You are on page 1of 14

Journal of Integrated Agribusiness, 1(2) 2019 : 115- 129 P-ISSN: 2656-3835 E-ISSN: 2686-2956

Journal of IntegratedAgribusiness
Website Jurnal : http://jia.ubb.ac.id/
Publikasi Artikel Penelitian

Developing Strategy of Honey Business with the Approach of Business Model Canvas
(Case study: UMKM (Micro, Small, and Medium Enterprises)Toko Pelawanin Namang
Village, Central Bangka Regency)

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MADU DENGAN PENDEKATAN BUSINESS


MODEL CANVAS(Studi kasus: UMKM Toko Pelawan Desa Namang Kabupaten Bangka
Tengah)
Rahmatanga, Evaheldab, Fournita Agustinac
abcJurusanAgribisnis, Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi
Universitas Bangka Belitung, Bangka, Indonesia
Email Korespondensi: rahmatang406@gmail.com

Abstract
UMKM (Micro, Small, and Medium Enterprises) Toko Pelawan is a honey business with a brand image.
Although this business has been run for a while, it needs improvements and innovation. The challenges it
faces include ineffactive strategies and the growing numbers of competitors who sell similar products. The
purpose of this study is to 1) identify the business model applied in UMKM Toko Pelawan using the
approach of nine elements of business model canvas, namely customer segments, value propositions,
channels, customer relationship, revenue streams, key resources, key activities, key patnership, cost
structure, and 2) formulate the best strategy for UMKM Toko Pelawan to develop its business model
canvas approach. The method used in this study was qualitative analysis consisting of descriptive
analysis and SWOT analysis. The result suggested the UMKM Toko Pelawan possessed nine elements of
business model canvas. However, its business model has a weakness, wich give room for improvement
strategies from business model canvas such as hiring more agents, adding the types of honey sold, adding
honey combs, creating a more attractive and comfortable shop, producing members cards, increasing
business capital, modifing the apperance and adding size variations for the products, conducting training
for members of staff, and have a written legal copperation with other parties.

Keywords: UMKM TokoPelawan, Business Model Canvas, SWOT, Strategy

Abstrak
UMKM Toko Pelawan merupakan salah satu UMKM penghasil madu yang telah memiliki brand
image. Meskipun usaha ini telah berdiri cukup lama, akan tetapi masih ada beberapa hal yang
perlu diperbaiki terutama pada inovasi serta permasalahan yang dialami berkaitan dengan
banyaknya pesaing yang membuat produk serupa dan strategi yang diterapkan kurang efektif.

115
Journal of Integrated Agribusiness, 1(2) 2019 : 115- 129 P-ISSN: 2656-3835 E-ISSN: 2686-2956

Tujuan dalam penelitian ini, yaitu 1) mengidentifikasi model bisnis yang diterapkan di UMKM
Toko Pelawan dengan pendekatan sembilan elemen business model canvas, yaitucustomer
segments,value propositions, channels, customer relationship, revenue streams, key resources,
key activities, key partnership, cost structure. 2) Merumuskan alternatif strategi yang paling tepat
di UMKM Toko Pelawan untuk mengembangkan usahanya dengan pendekatan business model
canvas. Metode penelitian ini adalah analisis kualitatif yang terdiri analisis deskriptif dan analisis
SWOT. Hasil dari penelitian ini bahwa UMKM Toko Pelawan telah memenuhi kesembilan
elemen dari business model canvas. Namun, model bisnis di UMKM Toko Pelawan saat ini
masih memiliki kelemahan, sehingga menciptakan strategi yang dihasilkan dari perbaikan
business model canvasseperti menambah agen, perlu menambah jenis lebah madu dan
menambah rumah sarang lebah madu, membuat gerai yang lebih menarik dan nyaman,membuat
kartu member, penambahan modal usaha, perlu memodifikasi bentuk dan ukuran kemasan yang
bervariasi, melakukan pelatihan bagi anggota atau karyawan, perlu adanya kerja sama tertulis
yang sah secara hukum.

Kata Kunci: UMKM Toko Pelawan, Business Model Canvas, SWOT, Strategi

mempertahankan dan mengembangkan


I. PENDAHULUAN produk.Business Model Canvas merupakan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung salah satu strategi yang dapat digunakan
merupakan provinsi yang memiliki luas dalam mengembangkan usaha madu,
hutan lindung mencapai 189,000 ha yang dimana Business Model Canvas ini
memiliki peluang besar dalam usaha madu. merupakan model bisnis yang
Di Kabupaten Bangka Tengah terdapat dikembangkan oleh Osterwadel dan
21.632 UMKM pada bulan September tahun Pigneur (2010). . Analisis usaha dengan
2018 (Disprindag, 2018). Tercatat salah satu menggunakan Business Model Canvas (BMC)
UMKM penghasil madu yang telah dinilai efektif karena analisis yang
memiliki brand image di Kabupaten Bangka digunakan dijelaskan secara menyeluruh
Tengah terdapat di Desa Namangyang baik dari segi pemasaran, sumber daya
dikelola oleh Bapak Zaiwan selaku Kepala manusia, keuangan, sampai dengan nilai
Desa pada tahun 2009. Selain memproduksi atau produk yang ditawarkan. Sehingga
madu, Bapak Zaiwan juga telah pengusaha bisa menentukan arah bergerak
memasarkan madu dengan berbagai jenis bagi usaha serta mengetahui keunggulan
madu, seperti madu manis (Leting, dan bersaing yang ada pada bisnis yang sedang
Rempudung) dan madu pahit (Pelawan). dijalankannya (Suharti, 2015).
Hal ini selaras dengan penelitian Evahelda Business Model Canvas juga
et al, (2017) bahwa Kabupaten Bangka membantu pengusaha untuk mengenali apa
Tengah terkenal sebagai penghasil madu yang menjadi value proposition (proposisi
yang memiliki rasa pahit dan manis. nilai) pengusaha, serta bagaimana
Meskipun sudah lama didirikan, usaha membangun dan menjalankan key activities
madu ini masih terdapat beberapa hal yang (aktivitas kunci) dan key resources (sumber
perlu diperbaiki terutama pada strategi daya utama) dalam menciptakan value
pengembangan usahanya. proposition (proposisi nilai) dan
Permasalahan yang dialami mendapatkan revenue streams (arus
berkaitan dengan banyaknya pesaing yang pendapatan), memahami bagaimana
membuat produk serupa dan strategi yang produk dan jasa yang ditawarkan
diterapkan kurang efektif. Hal tersebut pengusaha dapat dikomunikasikan dengan
yang mendasari pengusaha untuk baik kepada konsumen hingga sampai ke
melakukan inovasi agar mampu tangan konsumen untuk dikonsumsi.

