You are on page 1of 8

JURNAL SOSIORELIGI Volume 14 Nomor 2, Edisi September 2016

Open Access

PICKY EATER PADA ANAK KOTA: STUDI KASUS ANAK USIA


3-4 TAHUN
Fitria Budi Utami

Dosen STKIP Panca Sakti Bekasi


E-mail: fitriabudi.utami@gmail.com

Abstract: Young Child Picky Eater In City: Case Study Ages 3-4 Years Old
The objective of this research is to find description of picky eater in city ages 3-4
years old. This research was conducted at Nursery B Class of TK Ananda Islamic
School Jakarta, on January-March 2015. There are five sub focues was discussed,
those are: (1) characteristic of young child picky eater; (2) the causes of picky eater;
(3) the roles of family; (4) teachers handling; (5) the effects of picky eater in children.
It was qualitative research by case study. The data were collected through participant
observation, interview, and documentation. Data technic analysis was Miles and
Huberman model. The results indicate that: (1) The characteristic of young child with
picky eater are rejection of specific familiar foods and new foods (food neophobia);
(2) The reasons are allergic, unaproppiate MPASI, and parents worried to interdiction
new food for child; (3) the roles of family are the parents aware so they bring the
child to the doctor, give vitamin, change the menu and make a new eaten schedule;
(4) The teachers handling are give the children about nutrition’s education, give
reward and make a good communication to parents; (5) The effect of picky eater is
the children easy infected by germs.

Keywords: Picky Eater, Characteristics, Study Case.

Abstrak: Picky Eater Pada Anak Kota: Studi Kasus Anak Usia 3-4 Tahun
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran picky eater pada anak kota usia
3-4 tahun di Kelas Nursery B TK Ananda Islamic School bulan Januari–Maret 2015.
Ada 5 (lima) sub fokus yang dikaji, yaitu: (1) karakteristik anak picky eater; (2)
penyebab terjadinya picky eater; (3) peran orang terdekat; (4) penanganan guru; (5)
dampak picky eater. Data penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus
diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan: (1)
Karakteristik anak picky eater:selalu mengemut makan, memilih menu menu
makanan yang sama, menolak menu makanan baru, melepehkan dan memuntahkan;
(2) Penyebab picky eater:memiliki alergi, MPASI yang tidak tepat dan ketakutan
orang tua memberikan makanan baru; (3) Peran orang terdekat anak, yaitu orang tua
menyadari anak memiliki perilaku picky eater, interaksi orang terdekat-anak,
melakukan upaya ke dokter, pemberian vitamin dan perubahan pola makan; (4) Peran
guru:memberikan pendidikan gizi di sekolah meskipun masih kurang, pemberian
penghargaan dan komunikasi dengan orang tua; (5) Dampak picky eater anak menjadi
mudah terserang penyakit.

Kata Kunci: Picky Eater, Karakteristik, Studi Kasus.

