You are on page 1of 8

Jurnal

Manajemen Kesehatan Indonesia

Volume 7 Nomor 2 Agustus 2019

Pengaruh Booklet terhadap Pengetahuan dan Sikap Kesehatan Reproduksi


Calon Pengantin terkait Pencegahan Risiko Kehamilan di Kabupaten
Pemalang

Heni Irawati*, Apoina Kartini**, Sri Achadi Nugraheni**


*Staf Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,
**Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang
Manajemen Kesehatan
Email: by.nira@gmail.com
Manajemen Kesehatan
Indonesia
ABSTRACT : intervention between intervention group and
One of the causes of a high maternal control group (p = 0,008 <0,05). The
mortality rate is the low knowledge of knowledge average of future brides increased
women's reproductive health, especially about by 4.28 points and the attitude average
the prevention of pregnancy risks. This can be increased by 1.84 points after intervention.
overcome by increasing the knowledge of It can be concluded that the booklet can
prospective brides, one of them is by be used to increase the reproductive health
providing health education with booklet knowledge and attitudes of future brides in
media. The purpose of this study was to prevention of pregnancy risks, especially in
determine the effect of booklets on the the case of anemia causing bleeding, chronic
knowledge and attitudes of reproductive energy deficiency, and puerperal danger
health of brides related to the prevention of signs. It is recommended that the booklet can
the pregnancy risks. be developed as a media for reproductive
This type of research is quasi- health education in the course of Bride and
experimental with a non-equivalent control Groom at the Religious Affairs Office.
group design. The study population was the Key Words: Reproductive health; Knowledge;
future brides who attended the course of Attitudes; Booklet; Brides
Future Bride and Groom at the Religious
Affairs Office in Pemalang Regency. The PENDAHULUAN
samples were 50 brides for the intervention Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia
group and 50 brides for the control group. masih tergolong tinggi walaupun
The instruments were questionnaires and menunjukkan penurunan dari angka 359
booklets. An intervention group and a control kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
group were compared based on the result of menjadi 305 kematian ibu per 100.000
pre and post intervention. Statistical analysis kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei
used t-test and mann whitney test. Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015.1
The results showed that there is a Risiko kehamilan merupakan salah satu faktor
differentiation in reproductive health penyebab kematian ibu. Risiko kehamilan
knowledge after intervention between yang sering dialami ibu antara lain anemia
intervention group and control group (p = dan Kurang Energi Kronik (KEK).
0,000 <0,05) and there is a differentiation in Berdasarkan data Riskesdas 2013 prevalensi
reproductive health attitudes after KEK pada ibu hamil usia 15-49 tahun sebesar