116
Journal of Integrated Agribusiness, 1(2) 2019 : 115- 129 P-ISSN: 2656-3835 E-ISSN: 2686-2956

Business model canvas tidak hanya dapat berkembang pada bagian bunga, daun dan
digunakan untuk memotret model bisnis batang. Nektar dan polen yang
pengusaha saat ini, namun juga dapat dikumpulkan oleh lebah sebagai sumber
digunakan sebagai alat untuk memberikan karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
usulan rancangan model bisnis yang baru. mineral yang esensial dibutuhkan untuk
Permasalahan yang dialami UMKM Toko pertumbuhan, perkembangan,
Pelawan berkaitan dengan banyaknya memperbaiki jaringan dan menstimulasi
pesaing yang membuat produk serupa dan perkembangan kelenjar hypopharyngeal
strategi yang diterapkan kurang efektif. Hal (Abrol, 2011). Lebah madu merupakan
tersebut yang mendasari pengusaha untuk kelompok serangga yang berperan sebagai
melakukan inovasi agar mampu agen pollinator tanaman berbunga,
mempertahankan dan mengembangkan sehingga dapat meningkatkan produksi
produk. tanaman tersebut (Corlett, 2011).
Berdasarkan permasalahan tersebut,
maka peneliti tertarik untuk melakukan 2.2. StrategiPengembangan Usaha
penelitian tentang “Strategi Pengembangan Strategi pengembangan usaha
Usaha Madu Dengan Pendekatan Business adalah meningkatkan volume produksi,
Model Canvas (Studi Kasus: UMKM Toko mempertahankan kualitas dan mutu
Pelawan di Desa Namang Kabupaten pelayanan kepada konsumen dan
Bangka Tengah). Berdasarkan latar distributor serta mengusahakan sertifikasi
belakang dan perumusan masalah makan organik, mempertahankan dan
tujuan dari penelitian ini adalah: meningkatkan upaya quality control
1. Mengidentifikasi model bisnis yang terhadap produk, memperluas jaringan
diterapkan di UMKM Toko Pelawan distribusi dan pemasaran, serta
dengan pendekatan Business Model meningkatkan upaya promosi produk dan
Canvas mengusahakan kemasan dan label produk
2. Memetakan strategi yang paling tepat untuk meningkatkan dan mempertahankan
bagi UMKM Toko Pelawan untuk loyalitas konsumen (Yanti, 2006).
mengembangkan usahanya dengan Strategi pengembangan usaha
pendekatan Business Model Canvas. adalah melakukan penetrasi pasar,
mempertahankan kualitas produk dan
2. TINJAUAN PUSTAKA meningkatkan mutu pelayanan kepada
2.1. Madu dan Lebah Madu konsumen, mengubah kemasan dan
Madu dapat mengalami perubahan melengkapi labelisasi pada produk,
bentuk dan mengandung senyawa tertentu melakukan pengembangan produk,
yang berasal dari tubuh lebah, kemudian melakukan efisiensi biaya, membina dan
disimpan pada sarang madu hingga mempertahankan hubungan baik dengan
mengalami proses pematangan (Evahelda et pemasok, meningkatkan kualitas
al, 2017). Menurut Badan Standarisasi sumberdaya manusia dalam kemampuan
Nasional (2013), madu adalah cairan alami manajemen pelatihan (Musfita, 2007).
umumnya mempunyai rasa manis yang Berdasarkan beberapa teori dari
dihasilkan oleh lebah madu(Apis sp.) dari para ahli disimpulkan bahwa strategi
sari bunga tanaman (flora nectar) atau pengembangan usaha merupakan
bagian lain dari tanaman. Lebah madu peningkatkan volume produksi,
memperoleh pakan nektar dan polen dari mempertahankan kualitas dan mutu
bunga tanaman yang dikumpulkan secara pelayanan kepada konsumen dan
kontinyu oleh lebah pekerja. Nektar distributor serta mengusahakan sertifikasi
merupakan cairan manis yang disekresikan organik, mempertahankan dan
oleh kelenjar nektaris tanaman yang dapat meningkatkan upaya quality control

117
Journal of Integrated Agribusiness, 1(2) 2019 : 115- 129 P-ISSN: 2656-3835 E-ISSN: 2686-2956

terhadap produk, memperluas jaringan 1. Customer Segments (Segmentasi


distribusi dan pemasaran, serta Pelanggan)
meningkatkan upaya promosi produk dan Menurut Osterwalder dan Pigneur
mengusahakan kemasan dan label produk (2015) blok bangunan segmen pelanggan
untuk meningkatkan dan mempertahankan menggambarkan sekelompok orang atau
loyalitas konsumen serta melakukan organisasi berbeda yang ingin dijangkau
penetrasi pasar, mempertahankan kualitas atau dilayani oleh perusahanan. Pelanggan
produk dan meningkatkan mutu pelayanan adalah inti dari setiap model bisnis tanpa
kepada konsumen, mengubah kemasan dan adanya pelanggan. Tanpa pelanggan (yang
melengkapi labelisasi pada produk, memberikan keuntungan), tidak ada
melakukanpengembanganproduk, satupun perusahaan yang dapat bertahan
melakukan efisiensi biaya, membina dan dalam jangka waktu yang lama. Dalam
mempertahankan hubungan baik dengan rangka memenuhi kepuasan pelanggan,
pemasok, meningkatkan kualitas perusahaan mengelompokkan pelanggan-
sumberdaya manusia dalam kemampuan pelanggan kebeberapa segmen yang
manajemen pelatihan. berbeda berdasarkan kesamaan kebutuhan,
kesamaan perilaku, dan lain-lain. Model
2.3. Business Model Canvas bisnis dapat diterapkan dalam berbagai
Business Model Canvas (BMC) salah perusahaan baik kecil maupun besar.
satu alat strategi yang digunakan untuk Terdapat beberapa tipe dari Customer
mendeskripsikan sebuah model bisnis dan Segments, yaitu: 1) Pasar Terbuka, 2) Pasar
menggambarkan dasar pemikiran tentang Ceruk, 3) Tersegmentasi, 4)
bagaimana organisasi menciptakan, Terdiversitifikasi, 5) Multipasar
memberikan, dan menangkap nilai. Business 2. Value Propositions (Proposisi Nilai)
Model Generation lebih populer dengan Menurut Osterwalder dan Pigneur
sebutan Business Model Canvas adalah suatu (2015) blok bangunan proporsi nilai
alat untuk membantu melihat lebih akurat menggambarkan gabungan antara produk
rupa usaha yang sedang atau kita akan dan layanan yang menciptakan nilai untuk
jalani. Mengubah konsep bisnis yang rumit segmen pelanggan spesifik. Menurut
menjadi sederhana yang ditampilkan pada Kottler (2006) dasar pemikiran yang
satu lembar kanvas berisi rencana bisnis diharapkan oleh pelanggan yaitu
dengan sembilan elemen kunci yang bagaimana mereka membeli suatu barang
terintegrasi dengan baik didalamnya atau jasa disebuah perusahaan, dengan
mencangkup analisis strategi secara internal mendapatkan nilai kepuasan tertinggi.
maupun ekternal perusahaan (Osterwalder, 3. Channels (Saluran)
2015). Channels atau saluran
Menurut Osterwalder dan Pigneur menggambarkan bagaimana sebuah
(2015), konsep business model canvas terdiri perusahaan berkomunikasi dan
dari Sembilan elemen yaitu value menjangkau segmen pelanggannya untuk
propositions, customer segments, customer menyampaikan proposisi nilai. Berdasarkan
relationship, channels, key resources, key jenisnya, Osterwalder dan Pigneur (2015)
activities, key partnership, cost structure, dan mengklasifikasikan saluran menjadi dua
revenue streams. Elemen tersebut dapat kategori yaitu saluran langsung dan saluran
membantu dalam merumuskan model tidak langsung. Kemudian saluran-saluran
bisnis suatu perusahaan dan merancang ide ini melewati sebagian atau seluruh lima fase
model bisnis yang inovatif bagi perusahaan. berikut. 1) Awareness, 2) Evalution, 3)
Berikut ini adalah penjelasan Purchase, 4) Delivery, 5) Aftersale.
mengenai The 9 building blocks: 4. Customer Relationships (Hubungan
Pelanggan)

