You are on page 1of 11

JPD: Jurnal Pendidikan Dasar Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional

E-ISSN 2549-5801 Pendidikan Dasar 2020

MODEL KOLABORASI SOSIAL PENDIDIKAN KARAKTER DI


SEKOLAH SWASTA KECAMATAN BISSAPPU KABUPATEN
BANTAENG

Suardi
Universitas Muhammadiyah Makassar
Email: suardi@unismuh.ac.id

Andi Agustang
Universitas Negeri Makassar
Email: andi.agustang@unm.ac.id

Jumadi Sahabuddin
Universitas Negeri Makassar
Email: jumadi@unm.ac.id

Abstract: The main problem in this study is the poor behavior of students, so it requires a more
comprehensive model of strengthening character education. The aim of the research is to produce a
model of strengthening character education in schools. This study uses a mixed research method (mix-
method) a combination of quantitative methods and qualitative methods. The qualitative research
instrument uses the researcher himself as the main instrument while the quantitative instrument uses a
questionnaire, which has been validated. Research informants, qualitative research uses purposive
sampling while the determination of research samples using proportional stratified sampling
techniques. Data collection techniques using questionnaires, observation, interviews and
documentation. Qualitative data analysis techniques through data reduction, data display, data
verification. The results showed a social collaboration model of strengthening character education in
Madrasah-based Private Schools carried out in various learning activities such as curricular, co-
curricular, extra-curricular and non-curricular activities integrated in the learning process activities in
private madrasah-based private schools associated with local community wisdom, values social
cultural values, social environment of students.
Keywords: Social Collaboration Model, Character Education, Strengthening Character Education,
private schools

Abstrak: Masalah utama dalam penelitian ini adalah buruknya perilaku mahasiswa, sehingga
membutuhkan suatu model penguatan Pendidikan karakter yang lebih komprehensif. Tujuan
penelitian menghasilkan model penguatan Pendidikan karakter di sekolah. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian campuran (mix-method) kombinasi metode kuantitatif dan metode
kualitatif. Instrumen penelitian kualitatif menggunakan peneliti sendiri sebagai instrumen utama
sedangkan instrumen kuantitatif menggunakan angket, yang sudah divalidasi. Teknik pengumpulan
data menggunakan angket, observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan
model kolaborasi sosial penguatan pendidikan karakter di Sekolah Swasta berbasis madrasah
dilakukan dalam berbagai kegiatan pembelajaran seperti kegiatan kurikuler, kokurikuler,
ekstrakurikuler dan nonkurikuler yang diintegrasikan dalam aktivitas proses pembelajaran di sekolah
swasta berbasis madrasah dikaitkan dengan kearifan lokal masyarakat, nilai-nilai sosial kultural,
lingkungan sosial siswa.
Kata Kunci: Model Kolaborasi Sosial, Pendidikan Karakter, Penguatan Pendidikan Karakter, sekolah
swasta

1
Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar 2020 E-ISSN 2549-5801
Tema: Transformasi Pendidikan Menyongsong SDM di Era Society 5.0

PENDAHULUAN karakter-karakter mulia sesuai tujuan


pendidikan nasional Bangsa Indonesia.
Pendidikan merupakan proses
Namun kenyataannya (das sein)
sistematis dan secara sadar untuk
kalangan pelajar sekarang sedang
mengembangkan potensi dimiliki oleh
mengalami degradasi moral karena banyak
setiap siswa, karena setiap siswa memiliki
siswa melakukan berbagai perilaku yang
karakteristik yang berbeda antara siswa
bertentangan dengan etika sosial, moral
dengan siswa yang lain. Seharusnya (das
sosial dan hukum yang berlaku di Negara
sollen) proses penyelenggaraan program
Indonesia mulai dari pelanggaran yang
pendidikan di sekolah ada suatu bangsa atau
ringan sampai pelanggaran yang berat yang
negara merupakan tanggung jawab bangsa
dilakukan oleh pelajar (Ahya, H. 2013),
atau negara untuk melaksanakan
siswa masih contek saat ulangan atau ujian
pembangunan pendidikan dalam rangka
(Akhwan, 2014), menggejala kenakalan
mencerdaskan kehidupan bangsa dengan
remaja ( Unayah, N., & Sabarisman, M.
melibatkan partisipasi masyarakat untuk
2015), tawuran antar pelajar (Dedy Herawan
ikut serta dalam penyelenggaraan proses
& Sudarsana, 2017), kekerasan yang
pendidikan. Praktik pendidikan maju dan
dilakukan oleh pelajar (Pulungan, 2012),
berkembang di suatu negara atau bangsa
kaburnya moral buruk dan baik (Rohendi,
jika pemerintah atau negara bersama-sama
2018), rendahnya rasa hormat guru
dengan masyarakat secara menjalin
(Khikmah Novitasari, 2017), rendahnya rasa
kerjasama dalam penyelenggaraan proses
tanggung jawab baik individu maupun
pendidikan untuk mencerdaskan bangsa dan
sebagai warga negara (Cahyono &
membangun karakter anak bangsa, sesuai
Khumairo, 2018), membudayanya
dengan Pasal 3 UU No. 20 tahun 2003
ketidakjujuran (Rohendi, 2018), rasa benci
pendidikan nasional berfungsi
dan saling curiga (Marlina & Nurman,
mengembangkan kemampuan dan
2017), tawuran pelajar (Azmi, N. (2017),
membentuk watak serta peradaban bangsa
meminum minuman keras (Losa et al.,
yang bermanfaat dalam rangka
2018), pergaulan bebas ( Sudarsana, I. K.
mencerdaskan kehidupan bangsa.
2018), ngisap lem (Simatupang, 2018), gaya
Memfasilitasi tumbuh kembangnya
hidup hedonism (Simatupang, 2018),
penyalahgunaan obat terlarang, (Soeroso, S.

