Professional Documents
Culture Documents
Info Artikel Abstract. The covid-19 pandemic has shifted the learning system in Indonesia to distance
learning, or better known as online learning. Various education units carry out online
learning, this can bring about changes in learning activities. Whether it’s from students,
Sejarah Artikel:
Diterima: 28/02/2021
teachers and the learning environment. From the existing phenomena, the researcher wants
Direvisi: 13/03/2021 to conduct an analysis related to learning motivation and student learning outcomes during
Disetujui:15/03/2021 the covid-19 pandemic. This study aims (1) to find out how student motivation during the
covid-19 pandemic and (2) to find out how student learning outcomes during the covid-19
Keywords: pandemic. This research is qualitative descriptive study using a qualitative approach. The
Covid-19 pandemic, research subjects were students of X OTKP class, vocational high school 1 Ngawi while the
online learning, value of student learning outcomes was taken in the General Administration subject. Data
learning motivation, collection techniques using interviews, observation, and documentation. While the data
learning outcome
analysis technique uses percentages. From the research conducted, it was found that the six
indicators of learning motivation got an average of 84,28%, which means that student
Kata Kunci: learning motivation falls into the high motivation category. While the average value of
Pandemi covid-19, student learning outcomes got a percentage of 82,64%. Which means that student learning
pembelajaran daring, the category of good learning outcomes.
motivasi belajar, hasil
belajar Abstrak. Adanya pandemi covid-19 membuat sistem pembelajaran di Indonesia dialihkan
menjadi pembelajaran jarak jauh, atau lebih dikenal dengan pembelajaran daring. Berbagai
satuan pendidikan melaksanakan pembelajaran secara daring, hal ini bisa membawa
perubahan dalam kegiatan belajar. Baik itu dari diri siswa, guru maupun lingkungan belajar.
Dari fenomena yang ada peneliti ingin melakukan analisis terkait motivasi belajar dan hasil
belajar siswa di masa pandemi covid-19. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui
bagaimana motivasi belajar siswa di masa pandemi covid-19 dan (2) untuk mengetahui
bagaimana hasil belajar siswa di masa pandemi covid-19. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek
penelitian adalah siswa kelas X OTKP SMKN 1 Ngawi, sedangkan nilai hasil belajar siswa
diambil pada mata pelajaran Administrasi Umum. Teknik pengumpulan data menggunakan
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan
persentase. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa dari enam indikator
motivasi belajar mendapat rata-rata sebesar 84,28% yang berarti motivasi belajar siswa
masuk ke dalam kategori motivasi tinggi. Sedangkan rata-rata nilai hasil belajar siswa
mendapat presentase sebesar 82,64% yang artinya hasil belajar siswa masuk ke dalam
kategori hasil belajar yang baik.
How to Cite: Syachtiyani, W.R. & Trisnawati, N. (2021). ANALISIS MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA
DI MASA PANDEMI COVID-19. Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 2(1), 90-101.
https://doi.org/10.37478/jpm.v2i1.878
Copyright (c) 2021 Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati. This work is licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
91
Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati
Analisis Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Volume 2, Nomor 1, April 2021, hal 90-101
pembelajaran tatap maya (Anugrahana, 2020), bagi para pelaksana pembelajaran daring akan
sehingga setiap satuan pendidikan harus menjadi menurun jika tidak diimbangi dengan
berinovasi dalam mengembangkan media makanan dan olahraga yang cukup, (2) sekolah
pembelajaran agar dapat mendorong motivasi harus mempersiapkan segalanya dengan cepat
siswa untuk tetap semangat dalam proses dan membutuhkan banyak biaya, (3) guru
pembelajaran. dituntut bisa menguasi berbagai aplikasi
pembelajaran, (4) siswa tidak dapat berinteraksi
Di Indonesia, metode pembelajaran
secara langsung baik dengan temannya maupun
daring sudah dikembangkan sejak tahun 2013
guru, hal ini lama kelamaan akan membuat
(Cahyani et al., 2020). Pada umumnya
siswa merasa bosan dan tidak dapat
pembelajaran daring digunakan sebagai
melaksanakan pembelajaran dengan baik.
