You are on page 1of 26

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA


MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

BAB III
SPESIFIKASI ALAT
III.1. Spesifikasi Alat Utama
Alat – alat utama yang digunakan ditunjukkan dalam tabel 3.1.
Tabel 3.1. Spesifikasi Alat Utama
Spesifikasi Alat
Nama Alat
Utama
Unit Kilang HE (1, 2, 3,4,5)
Furnace (1, 2, 3, 4,5)
Kolom fraksinasi C-1 dan C-2
Stripper (C-3, C-4, C-5)
Condenser (condenser utama dan sub condenser)
Cooler (cooler 1-12 dan box cooler 1-6)
Separator (S 1-7)

III.1.1. Unit Kilang


1. Heat Exchanger
a. Heat Exchanger – 1 (HE-1)
Fungsi : Pemanas awal crude oil
Arah aliran : Counter current
Tipe : 1,1 – Shell and Tube
Dimensi shell : Panjang = 120 in; ID = 30,748 in; OD = 31,614 in;
jumlah baffle = 4; jenis fluida = crude oil
Dimensi tube : ID = 0,834 in; OD = 1 in; BWG = 14; jumlah tube =
382; PT = 1,25 in; jenis fluida = nafta
Bahan : Alloy steel
b. Heat Exchanger – 2(HE-2)
Fungsi : Pemanas awal crude oil
Arah aliran : Counter current
Tipe : 1,1 – Shell and Tube

Yahya Prayoga (I 0517089)


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 30
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

Dimensi shell : Panjang = 11,482 ft; ID = 36,457in; OD = 37,402


in; jumlah baffle = 4; jenis fluida = solar
Dimensi tube : ID = 0,834 in; OD = 1 in; BWG = 12; jumlah
tube= 400; PT = 1,25 in; jenis fluida = crude oil
Bahan : Alloy steel
c. Heat Exchanger – 3 (HE-3)
Fungsi : Pemanas awal crude oil
Arah aliran : Counter current
Tipe : 1,1 – Shell and Tube
Dimensi shell : Panjang = 120 in; ID = 30,748 in; OD = 31,614 in;
jumlah baffle = 4; jenis fluida = solar
Dimensi tube : ID = 0,834 in; OD = 1 in; BWG = 14; jumlah
tube= 382; PT = 1,25 in; jenis fluida = crude oil
Bahan : Alloy steel
d. Heat Exchanger – 4 (HE-4)
Fungsi : Pemanas awal crude oil
Arah aliran : Counter current
Tipe : 1,1 – Shell and Tube
Dimensi shell : Panjang = 122,83 in; ID = 50,196 in; OD = 51,181
in; jumlah baffle = 4; jenis fluida = residu
Dimensi tube : ID = 1,22 in; OD = 1,5 in; BWG = 12; jumlah
tube= 336; PT = 1,875 in; jenis fluida = crude oil
Bahan : Alloy steel
e. Heat Exchanger – 5 (HE-5)
Fungsi : Pemanas awal crude oil
Arah aliran : Counter current
Tipe : 1,1 – Shell and Tube
Dimensi shell : Panjang = 11,482 ft; ID = 36,457in; OD = 37,402
in; jumlah baffle = 4; jenis fluida = residu
Dimensi tube : ID = 0,834 in; OD = 1 in; BWG = 12; jumlah
tube= 400; PT = 1,25 in; jenis fluida = crude oil

Yahya Prayoga (I 0517089)


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 31
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

