Professional Documents
Culture Documents
1 SM
1 SM
ABSTRACT
The aims of this research are: first, to investigate the influence of flexibility to UIPJJB-
partners cooperation. The second is to investigate the influence of long-term continuity
orientation to UIPJJB-partners cooperation. The third is to investigate the influence of
communication quality to UIPJJB-partners cooperation. The fourth is to investigate the
influence UIPJJB-partners cooperation to PLN project performance.
Population of this research is partner companies of UIPJJB PLN. Respondents of 160 are
taken with census method. Data are collected with questionnaires using 10 scales. Data
are analyzed using Structural Equation Modeling under AMOS 5 program.
The result of the data shows that research model has good fit and all the hypotheses can
be proved. The conclusions are: flexibility has positive influence to UIPJJB-partners
cooperation, long-term continuity orientation has positive influence to UIPJJB-partners
cooperation, and communication quality has positive influence to UIPJJB-partners
cooperation, and UIPJJB-partners cooperation has positive influence to PLN project
performance. Based on the results of the research could be taken theoretical implications
that this research gives more justifications for antecedents positively influence UIPJJB-
partners cooperation, i.e.: flexibility, long-term continuity orientation, and communication
quality. Managerial implications of this research are suggestions to UIPJJB to pay more
attention to long-term continuity orientation because this factor is the most dominant factor
to build UIPJJB-partners cooperation. Limitation of this research is squared multiple
correlation show suboptimal of antecedent variables. Further research need to develop the
model with add others antecedent variables.
Key Words:
flexibility, orientation, communication cooperation,project performance.
melalui penajaman jalur bisnis, perbaikan skala Unit Induk Pembangunan Jaringan Jawa
usaha serta menciptakan core-competence. Bali (UIPJJB) dibentuk sesuai dengan SK Direksi
Dalam rangka memaksimalkan No. 592.K/DIR/2010 tanggal 2 Desember 2010
kontribusi seluruh anggota perusahaan yang dengan misi melakukan pengendalian konstruksi
ada di dalam PT PLN (Persero) untuk dan pengelolaan kegiatan pembangunan jaringan
mewujudkan cita-cita perusahaan serta dalam serta melaksanakan administrasi konstruksi
upaya mengantisipasi pasar tenaga listrik yang dengan bertindak sebagai wakil pemilik (owner),
kompetitif, salah satu upaya yang dilakukan untuk menghasilkan jaringan yang berkualitas
adalah pelaksanaan manajemen proyek yang dan siap dioperasikan melalui proses
optimal. pelaksanaan pembangunan yang efektif, efisien
Program restrukturisasi organisasi dan tepat waktu untuk mencapai sasaran kinerja
adalah sebagian dari program optimalisasi sesuai Ketetapan Direksi.
dalam manajemen proyek pada PT PLN (Persero) Sebagai tindak lanjut dari Kep. Direksi
antara lain penggabungan 3 unit Proyek Induk PT. PLN (Persero) No. 592.K/DIR/2010 tanggal
di pulau Jawa menjadi PT PLN (Persero) Proyek 2 Desember 2010 tentang organisasi PT. PLN
Induk Pembangkit dan Jaringan Jawa, Bali dan (persero) UIPJJB dan Kep. Direksi 636.K/DIR/
Nusa Tenggara (Pikitring JBN) yang dibentuk 2010 tangal 28 Desember 2010 tentang formasi
sesuai dengan Kep. Direksi No : 297/024/DIR/ jabatan organisasi PT PLN (persero) UIPJJB,
2000 tanggal 12 Desember 2000 dengan visi maka telah ditetapkan susunan organisasi dan
menyelenggarakan pembangunan sarana tatat kerja PT PLN (persero) UIPJJB, No. 013.K/
ketenagalistrikan meliputi proyek pembangkit, GM UIPJJB/2011 tanggal 31 Maret 2011
transmisi dan gardu induk berdasarkan prinsip- (terlampir).
prinsip manajemen proyek guna mendukung Konsumsi listrik Indonesia secara rata-
keandalan sistem, peningkatan penyediaan dan rata adalah 437 kWh/kapita pada tahun 2003.
