You are on page 1of 6

Vol 4 No 2 Tahun 2020 ISSN 2580-3123

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN LAMA


PENYEMBUHAN LUKA POST SECTIO CESAREA

Peny Ariani1, Yuli Fahmila2, Putri Ayu Yessy Ariescha3, Mutiara Dwi Yanti4, Nurul Aini Siagian5
1
Fakultas Kebidanan, Institut Kesehatan DELI HUSADA Deli Tua
email: penyariani@delihusada.ac.id
2
Fakultas Keperawatan, Institut Kesehatan DELI HUSADA Deli Tua
email: yulifahmila@gmail.com
3
Fakultas Kebidanan, Institut Kesehatan DELI HUSADA Deli Tua
email: yezikawin@delihusada.ac.id
4
Fakultas Kebidanan, Institut Kesehatan DELI HUSADA Deli Tua
email: mutiaradwiyanti@delihusada.ac.id
5
Fakultas Kebidanan, Institut Kesehatan DELI HUSADA Deli Tua
email: nurulsiagian92i@delihusada.ac.id

Abstract
The rate of cesarea section is not more than 15-20%. However, the data show that the rate of caesarea
section in private hospitals in cities in Indonesia is above 30% and some even reach 80%. The aim of
the study was to find out the relationship between nutritional status and the length of wound healing of
sectio caesarea in public hospitals accompanied by Deli Tua in 2020. The method of the type of
research used in this study is quantitative descriptive with the case control approach, using Purposive
Sampling techniques. With a sample of 152 people. The research instrument used an IMT measuring
instrument and observation sheet. The results T Independent test statistic were obtained P-value 0.000
<ɑ (0.05) then H0 was rejected and Ha was accepted which means there is a significant relationship
between nutritional status and the length of wound healing sectio caesarea.Correlation results was
0,002 it’s mean there is a medium correlation between nutrition status and wound healing. Patients are
expected to know about the importance of nutritional intake at the time of delivery because nutrition
will affect wound healing in the sectio caesarea post.

Keywords: Sectio caesarea, Nutritional status, Wound healing


Dari semua keseluruhan pasien
PENDAHULUAN hamil, yang seharusnya perlu penanganan
Menurut World Health Organization yang spesifik hanya sekitar 10 % dan
(WHO) adanya peningkatan persalinan hanya sebagian diantaranya yang perlu
dengan sectio caesarea di dunia telah bedah caesarea. Jadi angka bedah
meningkat tajam dalam 20 tahun terakhir, caesarea itu tidaklah lebih dari 15 – 20 %.
pada tahun 2015 menetapkan standar rata Tetapi, data menunjukkan bahwa angka
– rata sectio caesarea di sebuah Negara bedah caesarea di RS Swasta di kota –
sekitar 5 – 15 % per 1000 kelahiran di kota di Indonesia diatas 30 % bahkan ada
dunia (Gibbons, 2010). yang mencapai 80 % (Kemenkes, 2017).
Kelayakan kenaikan angka bedah Pada tahun 2003, menurut Dumilah
masih diperdebatkan, WHO / UNFPA / angka kejadian infeksi luka operasi
Unicef mematok angka 15 % di banyak meningkat 4 % - 29 %, dan pada tahun
Negara angka di atas 15 % tidak 2007 menemukan bahwa kematian ibu
mengurangi angka kematian ibu dan pasca operasi sectio caesarea elektif dari
perinatal. Jumlah bedah sectio caersarea tahun 2000 – 2002 tercatat sebanyak 7 %.
pada tahun 2001 adalah 5.185 dan pada Perbaikan status gizi pasien yang
tahun 2006 adalah 27.3 % kenaikan 60.6 memerlukan tindakan bedah sangat
% dan untuk tahun 2006 angka ini penting untuk mempercepat
cenderung naik tajam (Betran, 2016). penyembuhan luka operasi (Novelia,
2017).
Jurnal Doppler Page 49
Vol 4 No 2 Tahun 2020 ISSN 2580-3123

