Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Introduction: Sectio caesarea is the birth process by giving birth to the fetus through an incision in
the abdominal wall (laparotomy) and the uterine wall. In cesaria sectio sores infection can occur.
Infection is one of the inhibitors of the incision wound healing process in sectio caesaria wounds.
There are various factors that affect surgical wound healing such as age, nutritional status, and
mobilization. The purpose of the study was to determine internal factors including age, nutritional
status, and mobilization that affect the healing process of wounds in post sectio caesaria patients at
Permata Bunda Hospital Malang. Method: The study design was descriptive and the population in
this study were all post sectio caesaria mothers, amounting to 75 people. The number of samples that
met the inclusion criteria were 35 respondents taken by means of the Total Sampling technique. Data
collection techniques using questionnaires and observation sheets (checklist). Results The results of
the Spearman test of internal factors that affect the post SC wound healing process found there is a
relationship of nutritional status with the value (ρ = 0.00) and mobilization with the value (ρ = 0.00)
in the process of healing postoperative sores in caesarean section at Permata Bunda Hospital Malang
2019. While age has no relationship with value (ρ = 0.12). Conclusion It is expected that post SC
mothers can find out the factors that influence the healing process of post operative caesarean
wounds, so that post SC mothers can analyze so that post sectio caesaria wounds do not experience
infections that can affect the wound healing process becomes slow.
Keywords: age, nutritional status, mobilization, process wound healing post operative sectio caesaria
Abstrak
Pendahuluan: Sectio caesaria adalah proses persalinan dengan cara melahirkan janin melalui insisi
pada dinding abdomen (laparotomi) serta dinding uterus. Pada luka sectio cesaria dapat terjadi infeksi.
Infeksi merupakan salah satu penghambat proses penyembuhan luka insisi pada luka sectio caesaria.
Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka operasi seperti usia, status gizi, dan
mobilisasi. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui faktor-faktor internal yang meliputi usia, status gizi,
dan mobilisasi yang mempengaruhi proses penyembuhan luka pada pasien post sectio caesaria di RS
Permata Bunda Kota Malang. Metode: Desain penelitian adalah deskriptif dan populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu post sectio caesaria yang berjumlah 75 orang. Besar sampel yang
memenuhi kriteria inklusi sejumlah 35 responden yang diambil dengan cara teknik Total Sampling.
Teknik pengambilan data dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi (ceklist). Hasil: Hasil
Penelitian : Hasil dari uji Spearman faktor-faktor internal yang mempengaruhi proses penyembuhan
luka post SC didapatkan ada hubungan status gizi dengan nilai (ρ= 0.00) dan mobilisasi dengan nilai
(ρ= 0.00) pada proses penyembuhan luka post operasi sectio caesaria di RS Permata Bunda Malang
tahun 2019. Sedangkan usia tidak terdapat hubungan dengan nilai (ρ= 0.12). Kesimpulan:
Diharapkan ibu post SC dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan
luka post operasi sectio caesaria, sehingga ibu post SC dapat berantisispasi agar luka post sectio
caesaria tidak mengalami infeksi yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka menjadi
lambat.
Kata kunci: umur, status gizi, mobilisasi, proses penyembuhan luka post operasi sectio caesaria
merangsang peristaltik usus kembali ditolak, artinya tidak ada hubungan umur
normal dan mobilisasi juga membantu dengan penyembuhan luka pasca sectio
mempercepat organ-organ tubuh bekerja cesaria di RSUD RatuZalecha Martapura
seperti semula (Hartati & M tahun 2013. Dari hasil analisa statistik
aryunani, 2015). dengan menggunakan uji Chi Square
Menurut penelitian sebelumnya, didapatkan nilai ρ=0,936 > α=0,05, maka
yang dilakukan oleh (Hasmanidar , 2015) hipotesis penelitian ditolak, artinya tidak
tentang faktor- faktor yang mempengaruhi ada hubungan berat badan dengan
lamanya penyembuhan luka post operasi penyembuhan luka pasca sectio caesaria di
sectio caesaria di RSUD Zainoel Abidin RSUD Ratu Zalecha Martapura tahun
menunjukan ada hubungan. Hasil analisa 2012. Menunjukkan bahwa hasil analisa
statistik menggunakan uji chi-square statistik dengan menggunakan uji Fisher’s
menunjukkan hubungan tersebut bermakna Exact didapatkan nilai ρ= 0,621> α=0,05,
dengan p value = 0,025 yang menunjukkan maka hipotesis penelitian ditolak, artinya
bahwa terdapat pengaruh usia terhadap tidak ada hubungan personal hygiene
lamanya penyembuhan luka pasca sectio dengan penyembuhan luka pasca sectio
caesaria sebanyak (69,2%). Terdapat caesaria di RSUD Ratu Zalecha Martapura
pengaruh gizi terhadap lamanya tahun 2012.
