You are on page 1of 10

Analisis Penerapan Dietary Approaches to Stop Hypertension

(DASH) pada Penderita Hipertensi


Rana Salsabila
Prodi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
ranasalsabila15@gmail.com

Abstract.
Hypertension is an increase in systolic blood pressure of more than 140 mmHg and a diastolic
blood pressure of more than 90 mmHg on two measurements with an interval of five minutes in
a state of adequate rest. Of the two nutritionists that have been interviewed by author, both of
them gave the same opinion about the DASH daily diet, which is that it is a diet that focuses on
reducing salt and saturated fat consumption, and also increases consumption of foods with high
potassium, calcium, magnesium, and fiber level, where this diet can reduce high blood pressure.
Proof that the DASH daily diet can reduce and maintain blood pressure stability for
hypertensive patients can be seen in the two hypertensive patients that have been interviewed by
author. Both of them claimed that they have received education about the DASH from doctors
who handled them and they have applied the concept of the DASH in their daily lives. And it can
be seen that their blood pressure slowly dropped and rarely relapsed after applying this diet.
Both of them even admitted that in the last three months, their hypertention had never relapsed
again. This can be evidence that the DASH daily diet can be effective in reducing and
maintaining blood pressure stability for people with hypertension. For this reason, the author
suggest the importance of educating hypertensive patients on the DASH, as well as direct
supervision from the family regarding the discipline of sufferers in implementing the DASH
daily diet.

Keywords: DASH, diet, hypertention

1. PENDAHULUAN
Sampai saat ini hipertensi masih menjadi masalah serius baik dalam kancah
nasional maupun internasional. WHO dan ISH (2003) menyatakan bahwa hipertensi
diestimasikan menjadi 4,5% penyebab penyakit pokok secara global dan menjadi masalah
umum di Negara-negara berkembang.
Data World Health Organization (WHO) tahun 2011 menunjukkan satu milyar
orang di dunia menderita hipertensi, 67% diantaranya merupakan masyarakat di negara
berkembang yang berpenghasilan rendah sampai sedang. Prevalensi hipertensi akan terus
meningkat drastis dan diprediksi pada tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh
dunia terkena hipertensi. Selama ini diketahui hipertensi telah mengakibatkan kematian
sekitar 8 juta orang setiap tahun, dimana 1,5 juta kematian terjadi di Asia Tenggara yang
33,33% populasinya menderita hipertensi sehingga dapat menyebabkan peningkatan beban
biaya kesehatan.
Selain itu hipertensi banyak terjadi pada umur 35-44 tahun (6,3%), umur 45-54
tahun (11,9%), dan umur 55-64 tahun (17,2%). Sedangkan menurut status ekonominya,
proporsi hipertensi terbanyak pada tingkat menengah bawah (27,2%) dan menengah
(25,9%).
Menurut National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) tahun
2017, di Amerika selama tahun 2015-2016, prevalensi hipertensi di antara orang dewasa
adalah 29,0% dan serupa di antara pria (30,2%) dan wanita (27,7%). Prevalensi hipertensi
terkontrol adalah 48,3% dan meningkat dengan bertambahnya usia untuk pria tetapi tidak
untuk wanita. Dari 1999 hingga 2016, prevalensi hipertensi tidak berubah. Untuk hipertensi
terkontrol, prevalensi meningkat dari 1999 hingga 2010 tetapi kemudian tidak berubah
hingga 2016.
Sementara itu di Indonesia, pada tahun 2018, Riskesdas menunjukkan bahwa angka
hipertensi di Indonesia untuk usia delapan belas tahun ke atas sebesar 8,4%. Disamping itu,
hipertensi paling banyak terjadi pada usia 75 tahun ke atas (69,5%) dan lebih banyak terjadi
pada perempuan (36,9%) dibandingkan laki-laki (31,3%).
Hipertensi sendiri, yang lebih dikenal dengan sebutan darah tinggi, adalah
peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih
dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
cukup istirahat/tenang (Kemenkes, 2014). Hipertensi merupakan manifestasi gangguan
keseimbangan hemodinamik sistem kardiovaskular, yang mana patofisiologinya adalah
multifaktor, sehingga tidak bisa diterangkan dengan hanya satu mekanisme tunggal.
Menurut Kaplan, hipertensi banyak menyangkut faktor genetik, lingkungan, dan pusat-
pusat regulasi hemodinamik (Setiati S. et al., 2017).
Yang termasuk sebagai penderita hipertensi adalah orang-orang yang memiliki
tekanan darah yang sudah memasuki fase hipertensi pada suatu guideline tertentu. Beberapa
diantaranya seperti yang akan disertakan berikut ini.

