru.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwasannya apabila entrepreneur
Banjarmasin mempunyai sifat-sifat seperti diatas, maka secara otomatis kesuksesan
akan selalu didapat. Akan semakin mudah untuk mengelola sebuah usaha agar terus
berkembang. Karena jika membangun usaha tanpa didasari tujuan untuk
berkembang maka usaha tersebut tidak akan maju kedepan dan hanya berpatok
ditempat yang sama dengan keadaan yang sama pula. Kretivitas, inovasi, percaya
diri, berani mengambil resiko, dan juga berorientasi ke masa depan merupakan satu
kesatuan, dimana semua itu saling berhubungan satu sama lain.
Di era modern dengan berbagai macam teknologi digital yang semakin canggih,
menandakan bahwa suatu negara telah berkembang. Manfaat penggunaan teknologi
digital untuk mengelola sebuah usaha akan membuahkan hasil yang baik,
perkembangan pasar semakin meningkat mengingat semakin mudah untuk
menjangkau konsumen dari jarak jauh sekaligus. Untuk menjangkau pemasaran
yang luas, maka digital tidak akan terlepas dengan adanya koneksi internet. Namun,
tidak semua orang menggunakan internet, bukan hanya di Indonesia, di Negara-
negara besar pun masih banyak yang belum menggunakan internet. Berikut
merupakan data pengguna internet di dunia.
ISSN 2541-6014 (Cetak)
ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

86
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

Grafik 1. Jumlah Pengguna Internet di Dunia


Sumber: wearesocial.sg
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa, Indonesia berada diurutan kedua yang
terakhir dimana hanya 28% masyarakat yang menggunakan jaringan internet,
sedangkan China memiliki presentase 47% untuk masyarakat pengguna jaringan
internet, ini juga salah satu faktor mengapa Indonesia selalu kalah dalam hal
pemasaran produk dengan negara pemilik tembok raksasa itu dan negara ASEAN
lainnya yaitu Filipina 44%, Malaysia 66%,Singapura 81%, Thailand 37%
mempunyai selisih hanya 9% dengan Indonesia, dan Vietnam 44%. Padahal rata-
rata globalnya adalah 42% yang artinya Indonesia masih belum mencukupi rata-
rata global.
Dalam hal presentase, Indonesia masih banyak tertinggal dengan negara-negara
lain terlebih aggota-anggota ASEAN lainnya, sedangkan di era ACFTA
entrepreneur di Indonesia terutama yang ada di kota Banjarmasin harus mampu
bersaing dengan negara China dan ASEAN. Padahal sesungguhnya penggunaan
internet di era digital yang semakin berkembang ini akan membuka kesempatan
entrepreneur untuk terus mengakses internet dengan tujuan menarik minta para
konsumen. Entrepreneur bisa memanfaatkan dunia digital untuk mengembangkan
usaha, yang paling utama dalam hal pemasaran. Digital yang semakin canggih
seperti smartphone, juga memunculkan peluang bagi pengguna teknologi digital
untuk membeli atau menjual produk dan jasa hanya dengan sentuhan layar
smartphone. Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan digital sangat berpengaruh
pada perubahan gaya hidup bahkan gaya bersaing para entrepreneur. Jika dulu
pelaku usaha melakukan pemasaran harus mempunyai lapak, namun sekarang
sangatlah mudah, hanya dengan mempunyai smartphone dan juga paket internet.
Banyak hal yang sangat bermanfaat dari penggunaan teknologi digital untuk
pengelola usaha, yaitu:
• Kecepatan, akses dan kesempatan lebih besar bagi konsumen
Dengan cara berbisnis dalam memanfaatkan digital, para
entrepreneur di kota Banjarmasin akan semakin mudah untuk melakukan
ISSN 2541-6014 (Cetak)
ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

