You are on page 1of 6

Journal of Educational Technology, Curriculum,

JETCLC Learning, and Communication


Volume,... Nomor .... Bulan 2021 Hal. 1- 8
e-ISSN: 2774 - 8405

ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM BERDASARKAN STANDAR PROSES


DI SMA NEGERI 11 PINRANG (BOARDING SCHOOL) PADA MASA PANDEMI

Nurjannah1, Abdul Haling2, Citra Rosalyn Anwar 3


1
Universitas Negeri Makassar
Email: penulis@gmail.com
2
Universitas Negeri Makassar
Email: penulis@gmail.com
3
Universitas Negeri Makassar
Email: penulis@gmail.com

©2021 – JETCLC. Ini adalah artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi CC BY-NC-4.0
(https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/).

ABSTRACT
The focus in this research is how to describe the implementation of the curriculum based
on the standard process at SMA Negeri 11 Pinrang (Boarding School) during the
pandemic. The purpose of this study was to analyze the implementation of the curriculum
based on process standards during the pandemic at SMA Negeri 11 Pinrang (Boarding
School). The research approach uses a qualitative approach with a simple descriptive
method of the miles and huberman model. This research was conducted at SMA Negeri
11 Pinrang (Boarding School) in the even semester of the 2020/2021 academic year.
Data collection uses observation, interviews, and documentation guidelines. Data
analysis methods consist of data reduction, data presentation, and data verification. The
results showed that during the pandemic the learning process which was initially carried
out face-to-face was later shifted to distance learning. Learning devices are prepared by
the teacher according to the situation and conditions of learning carried out during the
pandemic. The distance learning process cannot be separated from the presence of
information and communication technology. Additional programs at boarding schools
continue to be carried out online, such as Maghrib Isya activities and character building.
Network constraints become obstacles to the implementation of the distance learning
process.

Keywords: Curriculum, Pandemic, Boarding School, Process standards

ABSTRAK
Fokus dalam Penelitian ini yakni Bagaimana gambaran implementasi kurikulum
berdasarkan standar proses yang diterapkan SMA Negeri 11 Pinrang (Boarding School)
pada masa pandemi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis implementasi kurikulum
berdasarkan standar proses selama masa pandemi di SMA Negeri 11 Pinrang (Boarding
School). Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan Kualitatif dengan metode
deskriptif sederhana model miles and huberman. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri
11 Pinrang (Boarding School) pada semester genap tahun ajaran 2020/2021.
Pengumpulan data menggunakan pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Metode analisis data terdiri atas reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa selama masa pandemi proses pembelajaran yang
awalnya dilakukan secara tatap muka kemudian dialihkan menjadi pembelajaran jarak
jauh. Perangkat pembelajaran disusun guru menyesuaikan dengan situasi dan kondisi
pembelajaran yang dilakukan selama masa pandemi. Proses pembelajaran jarak jauh
tidak bisa lepas dengan kehadiran Teknologi informasi dan komunikasi. Program
tambahan pada sekolah boarding school tetap dilaksanakan secara daring seperti
Nurjannah ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM BERDASARKAN STANDAR PROSES DI SMA
NEGERI 11 PINRANG (BOARDING SCHOOL) PADA MASA PANDEMI

kegiatan Magrib Isya serta pembinaan karakter. Kendala jaringan menjadi hambatan
pelaksanaan proses pembelajaran jarak jauh.

Kata Kunci: Kurikulum, Pandemi, Boarding School, Standar proses.

