You are on page 1of 7

Community Diagnosis (Komunitas Diagnosis) Masalah Kesehatan

Masyarakat di Desa Cantilan Kecamatan Selajambe Kabupaten Kuningan

Community Diagnosis Health Problems


People in Cantilan Village, Selajambe District, Kuningan Regency
1
Kelompok 1 PBL STIKes Kuningan Tahun 2022
2
Fitri Kurnia Rahim, S.KM., MPH

E-mail: annisah26@gmail.com, Phone: 089537367518

ABSTRAK

Implementasi Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Desa Cantilan masih dirasa
kurang sehingga dapat menyebabkan masyarakat rentan terkena penyakit. Oleh sebab itu,
diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan kesehatan terutama dibidang PHBS (Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat). Maka diadakan kegiatan pengalaman belajar lapangan 1 (PBL-1) melalui upaya
pemecahan masalah kesehatan atau yang dikenal dengan problem Solving Cycle sehingga dapat
dicari tindakan untuk menyelesaikan masalah kesehatan tersebut. Pengambilan sample
dilaksanakan pada tanggal 2 Februari 26 Februari 2022 di Desa Cantilan Kecamatan Selajambe
Kabupaten Kuningan. Jumlah sampel sebesar 593 KK dan 567 Individu dari total KK sebanyak
680. Berdasarkan hasil identifikasi masalah diperoleh bahwa terdapat beberapa masalah kesehatan
di Desa Cantilan. Dari hasil Survei Dasar Kesehatan Masyarakat (SDKM) yang menjadi prioritas
masalah kesehatan di Desa Cantilan yaitu kepemilikan jamban penyebabnya adalah karena Desa
Cantilan belum menjadi Desa yang bebas ODF.

Kata Kunci: Pengalaman Belajar Lapangan, Desa Cantilan, Jamban, Pemberdayaan Masyarakat.

ABSTRACT

The implementation of Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) in Cantilan Village is
still lacking so that it can cause people to be vulnerable to disease. Therefore, efforts are needed
to improve health, especially in the field of PHBS. Then, field learning experience 1 (PBL-1) was
held through efforts to solve health problems or what is known as the problem solving cycle so
that actions can be taken to solve these health problems. Sampling was carried out on February
2-February 26, 2022 in Cabtilan Village, Selajambe District, Kuningan Regency. The number of
samples was 593 households and 567 individuals from a total of 680 households. Based on the
1
results of problem identification, it was found that there were several health problems in Cantilan
Village. From the results of the Basic Public Health Survey (SDKM), the priority health problem
in Cantilan Village is the ownership of latrines the reason is that Cantilan Village has not yet
become an ODF-free village.

Keywords: Field Learning Experience, Cantilan Village, Latrine, Community Empowerment.

PENDAHULUAN orang berperilaku dapat ditentukan oleh nilai,


Kesehatan merupakan hal yang sangat sikap, dan pendidikan atau pengetahuan. Setiap
penting dan perlu diperhatikan dalam kehidupan elemen masyarakat memiliki konsep sehat dan
manusia, sehat merupakan suatu kondisi fisik sakit yang berbeda-beda sehingga akan
yang baik, mental yang baik, juga kesejahteraan mempengaruhi health seeking behavior ketika
sosial yang baik, dan tidak hanya terbebas dan mengalami kondisi sakit, sehingga persepsi
terhindar dari penyakit atau kelemahan (World masyarakat terhadap sehat dan juga sakit
Health Organization, 1948). Definisi kesehatan memiliki hubungan yang erat terhadap health
menurut Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 seeking behavior (Notoadmojo, 2014).
yang berisi “keadaan sehat, baik secara fisik, Masalah kesehatan masyarakat terbagi
mental, spiritual maupun sosial untuk menjadi dua kategori yaitu masalah kesehatan
memungkinkan setiap orang untuk hidup individu dan juga masalah kesehatan kelompok
produktif secara sosial dan ekonomi” (Kemenkes yang sangat kompleks, yang saling berkaitan erat
RI, 2009). Adapun tujuan utama pemenuhan dengan masalah-masalah diluar kesehatan itu
kesehatan masyarakat secara paripurna sendiri. Berdasarkan model trias epidemiologi
mencakup bidang promotif, preventif, kuratif, dalam faktor penyebab penyakit terdiri atas tiga
dan rehabilitatif agar setiap warga masyarakat komponen yang saling berhubungan dan
dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat berinteraksi yaitu faktor agen penyakit, faktor
yang setinggi-tingginya baik fisik, mental, sosial inang atau host, dan faktor lingkungan (Alaydrus
serta peningkatan kualitas hidup. et al, 2020). Sedangkan menurut H.L. Blum ada
Perilaku sehat pada dasarnya adalah 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan
respon seseorang terhadap stimulus yang masyarakat yaitu lingkungan, prilaku, pelayanan
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem kesehatan, dan hereditas (keturunan). Status
pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan. kesehatan akan tercapai secara optimal, apabila
Semakin majunya dunia kesehatan tidak berjalan semua faktor tersebut mempunyai kondisi yang
beriringan dengan perilaku sehat dari masyarakat optimal. Salah satu faktor dalam keadaan yang
(Krisna Triyono & K. Herdiyanto, 2018). Dasar terganggu (tidak optimal), maka status kesehatan