118
Journal of Integrated Agribusiness, 1(2) 2019 : 115- 129 P-ISSN: 2656-3835 E-ISSN: 2686-2956

Customer relationships atau hubungan dijalankan oleh perusahaan akan berbeda


pelanggan menjelaskan tentang cara bergantung pada jenis model bisnisnya.
perusahaan membangun hubungan dengan Adapun Tim PPM Manajemen (2012),
pelanggannya. Adapun beberapa jenis membagi aktivitas kunci menjadi: a)
hubungan pelanggan yang dapat Produksi Aktivitas, b) Operasi Jasa, c)
diterapkan perusahaan adalah sebagai Platform atau Jaringan.
berikut: a) Personal Assistance (Bantuan 8. Key Partnerships (Mitra Utama)
personal), b) Dedicated Personal Assistance Menurut Osterwalder dan Pigneur
(Bantuan), c) Self Service (Swalayan), d) (2015) key partnership adalah mitra utama
Automated Service (Layananotomatis), e) dalam bisnis, misalnya supplier, sehingga
Communities (Komunitas), f) Co-creation model bisnis dapat berjalan. Perusahaan
(Kokreasi) menjalin kerja sama untuk beberapa alasan
5. Revenue streams (Arus Penerimaan) dan jalinan kerja sama menjadi landasan
Arus penerimaan menggambarkan dari beberapa model bisnis. Perusahaan
uang tunai yang dihasilkan perusahaan atas membuata liansi untuk mengoptimasi
produk atau jasa yang dibayarkan oleh model bisnisnya, mengurangi risiko, atau
konsumen. Untuk mengidentifikasi arus memperoleh sumberdaya.
penerimaan, perusahaan perlu mencaritahu 9. Cost structure (Struktur Biaya)
hal-hal yang membuat setiap segmen Menurut Osterwalder dan Pigneur
pelanggan bersedia untuk membayarnya. (2015) cost structure adalah komponen-
Adapun cara yang dapat digunakan komponen biaya yang digunakan supaya
perusahaan untuk membangun arus organisasi atau perusahaan berjalan sesuai
penerimaan antara lain melalui penjualan dengan model bisnisnya.
aset, biaya pemakaian, biaya berlangganan, Osterwalder dan Pigneur (2015)
pinjaman/penyewaan, lisensi, biaya komisi, mengatakan bahwa ada dua macam model
dan periklanan. Dalam setiap arus bisnis Cost Structure yaitu berdasarkan
penerimaan, memungkinkan diterapkannya biaya dan berdasarkan nilai tambah: a) Cost-
mekanisme penetapan harga yang berbeda driven, b) Value-driven. Menurut
yaitu mekanisme harga tetap dan Osterwalder dan Pigneur (2015) Cost
mekanisme harga dinamis. Structure memiliki beberapa karakteristik,
6. Key Resources (Sumber Daya Utama) antara lain: a) BiayaTetap, b) BiayaVariabel.
Menurut Osterwalder dan Pigneur
(2015) key resources menggambarkan aset- 2.4. Matriks SWOT
aset terpenting yang diperlukan agar Menurut Rangkuti (2013), Matriks
sebuah model bisnis dapat berfungsi. Setiap Tows atau SWOT adalah alat yang dipakai
model bisnis memerlukan sumberdaya untuk menyusun faktor-faktor strategis
utama. Sumberdaya utama ini membuat perusahaan. Matriks ini dapat
sebuah perusahaan dapat membentuk dan menggambarkan secara jelas bagaimana
menawarkan value propositions, peluang dan ancaman eksternal yang
mendapatkan pasar, mengawasi hubungan dihadapi perusahaan dapat disesuaikan
dengan segmen-segmen pasar, dan dengan kekuatan dan kelemahan yang
mendapatkan penghasilan. Key resources dimilikinya.
dapat berupa bendafisik, finansial, Berdasarkan beberapa teori dari para
intelektual, maupun manusia. ahli disimpulkan bahwa Analisis SWOT
7. Key Activities (Aktivitas Kunci) merupakan perangkat pencocokan yang
Aktivitas kunci menggambarkan hal penting yang membantu manajer
terpenting yang harus dilakukan mengembangkan empat tipe strategi:
perusahaan agar model bisnis dapat bekerja Strategi SO (Strengths-Opportunities), Strategi
dengan sukses. Setiap aktivitas kunci yang WO (Weaknesses-Opportunities), Strategi ST