124
24,2% dan prevalensi anemia pada perempuan Kabupaten Pemalang. Sampel terdiri dari 50
dan remaja putri usia 15-24 tahun sebesar sampel kelompok intervensi dan 50 sampel
18,4%.2 Pengetahuan tentang risiko kelompok kontrol yang diambil secara
kehamilan ini perlu diberikan secara dini agar Consecutive Sampling. Analisis data
ibu hamil bisa mengenali tanda bahaya menggunakan uji T-Test dan Mann Whitney.
sehingga mampu membuat keputusan untuk
segera mencari pelayanan kegawatdaruratan HASIL DAN PEMBAHASAN
yang tepat. Melihat kenyataan ini, maka Karakteristik Responden
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi Kelompok intervensi maupun kelompok kontrol
perlu diberikan kepada calon pengantin. memiliki karakteristik yang hampir sama, yaitu
Calon pengantin sebagai seseorang yang sebagian besar calon pengantin berada pada
akan memasuki gerbang pernikahan sangat umur reproduksi sehat, lama pendidikan
memerlukan adanya informasi dan edukasi sebagian besar < 9 tahun, dan sebagian besar
tentang kesehatan reproduksi khususnya bekerja. Data variabel umur dan pendidikan
tentang perencanaan kehamilan yang tepat responden antara kelompok intervensi dan
agar kelak mempunyai keturunan yang sehat kelompok kontrol mempunyai varian yang sama
dan ibu melahirkan dengan selamat. Informasi (homogen), sedangkan variabel pekerjaan
dan edukasi perlu diberikan karena masih mempunyai varian yang berbeda (tidak homgen)
banyaknya anggapan yang salah tentang
kesehatan reproduksi sehingga diperlukan
persamaan persepsi dan informasi agar tidak Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tingkat
salah perilaku dalam kesehatan reproduksi.3 Pengetahuan dan sikap kesehatan reproduksi
Pendidikan kesehatan yang dilakukan pretest, posttest ke-1, dan posttest ke-2 pada
untuk meningkatkan pengetahuan calon kelompok intervensi
pengantin salah satunya adalah kegiatan Tingkat Pretest Posttest 1 Posttest 2
Pengetahu (n) (%)
kursus calon pengantin yang diadakan di an
(n) (%) (n) (%)
KUA, dimana salah satu materi yang Kurang 35 70 11 22 3 6
diberikan adalah tentang kesehatan Baik 15 30 39 78 47 94
reproduksi.4 Materi kesehatan reproduksi Jumlah 50 100 50 100 50 100
dalam kursus catin masih disampaikan dengan Sikap
Tidak 19 38 9 18 23 46
metode penyuluhan konvensional sehingga Mendukung
diperlukan adanya inovasi dalam pendidikan Mendukung 31 62 41 82 27 54
kesehatan. Salah satu inovasi yang dilakukan Jumlah 50 100 50 100 50 100
adalah dengan menggunakan booklet.
Berdasarkan hasil penelitian menyatakan
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat
bahwa media booklet mampu meningkatkan
Pengetahuan dan sikap kesehatan reproduksi
pengetahuan dan sikap kesehatan reproduksi.5
pretest, posttest ke-1, dan posttest ke-2 pada
Oleh karena itu tujuan penelitian ini untuk
kelompok kontrol
melakukan intervensi pendidikan kesehatan
dengan media booklet terhadap tingkat Tingkat Pretest Posttest 1 Posttest 2
pengetahuan dan sikap kesehatan reproduksi Pengetahu (n) (%)
(n) (%) (n) (%)
terkait pencegahan risiko kehamilan an
Kurang 35 70 25 50 21 42
Baik 15 30 25 50 29 58
METODE PENELITIAN
Jumlah 50 100 50 100 50 100
Jenis penelitian yang digunakan adalah
Sikap
eksperimental, pendekatan kuasi eksperimen Tidak 15 30 14 28 15 30
dengan rancangan Nonequivalent Control Mendukung
Group Design.6 Pengumpulan data Mendukung 35 70 36 72 35 70
menggunakan kuesioner (self-administered Jumlah 50 100 50 100 50 100
questionnaire). Populasi yaitu calon Analisis Homogenitas Pengetahuan dan
pengantin wanita yang terdaftar dan Sikap Kesehatan Reproduksi Sebelum
mengikuti kursus calon pengantin di KUA Diberikan Pendidikan Kesehatan antara