penyaluran ketenagalistrikan dalam rangka Angka ini masih tergolong rendah dibandingkan
memberikan kontribusi terhadap pembangunan rata-rata konsumsi listrik dunia ( 2215 kWh/kapita).
sistem kelistrikan. Dalam daftar yang dikeluarkan oleh The World
Selanjutnya dalam rangka peningkatan Fact Book, Indonesia menempati urutan 154 dari
kinerja pelaksanan pembangunan pembangkit 216 negara yang ada dalam daftar
termasuk proyek percepatan 10.000 MW, baik Bulan juni 2008 konsumsi listrik (dalam
hidro maupun thermal serta transmisi dan GI satuan kWh/kapita) untuk daerah Jawa, Bali,
yang berada di wilayah Jawa, Bali dan Nusa dan Nusa Tenggara adalah sebagai berikut,
Tenggara. dilakukan pembenahan organisasi perdaerah di Indonesia adalah:
yang selaras dan terintegrasi mulai dari 1. Jakarta : 1873.9
organisasi unit induknya sampai dengan unit 2. Bali : 619.26
pelaksanaan sehingga mendukung pengelolaan 3. Jawa Tengah : 343.84
pembangunan yang efektif, efisien dan tepat
4. DIY : 398.77
waktu sesuai dengan beban dan scope kerja.
5. Jawa Timur : 500.73
Maka PT PLN (Persero) Proyek Induk
Pembangkit dan Jaringan Jawa, Bali dan Nusa 6. Jawa Barat : 621.4
Tenggara (Pikitring JBN) berubah menjadi Unit 7. Banten : 1293.76
Induk Pembangunan Jaringan Jawa Bali). 8. NTB : 119.27
Tabel 1.1
REKAP ROAD MAP UIPJJB 2011-1014
lain disebabkan lamanya proses pengadaan dilanjutkan dan diharapkan mulai berproduksi
paket-paket kontrak dan juga kemungkinan pada tahun 2010, setelah terlambat beberapa
rendahnya kinerja kontraktor yang menyebabkan tahun. Ada beberapa proyek serupa yang
keterlambatan serius dari proyek-proyek terlantar/terlambat penyelesaiannya akibat
tersebut. Rendahnya kinerja kontraktor tersebut masalah eksternal maupun wanprestasi para
tentu akan sangat mempengaruhi realisasi fisik, kontraktor rekanan UIPJJB, dimana hal ini telah
waktu dan biaya dari penyelesaian proyek mengganggu kinerja PT. PLN secara
bersangkutan. keseluruhan.
Awal April 2009 bisnis.com dalam Selama tahun 2003 sampai 2008
website resmi UIPJJB melaporkan bahwa wakil sejumlah proyek UIPJJB yang saat itu masih
presiden Jusuf Kalla memerintahkan bernama PT. PLN Pikitring JBN mengalami
pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga keterlambatan penyelesaian seperti ditunjukkan
panas bumi (PLTP) Patuha di Jawa Barat untuk pada Tabel. 2.
Tabel 2
Proyek PT. PLN Pikitring JBN yang mengalami keterlambatan
amandemen; Kendala teknis dan non teknis hubungan pada perusahaan mitra
di lapangan; terlambatnya pabrikasi, dengan UIPJJB
terlambatnya kesiapan lahandan perijinan, 4. Menguji dan menganalisis pengaruh
Regulasi Pemerintah yang tidak fleksibel, kualitas hubungan mitra dengan
permasalahan financial Kontraktor, target UIPJJB terhadap kinerja proyek PLN.
pembangunan yang sangat mendesak,
kontraktor mengundurkan diri dari kerjasama TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN
yang telah disepakati (putus kontrak) dan yang MODEL
lain sebagainya.