2
Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar 2020 E-ISSN 2549-5801
Tema: Transformasi Pendidikan Menyongsong SDM di Era Society 5.0

2016), geng pelajar dan geng motor (Ar- menanamkan nilai-nilai karakter di lingkup
Rahman & 2017, n.d.), kekerasan dan sekolah khususnya dalam pembelajaran
bullying (Amini, Y. S. J. 2008) dan (Akhwan, 2014). Berkaitan dengan hal
tindakan kriminal seperti pembunuhan tersebut, perlu kiranya dirumuskan model
(Program & 2013, n.d.). Semua realitas penguatan Pendidikan karakter di sekolah
tersebut merupakan perilaku bertentangan terkhusus pada sekolah swasta yang berbasis
dengan nilai karakter, dan menunjukkan madrasah. Sangat penting melakukan
kerapuhan karakter anak bangsa. Faktor penguatan pendidikan karakter di sekolah
penyebabnya adalah guru tidak madrasah (Khamalah, 2017). Rumusan
menginternalisasikan nilai karakter dalam masalah dalam penelitian ini adalah
pembelajaran (Ahmad, 2014). Tidak bagaimana model penguatan pendidikan
optimalnya penguatan pendidikan karakter karakter yang mengintegrasikan nilai-nilai
di sekolah juga karena kondisi lingkungan karakter dengan lingkungan sosial seperti
yang tidak mendukung, untuk itu perlu model kolaborasi sosial.
dicari model terbaik untuk membangun dan
menanamkan nilai-nilai karakter bangsa METODE
Indonesia yang terintegrasi dengan Penelitian ini menggunakan metode
lingkungan sosial siswa, melalui proses penelitian campuran (mixed methods).
pendidikan sekolah (Ahya, H. 2013). Model mixed methods concurrent embedded.
Melalui proses pendidikan karakter Dalam penelitian ini tahap pertama
diharapkan terjadi transformasi yang dapat menggunakan metode penelitian kualitatif
menumbuhkembangkan karakter siswa, serta dan tahap kedua menggunakan metode
mengubah perilaku dari yang tidak baik penelitian kuantitatif secara simultan atau
menjadi perilaku baik. Ki Hajar Dewantara Bersama-sama namun dengan bobot yang
mengatakan pendidikan memajukan berbeda. Tempat penelitian atau lokasi
bertumbuhnya karakter anak (Usman et al., penelitian secara umum di Kecamatan
n.d.). Oleh karena itu pentingnya penguatan Bissappu Kabupaten Bantaeng, yang
pendidikan karakter untuk pengembangan memiliki 6 sekolah swasta. Instrumen
nilai-nilai karakter baik pada proses sekolah metode kualitatif menggunakan peneliti
maupun setelah proses sekolah Kesuma, D. sebagai instrumen utama dengan
2011). Sehingga sangat penting menggunakan daftar cek pedoman observasi,

3
Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar 2020 E-ISSN 2549-5801
Tema: Transformasi Pendidikan Menyongsong SDM di Era Society 5.0

pedoman wawancara, lembar dokumentasi, HASIL


kamera foto atau video dan alat perekam.
Berikut tabel persentase kegiatan
Sedangkan metode kuantitatif menggunakan kurikuler terintegrasi dengan nilai-nilai
angket yang sudah divalidasi. Informan penguatan pendidikan karakter dari 118
metode kualitatif peneliti menggunakan responden terdiri dari siswa, guru, kepala
purposive sampling yang berjumlah 43 yang sekolah dan alumni sekolah swasta:
terdiri dari siswa sekolah swasta, guru
K E G IA T A N K U R IK U L E R
sekolah swasta, kepala sekolah swasta dan Religious Nasionalis Mandiri
Gotong royong Integritas
alumni sekolah swasta. Sedangkan
responden penelitian metode kuantitatif