119
Journal of Integrated Agribusiness, 1(2) 2019 : 115- 129 P-ISSN: 2656-3835 E-ISSN: 2686-2956

(Strengths-Threats), dan Strategi WT menjadi bagian baik langsung maupun


(Weaknesses-Threats) dan matriks ini dapat tidak langsung dari usaha menengah
menggambarkan secara jelas bagaimana atau usaha besar
peluang dan ancaman eksternal yang Usaha Menengah adalah usaha
dihadapi perusahaan dapat disesuaikan ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
dengan kekuatan dan kelemahan yang yang dilakukan oleh orang perseorangan
dimilikinya. atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan
2.5. Pengertian Usaha Mikro Kecil dan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
Menengah (UMKM) bagian baik langsung maupun tidak
UMKM adalah unit usaha produktif langsung dengan Usaha Kecil atau usaha
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh besar dengan jumlah kekayaan bersih.
orang perorangan atau Badan Usaha
disemua sektor ekonomi (Tambunan, 2012). 3. METODOLOGI PENELITIAN
Pengertian Usaha Menengah menurut Penelitian dilakukan di UMKM
Undang-undang Nomor 20 tahun 2008 Toko Pelawan Desa Namang Kabupaten
adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri Bangka Tengah. Penentuan lokasi penelitian
sendiri, yang dilakukan oleh orang dilakukan secara sengaja(purposive) dengan
perseorangan atau badan usaha yang bukan pertimbangan bahwa, UMKM Toko
merupakan anak perusahaan atau cabang Pelawan merupakan salah satu tempat
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau usaha madu yang telah memiliki brand
menjadi bagian baik langsung maupun tidak image yang baik di Desa Namang. Penelitian
langsung. Usaha Kecil atau usaha besar ini dilakukan dari bulan September 2018
yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp sampai dengan bulan Juli 2019. Metode
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) penelitian yang digunakan adalah metode
sampai dengan paling banyak Rp studi kasus.
10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) Tujuan penelitian yang pertama
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat dianalisis dengan menggunakan analisis
usaha; atau memiliki hasil pemasaran Business Model Canvas sedangkan tujuan
tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua penelitian yang kedua dianalisis dengan
milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan menggunakan analisis SWOT dikombinasi
paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima Business Model Canvas untuk memetakan
puluh milyar rupiah). strategi baru.
UMKM diatur berdasarkan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, 4.1. Pemetaan usaha madu dengan
dan Menengah. Definisi menurut UU No. Business Model Canvas di UMKM
20 Tahun 2008 tersebut adalah: Toko Pelawan saat ini
a. Usaha Mikro adalah usaha produktif 4.1.1. Customer Segments
milik orang perorangan dan/atau badan Customer Segments UMKM
usaha perorangan yang memenuhi TokoPelawanadalahwargaDesaNamang
kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dan sekitarnya, agen toko oleh-oleh yaitu
dalam Undang-Undang ini. Yuna Snack, Kartini, Halim, BTS (Bangka
b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi Tradisional Snack), Central Snack, dan
produktif yang berdiri sendiri, yang Gale-gale. Customer Segments UMKM Toko
dilakukan oleh orang perorangan atau Pelawan selanjutnya adalah wisatawan dan
badan usaha yang bukan merupakan masyarakat yang berada di luarkota.
anak perusahaan atau bukan cabang Adapun tipe Customer Segments di UMKM
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau Toko Pelawan menggunakan pasar terbuka

120
Journal of Integrated Agribusiness, 1(2) 2019 : 115- 129 P-ISSN: 2656-3835 E-ISSN: 2686-2956

merupakan mass market atau pasar terbuka facebook, dan whatsapp. Berdasarkan fasenya,
tidak mengelompokkan pelanggan dalam saluran pemasaran UMKM Toko Pelawan
berbagai kelompok atau segmen khusus terdiri dari fase saluran yang dijalankan
dikarenakan tidak menetapkan dalam UMKM Toko Pelawan adalah
berbagai kelompok atau segmen khusus sebagaiberikut:
(Kotler, 2005). UMKM Toko Pelawan 1. Awareness (membangun kesadaran) pada
menggunakan pasar terbuka karena UMKM UMKM Toko Pelawan dapat dengan
Toko Pelawan beranggapan bahwa semua memberikan promosi seperti
orang adalah pelanggan. memberikan promosi melalui sosial
4.1.2. Value Propositions media
Pada elemen ini nilai utama yang 2. Evaluation (evaluasi) didapat dari kritik
ditawarkan UMKM Toko Pelawan ini dan saran yang disampaikan pelanggan
adalah memiliki kemasan yang menarik sehingga dapat mengetahui kelemahan
dan memiliki brand. Selain itu, UMKM Toko UMKM Toko Pelawan
Pelawan ini sudah memiliki Sertifikat Halal 3. Purchase (membeli) yang dilakukan
dari MUI dan nomor PIRT. UMKM Toko UMKM Toko Pelawan yaitu pelanggan
Pelawan ini menghasilkan 2 jenis madu dapat membeli langsung di UMKM Toko
yaitu madu pahit (madu pelawan) dan Pelawan dan bisa melalui sosial media
madu manis (madu leting dan madu seperti Bukalapak, facebook, dan whatsapp.
rempudung), dan terjamin kemurniannya. 4. Jangkauan delivery (pengiriman) yang
Hal ini sejalan dengan Suranto (2007) dilakukan oleh UMKM Toko Pelawan
bahwa madu bersifat antibakteri, antiseptik sebatas daerah Namang saja.
menjaga luka, mempercepat penyembuhan 5. After sales (purnajual)yang diberikan
luka bakar akibat tersiram air mendidih dan UMKM Toko Pelawan kepada pelanggan
minyak panas. setelah melakukan pembelian yaitu
4.1.3. Channels anggota UMKM Toko Pelawan
UMKM Toko Pelawan menawarkan pelanggan nomor
menggunakan beberapa saluran pemasaran. handphone ataupun nomor whatsapp
Diantaranya melalui saluran pemasaran sebagai media komunikasi. UMKM Toko
langsung atau yang dikenal dengan personal Pelawan juga melayani pergantian
selling (pemasaran langsung). Hal ini sejalan barang dengan syarat barang tersebut
dengan pendapat Endah (2015) menyatakan ditemukan rusak atau cacat pada hari
bahwa personal selling merupakan alat yang yang sama.
paling efektif-biaya pada tahap proses 4.1.4. Customer Relationships
pembelian lebih lanjut, terutama dalam Customer relationships di UMKM
membangun preferensi, keyakinan, dan Toko Pelawan antara lain, hubungan antara
tindakan pembeli. Saluran publisitas pelanggan dan karyawan harus terjalin
(pameran), UMKM Toko Pelawan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa
dilakukan sebanyak 3 kali sampai 5 kali per hubungan yang terbentuk yaitu hubungan
bulan. Mengikuti acara pameran di personal assistance. Personal assistance adalah
berbagai daerah seperti Jakarta, Yogyakarta, hubungan yang berdasarkan pada interaksi
Bandung, Belitung dan lain sebagainya. antara pelanggan dan karyawan yang
Saluran terakhir adalah dengan saluran melayani. Pelanggan yang ingin membeli
tidak langsung atau pemasaran daring madu di UMKM Toko Pelawan ada yang
(online marketing), melalui saluran ini melayani yaitu bagian pemasaran. Setelah
UMKM Toko Pelawan dapat menjual konsumen membeli produk madu di
produknya kepada konsumen akhir UMKM Toko Pelawan dengan selang
maupun mensuplai produk kepada agen beberapa hari, maka pemilik akan
melalui media sosial seperti Bukalapak, menanyakan pendapat konsumen akan

