You are on page 1of 16

KKN BACK TO VILLAGE/BTV 2

SABASING : Sanggar Bermain Bahasa Inggris Sebagai Sarana Alternatif


Tentor dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Anak-Anak di Kedawung,
Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember

Muhammad Rizqi Maulana

Dr. Agustina Dewi S., S.S., M.Hum.

Program Studi Sarjana Fisika, Fakultas MIPA,

Universitas Jember
arizalbiruni@gmail.com agustina.sastra@unej.ac.id
ABSTRACT : Coronavirus (Covid19) is an outbreak of the new SARS-CoV-2
virus. This outbreak began in Hubei Province, People's Republic of China and
has spread widely to various countries in the world. This caused the world
health organization (WHO) to declare a global health emergency on January
30, 2020. The Covid19 virus caused various kinds of losses in several aspects
such as economy, health, politics, tourism, and education. On March 15, 2020,
in a press conference at the Bogor Palace, President Jokowi appealed to all
Indonesian people to carry out various activities at home, such as worship,
work, and studying at home. The online learning system is carried out in all
lines of educational institutions in Indonesia. Kedawung area, Gebang Village,
Patrang District, Jember Regency is one of the areas that applies learning from
home. The Universitas Jember BTV II KKN Program is carried out
independently and carries the concept of "Back To Village". The innovation
given is the English play studio program or SABASING. This program invites
English tutors to create innovative activities during the pandemic so that they
can increase children's focus and pleasure. The final result of this program is a
video voiceover from the Toy Story 4 movie which has been published on the
YouTube channel. This program is a reference for the next KKN program to be
more innovative with the themes given from the KKN team.

Keyword : Impact of Covid19, Learning Support Innovations, English

ABSTRAK: Virus Corona (Covid19) merupakan wabah virus baru SARS –


CoV – 2. Wabah ini bermula pada Provinsi Hubei, Republik Rakyat China dan
telah menyebar luas ke berbagai negara di dunia. Hal tersebut menyebabkan
organisasi kesehatan dunia (WHO) mengumumkan keadaan darurat kesehatan
global pada tanggal 30 Januari 2020. Virus Covid19 ini menyebabkan berbagai
macam kerugian pada beberapa aspek seperti ekonomi, kesehatan, politik,
pariwisata, hingga pendidikan. Pada tanggal 15 Maret 2020 dalam konferensi
pers di Istana Bogor Presiden Jokowi menghimbau kepada seluruh masyarakat
Indonesia untuk melakukan berbagai kegiatan di dalam rumah saja seperti
beribadah, bekerja, hingga beajar di rumah. Sistem pembelajaran daring
dilakukan diseluruh lini instansi pendidikan di Indonesia. Daerah Kedawung,
Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember merupakan salah
satu daerah yang menerapkan belajar dari rumah. Program KKN BTV II
Universitas Jember dilakukan secara mandiri dan mengusung konsep ‘Back To
Village’. Inovasi yang diberikan yaitu program sanggar bermain bahasa inggris
atau SABASING. Program ini mengajak tentor bahasa inggris untuk membuat
suatu kegiatan inovatif selama pandemi sehingga dapat meningkatkan fokus dan
rasa senang anak. Hasil akhir dari program ini yaitu video voiceover dari film
Toy Story 4 yang sudah di publis di channel youtube. Program ini sebagai acuan
program KKN selanjutnya untuk lebih berinovasi dengan tema yang diberikan
dari pihak tim KKN.