PENDAHULUAN formal diharuskan melakukan migrasi besar-


besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya
Wabah global (pandemi) melanda dunia, dari pendidikan tatap muka tradisional menjadi
termasuk Indonesia, Covid 19 (Coronavirus pendidikan online atau jarak jauh menurut Bao
Disease 2019) atau virus Corona yang telah (Harliyandri 2020:66).
ditetapkan oleh WHO (World Health Pendidikan jarak jauh menurut aturan menteri
Organization) sebagai Pandemi pada tanggal 12 pendidikan dan kebudayaan adalah pendidikan
Maret 2020. Menurut Zakaria dalam jurnalnya yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan
Pandemi Covid 19: Flattening The Curve, pembelajarannya menggunakan berbagai sumber
Kebijakan dan Peraturan “pada mei 2020 jumlah belajar melalui teknologi komunikasi, informasi,
kematian terkonfirmasi sejumlah 330.803 jiwa”. dan media lainnya. Pelaksanaan proses
Tingginya jumlah kematian akibat pandemi pembelajaran jarak jauh telah diatur dalam aturan
Covid 19 berdampak pada aspek politik, menteri pendidikan dan kebudayaan No. 72
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan tahun 2013 pasal satu tentang ketentuan umum
keamanan serta pendidikan, sehingga pemerintah pelaksanaan PLK (Pendidikan layanan Khusus).
mengambil kebijakan, Peraturan Pemerintah PLK adalah layanan khusus bagi peserta didik di
Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat
Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan adat yang terpencil, dan/atau mengalami bencana
Penanganan Covid 19. Semua kegiatan baik alam, bencana sosial, dan yang tidak mampu dari
politik, ekonomi, sosial, budaya serta pendidikan segi ekonomi. Satuan pendidikan yang dimaksud
dilakukan dirumah atau WFH (Work from home). dalam PLK adalah kelompok layanan pendidikan
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur
Kebudayaan melakukan berbagai penyesuaian formal, non formal, pada setiap jenjang dan jenis
pembelajaran, pembatalan ujian nasional (UN), pendidikan.
penyesuaian ujian sekolah, implementasi Berdasarkan Pasal 13 UU No. 20 tahun 2003
pembelajaran jarak jauh, dan pendekatan online Sistem pendidikan nasional di Indonesia
untuk proses pendaftaran siswa sesuai Surat mengakui ada 3 jalur pendidikan yaitu
Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang pendidikan non formal, informal dan formal.
pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di
darurat Penyebaran akan Coronavirus Disease luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan
(Covid 19). Dampak pandemi Covid 19 pada secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan non
pendidikan yaitu semua sekolah ditutup untuk formal paling banyak terdapat pada usia dini,
sementara. serta pendidikan dasar, adalah TPA, atau Taman
Penerapan social distancing pada semua jenjang Pendidikan Al-Quran,yang banyak terdapat di
sekolah mengharuskan semua sekolah Masjid, Sekolah Minggu yang terdapat di semua
diliburkan. Namun, proses pembelajaran harus Gereja. Selain itu, ada juga berbagai kursus,
tetap berjalan. Goldschmidt mengungkapkan diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan
bahwa “Selama pandemi berlangsung, sebagainya, sedangkan pendidikan informal
pembelajaran hampir diseluruh dunia adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan
menerapkan pembelajaran daring” (Setyorini berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang
2020:96). Pada situasi saat ini semua elemen dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab.
pendidikan dituntut untuk tetap memfasilitasi Sedangkan pendidikan formal adalah pendidikan
pembelajaran agar tetap berjalan dan aktif yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada
meskipun tanpa adanya proses pembelajaran umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai
tatap muka secara langsung. Pendidik dalam hal jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari
ini guru selaku elemen penting dalam pendidikan pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai
Journal of JETCLC, Volume 1 Nomor 1 September 2020 hal. 1- 8 3

