You are on page 1of 42

Biochemistry

Laboratory Practice Guide


Semester II 2020/2021

Department of Biochemistry

dr. Isra Thristy, M.Biomed


Emni Purwoningsih, S.Pd, M.Kes

Faculty of Medicine
University of Muhammadiyah Sumatera Utara
2021

1
Acknowledgement

Assalamualaikum Wr. Wb.

Competence based curriculum with SPICES approach had been implemented at


undergarduate program in medical education according to Ministry of National Education
decree No. 045/U/2002 since 2008.

The objective of competence based curriculum is producing professional doctor that


capable to give community service and utilize technology. Curriculum at Faculty of
Medicine, UMSU had been revised and reviewed three times, the first in 2011, the second in
2016, and the third in 2020.

Laboratory practice is a learning methods which student can prove or demonstrate the
knowledge in medical sciences. The content of laboratory practice is made based on level of
competencies and clinical practice. The content is also consistent with learning objective of
the block in curriculum.

Dean,
Medical Faculty of
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

( Prof. Dr. Gusbakti Rusip, M.Sc, PKK, AIFM)

2
Content

Acknowledgement
Content
Faculty of Medicine’s Vision, mission and objective

Content of laboratory practice/ Konten Praktikum


Laboratory rules and regulation/ Peraturan Praktikum
Assessment of laboratory practice/ Penilaian Praktikum

1. Block Basic in Endocrine and Metabolism


1.1. Carbohydrate Test
1.2. Cholesterol and Lipoprotein Test
1.3. Examination of Total Protein and Albumin
2. Block System Organ I
2.1. Urobilin and Bilirubin Urine
3. Block System Organ II
3.1. Examination of Protein, Ketone Body, Blood and Blood Creatinine
4. Block MOI and Immunology
4.1 Examination of HCG with Latex and Strip Test
Reference

3
Faculty of Medicine’s Vision, Missions And Objectives

Vision:
To be a leading center of medical education in the development of science, technology, and
human resources that have a global perspective, professional, dedicated and community-
oriented, based on Al-Islam and Kemuhammadiyahan principles

Missions:
1. Providing education and teaching medical science that is competency-based and built
upon Al-Islam and Kemuhammadiyahan
2. Conducting research and development in the field of medical science based on Al-
Islam and Kemuhammadiyahan
3. Carrying out community service in the field of medical science based on Al-Islam and
Kemuhammadiyahan

Goals:
1. To produce graduates who are professional, competent , dedicated, and have an
Islamic perspective in accordance with the Indonesian Doctors Competency Standards
(SKDI) and Standards of Character and Competence of Muhammadiyah’s Doctor
(SKKDM)
2. To increase the number of research and scientific publications in national and
international journals
3. To develop a network of sustainable partnerships in the field of medical science at
national and international level
4. To Increase the number of community service to create a healthy and knowledgeable
society.

4
Content of laboratory practice

Time
No. Content Block Method
Allocation

1 Carbohydrate Test 2x50’ Offline

Cholesterol and Lipoprotein Basic in


2 2x50’ Online
Test Endocrine and
Metabolism
Examination of Total
3 2x50’ Online
Protein and Albumin

4 Urobilin and Bilirubin Urine System Organ I 2x50’ Online

Examination of Protein,
5 Ketone Body, Blood and System Organ II 2x50’ Online
Blood Creatinine

Examination of HCG with MOI and


6 2x50’ Online
Latex and Strip Test Immunology

5
Laboratory rules and regulation/ Peraturan Praktikum
Mahasiswa dapat dibenarkan untuk mengikuti praktikum bila :
Students are permitted to take the laboratory practice if:
a. Telah mengikuti kuliah yang menjadi prasyarat praktikum di bagian yang
bersangkutan/ have taken the lecture which is as prerequisite of laboratory practice in
departement.
b. Mahasiswa hadir tepat waktu./ students attend at the laboratory on time
c. Menguasai materi yang akan dipraktikumkan; apabila pengawas menganggap
mahasiswa tidak menguasai materi maka pengawas mempunyai hak untuk
membatalkan mahasiswa mengikuti praktikum pada hari tersebut./ students master the
material which will be practiced in the laboratory; if supervisor think that students do
not master the material so that he/she has a right to cancel the student to follow in the
laboratory practice at that time.
d. Membawa buku penuntun praktikum atau buku-buku lainnya yang ditentukan oleh
bagian untuk kelancaran praktikum/ students bring laboratory practice guide or other
books which have been determined by the department for continuity of the laboratory
practice
e. Membawa alat-alat/bahan-bahan yang diperlukan untuk kelancaran praktikum yang
ditentukan oleh departemen / students bring tools and materials that are required by
the department for the laboratory practice.
f. Mahasiswa diwajibkan menjaga alat-alat praktikum yang dipakai; apabila alat-alat
praktikum hilang, rusak atau pecah, maka grup yang bersangkutan bertangung jawab
mengganti alat-alat tersebut. /students must take care of laboratory tools that have
been used; if the tools lose, break down that the group of students have the
responsibility to replace the tools.
g. Menjaga ketertiban, keamanan, ketentraman dan berlaku sopan baik sesama
mahasiswa ataupun pengawas praktikum selama praktikum berjalan./ students keep
the dicipline, safety, peace and behave respectfully to the supervisor and the other
student during the laboratory practice.
h. Selama jam praktikum, tidak dibenarkan meninggalkan laboratorium tanpa seizin
pengawas./ during the laboratory practice, students are not allowed to leave the
laboratory without permission from the superisor
i. Melakukan prosedur dengan lege artis termasuk terhadap binatang percobaan/
Students do the procedure with “lege artis” include for the animals.
j. Mahasiswa harus berhati-hati pada percobaan/praktikum yang memakai bahan kimia
dan atau obat-obatan./ students must be careful with the experiment which use
chemical materials or drugs.
k. Setelah praktikum selesai dan sebelum meninggalkan laboratorium, mahasiswa
diwajibkan membersihkan alat-alat, meja praktikum yang dipakai dan menyelesaikan
tugas-tugas lainnya yang ditentukan oleh bagian./ after the laboratory practice is done,
students must clean up the tools, table that has been used and finish the assignment.
l. Hal-hal lain yang belum tercantum di dalam tata tertib ini akan ditentukan kemudian
oleh departemen dengan syarat tidak bertentangan dengan peraturan umum yang ada./
other things that are not written in this rules will be determined later by the
department as long as do not contradict with common rules.

