You are on page 1of 12

Vol.1 No.

3 Agustus 2020 325


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
PERCEPATAN REGENERASI PETANI PADA KOMUNITAS USAHATANI SAYURAN
DI KECAMATAN SAMARANG KABUPATEN GARUT PROVINSI JAWA BARAT

Oleh
Aji Wahyu Santoso1),
Lukman Effendy2) & Endang Krisnawati3)
1,2,3Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor; Jl. Arya Suryalaga (d/h Cibalagung) No.1

Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, Telepon :08518312386, fax:02518312386


Jurusan Pertanian, Polbangtan Bogor, Kota Bogor
Email: 1 ajiwahyusantoso69@gmail.com, 2f1515di@gmail.com &
3endangkris19@yahoo.com

Abstract
Samarang District has the availability of food crops, especially in various vegetable crops to be
developed so that it can potentially increase the acceleration of young farmers' regeneration. So,
this study aims to describe the characteristics of young farmers, analyze the factors of acceleration
of farmers' regeneration, find a strategy of accelerating regeneration. This study was conducted in
the Samarang District, Garut Regency. The study sample was 77 respondents who were taken by
random sampling technique. The independent variable includes internal factors, namely age, level
of education, length of organization, land area, cosmopolitan and external factors of extension
activities, government support, availability of facilities and infrastructure, availability of
information, and support of informal leaders. The analysis used is descriptive analysis, and multiple
linear regression analysis. The results of the study show that managerial is classified as moderate,
technically classified as moderate, and socio-economic is classified as moderate Factors related to
the acceleration of farmers' regeneration are age, level of education, extension activities, and
government support. To increase the acceleration of farmers' regeneration, counseling is carried
out by forming the characteristics of farmers and increasing the intensity of extension.
Keywords: Young farmers, Vegetables & Regeneration.

PENDAHULUAN ini menunjukan semakin berkurangnya minat


Kondisi pemuda tani yang ada di generasi muda pada bidang pertanian.
Indonesia sangat krisis, dengan latar belakang Hal ini diperkuat dari hasil penelitian
Indonesia sebagai negara agraris, sektor Koalisi Rakyat Kedaulatan Pangan (KRKP.
pertanian merupakan salah satu sektor yang 2016), bahwa terdapat 54 persen anak petani
menyerap tenaga kerja yang cukup tinggi. hortikulura tidak ingin menjadi petani,
Disisi lain, penurunan pada bidang pertanian sementara anak petani padi sawah lebih banyak
akan berdampak pada berkurangnya tenaga yang tidak berminat yaitu sebesar 63 persen.
kerja petani. Penurunan sektor pertanian juga Kondisi ini lah yang juga diduga sebagai
berimplikasi terhadap ketahanan pangan di penyebab rendahnya generasi muda perdesaan
Indonesia pada masa depan sejalan dengan dalam kegiatan pembangunan pertanian.
penurunan profesi sebagai petani. Pada era Keaktifan pemuda yang umur 18 – 24 tahun
millennial sekarang, generasi muda memiliki sebesar 31 persen, sedangkan kelompok umur
minat yang kurang terhadap bidang pertanian. 25 – 35 tahun sebesar 25 persen.
Dari aspek usia, hasil Sensus Pertanian Tahun Berdasarkan permasalahan yang telah
2013 menunjukkan, bahwa sebanyak 61.8% dipaparkan pada penjelasan di atas terutama di
petani berusia lebih dari 45 tahun, dan hanya Kabupaten Garut Kecamatan Samarang perlu
12.2% saja yang berusian di bawah 35 tahun, adanya pengkajian yang berkenaan dengan
percepatan regenerasi petani khususnya di
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
326 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
komunitas usahatani sayuran. Permasalahan yang ada (purposive sampling). Kriteria sampel
yang dialami di kecamatan semarag itu sendiri adalah petani anggota kelompok yang
yaitu kurangnya minat anak petani untuk berusahatani komoditas sayuran. Instrumen
menjadi seorang petani, maka dari itu generasi yang digunakan dalam berupa kuisioner
muda pada bidang pertanian diperkuat dengan tertutup atau kuisioner yang sudah ada jawaban
stigma masyarakat yang menanggap pekerjaan nya yang terdiri dari 86 butir pertanyaan, yang
dalam bidang pertanian kurang telah diuji kesahihan dan keterandalannya.
menyejahterakan dalam segi ekonomi. Oleh Teknik pengumpulan data pada
sebab itu, generasi muda memilih untuk pelaksanaan penelitian ini adalah dengan
mencari pekerjaan pada bidang industri sejalan menggunakan metode sebagai berikut: (1).
dengan perkembangan teknologi pada era Angket/kuisioner (2). Wawancara. (3). Studi
globalisasi ini serta jaminan secara pendapatan literatur. Instrumen yang digunakan dalam
dan fasilitas yang dapat digunakan tenaga kerja pengkajian ini berup kuesioner ertutup yang
muda sekarang. Dengan demikian, mampu telah dipersiapkan berupa pernyataan dan
untuk menumbuhkan petani-petani muda baru pertanyaan dengan skor jawaban 1 sampai 4.
di Kecamatan Samarang khususnya pada Dengan penilaian skor terendah adalah 1 dan
komunitas usahatani sayuran, oleh karena itu skor tertinggi adalah 4. Analisis data yang
dalam pengkajian ini dilakukan untuk digunakan untuk menjawab tujuan-tujuan
mempercepat regenerasi petani di desa yang dalam kajian ini, menggunakan analisis
saya dampingin. deskriptif, analisis regresi linear berganda, dan
Pengkajian ini bertujuan untuk: (1). untuk menemukan strategi menggunakan
Mengidentifikasi karakteristik petani muda analisis deskriptif dengan cara menentukan
dalam percepatan regenerasi pada komunitas nilai terendah dari setiap indicator variable Y.
sayuran. (2). Menganalisis apa saja faktor-
faktor percepatan regenerasi petani pada HASIL DAN PEMBAHASAN
komoditas sayuran. (3). Menemukan strategi Keragaan Wilayah
percepatan regenerasi pada komunitas Berdasarkan hasil wawancara dan
usahatani dengan petani muda. penelusuran dokumen programa kecamatan
yang ada di Kecamatan Samarang, di Desa
METODE PENELITIAN Sukarasa terdapat 12 kelompoktani 1 gapoktan
Penelitian ini dilaksanakan selama empat dan 1 posluh , Desa Sukalaksana 9
bulan, Maret sampai Juli 2020 di beberapa desa kelompoktani 1 gapoktan 1 posluh dan Desa
Kecamatan Samarang Kabupaten Garut. Desa Cinta Rasa 10 kelompoktani 1 gapoktan 1
yang terpilih adalah Desa Sukarasa, posluh.
Sukalaksana dan Cinta Rasa. Pemilihan desa Karakteristik Petani
didasarkan pada potensi sayuran yang paling Umur
besar di antara desa yang ada (purposive Bedasarkan pengkajian diatas umur
sampling). Penelitian ini menggunakan metode petani muda di Kecamatan Samarang
survei dan observasi langsung di lapangan pada Kabupaten Garut yang paling banyak memiliki
komunitas petani yang berusahatani sayuran. umur rata-rata 20-24 tahun sebanyak 31 orang
Sampel dalam pengkajian ini adalah petani dengan persentase 40.26%, umur 25-28 tahun
anggota kelompok tani berjumlah 77 orang sebanyak 19 orang dengan persentase 24.68%,
yang diambil dari 1 kelompoktani dari setiap umur 29-32 tahun sebanyak 11 orang dengan
desa yang berbeda, Desa tersebut yaitu Desa persentasae 14.29% dan umur 33-52 tahun
Sukarasa, Sukalksana dan Cinta Rasa. sebanyak 16 orang dengan perentase 20.78%
Pemilihan desa didasarkan pada potensi dari 77 jumlah responden. Rincian masing-
hortikultura yang paling besar di antara esa masing kategori tersaji pada grafik berikut:

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.3 Agustus 2020 327
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Gambar 1. Karakteristik Petani Gambar 2. Tingkat Pendidikan
Umur Tingkat Pendidikan
50 70
40 60
50 64.94
30 40.26
40
20 24.68 Orang 30
20.78 Orang
10 20
14.29 % 10 6.49 22.08 6.49 %
0 0
20 s.d 25 s.d 29 s.d 33 s.d 0 s.d 5 6 s.d 7 8 s.d 9 10 s.d
24 28 32 52 Tahun Tahun Tahun 12>
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Sumber: Data diolah penulis Tahun 2020 Sumber: Data diolah penulis Tahun 2020
Bedasarkan hasil wawancara dan Dalam tingkat pendidikan bahwa
observasi yang dilakukan bahwa petani muda sangatlah penting bagi petani khususnya petani
yang ada di Desa Sukalaksana, Sukarasa, dan muda yang ada di Kecamatan Samarang untuk
Cinta Asih tingkat umur yang memiliki rata- melanjutkan usahatani milik orang tuanya.
rata paling tinggi yaitu umur 20-24 tahun Dengan semakin tinggi tingkat pendidikan
dengan jumlah 31 orang atau 40.26% dan semakin tinggi pula tingkat pengetahuan di
tingkat umur yang paling rendah yaitu umur 29- dalam bidang pertanian khususnya usahatani
32 tahun atau 14.29% dari jumlah 77 responden sayuran. Dengan adanya petani muda maka
yang dikaji. Oleh karena itu Umur seorang pertanian modern akan terbentuk dan pertanian
petani pada umumnya dapat mempengaruhi memiliki efisiensi yang lebih besar. Namun hal
aktivitas bertani dalam mengolah usahanya, tersebut harus di iringi dengan regenerasi petani
dalam hal ini mempengaruhi kondisi fisik dan yang baik pula, dengan tingkat pendidikan yang
kemampuan berpikir. secara fisik dan mental tinggi sehingga pertanian dapat berkembang
berpotensi untuk berpartisipasi dalam lebih baik Effendy, L dan Haryanto Y (2020),
pengembangan pertanian khususnya untuk Zagata (2015).
meningkatkan percepatan regenerasi petani di Lama Berorganisasi
Kecamatan Samarang Effendy, L dan tingkat lama berorganisasi paling tinggi
Haryanto, Y (2020), Rizky (2019). yaitu pada kategori 2-3 tahun sebanyak 37
Tingkat Pendidikan orang atau 48.05% dan tingkat lama organisasi
Untuk tingkat pendidikan bedasarkan yang paling rendah yaitu pada kategori 4-5
tabel diatas bahwa dengan tingkat pendidikan tahun. Rincian masing-masing kategori tersaji
yang paling tinggi yaitu selama 10-12> tahun pada grafik berikut:
sebanyak 50 orang atau 64.94% sedangkan Gambar 3. Lama Berorganisasi
tingkat pendidikan yang paling rendah selama
0-5 tahun dan 8-9 tahun sebanyak 10 orang atau Lama Berorganisasi
6.49% perkategori dari jumlah 77 responden. 60
Rincian masing-masing kategori tersaji pada 50
grafik berikut: 40 48.05
30 Orang
20 25.97 %
10 19.48
6.49
0
0 s.d 1 2 s.d 3 4 s.d 5 6 s.d 12
Tahun Tahun Tahun Tahun

