Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Mintaraga Eman Surya
ِوَمَا يُؤْمِنُ أَ ْكثَرُ ُه ْم بِاهلل
َإِِالَّ وَ ُهمْ مُشْرِكُوْن
“Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman
kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah
(dengan sembahan-sembahan lain).”
(Q.S. Yusuf 12 : 106)
ومع هذا إن وجد منهم بعض اإليمان فال { ُي ْؤمنُ
ِ ََُُْ ْ ه ه َ ُ ْ ُ ْ ُ َ
اَّلل ِإَّل وهم مش ِركون } فهم وإن أقروا
أكثرهم ِب ِ
بربوبية هللا تعالى ،و أنه الخالق الرازق املدبر
لجميع األمور ،فإنهم يشركون في ألوهية هللا
وتوحيده ،فهؤَّلء الذين وصلوا إلى هذه الحال لم
يبق عليهم إَّل أن يحل بهم العذاب ،ويفجأهم
العقاب وهم آمنون.
(السعدي)
أى :وما يؤمن أكثرهؤَّلء الضالين باهلل في إقرارهم
بوجوده ،وفي اعتر افهم بأنه هو الخالق ،إَّل وهم
مشركون به في عقيدتهم وفي عبادتهم وفي
تصرفاتهم ،فإنهم مع اعتر افهم بأن خالقهم
وخالق السموات واألرض هو هللا لكنهم مع ذلك
بالعبادة ويقولون ما أصنامهم إلى كانوا يتقربون
َ ْ ُ ُ ُ ْ ه ُ َ ُ َ ه ُْ
َّللا زلفى(.الوسيط
نعبدهم ِإَّل ِليق ِربونا ِإلى ِ
لطنطوى)
: َُعنْ أَبِي مُوْسىَ األَشْعَرِى رَضِيَ اهللُ عَنْه
: َقَالَ رَسُوْلُ اهللِ صَلَّى اهللُ عََليْهِ وَسَلَّم
ِلس ْو َداِء الصَّمَاء
َّ ِإنَّهُ أَخْفَى ِمنْ دَِبْيبِ النَّمْلَةِ السَّ ْودَاءِ عَلىَ الصَّخْ َرةِ ا
“Dari Abu Musa al Asy’ary RA : Bersabda Rasulullah SAW :
Sesungguhnya syirik itu lebih samar/tersembunyi dari
langkah seekor semut hitam pada batu karang hitam
yang membisu”
(HR. Ahmad Jilid 4 : hal 403)
SYIRIK
ويَعْبُدُونَِمنْ دُونِ اهللِ
ُرُهمْ وَاليَنْفَعُُهمْ ويَُقولُوَن هَؤُالءِ مَا الَيضُّ
شُفَعَاؤُنَا عِنْ َد اهللِقُْلأَتُنَِّبِئُونَ اهللَِبمَا اليَْعَلُم
ض سُبْحَانَهُ لسمَاوَاتِ وَالفِي األْر ِ فِي ا َّ
وَتَعَالَى عَمَّايُشْرِكُونَ
)(Q.S. Yunus 10 : 18
“Dan mereka beribadah
kepada selain Allah (yaitu) apa yang
tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada
mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka
berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada
Kami di sisi Allah". Katakanlah: "Apakah kalian mengabarkan
kepada Allah apa yang tidak diketahui-
Nya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?“ Maha
suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang
mereka mempersekutukan (itu).”
(QS. Yunus 10; 18)
ََ ُْ ُ َ
قول تعالى{ :ويعبدون} أي :املشركون املكذبون
لرسول هللا ـ صلى هللا عليه وسلم
ْ ُ ُ ْ ُ ن ه َ َ َ ُ ُّ ُ ْ َ َ َ ْ َ
َّللا ما َّل يضرهم وَّل ينفعهم} أيَّ :ل تملك { ِمن دو ِ ِ
تدفع عنهم شيئا. َّل و النفع من ة ر ذ مثقال لهم
َ َُ ُ َ َ َُ ََُ ُ َ
{ويقولون} قوَّل خاليا من البرهان{ :هؤَّل ِء شفعاؤنا
ه َ ْ
َّللا} أي :يعبدونهم ليقربوهم إلى هللا ،ويشفعوا ِعند ِ
لهم عنده ،وهذا قول من تلقاء أنفسهم ،وكالم ابتكروه
هم(.،السعدى)
ُ َوِإذَا سَأَلكَ ِعبَادِي َعنِِّي فَإنِِّيقَرِيبٌأُجِي
ب
ََدعَْوةَ الدَّاعِِإذَا دَعَانِفَلْيَسْتَجِيبُوالِي وَلْيُْؤِمنُوابِيلَعَلَّهُمْيَرْشُدُون
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu
tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku
mengabulkan permohonan orang yang
berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku, maka harus-
lah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan
mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu
berada dalam kebenaran.”