76.27

61.86

54.23
78.81

55.08
menggunakan teknik simple random

60.16
75.42

55.08

42.39
73.72
sampling berjumlah 118 responden. Data

45.76
77.11
primer didapatkan secara langsung seperti

59.32

58.47

46.61
44.91
63.55
data hasil wawancara, angket maupun

52.54
50.84

41.52
observasi, sedangkan data sekunder adalah
data yang didapatkan dari dokumen- 0 1 2 3 4 5

dokumen terkait penelitian. Teknik Diagram 1 kegiatan kurikuler terintegrasi


dengan nilai-nilai penguatan pendidikan karakter
pengumpulan data yang digunakan adalah
penyebaran angket model tertutup, observasi Berikut tabel persentase kegiatan ko-

langsung, wawancara terpimpin, catatan kurikuler terintegrasi dengan nilai-nilai

lapangan dan dokumentasi. Analisis data penguatan pendidikan karakter dari 118
responden terdiri dari siswa, guru, kepala
kualitatif dilakukan melalui tahapan reduksi
sekolah dan alumni sekolah swasta:
data, display data dan penarikan kesimpulan,
sedangkan data analisis data kuantitatif KE G IA T A N KO -KU R IKU LE R
Religious Nasionalis Mandiri
Gotong royong Integritas
menggunakan verifikasi kuesioner, tabulasi
data kuesioner dan persentase data
70.33

73.72

72.03

kuesioner. Keabsahan data kualitatif


47.45

67.79
43.22
16.119.49

menggunakan triangulasi sumber, triangulasi


17.79

waktu dan triangulasi metode, sedangkan


16.94

0 0.5 1 1.5 2 2.5


data kuantitatif melalui uji reliabilitas
(ketepatan) dan uji validasi (benar).

4
Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar 2020 E-ISSN 2549-5801
Tema: Transformasi Pendidikan Menyongsong SDM di Era Society 5.0

Diagram 2 kegiatan ko- kurikuler terintegrasi


KEGIATAN
Religious NO N - K U R I K U L EMandiri
Nasionalis R
dengan nilai-nilai penguatan pendidikan karakter Gotong royong Integritas

65.79
Berikut tabel persentase kegiatan

80.5
76.27 58.47

71.1864.4

60.16
75.42

55.93 55.08
16.94
ekstrakurikuler terintegrasi dengan nilai-nilai

50.84

67.79
50.84

11.01
penguatan pendidikan karakter dari 118

12.71
responden terdiri dari siswa, guru, kepala

55.08

8.47 47.45
50.8472.03
66.1
16.94

22.88
25.42
sekolah dan alumni sekolah swasta:

11.01
12.71

23.72

43.22
16.1
0 2 4 6 8
KEGIATAN EKTRA-KURIKULER
Religious Nasionalis Mandiri
Gotong royong Integritas Diagram 3. Kegiatan non-kurikuler
77.11

terintegrasi dengan nilai-nilai penguatan


69.49

45.76 77.11

63.55 52.54

pendidikan karakter
55.08
60.16 65.25

42.39 46.61 45.76


44.91
42.39
68.64

79.66
66.1

78.81

50

76.27

55.0846.61

Hasil angket dari 118 responden terkait


70.33
26.27

56.77

41.52 42.39 45.76


78.81
77.11
76.27

integrasi penguatan pendidikan karakter dalam


75.42
73.72
68.64 12.71
50.84

41.52

kegiatan ekstrakurikuler model suplemen.


61.01

Kegiatan kurikuler adalah kegiatan


54.23 58.47
58.47
71.18

61.86
59.32
65.25

60.01
75.42

45.76
28.81

pembelajaran yang terkait langsung dengan


41.52
44.91

46.61

55.08

50.84

46.61
44.91

proses pembelajaran pada suatu mata pelajaran


25.42

27.96

25.42
16.1

0 5 10 15 yang terdiri dari:


a. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
Diagram 3. Kegiatan ekstra-kurikuler nilai utama penguatan pendidikan karakter
terintegrasi dengan nilai-nilai penguatan
pendidikan karakter yang dapat ditanamkan adalah karakter
religius, nasionalis, mandiri, gotong royong
Berikut tabel persentase kegiatan non-
dan integritas (Khamalah, 2017).
kurikuler terintegrasi dengan nilai-nilai
b. Materi atau bahan ajar pembelajaran, semua
penguatan pendidikan karakter dari 118
mata pelajaran yang ada di sekolah swasta
responden terdiri dari siswa, guru, kepala
berbasis madrasah secara otonomi dan
sekolah dan alumni sekolah swasta:
integrasi kan bersama untuk menanamkan
nilai-nilai karakter untuk siswa bukan hanya
mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, Akidah
Akhlak, Fiqih, sejarah kebudayaan Islam,
kemuhammadiyahan, Bahasa Arab. Sangat
penting mengintegrasikan nilai-nilai karakter
pada materi pembelajaran (Maryati &
Priatna, 2018) (Winarni, 2013) (Arsanti,