Tabel 1. Klasifikasi Hipertensi menurut WHO

Kategori Sistol (mmHg) Diastol (mmHg)


Optimal < 120 < 80
Normal < 130 < 85
Tingkat 1 (hipertensi ringan) 140-159 90-99
Sub grup : perbatasan 140-149 90-94
Tingkat 2 (hipertensi sedang) 160-179 100-109
Tingkat 3 (hipertensi berat) ≥ 180 ≥ 110
Hipertensi sistol terisolasi ≥ 140 < 90
Sub grup : perbatasan 140-149 < 90

Tabel 2. Klasifikasi Hipertensi menurut Joint National Committee 7

Kategori Sistol (mmHg) Dan/atau Diastole (mmHg)


Normal <120 Dan <80
Pre hipertensi 120-139 Atau 80-89
Hipertensi tahap 1 140-159 Atau 90-99
Hipertensi tahap 2 ≥ 160 Atau ≥ 100

Tabel 3. Klasifikasi Hipertensi Hasil Konsensus Perhimpunan Hipertensi Indonesia

Kategori Sistol (mmHg) Dan/atau Diastole (mmHg)


Normal <120 Dan <80
Pre hipertensi 120-139 Atau 80-89
Hipertensi tahap 1 140-159 Atau 90-99
Hipertensi tahap 2 ≥ 160 Atau ≥ 100
Hipertensi sistol
≥ 140 Dan < 90
terisolasi

Salah satu faktor penting yang menyebabkan seseorang menderita hipertensi adalah
gaya hidup yang tidak sehat. WHO (2013) menyebutkan bahwa empat non-communicable
disease (penyakit kardiovaskular (jantung, hipertensi, dan gagal jantung), kanker, penyait
respiratori kronik, dan diabetes) disebabkan oleh empat faktor perilaku, yaitu penggunaan
tembakau, diet yang tidak sehat, kurangnya aktivitas, dan penggunaan alkohol yang
merusak. Manimunda, Sugunan, Benagal, Balakhrisna, Rao, dan Pesala (2010) menyatakan
bahwa faktor-faktor risiko terjadinya hipertensi yang berkaitan dengan gaya hidup
diantaranya adalah diet, diet garam, serat, lemak jenuh, lemak trans, aktivitas fisik, dan
stres.
Salah satu diet yang direkomendasikan oleh National Institute of Health dan
National, Heart, Lung, and Blood Institute (2006) adalah pengaturan diet makan harian
DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension). DASH adalah diet yang berfokus pada
pengurangan konsumsi garam serta lemak jenuh, dan juga meningkatkan konsumsi
makanan dengan kadar kalium, kalsium, magnesium, serta serat yang tinggi.

2. METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan pada kondisi objek yang alami,
peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, data
yang dihasil¬ kan bersifat deskriptif, analisis data dilakukan secara induktif, dan penelitian
ini lebih menekankan makna daripada generalisasi (Sedarmayanti dan Hidayat, 2011: 33).
Sementara itu, metode penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang
menggambarkan atau melukiskan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak
atau sebagaimana adanya (Nawawi dan Martini, 1996:73). Penelitian deskriptif kualitatif
berusaha mendeskripsikan seluruh gejala atau keadaan yang ada, yaitu keadaan gejala
menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Mukhtar, 2013: 28).
Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara mengenai diet harian DASH
terhadap dua orang responden berstatus pasien hipertensi. Penulis juga melakukan diskusi
dan wawancara dengan dua orang ahli gizi mengenai topik ini.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil
Berdasarkan kepentingan penelitian ini, penulis melakukan wawancara dengan dua
pasien hipertensi. Pasien pertama yang penulis wawancara berinisial P1 yang berusia 71
tahun dengan riwayat hipertensi semenjak 14 tahun yang lalu. Pasien selanjutnya berinisial
P2 yang berusia 51 tahun. Beliau memiliki riwayat hipertensi sejak dua tahun yang lalu.
Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa kedua pasien tersebut telah
mendapatkan penanganan yang memadai dari dokter dan juga rutin mengontrol keadaannya
kepada dokter yang menangani. Keduanya juga telah mendapat edukasi dari dokter maupun
ahli gizi mengenai pola makan yang dianjurkan untuk pasien hipertensi serta obat-obatan
untuk menurunkan tekanan darah dan menjaga tekanan darah tetap stabil.
Saat penulis bertanya tentang diet makan harian DASH pada kedua pasien ini,
keduanya mengaku bahwa telah mengetahui apa itu diet makan harian DASH. Menurut
keduanya, “Oh DASH diet, ya tahu. DASH diet itu yang mengurangi garam, lemak, dan
minyak, terus diperbanyak konsumsi sayur dan buah.” Setelah mengetahui dan menerapkan
diet makan harian DASH, keduanya mengatakan bahwa tekanan darah perlahan-lahan
menurun dan stabil. Bahkan, dalam tiga bulan terakhir ini hipertensi kedua pasien tidak
pernah kambuh.
Setelah melakukan wawancara pada dua pasien hipertensi, penulis melakukan
wawancara dan diskusi dengan dua orang ahli gizi mengenai riset yang telah penulis
lakukan tentang diet makan harian DASH beserta peranannya dalam menurunkan dan
menjaga kestabilan tekanan darah bagi penderita hipertensi.
Ahli gizi pertama yang diwawancarai oleh penulis AG1 yang berusia 28 tahun.
Beliau pernah bekerja sebagai nutritionist di Ciputra Hospital, Tangerang. Untuk saat ini,
beliau bekerja sebagai staf bagian riset and development di Kalbe Nutritional, Jakarta
Timur. Ahli gizi selanjutnya yang diwawancarai oleh penulis adalah berinisial AG2 yang
saat ini bekerja di PT Shoetown Ligung Indonesia, Majalengka.
Berdasarkan hasil wawancara, menurut kedua ahli gizi tersebut, diet makan harian
DASH adalah pendekatan diet untuk menghentikan hipertensi. DASH diet ini memiliki dua
pokok, yaitu mengurangi makanan dengan garam dan lemak jenuh, seperti makanan yang
digoreng, daging, dan unggas. Pokok yang kedua adalah meningkatkan asupan makanan
yang mengandung magnesium, kalium, kalsium, dan serat yang tinggi, seperti makanan
yang fresh, buah, dan sayuran.
Saat penulis menanyakan pendapat kedua ahli gizi tersebut mengenai guideline diet
makan harian DASH yang ditemukan penulis pada buku Your Guide to Lowering Your
Blood Pressure with DASH : DASH Eating Plan yang diterbitkan oleh U.S Department of
Health and Human Service, keduanya berpendapat bahwa DASH diet adalah diet yang
paling bagus selain mediteranian diet, baik untuk orang dengan hipertensi maupun orang
sehat. Maka dari itu, keduanya mengaku sangat setuju dengan guideline diet makan harian
DASH yang ditunjukkan oleh buku tersebut.

