Professional Documents
Culture Documents
Hygienic and Healthy Lifestyle in The Urban Village of Rangkah Surabaya
Hygienic and Healthy Lifestyle in The Urban Village of Rangkah Surabaya
Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education 47
Vol. 8 No. 1 (2020) 47-58 doi: 10.20473/jpk.V8.I1.2020.47-58
ABSTRACT
Background: The Surabaya City Health Office report showed, the coverage of hygienic
and healthy lifestyle in 2016 was 75.07%. In Rangkah Village, a total of 2,770 (11.84%) out
of 23,390 families were monitored, and as many as 1,552 of them (56.03%) had applied
hygienic and healthy lifestyle. Objective: This study identified the relationship between
knowledge and attitude with the implementation of clean and healthy lifestyle in
Rangkah Village. Method: This study deployed quantitative research with a cross-
sectional design. As many as 249 people became the sample selected by using the cluster
random sampling. The independent variables were knowledge of and attitudes towards
hygienic and healthy lifestyle, while the dependent variable was hygiene and healthy
lifestyle. The data were then processed with SPSS to identify whether there is a
relationship among the variables observed. Results: Knowledge variable obtained P value
of 0.014<α (0.05), meaning there is a relationship of knowledge with hygienic and healthy
lifestyle. While attitude variable had P value of 0.082>α (0.05), suggesting that there is
no relationship of attitudes with hygienic and healthy lifestyle. Conclusion: One of the
factors which greatly influences hygienic and healthy lifestyle in the familiesis
knowledge.
ABSTRAK
Latar Belakang: Hasil Laporan Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyebutkan, cakupan
rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tahun 2016 sebesar 75,07%.
Capaian rumah tangga yang telah ber-PHBS di Kelurahan Rangkah sebanyak 23.390
rumah dari 2.770 yang dipantau (11,84%), sebanyak 1.552 rumah (56,03%) sudah ber -
PHBS. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat adanya hubungan
pengetahuan, sikap, serta penerapan PHBS di masyarakat. Metode: Penelitian ini
termasuk penelitian kuantitatif yang menggunakan desain potong lintang. Sampel
sebanyak 249 orang dipilih dengan menggunakan metode cluster random sampling.
Variabel bebas pada penelitian ini yaitu pengetahuan dan sikap tentang PHBS,
sedangkan variabel terikat yaitu perilaku hidup bersih dan sehat. Data kemudian
diolah menggunakan SPSS untuk melihat apakah terdapat hubungan antara variabel
yang diteliti. Hasil: Hasil penelitian pada variabel pengetahuan didapatkan nilai p
0,014<α (0,05), artinya terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap PHBS.
Sedangkan untuk variabel sikap nilai p (0,082)>α (0,05) artinya tidak terdapat hubungan
antara sikap terhadap PHBS. Kesimpulan: Salah satu faktor yang memiliki peran penting
dalam perilaku hidup bersih dan sehat adalah pengetahuan keluarga.
©2020. Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health
Education. Open Access under CC BY-NC-SA License.
Received: 23-10-2018, Accepted: 31-12-2018, Published Online: 31-03-2020
48 Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education
Vol. 8 No. 1 Maret 2020 : 47–58 , doi: 10.20473/jpk.V8.I1.2020.47-58
Tabel 3. Hubungan Antara Pengetahuan Terhadap Penerapan Hidup Bersih dan Sehat di
Rangkah Surabaya
Tindakan PHBS
Pengetahuan Ya Tidak Total P value
n % n % n %
Baik 55 24,2 172 75,8 227 100
Cukup 2 10 18 90 20 100 0,014
Kurang 2 100 0 0 2 100
Total 59 23,7 190 76,3 249 100
dalam melakukan reaksi kepada stimulus amat tidak suka, dan sebagainnya. Pada
yang ada di sekelilingnya. Sikap sendiri dasarnya, sikap tidak selalu sama dengan
bisa dinilai secara langsung maupun tidak tindakan. Tindakan pun juga tidak selalu
langsung. Penilaian sikap merupakan menggambarkan perwujudan sikap pada
bentuk dari opini perwujudan dari seseorang. Sikap memiliki unsur utama
responden mengenai objek tertentu meliputi sebuah kepercayaan, gagasan
(Notoatmodjo, 2012). pada konsep suatu objek, kehidupan
Secara umum, sikap bisa emosional, dan kecenderungan dalam
dirumuskan sebagai suatu kecenderungan melakukan sesuatu (Notoatmodjo, 2010).