Persalinan merupakan fase yang infeksi nosokomial yang dapat


terpenting dalam proses kehamilan. Masa disebabkan oleh beberapa faktor antara
inilah yang banyak dari segala proses dan lain mengabaikan konsumsi protein yang
upaya yang selama ini dilakukan agar kurang karena ketidaktahuan atau
semuanya berakhir dengan lancar mungkin kepercayaan masyarakat tentang
(Skouteris, 2019). konsumsi protein akan menghambat
Luka adalah rusak atau hilangnya proses penyembuhan luka (Kemenkes,
sebagian jaringan tubuh. Keadaan ini 2017).
dapat disebabkan oleh trauma benda Kesembuhan luka operasi sangat
tajam, sectio caesarea juga merupakan dipengaruhi oleh suplai oksigen dan
tindakan dengan pembedahan. nutrisi ke dalam jaringan, nutrisi sangat
Penyembuhan luka dapat di bagi ke berperan dalam proses penyembuhan
dalam tiga fase, yaitu fase inflamasi, luka. Status nutrisi pada seseorang adalah
proliferasi, dan remodelling (Vianti, faktor utama yang mempengaruhi proses
2015). pertumbuhan dan mempertahankan
Masalah adanya komplikasi jaringan tubuh agar tetap sehat. Faktor
persalinan atau faktor penyulit menjadi nutrisi sangat penting dalam proses
faktor resiko terjadinya kematian ibu penyembuhan luka (Barchitta, 2019).
sehingga perlu dilakukan tindakan medis Perbaikan status gizi pada pasien post
sebagai upaya untuk menyelamatkan ibu sectio caesarea sangat penting untuk
dan anak. Sectio caesarea merupakan mempercepat penyembuhan luka
proses persalinan yang di lakukan dengan (Kawakita, 2019). Penyembuhan luka
cara melahirkan janin dengan membuat secara normal memerlukan nutrisi yang
sayatan pada dinding pada uterus melalui tepat, karena proses fisiologi
dinding depan perut atau vagina untuk penyembuhan luka bergantung pada
melahirkan janin dari dalam mulut rahim tersedianya protein, vitamin (terutama
(Sugiarti, 2016). vitamin A dan B) dan mineral (Barchitta,
Tindakan sectio caesarea 2019).
menimbulkan suatu luka akibat sayatan Kolagen adalah protein yang
pada abdomen. Pada prinsipnya luka terbentuk dari asam amino yang diperoleh
tersebut memerlukan proses fibroblas dari protein yang dimakan.
penyembuhan salah satunya adalah Vitamin C dibutuhkan untuk untuk
nutrisi. Nutrisi dapat membantu dalam mensintesiskan kolagen. Vitamin A dapat
kemampuan sel dan jaringan melakukan mengurangi efek negatif steroid pada
regenerasi atau kembali ke struktur penyembuhan luka. Elemen renik zink
normal melalui pertumbuhan sel (Rivai, diperlukan untuk pembentukan epitel,
2013). sintesis kolagen (zink) dan menyatukan
Pada kenyataannya kebanyakan dari serat – serat kolagen (Imelda, 2018).
pasien masih mempunyai kekhawatiran Nutrisi pada ibu bersalin terutama
apabila makan – makanan yang pada ibu dengan post sectio caesarea
mengandung protein sepeti telur, ikan, harus lebih banyak mengkonsumsi
daging pasca sectio caesarea akan makanan kaya protein, karbohidrat,
mempengaruhi luka dan akan lemak, vitamin A dan C serta mineral
menyebabkan luka jahitan menjadi gatal yang sangat berperan dalam pembentukan
dan luka akan lama untuk sembuh jaringan baru pada proses penyembuhan
(Imelda, 2018). luka (Barchitta, 2019).
Banyak faktor – faktor yang
mempengaruhi penyembuhan luka, METODE PENELITIAN
infeksi luka sectio caesarea merupakan
Jurnal Doppler Page 50
Vol 4 No 2 Tahun 2020 ISSN 2580-3123