6
Inhal Praktikum/ Inhal of laboratory practice

Ketentuan Umum/ Common provision


Kegiatan susulan bagi mahasiswa jika:
Activity of continuation for student if:
1. Tidak hadir kegiatan praktikum /Students do not attend the laboratory practice
2. Mahasiswa yang tidak lulus ujian praktikum ataupun setelah mengikuti ujian remedial
praktikum sebagai prasyarat mengikuti ujian akhir/final blok./ students do not pass the
exam or after take the remedial exam as prerequisite for final block.
Alasan ketidakhadiran:/ the reason of absent:
1. Sakit (dengan melampirkan surat keterangan sakit oleh dokter yang telah disahkan)./
Students are sick/ill (students attach the reference by the doctor that has been ratified.
2. Terkena musibah (bencana alam, meninggal/sakit keras pada kerabat dekat seperti
orang tua, kakek, nenek, dan saudara kandung) dengan melampirkan surat
keterangan). /Students affect in disaster (natural disaster, death, seriously ill in the
family such as parent, grand mother, grand father and siblings) and student must
attach the reference.
3. Mendapat tugas dari fakultas atau universitas (dengan melampirkan surat
keterangan)./ students get the task from faculty or university (attach the reference)
4. Alasan lain yang dapat dipertanggungjawabkan (yang telah diajukan dan mendapat
persetujuan sebelumnya oleh Ketua/Sekretaris Prodi./ other reason that can be
answered (have submitted and got the permission from the Head/secretary of
bachelor medicine program).
NB:/Note:
- Poin 1 dan 2, wajib melapor inhal selambat-lambatnya 2 hari setelah mahasiswa
aktif kegiatan belajar mengajar kembali. /At the point 1 and 2, students must
report to take inhal latest two days after students attend the learning activities.
- Poin 3 dan 4, wajib melapor inhal selambat-lambatnya 6 hari kerja sejak
kegiatan yang tidak dihadiri. /At the point 3 and 4, students must report to take
inhal latest six days after the activities that students were not attended

Specific provision
Mahasiswa yang tidak hadir karena alasan terlambat/dikeluarkan dari kegiatan belajar
mengajar diperbolehkan untuk mengikuti inhal dengan mengajukan permohonan inhal paling
lambat 1 hari dari kegiatan berlangsung, dan hanya diperbolehkan satu kali dalam tiap
semester./ students who are not attend because of coming late or have been taken out from
the learning activities, are permitted to take inhal with submit the inhal’s application latest
one day from the activities have been held. Students are permitted to take inhal only one time
each semester.

7
Assessment of laboratory practice/ Penialaian praktikum

Component of assessment

No Activities Percentage
1 Pre test 20%
2 Assignment 30%
3 Post test 50%

a. Bagi mahasiswa yang tidak lulus praktikum (nilai < C), wajib untuk mengikuti ujian
remedial praktikum. (for student who do not pass the exam (grade < C), they must
take the remedial exam of laboratory practice)
b. Nilai ujian remedial praktikum hanya menggantikan nilai ujian postes (50%). (Grade
of remedial exam subtitute the post test)
Bagi mahasiswa yang masih tidak lulus praktikum sesudah mengikuti ujian remedial
praktikum, wajib mengajukan inhal remediasi praktikum. Kemudian, setelah lulus praktikum,
maka mahasiswa diperbolehkan mengikuti inhal ujian blok.(for students who do not pass the
remedial exam so that they must submit remediation for laboratory practice. After they
passed the remediation, they are permitted to take the final block (inhal).