Konsep Dasar
Dengan melihat tugas pokok dan fungsi
Beberapa penelitian telah dilakukan
Unit Induk Pembangunan Jaringan Jawa Bali
mengenai pentingnya hubungan antar
(UIPJJB) dalam menangani proyek-proyek
perusahaan/interfirm relationship (IFR) dalam
pembangkitan dan jaringan maka keberhasilan
gambaran strategik perusahaan (Sarkar 1998;
dari proyek-proyek tersebut menjadi perhatian
Johnson 1999; Sandy, 1999; Heide et. al.,
utama. Masalah yang ada adalah: adanya
2007; Wong et al., 2008). Penelitian Johnson
beberapa proyek yang terlantar/terlambat
(1999, p.7) mengungkapkan bahwa hubungan
penyelesaiannya oleh para kontraktor rekanan
antar perusahaan merupakan salah satu bentuk
UIPJJB telah mengganggu kinerja PT. PLN
kolaborasi yang dapat meningkatkan kinerja
secara keseluruhan.
usaha melalui beberapa variabel yang
Oleh karena itu hubungan antar UIPJJB mempengaruhinya yaitu, flexibility (fleksibilitas),
dengan perusahaan-perusahaan rekanan proyek relationship quality (kualitas hubungan),
merupakan hal utama yang menjadi perhatian continuity expectation (kelangsungan
manajemen. Sehingga masalah yang diajukan hubungan).
dalam penelitian ini adalah: Bagaimana
Hubungan antar perusahaan
fleksibilitas, orientasi hubungan jangka panjang,
merupakan hal paling pokok dalam lingkungan
serta kualitas komunikasi berpengaruh terhadap
bisnis saat ini. Hubungan ini telah diuji sebagai
kualitas hubungan mitra dengan UIPJJB dan
suatu sumber utama dari penciptaan nilai dalam
apakah pengaruhnya terhadap kinerja Proyek
manajemen operasi, logistic, pemasaran strategis
PLN.
maupun dalam system informasi (Durand, dkk,
Tulisanini bertujuan untuk : p. 3). Hubungan antar perusahaan merupakan
1. Menguji dan menganalisis pengaruh strategi yang terbentuk oleh karena adanya
fleksibilitas terhadap hubungan pada dimensi kepercayaan dan komitmen antara
perusahaan mitra dengan UIPJJB partner. Kepercayaan dan komitmen ini terbentuk
2. Menguji dan menganalisis pengaruh karena adanya beberapa faktor yang berpengaruh
orientasi kelangsungan hubungan diantaranya adalah faktor ketergantungan
jangka panjang terhadap hubungan sumberdaya (Sarkar 1998, p. 130; Wong et al.,
pada perusahaan mitra dengan UIPJJB 2008), faktor kualitas hubungan, faktor fleksibilitas,
3. Menguji dan menganalisis pengaruh faktor harapan kelangsungan hubungan dan faktor
kualitas komunikasi terhadap penyebaran informasi (Johnson 1999, p.6).
Patricia M. Doney dan Joseph P. Cannon; An Examination of the Nature of Trust in Buyer-
Seller Relationship Journal of Marketing, Vol.61 (April, 1997), p.35-51
hubungan antar perusahaan, harapan akan dibutuhkan pula adanya kesiapan untuk melakukan
kelanjutan dan usia hubungan antar perusahaan negoisasi ulang pada mitranya dalam hubungan
(Johnson, 1994, p. 4). antar perusahaan (Heide 1994, p. 76).
Disebutkan pula bahwa fleksibilitas
Pengaruh Fleksibilitas terhadap Kualitas mempermudah hubungan antar perusahaan
Hubungan mitra dengan UIPJJB melalui komunikasi yang terjalin oleh kedua belah
Fleksibilitas memudahkan hubungan pihak yang secara implisit menyampaikan niat
antar perusahaan karena beberapa alasan ketika dan perhatian yang baik dalam hubungan antar
perusahaan menunjukkan pada tingkah laku perusahaan tersebut. Fleksibilitas ini juga
mereka kearah mitra kemitraan mereka secara mencerminkan betapa nilai dan pentingnya
jelas mengkomunikasikan kepercayaan baik dan hubungan antar perusahaan, sehingga pesan
niat baik mereka dalam suatu hubungan. Melalui implisit ini akan mengakibatkan timbulnya rasa
fleksibilitas mereka, mereka dapat aman bagi perusahaan dalam hubungan antar
mengkomunikasikan bahwa kemitraan adalah perusahaan dimana hal ini pula akan membuat
berharga dan penting. kedua belah pihak semakin menyadari bahwa
Dalam pengertian yang lebih jelas, kemitrakerjaan ini merupakan aset strategi yang
fleksibilitas berar ti bahwa ekstensi yang penting (Johnson, 1999: 6).