Bahan : Alloy steel

Heat exchanger merupakan alat penukar panas dari fluida yang


temperaturnya lebih tinggi ke fluida yang temperaturnya lebih rendah. HE
di unit kilang PPSDM Migas Cepu sebanyak 5 buah (HE-1, HE-2, HE-3,
HE-4, HE-5) yang tersusun secara seri. Fungsi HE adalah untuk
memanaskan minyak mentah sebelum dipanaskan dalam furnace, dengan
memanfaatkan panas yang berasal dari nafta panas untuk HE-1, solar
panas untuk HE-2 dan HE-3, dan residu panas untuk HE-4 dan HE-5.
Pemanasan awal ini akan membebaskan panas pada furnace sehingga
didapatkan penguapan optimal.
HE-1, HE-2, HE-3, HE-4, dan HE-5 mempunyai tipe shell and
tube, dengan arah aliran lawan arah. Berdasarkan jumlah pass,
digolongkan alat penukar panas 1-1 pass dimana fluida melalui shell and
tube satu kali.
Bagian-bagian utama pada heat exchanger :
1. Shell
Solar panas untuk HE-2, HE-3, dan residu panas untuk HE-4, HE-5
mengalir di dalam shell.
2. Tube
Di dalam tube mengalir minyak mentah.
3. Baffle (sekat)
Baffle yang digunakan berbentuk segment tunggal, berjumlah 4 buah
berfungsi untuk membelokkan aliran fluida dan untuk menahan tube.
4. Tube sheet
Berfungsi untuk tempat mengikat tube, konstruksi yang dipakai
berjenis floating head.
Cara kerja:
Nafta dari bottom C-2 masuk pada HE-1 melalui bagian tube pada
suhu 100 oC, solar dari solar stripper masuk pada HE-3 kemudian masuk
ke HE-2 pada suhu 190 oC dan residu dari residu stripper masuk ke HE-5

Yahya Prayoga (I 0517089)


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 32
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

kemudian masuk ke HE-4 pada suhu 250 oC melalui bagian shell sebelah
atas, sedangkan minyak mentah masuk ke HE-1 pada suhu 45,9 0C melalui
shell bagian bawah dan masuk ke HE-2, HE-3, HE-4, HE-5 pada bagian
tube. Di dalam heat exchanger terjadi perpindahan panas antara minyak
mentah dengan residu dan solar, dimana residu dan solar akan melepaskan
panas yang kemudian diserap minyak mentah. Dengan adanya baffle
sebagai pegatur aliran solar dan residu pada shell maka aliran akan
semakin turbulen dan perpindahan panasnya akan semakin baik. Gambar
3.1 adalah ilustrasi dari heat exchanger.

4
Keterangan Gambar:
1
1. Solar atau residu masuk
2. Solar atau residu keluar
3. Minyak mentah masuk
4. Minyak mentah keluar
2
3

Gambar 3.1. Heat Exchanger


2. Furnace (F-1,2,3,4,5)
A. Furnace (F-1,2,3,4)
Fungsi : Pemanas crude oil
Jumlah : 4 unit
Kapasitas : 200 m3/hari
Tipe : box
Tinggi : 10 m

Yahya Prayoga (I 0517089)


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 33
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

Panjang :6m
Lebar :4m
Jumlah tube : 95 buah
Dimensi tube : ID = 104,8 mm; OD = 114,3 mm;
jarak antar tube = 250/330 mm
Bahan bakar : Fuel oil (residu), dan fuel gas
Bahan : Alloy Cr. Mo. Fe. Ni
B. Furnace (F-5)
Fungsi : Pemanas crude oil
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 320 m3/hari
Tipe : cylindrical vertical tube
Tinggi : 10 m
Jumlah tube : 95 buah
Dimensi tube : ID = 104,8 mm; OD = 2 in;
jarak antar tube = 250/330 mm
Bahan bakar : Fuel oil (residu) dan fuel gas
Bahan : Alloy Cr. Mo. Fe. Ni
Furnace adalah tanur yang digunakan sebagai tempat pemanasan
minyak mentah. Perpindahan panas pada furnace terjadi secara tidak
langsung dengan media perantara berupa pipa-pipa yang di dalamnya
mengalir fluida yang akan dipanasi, dan sumber panasnya berasal dari
pembakaran bahan bakar.
Jumlah furnace yang ada di Pusdiklat Migas Cepu ada 5 buah,
yang beroperasi 1 buah dan berfungsi sebagai pemanas lanjutan dari
minyak mentah (umpan) yang sebelumnya telah mendapat pemanasan
awal pada HE. Tujuan pemanasan di furnace adalah untuk menguapkan
fraksi-fraksi ringan yang terkandung di dalam minyak mentah. Bahan
bakar yang digunakan terdiri dari fuel oil dan fuel gas. Dinding furnace
tersusun dari batu tahan api.
Bagian-bagian utama dari furnace:

Yahya Prayoga (I 0517089)


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 34
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

a. Tube
Dalam tube mengalir minyak mentah.
b. Tube support
Berfungsi untuk menyangga tube agar tidak melengkung pada saat
operasi akibat adanya panas pembakaran.
c. Stack (cerobong)
Berfungsi untuk mengeluarkan gas-gas panas hasil pembakaran.
d. Refractory
Merupakan lapisan yang ada pada dinding yang tujuannya untuk
memperkecil panas yang diserap dinding. Lapisan ini memantulkan
panas.
e. Burner
Berfungsi sebagai tempat pembakaran pada dapur dan media yang
digunakan adalah fuel oil, fuel gas dan steam.

Cara kerja:
Panas hasil pembakaran bahan bakar digunakan untuk memanasi
seluruh ruang bakar dan pipa-pipa yang di dalamnya mengalir minyak
mentah. Minyak mentah masuk furnace melalui tube bagian atas pada
suhu 152,8 oC dan mengalir ke bawah. Pemanasan terjadi dari suhu yang
rendah ke suhu yang tinggi. Minyak mentah dilewatkan tube bagian atas
yang suhunya lebih rendah dibandingkan dengan tube bagian bawah. Hal
tersebut untuk menghindari kerusakan pada minyak mentah karena
pemanasan mendadak pada suhu tinggi. Setelah mengalami pemanasan,
fraksi-fraksi ringan yang terdapat dalam minyak mentah akan berubah
menjadi uap, sedangkan fraksi beratnya tetap berupa cairan. Minyak
mentah keluar dari furnace pada suhu 327,5 oC. Gambar 3.2 dan 3.4 adalah
ilustrasi dari furnace.

Yahya Prayoga (I 0517089)


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 35
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

Keterangan gambar:
4 1. Minyak mentah
masuk
1
2. Minyak mentah
3
keluar
6 3. Pipa minyak
2
5 mentah
7
4. Cerobong asap
8
5. Nyala api

Gambar 3.2. Furnace (F-1, 2, 3, 4)

Keterangan gambar:
1. Minyak mentah masuk
2. Minyak mentah keluar
3. Coil
4. Seksi Konveksi
5. Seksi Radiasi
6. Burner

Gambar 3.3. Furnace (F-5)

Yahya Prayoga (I 0517089)


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 36
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

3. Evaporator (V-1)
Fungsi : Memisahkan fraksi berat dan fraksi ringan dari
crude oil
Jumlah : 1 unit
Tipe : Vertical Column
Dimensi : Tinggi = 6 m; ID = 2,01 m; OD= 2,03 m
Design Temperature : 400 0C
Evaporator berfungsi memisahkan fraksi berat dan fraksi ringan
dari minyak mentah setelah mengalami pemanasan dalam furnace.
Proses pemisahan berdasarkan atas perbedaan densitas antara kedua
fraksi dan dibantu dengan injeksi steam. Fraksi ringan merupakan fraksi-
fraksi minyak yang menguap sedangkan fraksi berat merupakan fraksi-
fraksi minyak yang tidak menguap. Kolom evaporator merupakan
kolom pemisah, di dalamnya tidak terdapat plate. Pada bagian bawah
terdapat penahan untuk menahan cairan yang akan meninggalkan
evaporator.
Cara kerja:
Umpan masuk pada bagian tengah evaporator dengan aliran
dibuat miring ke bawah (60o) sehingga seolah-olah diadakan
pengadukan. Dengan adanya perbedaan densitas antara kedua fraksi
tersebut, fraksi ringan yang mempunyai densitas lebih rendah akan
bergerak naik sedangkan fraksi berat akan turun.
Dengan adanya injeksi steam pada bagian bawah kolom, maka
fraksi ringan yang terkandung dalam cairan akan menguap kembali.
Fungsi dari injeksi steam adalah untuk menurunkan tekanan parsial
hidrokarbon sehingga titik didihnya rendah dan akan menguap kembali.
Fraksi ringan akan naik bersama steam dan bergabung dengan fraksi
ringan lain yang keluar sebagai hasil atas evaporator pada suhu 265oC,
fraksi berat akan keluar sebagai hasil bawah evaporator pada suhu
300oC. Gambar 3.4 adalah ilustrasi dari evaporator.

