Professional Documents
Culture Documents
Oleh
FEBBY AULIA
NIM A1D113038
Diajukan Oleh:
FEBBY AULIA
NIM A1D113038
I PENDAHULUAN
Dalam proses pembelajaran guru harus mampu merancang pembelajaran yang
menyenangkan, selain itu guru harus mampu meningkatan kerjasama siswa dalam
proses pembelajaran yang telah berlangsung. Dalam proses pembelajaran yang telah
berlangsung siswa harus mampu percaya diri, tanggung jawab, begitu juga saling
bekerjasama dalam sebuah kegiatan individu maupun sebuah kelompok untuk
memecahkan masalah yang diberikan oleh guru dengan baik. Menurut Aunurahman
II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Relevan
2.2 Pengertian Penilaian Autentik
Menurut Kunandar (2014:35-36) „‟Penilaian autentik adalah kegiatan menilai
peserta didik yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai, baik proses maupun
hasil dengan berbagai instrument penilaian yang disesuaikan dengan tuntutan
kompetensi yang ada‟‟.
Basuki dan Hariyanto (2014: 175) dalam Putri, A mengungkapkan bahwa dalam
penilaian autentik selain memiliki beberapa keunggulan penilaian autentik juga
memiliki beberapa kelemahan. Adapun keunggulan dan kelemahan dalam penilaian
autentik tersebut akan dijabarkan dalam tabel berikut.
Tabel 2.1 Keunggulan dan Kelemahan Penilaian Autentik
No Keunggulan Kelemahan
1. Berfokus pada keterampilan analisis dan Memerlukan waktu yang intensif untuk mengelola,
keterpaduan pengetahuan. memantau, dan melakukan koordinasi.
2. Meningkatkan kreativitas. Sulit untuk dikoordinasikan dengan standar pendidikan
yang telah ditetapkan secara legal.
3. Merefleksikan keterampilan dan Menantang guru untuk memberikan skema pemberian
pengetahuan di dunia nyata. nilai yang konsisten.
4. Mendorong kerja kolaboratif. Sifat subyektif dalam pemberian nilai akan cenderung
menjadi bias.
5. Meningkatkan keterampilan lisan dan Sifat penilaian yang unik mungkin tidak dikenali siswa.
tertulis.
6. Langsung menghubungkan kegiatan Dapat bersifat tidak praktis untuk kelas yang berisi
asesmen, kegiatan pengajaran, dan tujuan banyak siswa.
pembelajaran.
7. Menekankan kepada keterpaduan Hal yang menantang untuk mengembangkan berbagai
pembelajaran di sepanjang waktu. jenis materi ajar dan berbagai kisaran tujuan
pembelajaran.
Pengalaman Guru
“Penilaian autentik merupakan sistem penilaian yang bagus. Dengan penilaian tersebut
dapat menilai kemampuan siswa secara keseluruhan, tidak hanya pada ranah
pengetahuan siswa saja”.
Penilaan autentik sebagai salah satu hasil dari pendekatan penilaian dapat
dijadikan alternatif solusi dalam menilai perkembangan belajar peserta didik lebih
komprehensif dan objektif. Menurut Komalasari (2013: 150) dalam Ade cyntia
menjelaskan bahwa penilaian autentik memberikan beberapa manfaat khususnya bagi
guru, yaitu “Mengetahui tingkat pencapaian kompetensi selama dan setelah proses
pembelajaran berlangsung”.
4.1.3 Penilaian autentik itu mudah asalkan melaksanakan prosedur dari awal dan
berkesinambungan
Dalam melaksanaan penilaian autentik, guru memiliki peranan yang sangat
penting karena perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan penilaian merupakan salah satu
tugas pokok guru. Sebaik apapun konsep dan tujuan dari penilaian autentik, jika
perencana dan pelaksana (guru) tidak bisa melaksanakan dengan baik, maka tujuan dari
penilaian autentik dalam kurikulum 2013 tidak akan bisa tercapai. Untuk itu guru harus
dituntut menyiapakan format penilaian sesuai dengan ketentuan dan prosedurnya agar
semuanya berjalan dengan lancar. Perancanaan dari awal nanti nya akan mempermudah
guru dalam pelaksanaan penilaian autentik itu sendiri.
Pada tema ini dari ungkapan guru tersebut sesuai dengan pendapat Kurniasih dan
Sani (2014: 49-50) yang menyatakan bahwa penilaian autentik merupakan penilaian
yang “menyeluruh dan bekesinambungan berarti penilaian oleh pendidik mencakup
semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai,
untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik serta sistematis berarti
penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah langkah
yang berlaku”.
4.1.5 Jumlah peserta didik yang tidak memadai membuat guru kesulitan dalam
membuat deskripsi ketercapaian peserta didik
Di kelas guru akan disibukkan dengan pengamatan terhadap kegiatan peserta
didik guna melengkapi tuntutan penilaian sikap yang terdiri dari sekian banyak aspek
dan penilaian pengetahuan serta keterampilan. Sementara jumlah peserta yang melebihi
standar akan berdampak pada proses pendeskripsian ketercapaian peserta didik oleh
guru. Guru merasa kusulitan dalam mendeskripsikan ketercapaian peserta didik apabila
jumlah peserta didik melebihi standar. Basuki dan Hariyanto (2014: 175) dalam Putri, A
mengungkapkan bahwa dalam penilaian autentik dapat bersifat tidak praktis untuk kelas
yang berisi banyak siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 2014. Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum 2013).
Yogyakarta: Gava Media.
Hajaroh, Mami. 2010. Paradigma, Pendekatan, dan Metode Penelitian Fenomenologi,
Penelitian. Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta
Imas Kurinasih dan Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013: Konsep dan
Penerapan. Surabaya: Kata Pena