121
Journal of Integrated Agribusiness, 1(2) 2019 : 115- 129 P-ISSN: 2656-3835 E-ISSN: 2686-2956

produk yang dijual apakah memiliki istimewa kepada palanggan contohnya


kekurangan dalam produk tersebut. Kalau memberikan persenan setiap hari penting
pun produk madu yang dijual tersebut seperti tahun baru imlek bagi agen yang
terjadi kesalahan seperti adanya kepalsuan berbudaya China, ataupun memberi THR
atau pengoplosan madu maka pihak dari bagi agen beragama islam di bulan
UMKM Toko Pelawan akan memberikan Ramadhan tepat sebelum hari raya idul
garansi pengembalian produk dan di ganti fitri. Hubungan pemilik dengan supplier
dengan produk madu yang lain. kemasan dan supplier bahan baku terjalin
Selain itu, UMKM Toko Pelawan baik. Hubungan yang dimaksud ialah
juga memberikan layanan jasa antar UMKM Toko Pelawan memberikan
(delivery) dimana pelanggan dapat perlakuan istimewa kepada palanggan
memesan madu yang dijual di UMKM Toko contohnya memberikan persenan setiap hari
Pelawan itu akan diantarkan tanpa datang penting seperti tahun baru imlek bagi agen
langsung ke UMKM Toko Pelawan bisa yang berbudaya China, ataupunmemberi
memesan melalui media sosial seperti THR bagi agen beragama islam di bulan
Bukalapak, Fecebook, whatsapp dan via Ramadhan tepat sebelum hari raya idul fitri
telepon. Produk pesanan khusus luar yang mana supplierkemasan dan supplier
daerah desa Namang maupun di luar bahan baku ini bersifat berkelanjutan.
Bangka Belitung melalui jasaantar JNE, Tanpa adanya supplier kemasan dan supplier
biayanya di tanggung oleh pelanggan dan bahan baku maka UMKM Toko Pelawan
tahap pembayarannya menggunakan akan sulit untuk memenuhi permintaan
transfer melalui Bank atau kartu debit, madu pada hari-hari tertentu seperti bulan
pembayaran akan dilakukan oleh Ramadhan dan lain-lainnya. Hal ini sejalan
pelanggan sebelum barang pesanan akan dengan Babun (2005) menyatakan bahwa
dikirim. persenan bukan hadiah mewah yang
Pelanggan dapat memberikan kritik dibungkus dengan hiasan cantik, persenan
dan saran untuk produk-produk yang hanya hadiah barang yang tergolong murah
ditawarkan oleh UMKM TokoPelawan. dengan bungkus sekedarnya. Meski
Dengan adanya kritik dan saran yang demikian persenan menuntut banyak
diberikan, UMKM Toko Pelawan bisa harapan dari pemberi kepada penerima,
mengevaluasi apakah cara-cara yang terutama harapan loyalitas.
selama ini mereka gunakan sudah benar 4.1.5. Revenue Streams
atau tidak. Tentunya kritik dan saran Elemen ini menggambarkan
tersebut bisa membantuk UMKM Toko bagaimana organisasi memperoleh uang
Pelawan untuk lebih berkembang lagi dan dari customer segment. Adapun pendapatan
menjadi lebih baik dari sebelumnya. di UMKM Toko Pelawan mencakup dari
UMKM Toko Pelawan selalu dapat beberapa sumber. Sumber pendapatan
menerima semua kritikan dari pelangganya UMKM Toko Pelawan terdiri dari:
serta diadakan pemberian doorprize untuk 1. Penjualan produk madu
menjalin hubungan yang baik bagi 2. Biaya penggunaan jasa pengiriman,
pelanggan baru dan pelanggan lama, berupa tarif pengiriman barang
pemberian doorprize ini dilakukan 3 kali 3. Biaya penitipan barang yang dijual di
dalam setahun adapun doorprize dijanjikan UMKM Toko Pelawan, berupa beras,
adalah 1 sampai 2 botol madu ukuran 600 lada, teh, jamur.
ml. Sehingga sekarang ini, UMKM Toko
Hubungan pemilik dengan agen Pelawan berhasil mendapatkan pemasukan
pengusaha oleh-oleh terjalin dengan baik, dari penjualan produk madu, biaya
hubungan yang dimaksud ialah UMKM penggunaan pengiriman barang, dan biaya
Toko Pelawan memberikan perlakuan penitipan barang tersebut. Hal ini sejalan

122
Journal of Integrated Agribusiness, 1(2) 2019 : 115- 129 P-ISSN: 2656-3835 E-ISSN: 2686-2956

dengan Martani (2015) menyatakan bahwa terhadap madu yang ditawarkan.