Desain penelitian ini adalah case Independen dan regresi linier, dapat
control. Penelitian ini dilakukan di 2 dilihat pada tabel 1, tabel 2 dan tabel 3.
Rumah Sakit Swasta Tipe B Kabupaten
Deli Serdang yakni Rumah Sakit Umum Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik
Sembiring Delitua dan Rumah Sakit Responden Berdasarkan Usia Dengan
GrandMed Lubuk Pakam. Pemilihan Status Gizi Post Sectio caesarea di Rumah
lokasi didasarkan pada pertimbangan Sakit Umum Sembiring dan Rumah Sakit
bahwa di daerah tersebut ditemukan GrandMed Tahun 2020
masalah yang sedang diteliti. No Variabel f %
Populasi dalam penelitian ini adalah 1 Usia
<20 Tahun 33 21
seluruh Ibu yang bersalin secara seksio 21-35 Tahun 98 64
sesarea di Rumah Sakit Umum Sembiring >35 Tahun 21 13
dan Rumah Sakit GrandMed Lubuk 2 Paritas
Pakam Tahun 2019. Penentuan sampel Primipara 65 42
didasarkan pada diagnosa rekam medis Secundipara 52 34
Multipara 35 23
pasien. Sampel dalam penelitian ini
3 IMT
adalah Ibu yang bersalin secara seksio Normal 63 41
sesarea di lokasi penelitian tahun 2019 Obesitas 89 59
dengan kriteria inklusi: usia ibu 20-35 Penyembuhan
4
tahun, Status Gizi Normal dan Luka
Overweight/Obesitas. Kriteria eksklusi Baik 107 70
meliputi: infeksi luka post seksio sesarea, Tidak Baik 45 30
diagnosa bersalin pre eklampsia dan Berdasarkan table 1, diketahui bahwa
anemia. Besar sampel dalam penelitian dari 152 responden, mayoritas berusia 21-
ini ditetapkan berdasarkan rumus besar 35 Tahun sebanyak 98 responden (64%),
sampel pada studi kasus kontrol status paritas mayoritas adalah primipara
berpasangan dengan jumlah sampel sebanyak 65 responden (42%), mayoritas
sebanyak 76 ibu yang bersalin secara memiliki IMT obesitas sebanyak 89
seksio sesarea pada kelompok kasus dan responden (59%) serta mayoritas
76 ibu pada kelompok kontrol (19) . memiliki penyembuhan luka yang baik
Metode penarikan sampel yang yaitu 107 responden (70%).
digunakan adalah consecutive sampling.
Analisa univariat dilakukan pada setiap Tabel 2 Hasil Uji T Independen IMT
variable independen dan variable dengan Lama Penyembuhan Luka Post
dependen dari hasil penelitian. Analisa Sectio caesarea
bivariate digunakan untuk melihat IMT Mean SD SE P Value N
hubungan variable independen dengan
variable dependen secara independen Normal 12,55 1,100 0,126 0,000 76
Obesitas 14,07 1,761 0,202 76
dengan uji T Independent pada taraf nyata
α = 0,05. Sedangkan analisa multivariate
Berdasarkan table 2, Rata-rata lama
digunakan untuk mengetahui hubungan
penyembuhan luka pada ibu dengan status
variable independen dan dependen secara
gizi normal adalah 12,55 hari dengan
bersama-sama dengan menggunakan uji
standar deviasi 1,1 hari sedangkan untuk
linear regression pada taraf nyata α = 0,05
ibu yang memiliki status gizi obesitas rata-
dan korelasi pearson.
rata lama penyembuhan luka adalah 14,07
HASIL DAN PEMBAHASAN hari dengan standar deviasi 1,76 hari. Hasil
uji statistik didapatkan nilai p=0,00, berarti
Hasil dalam penelitian ini terdiri dari pada alpha 5% terlihat ada perbedaan yang
distribusi frekuensi responden, hasil uji T signifikan lama penyembuhan luka antara

Jurnal Doppler Page 51


Vol 4 No 2 Tahun 2020 ISSN 2580-3123

ibu yang memiliki status gizi normal dan


status gizi obesitas.