Yahya Prayoga (I 0517089)


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 37
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

Keterangan Gambar
1
1. Minyak mentah masuk
2 2. Steam masuk

3. Fraksi ringan keluar


5
4. Fraksi berat keluar

5. Cungkup (Penahan)

Gambar 3.4. Evaporator

4. Kolom Fraksinasi (C-1)


Fungsi : Memisahkan fraksi-fraksi minyak bumi sesuai
dengan trayek titik didihnya
Jumlah : 1 unit
Tipe : Bubble cap tray
Jumlah tray : 21 buah
Dimensi : Tinggi = 13,51 m; ID= 2,025 m; OD=2,045 m
Jumlah bubble cap : 80 buah/ tray
Tray spacing : 460 mm
Kapasitas : 55,910 m3

Yahya Prayoga (I 0517089)


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 38
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

Design temperature : 400 oC


Bahan : Carbon steel
Kolom fraksinasi merupakan kolom yang digunakan untuk
memisahkan fraksi minyak bumi berdasarkan trayek titik didihnya.
Kolom ini berupa sebuah silinder tegak dengan 3 buah saluran
pengeluaran yaitu pada bagian puncak, samping, dan bawah.
Kontruksi bagian dalam terdiri dari bubble cap tray yang
merupakan alat kontak uap dan cairan. Bagian-bagian dari bubble cap
tray:
a. Down comer
Berfungsi untuk mengalirkan cairan dari tray yang satu ke tray yang
ada di bawahnya.
b. Weir
Untuk menjaga agar cairan di atas tray tetap pada ketinggian tertentu
sehingga cairan yang melebihi ketinggian weir ini akan turun ke tray
di bawahnya.
c. Riser
Berfungsi untuk mengalirkan uap.
d. Cap ( mangkok)
Berfungsi untuk membelokkan arah uap.
e. Slot
Berupa lubang-lubang kecil pada cap untuk mengalirkan uap.

Cara kerja :
Umpan berupa uap masuk pada tray bagian bawah, refluks
(cairan dingin) masuk pada sebelah atas kolom dan steam masuk pada
bagian bawah kolom. Cairan dingin akan bergerak turun ke bawah kolom
melewati tray-tray. Dengan adanya weir yang ada pada tiap tray maka
cairan akan mengisi tray dengan ketinggian tertentu, sedangkan cairan
yang melebihi weir akan turun ke tray di bawahnya melalui down comer.
Umpan dan steam yang berupa uap akan begerak naik ke atas melalui

Yahya Prayoga (I 0517089)


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 39
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

riser, kemudian oleh bubble cap dilewatkan melalui slot-slot dan


menembus cairan. Pada saat menembus cairan akan terjadi kontak antara
uap dan cairan yang diikuti transfer panas dan transfer massa antara uap
dan cairan.
Transfer panas terjadi karena panas yang dibawa uap menuju ke
atas diserap oleh cairan dingin yang turun ke bawah, sehingga
mengakibatkan cairan yang menerima panas ini berubah menjadi fase
gas. Sedangkan uap yang mempunyai titik didih lebih rendah atau sama
dengan titik didih cairan akan mengembun dan fase uap menjadi fase cair.
Peristiwa ini berlangsung pada setiap tray dan disertai dengan transfer
massa, sehingga suatu saat akan tercapai keseimbangan. Pada
keseimbangan ini uap yang berhasil lolos dan masuk pada tray diatasnya
merupakan uap yang mempunyai titik didih rendah, semakin ke atas
suhunya semakin rendah, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian
fraksi yang bertitik didih rendah akan keluar sebagai hasil atas sedangkan
fraksi yang bertitik didih lebih tinggi keluar sebagai hasil bawah. Gambar
3.5 dan 3.6 adalah ilustrasi dari kolom fraksinasi dan bagian-bagiannya.

