You are on page 1of 10

Penerapan Bisnis Model Kanvas dalam Penentuan Rencana …

Jurnal Agroteknologi Vol. 13 No. 01 (2019)

PENERAPAN BISNIS MODEL KANVAS DALAM PENENTUAN RENCANA


MANAJEMEN USAHA KEDELAI EDAMAME GORENG
Implementation of Business Model Canvas in Determining on Plan
Management of Fried Edamame Business

Novitha Herawati1)*, Triana Lindriati1), Ida Bagus Suryaningrat1)


1)
Program Studi Magister Teknologi Agroindustri, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember
Jl. Kalimantan 37, Kampus Bumi Tegalboto, Jember 68121
*Korespondensi Penulis: pored.jember@gmail.com

ABSTRACT

Business model canvas (BMC) is a strategic management and lean start-up template for
developing new or documenting existing business models. It is a visual chart with elements describing
a firm's or product's value proposition, infrastructure, customers, and finances. It assists firms in
their aligning activities by illustrating potential trade-offs. Business model canvas focuses on the idea
of creating value in a business. The purpose of implementation of BMC was to determined the best
business planning of fried edamame, when it applied to the industry or MSMEs (Micro, Small and
Medium Enterprises). The method in the research used descriptive method, while the data analysis
used qualitative analysis. Primary data collection was obtained from interviews. Analysis was done
by compiling the initial hypothesis, hypothesis testing and verification of business model canvas
(BMC). The results showed that the business model strategy for fried edamame products in the value
proposition component were crispy, natural, labeled and applied good cooking oil for use. The
customer segment component were the buyers of the entire Jember Regency including men and
women over 20 years old with middle income. Components of revenue streams were fried edamame
product sales, sale of unused oil, and sale of edamame peel to farmers, while the component channels
were direct selling and retailers for fried edamame product.

Keywords: business model, fried edamame, strategy, value proposition

PENDAHULUAN di akhir 2012 didongkrak oleh sektor


Usaha mikro dan kecil tumbuh subur UMKM (usaha mikro kecil dan
di Indonesia, ketika krisis moneter meluas menengah). Bahkan dari PDRB Jatim yang
menjadi krisis multi-dimensi yang mampu mencapai Rp 1.000 triluin, sebesar
menimpa Indonesia sejak tahun 1997. 54 persennya diperoleh dari 4,2 juta
Krisis ini ternyata memotivasi UMKM yang tumbuh dan berkembang di
pertumbuhan sektor usaha kecil yang Jatim (Dinkop Prov. Jatim, 2014).
semakin hari semakin menyerap tenaga Edamame goreng merupakan salah
kerja dan semakin memperkuat satu inovasi pengembangan produk pangan
inovasiinovasi pengembangan usaha kecil. olahan edamame, memiliki cita rasa
Hal tersebut dapat dilihat melalui nikmat dan memiliki nutrisi yang tidak
perkembangan UMKM sepanjang tahun jauh beda dengan kondisi segarnya.
2011 terbukti mampu berkontribusi dalam Edamame goreng merupakan camilan
pembentukan PDB sebesar 57,60% ringan yang dapat dipasarkan lebih luas,
(Dinkop Prov. Jatim, 2013). lebih tahan lama, praktis, ekonomis dan
Makanan merupakan bidang yang lebih memuaskan konsumen.
paling banyak diminati, karena lebih Persaingan usaha yang sangat tinggi
mudah mencari pasarnya di Indonesia. tentunya memacu semangat pelaku usaha
Angka pertumbuhan ekonomi jawa Timur untuk lebih meningkatkan produktivitas
yang cukup fantastis mencapai 7,22 persen maupun sistem yang telah dimiliki.