Fitria Budi Utami – Picky Eater pada Anak Kota 79


JURNAL SOSIORELIGI Volume 14 Nomor 2, Edisi September 2016

Kesehatan dan gizi anak sangat penting selektif. Dari mereka, hampir 18 persen
untuk diperhatikan sejak dini, karena anak digolongkan cukup pilih-pilih makanan.
yang mendapat gizi yang seimbang dan sehat Berdasarkan observasi awal pun, di TK
akan tumbuh menjadi manusia yang Ananda Islamic School, yang berada di Kota
berkualitas. Sejak anak masih dalam Jakarta, yaitu di wilayah Jakarta Barat dengan
kandungan pun kesehatan dan gizi perlu lingkungan sekolah yang berada dekat dengan
diperhatikan, yaitu melalui kebiasaan disiplin beberapa pusat perbelanjaan dan dengan
makan dan menu makan sang ibu. Makan tingkat perekonomian rata-rata orang tua yang
adalah kegiatan yang setiap hari dilakukan menyekolahkan anaknya di sekolah ini adalah
oleh semua orang, baik itu anak usia dini, menengah ke atas, serta perilaku konsumtif
remaja, orang tua, maupun manula. masyarakat kota yang terlihat dari para orang
Menurut Furkon, dkk (2013), makan tua dan anak, peneliti melihat besarnya
makanan yang beraneka ragam dapat fenomena picky eater yang di alami anak-anak
menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat usia 3 – 4 tahun di kelas Nursery B TK
pembangun dan zat pengatur gizi seseorang. Ananda Islamic School.
Hal ini disebabkan dalam setiap satu jenis
makanan hanya mengandung satu jenis zat Anak Usia Dini
pengatur gizi saja. Untuk itu, demi melengkapi Anak usia dini merupakan anak dengan
berbagi macam zat yang bergizi bagi tubuh rentang usia 0-8 tahun, atau di sebut juga
kita, kita harus makan makanan yang beraneka dengan masa keemasan (golden ages),
ragam. Kebiasaan makan makanan yang merupakan masa yang sangat penting bagi
beraneka ragam pun sangat penting bagi seorang anak. Pendidikan pada rentang usia
perkembangan anak usia dini. Pada masa ini, tersebut pun sangat menentukan masa depan
segala sesuatu yang dimakan oleh anak seorang anak. Menurut Sujiono (2011),
mempengaruhi pertumbuhan kerangka tulang, pendidikan pada tahap anak usia dini ini,
bentuk fisik, dan kerentanan terhadap memfokuskan pada physical, intelligence atau
penyakit. Olahraga dan aktivitas fisik pun cognitive, emotional dan social education.
penting dalam kehidupan anak-anak (Lumkin, Pendidikan yang di dapatkan anak usia
2011). dini haruslah sesuai dengan
Persentase anak-anak yang diidentifikasi perkembangannya. Perkembangan anak usia
sebagai picky eater menurut survei di kota dini merupakan suatu periode keemasan
Knoxville, Amerika Serikat pada tahun 2004, dimana semua potensi anak berkembang pada
menyebutkan adanya peningkatan perilaku masa ini. Suryana dan Mahyudin (2013)
picky eater pada anak antara 19-50% pada menjelaskan bahwa anak usia dini merupakan
semua umur untuk kedua jenis kelamin, semua periode awal yang paling penting dan
etnis, dan semua rentang pendapatan rumah mendasar sepanjang rentan pertumbuhan serta
tangga di Kota Knoxville. Selanjutnya perkembangan kehidupan manusia. Masa ini
penelitian yang di lakukan Judarwanto pada ditandai oleh berbagai periode penting yang
tahun 2007 di Jakarta pun, mengatakan bahwa fundamental dalam kehidupan anak
pada anak prasekolah usia 4-6 tahun, selanjutnya sampai periode akhir
didapatkan prevalensi kesulitan makan sebesar perkembangannya. Salah satu periode yang
33,6%. Berdasarkan kedua penelitian yang menjadi penciri masa usia dini adalah periode
dilakukan di dua kota yang berbeda negara, keemasan. Suryana dan Mahyudin (2013)
terlihat cukup tinggi tingkat persentase menyatakan bahwa banyak konsep dan fakta
perilaku picky eater yang terjadi pada anak yang ditemukan memberikan penjelasan
kota. Diperkuat dengan penelitian yang di periode keemasan pada anak usia dini, yaitu
lakukan oleh Nancy L. Zucker, Ph.D. di kota semua potensi anak berkembang paling cepat.
Durham, Inggris yang diterbitkan 3 Agustus Dengan demikian, anak usia dini
2015 di jurnal Pediatrics, lebih dari 20 persen merupakan anak dengan rentang usia 0-8
anak-anak usia 2 sampai 6 adalah pemakan tahun atau disebut juga masa keemasan