5
Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar 2020 E-ISSN 2549-5801
Tema: Transformasi Pendidikan Menyongsong SDM di Era Society 5.0

2018). Karakter yang dikonstruksi salah satu penguatan pendidikan karakter


disesuaikan dengan materi yang ada pada (PPK) (Khamalah, 2017)
setiap mata pelajaran. Nilai-nilai karakter
yang dikonstruksi adalah nilai-nilai karakter
yang berbasis kearifan lokal (Mahardika,
2020) (Ramdani, 2018) (Khusniati, 2014)
(Priyatna, 2017) (Saihu, 2019) (Sumardjoko,
2013) dan nilai sosial kultural masyarakat
(Pendidikan et al., 2013), yang terkait dengan
nilai utama penguatan pendidikan karakter Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan
yaitu karakter religius, nasionalis, mandiri, yang terkait dengan mata pelajaran tertentu
gotong royong dan integritas. seperti aktivitas observasi lapangan dan aktivitas
c. Media pembelajaran, integrasi nilai-nilai kerja proyek yang dilakukan siswa yang
karakter dalam media pembelajaran yang merupakan bagian dari mata pelajaran. Nilai
digunakan melalui gambar, peta konsep, utama penguatan pendidikan karakter yang
diagram, lagu, video dan power point. Media ditanamkan oleh guru adalah karakter religius,
pembelajaran sangat penting dalam nasionalis, mandiri, gotong royong dan
menanamkan nilai-nilai karakter (Bara integritas. Sangat penting mengintegrasikan
Saputro, 2015) (Ahmadi et al., 2017) nilai-nilai karakter pada kegiatan pembelajaran
(Ahmadi et al., 2017). (Maryati & Priatna, 2018) (Winarni, 2013)
d. Evaluasi pembelajaran yang memuat nilai- (Arsanti, 2018).
nilai karakter. Integrasi nilai-nilai karakter Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan
dalam evaluasi pembelajaran yang digunakan diluar program kegiatan pembelajaran yang
oleh guru untuk memberikan penilaian dilakukan oleh siswa seperti kegiatan pramuka
kepada setiap siswa bukan hanya (Ismayaningrum, 2016), latihan olahraga, hizbul
memberikan tes dan pengukuran pada aspek wathan (Mubarok, 2012), tapak suci (Mubarok,
kognitif dan psikomotorik, namun juga pada 2012), ikatan pelajar muhammadiyah, palang
aspek sikap mahasiswa. Evaluasi merah remaja, latihan kepemimpinan, camping,
pembelajaran sangat penting dilakukan untuk pertandingan, kegiatan karya ilmiah,
membangun karakter atau mental (Ridha et pengembangan bakat dan organisasi siswa intra
al., n.d. 2016) (Heryanto, 2018) (Hartono & sekolah yang dapat diintegrasikan dengan nilai-
Mulyanto, 2019) (Sole & Anggraeni, 2017) nilai pendidikan karakter. Penguatan pendidikan
(Mahardika, 2020). Nilai utama dalam karakter bisa diintegrasikan melalui kegiatan
penilaian adalah karakter mandiri merupakan ekstrakurikuler di sekolah (Dahliyana -

6
Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar 2020 E-ISSN 2549-5801
Tema: Transformasi Pendidikan Menyongsong SDM di Era Society 5.0

Penguatan et al., 2017), untuk mengembangkan karakter integrasi, model pendidikan karakter
nilai-nilai karakter menjadi warganegara yang suplemen (Dalyono et al., n.d. 2016),
baik (Yanti et al., 2016) dan watak kenegaraan (Muchtarom, n.d.) dan model integrasi
(Lestari, 2016) melalui proses pembiasaan kolaborasi yang merupakan gabungan dari
(ABIDIN, 2019). Karakter yang dikembangkan model otonomi, integrasi, suplemen dan
seperti karakter mandiri (Eki et al., 2017). kolaborasi sebagai model baru pendidikan
Kegiatan non-kurikuler adalah kegiatan karakter di sekolah terkhusus pada sekolah
yang tidak termasuk kegiatan pembelajaran yang swasta di Kabupaten Bantaeng. Karena model
dilakukan oleh siswa seperti kegiatan kolaborasi sebelumnya belum sepenuhnya
penanaman pohon, karena gerakan ekologis menjelaskan model kolaborasi untuk siswa dan
dapat membentuk karakter siswa (Gusmadi & tidak memadukan dengan kehidupan sosial
Samsuri, 2020), kewirausahaan, kegiatan siswa. Sehingga model kolaborasi sosial sebagai
pendidikan kewirausahaan dapat membentuk pengembangan model yang dapat menutupi
karakter siswa (Tamam & Muadin, 2019), kekurangan dari model kolaborasi sebelumnya
kegiatan bakti sosial, dalam organisasi intra (Dalyono et al., n.d. 2016), (Muchtarom, n.d.).
sekolah (Kinasih & Dahliyana, 2018), kegiatan Model kolaborasi social di sekolah swasta yang
pemberian bantuan, kegiatan kebersihan, melalui berbasis madrasah di Kecamatan Bissappu
kegiatan peduli lingkungan (Mukminin, A. Kabupaten Bantaeng adalah model pendidikan
(2014) dan gerak jalan sebagai aktivitas gerak karakter yang terdiri dari kegiatan otonomi,
yang bisa membentuk karakter (Maksum, n.d. kegiatan integrasi, kegiatan suplemen, kegiatan
2005) kolaborasi sosial.