8
Biochemistry
Laboratory Practice Guide

Block Basic in Endocrine and Metabolism

Department of Biochemistry

dr. Isra Thristy, M.Biomed


Emni Purwoningsih, S.Pd, M.Kes

Faculty of Medicine
University of Muhammadiyah Sumatera Utara
2021

9
I. UJI KARBOHIDRAT (MOLISCH, BENEDICT, FEHLING, KI)
Tujuan Umum:
Untuk mengetahui adanya kandungan karbohidrat tertentu pada larutan yang diperiksa

Tujuan Khusus:
1. Untuk mengetahui adanya kandungan karbohidrat pada larutan yang diperiksa
2. Untuk mengetahui adanya kandungan karbohidrat pereduksi tertentu pada larutan
yang diperiksa
3. Untuk mengetahui adanya kandungan karbohidrat polisakarida pada larutan yang
diperiksa

Landasan teori:
Sifat-sifat kimia karbohidrat berhubungan dengan gugus fungsi yang terdapat dalam
molekul, seperti gugus hidroksi, aldehid, dan keton.Beberapa sifat kimia karbohidrat dapat
digunakan untuk mengidentifikasi senyawa karbohidrat.Monosakarida dan beberapa
disakarida memiliki sifat reduktor, terutama dalam suasana basa.Sifat reduktor ini disebabkan
oleh adanya gugus aldehid atau keton bebas dalam molekul karbohidrat.

Alat
1. Tabung reaksi
2. Pipet mohr
3. Pipet tetes

Bahan
1. Pati 1 %, glukosa 0,5%, 1% dan 2%, sukrosa 1%
2. Reagensia Molisch
3. H2SO4 pekat
4. Reagensia Benedict
5. Sari buah (bengkoang, pepaya, jeruk, nanas)
6. Fehling A dan Fehling B

10
CARA KERJA

A. MOLISCH
Tujuan reaksi ini adalah untuk membuktikan ada tidaknya karbohidrat pada larutan uji.

Dalam tabung reaksi:


2 ml larutan uji (pati 1 %, glukosa 1%, dan sukrosa 1%) + 2 tetes reagensia Molisch
campurkan (vortex)  miringkan tabung  tambahkan 2 ml H2SO4 pekat melalui dinding
tabung (jangan sampai tercampur).
Hasil positif: cincing ungu (+) di batas dua cairan

B. BENEDICT
Tujuan reaksi ini adalah untuk membuktikan ada tidaknya karbohidrat pereduksi pada larutan
uji.

Dalam tabung reaksi:


2,5 ml larutan Benedict + 4 tetes larutan uji yaitu sari buah (bengkoang, pepaya, jeruk,
nanas), glukosa 0,5%, glukosa 1%, glukosa 2%, pati 1 %, dan sukrosa 1%  didihkan 
biarkan 5 menit, kemudian amati.

Hasil : biru jernih : negatif


Hijau/kuning hijau :+ (<0,5 %)
Kuning/ kuning kehijauan : ++ (<0,5-1 %)
Jingga : +++ (1—2 %)
Merah : ++++ (>2 %)

C. FEHLING
Tujuan reaksi ini adalah untuk membuktikan ada tidaknya karbohidrat pereduksi
(mengandung gugus aldehid) pada larutan uji.

11
Dalam tabung reaksi:
1 ml Fehling A + 1 ml Fehling B + 4 tetes larutan uji yaitu sari buah (bengkoang, pepaya,
jeruk, nanas), glukosa 0,5%, glukosa 1%, glukosa 2%, pati 1 %, dan sukrosa 1%  campur
 didihkan  biarkan 5 menit, kemudian amati
Hasil : biru jernih : negatif
Hijau/kuning hijau :+ (<0,5 %)
Kuning/ kuning kehijauan : ++ (<0,5-1 %)
Jingga : +++ (1—2 %)
Merah : ++++ (>2 %)

D. IODIUM
Tujuan reaksi ini adalah untuk membuktikan ada tidaknya karbohidrat polisakarida pada
larutan uji.

Dalam tabung reaksi:


1 ml larutan uji (pati 1 %, glukosa 1%, dan sukrosa 1%) + 2 tetes iodium + Air 1/3 tabung
reaksi  campurkan (vortex)
Hasil : Positif polisakarida : biru-ungu
Negatif polisakarida : jingga/kuning

12
Laporan Kerja Praktikum

Laporan praktikum terdiri dari 2, yaitu:

A. Laporan Sementara
Laporan ini tersusun atas:
1. Nama
2. NPM
3. Kelompok
4. Tanggal Praktikum
5. Judul
6. Tujuan
7. Alat dan Bahan
8. Cara Kerja (menggunakan bahasa pasif)
9. Hasil
10. Kesimpulan

Pada saat praktikum draft laporan ini telah terlebih dahulu pada selembar kertas dan
dikerjakan dirumah (1-8) kecuali hasil dan kesimpulan yang akan diisi setelah
pelaksanaan praktikum. Laporan ini dikumpulkan setiap akhir praktikum.

B. Laporan Logbook
Buatlah Logbook untuk setiap pertemuan praktikum dengan cara diketik kemudian di
upload pada e-learning FK UMSU paling lama 3 hari setelah praktikum berakhir untuk
masing2 grup. Laporan dalam bentuk pdf dan filenya harus dapat dibuka saat
diperiksa.