alternatif pembelajaran, sehingga tidak semua
lembaga atau sekolah yang menggunakannya Belajar merupakan suatu proses
terutama sekolah yang berada di pedesaan. perubahan melalui penghayatan dalam diri
Serta tidak semua mata pelajaran menerapkan yang terjadi pada setiap individu yang berasal
pembelajaran daring. Contoh penggunaan dari dalam diri maupun luar diri melalui
pembelajaran daring sebelum adanya Covid-19 interaksi dengan lingkungan sekitar (Suardi,
ketika guru tidak dapat mengajar pada saat itu 2018). Belajar diartikan sebagai segala proses
maka siswa akan diberikan materi dan yang dilakukan oleh setiap individu untuk
penugasan secara online karena tidak bisa menghasilkan perubahan tingkah laku yang
bertemu secara langsung. Tetapi berbeda baru sebagai wujud dari pengalaman belajar
dengan setelah adanya wabah virus, setiap mata individu (Aritonang, 2008). Sehingga dapat
pelajaran dan setiap satuan pendidikan disimpulkan bahwa belajar adalah proses yang
menerapkan pembelajaran daring. dialami oleh setiap individu melalui interaksi
Pembelajaran ini sangat membantu kegiatan dengan lingkungan sekitarnya yang
belajar ketika dalam keadaan darurat namun mengakibatkan perubahan tingkah laku.
juga dapat menyebabkan dampak negatif jika Sedangkan pembelajaran dikatakan sebagai
tidak diselingi dengan tatap muka. proses interaksi siswa dengan guru dan denga
sumber belajar dalam lingkungan belajar
Dalam penerapannya, pembelajaran
(Suardi, 2018).
daring tidak lepas dari kelebihan dan
kelemahan (Yuliani et al., 2020). Kelebihan Pembelajaran merupakan aktivitas
dari pembelajaran daring diantaranya (1) belajar yang dilakukan dengan tujuan
lembaga pendidikan dapat mengikuti mendapatkan pengalaman, memperluas
perkembangan teknologi dengan baik, pengetahuan, meningkatkan kemampuan baik
memperhatikan kebutuhan fasilitas belajar yang oleh setiap individu maupun kelompok agar
sesuai dengan pembelajaran daring, mampu yang awalnya tidak mengetahui menjadi
mengendalikan sistem informasi manajemen mengetahui (Hilmiatussadiah, 2020).
yang dimiliki serta mengajak guru untuk dapat Pembelajaran juga dapat dikatakan sebagai
berinovasi dalam melakukan pembelajaran. (2) proses perolehan ilmu dan pengetahuan dari
siswa lebih menguasai ilmu teknologi, melatih pendidik kepada siswa dalam penguasaan
kemandirian dan tanggungjawab, menghemat materi, pembentukan sikap, serta mengasah
waktu yang digunakan serta mampu keterampilan siswa. Dalam proses
memanfaatkan gadget dengan baik. (3) pembelajaran kita mengenal adanya sistem
orangtua dapat memantau proses pembelajaran pembelajaran, yaitu susunan unsur-unsur yang
anak bahkan bisa ikut menemani kegiatan terorganisasi dengan baik meliputi unsur
belajar anak. (4) menguntungkan beberapa manusia, materi, fasilitas, perlengkapan serta
perusahaan yang sangat berperan dalam prosedur yang saling berinteraksi dalam
mendukung pembelajaran daring seperti mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
penyedia jasa internet, perusahaan elektronik, (Andriani, 2016). Unsur manusia yang
serta perusahaan pembuat aplikasi. dimaksud dalam sistem pembelajaran ini antara
lain siswa itu sendiri, guru atau pengajar,
Sedangkan kelemahan dari
tenaga administrasi, pustakawan dan orang-
pembelajaran daring diantaranya, (1) kesehatan
orang yang berperan serta dalam keberhasilan
Copyright (c) 2021 Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati. This work is licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
92
Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati
Analisis Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Volume 2, Nomor 1, April 2021, hal 90-101
proses pembelajaran. Unsur materi dapat dan kekurangan yang dimiliki oleh masing-
diartikan sebagai sumber belajar siswa baik itu masing individu, model pembelajaran yang
buku, foto, video, internet dan lain sebagainya. tepat digunakan oleh pendidik, keefektifan cara
Unsur fasilitas dan perlengkapan mencakup mengajar, untuk mengetahui seberapa jauh
ruang belajar, perlengkapan belajar, pengetahuan individu serta memberikan
pencahayaan dan lain-lain. Unsur prosedur pengalaman kepada individu tersebut yang
meliputi strategi pembelajaran, metode, jadwal, berguna untuk kehidupan kedepannya. Ada
evaluasi dan sebagainya. beberapa faktor yang mempengaruhi hasil
belajar siswa, yaitu faktor intern atau faktor
Setiap individu yang melakukan proses
yang berasal dari dalam diri individu dan faktor
belajar mengharapkan tercapainya keberhasilan
ekstern atau faktor yang berasal dari luar diri
belajar. Oleh sebab itu setiap upaya yang telah
individu (Saputra et al., 2018). Faktor dari
dilakukan oleh pemerintah kaitannya dengan
dalam diri individu diantaranya: (1) faktor
kegiatan pembelajaran di masa pandemi Covid-
jasmani atau kesehatan tubuh, (2) faktor rohani
19 tentunya ditujukan agar proses pembelajaran
atau keadaan batin, (3) faktor psikologi.