signifikan, perhatian dan kebutuhan perusahaan Fleksibilitas mutlak diperlukan dalam
diakomodasi pada hubungan antar perusahaan membina suatu integritas dalam suatu saluran
dan oleh mitra hubungan antar perusahaan. distribusi. Fleksibilitas akan merespon setiap
Hal ini menunjukkan bahwa dimana hubungan perubahan yang terjadi dalam lingkungan dalam
antar perusahaan diperhatikan, maka upaya peningkatan kebutuhan konsumen. Hal
perusahaan mempunyai kemampuan yang lebih ini yang paling penting dalam fleksibilitas adalah
untuk berusaha dan mengoperasikan secara membina hubungan komunikasi yang efektif
strategik. Singkatnya fleksibilitas berarti bahwa dengan distributor.
perusahan itu dapat mengoptimalkan apa yang Fleksibilitas juga merupakan
ditujukan pada hubungan antar perusahaan komponen yang jelas, penting dan diinginkan
sebagai aset strategik. Oleh karenanya dari pada hubungan antar perusahaan (Johnson,
bahasan diatas dapat ditunjukkan dalam 1999 p. 6). Lebih lanjut dinyatakan bahwa
hipotesis penelitian sebagai berikut: fleksibilitas dapat merespon untuk mengubah
Meskipun fleksibilitas sendiri tidak dan mengkoordinasi mitra-mitra perusahaan
dipandang sebagai salah satu faktor yang turut sebagai kebutuhan yang muncul.
membangun hubungan antar perusahaan, Fleksibilitas memudahkan hubungan
namun beberapa peneliti mengungkapkan antar perusahaan karena beberapa alasan ketika
penting dan dibutuhkannya fleksibitas dalam perusahaan menunjukkan tingkah laku mereka
hubungan antar perusahaan. kepada mitra hubungan antar perusahaan
Elemen penting kedua dari hubungan mereka secara jelas mengkomunikasikan
antar perusahaan ini adalah fleksibilitas yaitu kepercayaan baik dan niat baik mereka dalam
kemampuan perusahaan untuk melakukan suatu hubungan. Melalui fleksibilitas, mereka
manuver dan beroperasi seca strtegis terhadap dapat mengkomunikasikan bahwa hubungan
perubahan-perubahan keadaan atau kebijakan antar perusahaan merupakan sesuatu berharga
yang terkadang tidak diramalkan sehingga dan penting.
Pengaruh Hubungan mitra dengan UIPJJB adalah meningkatkan kinerja. Dengan demikian,
terhadap Kinerja Proyek perusahaan secara strategik menyatukan
Sejauh ini, penelitian yang hubungan antar perusahaan karena melakukan
mengevaluasi efek-efek hubungan antar demikian membawa potensi untuk memperoleh
perusahaan (interfirm relationship/IFR) pada hasil ekonomi yang tinggi. Semua manfaat
kinerja proyek perusahaan partisipan hubungan hubungan antar perusahaan secara langsung
antar perusahaan masih terbatas dan dan tidak langsung akan merubah kinerja
meragukan. Beberapa bukti menyatakan bahwa ekonomi bagi perusahaan mitra.
