You are on page 1of 8

Vol. 1, No.

2, Desember 2020 Jurnal Mandala


DOI: https://doi.org/10.35311/jmpm.v1i2.10 Pengabdian Masyarakat
ISSN: 2722-4902 | e-ISSN: 2745-3588 Journal homepage:https://jurnal-pharmaconmw.com/jmpm

Sosialisasi Pembuatan Dan Manfaat Hand Sanitizer Daun Sirih Untuk


Aplikasi Pencegahan Penularan Covid-19
Hasrin Lamote, Zul Arham*, Ismaun Ismaun

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

ABSTRAK
Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pembinaan dan pengetahuan kepada siswa dan guru Madrasah
Aliyah (MA) DDI Al-Ihsan Kendari tentang proses pembuatan dan manfaat hand sanitizer daun sirih untuk
aplikasi pencegahan penularan coronavirus disease 19 (Covid-19). Metode pelaksanaan kegiatan terdiri
dari Focus Group Discussion (FGD) dan praktek pembuatan cairan hand sanitizer. Luaran dari kegiatan
yaitu siswa dan guru mendapat pengetahuan berdasarkan data-data penelitian terbaru tentang potensi
tanaman sirih sebagai bahan antimikroorganisme seperti bakteri dan virus. Selain itu, siswa secara
mandiri dapat membuat hand sanitizer di rumah atau di sekolah. Selama kegiatan berlangsung siswa dan
guru banyak memberikan respon positif melalui tanya jawab baik pada kegiatan FGD maupun kegiatan
praktek.
Kata kunci: Covid-19, daun sirih, hand sanitizer, MA DDI Al-Ihsan

Socialization of Making and Benefits of Betel Leaf Hand Sanitizer For


Transmission Prevention Applications of Covid-19

ABSTRACT
This activity was carried out to provide guidance and knowledge to students and teachers of Madrasah
Aliyah (MA) DDI Al-Ihsan Kendari about the making process and benefits of the betel leaf hand sanitizer
for the application of preventing the transmission of coronavirus disease 19 (Covid-19). The method of
implementing the activity consisted of a Focus Group Discussion (FGD) and the practice of making hand
sanitizer fluids. The output of the activity is that students and teachers get knowledge based on the latest
research data on the potential of the betel plant as an antimicroorganism such as bacteria and viruses. In
addition, students can independently make hand sanitizers at home or at school. During the activity,
students and teachers gave many positive responses through question and answer both in FGD activities
and practical activities.
Keywords: Covid-19, betel leaf, hand sanitizer, MA DDI Al-Ihsan

Penulis Korespondensi :
Zul Arham
Program Studi Tadris IPA, IAIN Kendari
E-mail : arhamzul88@yahoo.com
No. Hp : 085210505393