Fitria Budi Utami – Picky Eater pada Anak Kota 80


JURNAL SOSIORELIGI Volume 14 Nomor 2, Edisi September 2016

(golden ages) bagi anak. pendidikan pada diyakini sebagai salah satu symbol dari
tahap ini, memfokuskan pada physical, modernitas. Akibatnya, ia menjadi semacam
intelligence atau cognitive, emotional dan candu yang tidak bisa dikendalikan.
social education. Pendidikan yang di dapatkan Dengan demikian, anak usia dini akan
pada masa ini haruslah sesuai dengan tumbuh dan berkembang dengan tergantung
perkembangan. Perkembangan anak usia dini pada perangkat yang disediakan masyarakat
merupakan suatu periode keemasan di mana dan pola pikir mereka akan terbentuk oleh
semua potensi anak berkembang pada masa konteks kultural dimana mereka tinggal. Hal
ini. Sebab, pada masa ini ditandai oleh tersebut akan sangat berpengaruh dengan
berbagai periode penting yang fundamental lingkungan kota dengan beberapa persoalan
dalam kehidupan anak selanjutnya sampai didalamnya, diantaranya materialism, yakni
periode akhir perkembangannya. kemodernan yang diukur dengan tindakan-
tindakan konsumsi berlebihan jika tidak
Anak Usia Dini dan Lingkungan Kota adanya pendidikan nonformal didalam
Dalam perkembangan kepribadian seorang keluarga dan masyarakat yang sesuai dengan
anak menurut Gunawan (2010), untuk menjadi budaya, norma dan agama.
manusia dewasa dapat berlangsung dalam Tri
Pusat Pendidikan, yaitu rumah atau dalam Picky Eater
keluarga, di sekolah atau lembaga pendidikan Dalam bukunya, Diana dan Lies (2012)
formal, dan di masyarakat atau pendidikan menerangkan bahwa picky eater merupakan
nonformal. Dalam pendidikan nonformal kesulitan makan yang ditandai dengan
didalam keluarga dan masyarakat, kepribadian menolak makan, neophobia, dan memiliki
anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai makanan yang sangat disukai. Dorfman (2011)
situasi dan kondisi pembiasaan yang dilihat menegaskan kembali bahwa, picky eater
dan dipelajari seorang anak hingga nanti adalah anak yang memiliki perilaku sangat
tumbuh menjadi dewasa. Pengaruh corak pemilih dalam hal makanan, dan tidak
hidup dan kebudayaan suatu lingkungan mendapatkan menu makan yang seimbang
tempat tinggal seorang anak beserta yang termasuk didalamnya sayuran, buah-
keluarganya juga akan mempegaruhi tumbuh buahan, nasi, dan hanya menginginkan
kembangnya. makanan yang manis saja.
Anak yang tinggal bersama orang tuanya Selain itu, pendapat lain mengaitkan picky
di lingkungan masyarakat kota yang heterogen eater dengan proses yang berhubungan dengan
dan modern, dengan kondisi orang tua yang perkembangan psikologis. Picky eater
memiliki perilaku konsumtif secara langsung merupakan proses perkembangan diri anak,
akan terbentuk menjadi anak dengan perilaku yang melibatkan gangguan penerimaan
konsumtif pula. Hal ini sesuai dengan teori makanan dan pola makanannya, yang
yang diungkapkan Vygotsky dalam Santrock berhubungan dengan pertumbuhan,
(2007), bahwa tumbuh kembang seorang anak pertambahan usia, dan perkembangan emosi,
tergantung pada perangkat yang disediakan hal ini sesuai dengan yang dikatakan Johnson
masyarakat dan pola pikir mereka terbentuk dalam Horodynski (2002);
oleh konteks kultural dimana mereka tinggal. “Picky eater is a developmental process
Lingkungan kota dengan beberapa with disrupted food acceptance patterns
persoalan didalamnya, berdasarkan Susilo and the emergence of eating patterns
(2008) diantaranya adalah materialism, yakni related to physiological growth, age, and
kemodernan yang diukur dengan tindakan- emotional development”
tindakan konsumsi. Konsumsi bukan lagi Berdasarkan teori-teori tersebut di atas,
sekedar sebagai sarana untuk bertahan hidup maka dapat disimpulkan bahwa picky eater
atau menjaga kelangsungan hidup, tetapi ia merupakan gangguan perilaku makan pada
telah berubah menjadi hidup itu sendiri. anak yang berhubungan dengan
Konsumsi merupakan gaya hidup baru yang perkembangan psikologis tumbuh