125
Kelompok Intervensi dan Kelompok Analisis Perbedaan Tingkat Pengetahuan
Kontrol Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin
Berdasarkan analisis homogenitas Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan
menggunakan uji Mann Whitney diketahui Hasil analisis dengan uji Independent
bahwa hasil pretest tingkat pengetahuan Sample T-Test menunjukkan bahwa ada
mempunyai nilai p= 0,209, sikap mempunyai perbedaan tingkat pengetahuan yang
nilai p= 0,240. Hal ini mengartikan bahwa signifikan terkait pencegahan risiko
data variabel tingkat pengetahuan dan sikap kehamilan sesudah diberikan pendidikan
kesehatan reproduksi calon pengantin kesehatan antara kelompok intervensi dan
sebelum diberikan pendidikan kesehatan kelompok kontrol (p= 0,000).
antara kelompok intervensi dan kelompok
kontrol mempunyai varian yang sama Analisis Perbedaan Sikap Kesehatan
(homogen). Reproduksi Calon Pengantin Sesudah
Diberikan Pendidikan Kesehatan
Pengetahuan dan Sikap Kesehatan Hasil analisis dengan uji Mann Whitney
Reproduksi Sebelum dan Sesudah menunjukkan bahwa ada perbedaan sikap
Diberikan Pendidikan Kesehatan pada yang signifikan terkait kesehatan reproduksi
Kelompok Intervensi dan Kelompok sesudah diberikan pendidikan kesehatan
Kontrol antara kelompok intervensi dan kelompok
a. Tingkat Pengetahuan terkait Kesehatan kontrol (p= 0,008).
Reproduksi
Pada kelompok intervensi, responden yang Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tingkat
memiliki tingkat pengetahuan baik pada Pengetahuan dan sikap kesehatan reproduksi
saat posttest ke-1 adalah 78% dan saat pretest, posttest ke-1, dan posttest ke-2 pada
posttest ke-2 adalah 94%. Nilai ini kelompok intervensi dan kelompok kontrol
meningkat dibandingkan pada saat pretest
yaitu sebesar 30%, sedangkan pada
Intervensi Kontrol
kelompok kontrol, responden yang Tingkat (n=50) (n=50) Nilai
memiliki tingkat pengetahuan baik pada Pengetahuan Mean ± SD Mean ± SD p
saat posttest ke-1 dan posttest ke-2 lebih (Min-Max) (Min-Max)
banyak sebesar 50% dan 58% Posttest 1 15,90 ± 1,876 14,68 ± 1,622 0,001
dibandingkan pada saat pretest yaitu (60-100) (60-90)
Posttest 2 17,02 ± 1,622 14,72 ± 1,457 0,000
sebesar 30%. (60-100) (60-90)
b. Sikap terkait Kesehatan Reproduksi Sikap
Pada kelompok intervensi, responden yang Posttest 1 14,04 ± 0,880 13,80 ± 1,010 0,201
(73-100) (67-100)
memiliki sikap mendukung terhadap Posttest 2 14,34 ± 0,895 13,96 ± 0,807 0,008
pencegahan risiko kehamilan pada saat (73-100) (80-100)
pretest adalah 62%, meningkat pada Analisis Perbedaan Perubahan Tingkat
posttest ke-1 menjadi 82%, tetapi menurun Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Calon
pada posttest ke-2 yaitu sebesar 54%, Pengantin antara Kelompok Intervensi dan
sedangkan pada kelompok kontrol Kelompok Kontrol
responden yang memiliki sikap Hasil analisis dengan uji Mann Whitney
mendukung terhadap pencegahan risiko menunjukkan bahwa ada perbedaan
kehamilan pada saat posttest ke-1 lebih perubahan tingkat pengetahuan calon
banyak sebesar 72% dibandingkan pada pengantin yang signifikan terkait kesehatan
saat pretest yaitu sebesar 70%. Namun reproduksi antara kelompok intervensi dan
pada saat posttest ke-2, responden yang kelompok kontrol (p= 0,000). Nilai rerata
memiliki sikap mendukung terhadap selisih tingkat pengetahuan pada kelompok
pencegahan risiko kehamilan menjadi 70%, intervensi (4,28) lebih tinggi dibandingkan
lebih sedikit dibandingkan posttest ke-1. pada kelompok kontrol (1,26). Hal ini
menunjukkan bahwa pemberian booklet lebih
efektif dalam meningkatkan pengetahuan