seseorang ketika merespon, baik Hasil distribusi frekuensi variabel
merespon yang positif maupun negatif sikap pada Tabel 2 responden
terhadap objek tertentu. Sikap memiliki dikategorikan menjadi positif dan negatif.
arti bentuk penggambaran emosional pada Tabel 2 diperoleh hasil bahwa mayoritas
diri seseorang antara perasaan bahagia, responden mempunyai sikap positif
tidak suka, sedih, dan sebagainya. terhadap PHBS, yaitu berjumlah 210 orang
Meskipun memiliki sikap positif dan (84,3%) dan responden yang memiliki
negatif, sikap juga mempunyai perbedaan sikap negatif berjumlah 39 orang (15,7%).
tingkatan antara perasaan tidak suka,
Tabel 4. Hubungan Antara Sikap dengan Penerapan Hidup Bersih dan Sehat di Rangkah
Surabaya
Tindakan Hidup Bersih dan Sehat
Sikap Ya Tidak Total P value
n % n % n %
Positif 54 25,7 156 74,3 210 100
0,082
Negatif 5 12,8 34 87,2 39 100
Total 59 23,7 190 76,3 249 100
Tabel 4 menunjukkan hasil bahwa ini, sangat erat kaitannya dengan PHBS
responden yang mempunyai sikap positif pada lingkungan masyarakat. Sikap positif
serta berperilaku hidup bersih dan sehat ini bisa juga dipengaruhi oleh
sebanyak 54 orang (25,7%). Sedangkan pengetahuan yang dimiliki pada diri
untuk responden yang memiliki sikap individu tersebut. Pengetahuan
negatif dan tidak ber-PHBS sebanyak 34 merupakan suatu hal sangat mendasar dan
responden 87,2%. Uji analisis dengan penting untuk menghasilkan suatu
aplikasi komputer diperoleh hasil bahwa tindakan. Pengetahuan sendiri penting
nilai untuk P value yaitu 0,082>α (0,05), dalam mendukung psikis atau perilaku
maka HO diterima. Artinya, tidak terdapat seseorang dalam kehidupan sehari-hari
keterkaitan antara sikap dengan tindakan (Notoatmodjo, 2010).
hidup sehat di Kelurahan Rangkah Kota Sikap yang terbagi menjadi dua,
Surabaya. yaitu sikap positif dan sikap negatif. Sikap
Hasil ini menjelaskan bahwa positif dimana didalamnya terdapat
sebagian besar responden mempunyai kecenderungan pada tindakannya berupa
sikap positif dan mengerti tentang mendekati, menyenangi, serta
pentingnya PHBS didalam rumah, sehingga mengharapkan obyek tertentu. Sedangkan
besar kemungkinan bagi mereka untuk sikap negatif akan cenderung untuk
melakukan PHBS. Meskipun demikian, menjauhi, menghindari, membenci, dan
pada kenyataannya masih banyak bahkan tidak suka (Wawan, 2011).
responden yang mempunyai sikap positif Sikap memiliki tiga komponen
dan belum menerapkan perilaku yang mendukung yaitu komponen kognitif,
berperilaku hidup bersih dan sehat. Atau afektif, dan konatif. Komponen kognitif
bisa juga dikatakan dalam penerapan yang merupakan suatu representasi
PHBS mereka masih kurang (74,3%). Sikap mengenai sesuatu yang menjadi
penerapan pola hidup sehat yang masih kepercayaan pada diri individu yang
kurang banyak ditemui pada penggunaan memiliki suatu sikap. Komponen afektif
bubuk abate dalam pemberantasan sarang yaitu suatu rasa di dalamnya meliputi
nyamuk dirumah dan rendahnya aktivitas aspek emosional. Komponen konatif juga
fisik dirumah. sebagai suatu aspek yang memiliki
Terbentuknya sikap yang positif kecenderungan untuk berperilaku sesuai
©2020. Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health
Education. Open Access under CC BY-NC-SA License.