1. Cover
2. Nama
3. NPM
4. Kelompok
5. Judul
6. Tujuan
7. Landasan Teori (Bukan dari panduan Praktikum)
8. Alat dan Bahan
9. Cara Kerja
10. Hasil
11. Kesimpulan
12. Daftar Pustaka
13. Laporan Sementara
14. Dokumentasi

13
II. PEMERIKSAAN PROTEIN
Tujuan:
Untuk mengetahui kadar protein dalam darah

Tujuan Khusus:
1. Untuk mengetahui kadar albumin dalam darah
2. Untuk mengetahui kadar total protein dalam darah

A. TOTAL PROTEIN

Landasan teori:
Protein dan Peptida dengan ion Cuprum dalam suasana alkalis akan membentuk
kompleks yang bewarna ungu/ violet. Reaksinya disebut Reaksi Biuret yang cukup sederhana
dan hasilnya sesuai persis dengan methode Kjedahl.

Bahan :
1. Serum atau plasma darah
2. Aquadest
3. Kit Reagensia Total Potein

Alat :
1. Spektrofotometer
2. Vortex
3. Waterbath
4. Sentrifuge
5. Tabung sentrifuge
6. Torniket
7. Disposible syirenge
8. Tabung reaksi
9. Pipet otomatis 1000µl, 20µl

CARA KERJA
(lihat pada Brosur Kit Total Protein dibawah ini)

14
B. PEMERIKSAAN KADAR ALBUMIN

Landasan teori:
Protein total dalam serum merupakan campuran berbagai protein yang masing-masing
mempunyai fungsi berlainan. Protein merupakan makromolekul dan tidak dapat menembus
membran pembuluh darah, sehingga berperan untuk mempertahankan tekanan osmotik darah.
Dengan teknik elektroforesis, protein serum dapat dipisahkan menjadi 5 pita yaitu albumin,
α1 globulin, α2 globulin, β globulin dan  globulin.

Alat :
1. Spektrophometer/ Colorimeter
2. Vortex
3. Waterbath
4. Sentrifuge
5. Tabung sentrifuge
6. Torniket
7. Disposible syirenge
8. Tabung reaksi
9. Pipet otomatis 1000µl, 20µl dan 10µl

Bahan :
1. Serum atau plasma darah
2. Aquadest
3. Reagensia Kit Albumin

CARA KERJA
(lihat pada Brosur Kit Albumin dibawah ini).

15
16
17
Laporan Kerja Praktikum

Laporan praktikum terdiri dari 2, yaitu:

A. Laporan Sementara
Laporan ini tersusun atas:
1. Nama
2. NPM
3. Kelompok
4. Tanggal Praktikum
5. Judul
6. Tujuan
7. Alat dan Bahan
8. Cara Kerja (menggunakan bahasa pasif)
9. Hasil
10. Kesimpulan

Pada saat praktikum draft laporan ini telah terlebih dahulu pada selembar kertas dan
dikerjakan dirumah (1-8) kecuali hasil dan kesimpulan yang akan diisi setelah
pelaksanaan praktikum. Laporan ini dikumpulkan setiap akhir praktikum.

B. Laporan Logbook
Buatlah Logbook untuk setiap pertemuan praktikum dengan cara diketik kemudian di
upload pada e-learning FK UMSU paling lama 3 hari setelah praktikum berakhir untuk
masing2 grup. Laporan dalam bentuk pdf dan filenya harus dapat dibuka saat
diperiksa.

1. Cover
2. Nama
3. NPM
4. Kelompok
5. Judul
6. Tujuan
7. Landasan Teori (Bukan dari panduan Praktikum)
8. Alat dan Bahan
9. Cara Kerja
10. Hasil
11. Kesimpulan
12. Daftar Pustaka
13. Laporan Sementara
14. Dokumentasi

18
III. PEMERIKSAAN HDL, LDL, TRIGLISERIDA DAN KOLESTEROL
TOTAL

Tujuan Umum:
Untuk mengetahui kadar lipoprotein dalam darah

Tujuan Khusus:
1. Untuk mengetahui kadar HDL dalam darah
2. Untuk mengetahui kadar LDL dalam darah
3. Untuk mengetahui kadar Trigliserida dalam darah
4. Untuk mengetahui kadar Kolesterol total dalam darah

Landasan teori:
Kolesterol diangkut kedalam lipoprotein pada plasma dan proporsi terbesar kolesterol
terdapat dalam LDL. Akan tetapi dalam keadaan dimana kwantitatif VLDL lebih dominan,
peningkatan proporsi plasma akan terjadi pada fraksi ini.
Kolesterol makanan (dietary cholesterol) membutuhkan beberapa hari untuk
mengimbangi kolesterol dalam jaringan. Penggantina kolesterol dalam hati berlangsung
relative cepat bila dibandingkan waktu paruh total kolesterol tubuh yang lamanya beberapa
minggu. Kolesterol bebas dalam plasma dan hati akan seimbang dalam waktu beberapa jam
saja, mengingat pertukaran dan pengangkutan kolesterol antar-membran sel, lipoprotein
plasma serta membran eritrosit terjadi dengan mudah.
Ester kolesterol dalam makanan akan dihidrolisis menjadi kolesterol bebas yang
kemudian bercampur dengan kolesterol bebas dari makanan dan kolesterol empedu sebelum
diserap dari dalam usus bersama dengan unsure lipid yang lainnya. Senyawa ini kemudian
bercampur dengan kolesterol yang disintesis dalam usus dan kemudian disatukan ke dalam
kilomikron. Dari kolesterol yang diserap, 80-90% akan mengalami esterfikasi dengan asam
lemak rantai panjang didalam mukosa usus. Ketika kilomikron beraksi dengan lipoprotein
lipase untuk membentuk sisa kilomikron, hanya sekitar 5% ester kolesterol yang hilang.
Sisanya diambil oleh hati ketika sisa kilomikron bereaksi dengan reseptor apo-E atau
reseptor LDL dan dihidrolisis menjadi kolesterol bebas. VLDL yang terbentuk didalam hati
mengangkat kolesterol ke dalam plasma. Sebagian besar kolesterol dalam VLDL tertahan
dalam sisa VLDL (IDL) yang di ambil oleh hati atau diubah menjadi LDL yang selanjutnya
akan diambil oleh reseptor LDL dalam hati dan jaringan ekstrahepatik.