pendapatan adalah penghasilan yang Menurut Pasal 1 Undang-Undang No. 15
berbeda-beda seperti penjualan (sales), Tahun 2001 yang di maksud dengan
pendapatan jasa (fess), bunga (interest), merek adalah tanda yang berupa
devinden (dividend), dan royalty (royalty). gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-
4.1.6. Key Resources angka, susunan warna atau kombinasi
Key Resources UMKM Toko Pelawan dari unsur-unsur tersebut yang memiliki
dapat dikelompokkan sebagai berikut: daya pembeda dan digunakan dalam
a. Sumber daya Fisik kegiatan perdagangan barang atau
Sumber daya Fisik meliputi jasa.Sumber daya Manusia
bangunan yang digunakan UMKM Toko Sumberdayamanusia di UMKM
Pelawan adalah Toko untuk melakukan TokoPelawan, meliputi karyawan yang
proses pemasaran serta proses produksi. bekerja di UMKM TokoPelawan. Sumber
Adapun peralatan yang digunakan ialah daya manusia yang ada di UMKM Toko
wadah penyimpanan madu seperti Pelawan sesuai dengan yang ada di struktur
dandang berukuran besar, pengatur suhu organisasi, yaitu bagian pemilik, bagian
rungan untuk menjaga kualitas madu sekretaris, bagian bendahara, bagian
seperti air conditioner (AC), sarana pengelola hutan, bagian produksi, dan
transportasi seperti mobil dan motor, bagian pemasaran.
menggunkan mobil dan motor untuk 4.1.7. Key Activities
mengantar produk madu keagen, kulkas Adapun aktivitas kunci yang
yang digunakan untuk menguji kemurnian dilakukan UMKM Toko Pelawan terbagi
madu, kemudian bantuan teknologi dari menjadi dua, yaitu:
pemerintah yang ada di UMKM Toko a. Aktivitas produksi
Pelawan ialah mesin pemeras madu ternak Aktivitas produksi adalah segala
namun mesin ini belum sama sekali jenis kegiatan yang dilakukan dalam proses
digunakan karena mesin ini tidak cocok memproduksi sampai memasarkan produk
untuk lebah madu hutan. madu di UMKM Toko Pelawan, mulai dari
b. Sumberdaya Finansial persiapan bahan baku yaitu madu murni
Sumberdayafinansial yang ada di yang meliputi penyortiran kualitas bahan
UMKM TokoPelawan, meliputi sumber baku murni atau tidaknya madu yang
dana permodalan tanpa adanya modal dipakai hingga ke proses pengemasan
tentunya akan sulit untuk mengembangkan produk, pengemasan dimulai dari
usaha madu di UMKM Toko Pelawan, memasukkan madu kedalam botol,
lebah madu tanpa adanya lebah madu kemudian ditutup dengan tutup botolnya
maka akan sulit mendapatkan madu untuk setelah itu masukkan kedalam kemasan
di produksi, dan hutan sangat berperan kotak. Kemudian dilanjutkan proses
penting di usaha ini karena tanpa adanya pemasaran merupakan segala bentuk
hutan maka lebah dan tanaman yang akan kegiatan di UMKM Toko Pelawan dalam
di ambil nektarnya oleh lebah maka akan upaya menjual produk madu, mulai dari
sia-sia, serta tanpa adanya hutan maka mepromosikan produk, penjualan hingga
lebah sulit di temukan karena lebah yang pengiriman produk kepelanggan.
digunakan oleh UMKM Toko Pelawan ialah b. Operasi jasa
lebah hutan atau Apis Dorsata. Operasi jasa di UMKM Toko
c. Sumberdaya Intelektual Pelawan meliputi segala aktivitas yang
d. Sumberdaya intelektual yang ada di membantu mengatasi masalah konsumen,
UMKM Toko Pelawan, meliputi merek seperti yang di terapkan di UMKM Toko
dagang dengan adanya merek maka Pelawan yaitu setelah konsumen
akan susah menarik minat masyarakat melakukan pembelian produk, owner

123
Journal of Integrated Agribusiness, 1(2) 2019 : 115- 129 P-ISSN: 2656-3835 E-ISSN: 2686-2956

menawarkan pelanggan nomor handphone Jerigen yang digunakan ialah jerigen yang
ataupun nomor whatsapp sebagai media berukuran 20 liter sehingga dalam satu
komunikasi. UMKM Toko Pelawan juga bulan UMKM Toko Pelawan menghasilkan
melayani pergantian barang dengan syarat 180 liter.
barang tersebut ditemukan rusak atau cacat Akan tetapi, selain melakukan
pada hari yang sama. pemanenan sendiri UMKM Toko Pelawan
juga mendapatkan madu dari tempat lain
4.1.8. Key Partnerships seperti Desa Kundi dengan harga beli madu
Hubungan kemitraan yang manis sebesar Rp.60.000 dan harga madu
dibangun UMKM Toko Pelawan adalahKey pahit sebesar Rp. 150.000. Madu yang
Partnerships di UMKM TokoPelawan yang dihasilkan di UMKM Toko Pelawan dijual
dibentuk adalah kerjasama dengan supplier menggunakan botol berukuran 600 ml,
bahan baku seperti madu murni. Supplier sehingga dari 180 liter akan menghasilkan
kemasan seperti botol, tutup botol, kotak 300 botol madu pahit dan manis. Harga
kemasan, serta kerjasama dengan beberapa satu botol madu manis di UMKM Toko
pengusaha toko oleh-oleh seperti Yuna Pelawan sebesarRp. 80.000 sehingga dari
Snack, Kartini, Halim, BTS, Central Snack, 300 botol madu manis akan memperoleh
Gale-gale sebagai agen yang berlokasi di penerimaan sebesar Rp 24.000.000.
Pangkalpinang. sedangkan harga madu pahit di UMKM
4.1.9. Cost Structure Toko Pelawan sebesar Rp. 200.000 sehingga
Adapun biaya yang ditanggung oleh dari 300 botol madu pahit akan
UMKM Toko Pelawan dibedakan menjadi memperoleh penerimaan sebesar Rp
biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap 60.000.000. Jadi jumlah keseluruhan
meliputi biaya listrik, air, gaji karyawan, penerimaan madu manis dan madu pahit
biaya memperpanjang izin BPOM MUI dan yang diperoleh UMKM Toko Pelawan
alat produksi. Sedangkan biaya variable dalam satu bulan sebesar Rp 84.000.000.
meliputi biaya pembelian bahan baku
utama (madu), kemasan botol, kemasan 4.2. Analisis SWOT
kotak, dan biaya pengiriman barang. Biaya-
Adapun analisis SWOT terhadap
biaya tersebut digunakan selama kegiatan
produksi madu. UMKM Toko Pelawan sembilan elemen Business Model Canvas
melakukan pemanenan sebanyak 3 kali dapat dilihat pada Tabel 1.
dalam satu bulan dan menghasilkan madu
sebanyak 18 jerigen yang terdiridari 9
jerigenmadumanis dan 9 madupahit.
Tabel 1. Matriks SWOT
KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)
1. Agen membantu dalam pemasaran 1. Membutuhkan biaya lebih dalam
produk proses distribusi
2. Lokasi UMKM Toko Pelawan 2. Masih menggunakan satu jenis
Strategis lebah madu liar
3. Bermanfaat bagi kesehatan 3. Promosi produk dengan cara
IFAS personal selling
4. Kemurnian produk madu terjamin
5. Promosi menggunakan media sosial 4. Tidak melakukan diversivikasi
dan pameran produk madu
6. Memiliki mitra kerja 5. Peralatan yang masih tradisional
7. Produk madu sudah di yakini oleh 6. Keterbatasan modal usaha
konsumen 7. Belum sesuai SOP
8. Proses pengemasan cepat 8. Menjalin hubungan mitra tanpa
9. Proses produksi tidak memerlukan menggunakan kontrak kerja
biaya besar 9. Biaya yang besar untuk
pengembangan fasilitas dan sulit
diprediksi
EFAS

124
Journal of Integrated Agribusiness, 1(2) 2019 : 115- 129 P-ISSN: 2656-3835 E-ISSN: 2686-2956

PELUANG (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)