Yahya Prayoga (I 0517089)


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 40
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

Gambar 3.5. Kolom Fraksinasi

Yahya Prayoga (I 0517089)


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 41
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

Keterangan gambar :
1. Dinding kolom 7. Slot
2. Down Comer 8. Riser
3. Plate / tray 9. Manhole
4. Inlet weir 10. Vortex breaker
5. Bubble cup 11. Saluran produk bottom
6. Outlet weir

Gambar 3.6. Bagian-bagian Kolom Fraksinasi

5. Kolom Fraksinasi (C-2)


Fungsi : Memisahkan fraksi-fraksi minyak bumi dari side
stream C-1 dan top kolom kerosine stripper
Jumlah : 1 unit
Tipe : Bubble cap tray
Jumlah tray : 16 buah
Dimensi : Tinggi = 10 ; ID= 18 mm; OD=1,82 mm
Jumlah bubble cap : 60 buah/tray
Tray spacing : 422 mm
Yahya Prayoga (I 0517089)
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 42
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

Kapasitas : 24,947 m3
Design temperature : 400oC
Bahan : Carbon steel

6. Stripper

Tabel 3.2 Spesifikasi Kerosin Stripper, Solar Stripper dan Residu Stripper
Kerosin Stripper Solar Stripper Solar Stripper
Uraian
(C-3) (C-4) (C-5)
Memisahkan Memisahkan Memisahkan
Fungsi fraksi ringan fraksi ringan fraksi ringan
dengan kerosin dengan solar dengan residu
Jumlah 1 buah 1 buah 1 buah
Bubble Cap
Tipe Bubble Cap Tray Bubble Cap Tray
Tray
Jumlah Tray 7 buah 6 buah 6 buah
Dimensi
T = 0,79 mm T = 6,09 mm T = 6,09 mm
ID = 1 mm ID = 1 mm ID = 1 mm
OD = 1,02 mm OD = 1,018 mm OD = 1,016 mm

Design
360 0C 360 0C 400 0C
Temperature
Jumlah
15 buah / tray 15 buah / tray 15 buah / tray
Bubble Cap
Tray Spacing 450 mm 450 mm 450 mm
Kapasitas 5,720 m3 4,720 m3 4,720 m3

Kolom stripper digunakan untuk menguapkan kembali fraksi-


fraksi ringan yang terbawa fraksi berat. Pemisahan dilakukan dengan
injeksi steam ke dalam kolom. Injeksi steam berfungsi untuk menurunkan
tekanan parsial hidrokarbon, sehingga hidrokarbon yang mempunyai titik
didih rendah (fraksi ringan) akan menguap dan terpisah dari fraksi berat.
Pada bagian dalam kolom terdapat plate-plate yang dilengkapi
dengan bubble cap (bubble cap tray). Di bagian bawah bubble cap terdapat

Yahya Prayoga (I 0517089)


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 43
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

