You are on page 1of 20

PENDAMPINGAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM

BELAJAR ASIK (AKTIF, SEMANGAT, INOVATIF,


KREATIF) DI ERA NEW NORMAL
Devita Ayu Styaningrum
Program Studi Sarjana Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Jember

devitatri11@gmail.com

Abstract :
Currently, Indonesia is in a state of a Covid-19 pandemic so that the teaching and learning
process is completely closed. This impact resulted in elementary school students not getting
material from school. One areas affected in Pesanggaran Village, Pesanggaran Subdistrict,
Banyuwangi Regency learning which is carried out at elementary schools using the distance
learning method through parental guidance, but it can be misinterpreted by students/ parents
and considered as having a not studying, the need for student assistance through the KKN
Back To Village program by inviting elementary school students to learn ASIK (Active,
Enthusiastic, Innovative, Creative) in the new normal era with the hope that students will be
more enthusiastic in learning and useful when study at home and so that students don't just
spend time playing. The method of implementation is online and offline. Offline class
activities are carried out while still paying attention to COVID-19 procedures such as using
masks, maintaining distance and washing hands and a handsanitizer has been prepared.
Online classes are easily accessible via sdunej.id.The results obtained from the KKN Back
To Village Program, the students were very enthusiastic in participating in a series of
activities. There is an increase in students' enthusiasm for learning because even though
studying at home, they can be done together but still pay attention to health protocols and
also need competitors to do something that can make themselves enthusiastic in doing it,
and this activity students become aware of the application Classrooms are carried out for
online classes as an insight into students
Keywords: COVID-19, ASIK, Elementary School

Abstrak :
Saat ini Indonesia berada dalam kondisi pandemik Covid-19 sehingga proses belajar
mengajar diliburkan secara total. Dampak tersebut mengakibatkan siswa sekolah dasar tidak
mendapatkan materi/ tugas belajar dari sekolah. Salah satu daerah yang terdampak adalah
di Desa Pesanggaran, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi pembelajaran yang
dilaksanakan pada sekolah dasar dengan metode pembelajaran jarak jauh melalui bimbingan
orang tua, namun dapat disalah artikan oleh siswa/ orang tua dan dianggap libur ataupun
tidak belajar.Berdasarkan hal tersebut, diperlukannya pendampingan siswa melalui program
KKN Back To Village di Desa Pesanggaran, Kacamatan Pesanggaran, Kabupaten
Banyuwangi dengan mengajak siswa sekolah dasar belajar ASIK (Aktif, Semangat, Inovatif,
kreatif) di era new normal dengan harapan siswa akan semakin semangat dalam belajar dan
bermanfaat ketika belajar di rumah dan agar siswa tidak hanya menghabiskan waktu bermain
saja. Metode pelaksanaan dilakukan secara online maupun offline. Kegiatan kelas offline
dilaksanakan dengan tetap memperhatikan prosedur COVID-19 seperti menggunakan

1
masker dan menjaga jarak dan cuci tangan dan sudah tersiapkan handsanitizer. Kelas online
maupun offline dengan mudah diakses melalui sdunej.id. Hasil yang didapat dari kegiatan
KKN Back To Village, para siswa sangat antusias dalam mengikuti serangkaian kegiatan.
Terjadinya peningkatan semangat belajar siswa karena walaupun belajar di rumah dan
dengan banyaknya tugas yang didapatkan dapat dikerjakan secara bersama-sama namun
tetap memperhatikan protokol kesehatan dan siswa juga membutuhkan pesaing untuk
mengerjakan sesuatu yang dapat membuat dirinya semangat dalam pengerjaannya, dan
kegiatan ini siswa jadi mengetahui aplikasi classroom yang dilaksanakan untuk kelas online
sebagai penambah wawasan kepada siswa
Keywords : COVID-19, ASIK, Sekolah Dasa

ANALISIS SITUASI
Universitas Jember melaksanakan KKN Back To pada KKN

Periode II Tahun 2020, KKN ini dilaksanakan di desanya masing-masing.