19
Alat :
10. Spektrophometer/ Colorimeter
11. Vortex
12. Waterbath
13. Sentrifuge
14. Tabung sentrifuge
15. Torniket
16. Disposible syirenge
17. Tabung reaksi
18. Pipet otomatis 1000µl, 20µl dan 10µl

Bahan :
4. Serum atau plasma darah
5. Aquadest
6. Reagensia Kit Albumin

Cara Kerja:
(lihat pada Brosur Kit dibawah ini untuk masing-masing pemeriksaan).

20
21
22
23
24
Laporan Kerja Praktikum

Laporan praktikum terdiri dari 2, yaitu:

A. Laporan Sementara
Laporan ini tersusun atas:
1. Nama
2. NPM
3. Kelompok
4. Tanggal Praktikum
5. Judul
6. Tujuan
7. Alat dan Bahan
8. Cara Kerja (menggunakan bahasa pasif)
9. Hasil
10. Kesimpulan

Pada saat praktikum draft laporan ini telah terlebih dahulu pada selembar kertas dan
dikerjakan dirumah (1-8) kecuali hasil dan kesimpulan yang akan diisi setelah
pelaksanaan praktikum. Laporan ini dikumpulkan setiap akhir praktikum.

B. Laporan Logbook
Buatlah Logbook untuk setiap pertemuan praktikum dengan cara diketik kemudian di
upload pada e-learning FK UMSU paling lama 3 hari setelah praktikum berakhir untuk
masing2 grup. Laporan dalam bentuk pdf dan filenya harus dapat dibuka saat
diperiksa.

1. Cover
2. Nama
3. NPM
4. Kelompok
5. Judul
6. Tujuan
7. Landasan Teori (Bukan dari panduan Praktikum)
8. Alat dan Bahan
9. Cara Kerja
10. Hasil
11. Kesimpulan
12. Daftar Pustaka
13. Laporan Sementara
14. Dokumentasi

25
Biochemistry
Laboratory Practice Guide

Block System Organ I

Department of Biochemistry

dr. Isra Thristy, M.Biomed


Emni Purwoningsih, S.Pd, M.Kes

Faculty of Medicine
University of Muhammadiyah Sumatera Utara
2021

26
PEMERIKSAAN BILIRUBIN DAN UROBILIN

Tujuan:
Untuk mengetahui adanya bilirubin, urobilin dan urobilinogen dalam urin

Landasan teori

Bilirubin adalah produk limbah yang harus dieliminasi dari tubuh, terbentuk oleh
pemecahan hemoglobin di sel retikuloendotelial dari limpa dan sumsum tulang, lalu diangkut
ke hati. Dalam perjalanan ke hati itu tidak larut dalam air, dan dibawa melalui aliran darah
yang terkait dengan albumin plasma. Bentuk tak larut air bilirubin sering disebut sebagai
bilirubin bebas atau bilirubin tidak terkonjugasi atau bilirubin tidak langsung Karena bentuk
ikatan albumin ini tidak larut dalam air.
Pada bilirubin hati diubah menjadi air yang mudah larut produk dengan konjugasi
dengan asam glukuronat untuk membentuk bilirubin glukuronida. Bentuk yang larut dalam
air disebut bilirubin terkonjugasi, disebut juga bilirubin direct. Sel hati yang membentuk
bilirubin ter konjugasi mengeluarkannya ke empedu dan kemudian diekskresikan ke dalam
usus melalui saluran empedu.
Di usus halus ini bilirubin terkonjugasi diubah oleh bakteri usus menjadi urobilinogen
atau stercobilinogen Meski biasanya kadar bilirubin terkonjugasi dalam darah tidak cukup
tinggi sehingga menyebabkan jumlah yang cukup banyak muncul dalam urin, ini bilirubin
yang larut dalam air dan terkonjugasi dapat diekskresikan oleh ginjal.

Alat
1. Tabung Reaksi panjang (5 Buah)
2. Pipet Mohr (2 Buah)
3. Kertas Saring
4. Pipet Tetes
5. Pot Urin
6. Vortex

27
Bahan
1. Urin uji A dan B
2. Reagensia schlesinger
3. Lugol
4. Iodium 1%

Prosedur Kerja

Uri yang diuji: URIN A DAN URIN B

Reaksi I
Kedalam tabung 1A & IB masukkan 5 ml masing-masing urin uji + iodium 1% sebanyak 10
tetes melalui dinding tabung dan amati hasilnya. Jika terbentuk 2 lapisan cincin dan di
atasnya berwarna hijau maka positif urin mengandung uroblin.