87
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

berbagai macam cara mempromosikan suatu barang atau jasa, sehingga para
konsumen akan semakin mudah untuk mengakses bisnis yang sedang
dinaungi para entrepreneur Banjarmasin. Sehingga entrepreneur akan
semakin mudah untuk melakukan inovasi baru melalui digital, contohnya:
menjual beraneka ragam keripik olahan rumah dengan berbagai varian rasa
dan juga dikemas dengan sentuhan kreativitas, maksud kreatif disini ialah
berkreasi dengan bentuk dan gambar dari kemasan produk tersebut. Dari
tampilan kemasan yang unik, akan membuat konsumen semakin penasaran
dengan produk tersebut.
• Cara baru melakukan business intelligence
Entrepreneur dapat melihat perkembangan dunia pasar melalui
digital. Bukan hanya itu, pembisnis juga dapat melakukan pendekatan
dengan para target konsumen, mengetahui apa saja yang banyak diminati
untuk saat ini, menghindari sesuatu yang berdampak bagi usaha yang
dikelola melalui berbagai sumber informasi yang didapat. Business
intelegence berfungsi untuk mengembangkan suatu usaha yang dijalankan
entrepreneur dalam melakukan strategi-strategi dalam berbisnis.
• Infrastruktur digital, bukan lagi fisik
Teknologi digital saat ini membuat banyak pengusaha untuk lebih
berhemat. Mereka tidak perlu lagi menyiapkan infrastruktur fisik. Contoh:
entrepreneur tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk membayar
sewa atau membeli sebuah toko, hanya cukup dengan membuka toko
pribadi secara online maupun bergabung dengan Shopee, Lazada,
Bukalapak, Blibli.com, dan lain-lain. Dengan cara seperti itu, biaya produk
akan semakin rendah, konsumen akan banyak yang berminat karena merasa
harga yang dikenakan lebih murah, sehingga akan menguntungkan bagi
para entrepreneur.

KESIMPULAN
Menghadapi era ACFTA merupakan tantangan yang sangat berat, dimana
tingkat persaingan semakin tinggi. Strategi pengembangan digital entrepreneur
akan membuat para entrepreneur Banjarmasin mampu menghadapi era ACFTA
dan sukses dalam mengelola bisnis. Banyak hal yang harus dikembangkan dalam
hal pemasaran, dimana itu merupakan pokok daya saing dalam berbisnis.
Pengelolaan pemasaran yang bagus maka akan semakin banyak konsumen yang
didapat, permintaan terhadap produk meningkat dan pendapatan semakin
meningkat. Kretivitas dan inovasi juga harus diterapkan dalam diri seorang
entrepreneur agar mampu mengelola usaha dengan baik. Dengan cara demikian
entrepreneur Banjarmasin akan mampu meningkatkan daya saing di era ACFTA.

SARAN
Sebagai seorang entrepreneur, langkah awal yang harus dilakukan adalah
menemukan ide, merangkai berbagai macam kebijakan yang dilakukan dikemudian
hari, mengatur strategi bersaing, dan pandai dalam menyikapi berbagai problem.
Entrepreneur Banjarmasin seharusnya banyak belajar dari entrepreneur yang telah
ISSN 2541-6014 (Cetak)
ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

88
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

sukses seperti entrepreneur dari Bandung atau China. Karena dari pengetahuan
yang luas, akan mampu membuat pemikiran semakin terbuka untuk mengelola
usaha secara maksimal. Yang paling penting ialah berusaha untuk memproduksi
barang sendiri. Jika memproduksi barang sendiri, otomatis harga jual barang akan
semakin murah dan konsumen akan semakin banyak yang berminat terhadap
produk yang ditawarkan, dan pendapatan akan meningkat.

UCAPAN TERIMA KASIH


Segala puji bagi Allah SWT, berkat Rahmat dan Hidayah yang telah diberikan
untuk kita semua, Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW.
Penulis sangat mengucapkan banyak terima kasih, yang pertama kepada seluruh
keluarga terutama kedua orang tua yang selalu mendukung, memberikan do’a yang
terbaik untuk penulis, memaklumi segala kesibukan dalam menyelesaikan tulisan
ini. Kedua, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh dosen-dosen
terutama dosen pembimbing yaitu Ibu Lea Emilia yang memberikan kesempatan
dan kepercayaan kepada penulis untuk menulis penelitian ini, selalu menjadi
motivasi untuk terus berusaha agar mencapai sebuah kesuksesan dan mensupport
penulis dan juga teman-teman yang lainnya. Ketiga penulis mengucapakan banyak
terima kasih kepada teman-teman yang telah mendukung dan memberikan
semangat.
Penulis memohon maaf sebesar-besarnya apabila dalam tulisan ini ada pihak
yang merasa dirugikan atau tersinggung dengan kata-kata yang ada, karena
sesungguhnya kesempurnaan hanya lah milik Allah semata dan kesalahan terdapat
pada diri penulis pribadi.