42
Penerapan Bisnis Model Kanvas dalam Penentuan Rencana …
Jurnal Agroteknologi Vol. 13 No. 01 (2019)

Persaingan bisnis semakin berat dan ketat, Melihat prospek usaha makanan
setiap perusahaan selalu dituntut untuk ringan ke depan yang cukup menjanjikan
berkembang. Salah satu cara yang dan tingginya persaingan serta berbagai
digunakan perusahaan atau pelaku usaha permasalahan yang dihadapi, maka perlu
untuk dapat bersaing dan berkembang dilakukan penelitian model bisnis usaha
adalah menciptakan strategi – strategi yang edamame goreng. Tujuan perencanaan
baru. Namun strategi itu sendiri tidaklah bisnis model kanvas adalah untuk
cukup, perusahaan harus punya model mengetahui perencanaan model bisnis
bisnis yang kuat dan baik serta tepat pada terbaik usaha edamame goreng apabila
perusahaan miliknya. Business model diterapkan sebagai teknologi tepat guna di
canvas (BMC) memiliki keunggulan industri atau UMKM (Usaha Mikro Kecil
dalam analisis model bisnis yaitu mampu Menengah).
mengambarkan secara sederhana dan
menyeluruh terhadap kondisi suatu METODE PENELITIAN
perusahaan saat ini berdasarkan segmen
konsumen, value yang ditawarkan, jalur Alat dan Bahan
penawaran nilai, hubungan dengan Alat yang digunakan untuk
pelangan, aliran pendapatan, aset vital, penelitian yaitu kuisioner dan bebrapa alat
mitra kerja sama, serta struktur biaya yang pendukung dalam pengambilan data bisnis
dimiliki (Rainaldo et al., 2017). model kanvas. Bahan yang digunakan
Menurut penelitian yang telah dalam penelitian yaitu edamame goreng
dilakukan oleh Euis et al. (2014), business dalam berbagai kemasan.
model canvas (BMC) memiliki sembilan
elemen yang penting dalam membantu Metode Penelitian
mengidentifikasikan model bisnis pada Pada tahapan perencanaan bisnis
KNM Fish Farm dan membantu untuk model kanvas, beberapa hal yang harus
mengidentifikasi elemen-elemen yang dilakukan adalah menentukan hipotesis
memerlukan perbaikan untuk membantu awal komponen-komponen dalam model
keberlangsungan usaha di masa depan. bisnis kanvas untuk usaha edamame
Bisnis model kanvas juga dapat digunakan goreng. Komponen-komponen bisnis
sebagai alat untuk memberikan usulan dalam model bisnis awal ini kemudian
rancangan model bisnis yang baru yang diuji kesesuaiannya sehingga diperoleh
akan diterapkan salah satu unit usaha baru perubahan-perubahan untuk perbaikan
CV. OAG yang memproduksi keripik komponen-komponen model bisnis kanvas
bayam (Rukka et al., 2018). Permadi et al. berdasarkan masukan-masukan yang ada.
(2016) melaporkan bahwa melalui analisis Tahapan dalam perancangan komponen-
BCM (business model canvas) pada CV. komponen dalam model bisnis kanvas
Kandura Keramik Bandung terdapat 7 untuk produk edamame goreng setelah
program perbaikan yang disarankan penyusunan hipotesis awal adalah
meliputi pembentukan segmentasi, pengujian hipotesis dan verifikasi model
kerjasama perusahaan dan aktivis seni bisnis.
untuk membentuk komunitas keramik
kontemporer, membentuk website pribadi, Metode Pengolahan Data
bekerjasama dengan rekanan pemasok, Pada penelitian ini metode yang
kurir, investor, serta tenaga ahli yang dilakukan adalah metode deskriptif
kompeten, mendaftarkan produk, dengan pendekatan studi kasus. Metode
membentuk subdivisi quality control dan penelitian deskriptif digunakan untuk
teknik pewarnaan, serta merekrut SDM memperoleh gambaran informasi,
yang potensial. penjelasan, dan kondisi yang berkaitan