pendidikan tinggi. Pada pendidikan formal juga sebagai isi atau materi pelajaran dan sebagai
terdapat sekolah berbasis Boarding School. hasil yang diperoleh dari proses pembelajaran.
Munculnya sekolah dengan sistem Boarding
Sekolah dengan sistem asrama bukanlah
School atau bisa disebut sekolah berbasis asrama.
merupakan hal yang baru lagi di Indonesia,
Diharapkan mampu memberikan pengetahuan
sekarang ini banyak bermunculan sekolah yang
pada anak tidak hanya dari segi ilmu
menerapkan sistem pesantren meskipun
pengetahuan tetapi juga memberikan pendidikan
dibungkus dengan nama Boarding School. Sudah
agama serta norma yang dapat memenuhi
sejak lama Boarding School ini diperkenalkan
tuntutan kehidupan. Hal tersebut sesuai dengan
lewat pesantren. Pesantren pada umumnya lebih
pendapat Kaifa mengungkapkan bahwa:
menitikberatkan pada nilai-nilai yang sudah
“Pendidikan dengan sistem boarding school
mapan atau tradisional, sedangkan sistem
adalah integrasi sistem pendidikan pesantren dan
boarding school sejak awal didirikannya
madrasah (sekolah) yang efektif untuk mendidik
mengadopsi dan memadukan nilai tradisional
kecerdasan, ketrampilan, pembangunan karakter
dan modern secara integratif dan selektif.
dan penanaman nilai-nilai moral peserta didik,
sehingga anak didik lebih memiliki kepribadian
yang utuh dan khas. Kesesuaian sistem boarding METODE
school-nya, terletak pada semua aktivitas siswa
yang diprogramkan, diatur dan dijadwalkan Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti
dengan jelas. sementara aturan kelembagaannya dalam Penelitian ini adalah deskriptif
syarat dengan muatan nilai-nilai moral”. (Descriptive) dan metode penelitian yang
(Susiyani 2017:331) digunakan adalah studi kasus. Studi kasus adalah
serangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan
Di indonesia yang mayoritas penduduknya secara intensif, terinci dan mendalam tentang
beragama islam membuat sekolah dengan sistem perorangan, sekelompok orang, lambaga, atau
Boarding School dengan mudah ditemui. organisasi untuk memperoleh pengetahuan
Munculnya pendidikan dengan sistem boarding mendalam mengenai peristiwa tersebut menurut
school diharapkan menjadi alternatif dalam Rahardjo (2017:3). Menurut Nassaji “Penelitian
membekali peserta didik yang tidak hanya Deskriptif lebih mementingkan apa daripada
memiliki ilmu pengetahuan tetapi juga ilmu bagaimana dan mengapa sesuatu itu terjadi”
agama yang dapat memenuhi tuntutan kehidupan (Wijaya 2019:11l). Pada penelitian kali ini tidak
menurut Fauziyah dan Muslim (Paminto,dkk ada perlakuan khusus yang dilakukan hanya saja
2018:42). Untuk mencapai tujuan awal pada penelitian studi kasus deskriptif meneliti
pendidikan dengan sistem Boarding School terjadinya suatu fenomena untuk memperoleh
sangat ditentukan oleh implementasi kurikulum, informasi apa yang akhirnya bisa dipelajari dari
sekolah dengan sistem Boarding School yang suatu kasus dalam hal ini implementasi
berhasil tak lepas dari kurikulum, karena kurikulum berdasarkan standar proses di SMA
kurikulum adalah salah satu komponen dari Negeri 11 Pinrang boarding school pada masa
pembelajaran menurut Mardiana (Widyanti pandemi.
2019:71).
Pada tahap awal digunakan untuk menganalisis
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang kurikulum berdasarkan standar proses yang
sistem pendidikan nasional dan Peraturan diterapkan oleh pihak sekolah SMA Negeri 11
Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun Pinrang. Serta mengidentifikasi komponen-
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan di komponen dalam kurikulum yang diterapkan
sana dijelaskan, bahwa kurikulum adalah oleh pihak sekolah. Selain itu juga dilakukan
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai wawancara terhadap kepala sekolah dan wakil
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang kepala sekolah bidang Kurikulum untuk
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan mengetahui sejauh mana kurikulum yang
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan diterapkan SMA Negeri 11 Pinrang pada masa
pendidikan tertentu. Menurut mengatakan bahwa pandemi berdasarkan standar proses dengan
“Kurikulum adalah cara mempersiapkan anak menggunakan teknik pengumpulan data
agar turut serta sebagai anggota produktif dalam observasi dan wawancara, serta dokumentasi
masyarakat” (Haling 2017:32). Kurikulum tidak sebagai informasi pendukung pada penelitian ini.
hanya sebagai suatu konsep atau rencana proses
pembelajaran berlangsung melainkan kurikulum Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu
Nurjannah ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM BERDASARKAN STANDAR PROSES DI SMA
NEGERI 11 PINRANG (BOARDING SCHOOL) PADA MASA PANDEMI