PEMBAHASAN
Nilai utama penguatan pendidikan
karakter (PPK) adalah religius, nasionalis,
mandiri, gotong royong dan integritas
(Khamalah, N. (2017). Model pendidikan
karakter yang bisa dikembangkan dan
diintegrasikan di sekolah swasta yang berbasis Model kolaborasi sosial pendidikan

madrasah di kecamatan Bissappu Kabupaten karakter di Sekolah Swasta berbasis madrasah

Bantaeng adalah model kolaborasi sosial. Model terdiri dari kegiatan otonomi (kurikuler dan

ini merupakan pengembangan dari model kokurikuler), kegiatan integrasi (kurikuler dan

pendidikan karakter otonomi, model pendidikan kokurikuler), kegiatan suplemen (extra-kurikuler


dan non-kurikuler) yang diintegrasikan dalam

7
Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar 2020 E-ISSN 2549-5801
Tema: Transformasi Pendidikan Menyongsong SDM di Era Society 5.0

aktivitas proses pembelajaran di sekolah swasta Ahmad, T. A. (2014). Kendala Guru dalam
Internalisasi Nilai Karakter pada
berbasis madrasah dikaitkan dengan kearifan
Pembelajaran Sejarah. Khazanah
lokal masyarakat, nilai-nilai sosial kultural, Pendidikan, 7(1).
Ahmadi, F., Witanto, Y., Ratnaningrum, I., &
lingkungan sosial siswa.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, J.
(2017). Pengembangan Media Edukasi
KESIMPULAN “Multimedia Indonesian Culture” (Mic)
Sebagai Penguatan Pendidikan Karakter
Model kolaborasi social penguatan Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian
pendidikan karakter di Sekolah Swasta berbasis Pendidikana & A (Semarang), 34(2), 127–
136.
madrasah dilakukan dalam berbagai kegiatan Https://Doi.Org/10.15294/Jpp.V34i2.1236
pembelajaran seperti kegiatan otonomi 8
Akhwan, M. (2014). Pendidikan Karakter:
(kurikuler dan kokurikuler), kegiatan integrasi Konsep Dan Implementasinya Dalam
(kurikuler dan kokurikuler), kegiatan suplemen Pembelajaran Di Sekolah/Madrasah. El-
Tarbawi, 7(1), 61–67.
(extra-kurikuler dan non-kurikuler) yang Https://Doi.Org/10.20885/Tarbawi.Vol7.I
diintegrasikan dalam aktivitas proses ss1.Art6
Ar-Rahman, M. Q.-J. B. Dan K., & 2017,
pembelajaran di sekolah swasta berbasis Undefined. (N.D.). Manajemen
madrasah dikaitkan dengan kearifan lokal Pendidikan Madrasah Aliyah Binaan
Pesantren Dalam Pengembangan Karakter
masyarakat, nilai-nilai sosial kultural, Peserta Didik. Ojs.Uniska-Bjm.Ac.Id.
lingkungan sosial siswa. Nilai utama penguatan Retrieved July 25, 2020, From
Https://Ojs.Uniska-
pendidikan karakter yang ditanamkan adalah Bjm.Ac.Id/Index.Php/Bka/Article/Viewfil
karakter religius, nasionalis, mandiri, gotong e/670/586
Ahya, H. (2013). Pendidikan Karakter di SMA
royong dan integritas. Saran untuk peneliti Santo Bonaventura Madiun (Doctoral
selanjutnya adalah pengembangan model dissertation, University of
Muhammadiyah Malang).
kolaborasi sosial yang lebih komprehensif pada Arsanti, M. (2018). Pengembangan Bahan Ajar
aspek masyarakat dan keluarga. Mata Kuliah Penulisan Kreatif Bermuatan
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Religius
Bagi Mahasiswa Prodi Pbsi, Fkip,
DAFTAR PUSTAKA Unissula. Kredo : Jurnal Ilmiah Bahasa
Dan Sastra, 1(2), 69–88.
Abidin, A. M. (2019). Penerapan Pendidikan
Https://Doi.Org/10.24176/Kredo.V1i2.21
Karakter Pada Kegiatan Ekstrakurikuler
07
Melalui Metode Pembiasaan. Didaktika :
Bara Saputro, H. (2015). Pengembangan Media
Jurnal Kependidikan, 12(2), 183–196.
Komik Berbasis Pendidikan Karakter
Https://Doi.Org/10.30863/Didaktika.V12i
Pada Pembelajaran Tematik-Integratif
2.185
Kelas Iv Sd Developing Character-Based
Ahmad, T. (2014). Kendala Guru Dalam
Education Comic Media On Integratif-
Internalisasi Nilai Karakter Pada
Thematic Learning For Fourth Grade. In
Pembelajaran Sejarah.
Jurnal Prima Edukasia (Vol. 3, Issue 1).
Jurnalnasional.Ump.Ac.Id.
Https://Journal.Uny.Ac.Id/Index.Php/Jpe/
Http://Www.Jurnalnasional.Ump.Ac.Id/In
Article/View/4065
dex.Php/Khazanah/Article/View/664/656