DAFTAR PUSTAKA
Selatan, B., Tengah, B., Utara, K. B., Selatan, K. B., Tengah, K. B., Barat, K. B.,
& Timur, K. B. (n.d.). Kondisi umum banjarmasin.
Graha, A. N. (2010). Jurnal Ekonomi MODERNISASI Fakultas Ekonomi –
Universitas Kanjuruhan Malang http://ejournal.ukanjuruhan.ac.id.
Modernisasi, 6(1), 74–92.
Pemanfaatan Internet Untuk Memajukan Bisnis UKM. (n.d.).
Universitas Terbuka. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, A.,
& Utomo, M. N. (2017). Jurnal organisasi dan manajemen. Jurnal Organisasi
Dan Manajemen, 13(2), 99–118. Retrieved from
http://ilp.ut.ac.id/index.php/JOM/article/view/432
Awaluddin, Muhammad, (2015), Digital Entrepreneurshift, Ukm Indonesia Goes
Digital.
Terusan, J., Sudirman, J., Box, P., & Telp, C. (2015). Ekonomi Kreatif Sebagai
Suatu Solusi Mensejahterakan Masyarakat Dalam Meningkatkan Tingkat
Perekonomian Program Studi Manajemen , Fakultas Ekonomi Universitas
Jenderal Achmad Yani. Jurnal Administrasi Publik JAP, 2(2), 1–5.

ISSN 2541-6014 (Cetak)


ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

89
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

Saksono, H. (2012). Creative Economy : New Talents For Regional Cmpetitivenes


Triggers. Jurnal Bina Praja, 4, 93–104.
Slamet, R., Nainggolan, B., Roessobiyatno, Ramdani, H., Hendriyanto, A., & Ilma,
L. lu’ul. (2016). Strategi Pengembangan UKM Digital dalam Menghadapi
Era Pasar Bebas. Jurnal Manajemen Indonesia, 16(2), 136–147.
https://doi.org/10.1002/mop
Andrianto, M. S. (2016). Strategi Kesiapan UMKM Bogor dalam Menghadapi
Persaingan Global, 11(2).
Suparjo. (2016). Perumusan Strategi Pemasaran Usaha Kecil Menengah dengan
Pendekatan SWOT Analisis untuk Meningkatkan Pemasaran ( Study Kasus
UD Ryan Colection ). Jurnal Hasil Penelitian LPPM Untag Surabaya,
01(01), 1–10.
Kreatif, N., Natural, M., Ngehe, M., Jamu, S. O., Boiler, M., Trusmi, B., …
Upnormal, W. (2012). Strategi Digital Marketing Dan Implikasinya Pada,
(April 2015).
Banjarmasin, D. Di. (n.d.). Analisis Referensi Konsumen Dalam Memposisikan
Produk Khas, 260–271.
Sekaran, Uma, 2006, research Methods For Business, Tujuan Studi: Eksploratif,
Deskriptif, Pengujian Hipotesis (Analitis dan prediktif), Analisi studi kasus,
Edisi 4, 158-160. (n.d.).
baharuddin, n. (2014, november 20). ACFTA-AFTA dan tantangannya bagi
perekonomian indonesia. Retrieved from http://nursal576.blogspot.com:
http://nursal576.blogspot.com/2014/11/v-behaviorurldefaultvmlo_20.html
Murhan. (2016, september 20). Jumlah UKM Banyak, Tapi Kurang Kreatif.
Retrieved from http://banjarmasin.tribunnews.com:
http://banjarmasin.tribunnews.com/2016/09/20/jumlah-ukm-banyak-tapi-
kurang-kreatif
Rochimudin. (2013, maret 10). ACFTA (Kawasan Perdagangan ASEAN-Cina).
Retrieved from http://pkndisma.blogspot.com:
http://pkndisma.blogspot.com/2013/03/acfta-kawasan-perdagangan-asean-
cina.html
Ryanadikara. (2014, agustus 20). Sifat-Sifat Yang Harus Dimiliki Oleh
Wirausaha. Retrieved from ryanrichmaster.wordpress.com:
https://ryanrichmaster.wordpress.com/2014/08/20/sifat-sifat-yang-harus-
dimiliki-oleh-wirausaha/

ISSN 2541-6014 (Cetak)


ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

90

You might also like