Professional Documents
Culture Documents
Formulation and Activity Test of Streptococcus Mutans Antibacterial of Bay Leaves Extract Mouthwash Preparation
Formulation and Activity Test of Streptococcus Mutans Antibacterial of Bay Leaves Extract Mouthwash Preparation
(Formulation and Activity Test of Streptococcus mutans Antibacterial of Bay Leaves Extract
Mouthwash Preparation)
ABSTRACT
Dental and oral disease is a major 10 diseases in Indonesia. Streptococcus sp is the
microorganism that have been the major cause of dental caries. Generally, people use mouthwash
to maintain oral hygiene. The use of mouthwash with alcohol content of more than 20% can lead
to oral cancer. One of the plants that is useful as antimicrobial is bay leaf (Syzygium polythum
(Wight) Walp.). Bay leaf extract has minimum inhibitory concentration (MIC) value of 1% and
minimum bactericidial concentration (MBC) value of 1.5% against the bacteria Streptococcus
mutans with the main content of flavonoids, tannins and essential oils.Mouthwash formulation of
bay leaf extract aims to determine whether the bay leaf extract can be formulated into mouthwash
preparations and meets the requirements of physical tests, as well as knowing the difference of
inhibition zone in the test of antibacterial activity.The object under study is an extract of bay leaves
that are formulated into mouthwash preparation with varying extract concentrations of 1%, 1.5%
and 2%, then testing the preparation including organoleptic test, pH test, viscosity test and testing
antibacterial activity against Streptococcus mutans.The results showed extracts of bay leaves
(Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) can be formulated into mouthwash preparation and meet
the requirements of a physical test on the pH and viscosity test, but did not meet the organoleptic
test for clarity and color. There are differences in antibacterial activity against Streptococcus
mutans growth in mouthwash preparations with a variation of the extract concentration i.e. formula
1 concentration of 1% at 2,350 mm, formula 2 concentration of 1.5% at 2,360 mm and the formula
3 concentration of 2% at 3.68 mm.
uji pH dan uji viskositas , data yang telah Bersdasarkan hasil pengujian Sediaan
dikumpulkan akan disajikan dalam Mouthwash Ekstrak Daun Salam (Syzygium
bentuk tabel dan grafik. Data kuantitatif polyanthum (Wight) Walp.) maka didapatkan
berupa data hasil uji antimikroba hasil sebagai berikut :
menggunakan metode ANOVA. Data
diolah dengan menggunakan program Organoleptis
Microsoft Excel 2010 dan SPSS 20 Pemeriksaan fisik terhadap warna pada
(Statistical Produk and Servis Solution). formula mouthwash selama 14 hari
penyimpanan menunjukkan perbedaan pada
HASIL DAN PEMBAHASAN hari ke 14, dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Hasil Uji Organoleptis Sediaan Mouthwash Ekstrak Daun Salam (Syzygium polythum
(Wight) Walp.)
Hari Formula Warna Aroma Rasa
Agak manis, diikuti
Formula 1 Kuning keruh Mint kuat rasa mint khas daun
salam
Agak manis, diikuti
Kuning Mint kuat diikuti aroma
1 Formula 2 rasa mint khas daun
kecoklatan keruh khas daun salam
salam
Agak manis, diikuti
Kuning Mint kuat diikuti aroma
Formula 3 rasa mint khas daun
kecoklatan keruh khas daun salam
salam
Agak manis, diikuti
Formula 1 Kuning keruh Mint kuat rasa mint khas daun
salam
Agak manis, diikuti
Kuning Mint kuat diikuti aroma
7 Formula 2 rasa mint khas daun
kecoklatan keruh khas daun salam
salam
Agak manis, diikuti
Kuning Mint kuat diikuti aroma
Formula 3 rasa mint khas daun
kecoklatan keruh khas daun salam
salam
Agak manis, diikuti
Kuning Mint lemah diikuti
Formula 1 rasa mint khas daun
kecoklatan keruh aroma khas daun salam
salam
Agak manis, diikuti
Coklat kemerahan Mint lemah diikuti
14 Formula 2 rasa mint khas daun
keruh aroma khas daun salam
salam
Agak manis, diikuti
Coklat kemerahan Mint lemah diikuti
Formula 3 rasa mint khas daun
keruh aroma khas daun salam
salam
Formula 1 memiliki warna kuning warna yang dihasilkan. Warna keruh yang
kecoklatan keruh. Warna yang dihasilkan dihasilkan pada ketiga formula mouthwash
pada formula 2 dan 3 adalah coklat diakibatkan penggunaan bahan aktif berupa
kemerahan keruh. Semakin besar konsentrasi ekstrak. Menurut Winarno (1973), warna
ekstrak yang digunakan akan semakin pekat coklat umumnya disebabkan oleh senyawa
79
Media Sains, Volume 9 Nomor 1, April 2016 ISSN ELEKTRONIK 2355-9136
tanin dari tumbuhan. Aroma yang dihasilkan menutupi aroma yang kurang menyenangkan
pada formula 1 berbeda dibanding aroma pada sediaan mouthwash. Rasa mint pada
yang dihasilkan pada formula 2 dan 3. Hal ini sediaan dipengaruhi oleh penggunaan
disebabkan karena perbedaan kandungan zat peppermint oil, sedangkan rasa manis pada
aktif berupa minyak atsiri yang terdapat di sediaan dipengaruhi oleh penggunaan
dalam sediaan. Semakin besar kandungan sorbitol dan gliserin. Penggunaan sorbitol
minyak atsiri di dalam sediaan semaki tajam sebanyak 8%, gliserin sebanyak 5% serta
aroma yang dihasilkan. Kombinasi antara peppermint oil sebanyak 0,15% dengan
aroma khas daun salam dengan peppermint konsentrasi yang sama pada ketiga formula
oil menghasilkan aroma menyenangkan dan mengakibatkan ketiga formula memiliki rasa
diharapkan mampu mengurangi atau yang sama.
pH
Pengukuran pH sediaan mouthwash menggunakan indikator Universal.