Sumber: Data diolah penulis Tahun 2020


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
328 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Sebagian besar tingkat pengalaman meningkatkan kemampuan kelompok.
organisasi di Kecamatan Samarang ini pentingnya pengalaman bagi seorang petani
sangatlah rendah dengan kategori paling tinggi terkait dengan pola pikir petani dalam
2-3 tahun sebanyak 37 orang sedangkan untuk pemanfaatan lahan pertanian. Dengan hal itu
kategori 6-12 tahun masuk ke kategori sedang. petani yang berpengalaman dalam melakukan
Untuk mengatasi masalah tersebut, petani muda kegiatan usahatani, akan memiliki wawasan
perlu segera dilibatkan dalam yang lebih luas tentang pengolahan lahan
organisasi/kelembagaan petani dengan sayuran dibandingkan dengan para petani
membentuk kelembagaan petani yang dapat pemula yang tidak punya pengalaman atau
mewadahi petani muda atau mengoptimalkan keterampilan. Effendy, L dan Thopan (2012),
kelompok petani Effendy, L et al. (2019), Sudrajat (2018).
Anwarudin dan Maryani (2017), Maryani et al. Kekosmopolitan
(2017), dan Anwarudin dan Dayat (2019). Tingkat kekosmopolitan dalam
Luas Lahan penelitian ini berada pada kategori tinggi
Lahan sayuran yang termasuk ke dalam cenderung tinggi dengan rata-rata persentase
kategori 500-1300m2 yaitu sebanyak 17 orang 61.04% dan kategori rendah dengan rata-rata
atau 22.08%, kategori 1400-2000m2 sebanyak persentase 6.49%. Rincian masing-masing
24 orang atau 31.17%, kategori 2100-2400m2 kategori tersaji pada grafik berikut:
sebanyak 18 orang atau 23.38% dan kategori Gambar 5. Kekosmopolitan
2500-10000m2 sebanyak 18 orang atau 23.38%.
Rincian masing-masing kategori tersaji pada 70 61.04
grafik berikut: 60 47
Gambar 4. Luas Lahan 50
40 32.47
Luas Lahan 25
30
35 20 6.49
5
30 10
31.17
25 0
20 N %
22.08 23.38 23.38
15 Orang Kekosmopolitan
10 %
Rendah Sedang Tinggi
5
0 Sumber: Data diolah penulis Tahun 2020
500 s.d 1400 s.d 2100 s.d 2500 s.d
1300 m2 2000 m2 2400 m2 10000 m2
Hal tersebut menunjukkan bahwa petani
sering bepergian keluar desa mencari informasi
Sumber: Data diolah penulis Tahun 2020 tentang usahatani sayuran seperti mengunjungi
penjelasan tersebut bahwa untuk dinas pertanian, lembaga kelompok tani,
kategori paling tinggi yaitu pada kategori 1400- menghadiri penyuluhan dan mudah menerima
2000m2 dengan sebanyak 37 orang. Dengan ide-ide baru dari penyuluh setempat. tingkat
hasil tersebut masih ada harapan untuk pemuda hubungan seseorang dengan dunia luar di luar
tani yang ada di Kecamatan Samarang. Banyak sistem sosialnya sendiri yang dapat dicirikan
responden mengungkapkan bahwa dari hasil oleh jarak perjalanan yang sudah ditempuhnya.
budidaya sayuran adalah untuk dijual dan untuk Bagi petani muda yang relatif lebih kosmopolit,
kebutuhan makan sehari-hari. Besar kecilnya adopsi inovasi dapat berlangsung lebih cepat,
luas lahan yang dimiliki oleh petani dapat tetapi bagi yang lebih localite (tertutup,
mempengaruhi dalam menerapkan cara terkungkung) dalam sistem sosialnya sendiri,
berproduksi. Sehingga karakteristik individu proses adopsi inovasi akan berlangsung sangat
petani berpengaruh pada partisipasinya dalam lamban karena tidak adanya keinginan-
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.3 Agustus 2020 329
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
keinginan baru untuk hidup lebih baik seperti generasi muda yang tergabung maupun tidak
yang telah dapat dinikmati oleh orang-orang tergbung dalam kelompok tani.
lain di luar sistem sosialnya Effendy, L et al Ketersediaan Sarana dan Prasarana
(2019) dan Mardikanto (2009). Dalam penelitian ini ketersediaan
Faktor Eksternal sarana dan prasarana dalam percepatan
Faktor eksternal adalah faktor yang regenerasi petani berada pada kategori sedang
diduga mempengaruhi percepatan regenerasi dengan persentase 75.30%, artinya petani muda
petani terhadap petani muda di kecamatan tidak merasa kesulitan dalam menemukan atau
semarang, faktor eksternal petani yang mendapatkan alat dan bahan dalam melakukan
dianalisis dalam penelitian ini diantaranya usahatani sayuran. Oleh karena itu perlu adanya
adalah: (1) kegiatan penyuluhan (2) dukungan peningkatan lagi untuk ketersediaan sarana dan
pemerintah (3) ketersediaan sarana dan prasarana yang ada di Kecamatan Samarang
prasarana (4) ketersediaan informasi dan (5) Karena Sarana produksi dalam kegiatan
dukungan pemimpin informal. Adapun usahatani merupakan salah satu syarat mutlak
penjelasannya pada grafik dibawah ini: dalam memperlancar suatu kegiatan. Sarana