KKN ini telah disetujui oleh Universitas jember bersama Kementerian Desa

Tertinggal dan Transmigrasi RI mengangkat tema “Mewujudkan Desa

Surga Melalui KKN Tematik Universitas Jember di Era Pandemi Covid-19”.

Hal tersebut merupakan wujud dari peran nyata Universitas Jember dalam

membangun Desa (UMD) dalam mendampingi dan memberdayakan

masyarakat Indonesia. KKN Back To Village berisi tentang program tematik

yang harus dipilih oleh mahasiswa dengan permasalahan di desanya

masing-masing, pilihan program tematiknya adalah program kemanusiaan

pencegahan COVID-19, profram pemberdayaan wirausaha

masyaraka/UMKM terdampak covid-19, program kegiatan inovasi

teknologi/informasi dalam penanganan COVID-19, program pemberdayaan

BUMDES/Pemerintah desa dalam memperkuat jaring pengamanan sosial

desa saat terjadinya pandemi COVID-19, dan yang terakhir program

inovasi pendukung pembelajaran anak sekolah saat COVID-19.

2
Saat ini Indonesia berada dalam kondisi pandemic Covid-19, dimana

kondisi ini sangat berpengaruh dalam berbagai sektor diseluruh lapisan

masyarakat kota maupun masyarakat desa. Berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala

Besar dalam Rangka Pecepatan Penaganan Corona Virus Disease 2019

(COVID-19) mengatur bahwa Menteri Kesehatan menetapkan

Pembeatasan Sosial Berskala Besar berdasarkan usul

gubernur/buapti/walikota atau Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan

Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), dengan kriteria yang

telah ditetapkan. Dalam Peraturan Pemerintah tersebut, Pembatasan

Sosial Berskala Besar paling sedikit meliputi peliburan sekolah dan tempat

kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, dan/atau pembatasan kegiatan di

tempat atau fasilitas umum. Ditinjau dari Peraturan Pemerintah yang telah

disebutkan diatas, di dalam sektor pendidikan juga dipengaruhi oleh kondisi

pandemic COVID-19 yang sedang terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, di

dalam sektor pendidikan juga dapat menjadi focus telaah KKN Back To

Vilage yang dilaksanakan di desanya masing-masing, guna membatasi

dampak negatif dari pandemi COVID-19 dibidang pendidikan di desanya

masing-masing dan diharapkan pula mahasiswa dari desa tersebut dapat

mengabdi dan berkontribusi pada desanya sendiri. Pembatasan sosial

berskala besar di Indonesia salah satunya dilakukannya peliburan sekolah

ini juga memiliki berbagai dampak di setiap daerah. Seperti halnya

3
pembelajaran sekolah dasar di Desa Pesanggaran, Kecamatan

Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Semenjak terjadi pandemi COVID-

19 proses belajar mengajar diliburkan secara total sehingga siswa sekolah

dasar tidak mendapatkan materi maupun tugas dari guru. Hingga pada

akhirnya Pemerintah mengeluarkan keputusan bersama mengenai

aktivitas belajar mengajar di sekolah di tengah pandemi Covid-19. Salah

satu isi keputusan tersebut adalah membuka kembali kegiatan belajar tatap

muka di sekolah pada 85 kabupaten/kota di Indonesia yang merujuk data

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 per 15 Juni 2020 masuk

dalam zona hijau. Jumlah peserta didik di 85 kabupaten/kota itu sekitar 6%

dari populasi peserta didik seluruh Indonesia. Sedangkan, sebanyak 94%

peserta didik lainnya di zona kuning, oranye dan merah, yang tersebar di

429 kabupaten/kota, masih harus belajar dari rumah. Dari data Dinas

Kesehatan Banyuwangi pada tanggal 07 Juli 2020, Kabupaten Banyuwangi

berada pada zona kuning yang artinya siswa yang ada di Kabupaten

Banyuwangi masih harus belajar dari rumah.

Pembelajaran yang dilaksanakan pada sekolah dasar dilakukan

dengan menggunakan metode pembelajaran daring/jarak jauh dengan

melalui bimbingan orang tua namun ini dapat disalah asrtikan oleh murid

maupun orang tua dan dianggap libur dan tidak belajar. Menurut Isman

pembelajaran daring merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam

proses pembelajaran. Dengan pembelajaran daring siswa memiliki

4
keleluasaan waktu dalam belajar, dapat belajar kapanpun dan dimanapun.