Tabel 3 Analisis Korelasi dan regresi Status Gizi Ibu Postpartum dengan Lama Penyembuhan
Luka Post Sectio caesarea
Status Gizi R R2 Persamaan Garis P Value

Normal 0,002 0,000 Y = 12,578+(-0,001 x X) 0,988


Obesitas 0,342 0,246 Y = -6,653 + (0,818 x X) 0,002
Berdasarkan table 3, Analisis korelasi tubuh yang memberi perlindungan
dan regresi status gizi ibu yang normal terhadap penyakit infeksi seperti
dengan lama penyembuhan luka penurunan sekretori imunoglobulin A
menunjukkan hubungan yang sangat lemah (IgA) yang dapat memberikan kekebalan
(r=0,002) dan berpola positif artinya permukaan membran mukosa, gangguan
semakin bertambah IMT ibu semakin lama sistem fagositosis, gangguan pembentukan
penyembuhan luka. Nilai koefisien dengan kekebalan humoral tertentu, berkurangnya
determinasi 0,000 artinya, persamaan garis sebagian komplemen dan berkurangnya
regresi yang kita peroleh dapat thymus sel (T). Oleh sebab itu, status gizi
menerangkan 0% variasi penyembuhan pada ibu nifas tersebut masih ada yang
luka pada ibu dengan status gizi normal mengalami keabnormalan akibat berat
atau persamaan garis yang diperoleh tidak badan yang tidak sesuai.
baik untuk menjelaskan variabel lama Menurut Saadia (2020) obesitas sangat
penyembuhan luka. Hasil uji statistik meningkatkan resiko dan keparahan
didapatkan tidak ada hubungan yang komplikasi yang berkaitan dengan
signifikan antara status gizi ibu normal pembedahan dan selain itu obesitas juga
dengan lama penyembuhan luka post SC menciptakan masalah – masalah teknik,
(p=0,988). Sedangkan Hubungan Status mekanik dan infeksi umum.
gizi ibu yang obesitas dengan lama Status gizi merupakan salah satu faktor
penyembuhan luka menunjukkan yang berpengaruh langsung terhadap
hubungan yang sangat sedang (r=0,342) keadaan kesehatan seseorang, dimana
dan berpola positif artinya semakin dipengaruhi oleh konsumsi makanan yang
bertambah IMT ibu semakin lama tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh, baik
penyembuhan luka. Nilai koefisien dengan kualitas maupun kuantitasnya. Apabila
determinasi 0,246 artinya, persamaan garis makanan tidak cukup mengandung zat –
regresi yang kita peroleh dapat zat gizi yang dibutuhkan dan keadaan ini
menerangkan 2,4% variasi penyembuhan berlangsung lama akan mempengaruhi
luka pada ibu dengan status gizi obesitas proses penyembuhan luka dan menaikkan
atau persamaan garis yang diperoleh cukup kepekaan terhadap infeksi dan akan
baik untuk menjelaskan variabel lama mengakibatkan perawatan yang lebih lama
penyembuhan luka. Hasil uji statistik (Vianti, 2015) Luka dikatakan sembuh jika
didapatkan ada hubungan yang signifikan terjadi kontinuitas lapisan kulit dan
antara status gizi ibu normal dengan lama kekuatan jaringan parut mampu atau tidak
penyembuhan luka post SC (p=0,002). mengganggu untuk melakukan aktivitas
Menurut Barchitta (2019), status gizi yang normal. Proses yang mengalami
adalah suatu ukuran mengenai kondisi keterlambatan tersebut disebabkan karena
tubuh seseorang yang dapat di lihat dari kurangnya kebutuhan gizi sehingga sel-sel
makanan yang di konsumsi dan dalam jaringan yang akan menyatu juga
penggunaan zat – zat gizi di dalam tubuh. mengalami kekurangan gizi, sehingga
Menurut Vianti (2015), status gizi yang penyembuhan berjalan lambat (Lovina,
buruk mempengaruhi sistem kekebalan 2012).