penyembuhan luka pasca sectio caesaria Berdasarkan dari studi pendahuluan
sebanyak (76,5%). Hasil analisa statistik yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal
menggunakan uji chi-square menunjukkan 13-14 Oktober 2018 di RS Permata Bunda
hubungan tersebut bermakna dengan p Malang dengan melakukan observasi dan
value = 0,001 yang menunjukkan bahwa wawancara kepada 10 orang ibu post sectio
terdapat pengaruh mobilisasi terhadap caesaria di Ruang Klinik Kandungan RS
lamanya penyembuhan luka pasca sectio Permata Bunda Malang ditemukan bahwa
caesaria sebanyak (69,1%). terdapat 60% ibu post sectio caesaria yang
Sedangkan menurut penelitian yang mengalami penyembuhan luka operasi
di lakukan oleh Nirwana Perangin (2014) yang cukup lama (24 hari pasca operasi)
di RSUD Ratu Zalecha Martapura hasil salah satu penyebabnya usia ibu diatas 35
penelitian menunjukan bahwa tidak ada tahun dan kurangnya nutrisi yang di
hubungan. Dari 153 ibu dengan umur konsumsi oleh ibu, karena masih
aman, didapatkan 139 ibu (90,8%) yang beranggapan bahwa makanan protein itu
lukanya sembuh dan dari 44 ibu dengan memicu infeksi serta beranggapan luka
umur tidak aman didapatkan 40 ibu operasi akan lama untuk kering, di
(90,9%) yang lukanya tidak sembuh. Hasil samping itu ibu juga membatasi gerak
analisa statistik dengan menggunakan uji pasca operasi karena takut jahitannya putus
Fisher’s Exact didapatkan nilai ρ 0,628. dan terbuka sedangkan terdapat 40% ibu
Dengan nilai ρ > α (0,05), maka dapat post sectio caesaria yang penyembuhannya
disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho cepat karena usia ibu kurang dari 35 tahun,
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
Tabel 1. Karakteristik Responden
kuantitatif. Metode yang digunakan adalah Berdasarkan Data Umum
metode diskriptif dengan menggunakan No Karakteristik Frekuensi Persentase
pendekatan crossectional yang mengetahui Responden (%)
1. PendidikanTerakhir
hubungan antara variabel dengan SD 6 28.6%
melakukan analisis terhadap faktor-faktor SMP 8 22.9%
yang mempengaruhi proses penyembuhan SMA 17 48.6%
PT 4 11.4%
luka post operasi sectio caesaria, yaitu Total 35 100%
meliputi ( umur, status gizi dan mobilisasi) 3. Paritas
Primipara 15 42,9%
dimana variabel bebas dan variabel terikat Multipara 20 57,1%
dilakukan pengukuran sekaligus dalam Total 35 100%
waktu bersamaan. 2. Pekerjaan
IRT 10 28,6%
Populasi dalam penelitian ini Petani 10 28,6%
adalah seluruh ibu post sectio caesaria Swasta 15 42,9%
yang bersalin dan datang kontrol di klinik Total 35 100%
Sumber: Data Primer (2019)
kandungan di Rumah Sakit Permata Bunda
Kota Malang yang berjumlah rata-rata Tabel 1 menunjukkan bahwa
perbulannya 75 orang. karakteristik responden berdasarkan
Sampel yang digunakan dalam pendidikan terakhir responden hampir
penelitian adalah seluruh ibu post sectio setengahnya berpendidikan terakhir yaitu
caesarea yang bersalin dan kontrol di SMA sebanyak 17 orang ( 48.6%), dan
klinik kandungan di Rumah Sakit Permata sebagian kecil berpendidikan terakhir
Bunda Malang. Sebanyak 35 orang yang Perguruan Tinggi sebanyak 4 orang
sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi (11.4%). Berdasarkan pekerjaan responden
yang di tentukan. 1. Kriteria Inklusinya hampir setengahnya bekerja swasta
adalah Semua ibu post operasi sectio sebanyak 15 orang (42.9%). Dan
caesaria baik primipara maupun multipara; berdasarkan paritas responden sebagian
Semua ibu post operasi sectio caesaria besar multipara sebanyak 20 orang (57,1%).
yang bersalin dan datang kontrol ke klinik
sembuh serta mobilisasi yang kurang perbaikan sel berlangsung sejalan dengan
sebanyak 4 orang (11.4%). pertumbuhan atau kematangan usia
(Nuraini, 2015).
