You are on page 1of 13

PERAN GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR

SISWI KELAS VII-B SMP SWASTA GALIH AGUNG TAHUN


AJARAN 2020-2021
Umar Mukhtar Siregar, Lc. M.A, Rahmadani Fitri Br. Ginting, M.Pd.I, Liza Rahmi Aini

The role of PAI teachers is a series of activities carried out to help develop their abilities in
managing the learning process so that learning objectives can be achieved.This study aims to provide
an explanation of PAI teachers in overcoming learning difficulties for class VII-B students at Galih
Agung private junior high school for the 2020-2021 academic year with the focus of this research
which includes (1) How is the role of PAI teachers in educating class VII-B students at Galih Private
Middle School Agung for the 2020-2021 school year?, (2) What are the difficulties faced by class VII-
B students in learning Islamic Religious Education at Galih Agung Private Junior High School for the
2020-2021 academic year?, (3) What is the role of PAI teachers in overcoming the learning difficulties
of class students? VII-B Galih Agung Private Junior High School for the 2020-2021 academic year in
learning?. This study uses a qualitative approach with the type of multi-situ study research. Data
collection methods used in this study include: (1) Observation, (2) Interview, and (3) Documentation.
The data collected from the three methods were then analyzed to obtain research. The findings of this
study indicate that, (1) the role of PAI teachers in Galih Agung Private Junior High School is to be
responsible and tasked with educating, developing religious knowledge, and instilling faith in their
students. (2) Some students find it difficult to remember lessons, have difficulty concentrating and
have difficulty mastering lessons (3) The role of PAI teachers in overcoming students' learning
difficulties is by motivating students and using fun methods.
Keywords: PAI Teacher's Role, Learning Difficulties

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pembangunan nasional di bidang pendidikan merupakan usaha mencerdaskan
kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur. Hal ini sejalan dengan
rumusan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-Undang
Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada
pasal 3 yang menyebutkan bahwa:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.”
Guna mewujudkan pembangunan di bidang pendidikan yang sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional, maka diperlukan peningkatan mutu pendidikan yang
berkaitan erat dengan peningkatan kualitas proses belajar mengajar.
Pendidikan di sekolah terdiri dari guru kelas, guru bidang studi, guru praktek,

dan guru pembimbing. Jadi guru bidang studi adalah guru yang mengajar mata

1
pelajaran tertentu sesuai dengan keahliannya. Oleh karena itu guru tersebut harus

menguasai teori dan praktek sistem penyampaian khusus untuk bidang

studi tertentu.

Guru dituntut untuk mengadakan pendekatan bukan saja melalui pendektan

intruksional akan tetapi dibarengi dengan pendekatan yang bersifat pribadi

(personal approach) dalam setiap proses belajar mengajar berlangsung. Dengan

pendekatan pribadi guru akan secara langsung mengenal dan memahami siswa-

siswanya secara lebih mendalam sehingga dapat membantu dalam keseluruhan

proses belajarnya.

Setiap guru pastilah memiliki program yang akan dilaksanakannya, baik

program administrasi guru, seperti : PROTA, PROSEM, Silabus, RPP, dan lain

sebagainya. Guru juga mempunyai program untuk mengatasi siswa yang

bermasalah, seperti siswa mengalami kesulitan belajar.

Tugas utama siswa adalah belajar yang merupakan kegiatan untuk menguasai
materi pelajaran dengan berbagai tuntutannya. Selain itu, siswa-siswa mempunyai
kelebihan dan kekurangan, di antara kekurangannya itu adalah siswa mengalami
kesulitan dalam belajar.
Setelah diadakan penelusuran ke perpustakaan maupun di internet, pembahasan
yang mencoba meneliti tentang “peran guru PAI dalam mengatasi kesulitan belajar
siswi”. Berbagai studi-studi yang mengkaji sebelumnya pernah dilakukan, hanya
saja yang mengkaji terhadap pemikiran tentang peran guru PAI dalam mengatasi
kesulitan belajar siswi
Diantaranya dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Paruntungan Simbolon (2005) “Peranan guru pembimbing mengatasi kesulitan
belajar siswa di MTS PAB 3 Helvetia Deli Serdang.” Hasil penelitian ini
menemukan bahwa guru pembimbing sangat berperan mengatasi kesulitan
belajar siswa.

2
Penelitian yang dilakukan oleh Hermiana meneliti tentang peran guru pembimbing
dalam mengatasi kesulitan belajar. Dan objek penelitian kami sama, yaitu
mengatasi kesulitan belajar
2. Mulyadi (2009) “Upaya guru kelas dalam meningkatkan keberhasilan belajar
siswa di SD Swasta Bakti Medan Deli – Medan.” Hasil penelitian ini
menemukan berhasil tidaknya siswa dalan kegiatan belajar tergantung guru
kelas.
Penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi meneliti tentang upaya wali kelas
dalam meningkatkan keberhasilan belajar siswa. Dan objek penelitian kami
berbeda, beliau meningkatkan keberhasilan belajar siswa sedangkan saya mengatasi
kesulitan belajar siswi.