Received: 23-10-2018, Accepted: 31-12-2018, Published Online: 31-03-2020
56 Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education
Vol. 8 No. 1 Maret 2020 : 47–58 , doi: 10.20473/jpk.V8.I1.2020.47-58
dengan sikap yang di punyai pada diri yang mengatur perilaku, seseorang
seseorang tersebut (Azwar, 2008). mengetahui bahwa pola kebiasaan anak
Sikap sendiri merupakan kecil pada umumnya merupakan bentuk
perwujudan dari adanya reaksi individu reaksi alami terhadap barang yang ada
yang masih tertutup terhadap suatu disekitarnya. Diantara bentuk suatu
obyek. Dengan kata lain, sikap bisa rangsangan dan juga reaksi tidak
dikatakan suatu kesiapan dan mempunyai sebuah pertimbangan. Tetapi
ketersediaan seseorang dalam melakukan pada orang dewasa yang mempunyai usia
tindakan. Penilaian terhadap sikap bisa sudah matang, bentuk rangsangan itu
dalam bentuk opini atau argumen umumnya tidak diberi reaksi secara
seseorang kepada stimulus atau obyek. langsung melainkan cerminan dari adanya
Sikap merupakan suatu kesediaan proses secara sadar dalam melakukan
atau kesiapan respon seseorang terhadap penilaian terhadap perangsangan itu.
suatu obyek disuatu lingkungan tertentu. Ketiga, digunakan sebagai alat untuk
Sikap terbagi atas empat tingkatan. mengatur pengalaman-pengalaman, yang
Tingkatan yang pertama yakni menerima diartikan sebagai manusia didalam
(receiving), artinya bahwa setiap individu menerima suatu pengalaman dari
(subyek) menampilkan stimulus yang telah lingkungan eksternal maka sikapnya tidak
diberikan (obyek). Kedua yakni merespon pasif akan tetapi menerimanya secara
(responding), artinya memberikan umpan aktif. Ini berarti bahwa pengalaman yang
balik dari pertanyaan yang diberikan, semuanya berasal dari faktor eksternal
mengerjakan, dan menyelesaikan tugas tidaklah semuanya dilaksanakan oleh
yang dikasih sesuai dengan yang telah seseorang tetapi orang juga menentukan
diberikan. Ketiga yakni menghargai mana yang sekiranya akan dia lakukan dan
(valuing), artinya mengajak orang lain yang tidak dilakukannya. Keempat, sikap
untuk bersama-sama mengerjakan atau sebagai wujud pernyataan kepribadian
mendiskusikan suatu masalah yang seseorang, yang mana sikap sering
dihadapi. Keempat yakni menunjukkan suatu kepribadian pada diri
bertanggungjawab (responsible), artinya individu.
mampu bertanggungjawab dengan segala Sikap tidak bisa dipisahkan dari
sesuatu yang telah dipilihnya ataupun pribadi yang mendukungnya. Dengan
menjadi pilihannya (Notoatmodjo, 2010). melihat sikap pada objek tertentu, sedikit
Umumnya, sikap mempunyai ciri- banyak orang dapat melihat kepribadian
ciri antara lain, tidak tercipta sejak masih individu tersebut. Jadi, sikap merupakan
bayi melainkan terbentuk sepanjang perwujudan bentuk dari pernyataan
perkembangan hidup individu itu didalam pribadi, ketika kita mencoba untuk
membentuk suatu hubungan. Sikap juga merubah sikap pada diri seseorang maka
bisa saja berubah, karena pada dasarnya perlu tahu bagaimana kondisi sebelumnya
sikap bisa dipelajari dan karena itu pula dari orang tersebut. Dengan begitu kita
akan terjadi perubahan pada diri akan tahu, mungkin atau tidak orang itu
seseorang. Jika terdapat suatu keadaan bisa mengubah sikapnya pada kemudian
dimana didalamnya ada ketentuan hari (Purwanto, 2009).
