Professional Documents
Culture Documents
BAB III
SPESIFIKASI ALAT
III.1. Spesifikasi Alat Utama
Alat – alat utama yang digunakan ditunjukkan dalam tabel 3.1.
Tabel 3.1. Spesifikasi Alat Utama
Spesifikasi Alat
Nama Alat
Utama
Unit Kilang HE (1, 2, 3,4,5)
Furnace (1, 2, 3, 4,5)
Kolom fraksinasi C-1 dan C-2
Stripper (C-3, C-4, C-5)
Condenser (condenser utama dan sub condenser)
Cooler (cooler 1-12 dan box cooler 1-6)
Separator (S 1-7)
kemudian masuk ke HE-4 pada suhu 250 oC melalui bagian shell sebelah
atas, sedangkan minyak mentah masuk ke HE-1 pada suhu 45,9 0C melalui
shell bagian bawah dan masuk ke HE-2, HE-3, HE-4, HE-5 pada bagian
tube. Di dalam heat exchanger terjadi perpindahan panas antara minyak
mentah dengan residu dan solar, dimana residu dan solar akan melepaskan
panas yang kemudian diserap minyak mentah. Dengan adanya baffle
sebagai pegatur aliran solar dan residu pada shell maka aliran akan
semakin turbulen dan perpindahan panasnya akan semakin baik. Gambar
3.1 adalah ilustrasi dari heat exchanger.
4
Keterangan Gambar:
1
1. Solar atau residu masuk
2. Solar atau residu keluar
3. Minyak mentah masuk
4. Minyak mentah keluar
2
3
Panjang :6m
Lebar :4m
Jumlah tube : 95 buah
Dimensi tube : ID = 104,8 mm; OD = 114,3 mm;
jarak antar tube = 250/330 mm
Bahan bakar : Fuel oil (residu), dan fuel gas
Bahan : Alloy Cr. Mo. Fe. Ni
B. Furnace (F-5)
Fungsi : Pemanas crude oil
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 320 m3/hari
Tipe : cylindrical vertical tube
Tinggi : 10 m
Jumlah tube : 95 buah
Dimensi tube : ID = 104,8 mm; OD = 2 in;
jarak antar tube = 250/330 mm
Bahan bakar : Fuel oil (residu) dan fuel gas
Bahan : Alloy Cr. Mo. Fe. Ni
Furnace adalah tanur yang digunakan sebagai tempat pemanasan
minyak mentah. Perpindahan panas pada furnace terjadi secara tidak
langsung dengan media perantara berupa pipa-pipa yang di dalamnya
mengalir fluida yang akan dipanasi, dan sumber panasnya berasal dari
pembakaran bahan bakar.
Jumlah furnace yang ada di Pusdiklat Migas Cepu ada 5 buah,
yang beroperasi 1 buah dan berfungsi sebagai pemanas lanjutan dari
minyak mentah (umpan) yang sebelumnya telah mendapat pemanasan
awal pada HE. Tujuan pemanasan di furnace adalah untuk menguapkan
fraksi-fraksi ringan yang terkandung di dalam minyak mentah. Bahan
bakar yang digunakan terdiri dari fuel oil dan fuel gas. Dinding furnace
tersusun dari batu tahan api.
Bagian-bagian utama dari furnace:
a. Tube
Dalam tube mengalir minyak mentah.
b. Tube support
Berfungsi untuk menyangga tube agar tidak melengkung pada saat
operasi akibat adanya panas pembakaran.
c. Stack (cerobong)
Berfungsi untuk mengeluarkan gas-gas panas hasil pembakaran.
d. Refractory
Merupakan lapisan yang ada pada dinding yang tujuannya untuk
memperkecil panas yang diserap dinding. Lapisan ini memantulkan
panas.
e. Burner
Berfungsi sebagai tempat pembakaran pada dapur dan media yang
digunakan adalah fuel oil, fuel gas dan steam.
