Professional Documents
Culture Documents
1269-Article Text-18242-1-10-20191220
1269-Article Text-18242-1-10-20191220
1269
Pengetahuan dan Perilaku Konsumsi Remja Putri yang ... (Sintha Fransiske Simanungkalit1, dan Oster Suriani Simarmata2)
Abstract
Anemia is a condition where the number of red blood cells or the concentration of oxygen transport in the
blood (Hb) is insufficient for the physiology needs of the body.1 The prevalence of anemia (15-24 years
old) in Indonesia (2018) was 32%.2 The aimed of this study was to determine the relationship between
knowledge, tablet knowledge of iron supplementation, nutritional status, Fe intake and consumption
patterns of inhibitor and enhancers factors with anemia in adolescent girls. This study found that 63.4%
of girls had anemia. The factors associated with anemia in this study were knowledge (p value = 0.004),
nutritional status (p value = 0.034) and consumption patterns of Fe inhibitors (p value = 0.009). Based
on multivariate test, knowledge of anaemia was obtained as the dominant factor in anemia among
adolescent girls with OR 3,3. Suggestions in this study were the need to be counseling about anemia and
Fe inhibitor consumption patterns and monitoring nutritional status at UKS SMA/K so that adolescent
girls can avoid anemia.
Keywords: anemia, knowledge, nutritional status and inhibitor Fe.
Abstrak
Anemia merupakan suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi pengangkut oksigen
dalam darah (Hb) tidak mencukupi untuk kebutuhan fisiologi tubuh.1 Prevalensi anemia pada rentang
usia 15-24 tahun berdasarkan Riskesdas tahun 2018 adalah 32%.2 Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
hubungan pengetahuan dan perilaku konsumsi dengan anemia remaja putri. Penelitian ini didapatkan
sebanyak 63,4% remaja putri mengalami anemia. Faktor-faktor yang berhubungan dengan anemia remaja
putri dalam penelitian ini adalah pengetahuan (p value = 0,004), status gizi (p value = 0,034) dan pola
konsumsi inhibitor Fe (p value = 0,009). Setelah dilakukan uji multivariat didapatkan pengetahuan anemia
sebagai faktor dominan anemia remaja putri dengan OR 3,3. Saran dalam penelitian ini adalah perlunya
diberikan penyuluhan mengenai anemia dan pola konsumsi inhibitor Fe serta pemantauan status gizi di
UKS SMA/K sehingga para remaja putri terhindar dari anemia.
Kata kunci: Anemia, Pengetahuan, Status Gizi, Inhibitor Fe
175
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 47, No. 3, September 2019: 175 - 182
Pada wanita usia subur (15-49 tahun) Besar sampel dalam penelitian ini
dikategorikan anemia jika memiliki Hb <12 g/ sebanyak 172 siswi dengan metode acak stratifikasi
dl. Berdasarkan data Riskesdas 2013 proporsi (stratified random sampling). Metode sampling ini
anemia pada perempuan (23,9%) lebih tinggi dilakukan karena setiap kelas X dan XI di SMA
dibandingkan pada laki-laki (18,4%). Proporsi Muhammadiyah 4 Depok dan SMK Al-Hidayah
anemia pada kelompok umur 15-24 tahun sebesar Cinere dibagi lagi atas beberapa kategori kelas dan
18,4% tahun 2013.1 Berdasarkan data Riskesdas banyaknya siswi dalam satu kelas berbeda-beda.
2018 proporsi anemia pada perempuan (27,2%) Kategori kelas berdasarkan prestasi siswi. Kriteria
lebih tinggi dibandingkan pada laki-laki (20,3%). inklusi dalam penelitian ini adalah siswi kelas X
Proporsi anemia pada kelompok umur 15-24 dan XI berusia 15-18 tahun yang dinyatakan aktif
tahun sebesar 32% tahun 2018.2 Penelitian di India oleh pihak sekolah dan setuju mengikuti penelitian
juga didapatkan bahwa remaja putri merupakan ini (dengan menandatangani informed consent).