Fitria Budi Utami – Picky Eater pada Anak Kota 81


JURNAL SOSIORELIGI Volume 14 Nomor 2, Edisi September 2016

kembangnya dan ditandai dengan keengganan mereka, mereka juga masih saja mengemut
anak mencoba jenis makanan baru (neofobia), makanan tersebut.
pembatasan terhadap jenis makanan tertentu Selain itu, anak juga terlihat selalu
terutama sayur dan buah, dan secara ekstrim membawa jenis makanan yang sama
tidak tertarik terhadap makanan dengan kesekolah setiap harinya. Menu makanan yang
berbagai cara yang dilakukan, yaitu menampik selalu mereka bawa tersebut adalah nasi putih
makanan yang tidak dia sukai, mengemut dengan nugget atau kentang goreng sebagai
makanan, dan menutup mulut dengan rapat tambahannya. Menu tersebut merupakan menu
pada saat menghadapi makanan yang tidak dia makanaan kesukaan mereka, karena ketika
sukai. sekolah memberikan makanan tambahan
setiap hari Jumat dengan menu yang
METODE PENELITIAN disesuaikan dengan makanan empat sehat lima
Penelitian ini menggunakan metode sempurna sesuai kebutuhan anak, mereka
kualitatif yang bersumber pada pendekatan menolaknya. Mereka lebih memilih untuk
studi kasus. Penelitian dilaksanakan di Kelas memakan makanan yang mereka bawa karena
Nursery B TK Ananda Islamic School 2015. menu yang diberikan sekolah tidak mereka
Pengumpulan data dilakukan dengan sukai.
observasi, wawancara dan dokumentasi. Anak lebih memilih makanan dengan
Teknik analisis data mengacu pada model rasa yang gurih dan ketika anak dibawakan
Miles dan Huberman. Dengan melakukan menu makanan berupa roti goreng isi sayuran
analisis bersamaan dengan pengumpulan hasil dan telur pun, anak melepehkannya dan lebih
pengamatan dengan mereduksi, menyajikan memilih untuk memakan snack gandum
dan menarik kesimpulan. momogi dengan berbagai varian rasa.Makanan
Dalam pengujian keabsahan data seperti nugget, kentang goreng, mie goreng,
dilakukakan dengan menggunakan uji ayam goreng, kulit goreng kremes, dan bahkan
credibility (vlaiditas internal), transferabilty chiki merupakan makanan yang mereka sukai
(validitaseksternal), dependibility dan pilih untuk dimakan daripada memakan
(realibilitas), dan confimability (objektivitas). sayuran dan buah-buahan yang lebih bergizi
dari pada makanan gurih yang mereka sukai.
HASIL DAN PEMBAHASAN Menolak menu makanan baru untuk
Karakteristik Perilaku Picky Eater yang anak pun dilakukan dengan cara selalu
Tampak Pada Anak Usia 3-4 Tahun di merengek dan bahkan menangis ketika
Kelas Nursery B,TK Ananda Islamic mengetahui akan mendaptkan menu makanan
School. yang berbeda dari menu yang mereka sukai.
Anak terlihat selalu mengemut Menepis makanan yang guru coba suapkan
makanannya. Anak tidak memiliki keinginan kepada mereka pun dilakukan anak. Anak
untuk langsung mengunyah dan menelan dengan picky eater juga tidak hanya
makanannya sehingga anak mengemut melepehkan makanan yang tidak dia sukai
makanan tersebut terlebih dahulu dalam waktu atau baru baginya, namun juga sampai
yang cukup lama baru kemudian mengunyah memuntahkannya.
dan menelannya. Makanan yang mereka emut,
tidak hanya makanan yang tidak mereka sukai, Penyebab Perilaku Picky Eater Pada Anak
tetapi juga makanan yang mereka sukai. Anak Alergi merupakan salah satu penyebab
juga mencoba memakan makanan dengan anak menjadi picky eater.Anak menjadi pilih-
menu yang berbeda dari sekolah, namun pilih makanan karena mempunyai alergi
mengemut makanan tersebut terlebih dahulu terhadap suatu jenis makanan. Anak memiliki
baru mengunyah dan menelannya. Begitu pula alergi disebabkan karena faktor keturunan atau
ketika mereka membawa bekal makanan dari karena faktor bawaan sejak lahir. Ketika alergi
rumah dengan menu makanan kesukaan anak kambuh, dia menjadi terhambat dalam
melakukan aktifitas seperti biasanya.