tetap berjalan lancar sehingga tercapailah
Sedangkan faktor dari luar diri individu
keberhasilan belajar. Salah satu hal yang dapat
diantaranya: (1) faktor keluarga, mulai dari cari
dijadikan acuan untuk melihat keberhasilan dari
mendidik yang diterapkan, hubungan dengan
proses belajar adalah hasil belajar siswa. Hasil
keluarga, serta dukungan yang diberikan oleh
belajar adalah hasil dari adanya proses
orangtua dan keluarga, (2) faktor sekolah
interaksi, proses belajar dan evaluasi belajar
seperti hubungan dengan teman, cara mengajar
yang dilakukan oleh guru dengan siswa melalui
guru, proses pembelajaran serta fasilitas yang
kegiatan pembelajaran (Syahputra, 2020).
diberikan, (3) faktor masyarakat mulai dari
Sejalan dengan pendapat Syahputra, peran diri dalam masyarakat, hubungan dengan
Firmansyah (2015) mengatakan bahwa, hasil lingkungan sekitar dan kondisi lingkungan.
belajar merupakan hasil akhir yang diperoleh
Dalam mencapai tujuan belajar
siswa setelah menyelesaikan proses belajar
diperlukannya dorongan atau motivasi dari
yang dapat dijadikan ukuran apakah siswa
dalam diri siswa. Motivasi merupakan
tersebut sudah berhasil dalam memahami
dorongan psikologis untuk melakukan sebuah
materi yang disampaikan atau belum.
tindakan dalam mencapai tujuan yang telah
Perubahan yang terjadi dalam diri individu baik
ditetapkan (Badaruddin, 2015). Motivasi
itu perubahan sikap maupun keterampilan juga
belajar sangat erat kaitannya dengan prestasi
dapat dikatakan hasil belajar (Hilmiatussadiah,
yang diperoleh individu, motivasi belajar dapat
2020). Hasil belajar siswa ditandai dengan
dikatakan sebagai sebuah dorongan yang
skala nilai berupa huruf, symbol serta angka.
muncul baik dari dalam diri maupun dari luar
Hasil belajar tidak hanya digunakan sebagai
diri siswa untuk bertingkah laku dalam
evaluasi seberapa dalam pengetahuan yang
mencapai keberhasilan belajar. Adanya
didapat oleh siswa tetapi juga pengalaman apa
motivasi belajar yang tinggi akan membuat
saja yang telah didapatkan setelah proses
siswa menjadi semangat dalam belajar sehingga
pembelajaran berlangsung. Nilai bukanlah satu-
akan dengan mudah mendapatkan hasil belajar
satunya bentuk dari hasil belajar tiap individu,
yang maksimal, sebaliknya motivasi yang
namun sikap yang ditunjukkan oleh individu
rendah akan membuat siswa kehilangan
atau kelompok juga merupakan hasil dari
semangat dan gairah untuk belajar sehingga
belajar siswa. Selain itu hasil belajar individu
motivasi harus ditanamkan dalam diri siswa
tidak hanya berasal dari dirinya sendiri tetapi
sejak dini agar siswa merasa senang dalam
dapat berasal dari lingkungan dan pengalaman
mengikuti setiap proses pembelajaran tanpa
oranglain.