(QS. Al-Baqarah 2:186)
ًَرعًا وَخُْفيَةُّاْدعُوا رَبَّ ُكمَْتض
َِب اْلمُْعتَدِين
ُّ ِإنَّهُ اليُح
“Berdo'alah kepada Rabbmu dengan
berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas.”
(QS.Al-A'raf 7:55)
َصنيَلَهُ الدِِّين
ِ خِل
ْ ُفَاْدعُوا اهللَم
َولَوْكَرَِهالْكَافِرُون
“Maka beribadahlah kepada Allah dengan
memurnikan ibadah kepada-Nya,
meskipun orang-orang kafir tidak
menyukai(nya).”
(QS. Al-Mu'min 40:14)
َ ُ َ َ ْ ُ َ ه ُ ْ َ
وقوله ( :فادعوا َّللا مخ ِل ِصين له ا ِلدين ) يقول
ََْ َ َ ه َه
تعالى ذكره لنبيه محمد صلى هللا علي ِه وسلم
وللمؤمنين به ,فاعبدوا هللا أيها املؤمنون له,
مخلصين لهْ َالطاعة غيرمشركين به شيئا مما ََ ْ َ
َ ُ َ
دونه ( ولو ك ِره الكا ِفرون ) يقول :ولو كره عبادتكم
إياه مخلصين له الطاعة الكافرون املشركون في
عبادتهم إياه األوثان واألنداد( .الطبرى)
Wasaail Syirkiyah
Wasaail Syirkiyah :
Hal-hal atau sarana yang dapat mengantarkan kepada
perbuatan syirik
Kuburan
• Maksudnya menjadikan kuburan sebagai sarana
kesyirikan, seperti :
1. Menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah :
a. Membangun masjid di atas atau area tanah kuburan para
Nabi atau orang sholeh
عن عائشة رضي اهلل عنها قالت :ملا كان مرض النيب صلى اهلل عليه وسلم تذاكر
بعض نسائه كنيسة بأرض احلبشة يقال هلا :مارية وقد كانت أم سلمة وأم حبيبة
قد أتتا أرض احلبشة فذكرن من حسنها وتصاويرها قالت [ :فرفع النيب صلى
اهلل عليه وسلم رأسه ] فقال ” :أولئك إذا كان فيهم الرجل الصاحل بنوا على قربه
يوم القيامة مسجدا ثم صوروا تلك الصور أولئك شرار اخللق عند اهلل
Dari Aisyah RA, dia bercerita, ketika Nabi SAW jatuh sakit, maka beberapa
orang isteri beliau sempat membicarakan tentang sebuah gereja yang
terdapat di negeri Habasyah (Ethiopia), yang diberi nama : Maria – Ummu
Salamah dan ummu Habibah sudah pernah mendatangi negeri Habasyah –
kemudian mereka menceritakan tentang keindahan gereja dan gambar-
gambar yang terdapat di dalamnya. Aisyah bercerita :”Kemudian Nabi SAW
mengangkat kepalanya seraya berucap : ‘Mereka adalah orang-orang yang jika
ada orang shalih di antara mereka yang meninggal dunia, maka mereka akan
membangun masjid di makamnya, lalu mereka memberi berbagai macam
gambar di tempat tersebut. Mereka adalah seburuk-buruk makhluk di sisi
Allah (pada Hari Kiamat kelak).
(HR. Bukhari ,(I/416 dan 422), Muslim (II/66), an Nasaa’I (I/115), Ahmad (VI/51))
b.Beribadah di kuburan dengan
keyakinan lebih utama
karena keutamaan Nabi atau
orang sholeh yang dikubur
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu),
hingga apabila datang kematian kepada
seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku
kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat
amal yang saleh terhadap yang telah aku
tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu
adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di
hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka
dibangkitkan [QS. Al Mu’minuun: 99-100].
Dan tidak (pula) sama orang-orang yang
hidup dan orang-orang yang mati.
Sesungguhnya Allah memberi
pendengaran kepada siapa yang
dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali
tiada sanggup menjadikan orang yang
di dalam kubur dapat mendengar.