riser dan pada bagian cap terdapat slot yaitu lubang-lubang kecil untuk
mengalirkan uap. Setiap plate terdapat weir hambatan yang berfungsi untuk
menahan cairan pada ketinggian tertentu dan down comer yang berfungsi
untuk mengalirkan limpahan cairan ke tray di bawahnya.
Ada tiga kolom stripper yang digunakan yaitu :
1. Kerosin stripper
Berfungsi untuk memisahkan fraksi ringan yang masih terikut pada
kerosin dan fraksi ringan tersebut dialihkan kembali ke kolom
fraksinasi.
2. Solar stripper
Berfungsi untuk memisahkan fraksi ringan yang masih terikut pada
solar dan fraksi ringan tersebut kembali ke kolom fraksinasi.
3. Residu stripper
Berfungsi untuk memisahkan fraksi ringan yang masih terikut pada
residu dan fraksi ringan tersebut dialirkan kembali ke kolom fraksinasi.
Cara kerja :
Umpan masuk pada bagian tengah kolom stripper dan dari bawah
diinjeksikan steam. Umpan yang berupa cairan akan turun ke bawah kolom
melewati tray-tray, dengan adanya weir pada setiap tray, maka cairan yang
turun akan mengisi tray dengan ketinggian tertentu dan cairan yang
melebihi weir ini akan turun melalui down comer ke tray dibawahnya.
Steam akan naik ke atas melalui riser, kemudian oleh bubble cap
dibelokkan melalui slot-slot dan menembus cairan. Maka akan terjadi
kontak langsung antara uap dan cairan dan terjadi transfer panas. Cairan
panas akan memindahkan sebagian panasnya ke steam sehingga cairan
akan turun suhunya dan uap akan naik suhunya. Turunnya suhu cairan akan
menyebabkan penurunan tekanan parsial hidrokarbon yang mempunyai
titik didih rendah akan menguap dan terpisah dari fraksi berat. Gambar 3.7
adalah ilustrasi dari kolom stripper.

Yahya Prayoga (I 0517089)


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 44
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

Keterangan gambar :
1. Umpan masuk
2. Steam masuk
3. Fraksi ringan keluar
4. Fraksi berat keluar

Gambar 3.7. Kolom


Stripper

7. Condensor
Tabel 3.3. Spesifikasi Condensor dan Sub Condensor

Yahya Prayoga (I 0517089)


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 45
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

Uraian Condensor Utama Sub Condensor


Mengkodensasikan uap
Mengkodensasikan uap pertasol CA yang belum
Fungsi
pertasol CA dari kolom C-2 terkodensai pada
Condensor utama
Jumlah 1 buah 1 buah
Tipe Vertical condensor Vertical condensor
Jumlah 4 buah 12 buah
Tinggi 4890 mm 3186 mm
Dimensi
Shell ID = 1,04 m ID = 0,738 m
OD = 1,052 m OD = 0,77 m

Tube ID = 31,35 mm ID = 16 mm
OD = 38 mm OD = 19 mm
Media Air Air
pendingin
Bahan Carbon steel Carbon steel

Cara kerja :
Uap hidrokarbon masuk ke condenser pada bagian shell dari
bagian atas ke bawah. Di dalam condenser terjadi kontak tidak langsung
dengan air mengalir melalui tube, maka akan terjadi perpindahan panas
dari uap hidrokarbon ke air. Dengan adanya baffle sebagai pengatur aliran
uap hidrokarbon pada shell, sehingga aliran semakin turbulen dengan
demikian perpindahan panasnya akan semakin baik. Uap hidrokarbon
yang terkondensasi menjadi cairan di alirkan ke cooler untuk didinginkan.
Gambar 3.8 adalah ilustrasi dari condensor.
3
1

Keterangan gambar:
2
1. Uap hidrokarbon masuk
4
Yahya Prayoga (I 0517089) 2. Minyak keluar
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 46
3. Air Pendingin masuk
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
4. Air Pendingin keluar
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

Gambar 3.8. Condensor


8. Cooler
Tabel 3.4. Spesifikasi Cooler (CL 1 – 16) dan Box Cooler (BC 1 – 6)
Uraian Cooler Box Cooler
Fungsi Mendinginkan produk Mendinginkan produk

Tipe 1,1 – Shell and Tube 1,1 – Shell and Tube

Tinggi 1,9 m 3m

Jumlah 16 buah 6 buah

Uraian Cooler Box Cooler

Diameter
1,2 m -
Shell
Tube
38 mm 4 in
Media Pendingin Air Air

Bahan Carbon steel Carbon steel

Cooler digunakan untuk mendinginkan produk-produk minyak


yang keluar dari stripper, kolom fraksinasi, heat exchanger, maupun
condenser dengan air pendingin pada suhu tertentu sebelum masuk ke