adanya tekanan dan paksaan. Motivasi belajar
Hasil belajar yang baik dapat menjadi bukan sekedar dorongan bagi siswa untuk
acuan bahwa dalam proses pembelajaran yang mengetahui proses pembelajaran tetapi juga
telah dialami oleh individu maupun kelompok penting untuk memahami hasil dari
dikatakan sukses. Selain itu hasil belajar pembelajaran yang telah dilakukan.
berguna untuk mengevaluasi apa saja kelebihan
Copyright (c) 2021 Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati. This work is licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
93
Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati
Analisis Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Volume 2, Nomor 1, April 2021, hal 90-101
Copyright (c) 2021 Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati. This work is licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
94
Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati
Analisis Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Volume 2, Nomor 1, April 2021, hal 90-101
mereka pergi ke sekolah. Kemudian, dalam daring mendapat indeks prestasi kisaran 3,1 –
pembelajaran daring guru lebih sering 4,0 yang artinya hasil belajar tersebut dapat
memberikan materi dan penugasan tanpa dikatakan baik.
memberikan penjelasan kepada siswa. Mereka
Dari paparan yang telah disampaikan,
merasa kurang bisa memahami materi sehingga
maka peneliti ingin melakukan penelitian yang
ketika mengerjakan tugas maupun ujian tidak
berjudul Analisis Motivasi Belajar dan Hasil
jarang mereka menggunakan bantuan mesin
Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19.
pencari atau google untuk membantu
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk
menyelesaikan pekerjaannya agar mendapatkan
mengetahui bagaimana motivasi belajar siswa
nilai yang maksimal. Selain itu dari sudut
di masa pandemi Covid-19, (2) untuk
pandang guru juga mengalami kesulitan dalam
mengetahui bagaimana hasil belajar siswa di
mendisiplinkan siswa, melihat keaktifan siswa,
masa pandemi Covid-19.
melihat kejujuran siswa, serta memiliki
tanggungjawab yang lebih besar.
Menurut penelitian yang telah METODE PENELITIAN
dilakukan oleh Nasrah & Muafiah (2020) Penelitian ini merupakan penelitian
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran deskriptif. Subjek penelitian adalah seluruh
daring memiliki presentase sebanyak 74% siswa kelas X OTKP SMK Negeri 1 Ngawi
berada pada kategori motivasi tinggi, sebanyak 70 siswa. Pengambilan sampel pada
sedangkan ada 1% yang berada pada kategori penelitian ini menggunakan teknik
motivasi rendah. Kemudian hasil belajar siswa nonprobability sampling jenis purposive
mendapat presentase sebanyak 52% yang sampling karena sumber data berasal dari orang
berada pada kategori sangat baik, sedangkan yang dianggap paling tahu yaitu guru dan
analisis pada nilai siswa mendapat rata-rata siswa.
sejumlah 87,192 berada pada kategori baik.
Artinya, pembelajaran daring yang telah Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
dilakukan tidak membuat motivasi belajar dan beberapa teknik yang ada seperti melalui
hasil belajar siswa menjadi rendah, justru observasi, wawancara, dan dokumentasi.