Fitria Budi Utami – Picky Eater pada Anak Kota 82


JURNAL SOSIORELIGI Volume 14 Nomor 2, Edisi September 2016

Makanannya yang dimakan pun dibatasi dan tangga.Dengan kondisi ibu yang lelah sehabis
disesuaikan agar alergi yang ada pada diri terlihat kesal saat anak mengajak bermain atau
anak tidak bertambah parah atau segera berpola sedikit manja.Padahal, berdasarkan
membaik. pengamatan yang dilakukan, anak yang
Apabila anak tidak memiliki alergi memiliki pertumbuhan yang kurang baik, pada
terhadap suatu makanan tertentu, peneliti saat kegiatan makan bersama di rumahnya,
menemukan anak di kelas Nursery B TK tidak memiliki pola interaksi yang positif
Ananda Islamic School dengan perilaku picky bersama orang tuanya, terutama dengan
eateryang disebabkan karena kurang tepatnya ibunya.
orang tua dalam pemberian MPASI (Makanan Ibu dengankesibukannya bekerja di
Pendamping Air Susu Ibu). Ketika mulai pagi hari, tidak menghalangi mereka untuk
mendapatkan makanan pendamping ASI, berusaha mempersiapkan makanan untuk
jadwal makan yang diberikan tidak konsisten. anaknya.Selalu menyuapi sarapan dan makan
Begitu pula dengan menu yang malam anak jika memungkinkan.Sampai
diberikannya.Ada pula anak yang hanya akhirnya, terdapat pula ibu yang menyadari
mendapatkan makanan bertekstur lunak bahwa dirinya telah melakukan kesalahan
seperti bubur hingga dia berusia 2 tahun. dengan terlalu sibuk menjadi wanita karier
Padahal, seharusnya anak sudah mulai sehingga anaknya menjadi picky eater dan
dikenalkan pada makanan keluarga atau interaksi yang terjalin dengan anak menjadi
makanan padat namun tetap mempertahankan kurang begitu baik.Akhirnya ibu tersebut
rasa. Hanya pada usia 6-9 bulan tekstur berhenti bekerja dan mulai memperbaiki
makanan sebaiknya cair dan lembut seperti interaksinya dengan anak serta memperbaiki
bubur buah, bubur susu atau bubur sayuran perilaku picky eater pada anaknya.
yang dihaluskan dan usia 10-12 bulan, bayi Tidak sedikit pula ibu yang tidak
mulai beralih ke makanan kental dan padat, bekerja mengantar dan menjemput anaknya
namun tetap harus bertekstur lunak, seperti kembali dari sekolah. Interaksi yang terjalin
aneka nasi tim. Pola makan masyarakat atau pun terlihat baik meskipun ternyata terkadang
kelompok di mana anak berada, akan sangat ibu suka menghukum anak sehingga anak
mempengaruhi kebiasaan makan, selera, dan menjadi trauma dan takut.Selain itu, terdapat
daya terima anak akan suatu makanan. pula ibu yang selalu mengancam atau
mengiming-imingi anak dengan tidak
Peran Orang Terdekat Anak Terhadap memberikan dan membelikan mainan
Perilaku Picky Eater Pada Anak kesukaannya jika anak tidak menuruti
Kesadaran yang dimiliki orang tua perkataan ibunya.
tentang adanya perilaku picky eater pada anak Upaya yang dilakukan orang tua dalam
terlihat dari mereka mengetahui secara pasti menangani picky eater pada anak adalah para
sejak kapan anaknya memiliki perilaku picky orang tua yang memiliki anak dengan perilaku
eater.Berdasarkan temuan dilapangan tersebut, picky eater dan telah menyadarinya
perilaku picky eater pada anak muncul ketika melakukan berbagai upaya untuk menangani
mereka berusia dua sampai dengan tiga perilaku tersebut pada anaknya. Upaya awal
tahun.Saat ini mereka sudah berusia tiga mereka untuk menanganinya yaitu,
sampai dengan empat tahun dan masih memeriksakan anak mereka ke dokter dan
memiliki perilaku picky eater. memberinya vitamin. Orang tua yang
Interaksi orang tua-anak terutama ibu, mengetahui anaknya memiliki perilaku picky
yang sibuk bekerja membuat anak harus di eater, segera membawa anak ke dokter anak
rawat dan di perhatikan oleh asisten rumah dan memberinya vitamin.
tangga atau nenek mereka.Hanya pada saat Merubah menu makanan yang hanya
malam hari atau akhir pekan saja mereka dapat bertekstur lembut pun dirubah diikuti dengan
bertemu dengan orang tuanya.Itu pun, ibu waktu pemberian waktu makan yang
terkadang masih dibantu oleh asisten rumah konsisten. Mengurangi pemberian susu