Tabel 3. Nilai Rata-Rata pH Sediaan Mouthwash Ekstrak Daun Salam (Syzygium polythum (Wight)
Walp.)
Rata-rata nilai pH Standar nilai pH Mouthwash
Formula
Hari ke-1 Hari ke-7 Hari ke-14 1. pH pertumbuhan bakteri 6,5-7.5
Formula 1 5 5 5 (Fardiaz,1989)
Formula 2 5 5 5 2. pH mouthwash 5.71-5.98 (Pradewa,
Formula 3 5 5 5 2008).
Nilai pH suatu sediaan menentukan tingkat keasaman sebesar 4,5 (Rowe, 2009).
jenis dan kemampuan bakteri untuk tumbuh. Pada formulasi sediaan, sorbitol yang
Nilai pH sediaan mouthwash diharapkan digunakan memiliki nilai konsentrasi terbesar
dapat berada di luar range pertumbuhan dibandingkan bahan-bahan lainnya sebesar
bakteri (Pradewa, 2008). Nilai pH yang 8% sehingga mempengaruhi nilai pH pada
diperoleh selama 14 hari penyimpanan pada sediaan.
ketiga formula adalah 5. Nilai pH yang
dihasilkan pada formula 1, 2 dan 3 memenuhi Viskositas
persyaratan karena berada di luar range pH Pengujian viskositas sediaan mouthwash
pertumbuhan bakteri dan pH mouthwash berpengaruh terhadap tingkat kekentalan
menurut Pradewa (2008). Nilai pH yang produk tersebut saat digunakan untuk
diperoleh pada sediaan mouthwash berkumur.
dipengaruhi oleh penggunaan sorbitol dengan
Tabel 4. Rata-Rata Nilai Viskositas Sediaan Mouthwash Ekstrak Daun Salam (Syzygium polythum
(Wight) Walp.)
Rata-rata nilai pH Standar nilai pH Mouthwash
Formula
Hari ke-1 Hari ke-7 Hari ke-14 1. pH pertumbuhan bakteri 6,5-7.5
Formula 1 5 5 5 (Fardiaz,1989)
Formula 2 5 5 5 2. pH mouthwash 5.71-5.98 (Pradewa,
Formula 3 5 5 5 2008).
80
Media Sains, Volume 9 Nomor 1, April 2016 ISSN ELEKTRONIK 2355-9136
Gambar 1. Sediaan Mouthwash Ekstrak Daun Salam (Syzygium polythum (Wight) Walp.)
Gambar 2. Tabel dan Grafik Hasil Analisis Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Mouthwash Ekstrak
Daun Salam (Syzygium polythum (Wight) Walp.)
Dari hasil pengukuran zona hambat konsentrasi ekstrak yang terkandung dalam
yang diperoleh diameter zona bening tiap sediaan, semakin besar pula senyawa aktif
formula mengalami peningkatan, semakin yang dimilikinya. Daya hambat menurut
besar konsentrasi ekstrak semakin besar pula Davis dan Stout (1971) dibagi atas : sangat
diameter zona bening yang diperoleh. Pada kuat (zona jernih > 20 mm), kuat (zona jernih
formula 1 konsentrasi 1% diameter zona 10-20 mm), sedang (zona jernih 5-10 mm)
bening yang diperoleh sebesar 2,325 mm, dan lemah (zona jernih < 5 mm) sehingga
formula 2 konsentrasi 1,5% sebesar 2,350 dapat dinyatakan bahwa formula 1, formula
mm, formula 3 konsentrasi 2% sebesar 3,68 2, formula 3 dan kontrol (+) (Pepsodent
mm, kontrol negatif sebesar 0 mm dan Herbal) memiliki daya hamabat lemah
kontrol positif sebesar 2,325 mm. Hal ini terhadap bakteri Streptococcus mutans.
disebabakan karena semakin besar
kontrol negatif, kontrol positif, formula Davis, W.W and Stous, T.R. 1971. Disc Plate
konsentrasi 1 % dan formula konsentrasi Methods of Microbiological
1,5%. Antibiotic Assay. Microbiology
Setyohadi R, Hamid A, Laila S.R. 2013. Uji Sumono A dan Agustin W. 2009.
Efektivitas Antimikroba Ekstrak Kemampuan air rebusan daun
Etanol Daun Salam (Syzygium salam (Eugenia polyantha W) dalam
polyanthum) Terhadap menurunkan jumlah koloni bakteri
Streptococcus mutans Rongga Streptococcussp. Surabaya:
Mulut Secara In Vitro. Universitas Universitas Jember.
Brawijaya
Winarno, F.G. dan Sri Laksmi. 1973.
Sugito S. F. 2000. Peranan Teh dalam Pigment dalam Pengolahan
Mencegah Terjadinya Karies Gigi. Pangan.Departemen Teknologi
Dalam Jurnal Kedokteran Gigi Hasil Pertanian FATEMETA, IPB,
Universitas Indonesia. Volume 7. Bogor.
Edisi Khusus. Jakarta: FKG
Universitas Indonesia.