Jurnal Doppler Page 52


Vol 4 No 2 Tahun 2020 ISSN 2580-3123

Prinsip utama dalam penyembuhan semakin bertambah IMT ibu semakin


luka adalah pengendalian infeksi , infeksi lama penyembuhan luka terjadi.
luka post sectio caesarea merupakan salah
satu masalah utama. Proses penyembuhan UCAPAN TERIMAKASIH
luka yang terjadi akibat infeksi atau Terima kasih kepada Rektor Institut
peradangan dapat dikenali dengan adanya Kesehatan DELI HUSADA Deli Tua,
beberapa tanda khas yaitu Rubor, Calor, DRPM Ristekbrin, Ketua LPPM,
Dolor, Tumor (Ainunita, 2018). Anggota Peneliti, Direktur RSU
Hasil penelitian ini sejalan dengan Sembiring dan RSU GrandMed Lubuk
penelitian yang di lakukan oleh Imelda Pakam serta seluruh partisipan dalam
(2018) dimana ada hubungan antara nutrisi pelaksanaan penelitian ini, sehingga
dan penyembuhan luka. Secara umum publikasi ini dapat bermanfaat bagi
untuk mempercepat proses penyembuhan masyarakat dan bisa berkontribusi
luka dan pemulihan kondisi sectio kepada pendidikan kesehatan.
caesarea dengan lebih memperhatikan
makanan sesuai dengan kebutuhan karena DAFTAR PUSTAKA
dengan asupan nutrisi yang cukup sesuai Ainunita S. HUBUNGAN USIA
dengan kondisi berpengaruh pada status DENGAN PENYEMBUHAN
gizi, yang pada akhirnya mendukung LUKA POST SECTIO CAESAREA (
dalam lama penyembukan luka sectio SC ) PADA IBU NIFAS DI RS
caesarea. PKU MUHAMMADIYAH
[Internet]. Aisyiyah Yogyakarta;
Tanpa adanya asupan makanan
2018. Available from:
yang bergizi dan banyak mengandung
http://digilib.unisayogya.ac.id/4534/
protein penyembuhan luka akan lama,
1/Sri
sebaliknya apabila asupan makanan
Ainunita_1710104088_NASPUB.pd
sesuai dengan asupan gizi yang
f
diberikan makan akan mempercepat
Barchitta M, Maugeri A, Favara G, San
penyembuhan luka sectio caesarea
Lio RM, Evola G, Agodi A, et al.
(Moussa, 2016). Oleh karena itu, setiap
Nutrition and wound healing: An
rumah sakit pasti sudah memiliki takaran
overview focusing on the beneficial
standar makanan yang harus diberikan
effects of curcumin. Int J Mol Sci.
kepada setiap ibu post sectio caesarea,
2019;20(5).
apabila ibu menghabiskan makanan jatah
Betrán AP, Ye J, Moller AB, Zhang J,
makanan yang diberikan oleh rumah
Gülmezoglu AM, Torloni MR. The
sakit maka secara otomatis status gizi
increasing trend in caesarean section
ibu (dalam hal ini yang berkaitan dengan
rates: Global, regional and national
lama penyembuhan luka) juga akan
estimates: 1990-2014. PLoS One.
terpenuhi. Apabila status gizi ibu baik
2016;11(2):1–12.
maka penyembuhan luka juga akan baik.
Dumilah Ayuningtyas, Ratih Oktarina,
KESIMPULAN DAN SARAN Misnaniarti2 NNDS. Etika
Kesehatan pada Persalinan Melalui
Proses penyembuhan luka post
Sectio caesarea Tanpa Indikasi
seksio sesarea pada ibu yang memiliki
Medis Bioethics in Childbirth
status gizi normal. Penyembuhan luka
through Sectio Caesaria without
post seksio sesarea pada ibu yang
Medical Indication. 2003;14(1):9–
memiliki status gizi overweight/obesitas
16.
lebih lama dibanding penyembuhan luka
Falola RA, Tilt A, Carroll AM, Kim MJ,
post seksio sesarea pada ibu yang
Bowles-Johnson G, Attinger CE.
memiliki status gizi normal, serta
Management of Abdominal Wound
Jurnal Doppler Page 53
Vol 4 No 2 Tahun 2020 ISSN 2580-3123