tertentu yang bisa memudahkan sikap Penelitian yang dilakukan di Kota
pada orang tersebut. Kemudian sikap Manado menyebutkan, tidak terdapat
tidak bisa berdiri sendiri tapi biasanya hubungan antara sikap responden dengan
akan selalu memiliki hubungan yang erat PHBS dirumah tangga. Hasil tersebut
dengan objek tertentu. Dilihat dari sisi sejalan dengan penelitian yang dilakukan
motivasi, perasaan, dan sifat inilah yang di Jakarta, yang menyatakan bahwa tidak
menjadi pembeda antara sikap dengan ada pengaruh antara sikap dengan PHBS
pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dalam keluarga (Irma, 2015).
(Notoatmodjo, 2010). Hasil tersebut tidak sesuai dengan
Sikap sendiri memiliki fungsi yang penelitian yang dilakukan di Kabupaten
dibagi atas empat fungsi. Fungsi pertama, Sintang. Penelitian tersebut
sikap digunakan sebagai alat untuk menyebutkan, terdapat hubungan antara
menyesuaikan diri dimana sikap itu sikap dengan PHBS di sekolah pada siswa
bersifat communicable yang berati SD Negeri 25 (Kweruh, 2016). Penelitian
merupakan sesuatu yang mudah berjalan lainnya di Kabupaten Konawe Selatan juga
sehingga kemungkinan bisa menjadi milik menunjukkan hasil serupa. Hasilnya
bersama. Kedua, sikap merupakan alat terdapat hubungan sikap dengan PHBS
©2020. Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health
Education. Open Access under CC BY-NC-SA License.
Received: 23-10-2018, Accepted: 31-12-2018, Published Online: 31-03-2020
Puput Dwi Cahya Ambar Wati, Ilham Akhsanu Ridlo. Perilaku Hidup Bersih… 57
pada anak usia Sekolah Dasar Negeri 08 dan Penilaian Perilaku Hidup Bersih
(Kanro, 2017). Hasil penelitian yang Dan Sehat Di Rumah Tangga.
dilakukan di Bekasi Utara juga Kemenkes RI (2015) Profil Kesehatan
mengemukakan bahwa ada hubungan Indonesia.
antara sikap dengan PHBS pada ibu rumah Kustantya, N. (2013) ‘Hubungan Tingkat
tangga (Rayhana, 2016). Pengetahuan Dengan Perilaku Hidup
Penelitian yang telah dilakukan Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Lansia’,
mengenai pengetahuan dengan perilaku Jurnal Keperawatan, 4(1), pp. 31–33.
berperilaku hidup sehat diperoleh hasil P Kusumawati, Y., Astuti, D. and Ambarwati
value 0,014<α (0,05) bahwa HO ditolak, (2008) ‘Hubungan antara Pendidikan
artinya terdapat hubungan antara dan Pengetahuan Kepala Keluarga
pengetahuan dengan PHBS di Kelurahan tentang Kesehatan Lingkungan dengan
Rangkah. Sedangkan untuk hasil Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
penelitian mengenai sikap dengan (PHBS)’, Jurnal Kesehatan, 1(1), pp.
tindakan berperilaku hidup bersih dan 47–56.
sehat didapatkan hasil P value yaitu Kweruh, H. (2016) ‘Hubungan Jenis
0,082>α (0,05) bahwa HO diterima, artinya Kelamin, Pengetahuan, Sikap, dan
tidak ada pengaruh antara sikap dengan Peran Guru Dengan Perilaku Hidup
tindakan PHBS di Kelurahan Rangkah. Bersih dan Sehat Pada Siswa SD Negeri
25 Begori Kecamatan Serawai
SIMPULAN Kabupaten Sintang’, Jurnal Wawasan
Kesehatan, 2(2), pp. 68–71.