Siswa dapat berinteraksi dengan guru menggunakan beberapa aplikasi

seperti classromm, video converence, telepon atau live chat, zoom maupun

melalui whatsapp group. Pembelajaran ini merupakan inovasi pendidikan

untuk menjawab tantangan akan ketersediaan sumber belajar yang variatif.

Keberhasilan dari suatu model ataupun media pembelajaran tergantung

dari karakteristik peserta didiknya. Sebagaimana dari semua yang

diungkapkan oleh Nakayama bahwa dari semua literatur e-learning

mengindikasikan bahwa tidak semua peserta didik akan sukses dalam

pembelajaran online, semua itu dikarenakan faktor lingkungan belajar dan

karakteristik peserta didik. Dan, seperti yang telah diamati siswa di

lingungan Desa Pesanggaran Kecamatan Pesanggaran khususnya dusun

Ringin Sari RT 01 RW 06 masih bisa didapati pemandangan siswa sekolah

dasar masih berkeliaran bermain saat jam-jam yang seharusnya mereka

belajar di rumah bukan malah main diluar rumah bersama teman-

temannya, Semua itu tentu dari faktor lingkungan yang membuat siswa

tersebut belum belajar atau malah tidak belajar (Nakayama M, Yamamoto

H. 2007).

Ciri abad 21 menurut kemendikbud adalah tersedianya informasi

dimana saja dan kapan saja, adanya implementasi penggunaan mesin

(komputerisasi), mampu menjangkau segala pekerjaan rutin (otomatisasi),

dan bisa dilakukan dari mana saja dan kemana saja. UNESCO telah

5
membuat empat pilar pendidikan untuk menyongsong abad 21 yaitu

learning to how (belajar untuk mengetahui), learning to do (belajar untuk

melakukan), learning to be(belajar untuk mengaktualisasikan diri sebagai

individu mandiri yang berkepribadian), learning to live together (belajar

untuk hidup bersama) dan pendidikan yang membangun kompetensi

“Partnership 21 st Century Learning” yaitu framework pembelajaran abad

21 yang menuntut peserta didik memiliki keterampilan, pengetahuan, dan

kemampuan dibidang teknologi, media dan informasi, keterampilan

pembelajaran, inovasi, dan keterampilan hidup. Oleh karena itu inovasi

pendukung pembelajaran pada siswa sangat diperlukan untuk

keberlangsungan di masa pandemi COVID-19.

Berdasarkan hal di atas program tematik yang diangkat untuk

Pengabdian Kepada Masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back

To Village adalah Program Inovasi Pendukung Pembelajaran pada Anak

Sekolah Saat COVID-19. Melalui KKN Back To Vilage Universitas Jember

Periode II pada tahun 2020 yang mengharuskan mahasiswa memprogram

KKN untuk mengabdi dan berkontribusi dalam mengatasi masalah

lingkungan desanya masing-masing. Kontribusi mahasiswa sangat

dibutuhkan untuk terjun membantu menyelesaikan masalah yang ada di

desa tempat tinggalnya dengan berkoordinasi bersama perangkat desa

setempat, dan diharapkan mahasiswa dapat melaksanakan program Kuliah

Kerja Nyata (KKN) Back To Village Universitas Jember Periode II ini dapat

6
bermanfaat untuk masyarakat. KKN yang dilakukan ini dilaksanakan secara

offline namun tetap mematahui protokol kesehatan.

SOLUSI DAN TARGET

Adapun target dan luaran dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

dan pengabdian kepada masyarakat secara spesifik akan disajikan dalam

tabel 1.