Fitria Budi Utami – Picky Eater pada Anak Kota 83


JURNAL SOSIORELIGI Volume 14 Nomor 2, Edisi September 2016

formula untuk anak juga dilakukan agar anak pendidikan tambahan untuk guru serta orang
lebih memilih untuk makan bukan meminum tua mengenai kesehatan dan gizi demi
susu jika lapar. Selanjutnya, orang tua juga terbentuknya anak didik yang sehat masih
memberikan makanan yang anak sukai dan belum sepenuhnya dijalankan oleh sekolah ini.
diselingi dengan menu makanan baru.Orang Masih sebatas pemberian makanan
tua menyiapkan segala keperluan menu makan tambahan atau penyelenggaraan program
anak di malam hari karena pagi harinya haru makan di sekolah sebagai penunjang
bekerja serta memperbaiki cara penyajian kesehatan dan gizi anak setiap hari Jum’at saja
makan anak. Usaha ini pun perlahan-lahan dan tidak adanya seminar atau parenting demi
membuat anak berkurang picky eaternya. meningkatkan pengetahuan kepada guru dan
Namun ada pula orang tua yang orang tua murid dalam memperbaiki
membawa anak ke pusat perbelanjaan atau pengetahuan tentang kesehatan dan gizi yang
mall sebagai upaya mengatasi perilaku picky nantinya akan disampaikan dan diterapkan
eater pada anak.Ini tidak membuat anak dapat kepada keluarga dan anak-anak mereka.
mengurangi perilaku picky eaternya.Meskipun Menu makanan tambahan yang
sudah berkonsultasi dengan ahli gizi dan diberikan sekolah untuk anak-anak sudah
memberikan vitamin tambahan untuk anak, cukup bervariatif hanya masih sangat kurang
perilaku picky eater pun sulit untuk dikurangi dalam pemberian buah-buahan untuk
jika tidak melakukan perubahan pada pola anak.Sekolah pun telah memberikan menu
makan anak sesuai jadwal yang tepat. makanan kepada orang tua setiap semester
Waktu makan merupakan waktu bagi yang merupakan bentuk keterlibatan orang tua
anak melatih tanggung jawab, oleh karena itu, pada waktu penyelenggaraan makan di
sebaiknya makan dilakukan secara teratur dan sekolah.
dengan waktu yang bersamaan sehingga anak Pengetahuan guru mengenai
dapat mengetahui apa yang harus dilakukan karakteristik anak picky eater masih belum
ketika waktu makan tiba. Dengan mengenal dan mengetahui apa itu picky eater
menghadirkan suasana nyaman dan dan bagaimana karakteristik anak dengan
menyingkirkan semua hal yang berpotensi periaku ini. Tidak hanya mengenai perilaku
mengganggu proses makan anak, misalnya picky eater, tetapi juga pengetahuan guru
pada saat makan sebaiknya semua musik, mengenai gizi anak pun masih belum
televisi, serta mainan dijauhkan dan dimatikan maksimal. Hal ini diakui kepala TK dan guru
diharapkan anak dapat berkonsentrasi makan. tersebut sendiri.
Makan bersama anggota keluarga lainnya Guru yang ada di sekolah ini,
sangat dianjurkan karena melatih konsentrasi merupakan lulusan Pendidikan Bahasa Inggris
serta melatih kemampuan motorik sehingga dan hanya beberapa yang merupakan lulusan
terbentuk pemikiran pada anak bahwa saat Pendidikan Anak Usia Dini. Dengan sedikit
makan bersama anggota keluarga merupakan pengetahuan tentang kesehatan dan gizi anak
saat yang membahagiakan. Selain itu, usia dini, serta pengetahuannya tentang picky
memberi makan yang baik dan benar sangat eater, tidak menghalangi guru untuk
berpengaruh terhadap selera makan anak. melakukan upaya yang maksimal dalam
menangani perilaku picky eaterpada anak
Penanganan Guru Yang Menemukan Anak didiknya. Upaya membujuk serta menyuapi
Didiknya Dengan Perilaku Picky Eater. anak yang enggan untuk memakan
Pendidikan dan perhatian yang makanannya pun dilakukanwalaupun
diberikan sekolah mengenai kesehatan dan terkadang tidak semua berhasil dibujuk.
gizi untuk anak didik mereka di sekolah masih Guru juga memberikan anak dengan
sebatas hanya memberikan menu tambahan reward jika dia mau mencoba memakan
setiap hari Jum’at untuk seluruh anak Nursery sayuran walaupun terkadang tidak semua
dan Kindergarten. Berdasarkan keterangan berhasil dibujuk. Reward yang guru berikan
dari guru dan kepala TK, terlihat bahwa sebagai bentuk penghargaan kepada anak dan