46
https://jurnal-pharmaconmw.com/jmpm JMPM Vol. 1, No. 2, Desember 2020

PENDAHULUAN keunggulan hand sanitizer antara lain


Coronavirus disease (Covid-19) penggunaan yang simpel, mudah
merupakan jenis penyakit yang disimpan, dan efektif membunuh
disebabkan oleh Coronavirus jenis baru mikroorganisme di tangan dalam waktu
yaitu SARS-CoV-2. Keberadaan Covid-19 relatif cepat (Rini, Supartono, &
berawal dari sekelompok kasus Wijayati, 2017).
pneumonia virus yang terjadi di Wuhan, Penggunaan hand sanitizer yang
Provinsi Hubei-Cina, sejak Desember meningkat memberi dampak terhadap
2019 (Yuliana, 2020). Berdasarkan data ketersediaan dan harga penjualan di
kasus yang ditemukan, Covid-19 tidak pasaran. Dimana, ketersedian hand
memberikan dampak yang begitu besar sanitizer yang terbatas di pasaran,
dengan angka kematian kecil. Dimana menjadikan harga penjualan juga
hingga tanggal 19 Januari 2020 hanya meningkat. Hal ini mendorong
terjadi 2 kematian dari 198 kasus yang masyarakat melakukan inovasi dalam
dilaporkan di Wuhan. Data ini menjadi menyediakan hand sanitizer,
acuan WHO dan pemerintah Indonesia diantaranya adalah pembuatan hand
secara khusus dalam menetapkan sanitizer berbahan alam seperti daun
kebijakan pencegahan penularan Covid- sirih. Pemilihan daun sirih didasarkan
19 (Abdillah, 2020). Akan tetapi, pada beberapa pertimbangan yaitu
penularan Covid-19 yang terjadi begitu bahan baku yang melimpah di
cepat di Indonesia, khususnya pada masyarakat, harga produksi murah, dan
bulan maret dengan angka kematian 4 kandungan senyawa bioaktif dalam
orang dari 69 kasus menyebabkan daun sirih efektif menghambat
permasalahan baru bagi pemerintah pertumbuhan atau membunuh
dan masyarakat (Handayani, Hadi, mikroorganisme. Beberapa hasil
Isbaniah, Burhan, & Agustin, 2020). penelitian yang telah dilaporkan yaitu
Permasalahan di atas mendapat manfaat ekstrak daun sirih (Piper bettle
respon yang beragam dari masyarakat Linn) sebagai hand sanitizer untuk
terkait upaya pencegahan penularan menurunkan angka kuman tangan
Covid-19. Usaha pencegahan yang (Hapsari, Hendrarini, & Muryani, 2019),
dilakukan antara lain menghindari formulasi infusan daun sirih merah
kontak fisik seperti jabat tangan dan (Piper crocatum) sebagai gel antiseptik
memperbanyak mencuci tangan tangan (Prabowo, Widayat, & Defriana,
dikarenakan tangan menjadi sarana 2018), formulasi dan aktivitas
percepatan penularan mikroorganisme antibakteri gel hand sanitizer ekstrak
seperti mikroba dan virus. Selain sabun, air daun sirih merah (Milala, Umami, &
hand sanitizer menjadi pilihan lain yang Wahjudi, 2016), formulasi minyak
penggunaannya dilaporkan meningkat atsiri daun sirih hijau (Piper betle L.)
secara signifikan. Hand Sanitizer dalam sediaan gel pencuci tangan
merupakan antiseptik pembersih (Opilia, 2016), studi efektivitas sediaan
tangan yang digunakan sebagai gel antiseptik tangan ekstrak daun sirih
alternatif pengganti sabun (Liu, Yuen, (Piper betle Linn.) (Sari & Isadiartuti,
Hsiao, Jaykus, & Moe, 2010). Beberapa 2006).

47
https://jurnal-pharmaconmw.com/jmpm JMPM Vol. 1, No. 2, Desember 2020

Dalam kegiatan pengabdian ini, MA DDI Al-Ihsan Labibia. FGD diawali


kami melakukan sosialisasi pembuatan dengan penyampaian materi tentang
dan manfaat hand sanitizer yang dibuat potensi daun sirih sebagai anti bakteri
dari ekstrak daun sirih di sekolah dan virus, kemudian dilanjutkan dengan
Madrasah Aliyah (MA) DDI Al-Ihsan penyampaian tahapan pembuatan hand
Kendari. Pemilihan sekolah ini sanitizer, dan diakhiri dengan tanya
didasarkan pada dua hal yaitu : (i) saat jawab antara tim pengabdi dan peserta.
ini wilayah sekolah dan sekitarnya
berada dalam status green zone, Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer
sehingga perlu upaya mempertahankan Daun Sirih
status ini, dan (ii) pada kondisi new Pelatihan pembuatan hand
normal, siswa dan guru masih sanitizer daun sirih dilakukan dengan
melakukan aktifitas belajar mengajar mengacu pada tahapan kerja seperti
secara tatap muka dengan tetap yang ditunjukan pada Gambar 1.
memperhatikan protokol Covid-19.

METODE
Pelaksanaan Focus Group Discussion
(FGD)
Kegiatan FGD dilakukan antara
tim pengabdi bersama siswa dan guru

Gambar 1. Tahapan pembuatan hand sanitizer daun sirih


(Adinda, Nur Sholikah & Riva Ismawati, 2020).