hubungan antar perusahaan jangka panjang Pengembangan produk yang lebih
dapat menguntungkan bagi penyalur (Kalwani cepat merupakan hasil hubungan antar
and Narayandas 1995, dalam Johnson 1999, perusahaan yang diharapkan dari perusahaan
p. 13). Sementara bukti penelitian lain yang tergabung didalamnya secara strategik
mengatakan bahwa perilaku perusahaan- untuk meningkatkan efektivitasnya atau nilai
perusahaan dalam hubungan antar perusahaan yang tidak bisa diciptakan secara individu oleh
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perusahaan, yang akan secara langsung
kinerja pasar perusahaan (Lusch and Brown, mampu meningkatkan kinerjanya (Johnson 1999,
1996, dalam Johnson, 1999, p. 6 ) p. 8). Dari pemikiran-pemikiran diatas, maka
Walaupun demikian, alasan yang jelas hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
bagi perusahaan untuk melakukan bentuk aliansi
seperti hubungan antar perusahaan adalah untuk H 4 : Semakin tinggi kualitas hubungan
meningkatkan kinerjanya. Secara spesifik, mitra dengan UIPJJB maka akan semakin
proses inovasi, keunggulan-keunggulan dalam tinggi kinerja proyek.
pengelolaan logistik, peningkatan responsifitas
dan penyesuaian transaksi yang lebih efesien, Kerangka pemikiran Teoritis dan
kesemuanya ini dikontribusikan untuk keefektifan Pengembangan Model Penelitian
dan keefisienan perusahaan (Johnson 1999, Berdasarkan telaah literatur yang telah
p. 8). dilakukan maka kerangka pemikiran teoritis yang
Meskipun adanya alasan yang nyata mendasari penelitian ini adalah seperti pada
untuk kerjasama dengan mitra antar perusahaan dibawah ini.
Gambar 1
Kerangka Pemikiran Teoritis
Tabel 3
Definisi operasional Variabel
maka teknik analisis yang digunakan adalah meneliti seberapa besar variabel
SEM atau stuctural equation model yang hubungan antar per usahaan
dioperasikan melalui program AMOS. berpengaruh terhadap kinerja proyek
Permodelan penelitian melalui SEM PLN. Pada penelitian ini regression
memungkinkan seorang peneliti dapat menjawab weight digunakan untuk uji hipotesis
pertanyaan penelitian yang bersifat dimensional H1, H2, H3, H4.
(yaitu mengukur apa indikator dari sebuah Menurut Hair, et al (1995) terdapat
konsep) dan regresif (mengukur pengaruh atau tujuh langkah yang harus dilakukan apabila
derajad hubungan antara faktor yang telah menggunakan permodelan Structural Equation
diidentifikasikan dimensinya). Penelitian ini Model (SEM). Sebuah permodelan SEM yang
menggunakan dua macam teknik analisis yaitu: lengkap pada dasarnya terdiri dari Measurement
a. Analisis Faktor Konfirmatori Model dan Structural Model. Measurement
(Confirmatory Factor Analysis) Model atau Model Pengukuran ditujukan untuk
Analisis faktor konfirmatori pada SEM mengkonfirmasi dimensi-dimensi yang
digunakan untuk mengkonfirmasikan dikembangkan pada sebuah faktor. Structural
faktor-faktor yang paling dominan Model adalah model mengenai str uktur
dalam satu kelompok variabel. Pada hubungan yang membentuk atau menjelaskan
penelitian ini analisis faktor konfirmatori kausalitas antara faktor.
digunakan untuk uji indikator yang Untuk membuat permodelan yang
membentuk faktor, kualitas hubungan, lengkap beberapa langkah berikut perlu dilakukan:
fleksibilitas, harapan kelangsungan 1. Mengembangkan teori berdasarkan
hubungan, penyebaran informasi, model
hubungan antar perusahaan dan kinerja SEM mendasarkan diri pada hubungan
proyek. sebab-sebab (causal), dimana
b. Regression Weight. perubahan yang terjadi pada satu
Regression Weight pada SEM variabel diasumsikan untuk
digunakan untuk meneliti seberapa menghasilkan perubahan pada variabel
besar variabel, kualitas hubungan, yang lain. Pada penelitian ini terdapat
fleksibilitas, harapan kelangsungan 20 indikator untuk mengukur pengaruh
hubungan kerjasama dan penyebaran hubungan antar perusahaan terhadap
informasi berpengaruh terhadap kinerja proyek pada UIPJJB PT PLN
hubungan antar perusahaan. Serta (persero).
