You are on page 1of 12

Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN 2721-8112 (print)

Volume 2 – Nomor 1, April 2021,90-101 ISSN 2722-4899 (online)


https://doi.org/10.37478/jpm.v2i1.878
Available online at: https://e-journal.uniflor.ac.id/index.php/JPM/article/view/878

ANALISIS MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA DI MASA


PANDEMI COVID-19
Wulan Rahayu Syachtiyani1*, Novi Trisnawati2
1,2
Universitas Negeri Surabaya
*Corresponding Author: wulanrahayus499@gmail.com

Info Artikel Abstract. The covid-19 pandemic has shifted the learning system in Indonesia to distance
learning, or better known as online learning. Various education units carry out online
learning, this can bring about changes in learning activities. Whether it’s from students,
Sejarah Artikel:
Diterima: 28/02/2021
teachers and the learning environment. From the existing phenomena, the researcher wants
Direvisi: 13/03/2021 to conduct an analysis related to learning motivation and student learning outcomes during
Disetujui:15/03/2021 the covid-19 pandemic. This study aims (1) to find out how student motivation during the
covid-19 pandemic and (2) to find out how student learning outcomes during the covid-19
Keywords: pandemic. This research is qualitative descriptive study using a qualitative approach. The
Covid-19 pandemic, research subjects were students of X OTKP class, vocational high school 1 Ngawi while the
online learning, value of student learning outcomes was taken in the General Administration subject. Data
learning motivation, collection techniques using interviews, observation, and documentation. While the data
learning outcome
analysis technique uses percentages. From the research conducted, it was found that the six
indicators of learning motivation got an average of 84,28%, which means that student
Kata Kunci: learning motivation falls into the high motivation category. While the average value of
Pandemi covid-19, student learning outcomes got a percentage of 82,64%. Which means that student learning
pembelajaran daring, the category of good learning outcomes.
motivasi belajar, hasil
belajar Abstrak. Adanya pandemi covid-19 membuat sistem pembelajaran di Indonesia dialihkan
menjadi pembelajaran jarak jauh, atau lebih dikenal dengan pembelajaran daring. Berbagai
satuan pendidikan melaksanakan pembelajaran secara daring, hal ini bisa membawa
perubahan dalam kegiatan belajar. Baik itu dari diri siswa, guru maupun lingkungan belajar.
Dari fenomena yang ada peneliti ingin melakukan analisis terkait motivasi belajar dan hasil
belajar siswa di masa pandemi covid-19. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui
bagaimana motivasi belajar siswa di masa pandemi covid-19 dan (2) untuk mengetahui
bagaimana hasil belajar siswa di masa pandemi covid-19. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek
penelitian adalah siswa kelas X OTKP SMKN 1 Ngawi, sedangkan nilai hasil belajar siswa
diambil pada mata pelajaran Administrasi Umum. Teknik pengumpulan data menggunakan
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan
persentase. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa dari enam indikator
motivasi belajar mendapat rata-rata sebesar 84,28% yang berarti motivasi belajar siswa
masuk ke dalam kategori motivasi tinggi. Sedangkan rata-rata nilai hasil belajar siswa
mendapat presentase sebesar 82,64% yang artinya hasil belajar siswa masuk ke dalam
kategori hasil belajar yang baik.

How to Cite: Syachtiyani, W.R. & Trisnawati, N. (2021). ANALISIS MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA
DI MASA PANDEMI COVID-19. Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 2(1), 90-101.
https://doi.org/10.37478/jpm.v2i1.878

Alamat korespondensi: Penerbit:


Universitas Negeri Surabaya. Jln. Ketintang, Ketintang Gayungan, Program Studi PGSD Universitas Flores.
Surabaya, Jawa Timur.. wulanrahayus499@gmail.com primagistrauniflor@gmail.com
Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati
Analisis Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Volume 2, Nomor 1, April 2021, hal 90-101

melaksanakan pembelajaran jarak jauh atau


PENDAHULUAN
biasa disebut dengan PJJ. Kebijakan ini
Pada awal Desember 2019 ditemukan dituangkan dalam Surat Edaran Nomor 3
penyakit baru yang dikenal dengan Covid-19. Tahun 2020 tentang Pencegahan dan
Pada awal penemuannya, virus ini dinamakan Penanganan Covid-19 pada Satuan Pendidikan,
dengan 2019 novel coronavirus (2019-nCoV). Minggu (9/3/2020). Sistem ini dapat dilakukan
Kemudian nama tersebut diubah ketika WHO secara daring atau online maupun secara luring
mengumumkan nama baru untuk penyakit ini atau offline, tetapi harus disesuaikan dengan
pada 11 Februari 2020 yaitu Coronavirus kapasitas dan kemampuan dari masing-masing
Disease (COVID-19). Penyebabnya adalah satuan pendidikan, karena yang diutamakan
virus Severe Acute Respitory Syndrome dari setiap aktivitas adalah kesehatan dan
Coronavirus-2 (SARS-Cov-2) (Susilo et al., keselamatan masyarakat.
2020). Penyakit ini bermula dari kota Wuhan,
Berdasarkan gelar wicara RRI pada 24
Provinsi Hubei, China yang mengalami
Maret 2020 yang termuat dalam kompas.com
penyebaran begitu cepat hingga sekitar awal
16 Agustus 2020 pukul 08.00 WIB, Hamid
tahun 2020 kasus ini memuncak kemudian
Muhammad selaku Dirjen Pendidikan Anak
merambah ke provinsi lainnya hingga ke
Usia Dini dan Pendidikan Dasar Menengah
negara-negara tetangga. Sedangkan di
menyatakan bahwa hanya terdapat 54% sekolah
Indonesia virus covid-19 terdeteksi pada
yang menerapkan pembelajaran dari rumah,
tanggal 2 Maret 2020 dengan jumlah sebanyak
selebihnya masih ada yang datang ke sekolah
dua kasus. Gejala pada penyakit ini hampir
meskipun secara bergantian dan menggunakan
sama dengan penyakit flu pada umumnya,
fasilitas yang ada di sekolah. Bahkan Hamid
seseorang yang terkena covid-19 akan
mengatakan ada dua persen satuan pendidikan
merasakan demam, batuk kering, sakit
yang masih melangsungkan pembelajaran
tenggorokan hingga diare. Tetapi gejala setiap
secara penuh di sekolahan. Padahal seharusnya
orang akan berbeda tergantung dengan sistem
hal tersebut tidak dilakukan agar penyebaran
imun tubuh. Hingga tanggal 28 Oktober 2020
Covid-19 segera terhenti. Untuk menghadapi
berdasarkan data dari satuan tugas Covid-19
hal tersebut, Kemendikbud sudah melakukan
menyatakan banyaknya kasus positif Covid-19
beberapa upaya. Diantaranya dengan
di Indonesia sebanyak 400.483 kasus dan
disediakannya rumah belajar dan layanan
meninggal sebanyak 13.612 kasus
pendidikan secara online yang dapat diakses
(www.satgascovid.go.id).
dengan mudah serta gratis. Kemudian
Melihat kasus yang semakin meningkat bekerjasama dengan TVRI untuk memberikan
dari awal mula kemunculannya kemudian tayangan pembelajaran, tujuannya agar wilayah
mulai menyebar di Indonesia, pemerintah yang sulit mendapatkan akses internet dapat
kemudian membuat kebijakan untuk terjangkau serta meminimalisir pengeluaran
mengendalikan dan memutus rantai penyebaran biaya pembelian pulsa internet. Tidak hanya itu
Covid-19. Mulai dari diterapkannya kemendikbud juga memberikan bantuan pulsa
pembatasan aktivitas sosial, himbauan untuk internet secara gratis guna mendukung kegiatan
menggunakan masker dan mencuci tangan belajar di rumah. Menurut Panigrahi et al.,
setiap melakukan aktivitas, melakukan (2018) pembelajaran online memiliki banyak
karantina wilayah, physical distancing, manfaat bagi siswa, karena mereka dapat
menghimbau perusahaan untuk melakukan mengatur kecepatan dalam proses pembelajaran
work from home (WFH), hingga pembatasan sesuai dengan kemampuannya sendiri.
mobilitas penduduk (Yulianingsih et al., 2020).
Sistem pembelajaran dapat dibedakan
Penyakit ini berdampak di berbagai sektor yang
menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah
ada di Indonesia. Mulai dari sektor
sistem pembelajaran daring. Sesuai dengan
perdagangan, industri, wisata hingga sektor
kondisi pandemi yang sedang terjadi, setiap
pendidikan. Semenjak kemunculan Covid-19 di
satuan pendidikan dihimbau untuk
Indonesia, Kementrian Pendidikan dan
melangsungkan pembelajaran secara daring.
Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan
Dalam pembelajaran daring pola pembelajaran
keputusan untuk setiap satuan pendidikan agar
yang awalnya tatap muka menjadi pola