3.2 Pembahasan
Apa yang Anda pilih untuk Anda konsumsi akan mempengaruhi peluang Anda
mengalami tekanan darah tinggi, atau hipertensi. Studi terbaru menunjukkan bahwa tekanan
darah dapat diturunkan dengan mengikuti diet makan harian DASH (Dietary Approaches to
Stop Hypertension).
Dalam buku Your Guide to Lowering Your Blood Pressure with DASH : DASH
Eating Plan yang diterbitkan oleh U.S Department of Health and Human Service, para
ilmuwan yang didukung oleh National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI)
melakukan dua studi utama. Studi mereka menunjukkan bahwa tekanan darah dapat
berkurang dengan diet makan harian DASH. Diet makan harian DASH ini menekankan
pada buah, sayuran, susu bebas lemak/rendah lemak, biji-bijian, kacang-kacangan, dan
membatasi lemak jenuh, kolesterol, daging merah dan olahan, permen, gula tambahan,
pemanis minuman buatan. Dimana diet ini secara luas direkomendasikan oleh International
Diabetes dan Heart Association Guidelines (Chiavaroli et al., 2019).
Pada sebuah studi lainnya, dikatakan juga bahwa diet makan harian DASH (Dietary
Approaches to Stop Hypertension), yang tinggi dalam buah, sayuran, dan makanan rendah
lemak, secara signifikan menurunkan tekanan darah serta lipoprotein densitas rendah
(LDL) dan kolesterol lipoprotein densitas tinggi (HDL) (Chiu, 2015).

Tabel 4. Daily Nutrient Goals yang Digunakan dalam Studi DASH


(untuk total 2.100 kalori)

Lemak total 27% kalori Sodium 2.300 mg


Lemak jenuh 6% kalori Potassium 4.700 mg
Protein 18% kalori Kalsium 1.250 mg
Karbohidrat 55% kalori Magnesium 500 mg
Kolesterol 150 mg Serat 30 gr

Diet makan harian DASH mengikuti pedoman jantung sehat dalam membatasi
lemak jenuh dan kolesterol. Diet makan harian ini berfokus pada peningkatan asupan
makanan yang kaya nutrisi dan diharapkan dapat menurunkan tekanan darah. Diet makan
harian DASH termasuk rencana makan yang kaya nutrisi sehingga memenuhi persyaratan
nutrisi lain seperti yang direkomendasikan oleh Institute of Medicine.

Bagaimana membuat diet makan harian DASH?


Untuk dapat membuat diet makan harian DASH milik Anda sendiri, Anda bisa
mengikuti panduan yang tertera dalam buku Your Guide to Lowering Your Blood Pressure
with DASH : DASH Eating Plan yang diterbitkan oleh U.S Department of Health and
Human Service di bawah ini.

Tabel 5. Following the DASH Eating Plan

Jenis Makanan Takaran Saji Porsi Satu Kali Penyajian


per Hari
Gandum 6–8 1 potong roti
1 ons sereal kering
½ cangkir nasi matang, pasta, atau
sereal
Sayur-mayur 4–5 1 cangkir sayuran berdaun mentah
½ cangkir sayuran mentah atau dimasak
½ cangkir jus sayuran
Buah-buahan 4–5 1 buah berukuran sedang
¼ cangkir buah yang dikeringkan
½ cangkir buah segar/buah beku/buah
kaleng
½ cangkir jus buah
Susu rendah lemak atau 2 – 3 1 cangkir susu atau yogurt
susu tanpa lemak dan 1 ½ ons keju
produk susu lainnya
Daging tanpa lemak, 6 atau kurang 1 ons daging matang, unggas, atau ikan
unggas, dan ikan 1 telur
Kacang-kacangan, biji- 4 – 5 setiap 1/3 cangkir atau 1 ½ ons kacang-
bijian, dan polong- minggu kacangan
polongan 2 sendok makan selai kacang
2 sendok makan atau 1 ons biji-bijian
½ cangkir polong-polongan matang
(kacang kering dan kacang polong)
Lemak dan minyak 2–3 1 sendok teh soft margarine
1 sendok teh minyak sayur
1 sendok makan mayonnaise
2 sendok makan saus salad
Gula 5 atau kurang 1 sendok makan gula
per minggu 1 sendok makan jelly atau selai
½ cangkir sorbet, gelatin
1 cangkir lemonade