dengan adanya pembelajaran daring siswa Wawancara dilakukan dengan beberapa guru
menjadi termotivasi untuk melaksanakan OTKP SMK N 1 Ngawi, kemudian dalam
proses pembelajaran. Hasil penelitian yang kegiatan observasi peneliti menggunakan
telah dilakukan oleh Cahyani et al., (2020) angket yang didistribusikan kepada siswa kelas
menyatakan bahwa selama masa pandemi X OTKP melalui google form sedangkan
motivasi belajar siswa masih berada dalam dokumentasi digunakan untuk melihat hasil
kategori baik. belajar siswa. Skala pengukuran angket yang
digunakan dalam penelitian ini adalah skala
Sependapat dengan penelitian yang Likert dengan skor 1 sangat tidak setuju hingga
telah dilakukan oleh Nasrah & Muafiah skor 5 sangat setuju (Sugiyono, 2016). Menurut
(2020). Dalam penelitiannya menyatakan Hamzah dalam Listiani (2017), indikator dari
bahwa hasil belajar siswa berada pada motivasi belajar diantaranya, (1) adanya
kategori baik dengan rata-rata nilai sebesar keinginan dan hasrat untuk berhasil, (2)
87,192 yang berarti siswa dapat memberikan dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3)
hasil belajar yang baik meskipun secara adanya harapan dan cita-cita di masa depan, (4)
daring. Kemudian menurut Hilmiatussadiah adanya penghargaan dalam belajar, (5) adanya
(2020) hasil belajar mahasiswa meningkat kegiatan yang menarik dalam belajar, (6)
pada saat pembelajaran daring, nilai yang adanya lingkungan belajar yang kondusif.
dihasilkan ketika pembelajaran daring masuk Teknik analisis data menggunakan persentase
ke dalam kategori baik meskipun mahasiswa dari indikator motivasi belajar dan nilai dari
mengatakan bahwa mereka kurang dapat hasil belajar siswa.
menguasai materi yang diberikan oleh dosen.
Hennilawati & Hartini (2020) dalam Uji validitas data menggunakan aplikasi
penelitiannya juga memaparkan bahwa hasil SPSS dengan jumlah responden sebanyak 40
belajar 88,9% mahasiswa dalam pembelajaran siswa. Dari masing-masing indikator motivasi
Copyright (c) 2021 Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati. This work is licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
95
Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati
Analisis Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Volume 2, Nomor 1, April 2021, hal 90-101
Dari hasil uji validitas dapat dilihat Tabel 3. Tingkatan Hasil Belajar Siswa
bahwa ada satu item yang tidak valid dengan r- Presentase Hasil Belajar Interpretasi
hitung sebesar 0,297 yang artinya kurang dari Siswa
<59% Sangat Kurang
0,321. Sehingga item ini tidak dapat digunakan 60% - 69% Kurang
untuk penelitian pada sampel asli. 70% - 79% Cukup
80% - 89% Baik
Kemudian untuk uji reliabilitas data, 90% - 100% Sangat Baik
diperoleh nilai dari Cronbach;s Alpha sebesar Sumber: Pedoman Penilaian Guru OTKP
0,787. Maka data yang diujikan dapat
dikatakan reliabel, karena nilai dari Cronbach’s HASIL DAN PEMBAHASAN
Alpha > r-tabel.
Hasil Penelitian
Motivasi belajar merupakan salah satu
pendorong atas keberhasilan belajar setiap
individu. Masing-masing individu memiliki
tingkatan motivasi yang berbeda-beda. Mulai
Gambar 1. Hasil Uji Reliabilitas
dari motivasi belajar yang sangat rendah
Sumber: Data diolah hingga motivasi belajar yang sangat tinggi,
hal tersebut bergantung pada setiap individu
dan lingkungannya..
Untuk mengetahui rata-rata persentase Berdasarkan penelitian yang telah
motivasi belajar siswa dapat dilakukan dilakukan dari keenam indikator motivasi
perhitungan dengan rumus sebagai berikut: belajar yang telah disebarkan melalui angket
kepada 70 siswa diperoleh hasil pada
Copyright (c) 2021 Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati. This work is licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
96
Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati
Analisis Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Volume 2, Nomor 1, April 2021, hal 90-101
indikator adanya lingkungan belajar yang Ngawi, guru menetapkan nilai KKM untuk
kondusif mendapat persentase sebesar 69,57% mata pelajaran Administrasi Umum sebesar
sehingga dapat dikategorikan ke dalam 70. Kemudian, berdasarkan nilai akhir dari 70
motivasi sedang, kemudian indikator hasrat siswa diketahui nilai minimal 70 dan nilai
dan keinginan berhasil dan indikator kegiatan maksimal adalah 100. Jika dilakukan analisis
yang menarik dalam belajar masuk ke dalam maka diperoleh hasil belajar siswa dengan
motivasi tinggi secara berurutan yaitu sebesar tingkat nilai sangat baik memiliki persentase
80,21% dan 82,85%. Sedangkan tiga indikator sebesar 37,14% dengan jumlah siswa
lainnya masuk ke dalam motivasi sangat sebanyak 26 siswa, siswa dengan tingkat nilai
tinggi dengan persentase 93,14% pada baik dengan persentase 28,57% sebanyak 20
indikator adanya dorongan dan kebutuhan siswa, tingkat nilai cukup dengan persentase
dalam belajar, 94% pada indikator harapan 34,28% sebanyak 24 siswa serta 0% untuk
dan cita-cita masa depan, dan 90,71% pada nilai kurang dan sangat kurang. Sedangkan
indikator penghargaan dalam belajar. Dari rata-rata nilai siswa adalah 82,64. Analisis
hasil olah data diperoleh rata-rata persentase tersebut jika dimasukkan ke dalam diagram
dari indikator motivasi belajar sebesar 84,28% akan berbentuk seperti gambar 3.