Copyright (c) 2021 Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati. This work is licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
91
Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati
Analisis Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Volume 2, Nomor 1, April 2021, hal 90-101

pembelajaran tatap maya (Anugrahana, 2020), bagi para pelaksana pembelajaran daring akan
sehingga setiap satuan pendidikan harus menjadi menurun jika tidak diimbangi dengan
berinovasi dalam mengembangkan media makanan dan olahraga yang cukup, (2) sekolah
pembelajaran agar dapat mendorong motivasi harus mempersiapkan segalanya dengan cepat
siswa untuk tetap semangat dalam proses dan membutuhkan banyak biaya, (3) guru
pembelajaran. dituntut bisa menguasi berbagai aplikasi
pembelajaran, (4) siswa tidak dapat berinteraksi
Di Indonesia, metode pembelajaran
secara langsung baik dengan temannya maupun
daring sudah dikembangkan sejak tahun 2013
guru, hal ini lama kelamaan akan membuat
(Cahyani et al., 2020). Pada umumnya
siswa merasa bosan dan tidak dapat
pembelajaran daring digunakan sebagai
melaksanakan pembelajaran dengan baik.
alternatif pembelajaran, sehingga tidak semua
lembaga atau sekolah yang menggunakannya Belajar merupakan suatu proses
terutama sekolah yang berada di pedesaan. perubahan melalui penghayatan dalam diri
Serta tidak semua mata pelajaran menerapkan yang terjadi pada setiap individu yang berasal
pembelajaran daring. Contoh penggunaan dari dalam diri maupun luar diri melalui
pembelajaran daring sebelum adanya Covid-19 interaksi dengan lingkungan sekitar (Suardi,
ketika guru tidak dapat mengajar pada saat itu 2018). Belajar diartikan sebagai segala proses
maka siswa akan diberikan materi dan yang dilakukan oleh setiap individu untuk
penugasan secara online karena tidak bisa menghasilkan perubahan tingkah laku yang
bertemu secara langsung. Tetapi berbeda baru sebagai wujud dari pengalaman belajar
dengan setelah adanya wabah virus, setiap mata individu (Aritonang, 2008). Sehingga dapat
pelajaran dan setiap satuan pendidikan disimpulkan bahwa belajar adalah proses yang
menerapkan pembelajaran daring. dialami oleh setiap individu melalui interaksi
Pembelajaran ini sangat membantu kegiatan dengan lingkungan sekitarnya yang
belajar ketika dalam keadaan darurat namun mengakibatkan perubahan tingkah laku.
juga dapat menyebabkan dampak negatif jika Sedangkan pembelajaran dikatakan sebagai
tidak diselingi dengan tatap muka. proses interaksi siswa dengan guru dan denga
sumber belajar dalam lingkungan belajar
Dalam penerapannya, pembelajaran
(Suardi, 2018).
daring tidak lepas dari kelebihan dan
kelemahan (Yuliani et al., 2020). Kelebihan Pembelajaran merupakan aktivitas
dari pembelajaran daring diantaranya (1) belajar yang dilakukan dengan tujuan
lembaga pendidikan dapat mengikuti mendapatkan pengalaman, memperluas
perkembangan teknologi dengan baik, pengetahuan, meningkatkan kemampuan baik
memperhatikan kebutuhan fasilitas belajar yang oleh setiap individu maupun kelompok agar
sesuai dengan pembelajaran daring, mampu yang awalnya tidak mengetahui menjadi
mengendalikan sistem informasi manajemen mengetahui (Hilmiatussadiah, 2020).
yang dimiliki serta mengajak guru untuk dapat Pembelajaran juga dapat dikatakan sebagai
berinovasi dalam melakukan pembelajaran. (2) proses perolehan ilmu dan pengetahuan dari
siswa lebih menguasai ilmu teknologi, melatih pendidik kepada siswa dalam penguasaan
kemandirian dan tanggungjawab, menghemat materi, pembentukan sikap, serta mengasah
waktu yang digunakan serta mampu keterampilan siswa. Dalam proses
memanfaatkan gadget dengan baik. (3) pembelajaran kita mengenal adanya sistem
orangtua dapat memantau proses pembelajaran pembelajaran, yaitu susunan unsur-unsur yang
anak bahkan bisa ikut menemani kegiatan terorganisasi dengan baik meliputi unsur
belajar anak. (4) menguntungkan beberapa manusia, materi, fasilitas, perlengkapan serta
perusahaan yang sangat berperan dalam prosedur yang saling berinteraksi dalam
mendukung pembelajaran daring seperti mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
penyedia jasa internet, perusahaan elektronik, (Andriani, 2016). Unsur manusia yang
serta perusahaan pembuat aplikasi. dimaksud dalam sistem pembelajaran ini antara
lain siswa itu sendiri, guru atau pengajar,
Sedangkan kelemahan dari
tenaga administrasi, pustakawan dan orang-
pembelajaran daring diantaranya, (1) kesehatan
orang yang berperan serta dalam keberhasilan