8
Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar 2020 E-ISSN 2549-5801
Tema: Transformasi Pendidikan Menyongsong SDM di Era Society 5.0

Cahyono, H., & Khumairo, A. (2018). Revolusi Mental Smp Di Kabupaten


Pendidikan Karakter Bagi Pelaku Sumbawa. Jurnal Tambora, 3(3), 51–58.
Pedofilia (Sebuah Strategi Dalam Https://Doi.Org/10.36761/Jt.V3i3.395
Mengatasi Amoral). In Jurnal.Univpgri- Heryanto, H. H. (2018). Model Penilaian Hasil
Palembang.Ac.Id (Vol. 3, Issue 1). Belajar Dan Karakter. Naturalistic :
Https://Jurnal.Univpgri- Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan Dan
Palembang.Ac.Id/Index.Php/Jmksp/Articl Pembelajaran, 2(2), 118–128.
e/View/1519 Https://Doi.Org/10.35568/Naturalistic.V2i
Dahliyana -Penguatan, A., Karakter, P., 2.194
Ekstrakurikuler, K., Pendidikan, P., Ismayaningrum, E. (2016). Efektivitas Kegiatan
Melalui, K., Sekolah, D. I., Dahliyana, A., Ekstrakurikuler Kepramukaan Dalam
Penguatan, A. :, & Di, K. E. (2017). Menanamkan Pendidikan Karakter Di
Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Smk Negeri 1 Bukateja, Kecamatan
Kegiatan Ekstrakurikuler Di Sekolah. In Bukateja, Kabupaten Purbalingga. In
Sosio Religi: Jurnal Kajian Pendidikan Hanata Widya (Vol. 5, Issue 2).
Umum (Vol. 15, Issue 1). Http://Journal.Student.Uny.Ac.Id/Ojs/Ojs/
Https://Ejournal.Upi.Edu/Index.Php/Sosio Index.Php/Fipmp/Article/View/1343
religi/Article/View/5628 Khamalah, N. (2017). Penguatan Pendidikan
Dalyono, B., Dwi Lestariningsih, E., Pengajar Karakter Di Madrasah. Jurnal
Upbjj -Ut Semarang Jl Raya Semarang - Kependidikan, 5(2), 200–215.
Kendal Km, S., & Wetan Semarang, M. Https://Doi.Org/10.24090/Jk.V5i2.2109
(N.D.). Implementasi Penguatan Khikmah Novitasari. (2017). Pembelajaran
Pendidikan Karakter Di Sekolah. Berbasis Proyek Untuk Menanamkan
Dedy Herawan, K., & Sudarsana, I. K. (2017). Karakter Tanggung Jawab Pada Anak
Relevansi Nilai Pendidikan Karakter Kelompok B Di Tk Nasima Kota
Dalam Geguritan Suddhamala Untuk Semarang.
Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Khusniati, M. (2014). Model Pembelajaran Sains
Indonesia. Jurnal Penjaminan Mutu, 3(2), Berbasis Kearifan Lokal Dalam
223. Menumbuhkan Karakter Konservasi. In
Https://Doi.Org/10.25078/Jpm.V3i2.203 Indonesian Journal Of Conservation (Vol.
Eki, O. :, Larasati, D., & Yogyakarta, U. N. 3, Issue 1).
(2017). Pendidikan Karakter Mandiri Https://Journal.Unnes.Ac.Id/Nju/Index.Ph
Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler p/Ijc/Article/View/3091
Pramuka Di Sekolah Dasar Independent Kesuma, D. (2011). Pendidikan karakter: kajian
Character Educaton Through Scout teori dan praktik di sekolah. PT Remaja
Extracuricullar Activities At Elementary Rosdakarya.
School. In Basic Education (Vol. 6, Issue
5). Kinasih, K. P., & Dahliyana, A. (2018).
Http://Journal.Student.Uny.Ac.Id/Ojs/Ojs/ Membangun Solidaritas Peserta Didik
Index.Php/Pgsd/Article/View/6931 Melalui Kegiatan Bakti Sosal Organisasi
Gusmadi, S., & Samsuri, S. (2020). Gerakan Siswa Intra Sekolah. In Edisi Maret (Vol.
Kewarganegaraan Ekologis Sebagai 16, Issue 1).
Upaya Pembentukan Karakter Peduli Https://Ejournal.Upi.Edu/Index.Php/Sosio
Lingkungan. Jurnal Ilmiah Pendidikan religi/Article/View/10687
Pancasila Dan Kewarganegaraan, 4(2), Lestari, R. Y. (2016). Peran Kegiatan
381. Ekstrakurikuler Dalam Mengembangkan
Https://Doi.Org/10.17977/Um019v4i2p38 Watak Kewarganegaraan Peserta Didik.
1-391 Untirta Civic Education Journal, 1(2),
Hartono, R., & Mulyanto, Y. (2019). Evaluasi 136–152.
Program Pembelajaran Karakter Berbasis Https://Doi.Org/10.30870/Ucej.V1i2.1887