Cara kerja:
Panas hasil pembakaran bahan bakar digunakan untuk memanasi
seluruh ruang bakar dan pipa-pipa yang di dalamnya mengalir minyak
mentah. Minyak mentah masuk furnace melalui tube bagian atas pada
suhu 152,8 oC dan mengalir ke bawah. Pemanasan terjadi dari suhu yang
rendah ke suhu yang tinggi. Minyak mentah dilewatkan tube bagian atas
yang suhunya lebih rendah dibandingkan dengan tube bagian bawah. Hal
tersebut untuk menghindari kerusakan pada minyak mentah karena
pemanasan mendadak pada suhu tinggi. Setelah mengalami pemanasan,
fraksi-fraksi ringan yang terdapat dalam minyak mentah akan berubah
menjadi uap, sedangkan fraksi beratnya tetap berupa cairan. Minyak
mentah keluar dari furnace pada suhu 327,5 oC. Gambar 3.2 dan 3.4 adalah
ilustrasi dari furnace.
Keterangan gambar:
4 1. Minyak mentah
masuk
1
2. Minyak mentah
3
keluar
6 3. Pipa minyak
2
5 mentah
7
4. Cerobong asap
8
5. Nyala api
Keterangan gambar:
1. Minyak mentah masuk
2. Minyak mentah keluar
3. Coil
4. Seksi Konveksi
5. Seksi Radiasi
6. Burner
3. Evaporator (V-1)
Fungsi : Memisahkan fraksi berat dan fraksi ringan dari
crude oil
Jumlah : 1 unit
Tipe : Vertical Column
Dimensi : Tinggi = 6 m; ID = 2,01 m; OD= 2,03 m
Design Temperature : 400 0C
Evaporator berfungsi memisahkan fraksi berat dan fraksi ringan
dari minyak mentah setelah mengalami pemanasan dalam furnace.
Proses pemisahan berdasarkan atas perbedaan densitas antara kedua
fraksi dan dibantu dengan injeksi steam. Fraksi ringan merupakan fraksi-
fraksi minyak yang menguap sedangkan fraksi berat merupakan fraksi-
fraksi minyak yang tidak menguap. Kolom evaporator merupakan
kolom pemisah, di dalamnya tidak terdapat plate. Pada bagian bawah
terdapat penahan untuk menahan cairan yang akan meninggalkan
evaporator.
Cara kerja:
Umpan masuk pada bagian tengah evaporator dengan aliran
dibuat miring ke bawah (60o) sehingga seolah-olah diadakan
pengadukan. Dengan adanya perbedaan densitas antara kedua fraksi
tersebut, fraksi ringan yang mempunyai densitas lebih rendah akan
bergerak naik sedangkan fraksi berat akan turun.
Dengan adanya injeksi steam pada bagian bawah kolom, maka
fraksi ringan yang terkandung dalam cairan akan menguap kembali.
Fungsi dari injeksi steam adalah untuk menurunkan tekanan parsial
hidrokarbon sehingga titik didihnya rendah dan akan menguap kembali.
Fraksi ringan akan naik bersama steam dan bergabung dengan fraksi
ringan lain yang keluar sebagai hasil atas evaporator pada suhu 265oC,
fraksi berat akan keluar sebagai hasil bawah evaporator pada suhu
300oC. Gambar 3.4 adalah ilustrasi dari evaporator.
Keterangan Gambar
1
1. Minyak mentah masuk
2 2. Steam masuk
5. Cungkup (Penahan)
Cara kerja :
Umpan berupa uap masuk pada tray bagian bawah, refluks
(cairan dingin) masuk pada sebelah atas kolom dan steam masuk pada
bagian bawah kolom. Cairan dingin akan bergerak turun ke bawah kolom
melewati tray-tray. Dengan adanya weir yang ada pada tiap tray maka
cairan akan mengisi tray dengan ketinggian tertentu, sedangkan cairan
yang melebihi weir akan turun ke tray di bawahnya melalui down comer.