Copyright (c) 2021 Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati. This work is licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
92
Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati
Analisis Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Volume 2, Nomor 1, April 2021, hal 90-101

proses pembelajaran. Unsur materi dapat dan kekurangan yang dimiliki oleh masing-
diartikan sebagai sumber belajar siswa baik itu masing individu, model pembelajaran yang
buku, foto, video, internet dan lain sebagainya. tepat digunakan oleh pendidik, keefektifan cara
Unsur fasilitas dan perlengkapan mencakup mengajar, untuk mengetahui seberapa jauh
ruang belajar, perlengkapan belajar, pengetahuan individu serta memberikan
pencahayaan dan lain-lain. Unsur prosedur pengalaman kepada individu tersebut yang
meliputi strategi pembelajaran, metode, jadwal, berguna untuk kehidupan kedepannya. Ada
evaluasi dan sebagainya. beberapa faktor yang mempengaruhi hasil
belajar siswa, yaitu faktor intern atau faktor
Setiap individu yang melakukan proses
yang berasal dari dalam diri individu dan faktor
belajar mengharapkan tercapainya keberhasilan
ekstern atau faktor yang berasal dari luar diri
belajar. Oleh sebab itu setiap upaya yang telah
individu (Saputra et al., 2018). Faktor dari
dilakukan oleh pemerintah kaitannya dengan
dalam diri individu diantaranya: (1) faktor
kegiatan pembelajaran di masa pandemi Covid-
jasmani atau kesehatan tubuh, (2) faktor rohani
19 tentunya ditujukan agar proses pembelajaran
atau keadaan batin, (3) faktor psikologi.
tetap berjalan lancar sehingga tercapailah
Sedangkan faktor dari luar diri individu
keberhasilan belajar. Salah satu hal yang dapat
diantaranya: (1) faktor keluarga, mulai dari cari
dijadikan acuan untuk melihat keberhasilan dari
mendidik yang diterapkan, hubungan dengan
proses belajar adalah hasil belajar siswa. Hasil
keluarga, serta dukungan yang diberikan oleh
belajar adalah hasil dari adanya proses
orangtua dan keluarga, (2) faktor sekolah
interaksi, proses belajar dan evaluasi belajar
seperti hubungan dengan teman, cara mengajar
yang dilakukan oleh guru dengan siswa melalui
guru, proses pembelajaran serta fasilitas yang
kegiatan pembelajaran (Syahputra, 2020).
diberikan, (3) faktor masyarakat mulai dari
Sejalan dengan pendapat Syahputra, peran diri dalam masyarakat, hubungan dengan
Firmansyah (2015) mengatakan bahwa, hasil lingkungan sekitar dan kondisi lingkungan.
belajar merupakan hasil akhir yang diperoleh
Dalam mencapai tujuan belajar
siswa setelah menyelesaikan proses belajar
diperlukannya dorongan atau motivasi dari
yang dapat dijadikan ukuran apakah siswa
dalam diri siswa. Motivasi merupakan
tersebut sudah berhasil dalam memahami
dorongan psikologis untuk melakukan sebuah
materi yang disampaikan atau belum.
tindakan dalam mencapai tujuan yang telah
Perubahan yang terjadi dalam diri individu baik
ditetapkan (Badaruddin, 2015). Motivasi
itu perubahan sikap maupun keterampilan juga
belajar sangat erat kaitannya dengan prestasi
dapat dikatakan hasil belajar (Hilmiatussadiah,
yang diperoleh individu, motivasi belajar dapat
2020). Hasil belajar siswa ditandai dengan
dikatakan sebagai sebuah dorongan yang
skala nilai berupa huruf, symbol serta angka.
muncul baik dari dalam diri maupun dari luar
Hasil belajar tidak hanya digunakan sebagai
diri siswa untuk bertingkah laku dalam
evaluasi seberapa dalam pengetahuan yang
mencapai keberhasilan belajar. Adanya
didapat oleh siswa tetapi juga pengalaman apa
motivasi belajar yang tinggi akan membuat
saja yang telah didapatkan setelah proses
siswa menjadi semangat dalam belajar sehingga
pembelajaran berlangsung. Nilai bukanlah satu-
akan dengan mudah mendapatkan hasil belajar
satunya bentuk dari hasil belajar tiap individu,
yang maksimal, sebaliknya motivasi yang
namun sikap yang ditunjukkan oleh individu
rendah akan membuat siswa kehilangan
atau kelompok juga merupakan hasil dari
semangat dan gairah untuk belajar sehingga
belajar siswa. Selain itu hasil belajar individu
motivasi harus ditanamkan dalam diri siswa
tidak hanya berasal dari dirinya sendiri tetapi
sejak dini agar siswa merasa senang dalam
dapat berasal dari lingkungan dan pengalaman
mengikuti setiap proses pembelajaran tanpa
oranglain.
adanya tekanan dan paksaan. Motivasi belajar
Hasil belajar yang baik dapat menjadi bukan sekedar dorongan bagi siswa untuk
acuan bahwa dalam proses pembelajaran yang mengetahui proses pembelajaran tetapi juga
telah dialami oleh individu maupun kelompok penting untuk memahami hasil dari
dikatakan sukses. Selain itu hasil belajar pembelajaran yang telah dilakukan.
berguna untuk mengevaluasi apa saja kelebihan

Copyright (c) 2021 Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati. This work is licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
93
Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati
Analisis Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Volume 2, Nomor 1, April 2021, hal 90-101