Fitria Budi Utami – Picky Eater pada Anak Kota 84


JURNAL SOSIORELIGI Volume 14 Nomor 2, Edisi September 2016

agar anak terus mempertahankan kebiasaan Usia 3-4 Tahun di Kelas Nursery B TK
baiknya dalam hal makan. Bentuk reward Ananda Islamic School.
yang diberikan guru tidak melulu dengan Picky eater dilihat dari aspek
memberikan hadiah yang besar. Guru kedokteran merupakan sejenis gangguan sulit
memberikan reward dengan menggunakan makan pada seseorang yang apabila tidak
sticker atau gambar temple kesuakan anak. ditangani dengan tepat akan menyebabkan
Tidak jarang juga dengan pelukan atau tepuk mudahnya seseorang terserang penyakit. Hal
tangan sebagai bentuk penghargaan untuk ini disebabkan karena, picky eater dapat
anak. mengakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan
Upaya yang terpenting yang dilakukan gizi yang baik dan seimbang didalam tubuh.
guru adalah komunikasi dengan orang tua Terlebih lagi jika picky eater terjadi pada
anak.Hal ini dilakukan agar orang tua juga anak-anak, yaitu pada usia 3-4 tahun. Dimana
membantu untuk menanamkan dan pada usia ini menurut Dr. Soegeng Santoso,
menerapkan kebiasaan makan yang baik dan M.Pd dan Dra. Anne Lies Ranti, M.Pd (2014)
sehat untuk anak mereka dirumah.Keluarga pada usia 3-4 tahun pula anak amat rentan
terutama orang tua merupakan contoh awal terhadap berbagai jenis penyakit infeksi
dan palling dekat dengan anak untuk terutama apabila anak tidak tercukupi gizinya.
mengarahkannya serta mempengaruhinya Picky eater merupakan gangguan
dalam pola makan yang baik. perilaku makan yang kaitannya pun sangat
erat dengan kondisi biologis anak yaitu,
Dampak Picky Eater Bagi Kesehatan dan kondisi saluran cerna anak. Dr. Widodo
Pendidikan Anak Judarwanto, Sp.A (2009) menjelaskan bahwa
Picky eater tentunya memiliki dampak gangguan saluran cerna yang sering terjadi
bagi anak. Dampak picky eater pada kesehatan adalah gastroesofagial reflux atau masuknya
adalah, mereka menjadi jarang hadir kembali isi lambung ke bagian yang lebih atas
kesekolah karena sakit. Jika tidak segera dari saluran cerna.
ditangani sejak dini dan tepat, picky eater akan Jika dilihat dari aspek budaya, perilaku
berdampak panjang dan berulang hingga picky eater yang erat kaitannya dengan
mereka dewasa, mengalami kerusakan fisik, kebiasaan makan yang tidak baik. Kebiasaan
mental dan perilaku, resiko kematian lebih makan sendiri menurut Soegeng Santoso,
tinggi, dan apabila semakin parah akan M.Pd dan Dra. Anne Lies Ranti, M.Pd (2014)
mengakibatkan anoreksia dan bulimia merupakan cara-cara individu dan kelompok
individu memilih, mengkonsumsi, dan
Inter dan Multi Disiplin Keilmuan Dalam menggunakan makanan-makanan yang
Penelitian tersedia, yang didasarkan faktor-faktor budaya
Pembahasan hasil penelitian melalui dimana mereka hidup. Aspek budaya ini juga
pendekatan inter dan multi disiplin keilmuan berkaitan erat dengan aspek sosial. Dimana
sebagai berikut: menurut Koentjaraningrat (1984) dalam
Soegeng Santoso, M.Pd dan Dra. Anne Lies
Ranti, M.Pd (2014) mengatakan bahwa
kebiasaan makan individu, keluarga, dan
PAUD: masyarakat dipengaruhi oleh faktor
Picky Eater lingkungan sosial, segi kependudukan dengan
Pada Anak
Kota Usia 3-
susunan, tingkat dan sifat-sifatnya. Artinya
4 Tahun disini adalah anak memiliki perilaku picky
eater atau pun tidak semua dipengaruhi faktor
sosial yang berada di lingkungan si anak.
Seperti anak yang tinggal di kota, dengan
Bagan 1. Bagan Inter dan Multi Disiplin lingkungan sosial anak yang hedonism
Keilmuan Dalam Picky Eater Pada Anak Kota membuat mereka mengikutinya.