dengan menggunakan model Miles dan karena dikondisikan dengan kuota peserta didik.
Huberman mengemukakan bahwa yaitu: data Pembelajaran secara online dianggap siswa
reduction, data display, dan conclusion kurang mampu memahami materi karena siswa
drawing/verification merasa sungkan menanyakan sesuatu yang siswa
belum ketahui. Penugasan pun berbeda
kebanyakan dari bidang studi selalu memberikan
HASIL DAN PEMBAHASAN PR (pekerjaan rumah) setiap selesai proses
pembelajaran berlangsung sedangkan tugas
Hasil kelompok sangat jarang diberikan, jaringan
merupakan salah satu faktor yang membuat
Implementasi Kurikulum pada Masa proses pembelajaran kurang dimengerti.
Pandemi
Ketersediaan Sumber Belajar dan Strategi
Implementasi pembelajaran di analisis Mengajar Guru di Masa Pandemi
berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Selama masa pandemi guru melakukan berbagai
tentang sistem pendidikan nasional dan Peraturan variasi agar proses pemberjalan maksimal serta
Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun siswa nyaman selama proses pembelajaran
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan di variasi mengajar dilakukan dengan melibatkan
sana dijelaskan, bahwa kurikulum adalah media/sumber pembelajaran sesuai dengan
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai variasi mengajar yang diterapkan dengan
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang memanfaatkan teknologi serta lingkungan sekitar
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan serta mempertimbangkan materi pelajaran yang
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan akan disampaikan. Proses pembelajaran pada
pendidikan tertentu. Hasil analisis menunjukkan masa pandemi menuntut siswa lebih aktif dalam
bahwa guru menyusun perangkat pembelajaran mencari informasi yang berkaitan dengan materi
yang disesuaikan dengan keadaan WFH (Work pelajaran. Namun, proses pembelajaran yang
from home) akibat pandemi Covid 19. Akibat berlangsung secara virtual terkadang terkendala
pembatasan sosial berskala besar yang oleh jaringan. Sehingga proses pembelajaran
berdampak pada bidang pendidikan yang pada masa pandemi dirasakan siswa kurang
mengharuskan proses pembelajaran dilakukan maksimal. Proses penyampain pembelajaran
secara jarak jauh guru harus menyesuaikan dengan metode konvensional selama pandemik
perangkat pembelajaran yang digunakan untuk tetap ada. Namun, lebih dikurangi agar siswa
melaksanakan proses pembelajan dengan baik dapat mencari dan menggali informasi sendiri
dan kondusif. untuk membentuk rasa ingin tahu pada siswa
SMA Negeri 11 pinrang (Boarding School) untuk membentuk kemampuan belajar mandiri.
melakukan pelatihan penyusunan perangkat Proses penyampaian pembelajaran secara
pembelajaran karena dirasa sangat penting konvensional masih dibutuhkan. Namun, dengan
dilakukan untuk mengoreksi rencana penyampaian yang lebih menarik dan tidak
pembelajaran dengan kondisi pandemi Covid 19. monoton agar siswa terus termotivasi dalam
Penting mengikuti pelatihan penyusunan menerima materi pembelajaran.
perangkat pembelajaran pada masa pandemi Pelaksanaan penyampaian pembelajaran guru di
untuk meningkatkan pengetahuan dan inovasi masa pandemi melalui pembelajaran secara
mengajar agar proses pembelajaran berlangsung daring masih menerapkan metode yang
optimal meskipun dalam masa pandemi seperti dilakukan sewaktu pembelajaran secara langsung
sekarang. atau tatap muka, seperti dengan tetap
Implementasi kurikulum SMA Negeri 11 memberikan refleksi, beberapa bentuk refleksi
Pinrang yang merupakan boarding school yang dengan memberikan soal seperti
menerapkan pembelajaran dengan sistem daring. menuliskan manfaat yang didapatkan
Pembelajaran di masa pandemi mengakibatkan mempelajari materi pelajaran tersebut dan
suasana belajar yang berbeda dan waktu yang kendala yang dihadapi selama proses
sangat minim sehingga materi yang disampaikan pembelajaran. Bentuk refleksi lain yang
guru sulit dimengerti. Penyesuaian waktu belajar dilakukan guru yaitu tanya jawab di akhir
berdasarkan dengan kondisi kebutuhan belajar pelajaran, namun tidak semua guru melakukan
Journal of JETCLC, Volume 1 Nomor 1 September 2020 hal. 1- 8 3