43
Penerapan Bisnis Model Kanvas dalam Penentuan Rencana …
Jurnal Agroteknologi Vol. 13 No. 01 (2019)

dengan obyek penelitian secara faktual yang sudah diidentifikasi pada customer
akurat dan sistematis. Metode yang segment,
dilakukan adalah dengan menggunakan 3. Customer relationship (CR), yaitu
pendekatan business model canvas melalui mendefinisikan hubungan antara sektor
wawancara dan FGD (focus group usaha dengan customer,
discussion) yang dilakukan terhadap 4. Channel (CH), yaitu suatu cara untuk
responden. mencapai customer,
Langkah pertama yang dilakukan 5. Revenue stream (RS) yaitu representasi
dalam model bisnis kanvas adalah dari jalur penerimaan uang yang akan
membuat hipotesis awal kemudian diterima dari setiap customer segment,
dikonfirmasikan kepada konsumen secara 6. Key resource (KR) adalah sumber daya
langsung dan tidak langsung (on line). utama yang menjelaskan mengenai
Konfirmasi dilakukan dengan test the asset terpenting yang diperlukan dalam
problem dan test the solution kepada membuat model bisnis,
konsumen dan penjualan produk (Blank 7. Key activities (KA) adalah kegiatan
dan Dorf, 2012). Model bisnis kanvas utama,
terdiri dari sembilan komponen bisnis 8. Key partners (KP) adalah kunci
yang dapat dilihat pada Gambar 1. kemitraan yang menjelaskan jaringan
Model bisnis kanvas memiliki pemasok dan mitra,
komponen bisnis. Kesembilan komponen 9. Cost structure (CR) adalah struktur
bisnis yang ada pada model bisnis kanvas biaya yang menggambarkan semua
adalah sebagai berikut (urut dari kanan ke biaya yang dikeluarkan.
kiri):
1. Customer segment (CS), yaitu Teknik Penentuan Narasumber
menentukan segmen target customer Teknik penentuan narasumber yang
dari produksi edamame goreng yang digunakan adalah teknik purposive
akan dikembangkan, sampling yaitu dimana pengambilan
2. Value proposition (VP), yaitu sampel harus berdasarkan karakteristik
memperkirakan kebutuhan customer tertentu yang merupakan ciri-ciri pokok

Gambar 1. Komponen bisnis pada model bisnis kanvas (Osterwalder et al., 2010).

44
Penerapan Bisnis Model Kanvas dalam Penentuan Rencana …
Jurnal Agroteknologi Vol. 13 No. 01 (2019)

populasi, sehingga narasumber yang edamame goreng adalah toko oleh-oleh


digunakan adalah customer produk Primadona 1, Primadona 2, Primadona
edamame goreng. Survei langsung pada Kampus, Cita Rasa, Sari rasa, Pia
tahap ini menggunakan 50 calon glenmore, Sumber Madu, Sari Madu,
konsumen potensial untuk menguji Pelangi sari, Toko Slamet Gajah Mada,
permasalahan dan pengujian solusi. Toko Slamet Armed, Koperasi Mitra Tani.
Responden untuk pengujian masalah dan Hasil verifikasi model bisnis dituliskan
pengujian solusi terdiri dari 20 mahasiswa dalam komponen-komponen bisnis dalam
dan 30 orang dari kalangan umum. Hasil model bisnis kanvas akhir.
pengujian dituliskan dalam model bisnis
kanvas 1 dan 2. HASIL DAN PEMBAHASAN