2
akan bergeser di bawah optimal (Notoadmojo, masyarakat dan lingkungannya. Menurut teori
2011). H.L. BLUM indikator utama yang
Kesehatan masyarakat sangat mempengaruhi PHBS yaitu faktor perilaku dan
dipengaruhi oleh kualitas lingkungan hidupnya. lingkungan, semakin baik perilaku dan kondisi
Sebaliknya kualitas lingkungan hidup juga lingkungan nya yang berhubungan dengan
dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat di kesehatan maka maka status kesehatanya akan
dalamnya. Keadaan lingkungan yang optimum semakin baik.
akan mendukung terwujudnya status kesehatan
METODE
yang optimum. Sebaliknya, penurunan kualitas
Desain Survei Kesehatan Masyarakat ini
lingkungan dapat berakibat negatif terhadap
menggunakan metode cross sectional dengan
kualitas hidup masyarakat. Interaksi manusia
teknik pengumpulan data berupa data primer
dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu
melalui proses wawancara dan observasi kepada
proses yang alamiah (Ryadi, 2016).
masyarakat serta data sekunder diperoleh dari
Berdasarkan peraturan menteri kesehatan
data Puskesmas Selajambe. Pengambilan sample
Republik Indonesia No.2269 tahun 2011
dilaksanakan pada tanggal 2 Februari – 03 Maret
menyebutkan bahwa program PHBS merupakan
2022 di Desa Cantilan Kecamatan Selajambe
upaya yang di lakukan untuk memberdayakan
Kabupaten Kuningan. Jumlah sampel sebanyak
masyarakat dalam memelihara, meningkatkan
593 kepala keluarga dan 657 sampel individu,
dan melindungi kesehatannya sehingga
dengan menggunakan teknik total sampling.
masyarakat sadar, mau dan mampu secara
Metode yang digunakan dalam analisis prioritas
mandiri ikut aktif dalam meningkatkan status
masalah adalah metode MCUA. Lalu untuk
kesehatannya (Kementerian kesehatan, 2011).
kerangka akar penyebab masalah menggunakan
Kegiatan PHBS yaitu meliputi mencuci tangan
metode fish bone. Analisa data yang digunakan
dengan sabun, pengelolaan air minum dan
dalam penelitian ini adalah analisis univariat pada
makanan yang memenuhi syarat, menggunakan
setiap variabel penelitian. Instrumen
air bersih, menggunakan jamban sehat,
pengumpulan data yang digunakan adalah lembar
pengelolaan limbah yang memenuhi syarat,
kuesioner. Alat ukur yang digunakan adalah
pemberantasan jentik nyamuk, makan sayur dan
stature meter, timbangan berat badan manual,
buah setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap
tensi meter manual, metline dan pita LILA.
hari, tidak merokok di dalam ruangan serta
perilaku membuang sampah sembarangan HASIL DAN PEMBAHSAN
(Dinkes Jawa Barat, 2020). Perilaku hidup bersih Berdasarkan hasil survei SDKM yang
dan sehat seseorang sangat berkaitan dengan kami lakukan di Desa Cantilan dihasikan 8
peningkatkan kesehatan individu, keluarga, prioritas masalah kesehatan masyarakat.