yang termasuk ke dalam kategori motivasi
tinggi.
Pembahasan
Gambar 3. Diagram persentase hasil belajar siswa.
Sumber: data diolah
Motivasi belajar merupakan salah satu
faktor pendukung keberhasilan pencapaian
tujuan belajar tiap individu. Keseimbangan
Hasil nyata dari proses belajar yang motivasi belajar yang baik akan membuat
telah dilakukan oleh siswa berupa nilai yang individu mampu mengerti tujuan dari
mencakup pengetahuan, sikap serta pembelajaran yang dialami dan berperan aktif
keterampilan yang dimiliki oleh siswa disebut dalam meraih prestasi, namun apabila
hasil belajar. Siswa akan mendapatkan hasil motivasi belajar tiap individu terlalu rendah
belajar sebagai bentuk dari evaluasi dalam dan terlalu kuat justru akan mengakibatkan
proses pembelajaran yang telah berlangsung. dampak negatif bagi siswa (Fauziah et al.,
Pada umumnya hasil belajar siswa akan 2017). Menurut Glynn dalam Lee (2017),
dituangkan melalui nilai yang didapat dari motivasi merupakan keadaan dalam diri
beberapa tes seperti nilai ujian harian, ujian individu yang dapat memunculkan kembali,
tengah semester, ujian akhir semester, mengarahkan serta menopang tindakan siswa
keaktifan siswa, serta nilai penugasan. Tetapi sesuai tujuan yang ditetapkan. Motivasi
guru juga akan menilai bagaimana sikap tiap belajar berperan sebagai penggerak dalam diri
siswa baik itu dalam pembelajaran maupun siswa secara keseluruhan yang dapat
dalam kehidupan sehari-hari. Dari hasil memunculkan niat untuk mendorong siswa
dokumentasi nilai siswa X OTKP di SMKN 1 melaksanakan kegiatan pembelajaran
Copyright (c) 2021 Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati. This work is licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
97
Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati
Analisis Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Volume 2, Nomor 1, April 2021, hal 90-101
sehingga mampu mencapai tujuan yang Shofiya & Sukiman (dalam Hilmiatussadiah,
diinginkan oleh siswa tersebut (Cahyani et al., 2020) hasil belajar merupakan tanggungjawab
2020). Menurut Tokan & Imakulata (2019), setiap individu yang bersangkutan. Baik
motivasi belajar menjadi salah satu faktor dalam ranah kognitif individu atau
terwujudnya hasil belajar yang baik, sebab pengetahuan, ranah afektif atau sikap serta
membuat siswa cenderung mendapatkan hasil tingkah laku individu serta pada ranah
belajar yang maksimal. psikomotorik atau keterampilan individu.