Tabel 4
Variabel dan indikator pengukuran
Persamaan Struktural
Persamaan model pengukuran penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Model Pengukuran
Tabel 5
Goodness of Fit Indexes untuk Full Model
Gambar 2
Gambar Full Model Structural Equation Modeling
Tabel 6
Regression Weights Full model
Uji terhadap hipotesis model penelitian ini diajukan enam hipotesis yang
menunjukkan bahwa model penelitian ini sesuai selanjutnya pembahasannya dilakukan dibagian
dengan data atau fit terhadap data yang tersedia berikut ini.
seperti terlihat dari tingkat signifikansi terhadap
model sebesar 0,273 yang berarti diatas 0.05. Uji Hipotesis 1
Secara keseluruhan nilai indeks yang lain juga Hipotesis 1 pada penelitian ini
berada dalam rentang nilai yang diharapkan, Fleksibilitas berpengaruh positif dan signifikan
oleh karena itu model dapat diterima. terhadap Kualitas hubungan mitra dengan
UIPJJB.Dari pengolahan data diketahui bahwa
Pengujian Hipotesis nilai CR (Critical Ratio) untuk hubungan antara
Pengujian hipotesis digunakan untuk variabel fleksibilitas dengan kualitas hubungan
menguji hipotesis penelitian seper ti yang mitra dengan UIPJJB seperti terlihat pada Tabel
diajukan pada Bab II. Pengujian hipotesis 6 adalah sebesar 3.383 dengan nilai P
dididasarkan atas pengolahan data penelitian (Probability) sebesar 0.000. Kedua nilai ini
dengan menggunakan analisis SEM, dengan menunjukkan hasil yang memenuhi syarat, yaitu
cara menganalisis nilai regresi seperti yang diatas 2.00 untuk CR (Critical Ratio) dan
ditampilkan pada Tabel 4.7 di atas. Pengujian dibawah 0.05 untuk nilai P (Probability). Dengan
hipotesis ini dilakukan dengan menganalisis nilai demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis 1
C.R (Critical Ratio) dan nilai P (Probability) penelitian ini dapat diterima.
pada hasil olah data Regression Weights,
dibandingkan dengan batasan statistik yang Uji Hipotesis 2
disyaratkan, yaitu nilai CR (Critical Ratio) di Hipotesis 2 pada penelitian ini
atas 2.00, dan nilai P (Probability) di bawah adalah Orientasi hubungan jangka panjang
0.05. Apabila hasilnya menunjukkan nilai yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
memenuhi syarat tersebut, maka hipotesis Kualitas hubungan mitra dengan UIPJJB. Dari
penelitian yang diajukan dapat diterima. pengolahan data diketahui bahwa nilai CR
Secara rinci pengujian hipotesis (Critical Ratio) adalah sebesar 2.361 dengan
penelitian akan dibahas secara bertahap sesuai nilai P (Probability) sebesar 0.018. Kedua nilai
dengan hipotesis yang telah diajukan. Pada ini menunjukkan hasil yang memenuhi syarat,
yaitu diatas 2.00 untuk CR (Critical Ratio) dan untuk nilai P (Probability). Dengan demikian
dibawah 0.05 untuk nilai P (Probability). Dengan dapat dikatakan bahwa hipotesis 3 penelitian
demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis 2 ini dapat diterima.
penelitian ini dapat diterima.
Uji Hipotesis 4
Uji Hipotesis 3 Hipotesis 4 penelitian ini adalah Kualitas
Hipotesis 3 pada penelitian ini hubungan mitra dengan UIPJJB berpengaruh
adalah Kualitas komunikasi berpengaruh positif positif dan signifikan Kinerja proyek. Dari Tabel
dan signifikan terhadap Kualitas hubungan mitra 6 diketahui bahwa nilai CR (Critical Ratio)
UIPJJB. Dari pengolahan data diketahui bahwa adalah sebesar 4.145 dengan nilai P (Probability)
nilai CR (Critical Ratio) seperti terlihat pada sebesar 0.000. Kedua nilai ini menunjukkan hasil
Tabel 6 adalah sebesar 2.411 dengan nilai P yang memenuhi syarat, yaitu diatas 2.00 untuk
(Probability) sebesar 0.016 Nilai ini menunjukkan CR (Critical Ratio) dan dibawah 0.05 untuk nilai
hasil yang memenuhi syarat, yaitu diatas 2.00 P (Probability). Dengan demikian hipotesis 4
untuk CR (Critical Ratio) dan di bawah 0.05 dalam penelitian ini dapat diterima.