Kata Kunci : Dampak Covid19, Inovasi Pendukung Pembelajaran, Bahasa


Inggris

PENDAHULUAN
Virus Corona (Covid19) merupakan wabah virus baru SARS – CoV – 2.
Wabah ini bermula pada Provinsi Hubei, Republik Rakyat China dan telah
menyebar luas ke berbagai negara di dunia. Hal tersebut menyebabkan
organisasi kesehatan dunia (WHO) mengumumkan keadaan darurat kesehatan
global pada tanggal 30 Januari 2020. Pemberitahuan kasus terus meningkat
setiap harinya di China dan dapat dilacak secara nyata melalui web yang
disediakan oleh Universitas Johns Hopkins 1 dengan beberapa forum lainnya.
Pada bulan februari 2020 China menanggung beban morbiditas dan mortalitas
yang cukup besar (Velavan, 2020).
Pada akhir Maret tahun 2020 sudah terkonfirmasi sekitar 1.528 jiwa
yang terpapar kasus COVID-19 di Indonesia. Kasus kematian akibat dari
paparan wabah tersebut mencapai 136 kasus kematian. Kefatalan kasus ini lebih
tinggi dari masyarakat yang terpapar di China yaitu sekitar 8,9% dibanding 4%
kasus di China. Berdasarkan hal urgent tersebut, presiden Indonesia
memutuskan untuk menerapkan pembatasan sosial atau yang sering disebut
sebagai Social Distancing. Penerapan kebijakan tersebut berdasarkan Hukum
Karantina Kesehatan tahun 2018. Pemerintah menekankan perlunya karantina
di rumah masing-masing bagi warga negara Indonesia (Setiati, 2020).
Virus Covid19 ini menyebabkan berbagai macam kerugian pada
beberapa aspek seperti ekonomi, kesehatan, politik, pariwisata, hingga
pendidikan. Pada tanggal 15 Maret 2020 dalam konferensi pers di Istana Bogor
Presiden Jokowi menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk
melakukan berbagai kegiatan di dalam rumah saja seperti beribadah, bekerja,
hingga beajar di rumah. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir
penyebaran wabah Covid19 di Indonesia. Surat edaran Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan
kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid19 menjelaskan
terkait dengan belajar di rumah atau Study From Home. Surat tersebut
menerangkan bahwa belajar dari rumah dilakukan dengan cara daring (online).
Penerapan belajar dari rumah ini diterapkan dari mulai tingkat Playgroup
hingga tingkat Perguruan Tinggi (Dewi, 2020).

Sistem pembelajaran secara daring (online) juga diterapkan pada seluruh


Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia, salah satunya Universitas Negeri
Jember. Begitu pula pelaksanaan KKN yang juga harus dilaksanakan dengan
sistem daring di desa masing-masing. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan
salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh bagi mahasiswa S1. Umumnya,
KKN ini dilaksanakan oleh mahasiswa S1 semester 6 atau 7. KKN merupakan
mata kuliah pengabdian masyarakat yang terjun langsung di tengah-tengah
masyarakat desa. KKN ini ditujukan agar mahasiswa dapat merasakan kepekaan
problematika yang terdapat di sekitar masyarakat. Pada tahun ini, KKN yang
dilaksanakan berbeda dengan KKN sebelum-sebelumnya. Hal tersebut
dikarenakan wabah Covid19 yang mengubah segala tata cara berkehidupan
sampai pada ranah pendidikan. KKN kali ini dilaksanakan secara mandiri oleh
mahasiswa yang bersangkutan dan dilaksanakan di desa masing-masing (Back
To Village). Kegiatan KKN ini dilaksanakan di daerah Kedawung, Kelurahan
Gebang, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.
Daerah Kedawung terletak di Kelurahan Gebang, kecamatan Patrang,
kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. kelurahan Gebang memiliki luas daerah
sebesar 4,26 km2. Pada kelurahan Gebang terdapat banyak institusi pendidikan
mulai dari tingkat SD, MI, Mts, MA, SMP, dan SMK. Berdasarkan hal tersebut,
banyak anak-anak yang menimba ilmu di daerah kelurahan ini. Namun,
dikarenakan terjadi musibah wabah covid19 maka aktivitas di sekolah pun tidak
berjalan sebagaimana mestinya. Berbagai macam aktivitas sekolah seperti belajar
mengajar dilaksanakan secara daring. Selain itu,banyak tugas-tugas sekolah yang
dilakukan secara online seperti menggunakan google form dan aplikasi online
semacam itu. Selain itu, media online zoom dan google classroom juga mulai
digunakan dibeberapa instansi sekolah. Berbagai macam metode dilakukan agar
anak-anak dapat terus menimba ilmu.