Motivasi belajar berawal dari tujuan Pembelajaran daring diberlakukan pada


yang ingin dicapai oleh setiap individu. Jika tiap satuan pendidikan, mulai dari Sekolah
individu tersebut bertekad mencapai tujuan Dasar hingga Perguruan Tinggi. Berdasarkan
yang telah ditetapkan maka secara sadar akan observasi yang dilakukan pada salah satu
terbentuk motivasi dalam dirinya. Hal ini akan sekolah negeri di kabupaten Ngawi yaitu SMK
membuat individu merasa nyaman mengikuti N 1 Ngawi melalui wawancara menggunakan
pembelajaran, memiliki semangat yang tinggi google form, sekolah tersebut sudah
serta mampu mengontrol emosi ketika menerapkan pembelajaran daring sejak
menghadapi kesulitan belajar. Berbeda dengan ditetapkannya kebijakan sistem pembelajaran
individu yang tidak mengerti dengan tujuan jarak jauh oleh pemerintah. Hal ini membuat
yang ditetapkan tentunya tidak akan muncul guru harus berinovasi agar pembelajaran tetap
motivasi dalam dirinya. Sehingga dalam proses berjalan dengan lancar meskipun tidak secara
pembelajaran individu tersebut hanya berjalan tatap muka. Pembelajaran daring
sesuai dengan tuntutan yang diberikan oleh memanfaatkan jaringan internet dalam
guru maupun lingkungan. Motivasi belajar prakteknya, di SMKN 1 Ngawi terdapat
menjadi faktor psikis yang menentukan muncul beberapa media pembelajaran yang digunakan
tidaknya dorongan dari dalam diri individu secara online atau dalam jaringan. Diantaranya
untuk mencapai tujuan yang ditandai dengan aplikasi WhatsApp, Google Classroom, Google
kesadaran dalam belajar, semangat yang tinggi Meet, Zoom, dan E-learning.
serta perhatian terhadap proses pembelajaran
Sistem pembelajaran daring diterapkan
(Febriandar, 2018).
pada semua jurusan dan semua mata pelajaran,
Seseorang yang memiliki motivasi salah satunya adalah jurusan Otomatisasi Tata
belajar akan terlihat dari bagaimana sikapnya Kelola Perkantoran (OTKP) kelas X dengan
dalam kegiatan belajar, ciri-ciri siswa yang mata pelajaran Administrasi Umum melalui
memiliki motivasi belajar diantaranya: (1) WhatsApp dan Google Classroom sebagai
tekun, siswa mampu bekerja terus menerus media pembelajaran. Sebelum pembelajaran
dalam waktu yang lama dan tidak menunda- dimulai, guru akan memberikan informasi
nunda pekerjaannya. (2) ulet, dalam hal kepada siswa melalui WhatsApp grup kemudian
menghadapi kesulitan seorang siswa tidak akan akan berpindah ke Google Classrom untuk
menyerah dan putus asa bahkan mereka tidak penyampaian materi dan pemberian tugas,
memerlukan dorongan dari luar. (3) memiliki tetapi guru jarang memberikan penjelasan dan
minat terhadap berbagai permasalahan, mampu melakukan diskusi dengan siswa namun sering
menghadapi suatu permasalahan. (4) bekerja memberikan penugasan. Peneliti mengambil
secara mandiri. (5) cenderung menyukai mata pelajaran ini karena merupakan mata
tantangan sehingga mudah bosan dengan hal- pelajaran pengantar yang memuat kompetensi
hal yang bersifat rutin dan kurang kreatif. (6) dasar keahlian jurusan OTKP, dimana terdapat
memiliki pendirian yang kuat, terlebih lagi jika teori dan praktek yang harus dikuasai oleh
pendapatnya memang benar (Aritonang, 2008). siswa. Selain itu siswa kelas X merupakan
siswa baru yang belum pernah melakukan
Beberapa faktor dapat mempengaruhi
pembelajaran secara tatap muka.
motivasi belajar (Saputra et al., 2018), seperti
(1) cita-cita dan aspirasi siswa, (2) kondisi yang Berdasarkan hasil observasi, siswa
dimiliki siswa baik jasmani maupun rohani, (3) mengatakan bahwa mereka lebih menyukai
kemampuan siswa, (4) keadaan lingkungan, (5) ketika melakukan pembelajaran di sekolah
dorongan dari guru dalam memotivasi siswa, karena mereka dapat langsung berinteraksi
(6) unsur-unsur dalam pembelajaran. Motivasi dengan guru dan teman-temannya, bisa
belajar tidak hanya berperan sebagai penggerak melakukan diskusi secara mudah tanpa
atau pendorong dalam diri individu, tetapi juga mengalami kesalahpahaman, serta lebih
berperan dalam memberikan rasa senang dan mendorong rasa semangat belajar karena dapat
bahagia ketika individu mengalami proses bersaing secara sehat dengan teman-teman.
pembelajaran. Rasa senang ini yang memicu Tetapi mereka juga mengatakan bahwa tidak
munculnya semangat belajar dalam diri menutup kemungkinan mereka menyukai
individu. pembelajaran daring yang tidak mengharuskan

Copyright (c) 2021 Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati. This work is licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
94
Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati
Analisis Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Volume 2, Nomor 1, April 2021, hal 90-101