Tabel 7
Hasil Uji Hipotesis
Lebih jauh hasil dari penelitian ini Ketiga, untuk meningkatkan kinerja
membuktikan dan memberi kesimpulan untuk proyek PLN adalah meningkatkan kualitas
menjawab persoalan tersebut bisa dilihat pada komunikasi. Kualitas Komunikasi dapat dilakukan
3 (tiga) proses dasar untuk meningkatkan kinerja dengan meningkatkan frekwensi komunikasi.
proyek PLN antara lain, yaitu : Pertama, untuk Apabila Kualitas Komunikasi baik tentu saja
meningatkan kinerja proyek PLN adalah akan menyebabkan kualitas hubungan mitra
meningkatkan Fleksibilitas. Fleksibilitas bisa dengan UIPJJB dan kinerja proyek PLN
ditingkatkan dengan cara menyesuaikan pasal- meningkat.
pasal dalam kontrak sesuai dengan kondisi
lapangan. Apabila Fleksibilitas dalam hubungan Implikasi Teoritis
baik tentu saja akan menyebabkan kualitas Pada hasil penelitian ini dapat diketahui
hubungan mitra dengan UIPJJB dan kinerja bahwa secara teoritis, penelitian ini secara
proyek PLN meningkat. keseluruhan mendukung beberapa teori yang
Kedua, untuk meningatkan kinerja proyek telah disampaikan pada bagian awal penelitian.
PLN adalah meningkatkan orientasi hubungan Dari hasil analisis dapat nampak bahwa
jangka panjang. Orientasi hubungan jangka penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis-
panjang dapat dipupuk dan ditingkatkan dengan hipotesis yang telah diajukan. Hasil analisis
memberikan potensi hasil yang baik. Apabila penelitian ini menunjukkan penelitian ini
orientasi hubungan jangka panjang baik tentu mendukung teori atau hasil penelitian terdahulu.
saja akan menyebabkan kualitas hubungan Lebih lanjut tabel 7 berikut akan
mitra dengan UIPJJB dan kinerja proyek PLN menguraikan implikasi teoritis dari hasil
meningkat. penelitian ini.
Tabel 7
Implikasi Teoritis
DAFTAR REFERENSI
Arikunto, Suharsimi, 1996, Prosedur Penelitian; suatu pendekatan praktek, Rineka Cipta, Jakarta.
Doney, Patricia M. Dan Joseph P. Cannon, (1997). “An Examination of the Nature of Trust in
Buyer-Seller Relationship”, Journal of Marketing, Vol. 61, p. 35-51
Dulaimi, Muhammed Fadhil, dkk, 2005, “A hierarchical structural model of assessing innovation
and project performance”, Construction Management and Economics (July 2005)
23, 565–577
Durand, Poulin, Kozak and Beauregard, 2005, “Interfirm Relationships and Value Creation: A
Sysnthesis, Conceptual Model and Implications for Future Research”, CENTOR GIK7P4
Dwyer, F.Robert,Paul H. Schurr, and Sejo Oh (1987), “Development Buyer – Seller Relationship,
“Journal of Marketing,51 (January) 11-27.
Ferdinand, Augusty, 2006, Structural Equation Modelling Dalam Penelitian Manajemen, Badan
Penerbit UNDIP Semarang
FOKUS, April 2009, Media Komunikasi PLN, PT PLN (Persero)
FOKUS, Mei 2009, Media Komunikasi PLN, PT PLN (Persero)
FOKUS, Juli 2009, Media Komunikasi PLN, PT PLN (Persero)
FOKUS, Agustus 2009, Media Komunikasi PLN, PT PLN (Persero)
Ganesan, 1994, “Determinant of Longterm Orientation in Buyer-Seller Relationship”, Journal
of Marketing, 58, pp. 1-19.