Gambar 6. Faktor Eksternal dan prasarana adalah faktor-faktor yang
dibutuhkan dalam proses produksi, misalkan
Faktor Eksternal
bibit, pupuk, pestisida, lahan, tenaga kerja, serta
80 akses transportasi Rukka (2003) dan Widiyanti,
60 (2016).
40 Rendah Ketersediaan Informasi
20
Sedang
Ketersediaan informasi yang dapat
0 diakses petani berada pada kategori sedang
Tinggi
dengan persentase 71.40%. Dengan percapaian
ini sangat dipresiasi dalam mengkases
informasi dibidang usahatani sayuran.
Berdasarkan wawancara dengan petani, pada
Sumber: Data diolah penulis Tahun 2020
umumnya petani muda merasa cukup mudah
Kegiatan Penyuluhan
dalam mendapatkan informasi mengenai
Kegiatan penyuluhan berada pada
pertanian, informasi biasanya bersumber dari
klasifikasi atau kategori sedang dengan
penyuluh dan petani lain yang berhasil.
63.60%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
itensitas petani muda sedang dalam mengikuti Dukungan Pemimpin Informal
Dukungan pemimpin informal berada
kegiatan penyuluhan pertanian khususnya
pada kategori sedang dengan persentase
tentang usahatani sayuran. Hal ini disebabkan
59.70%. Keterlibatan pemimpin informal
karena pembinaan yang dilakukan oleh
sesuai dengan tinjauan kepemimpinan
penyuluh dengan belum terlalu efektif dalam
informal, Dengan persentase tersebut sangat
membina kelompok dan masih banyak petani
saya apresiasi bahwa para pemuda tani rata rata
yang bergabung dalam kelompok hanya untuk
mendapatkan dukungan dari pemimpin
mendapatkan bantuan dari pemerintah.
informal di desanya seperti dukungan ustadz,
Dukungan Pemerintah
toko masyarakat, toko pemuda, ketua kelompok
Dukungan pemeritah memiliki
tani. Karena kepemimpinan informal menjadi
persentase pling tinggi berada pada kategori
kunci guna keberhasilan program atau proyek
sedang dengan 45.50%. Hal ini
kegiatan desa, dapat juga peningkatan generasi
mengungkapkan bahwa dukungan pemerintah
muda desa. Pemimpin informal meningkatkan
sudah dapat dirasakan seperti adanya pelatihan
kondisi dan perilaku petani berdasarkan
baik teknis dan bantuan program. Dukungan
potensi, kondisi dan kekhususan
pemerintah sangat berarti bagi komunitas
masyarakatnya. Pemimpin informal muncul
petani muda untuk lebih memperhatikan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
330 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
dalam berbagai kegiatan, baik kegiatan resmi sayuran. Akan tetapi dengan terdapatnya minat
pemerintah maupun kegiatan swadaya pemuda tani di kategori sedang memberikan
masyarakat. harapan untuk lebih meningkatkan lagi minat-
Percepatan Regenerasi Petani minat pemuda tani dengan cara memberi
Pada kajian ini dapat dilihat di table motivasi, dukungaan dari pemerintah maupun
bahwa untuk variable Y terdapat indicator dukungan dari pemimpin informal.
peningkatan kapasitas pemuda tani Sosial dan Ekonomi
(manajerial), peningkatan minat pemuda tani Pada table diatas bahwa tingkat
(teknis), dan peningkatan partisipasi pemuda partisipasi (sosial ekonomi) berada pada
tani berikut pada grafik di bawah ini: kategori sedang dengan persentase 51.90%. Hal
Gambar 7. Percepatan Regenerasi Petani ini menunjukan bahwa masih ada harapan
untuk meningkatkan partisipasi petani muda
Percepatan Regenerasi Petani
tersebut yang ada di Kecamatan Samarang.
60 Peningkatan regenerasi pemuda tani dalam
50 usahatani sayuran ini memerlukan upaya
40
30
Rendah
bersama dari para pihak. Dengan pemerintah
20
10 perlu mendorong pihak swasta untuk menjalin
0 Sedang
kerjasama dengan petani muda berdasarkan
Tinggi asas adil dan saling menguntungkan. Maka dari
itu dapat kita beri apresiasi untuk pemuda tani
yang memiliki peningkatan untuk berpatisipasi
dalam ushatani sayuran. Juga menyimpulkan
Sumber: Data diolah penulis Tahun 2020 bahwa partisipasi dalam pemuda tani
Manajerial dipengaruhi oleh individu karakteristik dan
Pada table diatas untuk tingkat faktor eksternal. Demikian pula, Partisipasi
manajerial pemuda tani terdapat pada kategori dalam percepatan regenerasi petani dipengaruhi
sedang dengan persentase 57.10%, dengan oleh faktor lingkungan dan dukungan
pencapain tersebut dapat kita apresiasi bahwa pemerintah. Bahkan faktor-faktor eksternal
petani muda memiliki cukup pengetahuan sikap seperti dukungan kelembagaan petani
dan keterampilan tentang usahatani sayuran dan mempengaruhi pengambilan keputusan di
memiliki peningkatan setiap tahunnya mulai Indonesia mengadopsi teknologi pengelolaan