9
Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar 2020 E-ISSN 2549-5801
Tema: Transformasi Pendidikan Menyongsong SDM di Era Society 5.0

Losa, J., Tasik, F., & Publik, A. P. (2018). Mengembangkan Good Citizen 1 Oleh.
Peranan Orang Tua Dalam Mengatasi Pendidikan, P., Berwawasan, K., & Rachman,
Kenakalan Remaja Akibat Meminum M. (2013). Pengembangan Pendidikan
Alkhohol Cap Tikus (Studi Kasus Di Desa Karakter Berwawasan Konservasi Nilai-
Talawaan Kecamatan Talawaan Nilai Sosial. Forum Ilmu Sosial, 40(1).
Kabupaten Minahasa Utara)". In Https://Doi.Org/10.15294/Fis.V40i1.5497
Ejournal.Unsrat.Ac.Id. Priyatna, M. (2017). Pendidikan Karakter
Https://Ejournal.Unsrat.Ac.Id/Index.Php/J Berbasis Kearifan Lokal. Edukasi Islami :
ap/Article/Download/17063/16600 Jurnal Pendidikan Islam, 5(10).
Lonto, A. L. (2015). Pengembangan model Https://Doi.Org/10.30868/Ei.V5i10.6
pendidikan karakter berbasis nilai sosio- Program, N. R.-E. J. I., & 2013, Undefined.
kultural pada siswa SMA di (N.D.). Peranan Muhammadiyah Dalam
Minahasa. Mimbar: Jurnal Sosial dan Membina Generasi Muda Melalui
Pembangunan, 31(2), 319-327. Pendidikan Karakter Di Sukajadi Kota
Mahardika, I. M. S. (2020). Evaluation Model Bandung. E-Journal.Stkipsiliwangi.Ac.Id.
Of Penjasorkes In The Efforts Of Physical Retrieved July 25, 2020, From
Development And Student Characters I Http://File.Upi.Edu/Direktori/Fip/Jur._Pen
Made Sriundy Mahardika Fio Unesa. In d._Luar_Sekolah/195
Jurnal Evaluasi Dan Pembelajaran (Vol. Pulungan, F. R. (2012). Pengaruh Model
2, Issue 1). Pembelajaran Problem Based Learning
Https://Jepjurnal.Stkipalitb.Ac.Id/Index.P Berbasis Pendidikan Karakter Terhadap
hp/Hepi/Article/View/11 Perubahan Karakter Dan Kemampuan
Maksum, A. (N.D.). Olahraga Membentuk Menyelesaikan. In Academia.Edu (Vol. 4,
Karakter: Fakta Atau Mitos? 1. Issue 2).
Marlina, L., & Nurman, G. (2017). Https://Www.Academia.Edu/Download/3
Pengembangan Pendidikan Karakter Dan 1307214/Artikel-Fatmareni-38-43.Pdf
Kebangsaan Di Smk Pab 1 Helvetia. Ramdani, E. (2018). Model Pembelajaran
Http://Digilib.Unimed.Ac.Id/Id/Eprint/275 Kontekstual Berbasis Kearifan Lokal
38 Sebagai Penguatan Pendidikan Karakter.
Maryati, I., & Priatna, N. (2018). Integrasi Nilai- Jupiis: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu
Nilai Karakter Matematika Melalui Sosial, 10(1), 1.
Pembelajaran Kontekstual. Mosharafa: Https://Doi.Org/10.24114/Jupiis.V10i1.82
Jurnal Pendidikan Matematika, 6(3), 64
333–344. Ridha, M., Damanik, S., & Setiawan, D. (N.D.).
Https://Doi.Org/10.31980/Mosharafa.V6i Pengembangan Penilaian Autentik
3.322 Berbasis Karakter Pada Ranah
Maksum, A. (2005). Olahraga membentuk Keterampilan Di Fakultas Ilmu Sosial
karakter: Fakta atau mitos. Jurnal Universitas Negeri Medan. In
Ordik, 3(1), 23-30. Jurnal.Unimed.Ac.Id. Retrieved July 25,
Mukminin, A. (2014). Strategi Pembentukan 2020, From
Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah Https://Jurnal.Unimed.Ac.Id/2012/Index.P
Adiwiyata Mandiri. Ta'dib: Journal of hp/Jupiis/Article/View/5150
Islamic Education (Jurnal Pendidikan Rohendi, E. (2018). Mengembangkan Sikap Dan
Islam), 19(02), 227-252. Perilaku Anak Usia Dini Melalui
Mubarok, H. (2012). Implementasi Pendidikan Pendidikan Berbasis Karakter. Cakrawala
Karakter Pada Ekstrakurikuler Hizbul Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,
Wathan (Hw) Di Smp Muhammadiyah 1 3(1).
Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Https://Doi.Org/10.17509/Cd.V3i1.10318
Muchtarom, M. (N.D.). Pendidikan Karakter Saihu, S. (2019). Pendidikan Karakter Berbasis
Bagi Warga Negara Sebagai Upaya Kearifan Lokal (Studi Di Jembrana Bali).