Gundlach, 1995, “The Stucture of Commitment in Exchange”, Journal of Marketing59, pp. 78-
92
Hair, JR., Joseph F., Rolp E. Anderson, Ropnald L. Tatham and William C. Black, 1995, Multivariate
Data Analysis with Reading,Fourth Ed., Prentice Hall International, Inc.
Heide, 1994, “Interorganizational Governance in Marketing Channels”, Journal of Marketing 58,
71-85.
Heide, 1990, “Alliances in Industrial Purchasing; The Determinant of Joint Action in Buyer
Perusahaan supplier Relationship”, Journal of Marketing Research 27
Heide, Jan B., Kenneth H. Wathne and Askel I Rokkan, 2007, “Interfirm Monitoring, Social
Contracts, and Relationship Outcomes”, Journal of Marketing Research, Vol. XLVI,
(August), pp. 425-433
Johnson, Jean L., 1999, “Strategic Integration in Indusgtrial Distribution Channels: Managing
the Interfirm Relationship as a Strategic Asset”, Journal of The Academy of Marketing
Science, Volume 27 No. 1, pp. 4-18
Kumar, et. al. 1995, “The Effect of Percieved Interdependence On Dealer Attitude,” Journal of
Marketing Research 29, pp. 42-53.
Maseri, Wan, Amran Rasli, A.N. Abdalla, R. Razali, 2008, “Project Performance in Construction
Consulting Companies based on Knowledge Management, Information Technology
Infrastructure”, Research journal of Applied Science (3) 508-513.
Mohr, et. al, 1996, “Collaborative Communication in Interfirm Relationships: Moderating Effects
of Integration and control”, Journal of Marketing, Vol. 60 (July 1996), pp. 103-115
Mohr, Jakki dan John R. Nevin, 1990, “Communication Strategies in Marketing Channels: A
Theoretical Perspective”, Journal of Marketing, October, hlm. 36-51
Morgan, Robert M. Dan Shelby D. Hunt, 1994, “The Commitment-Trust Theory of Relationship
Marketing”, Journal of Marketing58 (july 1994), 20-38.
PLN Pikitring JBN. 2009. Electric Guidance 2009. PLN Pikitring JBN.
Razghandi, Hashim, and Yaghobifar, 2012, “Interfirm Network Strategy and Its Relationship
with Pro-Activeness and Responsiveness Market Orientation” International Conference
on Economics, Business and Marketing Management IPEDR Vol.29, IACSIT Press,
Singapore.
Sandy, Jap D., 1999, “Pie-Expansion Effort; Collaboration Processes in Buyer Perusahaan
supplier Relationship, Journal of Marketing Research, Vol. 36, November, p 461-
475
Sarkar, MB, 1998, “The Strategic Role of Relational Bonding in Interorganizational Collaborations
: An Empirical Study of The Global Construction Industry”, Journal of International
Management 4, 126-146
Mohr and Spekman, 1994, “Characteristic of Partnership Success : Resolution” , Strategic
Management Journal 15, 113-129
Sugiyono, 1999, Metode Penelitian Bisnis, Penerbit CV Alfabeta, Bandung
Takim, Roshana dan Akintola Akintoye, 2002, “Performance indicators for successful construction
project performance”, 18th Annual ARCOM Conference, University of Northumbria.
Association of Researchers in Construction Management, Vol. 2, 545-55
Umar, Husein, 1999, Metode penelitian untuk skripsi dan tesis bisnis, Rajawali Press,
Jakarta
Wong, Ada Hiu Kan, Paul De Ellis, and Wing Lam, 2008, “Interfirm Relationship and Learning:
Effects on the Marketing Capabilities of Transition Economy Suppliers” The Hong
Kong Polytechnic University.
www.kompas.com, 27 Agustus 2004