Tabel 1. Target Kegiatan

No Kegiatan Kelas Luaran Target

Waktu
1 Tatap muka Siswa memahami 09 Juli 2020

bersama siswa cara cuci tangan 6 Pukul 09.00

untuk langkah yang baik WIB

mengajarkan dan benar serta

cuci tangan 6 untuk siswa

langkah dengan mengaplikasikannya

disingkat dalam setiap

“TEPUNG kegiatan disetiap

SELACI harinya apalagi

BUTAR” untuk disaat kondisi

memudahkan pandemic COVID-

siswa dalam 19

menghafal dan

7
mengingat
2 Membuat kubus Memunculkan 11 Juli 2020

dari kertas kekreatifan pada Pukul 09.00

karton siswa, dan WIB

menciptakan

suasana belajar

yang

menyenangkan

santai dan mudah

dipahami
3 Praktek zat Menciptakan inovasi 18 Juli 2020

tunggal & zat belajar yang Pukul 09.00

campuran pada menyengkan dan WIB

tema 9 subtema mudah dipahami

1 karena dengan

media langsung

(praktek)
4 Penjelasan Menciptakan inovasi 19 Juli 2020

proses belajar yang 09.00 WIB

fotosintesis menyenangkan dan

pada tumbuhan mudah dipahami

dan menanam oleh siswa karena

bunga dengan dengan praktik

8
media tanah langsung dan untuk

mengajarkan

kepada siswa dalam

bertanam dan

merawat bunga
5 Lomba baca Membuat siswa 04 Agustus

puisi yang menyukai puisi dan 2020

awalnya telah untuk mengasah Pukul 09.00

mendalami puisi keberanian siswa WIB

terlebih dahulu tampil di depan

umum

Metode pelaksanaan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan kelas

pada Tabel 1 berdasarkan kesepakatan yang telah dilakukan bersama

target sasaran. Metode pelaksanaan dilakukan secara online maupun

offline. Kegiatan kelas offline dilaksanakan dengan tetap memperhatikan

prosedur COVID-19 seperti menggunakan masker dan menjaga jarak dan

cuci tangan dan sudah tersiapkan handsanitizer. Kelas online maupun

offline dengan mudah diakses melalui sdunej.id. Untuk kegiatan offline

disertai dengan video sebagai bukti telah mengikuti kegiatan KKN karena

untuk dilakukan online semua sangat tidak memungkinkan karena

terkendala sinyal dan yang lainnya.

9
PELAKSANAAN

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember Back To

Village ini dilaksanakan pada hari rabu tanggal 01 Juli 2020 hingga hari

sabtu tanggal 15 Juli 2929 di Desa Pesanggaran, Kecamatan

Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Metode pelaksanaan KKN yang

digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan melalui program KKN

Back To Village di Desa Pesanggaran, Kacamatan Pesanggaran,

Kabupaten Banyuwangi dengan mengajak siswa sekolah dasar belajar

ASIK (Aktif, Semangat, Inovatif, kreatif) di era new normal dengan harapan

siswa akan semakin semangat dalam belajar dan bermanfaat ketika belajar

di rumah dan agar siswa tidak hanya menghabiskan waktu bermain saja.

Selain dari tabel kegiatan di atas sebenarnya masih banyak lagi

kegiatan yang dilakukan namun diringkas menjadi seperti pada tabel 1.

Sebelum tahap pelaksanaan kegiatan kelas pada Tabel 1. mahasiswa

KKN Back To Village telah melakukan komunikasi dan permohonan ijin

kepada Kepala Desa Pesanggaran, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten

Banyuwangi untuk melaksanakan kegiatan KKN di Dusun Ringin Sari,

Desa Pesanggaran, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.

Permohonan ijin dilakukan melalui wawancara dan diskusi secara langsung

bersama Bapak Sukirno selaku Kepala Desa Pesanggaran untuk

mendiskusikan penyusunan perencanaan kegiatan dan konsep

pelaksanaan kegiatan diantarannya, yaitu berpacu pada : permasalahan di

10
Desa Pesanggaran sesuai dengan survei yang telah dilaksanakan, jenis

kegiatan yang akan dilaksanakan, serta target sasaran kegiatan.

Berdasarkan wawancara dan disksusi tersebut, Bapak Sukirno selaku

Kepala Desa Pesanggaran menyetujui terkait program KKN dan kegiatan-

kegiatan yang akan dilaksanakan.