Menurut Bartini (2013), usia
PEMBAHASAN reproduksi sehat adalah usia yang aman
Identifikasi Hubungan Faktor Internal bagi seorang wanita untuk hamil dan
Usia dengan Proses Penyembuhan Luka melahirkan yaitu usia 20-35 tahun. Kulit
post Sectio Caesaria utuh pada dewasa muda yang sehat
Berdasarkan hasil hipotesis dengan merupakan suatu barier yang baik terhadap
uji Lamda didapatkan (ρ = 0.12; α = 0,05; r trauma mekanis dan juga infeksi,
= 0,50). Hasil ini menunjukan bahwa tidak begitupun yang berlaku pada efisiensi
ada hubungan faktor internal usia ibu sistem imun, sistem kardiovaskuler dan
dengan proses penyembuhan luka post sistem respirasi yang memungkinkan
operasi sectio caesaria di RS Permata penyembuhan luka lebih cepat. Sementara
Bunda Kota Malang. Peneliti meneliti dari usia > 35 tahun fungsi-fungsi organ
35 responden yang terbagi dalam proses reproduksi mulai menurun, sehingga
penyembuhan luka post operasi sectio berisiko untuk menjalani kehamilan,
caesaria tidak sembuh sebanyak 3 karena usia 35 tahun atau lebih merupakan
responden dengan usia > 35 tahun kriteria kehamilan risiko tinggi (KRT),
sebanyak 1 (2.9 %) mengalami setiap kehamilan dengan faktor risiko
penyembuhan lukanya lambat. Dan tinggi akan menghadapi ancaman
berdasarkan yang usia 20-35 tahun morbiditas atau mortalitas ibu dan janin,
sebanyak 22 (68.8%) penyembuhan luka baik dalam kehamilan, persalinan maupun
post operasi sectio caesaria menunjukkan nifas.
sembuh Seiring dengan bertambahnya usia,
Usia dapat menganggu semua tahap perubahan yang terjadi di kulit yaitu
penyembuhan luka seperti: perubahan frekuensi penggunaan sel epidermis,
vaskuler yang menganggu sirkulasi ke respon inflamasi terhadap cedera, persepsi
daerah luka, penurunan fungsi hati sensoris, proteksi mekanis, dan fungsi
menganggu sintesis faktor pembekuan, barier kulit. Kecepatan perbaikan sel
respons inflamasi lambat, pembentukan berlangsung sejalan dengan pertumbuhan
antibodi dan limfosit menurun, jaringan atau kematangan usia seseorang, namun
kolagen kurang lunak, jaringan parut selanjutnya proses penuaan dapat
kurangelastis.Seiring dengan menurunkan sistem perbaikan sel sehingga
bertambahnya usia, perubahan yang terjadi dapat memperlambat penyembuhan luka
di kulit yaitu frekuensi penggunaan sel sectio caesaria. Didapatkan hasil ρvalue =
epidermis, respon inflamasi terhadap 0.121 dengan nilai ρ (α < 0.05). Maka
cedera, persepsi sensori, proteksi mekanis, dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan
dan fungsi barier kulit. Kecepatan Ho ditolak, artinya tidak terdapat
Identifikasi Hubungan Faktor Internal menjadi hal yang sangat penting. Deteksi
Status Gizi (Nutrisi) dengan Proses dapat dimulai sejak pasien dirawat dan
Penyembuhan Luka post Sectio setelah pulang kerumah. Saat terjadi
Caesaria kerusakan jaringan, katekolamin
Berdasarkan hasil hipotesis dengan dilepaskan dan terjadi peningkatan
uji spearman didapatkan (ρ = 0.000; α = metabolik (hipermetabolik). Pada fase ini
0,05; r = 0,680). Hasil ini menunjukan terjadi peningkatan kebutuhan kalori dan
bahwa ada hubungan faktor internal status protein berlebih. Hipermetabolik pada awal
gizi (nutrisi) dengan proses penyembuhan kejadian luka terjadi selama 10-14 hari.
luka post sectio caesaria di RS Permata Jika pada fase ini hipermetabolik teratasi,
Bunda Kota Malang. Peneliti meneliti dari pada hari berikutnya kebutuhan metabolik
35 respondenbahwa responden yang tubuh kembali normal.