Fitria Budi Utami – Picky Eater pada Anak Kota 85


JURNAL SOSIORELIGI Volume 14 Nomor 2, Edisi September 2016

Picky eater juga sangat berkaitan sedikit tertinggal dalam hal pelajaran yang
dengan aspek psikologi. Sesungguhnya, berkaitan dengan tumbuh kembang anak.
perilaku picky eater ini merupakan salah satu Karena, sejatinya pendidikan pada anak usia
bentuk dari gangguan perilaku makan yang dini merupakan pendidikan yang diberikan
dapat di upayakan untuk mengatasinya dengan secara continue atau berkelanjutan.
cara psikologi. Dimana hubungan emosional
antara anak dan ibu hendaknya baik. Ketika DAFTAR RUJUKAN
ibu memiliki rasa sabar, tenang dan tekun Damayanti, D & Setyarini, L. 2012. 365 Hari
dalam menghadapinya, perilaku picky eater MP-ASI Plus. Jakarta: Kompas.
anak anak perlahan-lahan berkurang. Dorfman, K. 2011. What’s Eating Your Child.
USA : Workman Publishing.
SIMPULAN Furkon, L A, dkk. 2013. Ilmu Kesehatan dan
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Gizi. Tangerang Selatan: Universitas
Karakteristik perilaku picky eater yang tampak Terbuka.
pada anak usia 3-4 tahun di kelas Nursery B Gunawan, A H. 2010. Sosiologi Pendidikan.
TK Ananda Islamic School adalah anak selalu Jakarta: Rineka Cipta. 2010.
mengemut makanannya. Anak juga selalu Horodynski, M A.. 2010. Manfred Stommel,
membawa menu makanan yang sama setiap et.al. Low-Income African American
harinya untuk bekal makan. Anak menolak and Non-Hispanic White Mothers’
yaitu dengan cara selalu merengek dan bahkan Self-Efficacy, “Picky Eater”
menangis ketika mengetahui akan Perception, and Toddler Fruit and
mendapatkan menu makanan yang berbeda Vegetable Consumption. Journal of
dari menu yang mereka sukai (2) Penyebab Public Health Nursing. 27 (5).
anak menjadi picky eater.Anak menjadi picky Judarwanto, W. 2009. Mengatasi Kesulitan
eater disebabkan oleh alergi yang dimiliki Makan Pada Anak. Jakarta: Puspa
anak sejak kecil, cara penyajian makanan Swara.
pendamping ASI yang kurang tepat oleh orang Santrock, J W. 2007. Children. Universy of
tua. Orang tua memberikan makanan dengan Texas at Dallas: Mc Graw Hill.
tekstur yang lembut dalam rentang waktu yang Santoso, S &. Ranti, A.L. 2014. Kesehatan
cukup lama. Ketakutan orang tua dalam dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta.
memperkenalkan rasa dan jenis makanan Sujiono, Y. N. 2011. Konsep Dasar
tertentu kepada anak juga dapat menyebabkan Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
perilaku pilih-pilih makanan pada anak. (3) Indeks.
Peran orang terdekat anak, yaitu orang tua Suryana, D & Mahyudin, N. 2013. Dasar-
melakukan segala upaya ketika telah dasar Pendidikan TK. Tangerang
mengetahui anaknya memiliki perilaku picky Selatan: Universitas Terbuka.
eater. Interaksi orang tua dan anak juga Susilo, R K. D. 2008. Sosiologi Lingkungan.
mempengaruhi perilaku picky eater pada anak. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
(4) Penanganan guru yang menemukan anak
didiknya dengan perilaku picky eater
melakukan upaya dengan cara memberikan
reward dan komunikasi ke orang tua. (5)
Dampak picky eater pada kesehatan adalah,
mereka menjadi jarang hadir kesekolah karena
sakit. Hal ini berkaitan dengan asupan gizi
yang mereka makan dan akhirnya diserap oleh
tubuh tidak maksimal sehingga anak mudah
terserang penyakit.
Ketidakhadiran anak dalam waktu
yang sering, menyebabkan anak menjadi

Fitria Budi Utami – Picky Eater pada Anak Kota 86

You might also like