Pada masa pandemi ini, anak-anak di kelurahan Gebang melakukan


sekolah dengan cara daring. Pada masa-masa daring ini, banyak anak yang
mengalami kesulitan dalam menerima materi pelajaran. Hal tersebut akan
berdampak buruk kedepannya bagi anak-anak. Berbagai macam mata pelajaran
seperti matematika, IPA, dan bahasa akan sulit diterima ketika anak atau siswa
yang bersangkutan tidak bisa fokus saat mengikuti kelas secara daring. Selain
penyampaian yang disampaikan secara daring, banyak tugas yang harus
diselesaikan pada saat jam pelajaran. Ketika anak atau siswa sudah merasa
bosan, maka akan mempengaruhi tingkat fokus pada anak. Maka dari itu, ada
beberapa konsep pembelajaran yang seru agar bisa meningkatkan fokus anak-
anak dalam belajar.

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan KKN BTV II ini yakni


dengan membuat suatu program kerja bersama dengan mitra (tentor bahasa
inggris) untuk meningkatkan rasa senang anak dalam belajar di masa pandemi
ini. Program yang ditawarkan oleh penulis yaitu program SABASING. Program
ini memiliki kepanjangan yaitu sanggar bermain bahasa inggris. Melalui
program ini penulis berharap agar anak-anak terutama di daerah kedawung,
kelurahan Gebang dapat merasakan asyiknya belajar bahasa inggris melalui
beberapa kegiatan yang telah disiapkan oleh penulis.Program ini nantinya akan
diserahkan kepada mitra dan penulis sebagai fasilitator sekaligus mendampingi
mitra untuk membuat kegiatan asyik dalam proses program SABASING.
Program ini mencakup berbagai macam kegiatan game kecil hingga pengisian
suara atau voiceover beberapa bagian film anak-anak. Pada akhir program ini
dilakukan proyek akhir berupa pengisian suara anak-anak kedalam video bagian
dari film yang telah dipilih. Videotersebut nantinya akan diunggah ke channel
youtube KKN dan channel youtube penulis.

PEMBAHASAN

KKN BTV II ini dilakukan oleh penulis selama 45 hari. Penulis


termasuk kedalam kelompok 03 dari KKN tahun ini. Program KKN tahun ini
diharapkan dapat membantu anak-anak khususnya di daerah Kedawung untuk
meningkatkan fokus dan rasa senang dalam belajar di masa pandemi ini. Selain
itu, program KKN ini dilaksanakan untuk memenuhi mata kuliah universitas
sebanyak 3 sks serta dapat mengimplementasikan ilmu yang telah di dapatkan
di dalam bangku kuliah. Program ini juga dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam mengolah serta mengelola sumber daya manusia
(SDM) maupun sumber daya alam (SDA) yang ada di lingkungan desa masing-
masing. Tema yang diambil oleh penulis dalam menjalankan program KKN
tahun ini yaitu program inovasi pendukung pembelajaran anak sekolah saat
Covid19. Tema tersebut diharapkan dapat meningkatkan kreativitas penulis
dalam hal kegiatan peningkatan kemampuan berbahasa asing anak-anak melalui
program inovasi yang telah disusun dan didiskusikan bersama dengan mitra
program KKN. Program tersebut yakni program SABASING.
Program KKN Back To Village yang dilaksanakan oleh penulis,
dilakukan di daerah Kedawung, Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang,
Kabupaten Jember. daerah Kedawung terletak di tengah-tengah bagian barat
daerah Kelurahan Gebang. Kelurahan Gebang sendiri terdiri dari beberapa
lingkungan. Lingkungan di daerah Kelurahan Gebang diantaranya yaitu Gebang
Darwo Barat, Gebang Darwo Timur, Gebang Poreng, Gebang Tengah, Gebang
Tunggul, dan Kedawung Lor. Program KKN ini dilaksanakan di salah satu
lingkungan tersebut yakni lingkungan Kedawung.
Pandemi Covid19 berdampak pada beberapa lini kehidupan
salahsatunya adalah lini pendidikan. Pada masa pandemi ini, semua instansi
sekolah menerapkan program ‘Everything From Home’ termasuk salah satunya
yaitu ‘Study From Home’. Pada daerah Kedawung juga banyak anak-anak yang
belajar dari rumah. Berbagai macam mata pelajaran diajarkan melalui daring.
Tidak luput diantara mata pelajaran tersebut juga terdapat tugas-tugas yang
harus diselesaikan oleh anak-anak. Pada beberapa kasus, anak-anak merasa
bosan dan tidak fokus ketika hanya diberikan tugas atau saat kelas daring. Hal
tersebut menjadi suatu masalah yang perlu dipecahkan. Maka dari itu program
SABASING ini diusung untuk memfasilitasi mitra agar anak-anak tidak merasa
bosan dan tidak fokus saat belajar sesuatu.
Program SABASING diusulkan oleh penulis sebagai salah satu program
hasil dari tema KKN yang diambil oleh penulis. Program tersebut diusulkan
kemudian di diskusikan bersama dengan mitra. Mitra pada program ini
merupakan tentor bahasa Inggris dan berlatar belakang pendidikan bahasa
Inggris. Berbagai macam inovasi muncul bersama dengan diskusi yang
dilakukan oleh penulis dengan mitra. Inovasi-inovasi tersebut seperti menebak
kata bahasa Inggris dengan game kahoot, menonton film berbahasa inggris, dan
beberapa kegiatan seperti beradu dialog bahasa inggris dan mengisi suara pada
dialog film yang telah ditentukan. Selain itu, perlu adanya roadmap kegiatan
yang akan dilakukan selama menjalankan KKN di daerah Kedawung.