Umpan dan steam yang berupa uap akan begerak naik ke atas melalui
Keterangan gambar :
1. Dinding kolom 7. Slot
2. Down Comer 8. Riser
3. Plate / tray 9. Manhole
4. Inlet weir 10. Vortex breaker
5. Bubble cup 11. Saluran produk bottom
6. Outlet weir
Kapasitas : 24,947 m3
Design temperature : 400oC
Bahan : Carbon steel
6. Stripper
Tabel 3.2 Spesifikasi Kerosin Stripper, Solar Stripper dan Residu Stripper
Kerosin Stripper Solar Stripper Solar Stripper
Uraian
(C-3) (C-4) (C-5)
Memisahkan Memisahkan Memisahkan
Fungsi fraksi ringan fraksi ringan fraksi ringan
dengan kerosin dengan solar dengan residu
Jumlah 1 buah 1 buah 1 buah
Bubble Cap
Tipe Bubble Cap Tray Bubble Cap Tray
Tray
Jumlah Tray 7 buah 6 buah 6 buah
Dimensi
T = 0,79 mm T = 6,09 mm T = 6,09 mm
ID = 1 mm ID = 1 mm ID = 1 mm
OD = 1,02 mm OD = 1,018 mm OD = 1,016 mm
Design
360 0C 360 0C 400 0C
Temperature
Jumlah
15 buah / tray 15 buah / tray 15 buah / tray
Bubble Cap
Tray Spacing 450 mm 450 mm 450 mm
Kapasitas 5,720 m3 4,720 m3 4,720 m3
riser dan pada bagian cap terdapat slot yaitu lubang-lubang kecil untuk
mengalirkan uap. Setiap plate terdapat weir hambatan yang berfungsi untuk
menahan cairan pada ketinggian tertentu dan down comer yang berfungsi
untuk mengalirkan limpahan cairan ke tray di bawahnya.
Ada tiga kolom stripper yang digunakan yaitu :
1. Kerosin stripper
Berfungsi untuk memisahkan fraksi ringan yang masih terikut pada
kerosin dan fraksi ringan tersebut dialihkan kembali ke kolom
fraksinasi.
2. Solar stripper
Berfungsi untuk memisahkan fraksi ringan yang masih terikut pada
solar dan fraksi ringan tersebut kembali ke kolom fraksinasi.
3. Residu stripper
Berfungsi untuk memisahkan fraksi ringan yang masih terikut pada
residu dan fraksi ringan tersebut dialirkan kembali ke kolom fraksinasi.
Cara kerja :
Umpan masuk pada bagian tengah kolom stripper dan dari bawah
diinjeksikan steam. Umpan yang berupa cairan akan turun ke bawah kolom
melewati tray-tray, dengan adanya weir pada setiap tray, maka cairan yang
turun akan mengisi tray dengan ketinggian tertentu dan cairan yang
melebihi weir ini akan turun melalui down comer ke tray dibawahnya.
Steam akan naik ke atas melalui riser, kemudian oleh bubble cap
dibelokkan melalui slot-slot dan menembus cairan. Maka akan terjadi
kontak langsung antara uap dan cairan dan terjadi transfer panas. Cairan
panas akan memindahkan sebagian panasnya ke steam sehingga cairan
akan turun suhunya dan uap akan naik suhunya. Turunnya suhu cairan akan
menyebabkan penurunan tekanan parsial hidrokarbon yang mempunyai
titik didih rendah akan menguap dan terpisah dari fraksi berat. Gambar 3.7
adalah ilustrasi dari kolom stripper.
