Professional Documents
Culture Documents
Dampak Penerapan PSAK 72 Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Telekomunikasi Di Masa Pandemi Covid-19
Dampak Penerapan PSAK 72 Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Telekomunikasi Di Masa Pandemi Covid-19
2 Desember 2020
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
Duwi Rahayu
Program Studi Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
*e-mail: duwirahayu@umsida.ac.id
Abstract
This study aims to determine how the impact of the application of PSAK 72 on the
financial performance of telecommunications companies during the Covid-19
pandemic. This research was conducted in the telecommunications sector, which was
affected by the issuance of PSAK 72. This research uses descriptive quantitative
analysis techniques. The sampling technique uses non-probability purposive sampling
technique, namely telecommunication companies listed on the Indonesia Stock
Exchange that meet the predetermined criteria. The following three telecommunication
companies which become the research sample, namely PT. Telekomunikasi Indonesia
Tbk, PT. INDOSAT Tbk AND PT. XL AXIATA Tbk. The results of this study indicate
that the application of PSAK 72 resulted in the financial performance of the three
companies not being a little better when compared to the previous standard. The
difference in the revenue recognition provisions based on PSAK 72 and the previous
standard caused a slight change in the value of revenue from contracts with customers
in the third quarter of 2020, so that the revenue value was smaller when compared to
using the previous standard. On the other hand, based on the assessment of the three
companies, the Covid-19 pandemic has not had a significant adverse impact on the
business continuity of PT Telkomsel Indonesia Tbk, PT. INDOSAT Tbk and PT. XL
AXIATA Tbk.
Abstrak
142
Greenomika, Vol. 2 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
Kata kunci: PSAK 72, kinerja keuangan, Perusahaan Telekomunikasi, Pandemi Covid-
19
143
Greenomika, Vol. 2 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
yang akan menjadi pengganti dari seluruh berskala besar). Perubahan besar dalam
standar yang mengatur pengakuan perusahaan terjadi, termasuk
pendapatan sebelumnya, antara lain ISAK diterapkannya WFH (work from home)
10 terkait Program Loyalitas Pelanggan, oleh para karyawan, yang berdampak
PSAK 23 terkait Pendapatan, PSAK 44 besar terhadap pertumbuhan ekomomi di
terkait Akuntansi Aktivitas negara Indonesia. Azzahra (2020)
Pengembangan Real Estat, ISAK 21 menyatakan Secara berurutan pada tahun
terkait Perjanjian Konstruksi Real Estat, 2020 PSAK 72 juga resmi diterapkan,
dan ISAK 27 terkait Pengalihan Aset dari PSAK tersebut mengatur tentang
Pelanggan, dan PSAK 34 terkait Kontrak pendapatan dari kontrak pelanggan.
Konstruksi (Veronica et al, 2018). Pengimplementasian PSAK 72 di
Beberapa sektor bisnis yang akan masa Pandemi Covid-19 memberikan
terdampak dari implementasi PSAK 72 dampak bagi para pemilik usaha, salah
antara lain sektor industri konstruksi, satunya adalah perusahaan
telekomunikasi, retail, dan manufaktur telekomunikasi meskipun tidak
(Wisnantiasri, 2018) (Veronica et al, siginifikan (Hapsari, 2020). Dampak yang
2018). Hal serupa juga dinyatakan oleh perlu diwaspadai adalah laporan keuangan
Ghaniy (2018) bahwa berdasarkan IASB pada tahun 2020, hal tersebut disebabkan
perubahan standar ini akan berdampak adanya perlambatan ekonomi karena
signifikan terhadap perusahaan yang pandemi covid-19. Perlambatan ekonomi
bentuk transaksinya dalam bentuk kontrak tersebut menjadi tantangan bagi
jangka panjang, salah satunya adalah pada perusahaan telekomunikasi untuk tetap
perusahaan telekomunikasi. survive yakni ketika pengakuan
Pendapatan adalah salah satu akun pendapatan saat melakukan kontrak