126
kesehatan reproduksi calon pengantin penerimaan informasi yang baru serta
dibandingkan dengan penyuluhan pemberian media yang dapat dibaca oleh
konvensional dengan ceramah. responden untuk menambah pemahaman dan
informasi tentang kesehatan reproduksi.
Tabel 4. Analisis Perbedaan Tingkat Kemampuan responden dalam menangkap
Pengetahuan dan Sikap Kesehatan informasi melalui indera pendengaran sangat
Reproduksi antara Kelompok Intervensi dan terbatas sehingga pengetahuan yang didapat
Kelompok Kontrol oleh setiap responden akan berbeda. Oleh
Intervensi Kontrol karena itu diperlukan pendidikan kesehatan
Tingkat (n=50) (n=50) Nilai
Pengetahuan p
yang efektif.
Mean ± SD Mean ± SD Faktor-faktor yang mempengaruhi
Selisih Posttest 4,28 ± 2,733 1,26 ± 1,651 0,000 keberhasilan pendidikan kesehatan, meliputi
2 - Pretest
Sikap
faktor pendidik (fasilitator), kurikulum,
Selisih Posttest 1,84 ± 1,899 0,98 ± 1,317 0,009
kondisi peserta didik, proses penyelenggaraan,
2 - Pretest sarana yang dipergunakan serta metode dan
media yang dipakai. Media pembelajaran
Analisis Perbedaan Perubahan Sikap mampu mempengaruhi efektifitas
Kesehatan Reproduksi antara Kelompok pembelajaran sehingga mampu meningkatkan
Intervensi dan Kelompok Kontrol peserta didik dalam belajar dan mampu
Hasil analisis dengan uji Mann Whitney membantu meningkatkan penyerapan materi
menunjukkan bahwa ada perbedaan dan memfokuskan informasi pengetahuan.9
perubahan sikap calon pengantin yang Beberapa hasil penelitian menyebutkan
signifikan terkait kesehatan reproduksi antara bahwa media booklet terbukti efektif dalam
kelompok intervensi dan kelompok kontrol meningkatkan pengetahuan kesehatan
(p= 0,009). Nilai rerata selisih sikap pada reproduksi responden.10 Media booklet
kelompok intervensi (1,84) lebih tinggi memiliki manfaat antara lain membantu
dibandingkan pada kelompok kontrol (0,98). sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak
Hal ini menunjukkan bahwa booklet lebih dan cepat, membuat sasaran pendidikan
efektif dalam meningkatkan sikap calon tertarik dan ingin tahu lebih dalam untuk
pengantin terkait pencegahan risiko meneruskan pesan-pesan yang diterima
kehamilan dibandingkan dengan penyuluhan kepada orang lain, mempermudah penemuan
konvensional dengan ceramah. informasi oleh sasaran pendidikan serta
mendorong keinginan orang untuk
Perbedaan Pengetahuan Kesehatan mengetahui lalu mendalami dan akhirnya
Reproduksi Calon Pengantin Sesudah mendapatkan pengertian yang lebih baik.11
Diberikan Pendidikan Kesehatan Pengetahuan merupakan domain yang
Ada perbedaan tingkat pengetahuan sangat penting dalam membentuk perilaku
calon pengantin yang signifikan terkait atau tindakan seseorang. Peningkatan
kesehatan reproduksi sesudah diberikan pengetahuan calon pengantin tidak selalu
pendidikan kesehatan antara kelompok menyebabkan perubahan perilaku, namun
intervensi dan kelompok kontrol. Hal ini sudah banyak terbukti adanya hubungan
sesuai dengan hasil penelitian yang positif antara keduanya. Perubahan perilaku
menunjukkan adanya perbedaan pengetahuan seseorang terjadi salah satunya adalah karena
setelah diberikan perlakuan pada kelompok seseorang mengetahui tentang perilaku baik
intervensi dan kelompok kontrol dengan rata- maupun manfaat perilaku tersebut. Perilaku
rata skor pengetahuan kelompok dengan calon pengantin yang didasari pengetahuan
media booklet lebih besar dibandingkan akan lebih langgeng daripada perilaku calon
dengan kelompok metode ceramah.7 Beberapa pengantin yang tidak didasari oleh
hasil penelitian menyebutkan bahwa pengetahuan.12
pemberian pendidikan kesehatan reproduksi
terbukti dapat meningkatkan pengetahuan
responden.8 Hal ini sebagai akibat dari