melakukan pemenuhan nutrisi dengan baik Penyembuhan luka secara normal
dan sembuh sebanyak 10 orang (28.6%) memerlukan nutrisi yang tepat. Proses
dan penyembuhan luka yang tidak sembuh penyembuhan luka bergantung pada
dan nutrisinya kurang sebanyak 6 orang tersedianya protein, vitamin A dan C,
(17.1%), responden yang nutrisinya cukup mineral renit zink dan tembaga. Kebutuhan
dan sembuh sebanyak 17 orang (48.6%) . protein dan kalori pada pasien yang luka
Hasil penelitian ini tanda koefisien adalah besar cenderung lebih tinggi dari pada
positif, dengan nilai koefisien (positif) kebutuhan orang sehat. Asam amino
semakin status gizi (nutrisi) nya terpenuhi diperlukan untuk sintesis protein sruktural
maka proses penyembuhan luka semakin seperti kolagen dan untuk melakukan
cepat sembuh. Dengan koefisien korelasi sintesa protein yang berperan dalam proses
juga dapat di tentukan kekuatan korelasi (r) respon imun. Malnutrisi merupakan
yang menginterprestasikan seberapa kuat penyebab yang sangat penting dari
hubungan yang ditimbulkan antara 2 kelambatan penyembuhan luka (Al Fady,
variabel penelitian. Hasil penelitian ini 2015).
diketahui pada rentang kuat yakni 0,680 Makanan yang dikonsumsi oleh ibu
(rentang 0,60-0,799). Dengan demikian nifas harus bermutu, bergizi dan cukup
status gizi (nutrisi) menjadi faktor utama kalori. Konsumsi menu seimbang perlu
dalam proses penyembuhan luka post diperhatikan untuk masyarakat, sebagai
operasi sectio caesaria. contoh menu seimbang diantaranya
Nutrisi adalah faktor yang penting makanan sehat yang terdiri dari nasi, lauk,
dalam penyembuhan luka. Setiap fase sayuran dan ditambah satu telur setiap hari
dalam penyembuhan luka memerlukan (Manuaba, 2015). Ibu nifas yang
nutrisi. Kurangnya dukungan nutrisi dapat berpantang makan, kebutuhan nutrisi akan
meningkatkan angka kejadian kematian berkurang sehingga makanan yang
dan kecacatan dalam perawatan luka. dikonsumsi sebaiknya mengnadung
Deteksi dini status nutrisi pada pasien luka protein, banyak cairan, sayur-sayuran dan
melancarkan sirkulasi darah sehingga bergerak maka luka jahitan akan terbuka
memenuhi nutrisi dan oksigenasi yang dan benangnya putus, sebenarnya itu tidak
dibutuhkan dalam proses penyembuhan akan terjadi. Dan juga sebaiknya ibu yang
luka yang melalui peredaran darah. rajin melakukan mobilisasi dan tidak takut
Hal ini sejalan dengan penelitian untuk bergerak maka peredaran darah akan
yang di lakukan oleh Hasmanidar (2015), lancar sehingga dapat mempercepat masa
tentang faktor- faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka post sectio caesarea.
lamanya penyembuhan luka post operasi
sectio caesaria di RSUD Zainoel Abidin
menunjukan ada hubungan antara KESIMPULAN DAN SARAN
mobilisasi dengan proses penyembuhan Bedasarkan hasil penelitian yang di
luka post operasi sectio caesaria.Dari 55 lakukan pada ibu post Sectio Caesarea di
responden yang mobilisasi kurang, Rumah Sakit Permata Bunda diruang
sebanyak 38 (69,1%) penyembuhan luka klinik kandungan dengan menggunakan
pasca sectio caesarea terjadi lama dan dari pembagian kuesioner dan lembar observasi
37 responden yang mobilisasi baik, untuk mengetahui faktor- faktor internal
sebanyak 25 (67,6%) yang penyembuhan dalam proses penyembuhan luka pada post
luka pasca sectio caesarea terjadi cepat. sectio caesaria maka peneliti dapat menarik
Hasil analisa statistik menggunakan uji kesimpulan faktor- faktor yang dominan
chi-square menunjukkan hubungan sebagai berikut: 1. Faktor internal
tersebut bermakna dengan p value = 0,001 status gizi (nutrisi) yang cukup sangat
yang menunjukkan bahwa terdapat berpengaruh dalam proses penyembuhan
pengaruh mobilisasi terhadap lamanya luka pada post sectio caesaria, ada
penyembuhan luka pasca sectio caesarea. hubungan yang signifikan antara status gizi
Menurut analisis peneliti Mobilisasi (nutrisi) dengan proses penyembuhan luka
yang kurang dapat berpengaruh terhadap post operasi sectio caesaria di RS Permata
penyembuhan luka Sectio Caesarea, karena Bunda Malang 2019 dengan ρ value =
apabila otot-otot / badan kurang bergerak 0,00; 2. Faktor internal mobilisasi
maka tubuh akan terasa kaku dan sirkulasi yang cukup sangat berpengaruh dalam
darah pun tidak akan lancar ke semua proses penyembuhan luka pada post sectio
sistem tubuh dan bisa menghambat caesaria, ada hubungan yang signifikan
membentukan jaringan- jaringan baru ini antara mobilisasi dengan proses
akan memperlama masa penyembuhan, penyembuhan luka post operasi sectio
karena mobilisasi akan berguna bagi semua caesaria di RS Permata Bunda Malang
sistem tubuh kita untuk kelancaran 2019 dengan ρ value = 0,00; 3.