dari tingkat pengetahuan 2 tahun terakhir tanaman padi terintegrasi. Sehingga tingkat
rendah dan saat ini menjadi tinggi. Kondisi pemuda lebih tinggi keterlibatan dalam
tersebut bahwa masih ada harapan untuk perencanaan, implementasi, dan evaluasi
pemuda tani meningkatkn kapasitas program pembangunan pertanian juga akan
pengetahuan keterampilan dan sikap pada menghasilkan pemberdayaan pemuda yang
kategori tinggi dengan mencari atau berinisiatif tinggi. Effendy, L dan Sudiro (2019), Effendy,
untuk bertanya tentang usahatani sayuran. L dan Oktaviansyah, R.(2019), Effendy, L.
Teknis (2019), Effendy, L dan Rahmawati, R. (2020).
Pada table diatas tingkat teknis berada Pengaruh masing-masing Peubah
pada kategori sedang dengan persentase Analisis faktor-faktor yang
53.20% dengan ini petani muda memiliki rasa mempengaruhi percepatan regenerasi petani
minat untuk melaksanakan usahatani. pada komunitas usahatani sayuran
Walaupun pada tingkat kategori rendah dengan menggunakan analisis regresi linear berganda
persentase 23.40% dan pada kategori tinggi dengan bantuan Software SPSS versi 24. Yang
23.40% dengan hasil tersebut dapat diartikan mana memiliki satu varibel terikat yaitu
bahwa pemuda tani masih banyak yang tidak percepatan regenerasi petani dan memiliki 2
berminat dalam melaksanakan ushatani
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.3 Agustus 2020 331
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
variabel bebas yaitu karakteristik petani berupa 0,176. Maka 1 satuan variable berpengaruh
umur, tingkat pendidikan, lama berorganisasi, terhadap regenerasi petani. Sedangkan pada
luas lahan, kekosmopolitan dan factor eksternal tingkat pendidikan memiliki nilai signifikan
berupa kegiatan penyuluhan, dukungan berpengaruh positif maka di indikasikan nilai
pemerintah, ketersediaan sarana dan prasarana, dinyatakan signifikan 0,049, dinyatakan
ketersediaan informasi, dukungan pemimpin hubungan positif dengan koefisien -0,094 maka
informal. Berikut dibawah ini tabelnya: nilai berhubungan positif dengan renegerasi
Tabel 2. Hasil Analisis petani. Dinyatakan berhubungan positif maka
Unstandarized setiap pengaruh tingkat pendidikan memiliki
No. Uraian Coefficients Sig. Keterangan penurunan sebanyak -0,094.
B Dan untuk faktor eksternal yang
1. R2 0.797 memiliki nilai signifikan atau berpengaruh
2. Konstanta 0.208 0.538 positif yaitu kegiatan penyuluhan dan
Berpengaruh
3. Umur (X1.1) 0.176 0.000
nyata
dukungan pemerintah. Kegiatan penyuluhan
Tingkat
Berpengaruh
memiliki nilai signifikan berpengruh positif
4. Pendidikan -0.094 0.049 maka diindikasikan nilai dinyatakan signifikan
nyata
(X1.2)
Kegiatan
Berpengaruh
0,020 dan dinyatakan hubungan positif dengan
5. Penyuluhan 0.177 0.020 koefisien 0,177. Maka nilai berhubungan
nyata
(X2.1)
Dukungan positif dengan regenerasi petani. Sedangkan
Berpengaruh
6. Pemerintah 0.303 0.000 pada tabel dukungan pemerintah memiliki nilai
nyata
(X2.2)
Sumber: Data diolah penulis Tahun 2020 signifikan berpengaruh positif maka
Hasil anlisis statistic penguji factor diindikasikan nilai dinyatakan sifnifikan 0,000
yang mempengaruhi perceptan regenerasi dan dinyatakan hubungan positif dengan
petani menghasilkan persamaan sebagai koefisien 0,303, maka nilai berbubungan positif
berikut: dengan regenerasi petani.
Y = (0.208) + (0.176)X1.1 + (-0.094)X1.2+ Pengaruh Karakteristik Petani terhadap
(0.177)x2.2+(0.303)x2.3 Percepatan Regenerasi
pada taraf signifikan 0.05, yang artinya bahwa Umur
umur (X1.1) memberikan kontribusi pengaruh Berdasarkan hasil penelitian diketahui
sebesar 0.176, tingkat pendidikan (X1.2) nilai signifikan variable independent umur
sebesar -0.094, kegiatan penyuluhan (X2.1) adalah 0,000 nilai signifikan lebih rendah dari
sebesar 0.177 dan dukungan pemerintah (X2.2) 5% (0,05) mengindikasikan bahwa umur
sebesar 0.303. berpengaruh nyata terhadap percepatan
Hasil analisis tersebut diperoleh nilai regenerasi petani. Karena salah satu percepatan
pengaruh fator internal, eksternal terhadap regenerasi petani untuk mau berpartisipasi pada
percepatan regenerasi petani. Yang mana factor suatu kegiatan usahatani khususnya sayuran
internal berupa karakteristik petani berupa: yang berada di Kecamatan Samarang
umur, tingkat pendidikan, lama berorganisasi, disebabkan karena faktor fisik berupa umur,
luas lahan, dan kekosmopolitan. Dari faktor yang artinya umur petani muda ditiga Desa
internal tersebut umur dan tingkat pendidikan tersebut berpengaruh terhadap percepatan
memiliki nilai signifikan berpengaruh positif. regenerasi petani dimana petani mampu