Gambar 1. Koordinasi dengan Kepala Desa Pesanggaran

Berikut

adalah kegiatan-

kegiatan pengabdian

masyarakat melalui KKN

Back To Village

Universitas Jember

Tahun 2020 di Desa Pesanggaran :

Pada tahap awal di minggu pertama setelah penerjunan oleh Rektor

Universitas Jember yaitu Dr. Ir. Iwan Taruna, M. Eng. Mahasiswa

melakukan perkenalan, observasi, survey dan kontrak waktu pertemuan

11
kepada target sasaran. Observasi yang dilakukan adalah terkait dengan

permasalahan yang dirasakan oleh siswa dan orang tua di dalam proses

belajar saat pandemi COVID-19. Berdasarkan observasi yang didapatkan

adalah permasalahan pendidikan yang dirasakan di Desa Pesanggaran

adalah diliburkannya secara total tanpa adanya proses pembelajaran, dan

kurang pemantauan guru hanya diberikan tugas saja. Hal ini terjadi

dikarenakan Peraturan pemerintah terkait dengan pembatasan sosial.

Sehingga siswa dan orang tua banyak mengelus sudah lama tidak belajar

siswa sedikit lupa tentang pelajaran yang telah dipelajari di sekolah, dan

para orang tua juga mengeluhkan bahwa anaknya terlalu banyak main

bersama teman-temannya dan apabila di rumah saja mmembuat bosan.

Gambar 2. Kunjungan pertama kepada target sasaran KKN (siswa dan wali

murid)

Pada minggu

ke dua, Kelas KKN yang dilaksanakan pertama adalah dilaksanakan

12
secara offline dengan diawali perkenalan lagi dan membina hubungan

saling percaya bersama sasaran untuk mempermudah prosesnya. Pada

kegiatan pertama ini dengan mengajarkan 6 langkah cuci tangan dengan

disingkat TEPUNG SELACI BUTAR agar mempermudah siswa dalam

mengingat dan menstimulus siswa untuk selalui patuh pada protokol

kesehatan dengan cuci tangan 6 langkah dan menggunakan masker. Pada

awalnya siswa melihat video terlebih dahulu di youtube dan selanjutnya

siswa mengikuti yang diajarkan oleh mentor, dan untuk mentor adalah

mahasiswa KKN itu sendiri. Setelah itu siswa melaksanakan sendiri cuci

tangan 6 langkah dengan disingkat TEPUNG SELACI BUTAR.

Gambar 3. Pelaksanaan kelas cara cuci tangan 6 langkah dengan TEPUNG

SELACI BUTAR

13
Tabel 2. Peserta kelas KKN Back To Village

N Nama Asal Sekolah

o
1 Meysifa Legisca Putri SDN 5 Pesanggaran
2 Putri Ayu Mayang Sari SDN 5 Pesangggaran
3 Adelia Putri SDN 5 Pesanggaran
4 Kamilatun Nadifa SDN 5 Pesanggaran
5 Aqila Zulfa Rahma Sari SDN 5 Pesanggaran
6 Baskoro Hadi P SDN 5 Pesanggaran

. Pada tatap muka selanjutnya saya mengajarkan membuat kubus dari

kertas dan diselingi dengan materi mengenai volume kubus dimana materi

kubus ini ada di buku pelajaran siswa sehingga siswa sudah mempratekkan

langsung bagaimana bentuk kubus, sehingga nantinya ketika di sekolah

diajarkan oleh guru siswa sudah tidak bingung lagi karena sudah

mempratekkan langsung.

Pada tatap muka ke tiga saya mencari strategi agar siswa menyukai

matematika dengan cara menghitung perkalian dengan cara mudah dan

cepat menggunakan 10 tangan dan salah satu siswa mengatakan bahwa

sudah lama tidak sekolah ia banyak yang lupa mengenai pelajaran yang telah

dipelajari di sekolah, sehingga sedikit demi sedikit saya mengajak untuk

mengingat kembali pelajaran-pelajaran yang telah dipelajari.