hal tersebut refleksi yang dilakukan guru juga Perangkat pembelajaran disusun setelah
terkadang berupa quiz. menerima pelatihan dan himbauan dari wakasek
kurikulum dan dinas pendidikan kabupaten
Pelaksanaan proses pembelajaran secara daring
Pinrang. Hal tersebut bertujuan agar kurikulum
juga perlu memperhatikan organisasi
yang diterapkan sesuai dengan keadaan yang ada
pelaksanaan pembelajarannya dari segi waktu,
serta keselarasan implementasi kurikulum pada
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan
masa pandemik di SMA Negeri 11 Pinrang.
penutup, hingga pelaksanaan evaluasi kurikulum
Berdasarkan Permendikbud No. 81A Tahun 2013
yang diterapkan di sekolah pada masa pandemi,
tentang implementasi kurikulum menjelaskan
juga pemeberian tugas secara individu seperti
bahwa pengembangan RPP dapat dilakukan oleh
membuat karya dan praktek serta tugas non tes.
guru secara mandiri dan/atau secara bersama-
Guru juga membuat hasil belajar berdasarkan sama melalui MGMP di dalam suatu sekolah
pencapaian setiap kompetensi setiap materi tertentu difasilitasi dan disupervisi kepala
selama pandemik. Namun, tidak semua guru sekolah atau guru senior yang ditunjuk oleh
memberikan laporan tersebut kepada siswa. kepala sekolah. Sehingga hal tersebut menjadi
Membuat hasil belajar berdasarkan pencapaian landasan guru menyusun perangkat pembelajaran
setiap kompetensi setiap materi biasanya sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
dilakukan setelah satu KD selesai dengan pembelajaran, materi pelajaran, dan situasi yang
memberikan ulangan harian sebagai salah satu ada.
tolak ukur penilaian. Penilaian utuh SMA Negeri
Rancangan pembelajaran yang telah disusun oleh
11 Pinrang tak hanya dilihat dari ulangan
guru pada SMA Negeri 11 Pinrang disesuaikan
semester melainkan keseluruhan penilaian dalam
dengan kondisi proses pembelajaran pada masa
satu semesternya. Bentuk laporan yang utuh
pandemik yang berbeda dengan kondisi
biasanya dalam bentuk rapor. SMA Negeri 11
pembelajaran sebelum masa pandemik. Pada
Pinrang Boarding School telah menggunakan
perangkat pembelajaran yang disusun guru
rapor digital atau rapor online.
terintegrasi 4C (Communication, Collaborative,
Critical Thinking dan Creativity), PPK
Pembahasan
(penguatan pendidikan karakter), Literasi, serta
HOTS (Higher Order Thinking Skill) dalam hal
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
ini guru dituntut untuk menciptakan
tentang sistem pendidikan nasional dan Peraturan
pembelajaran yang mampu mengembangkan
Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun
kemampuan siswa berpikir kritis, kreatif,
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
kolaboratif, dan komunikatif. Pada tahap
disana dijelaskan, bahwa kurikulum adalah
Communication peserta didik diinstruksikan
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
mendiskusikan materi yang dipelajari,
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
Collaborative peserta didik diinstruksikan untuk
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
mempresentasikan hasil diskusi kelompok,
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
Critical Thinking peserta didik peserta didik
pendidikan tertentu. Merealisasikan apa yang
mengajukan pertanyaan mengenai masalah yang
telah tertera dalam undang-undang, untuk
ditemukan pada materi pelajaran. Pada bagian
mencapai implementasi kurikulum pada masa
PPK peserta didik diharapkan mengerjakan tugas
pandemi secara umum guru telah menyusun
dengan penuh tanggung jawab dan jujur. Pada
perangkat pembelajaran disesuaikan dengan
bagian literasi siswa diinstruksikan membaca,
kondisi pembelajaran pada masa pendemi yang
menulis atau menonton berkaitan dengan materi
dilakukan secara daring.
pelajaran. Pada bagian HOTS dalam hal ini guru
Selama pembelajaran daring diterapkan SMA menciptakan pembelajaran yang mampu
Negeri 11 Pinrang masih melakukan kegiatan mengembangkan kemampuan siswa berpikir
Subuh-Isya yang berisikan kegiatan pengajian, kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif.
kultum, dan pengayaan serta pembinaan
karakter. Sebagaimana biasanya dilakukan di
dalam asrama. Namun, hal tersebut tidak
dilakukan secara tatap muka melainkan
dilakukan secara daring. SIMPULAN DAN SARAN
Nurjannah ANALISIS IMPLEMENTASI KURIKULUM BERDASARKAN STANDAR PROSES DI SMA
NEGERI 11 PINRANG (BOARDING SCHOOL) PADA MASA PANDEMI