mereka pergi ke sekolah. Kemudian, dalam daring mendapat indeks prestasi kisaran 3,1 –
pembelajaran daring guru lebih sering 4,0 yang artinya hasil belajar tersebut dapat
memberikan materi dan penugasan tanpa dikatakan baik.
memberikan penjelasan kepada siswa. Mereka
Dari paparan yang telah disampaikan,
merasa kurang bisa memahami materi sehingga
maka peneliti ingin melakukan penelitian yang
ketika mengerjakan tugas maupun ujian tidak
berjudul Analisis Motivasi Belajar dan Hasil
jarang mereka menggunakan bantuan mesin
Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19.
pencari atau google untuk membantu
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk
menyelesaikan pekerjaannya agar mendapatkan
mengetahui bagaimana motivasi belajar siswa
nilai yang maksimal. Selain itu dari sudut
di masa pandemi Covid-19, (2) untuk
pandang guru juga mengalami kesulitan dalam
mengetahui bagaimana hasil belajar siswa di
mendisiplinkan siswa, melihat keaktifan siswa,
masa pandemi Covid-19.
melihat kejujuran siswa, serta memiliki
tanggungjawab yang lebih besar.
Menurut penelitian yang telah METODE PENELITIAN
dilakukan oleh Nasrah & Muafiah (2020) Penelitian ini merupakan penelitian
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran deskriptif. Subjek penelitian adalah seluruh
daring memiliki presentase sebanyak 74% siswa kelas X OTKP SMK Negeri 1 Ngawi
berada pada kategori motivasi tinggi, sebanyak 70 siswa. Pengambilan sampel pada
sedangkan ada 1% yang berada pada kategori penelitian ini menggunakan teknik
motivasi rendah. Kemudian hasil belajar siswa nonprobability sampling jenis purposive
mendapat presentase sebanyak 52% yang sampling karena sumber data berasal dari orang
berada pada kategori sangat baik, sedangkan yang dianggap paling tahu yaitu guru dan
analisis pada nilai siswa mendapat rata-rata siswa.
sejumlah 87,192 berada pada kategori baik.
Artinya, pembelajaran daring yang telah Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
dilakukan tidak membuat motivasi belajar dan beberapa teknik yang ada seperti melalui
hasil belajar siswa menjadi rendah, justru observasi, wawancara, dan dokumentasi.
dengan adanya pembelajaran daring siswa Wawancara dilakukan dengan beberapa guru
menjadi termotivasi untuk melaksanakan OTKP SMK N 1 Ngawi, kemudian dalam
proses pembelajaran. Hasil penelitian yang kegiatan observasi peneliti menggunakan
telah dilakukan oleh Cahyani et al., (2020) angket yang didistribusikan kepada siswa kelas
menyatakan bahwa selama masa pandemi X OTKP melalui google form sedangkan
motivasi belajar siswa masih berada dalam dokumentasi digunakan untuk melihat hasil
kategori baik. belajar siswa. Skala pengukuran angket yang
digunakan dalam penelitian ini adalah skala
Sependapat dengan penelitian yang Likert dengan skor 1 sangat tidak setuju hingga
telah dilakukan oleh Nasrah & Muafiah skor 5 sangat setuju (Sugiyono, 2016). Menurut
(2020). Dalam penelitiannya menyatakan Hamzah dalam Listiani (2017), indikator dari
bahwa hasil belajar siswa berada pada motivasi belajar diantaranya, (1) adanya
kategori baik dengan rata-rata nilai sebesar keinginan dan hasrat untuk berhasil, (2)
87,192 yang berarti siswa dapat memberikan dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3)
hasil belajar yang baik meskipun secara adanya harapan dan cita-cita di masa depan, (4)
daring. Kemudian menurut Hilmiatussadiah adanya penghargaan dalam belajar, (5) adanya
(2020) hasil belajar mahasiswa meningkat kegiatan yang menarik dalam belajar, (6)
pada saat pembelajaran daring, nilai yang adanya lingkungan belajar yang kondusif.
dihasilkan ketika pembelajaran daring masuk Teknik analisis data menggunakan persentase
ke dalam kategori baik meskipun mahasiswa dari indikator motivasi belajar dan nilai dari
mengatakan bahwa mereka kurang dapat hasil belajar siswa.
menguasai materi yang diberikan oleh dosen.
Hennilawati & Hartini (2020) dalam Uji validitas data menggunakan aplikasi
penelitiannya juga memaparkan bahwa hasil SPSS dengan jumlah responden sebanyak 40
belajar 88,9% mahasiswa dalam pembelajaran siswa. Dari masing-masing indikator motivasi

Copyright (c) 2021 Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati. This work is licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
95
Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati
Analisis Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Volume 2, Nomor 1, April 2021, hal 90-101

belajar terdapat dua item pernyataan yang


disediakan. Setiap item pernyataan dapat
dikatakan valid jika person correlation atau r-
hitung lebih besar daripada r-tabel. Sedangkan Keterangan:
r-tabel untuk 40 responden dengan taraf p : persentase
signifikansi sebesar 5% diperoleh r-tabel k : keseluruhan skor yang diperoleh tiap siswa
sebesar 0,321 (Sugiyono, 2016). l : banyaknya siswa
m : skor maksimal semua siswa
Tabel 1. Hasil Uji Validitas Data Dari penghitungan diatas maka
keteranga diperoleh hasil rata-rata persentase motivasi
Indikator Item r-hitung
n
belajar siswa untuk kemudian dari hasil
Hasrat dan Item 1 0,444 Valid
keinginan tersebut dimasukkan kedalam skala motivasi
berhasil Item2 0,587 Valid belajar seperti pada tabel 2.
Dorongan dan Item 3 0,636 Valid
kebutuhan Tabel 2. Skala Motivasi Belajar Siswa
dalam belajar Item 4 0,623 Valid
Presentase Motivasi Interpretasi
Harapan dan Item 5 0,639 Valid Belajar Siswa
Cita-cita masa
Item 6 0,650 Valid 20% - 36% Sangat Rendah
depan
37% - 52% Rendah
Penghargaan Item 7 0,535 Valid
53% - 68% Sedang
dalam belajar Item 8 0,630 Valid 69% - 84% Tinggi
Kegiatan yang Item 9 0,698 Valid 85% - 100% Sangat Tinggi
menarik dalam Sumber: Hendrayana (2014).
belajar Item 10 0,297 Tidak Valid
Adanya Item 11 0,398 Valid
lingkungan
belajar yang Item 12 0,495 Valid
Sedangkan untuk hasil belajar dapat
kondusif diukur menggunakan skala pengukuran seperti
Sumber: Data diolah pada Tabel 3.

Dari hasil uji validitas dapat dilihat Tabel 3. Tingkatan Hasil Belajar Siswa
bahwa ada satu item yang tidak valid dengan r- Presentase Hasil Belajar Interpretasi
hitung sebesar 0,297 yang artinya kurang dari Siswa
<59% Sangat Kurang
0,321. Sehingga item ini tidak dapat digunakan 60% - 69% Kurang
untuk penelitian pada sampel asli. 70% - 79% Cukup
80% - 89% Baik
Kemudian untuk uji reliabilitas data, 90% - 100% Sangat Baik
diperoleh nilai dari Cronbach;s Alpha sebesar Sumber: Pedoman Penilaian Guru OTKP
0,787. Maka data yang diujikan dapat
dikatakan reliabel, karena nilai dari Cronbach’s HASIL DAN PEMBAHASAN
Alpha > r-tabel.
Hasil Penelitian
Motivasi belajar merupakan salah satu
pendorong atas keberhasilan belajar setiap
individu. Masing-masing individu memiliki
tingkatan motivasi yang berbeda-beda. Mulai
Gambar 1. Hasil Uji Reliabilitas
dari motivasi belajar yang sangat rendah
Sumber: Data diolah hingga motivasi belajar yang sangat tinggi,
hal tersebut bergantung pada setiap individu
dan lingkungannya..
Untuk mengetahui rata-rata persentase Berdasarkan penelitian yang telah
motivasi belajar siswa dapat dilakukan dilakukan dari keenam indikator motivasi
perhitungan dengan rumus sebagai berikut: belajar yang telah disebarkan melalui angket
kepada 70 siswa diperoleh hasil pada