Gambar 1.1 Roadmap Kegiatan KKN03 SABASING

Kegiatan-kegiatan telah dirancang sesuai dengan hasil diskusi bersama


dengan mitra KKN. Kegiatan KKN dilaksanakan selama 45 hari dengan
pembagian pekan selama 7 pekan pelaksanaan. Program-program kegiatan telah
disusun dan disebar ke 7 pekan pelaksanaan KKN. Beberapa diantara
kegiatannya dari mulai pekan pertama yakni observasi. Kemudian, dilanjutkan
ke pekan kedua untuk sosialisasi program kegiatan KKN. Setelah itu, dilakukan
pelaksanaan bersama dengan mitra di pekan ketiga hingga pekan kelima.
Selanjutnya pada pekan keenam merupakan proses edit projek akhir kegiatan
SABASING dan juga evaluasi bersama dengan mitra. Pada pekan terakhir,
yaitu pada pekan ketujuh dilakukan penarikan program KKN BTV II
Universitas Jember tahun 2021. Setelah itu akan diadakan ujian akhir KKN
bersama dengan dosen pembimbing lapang (DPL).

Pada pekan pertama dilakukan observasi. Observasi yang dilakukan


berupa mencari problematika yang ada di daerah Kedawung berdasarkan topik
yang diambil oleh penulis, yakni topik inovasi pendukung pembelajaran saat
masa pandemi covid19. Problematika yang ditemukan yaitu seperti yang telah
dijelaskan pada paragraf sebelumnya, yaitu berkurangnya tingkat fokus dan
tingkat kesenangan anak saat melaksanakan kegiatan belajar atau sekolah dari
rumah via daring. Hal tersebut memicu penulis untuk membuat suatu inovasi
yang berbeda dari kegiatan lainnya, yaitu belajar bahasa asing terutama bahasa
Inggris dengan cara yang asyik. Ide atau gagasan tesebut muncul dari saat
persuli pertama dengan dosen pembimbing lapang. Pada saat itu dosen
pembimbing lapang ibu Dewi memberikan berbagai macam contoh kegiatan
yang out of the box. Hal tersebut kemudian menjadi dasar penulis dalam
mengembangkan gagasan program kegiatan KKN SABASING.