Dari dua ahli gizi yang penulis wawancarai, keduanya memberikan pendapat yang
sama tentang diet makan harian DASH, yaitu bahwa diet makan harian DASH adalah diet
yang berfokus pada pengurangan konsumsi garam serta lemak jenuh, dan juga
meningkatkan konsumsi makanan dengan kadar kalium, kalsium, magnesium, serta serat
yang tinggi. Hal ini selaras dengan apa yang dijelaskan oleh buku serta jurnal yang penulis
analisis mengenai diet makan harian DASH tersebut.
Selain itu, pembuktian bahwa diet makan harian DASH dapat menurunkan dan
menjaga kestabilan tekanan darah bagi para penderita hipertensi dapat dilihat pada kedua
pasien hipertensi yang penulis wawancarai. Keduanya mengaku sudah mendapatkan
edukasi tentang hipertensi dari dokter dan ahli gizi yang menangani. Keduanya juga
mengaku telah menerapkan konsep dari diet makan harian DASH tersebut dalam kehidupan
sehari-harinya. Dan dapat dilihat dari pengakuan keduanya bahwa tekanan darah kedua
pasien tersebut berangsur-angsur turun dan jarang sekali kambuh setelah menerapkan diet
makan harian DASH ini. Bahkan keduanya mengaku bahwa dalam tiga bulan terakhir ini,
hipertensi yang diderita oleh dua pasien tersebut sudah tidak pernah kambuh lagi. Hal ini
dapat menjadi bukti bahwa diet makan harian DASH dapat menjadi efektif untuk
menurunkan dan menjaga kestabilan tekanan darah bagi penderita hipertensi.

4. KESIMPULAN
Setelah dilakukan pendekatan analisis ini dapat disimpulkan bahwa diet makan
harian DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) dapat digunakan untuk
menurunkan dan menjaga kestabilan tekanan darah bagi penderita hipertensi. Diet makan
harian DASH ini merupakan diet yang berfokus pada pengurangan konsumsi garam serta
lemak jenuh, dan juga meningkatkan konsumsi makanan dengan kadar kalium, kalsium,
magnesium, serta serat yang tinggi.
Hal ini dibuktikan dengan keadaan kedua pasien hipertensi yang diwawancarai oleh
penulis yang mengaku bahwa tekanan darah keduanya berangsur-angsur menurun dan
stabil setelah mengikuti diet makan harian DASH yang diedukasi oleh dokter dan ahli gizi
yang menanganinya. Selain itu, diet makan harian DASH bagus untuk diterapkan tidak
hanya oleh penderita hipertensi saja, namun juga untuk orang sehat yang ingin mengontrol
konsentrasi lemak jenuh yang dikonsumsinya.

5. SARAN
Para penderita hipertensi saat ini tidak semuanya memiliki cukup informasi
mengenai diet makan harian DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) yang telah
terbukti efektif untuk menurunkan dan menjaga kestabilan tekanan darah bagi penderita
hipertensi. kurangnya pengetahuan ini mengakibatkan angka penderita hipertensi tetap
tinggi dari tahun ke tahun. Penulis sangat menyayangkan hal tersebut. Untuk itu penulis
menyarankan pentingnya mengedukasi pasien hipertensi mengenai diet makan harian
DASH ini. Edukasi tersebut tidaklah cukup tanpa diimbangi dengan pengawasan dari ahli
gizi maupun dokter yang menangani, serta pengawasan langsung dari keluarga mengenai
kedisiplinan penderita dalam menerapkan diet makan harian DASH ini. Maka dari itu
perlunya kerja sama antara dokter, ahli gizi, pasien hipertensi, serta keluarga pasien sangat
dibutuhkan dalam kasus seperti ini sehingga diharapkan dapat menurunkan angka
hipertensi di negara ini, bahkan mungkin di dunia ini.