Yahya Prayoga (I 0517089)


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 47
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

tangki penampungan. Cooler yang digunakan pada kilang minyak Cepu


ada dua jenis yaitu :
1. Box cooler
Tube-tube yang dilalui fluida panas dimasukkan dalam tempat persegi
panjang yang berisi air pendingin. Air dalam box selalu disirkulasi.
2. Shell and tube
Cooler jenis ini terdiri dari shell and tube, air pendingin berada pada
bagian shell dan fraksi minyak panas berada dalam tube dengan arah
aliran lawan arah.
Cara kerja shell and tube cooler :
Umpan masuk berupa cairan panas akan mengalir pada bagian
shell dari atas ke bawah. Di dalam cooler terjadi kontak tidak langsung
dengan air yang mengalir melalui tube sehingga terjadi perpindahan panas
dari cairan kepada air. Dengan adanya baffle sebagai pengatur aliran uap
hidrokarbon pada shell, aliran akan semakin turbulen dan perpindahan
panasnya akan semakin baik. Cairan yang keluar dari cooler ditampung
dalam tangki penampungan.
Cara kerja box cooler:
Umpan masuk berupa cairan panas akan mengalir pada bagian
tube dari samping. Di dalam box cooler terjadi kontak tidak langsung
dengan air yang ada di tempat persegi panjang (box), sehingga terjadi
perpindahan panas dari cairan ke air. Air pendingin yang ada di box selalu
disirkulasi, agar perpindahan panasnya semakin baik. Cairan yang keluar
dari box cooler ditampung dalam tangki penampungan. Gambar 3.9 adalah
ilustrasi dari cooler.
2

1
4

Yahya Prayoga (I 0517089)


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 48
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

Keterangan gambar :
1. Minyak masuk
2. Minyak keluar
3. Air Pendingin Masuk
4. Air Pendingin keluar

Gambar 3.9. Cooler

9. Separator
Tabel 3.5. Spesifikasi Separator
Nama Alat Service Volume Tinggi Diameter Bahan

Yahya Prayoga (I 0517089)


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 49
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

dalam
(m3) (Cm)
(Cm)
Carbon
Separator - 1 Pertasol CA 8,657 154 465
Steel
Carbon
Separator - 2 Nafta 8,213 150 465
Steel
Carbon
Separator - 3 Pertasol CA 4,56 110 480
Steel
Carbon
Separator - 4 Pertasol CB 1,407 60 498
Steel
Carbon
Separator - 5 Kerosine 0,376 33 440
Steel
Carbon
Separator - 6 Solar 0,376 33 440
Steel
Carbon
Separator - 7 Solar 0,376 33 440
Steel
Carbon
Separator - 8 Pertasol CC 0,752 44 495
Steel
Carbon
Separator - 9 Nafta 3,034 85 535
Steel
Gas outlet Ø 1/2"

oil outlet Ø 3"

Oil inlet Ø 4"

Ripple gelas
penduga Ø 1"

drain Ø 2"

Yahya Prayoga (I 0517089)


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 50
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

Gambar 3.10. Separator

III.2. Spesifikasi Alat Pendukung


Alat – alat pendukung yang digunakan ditunjukkan dalam tabel 3.6

Tabel 3.6. Spesifikasi Alat Utama


Spesifikasi Alat
Nama Alat
Pendukung
Unit Kilang Pompa
Alat Penyediaan Air
Alat Penyediaan Uap
Unit Utilitas
Alat Penyediaan Udara Bertekanan
Alat Penyediaan Tenaga Listrik

III.2.1.Unit Kilang
Tabel 3.7. Spesifikasi Pompa

Kapasitas Head Putar


No Pompa Jenis Service
(m3/jam) (m) (rpm)
P. 100/01, 02, 05 Centrifugal 25 87 3000 Refluk C-1
P. 100/03,04 Centrifugal 25 70 2930 Umpan
P. 100/06 - 08
Centrifugal 15 37,9 2910 Refluks C-2