Copyright (c) 2021 Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati. This work is licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
96
Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati
Analisis Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Volume 2, Nomor 1, April 2021, hal 90-101

indikator adanya lingkungan belajar yang Ngawi, guru menetapkan nilai KKM untuk
kondusif mendapat persentase sebesar 69,57% mata pelajaran Administrasi Umum sebesar
sehingga dapat dikategorikan ke dalam 70. Kemudian, berdasarkan nilai akhir dari 70
motivasi sedang, kemudian indikator hasrat siswa diketahui nilai minimal 70 dan nilai
dan keinginan berhasil dan indikator kegiatan maksimal adalah 100. Jika dilakukan analisis
yang menarik dalam belajar masuk ke dalam maka diperoleh hasil belajar siswa dengan
motivasi tinggi secara berurutan yaitu sebesar tingkat nilai sangat baik memiliki persentase
80,21% dan 82,85%. Sedangkan tiga indikator sebesar 37,14% dengan jumlah siswa
lainnya masuk ke dalam motivasi sangat sebanyak 26 siswa, siswa dengan tingkat nilai
tinggi dengan persentase 93,14% pada baik dengan persentase 28,57% sebanyak 20
indikator adanya dorongan dan kebutuhan siswa, tingkat nilai cukup dengan persentase
dalam belajar, 94% pada indikator harapan 34,28% sebanyak 24 siswa serta 0% untuk
dan cita-cita masa depan, dan 90,71% pada nilai kurang dan sangat kurang. Sedangkan
indikator penghargaan dalam belajar. Dari rata-rata nilai siswa adalah 82,64. Analisis
hasil olah data diperoleh rata-rata persentase tersebut jika dimasukkan ke dalam diagram
dari indikator motivasi belajar sebesar 84,28% akan berbentuk seperti gambar 3.
yang termasuk ke dalam kategori motivasi
tinggi.

Gambar 2: Diagram analisis indikator motivasi belajar


Sumber: Data diolah

Pembahasan
Gambar 3. Diagram persentase hasil belajar siswa.
Sumber: data diolah
Motivasi belajar merupakan salah satu
faktor pendukung keberhasilan pencapaian
tujuan belajar tiap individu. Keseimbangan
Hasil nyata dari proses belajar yang motivasi belajar yang baik akan membuat
telah dilakukan oleh siswa berupa nilai yang individu mampu mengerti tujuan dari
mencakup pengetahuan, sikap serta pembelajaran yang dialami dan berperan aktif
keterampilan yang dimiliki oleh siswa disebut dalam meraih prestasi, namun apabila
hasil belajar. Siswa akan mendapatkan hasil motivasi belajar tiap individu terlalu rendah
belajar sebagai bentuk dari evaluasi dalam dan terlalu kuat justru akan mengakibatkan
proses pembelajaran yang telah berlangsung. dampak negatif bagi siswa (Fauziah et al.,
Pada umumnya hasil belajar siswa akan 2017). Menurut Glynn dalam Lee (2017),
dituangkan melalui nilai yang didapat dari motivasi merupakan keadaan dalam diri
beberapa tes seperti nilai ujian harian, ujian individu yang dapat memunculkan kembali,
tengah semester, ujian akhir semester, mengarahkan serta menopang tindakan siswa
keaktifan siswa, serta nilai penugasan. Tetapi sesuai tujuan yang ditetapkan. Motivasi
guru juga akan menilai bagaimana sikap tiap belajar berperan sebagai penggerak dalam diri
siswa baik itu dalam pembelajaran maupun siswa secara keseluruhan yang dapat
dalam kehidupan sehari-hari. Dari hasil memunculkan niat untuk mendorong siswa
dokumentasi nilai siswa X OTKP di SMKN 1 melaksanakan kegiatan pembelajaran

Copyright (c) 2021 Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati. This work is licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
97
Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati
Analisis Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Volume 2, Nomor 1, April 2021, hal 90-101