Merujuk pada hasil penelitian dapat Pada penjelasan sebelumnya sudah
dilihat bahwa dari enam indikator motivasi diketahui bahwa motivasi belajar siswa kelas
belajar mendapat rata-rata persentase sebesar X OTKP SMK Negeri 1 Ngawi pada mata
84,38%. Jika dimasukkan dalam skala pelajaran Administrasi Umum termasuk ke
pengukuran motivasi belajar rata-rata tersebut dalam kategori motivasi tinggi, tentunya hal
masuk ke dalam kategori tingkat motivasi ini akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
tinggi. Hal ini membuktikan bahwa ketika Dari olah data penelitian, dapat diketahui
pembelajaran daring siswa mampu bahwa rata-rata nilai siswa kelas X OTKP
memunculkan motivasi yang tinggi dalam SMKN 1 Ngawi sebesar 82,64%. Jika
dirinya serta mampu mengendalikan diri dimasukkan ke dalam skala tingkatan hasil
dengan lingkungan sekitarnya. Siswa yang belajar, hasil tersebut masuk ke dalam
memiliki motivasi belajar tinggi maka akan kategori baik.
mempermudah siswa untuk mendapatkan
SIMPULAN DAN SARAN
hasil belajar yang maksimal.
Berlandaskan penelitian pada siswa
Sama halnya dengan penelitian yang
kelas X OTKP SMKN 1 Ngawi dengan enam
dilakukan oleh Nasrah & Muafiah (2020),
indikator motivasi belajar diperoleh hasil rata-
Nasrah mengemukakan bahwa motivasi
rata persentase motivasi belajar siswa sebesar
belajar mahasiswa termasuk kategori motivasi
84,28% hal ini menunjukkan bahwa dalam
tinggi dengan persentase sebesar 74%. Selain
kegiatan pembelajaran secara daring di masa
itu, Nita et al., (2020) juga melakukan
pandemi covid-19 motivasi siswa termasuk ke
penelitian pada siswa sekolah dasar di wilayah
dalam kategori motivasi tinggi. Berarti siswa
Jatiguwui dan mendapatkan hasil motivasi
dapat memunculkan motivasi dalam diri sendiri
belajar siswa berada pada persentase 66%, hal
dan mampu mengikuti kegiatan pembelajaran
ini menunjukkan bahwa siswa tetap
dengan lancar serta dapat memaksimalkan hasil
termotivasi belajar dengan baik meskipun
belajarnya.
dalam pembelajaran daring.
Sedangkan hasil belajar siswa kelas X
Fitriyani et al., (2020) juga
OTKP SMKN 1 Ngawi pada mata pelajaran
berpendapat bahwa berdasarkan analisis data
Administrasi Umum mendapatkan rata-rata
yang telah dilakukan terdapat rata-rata
nilai sebesar 82,64% artinya hasil belajar siswa
persentase dari delapan indikator motivasi
masuk kedalam kategori baik. Tentunya hal ini
belajar sebesar 80,27% artinya bahwa
mengindikasikan bahwa meskipun dalam
motivasi siswa dalam pembelajaran daring
pembelajaran daring siswa dapat
termasuk kedalam kriteria sangat baik.
memaksimalkan hasil belajarnya, meskipun
Menurut Tokan & Imakulata (2019) begitu dengan hasil belajar yang maksimal
salah satu faktor yang mampu mempengaruhi tidak menentukan penguasaan materi yang juga
hasil belajar siswa adalah motivasi belajarnya. baik, karena tidak sedikit siswa yang mengakui
Nilai siswa tidak hanya sekedar bentuk dari bahwa mereka menggunakan mesin pencari
ilmu yang disera, tetapi juga meliputi sikap ketika mengerjakan tugas maupun ujian.
serta keterampilan yang dimiliki oleh siswa.
Melalui hasil penelitian yang telah
Siswa akan mendapatkan hasil belajar sebagai
didapatkan, peneliti memberikan saran kepada
bentuk dari evaluasi dalam proses
guru agar dapat membuat proses pembelajaran
pembelajaran yang telah berlangsung yang
lebih menarik, tidak sekedar memberikan
berupa nilai serta memuat pengetahuan, sikap,
penugasan kepada siswa sehingga sangat
serta keterampilan siswa. Sedangkan menurut
Copyright (c) 2021 Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati. This work is licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
98
Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati
Analisis Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Volume 2, Nomor 1, April 2021, hal 90-101
Copyright (c) 2021 Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati. This work is licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
99
Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati
Analisis Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Volume 2, Nomor 1, April 2021, hal 90-101
Copyright (c) 2021 Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati. This work is licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
100
Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati
Analisis Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Volume 2, Nomor 1, April 2021, hal 90-101
Copyright (c) 2021 Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati. This work is licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
101