sirkulasi darah dan paru-paru. Mobilisasi Sedangkan untuk faktor internal
sangat banyak manfaatnya, tetapi yang usia tidak terdapat pengaruh dalam proses
didapatkan saat penelitian ibu-ibu masih penyembuhan luka post operasi sectio
takut untuk bergerak karena kalau banyak caesaria, tidak ada hubungan yang
signifikan antara usia dengan proses Mayarakat, hasil penelitian ini diharapkan
penyembuhan luka post operasi sectio masyarakat umum dapat mengetahui
caesaria di RS Permata Bunda Malang faktor-faktor yang mempengaruhi proses
2019 dengan ρ value = 0,12. percepatan penyembuhan luka post operasi
Saran Penulis sebagai berikut: 1. sectio caesaria yaitu nutrisi dan mobilisasi
Bagi Rumah Sakit diharapkan dapat sangat berpengaruh terhadap penyembuhan
memberikan promosi kesehatan kepada luka post sectio caesaria.
masyarakat mengenai faktor- faktor yang
mempengaruhi proses penyembuhan luka
post sectio caesaria melalui penyuluhan, DAFTAR PUSTAKA
media leaflet, dan lain- lain. Dan dalam Alvarenga MB, Francisco AA, Oliveira
melakukan perawatan luka post sectio SMJVd, Silva FMBd, Shimoda
GT,DamianiLP. Penilaian
caesaria agar dapat mengenali tanda-tanda
penyembuhan episiotomi: Kemerahan,
inflamasi yang berlebihan seperti adanya Edema,Ekchymosis,Melepaskan,
tanda tumor (bengkak), rubor (merah), Perkiraann (REEDA) keandalan
dolor (nyeri), calor (panas), functio laesa skala.Revistalatino-americana de
(gangguan fungsi), karena terdapatnya enfermagem (2015); 23 (1): 162-168
tanda-tanda inflamasi yang berlebihan
Bartini, I.(2013). Buku Pintar Panduan
dapat mengindikasikan adanya infeksi, Dan Tips hamil sehat. Yogyakarta:
dengan mengenali tanda-tanda infeksi Nuha Medika.
sedini mungkin dan menerapkan
manajemen perawatan luka operasi dengan Cunningham, Leveno, Bloom, Hauth,
Rouse, Spong.(2015). Buku obstetri
baik, diharapkan dapat menurunkan angka williams, Ed. 23, vol.1
kejadian infeks dan dapat meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan di rumah Depkes RI. Angka Kematian Ibu dan Bayi.
sakit, khususnya di RS Permata Bunda http//www.depkes.com. 2007. diakses
15 Februari 2013.
Malang; 2. Bagi Responden di harapkan
responden dapat mengetahui faktor-faktor Desriva, Nia. (2011). Tingkat Kecemasan
yang mempengaruhi proses penyembuhan Suami Menghadapi Sectio Caesarea
luka post operasi sectio caesaria. Sehingga Pada Istri di Rumah Sakit Umum
responden dapat berantisispasi agar luka Sembiring Tahun 2011.
http://reporsitori.usu.ac.id
post sectio caesaria tidak mengalami
infeksi yang dapat mempengaruhi proses Ekaputra, E. (2013). Evolusi manajemen
penyembuhan luka menjadi lambat; 3. luka. Jakarta: Trans Info Media.
Bagi Peneliti Selanjutnya diharapkan dapat
Elisa, (2014). Hubungan Antara Status
meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi Gizi Terhadap Proses Penyembuhan
proses penyembuhan luka post sectio Luka Post Section Caesarea. Diperoleh
caesaria selain dari faktor usia, status gizi dari http://ppnijateng.org/Diakses pada
(nutrisi), dan mobilisasi; 4. Bagi tanggal 2 Januari 2017.