Teknik Analisis Data Hipotesis Awal


Teknik analisis data yang digunakan Hipotesis awal dilakukan sebelum
dalam rencana penentuan bisnis edamame konfirmasi kepada konsumen secara
goreng mengacu pada teori dari Moleong langsung dan tidak langsung. Hipotesis
(2012) yaitu: awal pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Mengumpulkan semua data yang 1. Customer Segment (CS)
diperoleh dari berbagai sumber melalui Segmen yang dipilih adalah seluruh
wawancara. lapisan masyarakat (unsegmented). Studi
2. Reduksi data, membuat abstraksi kasusnya adalah pada masyarakat di
berupa rangkuman mengenai inti dari Kabupaten Jember.
penelitian, proses, dan pernyataan yang 2. Value Proposition (VP)
sesuai dengan tujuan penelitian. Value proposition produk edamame
3. Kategorisasi di mana peneliti dituntut yang ingin diberikan adalah produk
untuk menyusun data ke dalam kategori edamame goreng. Kriterianya adalah
yang disusun berdasarkan pandangan, berkualis baik, tidak berminyak, tidak
pendapat atau kriteria tertentu. menimbulkan serik ketika dikonsumsi dan
4. Pemeriksaan keabsahan data untuk tanpa pengawet.
menunjukkan bahwa isi data penelitian 3. Customer Relationship (CR)
benar-benar asli atau valid dengan Customer relationship
menggunakan teknik triangulasi di mencantumkan contact person untuk saran
mana teknik ini menggunakan sesuatu dan kritik sebagai bentuk layanan
yang lain selain data misalnya rekaman konsumen. Saran dan kritik akan
wawancara untuk menunjukkan atau digunakan untuk perbaikan selanjutnya.
4. Key Resource (KR)
Verifikasi Model Bisnis Key resource untuk produk
Verifikasi model bisnis kanvas edamame goreng meliputi tiga hal utama
dilakukan dengan cara penjualan produk yang penting. Hal utama tersebut yaitu
kepada konsumen baik melalui retailer, bahan baku, peralatan, dan tenaga kerja.
online maupun secara langsung. Penjualan 5. Channel (CH)
melalui retailer dilakukan pada pusat oleh- Usaha edamame goreng chanel yang
oleh di Kabupaten Jember dan retail yang ingin digunakan, yaitu direct selling.
potensial, sedangkan penjualan langsung Direct selling adalah penjualan langsung
kepada konsumen dari pengujian solusi, produk edamame goreng kepada
penjualan secara online dapat masyarkat.
menggunakan media sosial seperti 6. Revenue Stream (RS)
Facebook, Instagram, web, maupun toko Revenue stream usaha edamame
online lainnya. Tempat penjualan produk goreng yang ditargetkan adalah penjualan

45
Penerapan Bisnis Model Kanvas dalam Penentuan Rencana …
Jurnal Agroteknologi Vol. 13 No. 01 (2019)

produk edamame goreng dan penjualan


minyak yang tidak terpakai. Penjualan Ingin membeli secara
kulit edamame sebagai limbah produksi 74%
online
pada peternak juga dilakukan dalam
membeli di pusat oleh -
rangka pemanfaatan limbah. oleh
64%
7. Key Activities (KA)
Aktivitas utama dalam usaha edamame harus alami 100%
edamame goreng meliputi pembelian dan
penyimpanan bahan baku, produksi, alasan membeli karena
promosi, pemasaran, serta evaluasi dan 96%
unik dan renyah
pengembangan produk.
Keperluan membeli
8. Key Partners (KP) untuk oleh -oleh
74%
Key partners usaha edamame goreng
meliputi strategic alliance between non- Tertarik membeli 88%
competitors (perusahaan kemasan), buyer
supplier relationship (Mitra Tani), dan
Tertarik mencoba 100%
perbankan. Key partners dengan
pemerintah juga diperlukan dalam upaya
Pernah mengkonsumsi
untuk mendapatkan perizinan legalitas edamame goreng
80%
meliputi BPOM, SNI, dan barcode.
9. Cost Structure (CR) Pernah mengkonsumsi
100%
Cost structure dalam usaha edamame
edamame goreng ini adalah biaya Pernah melihat produk
100%
investasi, biaya tetap dan tidak tetap, biaya edamame
penyusutan, biaya pemeliharaan. Selain
itu, angsuran kredit dalam menjalankan
Gambar 2. Hasil kuisioner test the problem pada
suatu usaha juga perlu dipehatikan.
produk edamame goreng