Siswi yang aktif adalah siswi yang terdaftar dan
kelompok rentan mengalami anemia.5 Remaja
mengikuti proses pembelajaran di sekolah.
putri rentan terkena anemia karena mengalami
Penelitian ini telah mendapatkan per-
masa menstruasi dan mengejar masa tumbuh.
setujuan etik yang diterbitkan oleh Komite Etik
Remaja putri yang sedang menstruasi mengalami
Penelitian Kesehatan UPNVJ dengan nomor:
kehilangan besi dua kali lipat dibandingkan B/1600/IX/2018/KEPK. Data yang diperoleh
remaja putra. Selain itu, remaja putri biasanya dengan teknik wawancara berdasarkan pertanyaan
sangat memperhatikan bentuk badan, sehingga dalam kuesioner. Adapun data yang dikumpulkan
banyak yang membatasi konsumsi makan seperti yaitu status gizi menurut umur (IMT/U) ber-
pada diet vegetarian.6 Sehingga untuk mencegah dasarkan pengukuran yang dilakukan saat
kejadian anemia defisiensi besi, maka remaja penelitian berlangsung, pengetahuan anemia dan
puteri perlu dibekali dengan pengetahuan tentang TTD, Asupan Fe, Frekuensi Konsumsi Inhibitor
anemia defisiensi besi itu sendiri.7 Pencegahan dan dan Enhancer Fe. Berat badan didapatkan
pengobatan anemia pada wanita usia reproduksi dengan penimbangan berat badan menggunakan
sangat penting untuk mencegah berat badan lahir timbangan injak sedangkan tinggi badan
rendah, kematian perinatal dan risiko penyakit dengan menggunakan microtoise. Asupan Fe
terkait peran wanita sebaagai ibu.4 Program dan pola asupan makanan menggunakan FFQ
UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) di beberapa semiquantitative. Status anemia diperoleh Quick
sekolah belum ada program penanggulangan Check Hemoglobin dengan pengambilan darah
anemia defisiensi besi bagi remaja putri. perifer.
Sekolah memberikan peranan penting untuk Data yang dianalisis hanya data yang
menanggulangi dan mencegah masalah anemia. lengkap. Analisis data dalam penelitian ini untuk
melihat faktor dominan yang menimbulkan
BAHAN DAN METODE anemia pada remaja putri dengan menggunakan
regresi logistic berganda.
Penelitian ini menggunakan desain
penelitian potong lintang. Penelitian dilakukan HASIL
di SMA Muhammadiyah 4 Depok dan SMK Al-
Hidayah Cinere pada bulan September - Oktober Berdasarkan hasil penelitian dapat
diketahui bahwa siswi SMA/K Depok, yang
2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
berusia 12-16 tahun atau dalam kategori remaja
siswi kelas X dan XI pada kedua sekolah. Untuk
awal sebanyak 142 siswi (82,6%) dan yang
menghitung besar sampel dalam penelitian ini
berusia 17-25 tahun atau dalam kategori remaja
digunakan rumus.
akhir sebanyak 30 siswi (17,4%).
Status gizi pada penelitian ini berdasarkan
IMT/U. Kategori status gizi normal jika berada
≥-2SD s/d 2 SD, sedangkan tidak normal ≤-2 SD
atau > 2 SD. Hasil penelitian diketahui bahwa
176
Pengetahuan dan Perilaku Konsumsi Remja Putri yang ... (Sintha Fransiske Simanungkalit1, dan Oster Suriani Simarmata2)
siswi SMA/K Depok, yang berada dalam status mengonsumsi enhancer Fe, sedangkan 78 siswi
gizi tidak normal sebanyak 76 siswi (44,2%) dan (45,3%) sering mengonsumsi inhibitor Fe.
yang berada dalam status gizi normal sebanyak 96 Berdasarkan Tabel 2 di atas didapatkan
siswi (55,8%). ada hubungan pengetahuan anemia dengan
Siswi yang memiliki pengetahuan anemia remaja putri (pvalue 0,004). Namun dilihat
TTD yang kurang sebanyak 150 siswi (87,2%) berdasarkan pengetahuan TTD tidak ada hubungan
sedangkan siswi yang pengetahuan baik sebanyak pengetahuan TTD dengan anemia remaja putri
22 siswi (12,8%). (pvalue 0,225). Sementara berdasarkan hubungan
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan status gizi dengan anemia remaja putri (pvalue
63% siswi yang anemia. Sebanyak 120 siswi 0,034).