Pada minggu pertama juga dilakukan diskusi bersama dengan mitra


untuk membentuk beberapa macam kegiatan SABASING. Mitra dengan latar
belakang pendidikan bahasa inggris menjadi acuan dalam pemilihan setiap
inovasi yang didiskusikan. Inovasi program yang tersusun yaitu tebak kata
bahasa inggris melalui game kahoot, game ini untuk menambah kosa kata
bahasa inggris. Kemudian ada reading dialogue, speaking session, dan yang
pasti terdapat projek akhir berupa pengisian suara dialog bahasa inggris oleh
anak-anak. Proyek akhir tersebut dirancang menggunakan cuplikan film Toy
Story 4. Diskusi dengan mitra tersebut dilakukan agar program kerja yang
dirancang semakin matang dan dapat dilakukan sesuai dengan rencana kegiatan
yang telah disusun sebelumnya. Selain itu, penulis juga mempersiapkan berkas-
berkas administrasi KKN seperti berita desa dan timeline program KKN selama
45 hari kedepan pada minggu pertama.
Sosialisasi dilakukan pada minggu kedua. Pada minggu ini, setelah
minggu sebelumnya dilakukan observasi ke daerah Kedawung dilakukanlah
sosialisasi. Pada sosialisasi ini penulis mengajak mitra untuk bertemu secara
langsung dengan anak-anak Kedawung. Sosialisasi ini dilakukan di salahsatu
rumah anak-anak di daerah Kedawung. Pada saat sosialisasi dilakukan, penulis
memperkenalkan diri begitu juga dengan mitra memperkenalkan diri. Setelah
itu, di tawarkan kegiatan-kegiatan menarik yang telah didiskusikan bersama
dengan mitra sebelumnya kepada anak-anak. Anak-anak tersebut sangat
antusias ketika diajak untuk mengisi suara dalam bahasa inggris. Sosialisasi ini
ditujukan agar anak-anak dapat memahami beberapa kegiatan menarik untuk 45
hari kedepan bersama dengan penulis dan mitra.

Gambar 1.2 Sosialisasi Program KKN Kepada Perwakilan Anak-Anak


Kedawung

Pelaksanaan kegiatan SABASING dimulai pada minggu ketiga. Pada


minggu ketiga ini penulis mendampingi mitra untuk melaksanakan kegiatan
pertama. Kegitan pertama yaitu mitra mengajarkan bahasa inggris dasar kepada
anak-anak di Kedawung. Proses pengajaran tersebut dilakukan dengan bercerita
namun menggunakan bahasa inggris. Selain itu, anak-anak juga membaca
beberapa naskah narasi berbahasa inggris. Pertemuan pada minggu ketiga ini
merupakan pijakan awal untuk mitra menentukan atau menganalisis
kemampuan anak-anak dalam berbahasa inggris. Selain itu, anak-anak diberikan
jajanan sederhana untuk menemani pembelajaran. Pada minggu ketiga ini
diawal pertemuan anak-anak menyaksikan film bersama-sama. Film yang
diberikan yaitu film Toy Story 4. Film tersebut merupakan film pilihan yang
nantinya akan menjadi bahan pengisisan suara oleh anak-anak.

Pada minggu keempat dilakukan pembacaan dialog berbahasa inggris.


Pada minggu ini dilakukan beberapa latihan membaca dialog berbahasa inggris.
Anak-anak sangat antusias dengan kegiatan ini. Pembacaan naskah dialog ini
dilakukan dengan praktik berbicara dua arah secara langsung. Naskah dialog
yang dipraktekkan belum menggunakan naskah cuplikan film yang akan di
dubbing. Naskah yang digunakan merupakan naskah dialog berbahasa inggris
singkat yang kosa kata dalam naskah tersebut mudah difahami oleh anak-anak.
Kosa kata yang diberikan pada naskah tersebut merupakan kosa kata pada
kehidupan sehari-hari sehingga anak-anak mudah memahami kalimat atau kata
yang dimaksud pada naskah dialog tersebut. Selanjutnya, dilakukan praktek
secara langsung oleh anak-anak dibantu dengan mitra. Penulis disini bertugas
sebagai fasilitator sekaligus pendamping mitra untuk menjalankan inovasi-
inovasi pembelajaran yang telah didiskusikan sebelumnya. Setelah beberapa
kali mempraktikkan naskah dialog berbahasa inggris. Selanjutnya yaitu
pembagian tokoh fiksi yang akan digunakan untuk pengisian suara. Berdasarkan
film yang telah dipilih, terdapat tiga tokoh atau karakter utama pada naskah
dialog cuplikan film Toy Story 4 yang telah dipilih. Tokoh-tokoh fiksi tersebut
dipilih oleh mitra dan penulis saat diskusi. Setiap anak mewakili satu tokoh
fiksi untuk kemudian nantinya akan diisikan suara anak-anak untuk dialog yang
telah disediakan. Tokoh-tokoh fiksi yang diambil yaitu Sheriff Woody, Buzz
Lightyear, dan Boo Peep. Selain ketiga tokoh fiksi tersebut, terdapat beberapa
karakter tambahan yang digunakan seperti Bunny, Ducky, Slink, Voice Box,
Rex, dan Jessie. Setelah pembagian tokoh fiksi selesai, kemudian dilanjutkan
dengan pelatihan membaca dialog cuplikan film tersebut.