Umur memiliki nilai signifikan berpengaruh kerjasama secara dinamis dan memberikan
positif maka di indikasikan nilai dinyatakan peluang untuk digerakkan dalam melakukan
signifikan 0,000, dinyatakan hubungan positif pengembangan potensi diri mereka serta
dengan koefisien 0,176 maka nilai mempengaruhi kemampuan fisik dan cara
berhubungan positif dengan renegerasi petani. berpikir. Umur responden merupakan lama
Dinyatakan berhubungan positif maka setiap responden hidup hingga penelitian dilakukan,
pengaruh umur memiliki kenaikan sebanyak
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
332 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
umur produktif petani akan mempengaruhi Mohammad Amin et al (2018) dan Anwarudin
proses percepatan regenerasi petani. et al. (2019) menyatakan bahwa semakin tinggi
Penelitian ini sejalan dengan penelitian tingkat pendidikan petani semakin tinggi pula
Effendy, L dan Haryanto, Y. (2020), Umbu tingkat pengetahuan di suatu bidang.
Maramba (2018), dan Sri Mulyati et al (2018) Karakteristik remaja (usia, tingkat pendidikan,
yang mengatakan umur seseorang menentukan pelatihan dan pengalaman organisasi)
prestasi kerja orang tersebut. Semakin tua mempengaruhi partisipasi mereka. Singkatnya,
tenaga kerja maka daya serap dan daya partisipasi pemuda dalam pembangunan
pemahaman akan inovasi yang baru dengan pertanian dapat dilakukan melalui peningkatan
penerapan yang baru akan dunia pertanian akan kapasitas mereka dalam pelatihan dan
sulit untuk diterima. Namun dalam segi kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam
tanggung jawab semakin tua umur tenaga kerja organisasi Anda.
tidak akan berpengaruh karena justru semakin Pengaruh Faktor Eksternal terhadap
berpengalaman. Umur merupakan salah satu Percepatan Regenerasi
faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan Dari kelima indikator tersebut terdapat
seseorang dalam bekerja, semakin tua umur dua indikator yang berpengaruh nyata atau
seseorang maka kemampuan fisik dalam postif dengan variable dependent percepatan
bekerja semakin berkurang. regenerasi, kedua variable tersebut yaitu
Tingkat Pendidikan kegiatan penyuluhan dan dukungan
Untuk tingkat pendidikan sendiri pemerintah.
berdasarkan hasil penelitian diketahui nilai Kegiatan Penyuluhan
signifikan variable independent tingkat Untuk kegiatan penyuluhan
pendidikan adalah 0,049 nilai signifikan lebih berdasarkan hasil penelitian diketahui nilai
rendah dari 5% (0,05) mengindikasikan bahwa signifikan variable independent kegiatan
tingkat pendidikan berpengaruh nyata terhadap penyuluhan adalah 0,020 nilai signifikan lebih
percepatan regenerasi petani. dengan demikian rendah dari 5% (0,05) mengindikasikan bahwa
maka keputusan statistiknya adalah H0 ditolak kegiatan penyuluhan berpengaruh nyata
dan Ha diterima (significant) artinya terdapat terhadap percepatan regenerasi petani. dengan
pengaruh positif antar tingkat pendidikan demikian maka keputusan statistiknya adalah
formal dan non formal terhadap percepatan H0 ditolak dan Ha diterima (significant) artinya
regenerasi petani. Dinyatakan hubungan positif terdapat pengaruh positif antar kegiatan
dengan koefisien -0,094 maka nilai penyuluhan terhadap percepatan regenerasi
berhubungan positif dengan renegerasi petani. petani. Dinyatakan hubungan positif dengan
Dinyatakan berhubungan positif maka setiap koefisien 0.177 maka nilai berhubungan positif
pengaruh tingkat pendidikan memiliki dengan renegerasi petani. Dinyatakan
penurunan sebanyak -0,094. Dengan semakin berhubungan positif maka setiap pengaruh
tinggi tingkat pendidikan semakin tinggi pula kegiatan penyuluhan memiliki penaikan
tingkat pengetahuan di dalam bidang pertanian sebanyak 0.177.
khususnya usahatani sayuran. Dengan adanya Dengan adanya kegiatan penyuluhan
petani muda maka pertanian modern akan sangat berpengaruh terhadap petani muda,
terbentuk dan pertanian memiliki efisiensi yang karena dapat mempengaruhi karkter dan
lebih besar. Namun hal tersebut harus di iringi pengetahuan kepada petani muda tersebut.
dengan regenerasi petani yang baik pula, Semakin banyak petani muda mengikuti
dengan tingkat pendidikan yang tinggi sehingga kegiatan penyuluhan semakin tinggi pengaruh
pertanian dapat berkembang lebih baik. positif untuk meningkatkan regenerasi petani.
Penelitian ini selaras dengan Effendy, Walaupun tidak ada satu kelompok petani muda
L dan Haryanto, Y (2020), Anwarudin (2018), yang ada di Kecamatan Samarang dengan hasil