127
Perbedaan Sikap Kesehatan Reproduksi penyampaian informasi. Media berfungsi
Calon pengantin Sesudah Diberikan untuk memudahkan seseorang dalam
Pendidikan Kesehatan memahami informasi yang dianggap rumit.
Ada perbedaan sikap calon pengantin Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
yang signifikan terkait kesehatan reproduksi Wanodya, dkk yang menunjukkan bahwa ada
sesudah diberikan pendidikan kesehatan peningkatan rerata sikap responden setelah
antara kelompok intervensi dan kelompok intervensi dengan menggunakan media
kontrol. Hasil diatas menunjukkan bahwa dari booklet. Hasil penelitian ini menunjukkan
pengetahuan yang diterima melalui bahwa booklet merupakan media yang efektif
pendidikan kesehatan, responden kemudian untuk meningkatkan sikap remaja putri terkait
mencerna dan memahami informasi yang kesehatan reproduksi.7
didapat. Sehingga perubahan sikap ini Peningkatan sikap juga disebabkan oleh
menjadikan responden lebih peduli dengan peningkatan pengetahuan. Peningkatan
kesehatan reproduksinya. Sikap yang baik dan pengetahuan dan sikap ini diperoleh dari
langgeng bila didasari oleh pengetahuan yang proses belajar dengan memanfaatkan semua
baik pula.13 alat indera, dimana 13% dari pengetahuan
Beberapa hasil penelitian menyebutkan diperoleh melalui indera dengar dan 35-55%
bahwa pemberian pendidikan kesehatan dapat melalui indera pendengaran dan penglihatan.
meningkatkan sikap responden. Peningkatan Hal ini sesuai dengan tujuan pemberian media
sikap dipengaruhi oleh pengetahuan yang booklet yaitu menghasilkan peningkatan
meningkat dan menjadikan responden pengetahuan yang akan mempengaruhi
berubah sikap.14 perubahan sikap dan perilaku.7
Pendidikan kesehatan membantu orang
mengambil sikap yang bijaksana terhadap Perbedaan Perubahan Tingkat
kesehatan dan kualitas hidup. Pendidikan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Calon
kesehatan dapat mengubah sikap seseorang Pengantin antara Kelompok Intervensi dan
menjadi lebih baik. Hal ini terbukti dari Kelompok Kontrol
peningkatan rata-rata skor sikap responden Ada perbedaan perubahan tingkat
setelah diberikan pendidikan kesehatan. Sikap pengetahuan calon pengantin yang signifikan
responden tentang pencegahan risiko terkait kesehatan reproduksi antara kelompok
kehamilan dipengaruhi oleh pengetahuan intervensi dan kelompok kontrol. Nilai rerata
responden terhadap hal yang sama. selisih tingkat pengetahuan pada kelompok
Perubahan sikap pada dasarnya intervensi (4,28) lebih tinggi dibandingkan
dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, pada kelompok kontrol (1,26). Hal ini
keyakinan/kepercayaan yang didapatkan dari menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan
hasil pengindraan, yang salah satunya dengan media booklet efektif dalam
didapatkan pada pendidikan atau proses meningkatkan pengetahuan kesehatan
belajar. Pendidikan merupakan salah satu alat reproduksi calon pengantin terkait
untuk menghasilkan perubahan pada diri pencegahan risiko kehamilan.
manusia, karena melalui pendidikan manusia Pada penelitian ini, pengukuran
akan dapat mengetahui segala sesuatu yang pengetahuan baik pada saat posttest ke-1
tidak atau belum diketahui sebelumnya. maupun posttest ke-2 sudah dapat melihat
Pendidikan diartikan sebagai sebuah proses perbedaan perubahan pengetahuan yang
dengan metode-metode tertentu sehingga signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa
orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dalam waktu dua minggu sudah dapat untuk
dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan melihat perbedaan perubahan pengetahuan
kebutuhan.15 yang signifikan.
Media juga merupakan salah satu faktor Hasil penelitian ini sesuai dengan
yang mempengaruhi sikap seseorang. Media penelitian terdahulu yang menunjukkan
bermanfaat menimbulkan minat sasaran, bahwa media booklet lebih efektif dalam
merangsang sasaran untuk meneruskan pesan meningkatkan pengetahuan kesehatan
pada orang lain, dan memudahkan reproduksi dibandingkan dengan media leaflet