48
https://jurnal-pharmaconmw.com/jmpm JMPM Vol. 1, No. 2, Desember 2020

HASIL DAN PEMBAHASAN masuk dalam kategori green zone. Jarak


Gambaran Umum Lokasi Pengabdian antara IAIN Kendari dengan lokasi
Madrasah Aliyah (MA) DDI Al- pengabdian berkisar 20 km, dengan
Ihsan terletak di kelurahan Labibia, waktu tempuh berkisar 30-40 menit.
kecamatan Mandonga, kota Kendari. Di Gambar 2 menunjukan peta lokasi
masa pandemi Covid-19, wilayah ini pengabdian dan kondisi sekolah.

Gambar 2. Peta lokasi kegiatan pengabdian.

Saat ini, MA DDI Al-Ihsan kendari sanitizer dan potensi tanaman sirih
dipimpin oleh bapak Bahrin, S.Pd.I., MA, sebagai bahan hand sanitizer, dan (ii)
dan dibantu oleh bapak Rusman, S.Ag., penyampaian panduan pembuatan hand
MA (Waka Kurikulum), bapak Sahrun, sanitizer daun sirih. Penyampaian
S.Pd.I (Waka Kesiswaan), bapak Yaco, materi (Gambar 3a) diawali dengan
S.Pd (Waka Sarana), dan bapak Halil, memberikan pengetahuan umum
S.Pd.I (Pembina OSIS). Jumlah guru dan kepada peserta FGD tentang fungsi,
siswa dalam kegiatan ini secara bahan dasar yang umum digunakan, dan
berturut-turut yaitu 17 dan 78 orang. pengembangan teknologi terbaru dalam
Sebelum pelaksanaan FGD dan praktek produksi hand sanitizer. Materi
pembuatan daun sirih, baik siswa dilanjutkan dengan menjelaskan potensi
maupun guru belum mempunyai bahan-bahan alam (natural product)
pengetahuan dasar tentang pembuatan sebagai bahan alternatif untuk
hand sanitizer. pencegahan penularan virus atau
bakteri, jenis-jenis natural product yang
Pelaksaan Focus Group Discussion dapat dimanfaatkan, kandungan kimia
Pelaksanaan FGD yang dilakukan yang umum terdapat pada natural
terdiri dari dua tahapan kegiatan yaitu : product sebagai dasar pemanfaatannya
(i) penyampaian materi tentang hand sebagai anti virus maupun bakteri.

49
https://jurnal-pharmaconmw.com/jmpm JMPM Vol. 1, No. 2, Desember 2020

Penyampaian materi ditutup dengan pengambilan senyawa bioaktif (proses


penjelasan tentang potensi dan ekstraksi) menjadi lebih optimal.
tantangan penggunaan daun sirih Penjarangan diupayakan mendapatkan
sebagai hand sanitizer alternatif dimasa daun sirih dengan ukuran sekecil
pandemi Covid-19. mungkin.
Pada kegiatan FGD kedua Tahap ekstraksi menjadi tahap
(penyampaian panduan pembuatan yang sangat ditekankan untuk dipahami
hand sanitizer) (Gambar 3b), prinsip oleh peserta. Ekstraksi merupakan
penting dalam pembuatan hand tahap mendapatkan senyawa bioaktif
sanitizer daun sirih yang disampaikan daun sirih berdasarkan sifat kelarutan
mencakup : (1) tahap penyiapan; (2) dan kepolaran. Dalam FGD ini, tim
tahap ekstraksi, dan (3) tahap pengabdi menjelaskan dua hal penting
penyimpanan. Tahap penyiapan secara yaitu : (i) peranan pelarut saat ekstraksi,
umum terdiri dari pemilihan daun sirih, dan (ii) pengaruh suhu ekstraksi.
pencucian, pengeringan, dan Pelarut yang digunakan dalam
perajangan. Pemilihan daun sirih pembuatan hand sanitizer daun sirih
berdasarkan kesegaran daun, hal ini yaitu air. Air memiliki peranan penting
dimaksudkan untuk mendapatkan dalam proses ekstraksi, dimana air
jumlah senyawa bioaktif yang lebih mempunyai sifat kepolaran yang baik
banyak. Pencucian daun sirih sehingga efektif menarik senyawa
menggunakan air bersih, sedangkan bioaktif yang bersifat polar. Selain itu,
pengeringan dapat dilakukan pada suhu ketersedian air yang melimpah, dan
ruang maupun pengeringan mudah ditemukan. Proses ekstraksi
menggunakan oven dengan kisaran senyawa bioaktif daun sirih dilakukan
suhu 60-80oC. Suhu ini diasumsikan dengan cara merendam daun sirih
tidak merusak struktur senyawa dalam air panas yang dilanjutkan
bioaktif dari daun sirih. Penjarangan dengan pengukusan selama 30 menit.
merupakan proses akhir dari tahap Pengukusan menggunakan suhu rendah
penyiapan. Penjarangan dimaksudkan untuk mencegah kerusakan senyawa
untuk menjadikan permukaan daun bioaktif.
sirin menjadi lebih luas, sehingga proses