Keterangan gambar :
1. Umpan masuk
2. Steam masuk
3. Fraksi ringan keluar
4. Fraksi berat keluar
7. Condensor
Tabel 3.3. Spesifikasi Condensor dan Sub Condensor
Tube ID = 31,35 mm ID = 16 mm
OD = 38 mm OD = 19 mm
Media Air Air
pendingin
Bahan Carbon steel Carbon steel
Cara kerja :
Uap hidrokarbon masuk ke condenser pada bagian shell dari
bagian atas ke bawah. Di dalam condenser terjadi kontak tidak langsung
dengan air mengalir melalui tube, maka akan terjadi perpindahan panas
dari uap hidrokarbon ke air. Dengan adanya baffle sebagai pengatur aliran
uap hidrokarbon pada shell, sehingga aliran semakin turbulen dengan
demikian perpindahan panasnya akan semakin baik. Uap hidrokarbon
yang terkondensasi menjadi cairan di alirkan ke cooler untuk didinginkan.
Gambar 3.8 adalah ilustrasi dari condensor.
3
1
Keterangan gambar:
2
1. Uap hidrokarbon masuk
4
Yahya Prayoga (I 0517089) 2. Minyak keluar
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 46
3. Air Pendingin masuk
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
4. Air Pendingin keluar
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU
Tinggi 1,9 m 3m
Diameter
1,2 m -
Shell
Tube
38 mm 4 in
Media Pendingin Air Air
1
4
Keterangan gambar :
1. Minyak masuk
2. Minyak keluar
3. Air Pendingin Masuk
4. Air Pendingin keluar
9. Separator
Tabel 3.5. Spesifikasi Separator
Nama Alat Service Volume Tinggi Diameter Bahan
dalam
(m3) (Cm)
(Cm)
Carbon
Separator - 1 Pertasol CA 8,657 154 465
Steel
Carbon
Separator - 2 Nafta 8,213 150 465
Steel
Carbon
Separator - 3 Pertasol CA 4,56 110 480
Steel
Carbon
Separator - 4 Pertasol CB 1,407 60 498
Steel
Carbon
Separator - 5 Kerosine 0,376 33 440
Steel
Carbon
Separator - 6 Solar 0,376 33 440
Steel
Carbon
Separator - 7 Solar 0,376 33 440
Steel
Carbon
Separator - 8 Pertasol CC 0,752 44 495
Steel
Carbon
Separator - 9 Nafta 3,034 85 535
Steel
Gas outlet Ø 1/2"
Ripple gelas
penduga Ø 1"
drain Ø 2"
III.2.1.Unit Kilang
Tabel 3.7. Spesifikasi Pompa
Jenis : HBB
Kapasitas : 198 m3/jam
Kecepatan putar : 450 rpm
Daya : 22 Kw
b. Pengering udara
No. Seri : 1202
Tekanan operasi : 7,5 bar
Temperatur : 45oC
Fluida : Udara
Absorber : Alumina
Volume : 38 liter
Ketel Uap
Uraian Blower Softener Deaerator
(Boiler)
Manufacture Wanson Manubat Wanson Wanson
Jenis Pipa api DH-15 M. 800 D. 20. 12
V. 400.
ITEM H-400-7A VT 400-IC V. 400. I
3A/B
Flow Rate 12,18
6600 Kg/jam 795 Kg/jam 20 m3/jam
m3/jam
Total weight 24000 Kg 150 Kg 1000 Kg 10000 Kg
Kecepatan
- 2900 rpm - -
Putar
Jumlah 3 buah - 2 buah -
Keterangan :
1. Lubang api 12. Bata api bagian belakang
2. Bata api bagian depan 13. Tahap belakang bagian depan
3. Pluit bahaya 14. Saluran air masuk
4. Elektrode pengaman 15. Batas level air tertinggi
5. Elektrode pengaman 16. Saluran buang
6. Safety value 17. Cerobong (stack)
7. Saluran uap keluar 18. Penyangga
8. Superheater 19. Tutup pintu luar
9. Pipa api 20. Lubang melihat api
10. Ruang pembakaran 21. Saluran uap superheated
11. Pintu muka