[QS. Faathir: 22].
Sesungguhnya kamu tidak dapat
menjadikan orang-orang yang mati
mendengar dan (tidak pula) menjadikan
orang-orang yang tuli mendengar
panggilan, apabila mereka telah
berpaling membelakang.
[QS. An Naml 80]
Maka sesungguhnya kamu tidak akan
sanggup menjadikan orang-orang yang
mati itu dapat mendengar, dan
menjadikan orang-orang yang tuli dapat
mendengar seruan, apabila mereka itu
berpaling membelakang.
[QS. Ar-ruum: 52]
Dari Aisyah dan Ibnu Abbas Radhiyallaahu ‘anhumaa, bahwasanya
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi Wasallam menghadapi sakaratul maut,
maka beliau menempelkan ujung baju beliau ke wajah beliau sendiri.
Dan ketika ujung baju itu telah menutupi wajahnya, maka beliau
membukanya kembali seraya bersabda, “Laknat Allah atas orang-
orang Yahudi dan Nashrani, mereka telah menjadikan kuburan Nabi-
nabi mereka sebagai masjid.” Aisyah Radhiyallaahu ‘anhaa, “Beliau
memperingatkan agar tidak melakukan seperti apa yang mereka
lakukan.”
(HR.Bukhari (I/422, VI/386, dan VIII/116), Muslim (II/67)
Kitab Fathul Baari, Ibnu Rajab :
“
”hadits ini menunjukkan diharamkannya
membangun masjid di atas makam/kuburan orang-
orang shalih dan melukis gambar mereka di sana,
sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang
Nasrani. Tidak diragukan lagi, masing-masing dari
kedua hal tersebut adalah haram : melukis manusia
itu diharamkan, seperti halnya membangun masjid
di atas kuburan itu sendiri juga diharamkan.
Sebagaimana hal tersebut tlah ditunjukkan oelh
nash-nash lain yang sebagian di antaranya akan
kami sampaikan lebih lanjut...”
”... Dia mengatakan bahwa gambar-gambar yang terdapat
di dalam gereja yang disebutkan oleh Ummu Salamah dan
Ummu Habibah terlukis di dinding dan semisalnya, yang
tidak memiliki bayangan. Dengan demikian, melukis
gambar, seperti gambar para Nabi dan orang-orang shalih
dengan tujuan untuk mencari berkah atau digunakan
untuk mendapatkan syafa’at adalah diharamkan dalam
Islam. Yang demikian itu sejenis dengan penyembahan
berhala. Dan Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam sendiri telah
memberitahukan bahwa pelakunya merupakan makhluk
paling jahat di sisi Allah pada hari Kiamat kelak...”
”... Melukis gambar orang dengan tujuan untuk
mencontoh dengan melihatnya, mengkultuskannya
atau untuk kesenangan adalah haram dan
termasuk dosa besar, dan pelakunya akan
mendapatkan siksaan yang paling keras pada hari
Kiamat kelak, karena dia termasuk orang yang
zhalim yang menyerupai perbuatan Allah
Subhaanahu Wa Ta’ala yang sesungguhnya tidak
akan pernah mampu dilakukan oleh selain diri-Nya.
Dan sesungguhnya Allah Maha tinggi, tidak ada
sesuatu pun yang setara dengan-Nya, baik dalam
Dzat, sifat, maupun perbuatan Nya Subhaanahu Wa
Ta’ala.”
“
“Ketahuilah, sesungguhnya orang-orang sebelum
kalian telah menjadikan makam Nabi-nabi mereka
dan orang-orang salih di antara mereka sebagai
masjid. Maka, janganlah kalian menjadikan kuburan
sebagai masjid. Sesungguhnya aku melarang kalian
melakukan hal tersebut.”
(HR. Ibnu Abi Syaibah (II/83/2 dan II/376), dari al
Harits an Najrani )
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
bersabda :
Dari Abu al-Hayyaj al-Asadiy, ia berkata : Ali bin Abi Thalib berkata
kepadaku : Aku mengutusmu sebagaimana Rasulullah saw
mengutusku bahwa janganlah kamu membiarkan suatu patung
kecuali kamu menghapusnya, dan (janganlah kamu membiarkan)
kuburan yang dimuliakan kecuali kamu meratakannya. (HR. Muslim,
Abu Daud, Tirmidzi, Nasai, dan Ahmad)
b. Menerangi dan menyalakan lampu di atas kuburan.