Pengujian Masalah (Test The Problem) Total responden 100% yang pernah
Pengujian masalah bertujuan untuk mengkonsumsi edamame dan hanya 80%
mengetahui apakah hipotesis model bisnis yang pernah mengkonsumsi edamame
yang dirancang sesuai dengan masalah goreng. Selanjutnya dari total seluruh
yang dihadapi konsumen. Menurut Blank responden diketahui bahwa 100% tertarik
dan Dorf (2012) menjelaskan bahwa dalam untuk mencoba edamame goreng dan
tahap ini dilakukan survei langsung 88% tertarik untuk membelinya. Sebanyak
terhadap minimal 50 calon konsumen 74% membeli edamame goreng untuk
potensial untuk menguji permasalahan oleh-oleh, sedangkan sisanya lain-lain.
dalam model bisnis. Hasil kuesioner test Alasan responden tertarik membeli
the problem ditunjukkan pada Gambar 2. edamame goreng dikarenakan unik dan
Beberapa masalah yang renyah sebanyak 96%.
kemungkinan dihadapi konsumen diuji Berdasarkan 100% total responden
kepada responden. Masalah yang diuji diketahui setuju bahwa produk edamame
tentang minat pembelian edamame goreng, goreng harus alami tanpa pewarna, tanpa
kealamian, dan tempat pembelian pengawet dan perenyah. Sebanyak 64%
edamame goreng. Hasil survei dari total responden bersedia membeli
menunjukkan bahwa 100% dari total produk edamame goreng di retail (pusat
responden pernah melihat produk oleh-oleh). Responden yang mau membeli
edamame.

46
Penerapan Bisnis Model Kanvas dalam Penentuan Rencana …
Jurnal Agroteknologi Vol. 13 No. 01 (2019)

produk edamame goreng secara on line


74%. Kemasan pouch
Hasil yang diperoleh berdasarkan transparan,
88%
survei untuk pengujian masalah berziperlock,
mendorong untuk memperbaharui model berstiker
bisnis awal (hipotesis). Pada komponen
channels point penjualan on line (on line
selling) ditambahkan dan point penjualan
Edamame asli tanpa
secara langsung (direct selling) dan
perenyah,tanpa
retailer dapat dipertahankan. Pada pewarna tanpa
100%
komponen value proposition perlu pengawet.
ditambahkan point unik, renyah, dan aman
dikonsumsi.

Pengujian Solusi (Test The Solution)


Pada tahap ini pengujian dilakukan Menyukai dengan
100%
rasa gurih dan renyah
dengan melakukan survei kembali kepada
responden dengan menawarkan solusi dari
hasil test the problem. Responden yang
diuji tetap menggunakan responden yang Gambar 3. Hasil kuisioner test the solution pada
produk edamame goreng
sama pada test the problem (Blank dan
Dorf, 2012). Hal ini dikarenakan semua
Dari total responden sebanyak 82%
responden yang digunakan tergolong
tidak memberikan tanggapan atau saran
konsumen yang potensial. Uji solusi ini
dan sisanya memberikan saran yakni
ditujukan untuk menjawab masalah dan
penggunaan minyak yang baik, harga yang
keinginan konsumen berdasar hasil
terjangkau dan lainnya. Saran dari
pengujian masalah.
responden sebanyak 67% dari saran yang
Berdasarkan hasil survei dari total 50
masuk menginginkan edamame goreng
responden, 100% responden menyukai
yang dijual memiliki harga yang
edamame goreng karena rasa gurih dan
terjangkau.
renyah. Seluruh responden setuju bahwa
Berdasarkan hasil test the solution
edamame goreng alami tanpa pengawet
maka dilakukan perbaikan model bisnis
dan pewarna. Responden sebanyak 88%
kanvas yaitu pada komponen value
menyukai kemasan edamame goreng yang
proposition dengan menambahkan point
transparan berzipper lock dan berstiker,
kemasan berstiker dengan informasi yang
namun sisanya ingin kemasan yang lebih
jelas dan penggunaan minyak yang baik,
unik lagi. Hasil kuesioner test the solution
berat produk bervariasi. Komponen value
ditunjukkan pada Gambar 3.
proposition dari test the problem pada
model bisnis kanvas 1 tetap dipertahankan.
Hasil selengkapnya tersaji dalam Gambar
4.