Pada tatap muka ke empat saya mengajak siswa untuk melaksanakan

pendaftaran akun di sdunej.id yang akan digunakan untuk kelas online

menggunakan media online sehingga saya juga mengajarkan bagaimana

14
cara pengaplikasikannya ini dan antusias siswa sangat baik karena siswa

belum pernah melaksanakan belajar mengajar dengan media online namun

harus terhalang oleh sinyal internet pada siswa.

Pada tatap muka ke lima kami melaksanakan praktek zat tunggal dan

zat campuran yang ada pada mata pelajaran tema 9 subtema 1 pada siswa

kelas V, dari sini dapat dilihat bahwa antusias siswa sangat baik karena

siswa lebih memahami sesuatu yang langsung dipraktekkan bukan hanya

teori saja.

Pada tatap muka ke enam kami melakukan penanaman bunga melalui

media tanam tanah dan polybag serta diselingi penjelasan proses

fotosintesis, disini siswa terjun langsung dalam proses penanaman mulai dari

mencari tanah, pupuk, membawa bunga hingga proses penanaman dan

penyiraman bunga.

Pada tatap muka ke enam kami laksanakan secara online dengan

tema GERCA DINI (Gerakan Membaca Sejak Dini) & cara membaca puisi

yang diikuti siswa melalui classroom yang diikuti 5 siswa karena 1 siswa

berhalangan untuk mengikuti kegiatan.

Pada tatap muka ke delapan saya memfasilitasi siswa dalam belajar

matematika (hafalan perkalian) serta membantu siswa dalam mengerjakan

tugas Bahasa Jawa dan Tematik yang diberikan oleh guru serta

mengumpulkannya secara online. Saat itu diikuti juga dengan mencari

metode yang disukai siswa dalam mengerjakan tugas yang diperoleh agar

15
tidak mudah bosan dan semangat dalam belajar dan mengerjakan tugas.

Pada tatap muka ke Sembilan saya membantu siswa untuk

menstimulus otak dalam membuat ceirta mengenai makna sila ke 2

Pancasila dalam kehidupan sehari-sehari yang merupakan tugas dari guru

dan dikumpulkan secara online melalui WAG.

Pada tatap muka ke sepuluh dan sebelas kami belajar mengenai baca

puisi bersama siswa dan mempratekkannya, ini merupakan kelanjutkan dari

kelas online GERCA DINI dimana tujuannya untuk menstimulus siswa untuk

membaca terutama baca puisi. Pada tatap muka kedua belas & ketiga belas

saya membuat sebuah perlombaan kecil dimana siswa saya ajak untuk saling

berlomba baca puisi satu sama lain dan yang membaca puisi paling baik

akan diberikan apresiasi. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menstimulus siswa

agar menyukai puisi dan ternayata hasilnya siswa sangat menyukai baca

puisi dan baca puisinya rata-rata sudah sangat baik sekali.

Kegiatan selanjutnya adalah penilaian dari hasil baca puisi siswa

yang dinilai dengan guru Bahasa Indonesia yaitu Bapak Yudi Setyo

Cahyono S. Pd, satu persatu video membaca puisi dinilai oleh Bapak Yudi

hingga pada akhirnya ditemukan kriteria yang bagus untuk menjadi juara 1

yaitu atas nama Kamilatun Nadifa dengan memperoleh nilai 90 karena dari

mimic wajah, jeda, nada yang sesuai dengan puisi yang dibacakan.

Kegiatan selanjutnya adalah penyematan bingkisan kepada

pemenang lomba baca puisi dan penyampaian kesan dan pesan selama

16
mengikuti KKN Back To Village.