3
Tabel di bawah menunjukan bahwa Tabel 1 Identifikasi masalah kesehatan
sebagian masyarakat Desa Cantilan sudah patuh masyarakat di Desa Cantilan
membuang sampah pada tempatnya sebanyak Tahun 2022
504 (76,7%). Hasil data sebagian besar Masalah Keterangan Jumlah (%)
kesehatan
masyarakat Desa Cantilan pembuangan air
Perilaku Ya 504 76,7
limbah terdapat 321 (54,1%) keluarga membuang membuang ( membuang
air limbah ke Selokan. Sebagian besar sampah pada sampah pada
tempatnya tempatnya)
masyarakat Desa Cantilan sudah memiliki SPAL Ke Selokan 321 54,1
jamban sebanyak 582 (98,1%), masyarakat Desa Kepemilikan Ya (memiliki 582 98,1
Cantilan sudah memiliki septictank dan memiliki jamban jamban)
Kepemilikan < 10 meter 321 54,1
jarak yang ideal dengan sumber air, yaitu yang dan jarak
memiliki jarak sumur ke septictank <10 meter septictank ke
sumur
sebesar 321(54,1%) masih banyak masyarakat Ventilasi Tidak 513 86,5
Desa Cantilan yang belum seluruhnya memiliki rumah (tidakdipasang
dipasang kasa kasa nyamuk)
septictank, dikarenakan masih adanya keluarga nyamuk
yang membuang limbah tinjanya ke kolam. Hasil Perilaku Tidak (tidak 549 83,6
menggunakan menggunakan
mayoritas responden di Desa Cantilan yang tidak
helm helm)
memasang kasa nyamuk pada ventilasi rumah Perilaku < 10 batang 113 17,2
merokok rokok
sebanyak 513 (86,5%). Hasil dari sebagian besar
dalam rumah
masyarakat Desa Cantilan saat berkendara atau Hipertensi Ya 228 34,7
(Hipertensi)
berboncengan tidak menggukan helm yaitu
sebanyak 549(83,6%). Bahwa hasil dari 174 Berdasarkan hasil dari MMD yang kami
responden yang meroko, sebagian besar lakukan bersama Perangkat Desa Cantilan, Bidan
masyarakat yang menghisap rokok <10 batang Desa, Pembimbing Lapangan maka dihasilan 3
sebanyak 113(17,2%). Hasil dari responden prioritas utama Kesehatan Masyarakat yang akan
masyarakat Desa Cantilan yaitu sebanyak 228 kami angkat dalam MMD bersama masyarakat
(34,7%) memiliki riwayat penyakit Hipertensi, Desa Cantilan. Metode yang kami gunakan dalam
penyakit tekanan darah tinggi dapat menentukan prioritas masalah kesehatan di Desa
mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan Cantilan adalah metode USG (Urgency,
yang membahayakan nyawa sekaligus Seriousness, Growth).
meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung, Berdasarkan tabel Matriks USG dalam
struk bahkan kematian. penentuan prioritas masalah Kesehatan
Masyarakat di Desa Cantilan untuk masalah
prilaku membuang sampah sembarangan

4
memeliki total suara 12 dan menjadi prioritas Berdasarkan analisis penyebab
masalah kesehatan ke 2, masalah kesehatan tidak masalah diapatkan 3 penyebab utama
memiliki jamban memiliki total suara 14 dengan terjadinya masalah jamban di Desa Cantilan,
prioritas pertama, dan untuk masalah kesehatan
lalu kami mengidentifikasi penyebab
hipertensi memiliki total suara 11 dengan
masalah kesehatan menggunakan matriks
prioritas masalah pada urutan ke 3.
MCUA sebagai berikut :
Tabel 2 Matriks USG (Urgency, Seriousness,
Growth) Untuk Penentuan Prioritas
Masalah Kesehatan
No Masalah Kriteria Total Urutan
Kesehatan Prioritas
U S G

1 Perilaku 5 4 3 12 II
Membuang
Sampah
Sembarangan
2 Tidak 4 5 5 14 I
Memiliki
Jamban
3 Hipertensi 3 4 4 11 III

Tabel 3 Matriks MCUA (Multiple Criteria Utility Assesment) untuk Mengientifikasi Penyebab
Masalah Kesehatan di Desa Cantilan Kecamatan Selajambe Tahun 2022

Penyebab Masalah Jamban


Kurangnya Kurangnya program Letak rumah
biaya untuk pemberayaan masyarakat dekat dengan
Kriteria Bobot membuat tentang jamban kolam/balong dan
(%) jamban dan sungai jadi
septic tank terbiasa BAB
sembarangan
Skor SxB Skor SxB Skor SxB
1. Urgensi 40 3 1,2 4 1,6 2 0,8
2. Relevansi
(Kesesuaian 35 3 1,05 4 1,4 2 0,8
Program)
3. Skala
Penyebab 25 3 0,75 4 1 3 0,75
Jumlah S x B 3 4 2,35
Prioritas II I III