128
dengan nilai p 0.020 (< 0.05). Walaupun dengan peningkatan sikap kesehatan
booklet dan leaflet sama-sama meningkatkan reproduksi setelah pemberian konseling
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, pranikah.18
namun ada perbedaan dalam hal ini yaitu Faktor yang mempengaruhi pembentukan
media booklet lebih bermakna mempengaruhi sikap antara lain pengetahuan, pengalaman
peningkatan pengetahuan tentang kesehatan pribadi, emosional, pendidikan, orang lain
reproduksi dibandingkan dengan yang dianggap penting.19 Pada kelompok
16
menggunakan leaflet. intervensi dan kelompok kontrol terdapat
Hasil penelitian Ninuk juga menyebutkan perbedaan pada pemberian input pengetahuan
bahwa terdapat perbedaan perubahan berupa pemberian pendidikan kesehatan
pengetahuan antara kelompok intervensi dan dengan media booklet pada kelompok
kelompok kontrol setelah diberikan intervensi, sedangkan pada kelompok kontrol
pendidikan kesehatan dengan media hanya mendapatkan penyuluhan konvensional.
booklet.17 Hasil penelitian terdahulu menyebutkan
Pada penelitian ini, meskipun sama-sama bahwa booklet lebih efektif dan dapat
meningkatkan pengetahuan kesehatan memberi pengaruh pada peningkatan sikap
reproduksi, metode pendidikan kesehatan terkait kesehatan reproduksi. Sejalan dengan
dengan booklet lebih meningkatkan penelitian yang dilakukan oleh Nurrohimah
pengetahuan kesehatan reproduksi calon yang menunjukkan bahwa ada peningkatan
pengantin dibandingkan pendidikan kesehatan sikap pencegahan anemia remaja putri setelah
dengan metode ceramah saja. pendidikan kesehatan dengan booklet (p=
Hal ini terlihat dari rerata selisih tingkat 0,000).20
pengetahuan kelompok yang mendapatkan Sikap seseorang terbentuk karena tiga
pendidikan kesehatan dengan booklet lebih komponen yang saling berkaitan, yaitu
tinggi dibandingkan kelompok yang hanya komponen kognisi, afeksi, dan konasi.
mendapatkan pendidikan kesehatan dengan Komponen kognisi akan menjawab
ceramah. Penggunaan media cetak seperti pertanyaan apa yang dipikirkan atau
booklet cenderung lebih memudahkan calon dipersepsikan tentang obyek. Komponen
pengantin untuk memahami tentang muatan afeksi menjawab pertanyaan tentang apa yang
informasi karena informasi yang tercantum di dirasakan (senang/tidak senang) terhadap
dalam booklet ringan dan dapat dipelajari obyek, sedangkan komponen konasi
sendiri oleh calon pengantin sedangkan menjawab pertanyaan tentang bagaimana
dengan metode ceramah calon pengantin kesediaan bertindak terhadap obyek.19
cenderung bersikap pasif dan hanya
mendengarkan sehingga akan menimbulkan KESIMPULAN
kebosanan. Data variabel umur dan pendidikan
responden antara kelompok intervensi dan
Analisis Perbedaan Perubahan Sikap kelompok kontrol mempunyai varian yang
Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin sama (homogen). Data variabel tingkat
antara Kelompok Intervensi dan pengetahuan dan sikap calon pengantin terkait
Kelompok Kontrol kesehatan reproduksi sebelum diberikan
Ada perbedaan perubahan sikap calon pendidikan kesehatan antara kelompok
pengantin yang signifikan terkait kesehatan intervensi dan kelompok kontrol mempunyai
reproduksi antara kelompok intervensi dan varian yang sama (homogen). Ada perbedaan
kelompok kontrol. Hasil penelitian ini sesuai pengetahuan maupun sikap terkait kesehatan
dengan hasil penelitian Handayani yang reproduksi catin sesudah diberikan
menunjukkan bahwa ada perbedaan selisih pendidikan kesehatan Serta ada perbedaan
rata-rata sikap tentang perilaku seks pranikah perubahan pengetahuan dan sikap terhadap
pada kelompok intervensi dan kelompok kesehatan reproduksi catin terkait pencegahan
kontrol. Selain itu, penelitian Zahra risiko kehamilan.
menyebutkan bahwa ada korelasi yang
signifikan antara peningkatan pengetahuan DAFTAR PUSTAKA