10
Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar 2020 E-ISSN 2549-5801
Tema: Transformasi Pendidikan Menyongsong SDM di Era Society 5.0

Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, Karakter Sekolah Unggul. Ulumuna:


8(01), 69. Jurnal Studi Keislaman, 5(1), 13–21.
Https://Doi.Org/10.30868/Ei.V8i01.364 Https://Doi.Org/10.36420/Ju.V5i1.3521
Simatupang, L. (2018). Perilaku Menyimpang Unayah, N., & Sabarisman, M. (2015). The
Para Remaja Penghisap Lem Di phenomenon of juvenile delinquency and
Kelurahan Pasar Merah Barat criminality. Socio Informa, 1(2), 121-140.
Kecamatan Medan Kota Sumatera Utara. Usman, H., Nuryadin, D., & Raharjo, E. (N.D.).
Http://Repositori.Usu.Ac.Id/Handle/12345 Model Pendidikan Karakter
6789/5646 Kewirausahaan Di Sekolah Menengah
Sole, F. B., & Anggraeni, D. M. (2017). Kejuruan. In Journal.Uny.Ac.Id.
Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Retrieved July 25, 2020, From
Ilmiah Sains Siswa Sekolah Dasar (Sd) Https://Journal.Uny.Ac.Id/Index.Php/Jptk/
Berbasis Pendidikan Karakter. Jurnal Article/Viewfile/2940/2756
Penelitian Pendidikan Ipa, 3(2), 2017. Winarni, S. (2013). Integration Of Character
Https://Doi.Org/10.29303/Jppipa.V3i2.11 Education In Lectures. In Jurnal
1 Pendidikan Karakter (Vol. 0, Issue 1).
Sumardjoko, B. (2013). Revitalisasi Nilai-Nilai Https://Journal.Uny.Ac.Id/Index.Php/Jpka
Pancasila Melalui Pembelajaran Pkn /Article/View/1291
Berbasis Kearifan Lokal Untuk Yanti, N., Adawiah, R., & Matnuh, H. (2016).
Penguatan Karakter Dan Jati Diri Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler
Bangsa. Lppmums. Dalam Rangka Pengembangan Nilai-Nilai
Http://Publikasiilmiah.Ums.Ac.Id/Handle/ Karakter Siswa Untuk Menjadi Warga
11617/4291 Negara Yang Baik Di Sma Korpri
Sudarsana, I. K. (2015). Membina Kerukunan Banjarmasin. In Jurnal Pendidikan
Antar Siswa Di Sekolah Melalui Kewarganegaraan (Vol. 6, Issue 11).
Penanaman Pendidikan Budi Pekerti Https://Doi.Org/10.20527/Kewarganegara
Berbasis Kearifan Lokal. In Prosiding an.V6i11.746
Seminar Nasional Kearifan Lokal Yys Semai Jiwa Amini. (2008). Bullying:
Indonesia Untuk Pembangunan Karakter mengatasi kekerasan di sekolah dan
Universal (pp. 242-250). lingkungan sekitar anak. Grasindo.
Soeroso, S. (2016). Masalah kesehatan
remaja. Sari Pediatri, 3(3), 189-97.
Tamam, B., & Muadin, A. (2019). Implementasi
Edupreuneurship Dalam Pembentukan

11

You might also like