5
Berdasarkan matriks MCUA pada tabel kebun, ataupun dibakar, masyarakat yang masih
diatas menunjukkan bahwa terdapat 3 penyebab belum mempunyai jamban, masyarakat yang
masalah jamban yang ada di Desa Cantilan. belum mempunyai saluran pembuangan air
Diantaranya yaitu kurangnya biaya untuk limbah (SPAL) yang memenuhi syarat dan masih
membuat jamban dan septic tank, kurangnya banyak yang kondisinya terbuka seperti ke
program pemberdayaan masyarakat dan selokan, sawah, kebun, kolam, dan sungai,
penyuluhan tentang jamban, dan letak rumah sebagian masyarakat yang masih belum
dekat dengan kolam ikan dan sungai, sehingga mempunyai septic tank serta jarak septic tank ke
jadi terbiasa BAB sembarangan. sumber air yang berdekatan, perilaku merokok
Kurangnya program pemberdayaan masyarakat didalam ruangan, rendahnya
masyarakat mengenai masalah jamban diberi kebiasaan masyarakat dalam menggunakan helm
skor 4 pada kriteria Urgency. Pada kriteria saat berkendara, rendahnya kesadaran
relevansi atau kesesuaian program dalam masyarakat tentang pemakaian ventilasi kasa
masalah kurangnya program pemberdayaan nyamuk, dan banyak masyarakat yang menderita
masyarakat dan penyuluhan tentang jamban penyakit hipertensi.
diberikan skor 4. Pada kriteria skala penyebab Setelah musyawarah analisis prioritas
dalam masalah kurangnya program masalah dengan menggunakan metode USG
pemberdayaan masyarakat dan penyuluhan dalam acara Musyawarah Masyarakat Desa
tentang jamban diberikan skor 4. (MMD) di Desa Cantilan, kami memprioritaskan
Berdasarkan perhitungan pada tabel masalah Kepemilikan Jamban rumah tangga agar
MCUA tersebut diperoleh bahwa kurangnya tidak ada lagi perilaku Buang Air Besar
program pemberdayaan masyarakat dan Sembarangan (BABS) yang menjadi
penyuluhan tentang jamban dengan skor tertinggi permasalahan yang harus segera ditanggulangi
yaitu 4. Dengan demikian telah ditentukan bahwa dan akan dilakukan intervensinya pada PBL 2.
yang menjadi penyebab utama masalah
SARAN
kepemilikan jamban di Desa Cantilan adalah
Diharapkan masyarakat meningkatkan
kurangnya program pemberdayaan masyarakat
pengetahuan dengan menghadiri berbagai
dan penyuluhan tentang jamban.
kegiatan penyuluhan mengenai jamban,
KESIMPULAN menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
Masalah kesehatan yang ditemukan di dengan menanamkan sikap BAB di Jamban agar
Desa Cantilan Kecamatan Selajambe Kabupaten dapat menjaga kondisi rumah dan lingkungan
Kuningan adalah Perilaku masyarakat yang tetap dalam keadaan bersih dan sehat.
membuang sampah sembarangan baik ke sungai,

6
Diharapkan pemerintahan Desa Cantilan Ryadi, A. L. S. (2016). Ilmu kesehatan
dapat meningkatkan program pemberdayaan masyarakat (A. L. S. Ryadi (ed.); 2016th
masyarakat seperti penyuluhan dan pembentukan ed.). Penerbit Andi.
komunitas peduli jamban untuk upaya promotif World Health Organization (1948) No Title.
dan preventif untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat terkait jamban beserta dampaknya.

DAFTAR PUSTAKA
Alaydrus, S., Zulham, Azizah, N., Wahyuni, I.
S., Magfirah, Dewi, N. P., Rianto, L.,
Kurniasih, D. A. A., & Nurbaity. (2020).
Ilmu Kesehatan Masyarakat. In Widina
Bhakti Persada Bandung (2020th ed.).
www.penerbitwidina.com
Dinkes Jawa Barat. (2020). Profil Kesehatan
Jawa Barat Tahun 2020. Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat, 103–111.
Dinkes Kuningan. (2020). Kuningan PROFIL
2020. 5.
Kementerian kesehatan. (2011). Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Peraturan Menteri Kesehatan No. 2406
TAHUN 2011 Tentang Pedoman Umum
Pembinaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(PHBS), 4.
Notoadmojo, S. (2011). Kesehatan Masyarakat.
Rineka Cipta.
Notoadmojo, S. (2014). Ilmu Perilaku
Kesehatan. Rineka Cipta.
Prodi S1 Kesehatan Masyarakat. 2020. Buku
Pedoman Pengalaman Belajar Lapangan.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan.
Profil Desa Cantilan Tahun. 2021

You might also like