utama pada laporan keuangan yang dengan pelanggan perusahaan
informasinya sangat bermanfaat bagi para telekomunikasi harus menyusun strategi
penggunanya terkait laporan posisi dengan mengklasifikasikan kontrak mana
keuangan dan penilaian kinerja suatu yang dapat diakui dan dicatat secara cepat
perusahaan (IASB, 2018). Pendapatan dan akurat, kemudian tantangan
merupakan patokan dalam Badan berikutnya bagi perusahaan adalah
Kesehatan Dunia atau WHO memperoleh melakukan review dan evaluasi seluruh
informasi pertama kali terkait kasus kontrak yang ada karena harus
penularan virus Covid-19 di China di mempelajari semuanya sebelum
akhir tahun 2019, dan dengan cepatnya melaksanakan pengakuan pendapatan,
menyebar ke seluruh dunia. Oleh karena untuk menyesuaikan dengan ketentuan
itu, WHO menyatakan status Pandemi PSAK 72 yang cukup banyak dalam
Covid-19 karena bencana tersebut telah pengakuan pendapatan (Casnila dan
mengorbankan ribuan jiwa di 199 negara Nurfitriana, 2020)
yang ada di dunia. Sedangkan Indonesia Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
mengumumkan pada bulan maret 2020 mempublish PSAK 72 mengenai
terkait status pandemi covid-19, Pendapatan dari Kontrak dengan
pemerintah daerah dan pusat diwajibkan Pelanggan, dimana akan berlaku efektif
menerapkan PSBB (pembatasan sosial pada 1 Januari 2020 dan jika perusahaan
144
Greenomika, Vol. 2 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
145
Greenomika, Vol. 2 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
146
Greenomika, Vol. 2 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
a) Seluruh pihak setuju atas suatu c) Barang atau jasa yang disepakati
kontrak dan memegang komitmen dalam kontrak adalah kewajiban
masing-masing untuk pelaksanaan.
menyelesaikan kewajibannya 3) Modifikasi Kontrak
berdasarkan yang termaktub dalam Modifikasi kontrak mendeskripsikan
kontrak tersebut. mengenai pergantian kontrak yang
b) Suatu entitas bisa melaksanakan kemungkinan terjadi dilaksanakan
identifikasi hak atas barang atau yaitu harga kontrak atau ruang lingkup
jasa yang akan dialihkan. yang disepakati oleh kedua belah pihak
c) Suatu entitas bisa melaksanakan untuk di kemudian hari. Entitas
identifikasi atas jangka waktu atau melakukan pencatatan sebagai kontrak
terpisah apabila situasi berikut ini
periode pembayaran barang atau
terpenuhi:
jasa yang akan dilakukan
a) Ruang lingkup kontrak terjadi
pengalihan.
peningkatan disebabkan
d) Suatu kontrak memiliki substansi
bertambahnya barang atau jasa yang
komersial dalam hal risiko yang
dijanjikan bersifat distinct (bisa
mungkin terjadi, waktu
dibedakan).
pelaksanaaan kontrak atau
b) Harga kontrak terjadi peningkatan
perkiraan jumlah arus kas di masa apabila terjadi penyesuaian atau
yang akan datang. perubahan harga jual yang berasal
e) Suatu entitas bisa melakukan dari barang atau jasa yang awalnya
penagihan imbalan yang disetujui dan harga jual tersebut
merupakan haknya dalam bersifat tunggal atau berdiri sendiri
pertukaran barang atau jasa yang yang menggambarkan harga
akan dilakukan pengalihan ke terhadap suatu kontrak tertentu.
pelanggan. 4) Mengidentifikasi Kewajiban
2) Kombinasi Kontrak Pelaksanaan
Kombinasi kontrak mendeskripsikan Pada tahapan ini suatu entitas
mengenai kombinasi yang bisa perusahaan melakukan penilaian
dilaksanakan dari dua atau lebih barang atau jasa yang termaktub dalam
kontrak yang disetujui berdasarkan kontrak dengan pelanggan dan
periode atau jangka waktunya. melakukan pengakuan suatu kewajiban
Kombinasi kontrak tersebut bisa pelaksanaan setiap janji untuk
berdiri sendiri apabila satu atau lebih melakukan pengalihan terhadap
kriteria berikut dapat dipenuhi: pelanggan baik:
a) Kontrak yang dinegosiasikan adalah a) Barang atau jasa yang terdapat
kontrak yang memiliki tujuan dalam kontrak bisa dilakukan
komersial tunggal pada satu paket identifikasi dan bisa dilihat
tertentu. perbedaannya.