P. 100/09, 10 Centrifugal 6,3 55 1450 Fuel Oil


Emergency
Centrifugal 20 13,6 2880
P. 100/11 - 13 Furnace
P. 100/14 -16 Centrifugal 20 100 2900 Pertasol
P. 100/17, 18 Centrifugal 20 97 2900 Kerosin
P. 100/19, 20, 24 Centrifugal 95 112 3550 Solar

Yahya Prayoga (I 0517089)


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 51
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

P. 100/21, 22, 25 Centrifugal 50 110 2900 Residu


P. 100/23 Reciprocat
- - - PH Solar
ing
P. 100/26 - 29 Reciprocat
- - - Slop
ing
P. 100/31 - 36 Centrifugal 7,6 53 2900 Treating

III.2.2. Unit Utilitas


1. Alat Penyediaan Air
Tabel 3.8. Spesifikasi Alat Penyediaan Air
Pompa
Uraian Distribusi Air
Kali Solo I Kali Solo II
Minum
Merk Ebara KSB Ebara
Jenis Centrifugal Centrifugal Centrifugal
Kapasitas 3,6 m3/jam 100 m3/jam 200 m3/jam
Kecepatan putar 1450 rpm 1450 rpm 1450 rpm
Tegangan 380 V 400 V 380 V
Kuat Arus 5A 75 A 105 A
Jumlah 2 buah 6 buah 6 buah

2. Alat Penyedia Udara Bertekanan


a. Kompresor
Merk : Worthington
Dimensi : 8” x 7”

Yahya Prayoga (I 0517089)


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 52
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

Jenis : HBB
Kapasitas : 198 m3/jam
Kecepatan putar : 450 rpm
Daya : 22 Kw
b. Pengering udara
No. Seri : 1202
Tekanan operasi : 7,5 bar
Temperatur : 45oC
Fluida : Udara
Absorber : Alumina
Volume : 38 liter

3. Alat Penyediaan Uap


Tabel 3.9. Spesifikasi Alat Penyediaan Uap

Ketel Uap
Uraian Blower Softener Deaerator
(Boiler)
Manufacture Wanson Manubat Wanson Wanson
Jenis Pipa api DH-15 M. 800 D. 20. 12
V. 400.
ITEM H-400-7A VT 400-IC V. 400. I
3A/B
Flow Rate 12,18
6600 Kg/jam 795 Kg/jam 20 m3/jam
m3/jam
Total weight 24000 Kg 150 Kg 1000 Kg 10000 Kg
Kecepatan
- 2900 rpm - -
Putar
Jumlah 3 buah - 2 buah -

Yahya Prayoga (I 0517089)


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 53
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

Keterangan :
1. Lubang api 12. Bata api bagian belakang
2. Bata api bagian depan 13. Tahap belakang bagian depan
3. Pluit bahaya 14. Saluran air masuk
4. Elektrode pengaman 15. Batas level air tertinggi
5. Elektrode pengaman 16. Saluran buang
6. Safety value 17. Cerobong (stack)
7. Saluran uap keluar 18. Penyangga
8. Superheater 19. Tutup pintu luar
9. Pipa api 20. Lubang melihat api
10. Ruang pembakaran 21. Saluran uap superheated
11. Pintu muka

Gambar 3.11. Ketel Uap Wanson

Yahya Prayoga (I 0517089)


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 54
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU

4. Alat Penyediaan Tenaga Listrik


Tabel 3.10. Spesifikasi Alat Penyediaan Tenaga Listrik

Uraian Generator I Generator II

Merk Siemen Siemen


Kapasitas 820 KVA 400 KVA
Kecepatan putar 500 rpm 420 rpm
Tegangan 6,3 KV 4,1 KV
Kuat Arus 75 A 55 A
Daya 0,8 0,8
Jumlah 4 buah 2 buah

Yahya Prayoga (I 0517089)


Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik 55
Universitas Sebelas Maret, Surakarta

You might also like