sehingga mampu mencapai tujuan yang Shofiya & Sukiman (dalam Hilmiatussadiah,
diinginkan oleh siswa tersebut (Cahyani et al., 2020) hasil belajar merupakan tanggungjawab
2020). Menurut Tokan & Imakulata (2019), setiap individu yang bersangkutan. Baik
motivasi belajar menjadi salah satu faktor dalam ranah kognitif individu atau
terwujudnya hasil belajar yang baik, sebab pengetahuan, ranah afektif atau sikap serta
membuat siswa cenderung mendapatkan hasil tingkah laku individu serta pada ranah
belajar yang maksimal. psikomotorik atau keterampilan individu.
Merujuk pada hasil penelitian dapat Pada penjelasan sebelumnya sudah
dilihat bahwa dari enam indikator motivasi diketahui bahwa motivasi belajar siswa kelas
belajar mendapat rata-rata persentase sebesar X OTKP SMK Negeri 1 Ngawi pada mata
84,38%. Jika dimasukkan dalam skala pelajaran Administrasi Umum termasuk ke
pengukuran motivasi belajar rata-rata tersebut dalam kategori motivasi tinggi, tentunya hal
masuk ke dalam kategori tingkat motivasi ini akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
tinggi. Hal ini membuktikan bahwa ketika Dari olah data penelitian, dapat diketahui
pembelajaran daring siswa mampu bahwa rata-rata nilai siswa kelas X OTKP
memunculkan motivasi yang tinggi dalam SMKN 1 Ngawi sebesar 82,64%. Jika
dirinya serta mampu mengendalikan diri dimasukkan ke dalam skala tingkatan hasil
dengan lingkungan sekitarnya. Siswa yang belajar, hasil tersebut masuk ke dalam
memiliki motivasi belajar tinggi maka akan kategori baik.
mempermudah siswa untuk mendapatkan
SIMPULAN DAN SARAN
hasil belajar yang maksimal.
Berlandaskan penelitian pada siswa
Sama halnya dengan penelitian yang
kelas X OTKP SMKN 1 Ngawi dengan enam
dilakukan oleh Nasrah & Muafiah (2020),
indikator motivasi belajar diperoleh hasil rata-
Nasrah mengemukakan bahwa motivasi
rata persentase motivasi belajar siswa sebesar
belajar mahasiswa termasuk kategori motivasi
84,28% hal ini menunjukkan bahwa dalam
tinggi dengan persentase sebesar 74%. Selain
kegiatan pembelajaran secara daring di masa
itu, Nita et al., (2020) juga melakukan
pandemi covid-19 motivasi siswa termasuk ke
penelitian pada siswa sekolah dasar di wilayah
dalam kategori motivasi tinggi. Berarti siswa
Jatiguwui dan mendapatkan hasil motivasi
dapat memunculkan motivasi dalam diri sendiri
belajar siswa berada pada persentase 66%, hal
dan mampu mengikuti kegiatan pembelajaran
ini menunjukkan bahwa siswa tetap
dengan lancar serta dapat memaksimalkan hasil
termotivasi belajar dengan baik meskipun
belajarnya.
dalam pembelajaran daring.
Sedangkan hasil belajar siswa kelas X
Fitriyani et al., (2020) juga
OTKP SMKN 1 Ngawi pada mata pelajaran
berpendapat bahwa berdasarkan analisis data
Administrasi Umum mendapatkan rata-rata
yang telah dilakukan terdapat rata-rata
nilai sebesar 82,64% artinya hasil belajar siswa
persentase dari delapan indikator motivasi
masuk kedalam kategori baik. Tentunya hal ini
belajar sebesar 80,27% artinya bahwa
mengindikasikan bahwa meskipun dalam
motivasi siswa dalam pembelajaran daring
pembelajaran daring siswa dapat
termasuk kedalam kriteria sangat baik.
memaksimalkan hasil belajarnya, meskipun
Menurut Tokan & Imakulata (2019) begitu dengan hasil belajar yang maksimal
salah satu faktor yang mampu mempengaruhi tidak menentukan penguasaan materi yang juga
hasil belajar siswa adalah motivasi belajarnya. baik, karena tidak sedikit siswa yang mengakui
Nilai siswa tidak hanya sekedar bentuk dari bahwa mereka menggunakan mesin pencari
ilmu yang disera, tetapi juga meliputi sikap ketika mengerjakan tugas maupun ujian.
serta keterampilan yang dimiliki oleh siswa.
Melalui hasil penelitian yang telah
Siswa akan mendapatkan hasil belajar sebagai
didapatkan, peneliti memberikan saran kepada
bentuk dari evaluasi dalam proses
guru agar dapat membuat proses pembelajaran
pembelajaran yang telah berlangsung yang
lebih menarik, tidak sekedar memberikan
berupa nilai serta memuat pengetahuan, sikap,
penugasan kepada siswa sehingga sangat
serta keterampilan siswa. Sedangkan menurut

Copyright (c) 2021 Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati. This work is licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
98
Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati
Analisis Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Volume 2, Nomor 1, April 2021, hal 90-101

sedikit pemahaman siswa terhadap materi yang Dilakukan Secara Daring.


diberikan. Selain itu guru juga harus aktif https://nasional.kompas.com/read/2020
dalam memberikan stimulasi kepada siswa agar 08/16/18060121/kemendikbud-sebut
mereka lebih bersemangat dalam proses pembelajaran-jarak-jauh-tak-mesti
pembelajaran. Sedangkan dari sudut pandang dilakukan-secara-daring?page=all, diakses
siswa mereka harus saling bekerja sama pada 28 Oktober 2020 pukul 10.45 WIB
mengatasi kesulitan dalam proses pembelajaran
Andriani, T. (2016). SISTEM
guna mencapai tujuan belajar yang diinginkan
PEMBELAJARAN BERBASIS
dan tetap menjaga komunikasi antar siswa dan
TEKNOLOGI INFORMASI DAN
guru.
KOMUNIKASI. Sosial Budaya: Media
Meskipun motivasi belajar siswa kelas Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial Dan
X OTKP SMKN 1 Ngawi tinggi dan hasil Budaya, 12(1), 127–150. Google Scholar
belajar siswa termasuk kategori baik, tetap saja
Anugrahana, A. (2020). Hambatan, Solusi dan
masih ada kekurangan di dalam proses
Harapan: Pembelajaran Daring Selama
pembelajaran. Seperti kurangnya penguasaan
Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru
materi yang diberikan oleh guru, banyak siswa
Sekolah Dasar. Scholaria: Jurnal
yang mengandalkan kecanggihan teknologi
Pendidikan dan Kebudayaan, 10(3), 282-
sehingga membuat mereka malas membaca
289.
materi yang diberikan, internet yang kurang
https://doi.org/10.24246/j.js.2020.v10.i3.p
stabil serta berkurangnya kedisiplinan dan
282-289
tanggungjawab siswa.
Aritonang, K. T. (2008). Minat dan Motivasi
Motivasi belajar tiap individu tidak
dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
dapat diserahkan sepenuhnya kepada individu
Jurnal Pendidikan Penabur, 10, 11–21.
tersebut meskipun faktor utama dan pertama
Google Scholar
yang mempengaruhi motivasi adalah diri
individu sendiri, tetapi lingkungan juga sangat Badaruddin, A. (2015). Peningkatan Motivasi
berperan dalam memunculkan motivasi belajar Belajar Siswa Melalui Konseling Klasikal
setiap individu. Hendaknya lingkungan belajar (1st ed.). CV Abe Kreatifindo.
dapat memberikan dukungan penuh terhadap Cahyani, A., Diah Listiani, I., & Putri Deta
proses pembelajaran individu, namun yang Larasati, S. (2020). Motivasi Belajar
disayangkan adalah ketika kita tidak dapat Siswa SMA pada Pembelajaran Daring di
mengendalikan setiap kejadian yang ada di masa Pandemi Covid-19. Jurnal
lingkungan sekitar. Hal ini akan menjadi tugas Pendidikan Islam, 3(1), 123–140.
penting bagi orangtua, keluarga serta guru atau https://doi.org/10.37542/iq.v3i01.57
pendidik untuk dapat mengoptimalkan proses
pembelajaran sehingga siswa mendapatkan Fauziah, A., Rosnaningsih, A., & Azhar, S.
ilmu dari kegiatan belajar yang dilakukan. (2017). Hubungan Antara Motivasi
Belajar Dengan Minat Belajar Siswa
Kelas Iv Sdn Poris Gaga 05 Kota
DAFTAR PUSTAKA Tangerang. Jurnal JPSD (Jurnal
Pendidikan Sekolah Dasar), 4(1), 47.
Covid19.go.id. (2020). Covid-19.
https://doi.org/10.26555/jpsd.v4i1.a9594
https://covid19.go.id. Diakses pada 28
Oktober 2020 pukul 09.30 WIB Febriandar, E. I. (2018). Pengaruh Kreativitas
Guru Dalam Menerapkan Ice Breaking
Ramadhan, M.S. (2020). Survei Kemendikbud:
Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil
54% Sekolah Menerapkan Belajar dari
Belajar Siswa Sekolah Dasar. Briliant:
Rumah. https://www.medcom.id.
Jurnal Riset Dan Konseptual, 3(4), 498.
Diakses pada 28 Oktober 2020 pukul
https://doi.org/10.28926/briliant.v3i4.253
09.55 WIB)
Firmansyah, D. (2015). Pengaruh Strategi
Kompas.com. (2020). Kemendikbud Sebut
Pembelajaran Dan Minat Belajar
Pembelajaran Jarak Jauh Tak Mesti
Terhadap Hasil Belajar Matematika.