129
1. Kementrian Kesehatan Republik Dibandingkan dengan Leaflet terhadap
Indonesia Pusat Data dan Informasi. Kualitas Diet Pasien Diabetes Mellitus
Situasi Kesehatan Ibu. Jakarta: Tipe 2 di Puskesmas Gamping II.
Kemenkes RI; 2014 Yogyakarta : Politeknik Kesehatan
2. Dirjen Bina Gizi dan KIA Kementrian Yogyakarta; 2017.
Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk 12. Notoatmodjo, S. Kesehatan Masyarakat
Pelaksanaan Komunikasi Informasi dan Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta ;
Edukasi Kesehatan Reproduksi dan 2014.
Seksual Bagi Calon Pengantin. Jakarta: 13. Aisah, S., Sahar, J. & Hastomo, S. P.
Kemenkes RI; 2015. Pengaruh Edukasi Kelompok sebaya
3. Hasanah, H. Pemahaman Kesehatan Terhadap Perubahan Perilaku
Reproduksi Bagi Perempuan. Jurnal Pencegahan Anemia Gizi Besi pada
SAWWA. 2016;11. Wanita Usia subur di Kota Semarang.
4. Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama UNIMUS: Prosiding Seminar Nasional
RI. JUKLAK BIMWIN 881 TAHUN 2017. UNIMUS ; 2010.
Jakarta: Kementrian Agama RI; 2017. 14. Yulizawati, Sinta, L., Nurdiyan, A. &
5. Arosna, A. D. Pengaruh Pendidikan Insani, A. Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Reproduksi Terhadap Kesehatan Metode Peer Education
Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa di Mengenai Skrining Terhadap
FIK-UMS(Skripsi).Surakarta: Universitas Pengetahuan Dan Sikap Wanita Usia
Muhammadiyah Surakarta; 2014. Subur Di Wilayah Kabupaten Agam
6. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Tahun 2016. Journal Of Midwifery. 2016;
Bandung: Alfabeta; 2016. 1 (2) :11–20
7. Puspitaningrum, W., Agushybana, F., 15. Ristraningsih, G. P. Pengaruh Pendidikan
Mawarni, A. & Nugroho, D. Pengaruh Kesehatan Terhadap Tingkat
Media Booklet Terhadap Pengetahuan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi
dan Sikap Remaja Putri Terkait Remaja Pada Siswi Kelas VIII Di SMP
Kebersihan dalam Menstruasi di Pondok Negeri 28 Semarang. Surakarta:
Pesantren Al-Ishlah Demak Triwulan II Universitas Muhammadiyah Surakarta;
Tahun 2017. Jurnal Kesehatan 2017.
Masyarakat. 2017; 5: 274–281. 16. Windi, Y. K. Komparasi Efektivitas
8. Oktarina, J. The Effect of Reproductive Booklet dengan Leaflet dalam
Health Education by Peer Educators on Meningkatkan Pengetahuan dan
Knowledge and Attitude to Prevention of Perubahan Sikap Siswi terhadap Aborsi
Premarital Sex at SMAN 1 Sukamara , (Tesis). Surabaya : Universitas Airlangga;
Sukamara District , Central Kalimantan. 2001.
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 17. Sumaryati, N. Pengaruh Intervensi Buklet
Januari 2017; 20 (1): 26-33. Info Anemia Gizi dalam Pencegahan dan
9. Nurasiah, A. Efektivitas Pendidikan Penanggulangan Anemia Gizi terhadap
Kesehatan Reproduksi Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswi Sekolah
Pengetahuan dan Sikap Pasangan Calon Menengah Umum di Kabupaten Demak
Pengantin Di Kantor Urusan Agama (Tesis). Semarang : Universitas
Kecamatan Kuningan Tahun 2015. Diponegoro Semarang; 2003.
Midwife Journal. 2016; 2: 44–53. 18. Baghersad, Z., Fahami, F., Beigi, M. &
10. Ma’munah, M. Pengaruh Pendidikan Hasanzadeh, A. Sexual knowledge and
Kesehatan dengan Booklet terhadap attitude among girls who getting married
Pengetahuan Nutrisi Ibu Laktasi di based on the inforation from Yas pre-
Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur marriage counseling center. Iran J. Nurse
(Skripsi). Jakarta: Univ. Islam Negeri Midwifery Res. Cent. 2017; 22: 255–256
Syarif Hidayatullah; 2015. 19. Azwar, S. Sikap Manusia Teori dan
11. Hermawan, H. Efektivitas Konseling Gizi Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Menggunakan Media Booklet Pelajar; 2005

130
20. Nurrohimah, N. Pengaruh Pendidikan Anemia Di Smk Ma ’ Arif Nu Ciamis
Kesehatan Dengan Booklet Anemia (Skripsi). Yogyakarta :
Terhadap Pengetahuan Mencegah Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta; 2017.

131

You might also like