Dehiscence Following Cesarean Integrative Review. Nurse Media J


Section: The Case for Debridement Nurs. 2017;7(1):46.
and Immediate Primary Re-Closure. Ogston SA, Lemeshow S, Hosmer DW,
Clin Surg. 2018;3:1881. Klar J, Lwanga SK. Adequacy of
Gibbons L, Belizán JM, Lauer JA, Betrán Sample Size in Health Studies.
AP, Merialdi M, Althabe F. The Biometrics. 1991;47(1):347.
Global Numbers and Costs of Rivai F, Koentjoro T, Utarini A.
Additionally Needed and Determinan Infeksi Luka Operasi
Unnecessary Caesarean Sections Pascabedah Sesar. Kesmas Natl
Performed per Year: Overuse as a Public Heal J. 2013;8(5):235.
Barrier to Universal Coverage Saadia Z. Association Between Maternal
World Health Report (2010) Obesity and Cesarean Delivery
Background Paper, 30 HEALTH Complications. Cureus. 2020;12(3).
SYSTEMS FINANCING. World Skouteris H, Teede HJ, Thangaratinam S,
Heal Rep. 2010; Bailey C, Baxter J-A, Bergmeier HJ,
Imelda, Taufik M, Hasibuan D. et al. Commentary: Obesity and
HUBUNGAN STATUS NUTRISI Weight Gain in Pregnancy and
DENGAN WAKTU. 2018;4(1):58– Postpartum: an Evidence Review of
61. Lifestyle Interventions to Inform
Kawakita T. Wound complications Maternal and Child Health Policies.
according to prepregnancy body Front Endocrinol (Lausanne)
mass index and gestational weight [Internet]. 2019;10(September).
gain. Am J Obstet Gynecol Available from:
[Internet]. 2019;220(1):S635. https://www.frontiersin.org/article/1
Available from: 0.3389/fendo.2019.00163/full
https://doi.org/10.1016/j.ajog.2018.1 Sugiarti. Beberapa Faktor Terjadinya
1.1011 Persalinan Sectio caesarea. Akad
Kementrian Kesehatan RI. Buku Saku Kebidanan Griya Husada Surabaya
Nasional Pemantauan Status Gizi [Internet]. 2016; Available from:
2017. 2017; Available from: https://griyahusada.id/journal/index.
http://www.kesmas.kemkes.go.id/ass php/midwifery/article/download/75/
ets/upload/dir_519d41d8cd98f00/fil 35
es/Buku-Saku-Nasional-PSG- Vianti RA. Comorbidity : Apakah
2017_975.pdf Merupakan Faktor Risiko Infeksi
Lovina SM Machado. Cesarean Section in Luka Operasi Pasca Seksio Sesarea ?
Morbidly Obese Parturients: Pena J Ilmu Pengetah dan Teknol.
Practical Implications and 2015;29(1):21–30.
Complications. North Am J Med Sci
[Internet]. 2012;4(1):13–8.
Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/a
rticles/PMC3289484/
Moussa HN, Alrais MA, Leon MG, Abbas
EL, Sibai BM. Obesity epidemic:
impact from preconception to
postpartum. Futur Sci OA.
2016;2(3):FSO137.
Novelia S, Sae Sia W, Songwathana P.
Surgical Site Infection among
Women Post Cesarean Section: An
Jurnal Doppler Page 54

You might also like