6. DAFTAR PUSTAKA
Benjamin, Emilia J. et al., (2018). Heart Disease and Stroke Statistics- 2018 Update.
America : American Heart Association.
Chiavaroli, L., Viguiliouk, E., Nishi, S., Mejia, S., Rahelić, D., & Kahleová, H. et al.
(2019).
DASH Dietary Pattern and Cardiometabolic Outcomes: An Umbrella Review of
Systematic Reviews and Meta-Analyses. Nutrients, 11(2), 338.
doi:10.3390/nu11020338
Chiu, S., Bergeron, N., Williams, P., Bray, G., Sutherland, B., & Krauss, R. (2015).
Comparison of the DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) diet and a
higher-fat DASH diet on blood pressure and lipids and lipoproteins: a randomized
controlled trial1–3. The American Journal Of Clinical Nutrition, 103(2), 341-347. doi:
10.3945/ajcn.115.123281
Kementerian Kesehatan RI. (2014). INFODATIN Pusat Data dan Informasi Kemeterian
Kesehatan RI: Hipertensi. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI :
Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
National Health and Nutrition Examination Survey. (2017). US : National Center For
Health Statistics
Setiawati, Siti et al., (2017). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi VI. Jakarta :
InternaPublishing. P. 2261-2263.
U.S. Department Of Health And Human Services. (2006). Your Guide to Lowering Your
Blood Pressure with DASH : DASH Eating Plan (NIH Publication No. 06-4082). US :
National Institutes of Health Publication.
LAMPIRAN

Tabel 1. Hasil Wawancara dengan Pasien Hipertensi

Poin Pertanyaan Hasil Kuotasi


Edukasi Sudah diedukasi oleh “Sudah dapet edukasi oleh dokter. Minum
dokter obat, mengurangi makanan banyak garam
serta lemak jenuh, dan memperbanyak
buah dan sayur”
Pengetahuan tentang Sudah mengetahui “Oh DASH diet, ya tahu. DASH diet itu
diet makan harian yang mengurangi garam, lemak, dan
DASH minyak, terus diperbanyak konsumsi sayur
dan buah.”
Penerapan diet Sudah diterapkan “Oh, sudah berubah. Kita mengurangi yang
makan harian DASH goring-goreng, perbanyak makan sayur dan
pada kehidupan buah-buah. Terus yang enggak boleh
sehari-hari dimakan banyak-banyak itu daging, jeroan,
seafood, santan-santan, kornet.”
Tekanan darah Stabil “Ya stabil.”
setelah diberikan
edukasi mengenai
diet makan harian
DASH
Dalam tiga bulan ini Tidak pernah “Tidak. Tidak pernah kambuh.”
berapa kali
hipertensi kambuh?
Kesulitan dalam Saat makan di luar “Kalau makan di luar susah ngatur garam
menerapkan diet sama lemaknya. Terus minyaknya juga
makan harian DASH enggak tahu itu minyak jelantah atau
bukan.”
Tabel 2. Hasil Wawancara dengan Ahli Gizi