HASIL DAN LUARAN

Target sasaran kegiatan adalah siswa sekolah dasar kelas V dan

berfokus pada proses belajarnya dan untuk mengajak siswa semangat

dalam belajar walau dalam masa pandemi COVID-19 yang semuanya

dilakukan online dan dengan banyaknya tugas yang didapatkan dari

sekolah untuk memberikan dorongan semangat dengan belajar ASIK (aktif,

semangat, inovatif, kreatif) kepada siswa. Kegiatan KKN Back To Village

dilaksanakan di Desa Pesanggaran, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten

Banyuwangi, para siswa sangat antusias dalam mengikuti serangkaian

kegaiatan KKN. Hal yang didapatkan dari kegiatan KKN Back To Village ini

adalah terjadinya peningkatan semangat belajar siswa karena walaupun

belajar di rumah dan dengan banyaknya tugas yang didapatkan dapat

dikerjakan secara bersama-sama namun tetap memperhatikan protokol

kesehatan dan siswa juga membutuhkan pesaing untuk mengerjakan

sesuatu yang dapat membuat dirinya semangat dalam pengerjaannya, dan

kegiatan ini siswa jadi mengetahui aplikasi classroom yang dilaksanakan

untuk kelas online sebagai penambah wawasan kepada siswa. Dan, dari

kegiatan KKN ini siswa menjadi semangat dalam belajar membaca puisi

yang awalnya menganggap aneh sebuah puisi karena belum pernah

mencobanya namun ketika sudah mencobanya dan bersaing bersama

temannya untuk mendapatkan juara 1 siswa menjadi terbiasa dan

17
menyukai baca puisi yang tentunya sangat baik untuk generasi yang

mencintai puisi selanjutnya. Intinya banyak hal baru yang didapatkan siswa

dan orang tua menjadi bisa memantau anaknya agar tidak terlalu banyak

bermain yang tidak berguna dan digunakan dengan belajar dan diikuti

dengan bermain yang bermanfaat.

SIMPULAN

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui KKN Back To

Village Universitas Jember Tahun 2020 di Desa Pesanggaran, Kecamatan

Pesanggaran, kabupaten Banyuwangi dengan target sasaran siswa dan

wali murid. Kegiatan kelas yang dilaksanakan dengan beranggotakan

siswa berjalan dengan lancar dan 100% peserta memahami terkait apa

yang disampaikan dan yang telah dipraktekkan, dibuktikan dengan

perolehan sertifikat seluruh peserta dengan syarat nilai pengisian quiz

minimal 75 pada kelas online dan siswa dapat melakukan praktek yang

telah diajarkan pada kelas offline. Adanya kegiatan KKN ini diharapkan

dapat meningkatkan minat belajar siswa walau dalam pandemi COVID-19

dan dapat bermanfaat kepada siswa serta memberikan pandangan baru

serta pengalaman baru pada siswa yang belum atau tidak didapatkan di

sekolah.

DAFTAR RUJUKAN

Aji, Rizqoh H S. 2020. Dampak COVID-19 pada Pendidikan di Indonesia :

18
Sekolah, Keterampilan, dan Proses pembelajaran. Jakarta : FSH

Hidayatullah.

Daryanto & Karim, Syaiful. 2017. Pembelajaran Abad 21. Yogyakarta :

Gava Media.

Dewi, Wahyu A F. 2020. Dampak COVID-19Terhadap Implementasi

Pembelajaran Daring Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu

Pendidikan. 2 (1) : 55-61

Harnani. 2020. Efektivitas pembelajaran Daring di Masa Pandemi COVID-

19. Cirebon : BDK Jakarta Kementerian Agama RI.

Nakayama M, Yamamoto H, & S. R. 2007. The Impact of Learner

Characterics on Learning Performance in Hybrid Courses among

Japanese Student. Elektronic Journal E-Learning. 5 93) : 1.

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Sosial

Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus

Disease 2019 (COVID-19).

Purwanto, Agus., Pramono, Rudy., et al. 2020. Studi Eksploratif Dampak

Pandemi COVID-19 Terhadap Proses pembelajaran Online di Sekolah

Dasar. Journal of Education, psychology and Counseling. 2 (1) : 1-12

Rohman Hermnato., Badrudin Ali., Anwar. 2020. Pedoman Pelaksanaan

KKN Back To Village dalam Pencegahan dan Antisipasi COVID-19.

Jember : LP2M Universitas Jember.

19
Setiawan, Adib R. 2020.

Lembar Kegiatan Literasi Saintifik untuk Pembelajaran Jarak Jauh Topik

Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19). Edukatif : Jurnal Ilmu

Pendiidkan. 2 (1) : 28-37.

20

You might also like