Copyright (c) 2021 Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati. This work is licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
99
Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati
Analisis Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Volume 2, Nomor 1, April 2021, hal 90-101

Jurnal Pendidikan Unsika, 3(1), 34–44. 571.


https://doi.org/10.24114/jtp.v6i2.4996 https://doi.org/10.12738/estp.2017.2.0160
Fitriyani, Y., Fauzi, I., & Zultrianti Sari, M. Listiani, N. M. (2017). Pengaruh Kreativitas
(2020). Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar
Pembelajaran Daring Selama Pandemik Mata Pelajaran Produktif Pemasaran Pada
Covid-19. Jurnal Kependidikan, 6(2), Siswa Kelas Xi Smk Negeri 2 Tuban.
165–175. Jurnal Ekonomi Pendidikan Dan
https://doi.org/10.33394/jk.v6i2.2654 Kewirausahaan, 2(2), 263.
https://doi.org/10.26740/jepk.v2n2.p263-
Hendrayana, A. S. (2014). Motivasi Belajar,
275
Kemandirian Belajar dan Prestasi Belajar
Mahasiswa Beasiswa BIDIKMISI DI Nasrah, N & Muafiah, M. (2020). Jurnal Riset
UPBJJ UT Bandung. Jurnal Pendidikan Pendidikan Dasar, 03(2), 207–213.
Terbuka dan Jarak Jauh, 15(2), 81-87. https://journal.unismuh.ac.id/index.php/jr
https://doi.org/10.33830/ptjj.v15i2.591.20 pd/article/view/4219
14
Panigrahi, R., Srivastava, P. R., & Sharma, D.
Hennilawati, & Hartini, S. (2020). DAMPAK (2018). International Journal of
PEMBELAJARAN DARING Information Management Online
TERHADAP HASIL BELAJAR learning : Adoption , continuance , and
MAHASISWA INTITUT PENDIDIKAN learning outcome-A review of literature.
TAPANULI SELATAN MASA International Journal of Information
PANDEMI COVID-19. Jurnal Education Management, 43(July 2016), 1–14.
and Development, 8(4), 413–414. https://doi.org/10.1016/j.ijinfomgt.2018.0
https://doi.org/10.37081/ed.v8i4.2182 5.005
Hilmiatussadiah, K. G. (2020). HASIL Saputra, H. D., Ismet, F., & Andrizal, A.
BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN (2018). Pengaruh Motivasi Terhadap
EKONOMI DENGAN PEMBELAJARAN Hasil Belajar Siswa SMK. INVOTEK:
DARING PADA MASA PANDEMI Jurnal Inovasi Vokasional Dan
COVID-19. 1(2), 66–69. Teknologi, 18(1), 25–30.
https://ejournal.upi.edu/index.php/JPEI/ar https://doi.org/10.24036/invotek.v18i1.16
ticle/view/26697 8
Ika, C., Nita, R., Hakim, A. R., Utami, R. S., & Suardi, M. (2018). Belajar dan Pembelajaran
Malang, U. K. (2020). Seminar Nasional (H. Rahmadani & R. Selvasari (eds.); 1st
PGSD UNIKAMA ed.). Deepublish.
https://conference.unikama.ac.id/artikel/.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian (23rd
4, 340–346.
ed.). ALFABETA.
Nita, C. I. R., Hakim, A. R., & Utami, R. S.
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W.,
(2020, November). Analisis Motivasi
Santoso, W. D., Yulianti, M.,
Belajar Siswa Kelas IV Pada
Herikurniawan, H., Sinto, R., Singh, G.,
Pembelajaran Tematik Pada Masa
Nainggolan, L., Nelwan, E. J., Chen, L.
Pandemi COVID-19 di SD NEGERI 5
K., Widhani, A., Wijaya, E., Wicaksana,
JATIGUWI. In Prosiding Seminar
B., Maksum, M., Annisa, F., Jasirwan, C.
Nasional PGSD UNIKAMA (Vol. 4, No.
O. M., & Yunihastuti, E. (2020).
1, pp. 340-346).
Coronavirus Disease 2019: Tinjauan
https://conference.unikama.ac.id/artikel/in
Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam
dex.php/pgsd/article/view/525
Indonesia, 7(1), 45.
Lee, E. (2017). Effects of South Korean High https://doi.org/10.7454/jpdi.v7i1.415
School Students ’ Motivation to Learn
Syahputra, E. (2020). Snowball Throwing
Science and Technology on Their
Tingkatkan Minat dan Hasil Belajar (D.
Concern Related to Engineering. 549–
Vonny Kirana (ed.); 1st ed.). Haura

Copyright (c) 2021 Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati. This work is licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
100
Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati
Analisis Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Volume 2, Nomor 1, April 2021, hal 90-101

Publishing. (2020). Pembelajaran Daring untuk


Pendidikan Teori & Penerapan (A. Rizki
Tokan, M. K., & Imakulata, M. M. (2019). The
(ed.); 1st ed.). Yayasan Kita Menulis.
effect of motivation and learning
behaviour on student achievement. 39(1), Yulianingsih, W., Suhanadji, S., Nugroho, R.,
1–8. & Mustakim, M. (2020). Keterlibatan
https://doi.org/10.15700/saje.v39n1a1510 Orangtua dalam Pendampingan Belajar
Anak selama Masa Pandemi Covid-19.
Yuliani, M., Simarmata, J., Saodah Susanti, S.,
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak
Mahawati, E., Indradi Suda, R.,
Usia Dini, 5(2), 1138–1150.
Dwiyanto, H., Irawan, E., Putu Yudhi
https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.740
Ardiana, D., Muttaqin, & Yuniwati, I.

Copyright (c) 2021 Wulan Rahayu Syachtiyani, Novi Trisnawati. This work is licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
101

You might also like