Pada minggu kelima dilakukan latihan pembacaan naskah dialog


terakhir dan persiapan untuk pengisian suara tokoh fiksi. Kegiatan yang
dilakukan yaitu mendampingi mitra dalam mengajar anak-anak untuk berlatih
membaca dialog naskah cuplikan film. Kegiatan tersebut hampir sama dengan
kegiatan-kegiatan di minggu sebelumnya. Namun, disela-sela waktu berlatih,
mitra menyisipkan game untuk menambah kosa kata anak-anak berkaitan
dengan bahasa inggris. Kosa kata yang digunakan adalah kosakata yang
digunakan pada kehidupan sehari-hari. Game tersebut menggunakan aplikasi
online yaitu kahoot. Pada permainan tersebut anak-anak diharuskan menebak
gambar atau nama dari gambar yang ada di layar gadget yang muncul dengan
kosa kata yang sesuai dengan gambar yang diberikan. Setelah selesai terjawab
semua pertanyaan tersebut, anak-anak akan mendapatkan nilai atau score
permainan. Nilai yang paling tinggi mendapatkan doorprize berupa makanan
ringan atau snack yang dibawa oleh mitra. Selanjutnya, setelah selesai bermain
tebak kata di pertemuan selanjutnya anak-anak kembali berlatih membaca
naskah dialog bahasa inggris cuplikan film tersebut. Terdapat beberapa kendala
seperti waktu bertemu, sehingga untuk kegiatan pengisisan suara dilakukan
pada minggu keenam. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa anak yang izin
karena ada kegiatan lain yang lebih mendesak. Maka dari itu, proses pengisian
suara dilaksanakan di minggu selanjutnya yaitu minggu keenam.

Pada minggu keenam dilakukan pengisisan suara atau voiceover video


cuplikan film Toy Story 4. Kegiatan pengisian suara ini dilakukan
menggunakan beberapa alat untuk menangkap suara anak-anak. Alat tersebut
yaitu headset bermikrofon dan gadget. Anak-anak bergantian untuk
menggunakan alat tersebut. Pengisian suara ini dilakukan dengan sekali
pertemuan. Diawali dengan tokoh Boo Peep, anak pengisi suara tokoh ini
berhasil melafalkan dialog berbahasa inggris dengan lancar. Meski ada
beberapa kali yang harus diambil ulang pengisian suaranya. Kemudian,
dilanjutkan dengan tokoh fiksi Buzz Lightyear. Anak yang mengisis tokoh fiksi
ini sangat antusias dan bersemangat, meski begitu ada beberapa kosa kata yang
menurut mitra masih kurang lancar untuk pelafalannya. Kemudian tokoh fiksi
utama terakhir disuarakan oleh seorang anak lagi. Anak tersebut berhasil
melafalkan seluruh naskah dialog meski masih terbata-bata untuk melafalkan
naskah tersebut. Meski begitu, mitra membantu anak tersebut untuk bisa
melafalkan kata maupun kalimat dengan baik dan benar. Setelah semua
pengisian suara selesai, anak-anak sangat tidak sabar untuk menunggu hasil
video proek akhir program SABASING. Setelah itu, penulis dan mitra
melakukan diskusi akhir atau evaluasi hasil dari pengajaran inovatif melalui
program SABASING ini.