50
https://jurnal-pharmaconmw.com/jmpm JMPM Vol. 1, No. 2, Desember 2020

Gambar 3. Kegiatan FGD tim pengabdi bersama siswa dan guru MA DDI Al-Ihsan Labibia : (a)
Penyampaian materi; (b) pengantar praktek pembuatan hand sanitizer daun sirih.

Pembuatan Hand Sanitizer Daun Sirih Dalam pelatihan ini, pemisahan ekstrak
Pembuatan hand sanitizer daun daun sirih dilakukan menggunakan
sirih diawali dengan menjelaskan bahan kertas saring. Hasil pemisahan dapat
dan peralatan yang digunakan (Gambar dilihat pada Gambar 4d. Ekstrak daun
4a). Bahan yang digunakan yaitu daun sirih berwarna kuning dengan sedikit
sirih segar berukuran sedang, jeruk aroma khas daun sirih. Pembentukan
nipis, dan air. Sedangkan peralatan yang warna kuning disebabkan sifat senyawa
digunakan yaitu pisau, corong pemisah, bioaktif daun sirih yang mudah
wadah penampung berupa gelas kimia teroksidasi, sehingga untuk
dan erlenmeyer, gelas ukur, dan alat meminimalkan terbentuknya warna
pemanas. Wadah ini umumnya kuning dilakukan penambahan ekstrak
digunakan pada skala laboratorium, jeruk nipis. Penambahan ekstrak jeruk
adapun skala rumah dapat nipis mempunyai dua fungsi yaiti (i)
menggunakan lain seperti panci dandan mencegah senyawa bioaktif daun sirih
dan kompor. Gambar 4b menunjukan teroksidasi, hal ini disebabkan adanya
cara penyiapan daun sirih baik kandungan asam askorbat, dan (ii)
pemilihan daun, pencucian, maupun menambah efektifitas anti virus atau
cara penjarangan yang benar. Gambar mikroba dari ekstrak daun sirih, dimana
4c menunjukan proses pemisahan ekstrak jeruk nipis juga dilaporkan
ekstrak daun sirih yang diperoleh mengandung senyawa bioaktif yang
setelah tahap pengukusan. Pemisahan dapat menghambat pertumbuhan
yang baik sangat ditentukan dari ukuran mikroorganisme.
pori dari penyaring yang digunakan.

51
https://jurnal-pharmaconmw.com/jmpm JMPM Vol. 1, No. 2, Desember 2020

Gambar 4. Pembuatan hand sanitizer daun sirih : (a) pengenalan bahan dan peralatan; (b)
penyiapan daun sirih; (c) pemisahan cairan ekstrak; dan (d) ekstrak daun sirih.