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.3 Agustus 2020 333
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
regresi tersebut insyallah dapat mempengaruhi Dengan adanya program pemerintah seperti
petani muda untuk melakukan usahatani Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian
sayuran. dengan bantuan modal usahatani dapat
Penelitian ini selaras dengan hasil meningkatkan generasi muda pertnin yang ada
penelitian Effendy, L dan Thopan (2012), di Kecamatan Samarang.
Mustakim (2015), Andrian (2018), Pan (2014), Hal ini sejalan dengan pendapat
Ali dan Rahut (2013) dan Deisya (2018) yang Effendy, L dan Oktaviansyah, R. (2019), Laily
menyimpulkan, bahwa faktor dari luar et al. (2013), Riandari et al (2018), dan Ratri et
kelompok menentukan partisipasi anggota al (2019) bahwa dukungan yang diberikan
dalam peningkatan kemampuan kelompok. oleh pemerintah daerah membantu
Bahwa intensitas penyuluhan sangat penting meningkatkan kualitas hasil produksi petani
dalam proses adopsi teknologi, semakin sering itu sendiri. Dukungan yang diberikan dapat
penyuluhan dilakukan maka semakin besar berupa bantuan maupun pengetahuan serta
keberhasilan penyuluhan pertanian dapat keterampilan yang diberikan kepada petani
mencapai tujuannya. Dengan demikian hasil dalam menjalankan usaha tani yang lebih baik.
penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Pemberian dorongan atau motivasi oleh
peningkatan partisipasi petani dalam penerapan pemerintah kepada petani responden untuk
pemupukan berimbang padi sawah dapat menerapkan kegiatan usaha tani
dilakukan dengan meningkatkan dukungan berkelanjutan dengan menyediakan sarana
faktor eksternal melalui ketersediaan informasi dan prasarana yang menunjang usaha tani
pertanian dan intensitas penyuluhan. tersebut. Seperti, ketersediaan sarana dan
Dukungan Pemerintah prasarana transportasi, kelancaran pemasaran
Bedasarkan penelitian ini untuk (terjual dengan harga layak), ketersediaan
dukungan pemerintah memiliki pengaruh modal usaha, ketersediaan energi (bahan
positif dengan percepatan regenerasi petani. bakar minyak dan listrik), jaminan harga
Untuk dukungan pemerintah berdasarkan hasil sarana produksi usaha tani, dan jaminan harga
penelitian diketahui nilai signifikan variable pasar hasil usaha tani.
independent dukungan pemerintah adalah Model dan Strategi Peningkatan
0,000 nilai signifikan lebih rendah dari 5% Percepatan Regenerasi Petani
(0,05) mengindikasikan bahwa dukungan Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui
pemerintah berpengaruh nyata terhadap bahwa partisipasi pemuda tani dalam
percepatan regenerasi petani. dengan demikian percepatan regenerasi petani di Kecamatan
maka keputusan statistiknya adalah H0 ditolak Samarang perlu ditingkatkan. Oleh karena itu
dan Ha diterima (significant) artinya terdapat diperlukan model dan strategi untuk
pengaruh positif antar dukungan pemerintah meningkatkan regenerasi pemuda tani untuk
terhadap percepatan regenerasi petani. mencapai target yang tinggi dan maksimal yang
Dinyatakan hubungan positif dengan koefisien mampu meningkatkan percepatan regenerasi
0.303 maka nilai berhubungan positif dengan petani. Adapun model penyuluhan nya pada
renegerasi petani. Dinyatakan berhubungan Gambar 1. Model penyuluhan sebagai berikut:
positif maka setiap pengaruh dukungan
pemerintah memiliki penaikan sebanyak 0.303.
Hal ini mengungkapkan bahwa dukungan
pemerintah sudah dapat dirasakan seperti
adanya pelatihan baik teknis dan bantuan
program. Karena dukungan pemerintah sangat
berarti bagi komunitas petani muda untuk lebih
memperhatikan generasi muda yang tergabung
maupun tidak tergbung dalam kelompok tani.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
334 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Gambar 8. Model dan strategi pengetahuan petani mengenai budidaya
tanaman sayuran khususnya pada caisim/sosin.
Saran
Selanjutnya saran yang dapat
disampaikan dalam kegiatan pengkajian ini
adalah: (1). Bagi penulis dalam
mendeskripsikan pengaruh karakteristik petani
terhadap percepatan regenerasi petani pada
komunitas usaha tani sayuran, agar dalam
penyampaian dapat deskripsikan dengan jelas
sehingga membantu dalam pemahaman dan