Gambar 1.3 Proses Pengisian Suara Tokoh Fiksi Didampingi Mitra

Pada minggu yang sama , yaitu minggu keenam penulis mulai mengedit
audio hasil pengisian suara anak-anak. Penulis dibantu dengan teman untuk
mengedit video cuplikan film tersebut. Software yang digunakan yaitu adobe
premiere pro. Pada pengerjaan editing pengisian suara kedalam video cuplikan
film Toy Story 4 dibantu dengan teman yang ahli pada bidang editing di adobe
premiere pro. Proses pengerjaan video projek akhir ini memakan waktu yang
cukup lama. Waktu yang dibutuhkan ini akibat dari beberapa kendala pada
penulis dikarenakan laptop yang digunakan editing video milik teman. Hal
tersebut sedikit menghambat proses pengerjaan dikarenakan laptop yang
digunakan editing sering dipakai untuk membuat skripsi. Sehingga tersisa
bebeapa waktu singkat di malam hari untuk proses pengerjaan video projek
akhir SABASING ini. Selain itu, meski hasil akhir dari video ini tidak lebih dari
ekspektasi penulis, namun secara keseluruhan merupakan hasil kerja keras
untuk melakukan KKN pada tahun ini secara maksimal. Setelah video projek
akhir selesai, selanjutnya yaitu proses upload di youtube channel milik KKN
kelompok 03. Pada proses upload terdapat beberapa kendala seperti video
pengisian suara yaitu cuplikan film Toy Story 4 ini dikenai hak cipta. Hal
tersebut membuat video yang terdapat di youtube terpotong atau dipotong oleh
pihak youtube. Namun, penulis mensiasati dengan membagikan video tersebut
via google drive yang dapat diakses oleh pengunjung video channel youtube
tersebut melalui link. Link tersebut disediakan di deskripsi video.

Gambar 1.4 Proses Editing Video Akhir Projek SABASING

Output dari hasil program SABASING KKN 03 BTV II Universitas


Jember yaitu berupa video projek akhir SABASING. Video tersbut sudah dapat
ditonton melalui channle youtube kelompok KKN03 dan melalui link google
drive yang sudah tersedia. Meski sempat terhalang kendala masalah hak cipta,
namun video ini tetap bisa diunggah dan disaksikan melalui google drive.
Selain itu, video ini juga bertujuan untuk memotivasi anak-anak agar dapat
berbahasa asing terutama bahasa inggris dengan baik dan benar. Selain itu,
beberapa output yang lain yaitu pengalaman yang diperoleh dari kegiatan KKN
ini. Pengalaman ini tentunya dirasakan oleh mitra dan juga anak-anak
Kedawung.

KESIMPULAN
Pandemi covid19 menyebabkan berbagai macam kendala salahsatunya di
lini pendidikan. Hal tersebut menyebabkan anak-anak sekolah harus beradaptasi
dengan program yang baru untuk menambah semangat belajar anak.
Pembelajaran daring yang dilakukan oleh anak-anak sekolah berdampak
sedikit terhadap tingkat fokus dan kondisi anak. Meski hal ini hanya terjadi pada
beberapa kasus atau bahkan banyak kasus, namun hal ini tidak boleh diabaikan
karena menyangkut pada masa depan anak.
Program sanggar bermain bahasa inggris ini diharapkan dapat menjadi
cikal bakal adanya pembelajaran-pembelajaran inovatif untuk anak-anak sekolah
di masa pandemi covid19.

SARAN
Terimakasih atas perhatian dan antusias terhadap informasi yang telah
penulis rangkum dalam penyususnan artikel ini. Saran untuk program
selanjutnya adalah harus memiliki stakeholder yang kuat agar program yang
dijalankan dapat berlangsung terus dan meninggalkan jejak baik pada
masyarakat sekitar.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada berbagai pihak yang telah
membantu dan membimbing penulis untuk menghasilkan suatu program KKN
yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar, oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada :

1. Rektor Universitas Jember,

2. Tim KKN UNEJ Back to Village II 2021 (LP2M),

3. Dr. Agustina Dewi S., S.S., M. Hum., selaku Dosen Pembimbing Lapang,

4. Sugiartono, selaku Plt Lurah Gebang,

5. Rhoudhotul Jannah, selaku Mitra kegiatan program KKN, dan

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
banyak membantu terselesaikannya kegiatan pengabdian ini.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, W. A. F. 2020. Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran


Daring di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan. 2(1): 55-61.

Rohman Hermanto., Badrudin Ali., Anwar. (2020). Pedoman Pelaksanaan


KKN Back to Village dalam Pencegahan dan Antisipasi COVID-19.
Jember : LP2M Universitas Jember.
Setiati, Siti, & Azwar, Muhammad K. .2020. COVID19 and Indonesia. Jurnal
Acta Med Indones – Indonesian Journal of International Medical,
Volume 54, No. 1, Halaman 84 – 89.
Velavan, Thirumalaisamy P., & Meyer, Christian G. .2020. The COVID-19
Epidemic. Journal of Medicine and Internasional Helath. Volume 25,
No. 3, Halaman 278 – 280.

You might also like