KESIMPULAN perorangan dan keluarga. Hand sanitizer


Kegiatan sosialisasi pembuatan daun sirih masih memerlukan
dan manfaat hand sanitizer daun sirih di pengembangan lanjutan khususnya
Sekolah Madrasah Aliyah DDI Al-Ihsan untuk pemanfaatan sebagai anti Covid-
Kendari telah sukses dilaksanakan. 19.
Metode pelaksaan kegiatan yang terdiri
dari focus group discussion dan praktek UCAPAN TERIMA KASIH
pembuatan hand sanitizer efektif Kami ucapkan banyak terima
menambah : (i) pengetahuan siswa dan kasih kepada pimpinan Fakultas
guru tentang hand sanitizer dan potensi Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
tanaman alam (natural product) seperti Kendari yang memberikan izin
daun sirih sebagai bahan alternatif, dan penyelenggaraan kegiatan. Selain itu,
(ii) ketrampilan (soft skill) siswa dan ucapan banyak terima kasih juga kami
guru dalam pembuatan hand sanitizer sampaikan kepada kepala sekolah
alam. Hand sanitizer yang dibuat dalam Madrasah Aliyah (MA) DDI Al-Ihsan
kegiatan ini selanjutnya akan Kendari beserta jajarannya yang telah
dimanfaatkan oleh siswa dan guru mendukung kegiatan ini.
selama berada dilingkungan sekolah.
Hand sanitizer daun sirih yang dibuat DAFTAR PUSTAKA
dalam kegiatan ini belum dapat Abdillah, L. A. (2020). Stigma Terhadap
dikomersialkan, akan tetapi telah dapat Orang Positif COVID-19. In: Pandemik
COVID-19: Antara Persoalan dan Refleksi
dimanfaatkan untuk kebutuhan di Indonesia. Yayasan Kita Menulis, Medan,
pp. 11-24. ISBN 978-623-7645-71-9.

52
https://jurnal-pharmaconmw.com/jmpm JMPM Vol. 1, No. 2, Desember 2020

Adinda, P. P. E., Nur, S., & Riva, I. (2020). Opilia, T. (2016). Formulasi Minyak Atsiri
Pembuatan Hand Sanitizer Alami Daun Sirih Hijau (Piper bettle L.) dalam
Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sediaan Gel Pencuci Tangan. Jurnal
Saun Sirih Di RW 04 Desa Setia Mekar. FARMAKU (Farmasi Muhammadiyah
ADIPPAJA: Jurnal Pengabdian Kepada Kuningan), 1(1), 24–31.
Masyarakat, 1 (1), 29-35. Prabowo, W. C., Widayat, W., & Defriana, S.
Handayani, D., Hadi, D. R., Isbaniah, F., (2018). Formulasi Infusan Daun Sirih
Burhan, E., & Agustin, H. (2020). Merah (Piper crocatum) Sebagai Gel
Corona Virus Disease 2019. Jurnal Antiseptik Tangan. Jurnal Sains Dan
Respirologi Indonesia, 40(2), 119–129. Kesehatan, 1(10), 525–530.
Hapsari, D. N., Hendrarini, L., & Muryani, S. Rini, A. R. S., Supartono, S., & Wijayati, N.
(2019). Manfaat Ekstrak Daun Sirih (2017). Hand Sanitizer Ekstrak Kulit
(Piper betle Linn) Sebagai Hand Nanas sebagai Antibakteri
Sanitizer Untuk Menurunkan Angka Staphylococcus aureus dan Escherichia
Kuman Tangan. Jurnal Kesehatan coli. Indonesian Journal of Chemical
Lingkungan, 7(2), 79-84. Science, 6(1), 61–66.
Liu, P., Yuen, Y., Hsiao, H.-M., Jaykus, L.-A., & Sari, R., & Isadiartuti, D. (2006). Studi
Moe, C. (2010). Effectiveness of liquid efektivitas sediaan gel antiseptik
soap and hand sanitizer against tangan ekstrak daun sirih (Piper betle
Norwalk virus on contaminated hands. Linn.). Majalah Farmasi Indonesia,
Applied and Environmental 17(4), 163–169.
Microbiology, 76(2), 394–399. Yuliana, Y. (2020). Corona virus diseases
Milala, A. S., Umami, T. W. R., & Wahjudi, M. (Covid-19): Sebuah tinjauan literatur.
(2016). Formulasi dan Aktivitas Wellness And Healthy Magazine, 2(1),
Antibakteri Gel Hand Sanitizer Ekstrak 187–192.
Air Daun Sirih Merah.

53

You might also like