(69,8%) dengan asupan Fe yang kurang, Jika dilihat berdasarkan asupan Fe
sedangkan responden yang memiliki asupan Fe tidak ada hubungan asupan Fe dengan anemia
baik sebanyak 52 siswi (30,2%). Menurut AKG remaja putri (pvalue 0,222). Pada penelitian ini
2013, asupan Fe kurang jika asupan Fe kurang ditanyakan konsumsi sumber Fe yang dikonsumsi
dari 19mg (usia 13-15 tahun ) dan kurang dari oleh siswi seperti kacang-kacangan, daging, telur,
15mg (usia 16-18 tahun). Data asupan Fe diambil sayuran hijau. Berdasarkan tabel didapatkan ada
berdasarkan wawancara dengan menggunakan hubungan inhibitor Fe dengan anemia remaja
tabel semi kuantitatif FFQ (Food Frequency putri (pvalue 0,009). Pada penelitian, peneliti
Quetionare). melihat konsumsi inhibitor Fe yang ditanyakan
Sebanyak 86 siswi (50%) dengan adalah seberapa sering konsumsi teh dan kopi.
pengetahuan mengenai TTD (Tablet Tambah Berdasarkan tabel didapatkan tidak ada hubungan
Darah) kurang, sedangkan responden yang enhancer Fe dengan anemia remaja putri (pvalue
memiliki pengetahuan TTD (Tablet Tambah 0,511). Bahan makanan yang ditanyakan untuk
Darah) baik sebanyak 86 siswi (50%). enhancer adalaha buah yang tinggi kandungan
Frekuensi konsumsi inhibitor dan vitamin C seperti jeruk dan tomat.
enhancer Fe didapatkan dengan wawancara Berdasarkan uji chi square, dipilih variable
dengan menanyakan tabel semi kuantitatif FFQ yang memenuhi p<0,25 untuk diuji lanjut dengan
(Food Frequency Quetionare). Sebanyak 88 regresi logistik berganda. Adapun variabel itu
siswi (51,2%) sering mengonsumsi inhibitor Fe, adalah pengetahuan anemia, pengetahuan TTD,
sedangkan 84 siswi (48,8%) jarang mengonsumsi status gizi, asupan Fe (besi), frekuensi konsumsi
inhibitor Fe. Sebanyak 94 siswi (54,7%) jarang inhibitor Fe dan enhancer Fe.
177
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 47, No. 3, September 2019: 175 - 182
178
Pengetahuan dan Perilaku Konsumsi Remja Putri yang ... (Sintha Fransiske Simanungkalit1, dan Oster Suriani Simarmata2)
179
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 47, No. 3, September 2019: 175 - 182
180
Pengetahuan dan Perilaku Konsumsi Remja Putri yang ... (Sintha Fransiske Simanungkalit1, dan Oster Suriani Simarmata2)
Mahasiswa Dan Profesi Jilid Ii. Jakarta: Dian yang Berhubungan dengan Kejadian
Rakyat: 2006. Anemia pada Remaja Putri https://ejurnal.
7. Dharmadi, M. Dkk. Penyuluhan Anemia poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK/article/
Defisiensi Besi (Adb) Pada Remaja Puteri Di download/625/585 diakses tanggal 9 Januari
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bangli. 03 2019.
Oktober 2011. Dharmadi, M. Dkk. (2011). 17. Sya’Bani Is Rinieng & Sri Sumarmi, 2016.
8. Akib, Afishar dkk., 2017. Kebiasaan Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian
Makan Remaja Putri yang Berhubungan Anemia Pada Santriwati Di Pondok Pesantren
dengan Anemia : Kajian Positive Deviance. Darul Ulum Peterongan Jombang. http://
https://ejournal.unair.ac.id/AMNT/article/ journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/
view/6232 diakses 28 november 2018. article/view/503 diakses tanggal 28 nov 2018.