Berdasarkan Gambar di atas, maka dapat dijadikan acuan kajian untuk selanjutnya.
untuk meningkatkan percepatan regenerasi (2). Bagi pemerintah setelah dilaksanakan
pada komunitas ushatani sayuran dapat analisis pengaruh karakteristik petani terhadap
ditempuh melalui: (1) melaksanakan kegiatan regenerasi petani, selanjutnya memberikan
penyuluhan secara intensif dengan dukungan seperti kegitan PWMP dan
memperhatikan karakteristik petani dalam ketersedian sarana dan prasarana. (3). Bagi BPP
melaksanakan penyuluhan, yaitu; umur, tingkat Kecamatan Samarang agar dilaksanakan suatu
pendidikan formal; (2) peningkatan dukungan kegiatan yang membantu dalam membina dan
faktor eksternal dengan memaksimalkan meningkatkan pengetahuan, sikap dan
kegiatan penyuluhan dan dukungan pemerintah keterampilan terhadap petani muda, bila perlu
terkait dengan percepatan regenerasi petani harus membentuk kelompok petani muda.
pada komunitas usahatani sayuran.
DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP [1] Amin Mohamad, 2018. Pengaruh Sosial
Kesimpulan Ekonomi Petani Bawang Merah Terhadap
Berdasarkan hasil dan pembahasan, Penerapan Zeolit dan Pupuk Organik di
maka dapat disimpulkan: (1). Tingkat Kabupaten Brebes. Universitas Muhadi
karakteristik petani pada komunitas usahatani Setiabudi, 2018.
sayuran di Kecamatann Samarang [2] Effendy Lukman, Kusnady Dedy, Maryani
Kabupaten Garut secara umum termasuk dalam Ait, Pradiana Wida 2019. Accelerating
kategori sedang (59,70%). Indikator luas lahan Farmers’ Regeneration of Chili Farmers in
usahatani yang memiliki tingkat persentase Garut Distric, West Java, Indonesia. Bogor
tinggi yaitu seluas 1400-2000m2 dengan Agricultural Development Polytechnic
persentase 31,17% sebanyak 28 orang. (2). Bogor, West Java, Indonesia.
Faktor faktor signifikan yang mempengaruhi [3] Effendy, L, Haryanto, Y 2020.
percepatan regenerasi petani yaitu umur, Determinant Factors of Rural Youth
tingkat pendidikan, kegiatan penyuluhan dan Participation In Agricultural Development
dukungan pemerintah. (3). Model yang Programme At Majalengka District,
ditemukan dalam meningkatkan percepatan Indonesia. International Journal Of
regenerasi petani pada penelitian ini yaitu Innovative Research & Development. Vol.
dengan meningkatkan Karakteristik petani 9 Issue. 5 May, 2020.
seperti umur dan tingkat pendidikan, dan faktor [4] Effendy, L. dan Thopan. 2012. Partisipasi
eksternal dengan meningkatkan kegiatan Anggota dalam Meningkatkan
penyuluhan dan dukungan pemerintah. Strategi Kemampuan Kelompok Tanidi Kelurahan
yang digunakan untuk meningkatkan Eka Marga Lubuk Linggau. Bogor: STPP
percepatan regenerasi petani yaitu dengan
melakukan penyuluhan untuk meningkatkan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.3 Agustus 2020 335
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Bogor. Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol.7
No. 2.
[5] Effendy, Lukman, Sudiro 2019. Model
Peningkatan Partisipasi Petani Dalam
Penerapan Pemupukan Berimbang Padi
Sawah Di Kecamatan Cikoneng Ciamis.
Bogor Agricultural Development
Polytechnic Bogor, West Java, Indonesia.
[6] Effendy, Lukman dan Oktaviansyah, Reza
2019. Model Peningkatan Partisipasi
Petani dalam Penggunaan Varietas Unggul
Baru (VUB) Padi Sawah di Kecamatan
Sindangkasih Ciamis. KIPA: Polbangtan
Bogor.
[7] Effendy, L dan R. Rahmawati 2020. The
Model of Rural Youth Empowerment
Through Red Chili Farming In
Sindangkasih Subdistrict of Ciamis,
Indonesia. Jurnal IJHSS. Mei, 2020
[8] Maramba Umbu, 2018. Pengaruh
Karakteristik Terhadap Pendapatan Petani
Jagung di Kabupaten Sumba Timur. Jurnal
Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 2,
No. 2, 2018.
[9] Mardikanto, Totok. 2009. Penyuluhan
Pembangunan Pertanian. Surakarta: UNS
Press.
[10] Mulyati Sri, 2017. Pengaruh Faktor Sosial
Ekonomi Petani dan Partisipasi dalam
Penerapan teknologi Pola Tanam Padi Jajar
Legowo 4 : 1. Universitas Galuh 2017.
[11] Virianita, R 2019. Persepsi Petani
Terdahap Dukungan Pemerintah dalam
Penerapan Sistem Pertanian Berkelanjutan.
Jurnal Ilmu Pertnian Indonesia (JIPI), Vol.
24 April 2019

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
336 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

You might also like