Poin Pertanyaan Hasil Kuotasi


Diet makan harian Diet makan harian “DASH diet itu sebenarnya adalah
DASH menurut DASH adalah pendekatan diet untuk menghentikan
ahli gizi pendekatan diet untuk hipertensi. Jadi sebenarnya pokoknya itu
menghentikan hipertensi. ada dua, yaitu mengurangi garam sama
DASH diet ini memiliki meningkatkan asupan magnesium, kalium,
dua pokok, yaitu dan kalsium pada makanan. Nah biasanya
mengurangi makanan asupan garam kan tahu tuh sumbernya dari
dengan garam dan lemak mana. Dari garam sendiri, dari msg, dari
jenuh, serta makanan yang diolah kayak sosis, kornet
meningkatkan asupan gitu kan. Nah itu tuh harus dikurangi. Jadi
makanan mengandung kita lebih banyak makan makanan yang
magnesium, kalium, dan fresh. Sementara untuk meningkatkan
kalsium. asupan magnesium, kalium, dan kalsium
itu biasanya ada di buah dan sayur. Nah
buah dan sayur itu biasanya juga tinggi
fiber. Fiber atau serat itu juga bagus untuk
menurunkan si hipertensi itu.”
Makanan yang Mengurangi makanan “Sebenernya kalau yang boleh dan tidak
boleh dan tidak yang mengandung garam boleh itu seperti tadi. Kayak garam-
boleh dimakan dan lemak, seperti garaman, semua yang mengandung
menurut diet makanan yang digoreng, natrium sebaiknya dikurangi. Sebenernya
makan harian daging, dan unggas. natrium di bahan makanan yang fresh itu
DASH Meningkatkan makanan kan juga ada, Cuma kan tidak sebanyak
yang banyak yang di makanan terolah. Lalu lemak-
mengandung kalium, lemak jenuh juga dikurangi. Misalkan dari
kalsium, magnesium, dan jeroan, dari kulit, dari yang digoreng itu
serat, seperti makanan kalau bias dikurangi. Terus yang
yang fresh, buah, dan diperbolehkan itu adalah makanan dari
sayuran. bahan yang segar, seperti buah dan sayur.
Lalu makanan yang kaya serat dan kalium,
kalsium dan magnesium itu.”
Diet makan harian Diet makan harian “DASH diet yang baik itu sebenernya ya
DASH yang baik DASH yang baik adalah tinggi asupan sayur dan buah, dan juga
menurut ahli gizi yang tinggi asupan sayur mengurangi asupan yang dari bahan
dan buah, dan juga makanan terolah dan banyak lemaknya.
mengurangi makanan Cuma biasanya kan kalau orang yang tidak
yang terbuat dari bahan terbiasa diet seperti itu kan biasanya suka
makanan terolah dan kaget kalau langsung dikasih harus makan
banyak lemak. begini, harus makan begitu. Jadinya kalau
DASH diet sebaiknya bisa dietnya itu bertahap aja. Jadi sekarang
diberikan secara bertahap mulai mengurangi sedikit-sedikit lemak
kepada pasien hipertensi dan garam, lalu menambah porsi buah dan
agar tidak terkejut sayur kalau misalkan langsung drastis
terhadap takaran porsi biasanya dietnya tidak bertahan lama.
makan DASH diet. Misalkan baru mulai DASH diet nih, itu
porsi buahnya ditambah perhari satu porsi.
Minggu depan dua porsi. Jadi terus
meningkat gitu jadinya, jadi tidak
membebani begitu. Terus untuk ngurangi
lemak dan garam itu juga susah kan kalau
biasanya dia makannya selalu goreng-
gorengan kan enggak mungkin langsung
gitu kan. Jadi harus bertahap gitu.”
Pendapat ahli gizi DASH diet adalah diet “Sebenarnya kalau menurut saya pribadi,
mengenai guideline yang paling bagus selain DASH diet itu adalah diet yang paling
diet makan harian mediteranian diet, baik bagus selain mediteranian diet. Jadi DASH
DASH yang untuk orang dengan diet ini bukan Cuma bagus diterapin ke
ditemukan penulis hipertensi maupun orang orang hipertensi tetapi juga bagus untuk
pada Buku Your sehat. Maka dari itu, dua orang sehat. Takaran-takaran DASH diet
Guide to Lowering ahli gizi yang penulis itu orang sehat juga bagus untuk
Your Blood wawancarai mengaku mengurangi lemak-lemak jenuh dan juga
Pressure with sangat setuju dengan garam dan gula. Lalu ditambah asupan
DASH : DASH guideline diet makan buah dan sayur yang banyak. Dan disini
Eating Plan yang harian DASH yang kan untuk asupan daging, ungags, susu itu
diterbitkan oleh ditunjukkan oleh buku kan porsi sehat untuk orang normal jadi
U.S Department of tersebut. bisa banget orang sehat mau mengikuti
Health and Human DASH diet, enggak mesti orang yang
Service sudah hipertensi aja yang mengikuti DASH
diet ini. Jadi kalau saya setuju banget kalau
sama DASH diet ini.”

You might also like