9. WHO. 2011. Prevention Of Deficiency 18. Dwi, Kristanti Rahmawati, 2011. Analisis
Anaemia In Adolescents Role Of Weekly Iron Faktor Penyebab Kejadian Anemia Gizi Besi
And Folic Acid Supplementation Iron. http:// Pada Remaja Putri Di Sman 2 Kota Bandar
apps.searo.who.int/PDS_DOCS/B4770. Lampung Tahun 2011.
pdf?ua=1 diakses 22 Oktober 2018. 19. Mascitelli. L, Goldstein. MR. Inhibitor of Iron
10. Srinivas Vani & Ranjit Mankeshwar 2015. Absorption by Polyphenols as an Anti Cancer
Prevalence and determinants of nutritional Mechanism 2010. Available from https://doi.
anemia in an urban area among unmar- org/10.1093/qjmed/hcq239.
ried adolescent girls: A community-based 20. Ayu Dwi Putri Rusman, 2018. Pola Makan
cross-sectional study. http://www.ijmedph. Dan Kejadian Anemia Pada Mahasiswi
org/sites/default/files/IntJMedPubli- Yang Tinggal Di Kos-Kosan. Jurnal Ilmiah
cHealth_2015_5_4_283_165950.pdf diakses Manusia dan Kesehatan. Mei 2018;1(2).
tanggl 15 januari. 21. Bhargava, A. et al., 2001. Dietary Intakes
11. Tenri. 2012. Hubungan Pengetahuan Anemia and Socioeconomic Factors are Associated
Dan Tablet Tambah Darah Dengan Kejadian with The Hemoglobin Concentration of
Anemia Pada Remaja Putri Smp. Diakses Bangladesh Women. Am J Clin Nutr, vol 131,
Tanggal 13 Maret 2018 Pkl 15:09 Wib. p:758-764.
12. Mutalazimah Nur Ainum Hasyim, dkk. 2018. 22. Sumarlan, Eka S, dkk. 2018. Iron Status,
Pengetahuan Risiko, Perilaku Pencegahan Prevalence and Risk Factors of Iron
Anemia dan Kadar Hemoglobin pada Remaja Deficiency Anemia Among 12-to 15-Year-
Putri.https://ejournal.stikespku.ac.id/index. Old Adolescent Girls from Different
php / mpp / article / download /28/183 diakses Socioeconomic Status in Indonesia http://
tanggal 28 Nov 2018. journal.ui.ac.id/index.php/health/article/
13. Notoatmodjo. Pengertian Pengetahuan. Rine- view/8078 diakses 22 Oktober 2018.
ka Cipta. Jakarta: Rineka Cipta:2003. 23. Lilis Indahswari. 2017. Hubungan Pola
14. Siti Rochmah. 2013. Hubungan Pengetahuan Konsumsi dengan Kejadian Anemia pada
Anemia Dan Tablet Tambah Darah Dengan Wanita Prakonsepsi di Kecamatan Ujung
Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Sma Tanah dan Kecamatan Biringkanaya
Negeri. Diakses Tanggal 13 Maret 2018. Kota Makassar. http://repository. unhas.
15. PMK RI No. 88 Tahun 2014 http://sinforeg. ac.id/bitstream/handle/123456789/8092/
litbang.depkes.go.id/upload/regulasi/PMK_ Jurnal%20Penelitian%20Lilis%20
No._88_ttg_Tablet_Tambah_Darah_.pdf Indahswari%20MKMI%20-%20Copy.pdf.
diakses tanggal 5 Desember 2018. 24. Herta Masthalina dkk, 2015. Pola Konsumsi
16. Jaelani Mahmud, dkk. 2017. Faktor Risiko (Faktor Inhibitor Dan Enhancer Fe) Terhadap
181
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 47, No. 3, September 2019: 175 - 182
Status Anemia Remaja Putri. https://journal. Anemia among adolescent and young adult
unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/ women in Latin America and the Caribbean:
view/3516 diakses tanggal 28 November A cause for concern. http://www.paho.org/
2018. hq/dmdocuments/2010/AnemiaEngWEB.pdf
25. Chaparro Camila M. & Chessa K. Lutter. 2010. diakses tanggal 15 januari 2019.
182