47
Penerapan Bisnis Model Kanvas dalam Penentuan Rencana …
Jurnal Agroteknologi Vol. 13 No. 01 (2019)

K.1 Model Bisnis Kanvas 0

Gambar 4. Model bisnis hipotesis awal

K.2 Model Bisnis Kanvas 1

Gambar 5. Perbaikan model bisnis setelah survei

Model bisnis kanvas 0 (Gambar 4) solusi (test the solution), dan verifikasi
merupakan model bisnis kanvas awal model bisnis. Pengujian masalah dilakukan
sesuai dengan sembilan komponen bisnis dengan melakukan survei langsung
yang berasal dari data yang diperoleh hasil menggunakan kuisioner. Hasil yang
hipotesis awal. Selanjutnya dilakukan diperoleh berdasarkan survei untuk
pengujian hipotesis dengan cara pengujian pengujian masalah mendorong untuk
masalah (test the problem), pengujian memperbaharui komponen dalam model

48
Penerapan Bisnis Model Kanvas dalam Penentuan Rencana …
Jurnal Agroteknologi Vol. 13 No. 01 (2019)

bisnis awal (hipotesis), sehingga diperoleh (Gambar 6). Tahapan terakhir dengan
model bisnis kanvas 1 (Gambar 5). melakukan verifikasi model bisnis dengan
Berdasarkan hasil test the solution menjual produk edamame goreng ke pasar.
maka dilakukan perbaikan komponen- Data hasil verifikasi model bisnis
komponen dalam model bisnis kanvas, dirangkai dan digunakan sebagai
sehingga diperoleh model bisnis kanvas 2 perbaikan komponen bisnis dalam kanvas

K.3 Model Bisnis Kanvas 2

Gambar 6. Hasil BMC pada usaha edamame goreng setelah test the problem

K.3 Model Bisnis Kanvas 3

Gambar 7. Verifikasi model bisnis kanvas pada manajemen bisnis edamame goreng
49
Penerapan Bisnis Model Kanvas dalam Penentuan Rencana …
Jurnal Agroteknologi Vol. 13 No. 01 (2019)

model bisnis yang sesuai dengan hasil Persentase hasil penjualan edamame
verifikasi. Pada akhirnya diperoleh model goreng ditunjukkan pada Gambar 8.
bisnis kanvas 3 (Gambar 7). Penjualan tertinggi berasal dari penjualan
retail. Oleh karenanya retail (toko oleh-
Verifikasi Model Bisnis oleh) merupakan tempat yang potensial
Verifikasi dilakukan berdasarkan untuk penjualan produk edamame goreng.
hasil pengujian masalah dan solusi.
Verifikasi dilanjutkan dengan penyusunan
Langsung 200 g
model bisnis kanvas akhir. Pada tahap ini
dilakukan verifikasi model bisnis dengan
melihat data penjualan selama 2 tahun
terakhir produk edamame goreng yang Retail 100 g
dipasarkan secara langsung maupun Retail 200 g
melalui retailer. Penjualan langsung Langsung 100 g
dengan cara menjual langsung kepada
calon konsumen yang potensial. Calon
konsumen yang potensial dalam hal ini
adalah teman, kolega, dan saudara.
Retailer yang dimaksud adalah toko retail Gambar 8. Hasil penjualan edamame goreng
dan pusat oleh-oleh. Penjualan dilakukan meliputi penjualan langsung kemasan
selama kurang lebih 2 tahun terakhir pada 100 g ( ), penjualan langsung
kemasan 200 g ( ), penjualan retail
awal bulan januari 2015 sampai akhir bulan
kemasan 100 g ( ), penjualan retail
Desember 2016. kemasan 200 g ( )
Selama satu tahun terjual edamame
goreng dengan ukuran 100 g sebanyak Berdasarkan data hasil verifikasi
5239 kemasan dan ukuran 200 g sebanyak model bisnis maka perlu dilakukan
2463 kemasan, sedangkan di tahun ke 2 beberapa perbaikan dalam kanvas model
mengalami peningkatan permintaan bisnis. Pada komponen stream produk
dimana edamame kemasan 100 g laku edamame goreng ditambahkan penjualan
terjual 6515 kemasan dan ukuran 200 g melalui online untuk memperluas
laku terjual 3034 kemasan. Penjualan penjualan. Selanjutnya pada komponen
edamame goreng terbagi menjadi dua customer segment yang semula
kelompok penjualan. Kelompok pertama unsegmented diubah menjadi seluruh
dijual di lingkungan umum, sedangkan wilayah Jember, dewasa pria maupun
kelompok kedua dijual secara langsung. wanita usia 20 tahun ke atas dan
Penjualan dilakukan di lingkungan berpenghasilan menengah ke atas.
Kabupaten Jember.
Berdasarkan data hasil penjualan KESIMPULAN
edamame goreng selama 2 tahun terakhir Perencanaan model bisnis terbaik
diketahui bahwa terdapat penjualan 70% usaha edamame goreng terletak pada
berasal dari retail dan 30% berasal dari komponen value proposition pada model
penjualan langsung. Penjualan edamame bisnis kanvas adalah renyah, alami,
goreng secara retail dengan kemasan kemasan berstiker, dan penggunaan
berukuran 100 g adalah 36% penjualan minyak goreng yang baik. Komponen
dan 34% penjualan untuk kemasan customer segment adalah pembeli seluruh
berukuran 200 g. Penjualan edamame wilayah Kabupaten Jember, pria dan
goreng secara langsung dengan ukuran 100 wanita pada rentang usia di atas 20 tahun
g adalah 18% penjualan dan kemasan dengan penghasilan menengah ke atas.
ukuran 200 g adalah 12% penjualan. Komponen revenue stream adalah