1. Tersedianya toko oleh-oleh dan 1. Meningkatkan jumlah produksi 1. Melakukan peminjaman modal
tempat wisata lokal madu (S5,S6, S7, S9, O1, O3, O4) usaha pada instansi keuangan
2. Tersedianya sosial media dan 2. Meningkatkan promosi produk (W1, W2,O3)
Online Shop madu ke semua toko oleh-oleh dan 2. Menambah jumlah jenis lebah
3. Memiliki peluang dalam menerima lainnya (S1, S6, S8, O1, O2, O4, madu (W2, W4, O1, O2, O4)
bantuan pemerintah O5) 3. Menambah jumlah rumah sarang
4. Dapat diterima disemua kalangan 3. Menjaga kualitas dan mutu produk madu (W2, O3, )
5. Dapat menambah agen distributor madu saat ini (S4, S7, O4) 4. Promosi dan pemasaran
dalam pemasaran menggunakan media sosial dan
Online Shop (W3, O1, O2)
5. Melakukan pelatihan kerja bagi
para anggota UMKM (W2, W7,
W9, O3)
6. Membuat kontrak kerja sama
tertulis yang sah secara hukum
(W8, O3)
ANCAMAN (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)
1. Produk kompetitor relatif lebih 1. Mempromosikan kelebihan 1. Mempelajari dan menciptakan
murah dan kemasan menarik yang dimiliki produk madu peralatan yang lebih modern (W5,
2. Keaslian madu sulit dibedakan UMKM Toko Pelawan (S3, S4, T5)
3. Kompetitor yang menawarkan S5, S7, T1, T3, T6, T7) 2. Menciptakan produk olahan
produk serupa 2. Mendirikan gerai madu khusus berbahan dasar madu (W4, T3,
4. Fluktuasi harga T4, T7)
yang lebih menarik (S6, S7, T2,
5. Kompetitor sudah menggunakan 3. Membuat kartu member untuk
T3, T6)
alat yang lebih modern dan para langganan ( W3, T1, T2, T4,
periklanan dalam promosi 3. Menjaga stabilitas harga madu T6)
6. Perpindahnya para agen, supllier (S1, S9, T1, T4)
kemasan, dan supplier bahan baku
ke pengusaha madu lainnya
Sumber: Olahan Data Primer, 2019
4.3. PerbaikanBusiness Model Canvas di
UMKM TokoPelawan
AdapunPerbaikan Business Model
Canvas di UMKM TokoPelawandapatdilihat
pada Gambar 2.

Key patnerships Key activities Value propositions Customer Customer


1. Supplier 1. Produksi 1. Manfaat produk reationship segment
kemasan 2. Pemasaran madu manis 1. Karyawan 1. Agen toko
2. Supplier bahan dan pahit dengan oleh-oleh
Perbaikan
baku 2. Produk terjamin pelanggan 2. Wisatawan
1. Bagian
3. Agen toko kemurniannya 2. Pemilik dan warga
pemasaran
oleh-oleh Perbaikan dengan agen sekitar
diperlukan
1. Membuat gerai 3. Pemilik
Perbaikan lagi
yang lebih dengan
1. Membuat pelatihan Perbaikan
menarik & supplier
kontrak kerja 2. Menambah 1. Jumlah agen
nyaman kemasan dan
sama tertulis karyawan perlu
2. Membuat Kartu supplier bahan
yang sah bagian ditambahkan
member baku
secara hukum pemasaran
yang 3. Menambah Perbaikan
memilikibak sarang & lebah 1. Tetap
at IT madu ternak menjaga
4. Memodifikasi hubungan
ukuran yang terjalin
kemasan
produk

Perbaikan 125
1. Memerlukka
n tambahan Perbaikan
modal 1. Membuat
Journal of Integrated Agribusiness, 1(2) 2019 : 115- 129 P-ISSN: 2656-3835 E-ISSN: 2686-2956

Key resources Channel


1. Fisik 1. Personal
2. Manusia selling.
3. Finansial 2. Saluran
4. Intelektual Publisitas
3. Online
marketing
4.

Cost structure Revenue streams


1. Biaya operasional produksi 1. Penjualan produk olahan madu
2. Gaji karyawan
3. Biaya pengiriman barang

Perbaikan Perbaikan
1. Peminjaman modal usaha 1. Menambah varian ukuran kemasan
Sumber :Olahan Data Primer, 2019
Gambar 2. Perbaikkan Sembilan elemendasarBusiness Model Canvasdi UMKM TokoPelawan.

Berdasarkan Gambar 2 dapat Pelawan, dan menciptakan produk olahan


dijelaskan bahwa perbaikan sembilan berbahan dasar madu.
elemen dasar Business Model Canvas di c. Channels
UMKM Toko Pelawan terdiri dari: Channels pada UMKM Toko
a. Customer Segments Pelawan yaitu melalui personal selling dapat
Customer Segments UMKM Toko dilakukan dengan menambah media
Pelawan diperlukan penambahan agen lagi promosi, seperti penambahan brousur,
karena agen di UMKM Toko Pelawan masih kartu nama, spanduk, standing banner.
tergolong sedikit yaitu berjumlah 6 agen. d. Customer Relationships
Maka, segmen pelanggan yang paling Customer Relationships UMKM Toko
memungkinkan untuk dilakukan ialah Pelawan harus tetap menjaga hubungan
menambah jumlah agen. Hal ini karena dengan pelanggan, supplier kemasan,
dalam mengembangkan usaha madunya supplier bahan baku dan agen.
dengan adanya bantuan dengan cara e. Revenue Streams
menambah jumlah agen supaya alternatif Revenue Streams UMKM Toko
pemanfaatan kekuatan seperti bantuan agen Pelawan menambah sumber pendapatan
dalam melakukan pemasaran produk. dari menambah bentuk dan varian ukuran
b. Value Propositions kemasan.
UMKM Toko Pelawan hendaknya f. Key Resources
meningkatkan value propositions yang ada Key Resources di UMKM Toko
saat ini yaitu membuat gerai lebih menarik Pelawan yang harus dikembangkan
dan nyaman untuk konsumen serta antaranya Sumberdaya Finansial meliputi
membuat kartu mamber, menambah rumah sumber dana permodalan tanpa adanya
sarang lebah, jenis lebah ternak, pelatihan modal tentunya akan sulit untuk
kerja bagi para anggota UMKM Toko mengembangkan usaha madu di UMKM
Toko Pelawan, lebah madu tanpa adanya