Berdasarkan dari penelitian dan pembahasan. dalam penyampaian materi dalam proses
Maka, dapat disimpulkan bahwa implementasi pembelajaran sehingga tidak terjadi proses
kurikulum berdasarkan standar proses di SMA pembelajaran yang monoton.
Negeri 11 Pinrang (Boarding School) pada masa
pandemi dilakukan secara daring. Selain proses DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran dilakukan secara daring, kegiatan
yang biasa dilakukan di asrama juga dilakukan Haling. Pattaufi. (2017). Belajar Dan
secara daring (kegiatan Magrib-Isya dan Pemebalajaran. Badan penerbit UNM
pembinaan karakter). Pada kegiatan awal Herliyandry, Devi, Luh, Dkk. (2020).
kegiatan awal biasanya dilakukan dengan tanya Pembelajaran Pada Masa Pandemi
jawab mengenai materi yang telah atau akan Covid-19. Jurnal Teknologi Pendidikan.
dipelajari agar siswa siap dalam belajar. Vol 22 No 1.
Kegiatan inti Proses penyampain materi oleh Paminto, Joko. Rosia, Tina.dkk. (2018).
guru relatif singkat melalui Zoom, Google meet, Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah
zenius, Teams. Siswa ditutut mencari informasi Pesantren dengan Sistem Boarding
dengan menfaatkan teknologi informasi dan School. IJCETS. Vol 6(i)
lingkungan sekitar Strategi pembelajaran yang Parminto, Joko. Rosiana, Tinda. Dkk. (2018).
ditemui yaitu Discovery learning, Meaningful Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah
lerning, dan group lerning. dengan media Pesantren dengan Sistem Boarding
tambahan selain buku cetak dan LKS yaitu, TV, School. Vol 41 No 52
YouTube, dan WhatsApp. Kegiatan penutup, Rahardjo, Mudjia. (2017). Studi Kasus dalam
Kegitan penutup dilakukan dengan merefleksi Penelitian Kualitatif. Malang. Pasca
pelajaran yang telah dipelajari dengan tanya Sarjana Universitas Islam Negeri Maulana
jawab atau dengan menarik kesimpulan materi Malik Ibrahim.
yang telah dipelajari. Proses evaluasi disesuaikan Setyorini. (2020). Pandemi Covid 19 dan Online
dengan kondisi masa pandemi dimana, evaluasi Learning: Apakah Berpengaruh Terhadap
yang diberikan hanya dapat dilaksanakan secara Proses Pembelajaran Pada Kurikulum.
daring menggunakan WhatsApp dan Goole Universitas Muria Kudus. Vol 1 No 1
From. Wijaya, Hengki, Helaluddin. (2019). Analisis
Guru yang bertindak sebagai fasilitator dalam Data Kualitatif. Makassar. Sekolah Tinggi
proses pembelajaran perlu mengelola kelas Theologia Jaffray.
dengan baik. Guru sebagai fasilitator juga Zakaria, Dimas. Hira, Halimatu, Rr. (2020).
diharapkan mampu menggunakan dan Pandemi Covid 19 Flattening The Curve
memanfaatkan media teknologi untuk menunjang Kebijakan Dan Peraturan. Vol 3 No 1

You might also like