50
Penerapan Bisnis Model Kanvas dalam Penentuan Rencana …
Jurnal Agroteknologi Vol. 13 No. 01 (2019)

penjualan produk edamame goreng, Rukka, M.R., Busthanul, N., dan Fatonny, N.
penjualan minyak yang tidak terpakai, 2018. Strategi pengembangan bisnis
penjualan kulit edamame kepada peternak. dengan pendekatan busines model
Selain itu, komponen channels yang kanvas (Studi Kasus Pada CV. OAG di
digunakan pada usaha edamame goreng Kota Makasar, Sulawesi Selatan).
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 14
adalah direct selling dan retailer di (1) : 41-54.
lingkungan Kabupaten Jember.

DAFTAR PUSTAKA
Blank, S. dan Dorf, B. 2012. The Startup
Owner’s Manual™ The Step-by-Step
Guide for Building a Great Company. K
and S Ranch Inc., K&S Ranch
Publishing Division, California.
Dinkop (Dinas Koperasi) Provinsi Jatim. 2013.
Perkembangan Data Usaha Mikro,
Kecil, Menengah (UMKM) dan Usaha
Besar. Dinas Koperasi Usaha Kecil dan
Menengah Provinsi Jawa Timur,
Surabaya.
Dinkop (Dinas Koperasi) Provinsi Jatim. 2014.
Perkembangan Data Usaha Mikro,
Kecil, Menengah (UMKM) dan Usaha
Besar. Dinas Koperasi Usaha Kecil dan
Menengah Provinsi Jawa Timur,
Surabaya
Euis, S., Hubeis, S., dan Maulana, A. 2014.
Analisis model bisnis pada KNM fish
farm dengan pendekatan business model
canvas (BMC). Jurnal Sosek KP, 9 (2):
185-194.
Moleong, L.J. 2012. Metodologi Penelitian
Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Osterwalder, Alexander, & Pigneur, Yves.
2010. Business Model Generation . John
Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New
Jersey.
Permadi, B., Nurmalina, R., dan Kirbrandoko.
2016. Analisis Pengembangan Model
Bisnis Kanvas CV Kandura Keramik
Bandung. Jurnal Aplikasi Manajemen
(JAM), 14 (1): 88-97.
Rainaldo M., Wibawa, B.M., Rahmawati, Y.
2017. Analisis business model canvas
pada operator jasa online ride-sharing
(Studi kasus Uber di Indonesia). Jurnal
Sains dan Seni ITS, 6 (2): 235-239.

51

You might also like