b) Total imbalan yang diberikan oleh b) Barang atau jasa yang bisa dilihat
satu pihak sesuai pada harga perbedaannya secara substansial
pelaksanaan dari kontrak yang lain. sama dan mempunyai pola
147
Greenomika, Vol. 2 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
148
Greenomika, Vol. 2 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
149
Greenomika, Vol. 2 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
150
Greenomika, Vol. 2 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
151
Greenomika, Vol. 2 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
152
Greenomika, Vol. 2 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
153
Greenomika, Vol. 2 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
154
Greenomika, Vol. 2 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
155
Greenomika, Vol. 2 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
taip perusahaan kuartal III tahun 2020. 72 memberikan dampak yang menjadikan
Berikut Hasil perhitungan rasio keuangan nilai pendapatan pada PT.Telkomsel
terkait kinerja keuangan dapat dilihat Indonesia Tbk, PT. INDOSAT Tbk dan
pada tabel 6. PT. XL AXIATA Tbk menjadi sedikit
Berdasarkan tabel 6, terlihat bahwa lebih rendah jika dibanding berdasarkan
current ratio perusahaan untuk PT. standar sebelumnya. Sehingga,
Telkomsel Indonesia, PT. INDOSAT Tbk mengakibatkan kinerja keuangan dari
dan PT. AX AXIATA Tbk lebih rendah ketiga perusahaan tersebut terlihat sedikit
jika pendapatan diakui dan dicatat tidak begitu baik apabila
berdasarkan PSAK 72 dibandingkan mengimplementasikan PSAK 72
standar sebelumnya meskipun tidak dibandingkan dengan standar sebelumnya.
signifikan selisihnya. Hal ini terjadi Di lain sisi, pada awal tahun 2020,
karena nilai kas/bank perusahaan yang pandemi COVID-19 sudah tersebar ke
berasal dari pendapatan dari kontrak banyak negara, dan Indonesia termasuk.
dengan pelanggan tidak diakui jika Di awal bulan Maret 2020, Indonesia
berdasarkan PSAK 72. Namun, debt to resmi menyatakan kasus terkonfirmasi
asset ratio PT. Telekomunikasi dan PT. COVID-19. Kemudian, pandemi ini
XL AXIATA Tbk lebih tinggi apabila akhirnya berdampak pada sektor bisnis
pendapatan diakui dan dicatat berdasarkan dan kegiatan perekonomian pada
PSAK 72 jika dibanding berdasarkan PT.Telkomsel Indonesia Tbk, PT.
standar sebelumnya. Hal ini disebabkan INDOSAT Tbk dan PT. XL AXIATA
nilai aset perusahaan menjadi lebih kecil Tbk di beberapa aspek. PT. Telkomsel
apabila pendapatan diakui sesuai PSAK Indonesia Tbk, PT. INDOSAT Tbk dan
72, berbeda dengan PT. INDOSAT Tbk PT. XL AXIATA Tbk telah melakukan
debt to asset ratio nya sama karena PT penilaian terhadap dampak potensial
INDOSAT Tbk telah menerapkan PSAK COVID-19 terhadap bisnis dan
72 secara dini per 1 Januari 2018. operasional perusahaan, termasuk
Sedangkan, net profit margin ratio proyeksi likuiditas dan finansialnya.
pada masing-masing perusahaan Berdasarkan hal tersebut, pada
mengalami penurunan akantetapi tidak PT.Telkomsel Indonesia Tbk, PT.
signifikan karena pendapatan dari kontrak INDOSAT Tbk dan PT. XL AXIATA
dengan pelanggan memiliki nilai yang Tbk tidak menemukan adanya
cukup besar akantetapi diikuti biaya yang probabilitas atau ketidakpastian material
cukup besar sehingga jika pendapatan yang bisa memberikan dampak buruk
tersebut diakui maka akan menurunkan secara signifikan terhadap sektor bisnis
nilai pendapatan dan laba bersih dan operasional perusahaan atau
perusahaan akantetapi tidak signifikan. mengakibatkan keraguan signifikan atas
Berbeda dengan PT. INDOSAT Tbk yang kemampuan pada PT.Telkomsel
meskipun telah menerapkan PSAK 72 Indonesia Tbk, PT. INDOSAT Tbk dan
secara dini, dengan pendapatan yang PT. XL AXIATA Tbk untuk tetap
besar justru mengalami kerugian karena mempertahankan kelangsungan bisnisnya.
total beban yang besar pula sehingga net pada PT.Telkomsel Indonesia Tbk, PT.
profit margin ratio bernilai negatif. PSAK INDOSAT Tbk dan PT. XL AXIATA
156
Greenomika, Vol. 2 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
157
Greenomika, Vol. 2 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2657-0114
E-ISSN: 2657-0122
158