Reaksi II
Kedalam tabung 2A & 2B masukkan 5 ml masing-masing urin uji + lugol sebanyak 10 tetes
melalui dinding tabung lalu amati hasilnya. Jika terbentuk 2 lapisan cincin dan di atasnya
berwarna hijau maka positif urin mengandung bilirubin.

Reaksi III
Kedalam tabung 3A & 3B masukkan 3 ml masing-masing urin uji + 3 tetes lugol tanpa
tabung dimerengkan, lalu diaduk hingga merata (vortex). Didiamkan selama 5 menit, lalu + 3
ml reagensia schlesinger lalu diaduk (vortex). Kemudian disaring dan amati hasilnya, jika
terdapat fluoresensi hijau maka hasil positif urin mengandung urobillin.

28
Laporan Kerja Praktikum

Laporan praktikum terdiri dari 2, yaitu:

A. Laporan Sementara
Laporan ini tersusun atas:
1. Nama
2. NPM
3. Kelompok
4. Tanggal Praktikum
5. Judul
6. Tujuan
7. Alat dan Bahan
8. Cara Kerja (menggunakan bahasa pasif)
9. Hasil
10. Kesimpulan

Pada saat praktikum draft laporan ini telah terlebih dahulu pada selembar kertas dan
dikerjakan dirumah (1-8) kecuali hasil dan kesimpulan yang akan diisi setelah
pelaksanaan praktikum. Laporan ini dikumpulkan setiap akhir praktikum.

B. Laporan Logbook
Buatlah Logbook untuk setiap pertemuan praktikum dengan cara diketik kemudian di
upload pada e-learning FK UMSU paling lama 3 hari setelah praktikum berakhir untuk
masing2 grup. Laporan dalam bentuk pdf dan filenya harus dapat dibuka saat
diperiksa.

1. Cover
2. Nama
3. NPM
4. Kelompok
5. Judul
6. Tujuan
7. Landasan Teori (Bukan dari panduan Praktikum)
8. Alat dan Bahan
9. Cara Kerja
10. Hasil
11. Kesimpulan
12. Daftar Pustaka
13. Laporan Sementara
14. Dokumentasi

29
Biochemistry
Laboratory Practice Guide

Block System Organ II

Department of Biochemistry

dr. Isra Thristy, M.Biomed


Emni Purwoningsih, S.Pd, M.Kes

Faculty of Medicine
University of Muhammadiyah Sumatera Utara
2021

30
PEMERIKSAAN BADAN KETON, DARAH DAN KADAR KREATININ
DALAM URIN

Tujuan Umum:
Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan dan melakukan identifikasi kandungan badan
keton, darah, dan kadar kreatinin dalam urin

1. Pemeriksaan Darah Dalam Urin


Tujuan Khusus:

Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan dan melakukan identifikasi kandungan darah


dalam urin.

Landasan teori
Jika urine mengandung gula atau zat warna empedu, maka ketika dipanaskan juga akan
terjadi warna coklat.

 Reaksi Heller

Tujuan : Untuk memeriksa darah dalam urin


Bahan
 Urin 5 ml
 NaOH 10%
Alat
 Pot urin
 Tabung reaksi
 Lampu bunsen/pemanas
 Pipet tetes

Cara kerja:

31
Kedalam 5 ml urin dimasukkan 1 ml NaOH 10%. Campuran dipanaskan hingga mendidih
dan didiamkan hingga 10 menit, kemudian endapan diperiksa. Jika terdapat darah dalam urin
yang diperiksa tersebut, maka endapan akan bewarna coklat-merah.

Hasil pengamatan
Reaksi heller:
Jika urine mengandung gula atau zat warna empedu, maka ketika dipanaskan juga akan
terjadi warna coklat. Jika penderita menggunakan obat-obatan seperti Santonin dll, maka
dapat terjadi hasil yang false positif pada percobaan ini.

2. Penentuan kadar kreatinin dalam urin


Tujuan Khusus:
Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan kadar kraetinin dalam urin.

Landasan Teori
Kreatinin merupakan produk penguraian keratin. Kreatin disintesis di hati dan
terdapat dalam hampir semua otot rangka yang berikatan dengan dalam bentuk kreatin fosfat
(creatin phosphate, CP), suatu senyawa penyimpan energi. Dalam sintesis ATP (adenosine
triphosphate) dari ADP (adenosine diphosphate), kreatin fosfat diubah menjadi kreatin
dengan katalisasi enzim kreatin kinase (creatin kinase, CK). Seiring dengan pemakaian
energi, sejumlah kecil diubah secara ireversibel menjadi kreatinin, yang selanjutnya difiltrasi
oleh glomerulus dan diekskresikan dalam urin
Tujuan : Untuk menentukan kadar kreatinin dalam urin
Alat :
 Tabung Reaksi
 Pipet otomatis
 Cuvette
 Spektrofotometri
Bahan :
 Urin
 Reagensia Kit

32
Cara Kerja :

3. Pemeriksaan Badan-Badan Keton dalam Urin

33
Tujuan Khusus:
Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan dan melakukan identifikasi kandungan badan
keton dalam urin.