126
Journal of Integrated Agribusiness, 1(2) 2019 : 115- 129 P-ISSN: 2656-3835 E-ISSN: 2686-2956

lebah madu maka akan sulit mendapatkan bisnis yang menawarkan produk madu
madu untuk di produksi maka di yang telah memiliki brand image di
perlukanlah tambahan madu ternak. kalangan masyarakat dan terjamin
Sumber daya Manusia di UMKM Toko kemurniannya. Secara keseluruhan,
Pelawan diperlukan pelatihan bagi anggota usaha yang dijalankan UMKM Toko
atau karyawan supaya memiliki tenaga Pelawan telah memenuhi kesembilan
kerja yang terampil, dan tambahan tenaga elemen dari Business Model Canvas
kerja di bagian pemasaran yang memiliki sehingga setiap bisnis akan memiliki 9
kriteria mampu mempengaruhi orang lain elemen ini. Akan tetapi, Business Model
serta berwawasan di dalam Information and Canvas yang diterapkan oleh UMKM
Technology (IT). Toko Pelawan masih kurang efektif
g. Key Activities dalam mengembangkan usaha madunya.
Aktivitas kunci yang dilakukan Hasil evaluasi Business Model Canvas
UMKM Toko Pelawan diperlukan pelatihan dengan analisis SWOT menunjukkan
kepada para karyawan khususnya kondisi model bisnis di UMKM Toko
karyawan di bagian pemasaran. Pelatihan Pelawan saat ini masih memiliki
yang dimaksud ialah pelatihan di bagian kelemahan, seperti kekurangan agen,
pembukuan, periklanan, dan diharapkan di menambah jenis lebah madu,
bagian pemasaran menambah karyawan menambah rumah sarang lebah madu,
yang memang memiliki bakat dalam IT. membuat kartu member untuk para
h. Key Partnerships pelanggan, melakukan pelatihan kerja,
Pihak yang bekerjasama dengan kekurangan modal usaha, belum
UMKM TokoPelawan diperlukan membuat memiliki bentuk dan ukuran kemasan
kontrak kerja sama tertulis yang sah secara yang bervariasi, belum adanya pelatihan
hukum bertujuan meningkatkan hubungan bagi anggota atau karyawan, belum
yang baik yang sudah terjalin dalam adanya kerja sama tertulis yang sah
bekerjasama dengan mitra. secara hukum.
i. Cost Structure 2. Alternatif strategi yang telah di
Struktur biaya yang ditanggung oleh rumuskan menghasilkan perubahan
UMKM Toko Pelawan untuk model bisnis UMKM Toko Pelawan
mengantisipasi besarnya biaya dalam bentuk pemetaan perbaikan
pengembangan, UMKM Toko Pelawan Business Model Canvas seperti menambah
diperlukan peminjaman modal usaha agen, menambah jenis lebah madu,
supaya UMKM Toko Pelawan terbantu menambah rumah sarang lebah madu,
dalam permodalan untuk mengembangkan membuat kartu member untuk para
usahanya baik dari segi biaya proses pelanggan, perlu penambahan modal
distribusi, penambahan jenis lebah ternak usaha, perlu memodifikasi bentuk dan
dan sarangnya, teknologi dalam proses ukuran kemasan yang bervariasi,
pemasaran, proses produksi, dan proses melakukan pelatihan bagi anggota atau
pemanenan. karyawan, perlu adanya kerja sama
tertulis yang sah secara hukum.
5. SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan 5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat Berdasarkankesimpulan yang
disimpulkan bahwa: didapatdarihasilpenelitian,
makaadabeberapahal yang
1. Berdasarkan hasil identifikasi elemen dapatpenelitikemukakansebagai saran,
Business Model Canvas, UMKM Toko yakni:
Pelawan sudah menerapkan suatu model

127
Journal of Integrated Agribusiness, 1(2) 2019 : 115- 129 P-ISSN: 2656-3835 E-ISSN: 2686-2956

1. Upaya mengembangkan usaha di


UMKM Toko Pelawan untuk dilakukan Abrol, D. P. 2011. Foraging. In: Honeybees
ialah menambah jumlah agen, of Asia. R. Hepburn and Sarah E.
menambah jenis lebah madu, Radolf (Eds). Springer, Berlin
menambah rumah sarang lebah madu, Heidelberg. pp. 257-292.
membuat kartu member, dan Badan StandarisasiNasional. 2004.
diperlukan pembukuan yang sesuai Stadarisasi Nasional: Tata Cara
dan rinci setiap harinya pemasukkan Pengambilan Contoh dalam Rangka
dan pengeluaran. Pemantauan Kualitas Pada Suatu
2. Upaya dalam meningkatkan produksi Daerah Pengaliran Sungai. SNI-03-
di UMKM Toko Pelawan dapat 7016-2004.
dilakukan dengan melakukan pelatihan Babun, Suharto. 2005. KepuasanKonsumen
kerja bagi para anggota UMKM Toko dan Loyalitas Pelanggan. Universitas
Pelawan, penambahan jenis lebah Kristen Petra.
madu, rumah sarang lebah madu, dan Corlett, R. T. 2011. Honeybees in natural
perlu menciptakan produk olahan ecosystems. In: Honeybees of Asia. R.
berbahan dasar madu yang dapat Hepburn and Sarah E. Radolf (Eds).
dinikmati sesuai dengan minat Springer, Berlin Heidelberg. pp.
konsumen untuk mencegah stock yang 215225.
menumpuk. Dwi, Martani. 2015. Akuntansi Keuangan
3. Upaya membuat kontrak kerja sama Menengah Berbasis PSAK. Jakarta:
yang sah secara hukum dengan para Salemba Empat.
mitra UMKM Toko Pelawan untuk Endah, Saptutyningsih. 2015. Preferensi
mengantisipasi berhentinya bermitra Individu Terhadap Pengobatan
dengan UMKM Toko Pelawan secara Tradisional Di Indonesia. Universitas
tiba-tiba, serta diharapkan dapat Muhammadiyah Yogyakarta.
bermitra secara berkelanjutan. Evahelda, FilliPratama, NuraMalahayati,
4. Upaya membantu dalam permodalan dan Budi Santoso. 2017. Sifat Fisik
UMKM Toko Pelawan dapat dilakukan dan Kimia dari Nektar Pohon Karet di
dengan melakukan peminjaman modal Kabupaten Bangka Tengah, Indonesia.
usaha ke instansi keuangan. JurnalAgritech.

Daftar Pustaka
Osterwalder A, Pigneur Y. 2015. Business Organik di Pertanian Organik
Model Generation. Jakarta (ID): PT Elex “Kebonku”. Skripsi Fak. PertaniaIPB.
Media Komputindo. Bogor.
Rangkuti, Freddy. 2013. Teknik Membedah
Kasus Bisnis Analisis SWOT Cara
Perhitungan Bobot, Rating, dan
OCAL. Penerbit PT. Gramedia
Pustaka Umum. Jakarta.
Standar Nasional Indonesia (2013). Madu.
SNI 01-3545-2013.
Undang-Undang nomor 20 tahun 2008
tentang Usaha Mikro Usaha Kecil dan
Usaha Menengah. Kemeneterian
Negara Koperasi dan UMKM. Jakarta.
Yanti, Mayzar. 2006. Strategi
Pengembangan Usaha Sayuran

128

You might also like