Hasil dari penelitian yang telah Mantra (2007) Demografi Umum.
dilakukan ini menyimpulkan bahwa Maulana (2009) Promosi Kesehatan.
terdapat hubungan yang signifikan antara Mubarak (2007) Promosi Kesehatan
pengetahuan dan juga tindakan PHBS Sebuah Pengamatan Proses Belajar
rumah tangga di Rangkah Surabaya. Tidak Mengajar dalam Pendidikan.
terdapat hubungan yang signifikan antara Notoatmodjo (2003) Pendidikan dan
sikap dengan tindakan PHBS di Rangkah Perilaku Kesehatan.
Surabaya. Notoatmodjo (2007) Promosi Kesehatan
dan Ilmu Perilaku.
DAFTAR PUSTAKA Notoatmodjo (2010) Metodologi
Penelitian Kesehatan.
Achmadi (2013) Kesehatan Masyarakat Notoatmodjo (2012) Promosi Kesehatan
dan Teori Aplikasi. dan Ilmu Perilaku.
Azwar (2008) Metode Penelitian. Notoatmojo, S. (2012) Promosi Kesehatan
Dinkes Surabaya (2017) ‘Profil Dinas dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Kesehatan Kota Surabaya Tahun Cipta.
2016’, in Profil Dinas Kesehatan Kota Purwanto (2009) Evaluasi Hasil Belajar.
Surabaya, pp. 66–67. Raharjo, A. (2014) ‘Hubungan Antara
Green (1980) Health Education a Pengetahuan, Sikap, dan Ketersediaan
Diagnosis Approach. Fasilitas di Sekolah Dalam Penenrapan
Irma, M. (2015) ‘Pengetahuan, Sikap, PHBS Membuang Sampah Pada
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Tempatnya.’, Jurnal Ilmu Kesehatan
Mahasiswa FKIK UIN SYARIF Masyarakat, 3(1), pp. 6–9.
HIDAYATULLAH Jakarta’, Jurnal Rayhana (2016) ‘Hubungan Karakteristik,
Kesehatan, pp. 56–57. Pengetahuan dan Sikap Terhadap
Kanro, R. (2017) ‘Faktor-Faktor Yang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada
Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Ibu Rumah Tangga di Kelurahan
Bersih Dan Sehat Pada Anak Usia Kebalen Kecamatan Babelan Bekasi
Sekolah Dasar Negeri 08 Moramo Utara Tahun 2016’, Jurnal Kedokteran
Utara Desa Wawatu Kecamatan dan Kesehatan, 12(2), pp. 168–180.
Moramo Utara Kabupaten Konawe Saibaka (2016) ‘Hubungan Antara
Selatan’, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pengetahuan dan Sikap Dengan
Kesehatan Masyarakat, 2(6), pp. 1–11. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Kemenkes RI (2008) ‘Keputusan Menteri Rumah Tangga di Wilayah Kerja
Kesehatan RI Nomor 129 Tahun 2008’. Puskesmas Wawonasa Kota Manado’,
Jakarta. Jurnal Kesehatan, pp. 7–11.
Kemenkes RI (2011) Panduan Pembinan Tanjung, N. (2016) ‘Hubungan
©2020. Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health
Education. Open Access under CC BY-NC-SA License.
Received: 23-10-2018, Accepted: 31-12-2018, Published Online: 31-03-2020
58 Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education
Vol. 8 No. 1 Maret 2020 : 47–58 , doi: 10.20473/jpk.V8.I1.2020.47-58
©2020. Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health
Education. Open Access under CC BY-NC-SA License.
Received: 23-10-2018, Accepted: 31-12-2018, Published Online: 31-03-2020