Landasan teori
Pemeriksaan ini umumnya dilakukan bila pemeriksaan karbohidrat terutama glukosa
memberi hasil positif ataupun dari gejala klinis pada seseorang yang menderita gangguan
metabolisme.

a) Reaksi Rothera
Alat :
 Tabung reaksi
 pot urin
 pipet tetes
Bahan :
 Urin
 Natrium Nitroprussid 5 %,
 Ammonia 10%
 (NH4)2SO4.

Cara kerja :
Reaksi Rothera: kedalam 3 ml urin ditambahkan 2 tetes larutan Natrium Nitroprussid 5 %,
dicampur dengan 3 ml Ammonia 10% yang sudah ditetesi dengan 3 tetes larutan (NH4)2SO4.

Interpretasi : reaksi (-) bila tidak terjadi warna lembayung, hal ini berarti urine tidak
mengandung aceton. Reaksi disebut (+) bila terjadi warna lembayung yang berarti terdapat
aceton dalam urine tersebut.

34
b) Reaksi Gerhardt
Alat :
 Tabung reaksi
 pot urin
 pipet tetes

Bahan :
 Urin
 FeCL3 10%

Cara Kerja :
Sebanyak 5 ml urin ditetesi dengan beberapa tetes larutan FeCL3 10% dan perhatikan
perubahan warna yang terjadi. Bila didalam urine terdapat asam diacetat, maka akan
terbentuk warna merah yang bila dipanaskan akan menghilang.

Hasil pengamatan: Reaksi ini biasanya dilakukan apabila reaksi untuk membuktikan adanya
aceton member hasil positif. Apabila warna merah yang terjadi menetap setelah pemanasan,
maka hal ini bermakna suatu False Positif yang disebabkan oleh zat-zat yang bukan badan-
badan keton. Pada percobaan ini hasil (+), apabila terjadi perubahan warna menjadi merah
coklta atau warna anggur port.

35
Laporan Kerja Praktikum

Laporan praktikum terdiri dari 2, yaitu:

A. Laporan Sementara
Laporan ini tersusun atas:
1. Nama
2. NPM
3. Kelompok
4. Tanggal Praktikum
5. Judul
6. Tujuan
7. Alat dan Bahan
8. Cara Kerja (menggunakan bahasa pasif)
9. Hasil
10. Kesimpulan

Pada saat praktikum draft laporan ini telah terlebih dahulu pada selembar kertas dan
dikerjakan dirumah (1-8) kecuali hasil dan kesimpulan yang akan diisi setelah
pelaksanaan praktikum. Laporan ini dikumpulkan setiap akhir praktikum.

B. Laporan Logbook
Buatlah Logbook untuk setiap pertemuan praktikum dengan cara diketik kemudian di
upload pada e-learning FK UMSU paling lama 3 hari setelah praktikum berakhir untuk
masing2 grup. Laporan dalam bentuk pdf dan filenya harus dapat dibuka saat
diperiksa.

1. Cover
2. Nama
3. NPM
4. Kelompok
5. Judul
6. Tujuan
7. Landasan Teori (Bukan dari panduan Praktikum)
8. Alat dan Bahan
9. Cara Kerja
10. Hasil
11. Kesimpulan
12. Daftar Pustaka
13. Laporan Sementara
14. Dokumentasi

36
Biochemistry
Laboratory Practice Guide

Block MOI and Immunology

Department of Biochemistry

dr. Isra Thristy, M.Biomed


Emni Purwoningsih, S.Pd, M.Kes

Faculty of Medicine
University of Muhammadiyah Sumatera Utara
2021

37
PEMERIKSAAN REAKSI IMMUNOLOGI DENGAN HCG LATEX DAN STRIP
TEST

1) Pemeriksaan hCG Latex


Landasan teori :
hCG (human chorionic gonadotropin) adalah hormon yang dikeluarkan oleh plasenta
sejak usia kehamilan yang sangat dini. Hormon ini diekskresikan dalam urin dan
keberadaannya dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis kehamilan.
Hormon hCG adalah suatu glikoprotein yang mudah larut. Bila direaksikan dengan
antibodi spesifik anti-hCG, akan memberi reaksi presipitasi. Reaksi presipitasi ini
memerlukan jumlah hCG relatif besar serta memeriukan banyak antibodi. Dengan demikian,
pelacakan hCG dengan reaksi presipitasi menjadi tidak praktis dan tidak dapat digunakan
untuk diagnosis dini kehamilan.
Bila salah satu reaktan diikatkan pada suatu partikel, reaksi imun yang terjadi adalah
reaksi aglutinasi dan disebut reaksi aglutinasi pasif atau tidak langsung. Dikatakan demikian,
sebab pertikel ikut teraglutinasi karena ia mengikat antigen atau antibodi, yang pada mulanya
bukan bagian integral dari partikel tersebut. hCG atau antibodi and hCG dapat diikatkan,
pada suatu partikel seperti lateks polistiren. Bila yang diikatkan pada partikel adalah antibodi
anti hCG, reaksi yang akan terjadi adalah reaksi aglutinasi pasif terbalik. Reaksi aglutinasi ini
dikatakan terbalik sebab pada reaksi aglutinasi alamiah antibodi berada dalam serum dalam
keadaan terlarut yang akan mengenali serta mengikat molekul antigen yang ada di permukaan
sel.
Perubahan dari reaksi presipitasi menjadi reaksi aglutinasi pasif ini sangat meningkatkan
kepekaan dan kecepatan reaksi. Reaksi berlangsung dalam waktu singkat dan hanya
memerlukan jumlah sedikit contoh uji dengan konsentrasi hCG dan antibodi yang rendah.
Dengan demikian, diagnosis dini kehamilan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.

Tujuan
Memperlihatkan bahwa suatu reaksi presipitasi dapat dibuat menjadi reaksi aglutinasi dengan
cara mengikatkan salah satu reaktan ke suatu partikel. Reaksi aglutinasi pasif terbalik ini
digunakan antara lain dalam penetapan kehamilan.

38
Bahan
1. Pereaksi lateks berupa suspensi yang mengandung antibodi monoklonal anti hCG
dengan Na-azida sebagai pengawet.
2. Kontrol urin positif.
3. Kontrol urin negatif.
4. Urin uji.

Alat
2. Plat kaca.
3. Pipet plastik, dengan tangkainya sebagai pengaduk.
(Kit: Immuno/cept-dTM (direct), Immuivostics, Inc.)
4. Pot urin

Cara kerja
1. Dengan pipet plastik teteskan 1 tetes urin uji di tengah lingkaran di atas plat kaca.
2. Pipetkan pula 1 tetes kontrol urin positif dan 1 tetes kontrol urin negatif di tengah-
tengah dua lingkaran yang lain.
3. Kocok botol pereaksi lateks dan segera teteskan dari botol 1 tetes pereaksi ini
langsung pada urin uji, kontrol urin positif dan kontrol urin negatif, dalam lingkaran.
4. Aduk dengan tangkai pipet plastik, sehingga memenuhi lingkaran.
5. Goyangkan plat kaca perlahan-lahan dan hati-hati selama 2 menit, segera catat hasil
yang didapat.

Catatan:
• Pada uji positif, aglutinasi terjadi dalam 2 menit.
• Pada uji negatif, tidak terjadi aglutinasi dalam 2 menit.

Hasil pengamatan
Reaksi Urin Uji Kontrol Urin + Kontrol Urin -
Aglutinasi Pasif
terbalik

39
2) Pemeriksaan dengan Strip Test
Landasan Teori
Deteksi kehamilan dengan mengukur β-hCG urin diantaranya adalah dengan metode
strip test. Metode ini merupakan reaksi pembentukan antigen-antibody (immunoassay)

Tujuan : Untuk memperlihatkan ilustrasi proses interaksi antigen-antibodi pada suatu alat
pemeriksaan.

Alat :

 Strip Test
 Pot Urin
Bahan :

 Urin uji

Cara Kerja :
Celupkan test slide ke dalam tabung / pot urin uji sampai tanda panah pada slide, tunggu
selama 20 detik, lalu angkat test slide dan letakkan dalam tempatyang kering. Lakukan
pengamatan test slide setelah 3 menit.

Hasil :
Negatif : Pada indikator terdapa satu garis merah muda
Positif : Pada indikator terdapat dua garis merah muda

40
Laporan Kerja Praktikum

Laporan praktikum terdiri dari 2, yaitu:

A. Laporan Sementara
Laporan ini tersusun atas:
1. Nama
2. NPM
3. Kelompok
4. Tanggal Praktikum
5. Judul
6. Tujuan
7. Alat dan Bahan
8. Cara Kerja (menggunakan bahasa pasif)
9. Hasil
10. Kesimpulan

Pada saat praktikum draft laporan ini telah terlebih dahulu pada selembar kertas dan
dikerjakan dirumah (1-8) kecuali hasil dan kesimpulan yang akan diisi setelah
pelaksanaan praktikum. Laporan ini dikumpulkan setiap akhir praktikum.

B. Laporan Logbook
Buatlah Logbook untuk setiap pertemuan praktikum dengan cara diketik kemudian di
upload pada e-learning FK UMSU paling lama 3 hari setelah praktikum berakhir untuk
masing2 grup. Laporan dalam bentuk pdf dan filenya harus dapat dibuka saat
diperiksa.

1. Cover
2. Nama
3. NPM
4. Kelompok
5. Judul
6. Tujuan
7. Landasan Teori (Bukan dari panduan Praktikum)
8. Alat dan Bahan
9. Cara Kerja
10. Hasil
11. Kesimpulan
12. Daftar Pustaka
13. Laporan Sementara
14. Dokumentasi

41
DAFTAR PUSTAKA

1. Poedjiadi, A. (1994): Dasar-Dasar Biokimia, UI Press, Jakarta.


2. Bagian Biokimia FKUI (1983), Penuntun Praktikum Biokimia
3. Devlin, T.M. 1992. Textbook of Biochemistry with clinical correlation 3 rd. Ed. 3.
New York: Wiley Liss Publication
4. Muray, RK Granner, DK, Mayes PA, and Rodwell, VW. 1996. Harper’s Biochemistry
24th edition. Appleton & Lange, Stamford, UK.
5. Stryer, L. (1995) Biochemistry (4th ed). W.H.Freeman and Co., New York
6. D.L. Nelson and M.M.Cox. 2004 Lehninger: Principle of Biochemistry 4 th ed.
Palgrave Macmillan. USA

42

You might also like