METODE PENELITIAN
Pada dasarnya penelitian ini adalah pendekatan studi kasus, maka metode yang
digunakan penulis adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif
sering disebut juga metode penelitian naturalistic, karena penelitiannya dilakukan pada
kondisi yang alamiah (natural setting).
Jadi metode/teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi,
wawancara dan pengkajian dokumen secara simultan.
Oleh sebab itu dalam penelitian ini harus memiliki lembar observasi berupa
pernyataan. Adapun lembar observasi tersebut sebagai berikut :

Lampiran I
Lembar Observasi

WAWANCARA

A. KEPALA SEKOLAH SMP SWASTA GALIH AGUNG


1. Apakah Bapak sebagai Kepala Sekolah Juga mengajar? Iya saya juga mengajar
2. Apakah Bapak pernah menerima laporan dari Guru PAI tentang kendala dalam
proses belajar mengajar? Pernah, guru PAI pernah melapor kendala dalam
proses belajar mengajar

3
3. Apakah salah satu dari kendala tersebut adalah siswi kesulitan dalam belajar?
Iya benar
4. Menurut Bapak apa faktor-faktor yang menyebabkan siswi kesulitan dalam
belajar? faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah penyebab kesulitan
belajar yang berasal dari individu siswai sendiri. Beberapa hal yang
menyebabkan kesulitan belajar antara lain: gangguan pada kesehatan, kelainan
pada pendengaran dan penglihatan, rendahnya konsentrasi belajar, dan lain
sebagainya. Sedangkan Faktor eksternal yaitu penyebab kesulitan belajar yang
berasal dari luar diri siswa seperti: kondisi belajar yang tidak kondusif, beratnya
beban belajar, dan lain sebagainya
5. Apakah ada orang tua yang berkonsultasi kepada bapak tentang keluhan
anaknya mengikuti pelajaran di sekolah? Iya ada
6. Apakah Bapak memberikan arahan kepada Guru PAI dalam mengatasi
kesulitan belajar tersebut? Iya saya selalu memberi arahan kepada guru PAI
7. Apakah bapak memiliki program khusus terhadap guru PAI untuk mengatasi
kesulitan belajar? Ya saya punya program
8. Apakah ada evaluasi dari Bapak tentang program mengatasi kesulitan belajar
tersebut ? Ada

B. GURU PAI
1. Apakah yang Ibu persiapkan dalam melaksanakan proses belajar mengajar ?
saya telah mempersiapkan metode dalam pelaksanaan proses belajar mengajar
yaitu tujuan pembelajaran, kompetensi guru, kemampuan siswi, materi, dan
sarana prasana. Selama hal-hal tersebut dapat terpenuhi, ketepatan pemilihan
metode akan tercapai. Begitu pula sebaliknya, apabila hal-hal tersebut masih
bermasalah, metode pun belum dapat diaplikasikan dengan tepat
2. Selain menjadi guru PAI apakah ibu juga sebagai wali kelas? Iya saya wali
kelas juga
3. Apakah Ibu memiliki kendala dalam melaksanakan proses belajar mengajar ?
iya ada
4. Apakah diantara kendala tersebut, termasuk kesulitan belajar siswi? iya benar

4
5. Apakah ibu memilki program untuk mengatasi kesulitan belajar siswi? Iya saya
punya program untuk mengatasi kesulitan belajar siswi
6. Kesulitan-kesulitan belajar apa yang ibu temukan selama proses belajar
mengajar? Sulit mengetahui, sulit konsentrasi dan sulit menguasai pelajaran
7. Apa upaya ibu untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut ? Kami mewajibkan
untuk menghafal pelajaran PAI (tafsir), dan kami memberi nilai kepada yang
menghafalkan tafsir, saya membuat program anak-anak untuk menghafal dan
menyetorkan hafalannya kepada saya pada istirahat, saya mendata anak-anak yg
jarang menyetor hafalan, dan kemudian saya memanggilnya untuk menasehati
agar anak-anak termotivasi untuk menyetor dan menghafal tafsir
8. Apa ciri-ciri siswi mengalami kesulitan dalam belajar? Terkadang siswi yang
mengalami kesulitan belajar seperti, ceroboh dan tidak teliti, siswi sering lupa
kalau ada tugas di asrama, tidak termotivasi untuk belajar, mudah menyerah dan
suka jail
9. Apakah ibu pernah konsultasi dengan Kepala Sekolah tentang pemecahan
kesulitan belajar siswi tersebut ? Ya pernah
10. Apakah ibu pernah berdiskusi dengan orang tua/wali siswi tentang kesulitan
belajar anaknya ? Iya pernah
11. Apakah ada evaluasi tentang kesulitan belajar siswi antara guru PAI, orang
tua/wali, dan kepala sekolah? Ada

C. ORANG TUA/WALI
1. Apakah ibu merasa senang dan nyaman menyekolahkan anak ibu di SMP
Swasta Galih Agung ? Iya
2. Apakah putri ibu memiliki semangat yang tinggi untuk hadir ke SMP Swasta
Galih Agung? Iya, anak saya sangat semangat untuk belajar di SMP Swasta
Galih Agung, karena ketika saya ingin mengizinkannya untuk pulang urusan
keluarga, Ramadhani menolak untuk ikut pulang.
3. Apakah anak ibu pernah mengeluh tentang menerima pelajaran di SMP
Swasta Galih Agung? Iya pernah
4. Menurut guru kesulitan belajar yang sering muncul adalah sulit
berkonsentrasi, dan sulit menghafal, bagaimana menurut ibu? Saya

5
merasakan apa yang diungkapkan oleh guru PAI SMP Swasta Galih Agung
Pesantren Darul Arafah Raya tentang kesulitan belajar, Sulit berkonsentrasi
dan sulit mengingat pelajaran itu adalah benar, karena saya merasakan
bahwa anak saya mengalami seperti itu.
5. Apakah Guru PAI pernah menyampaikan atau berdiskusi tentang kesulitan
belajar yang dialami putri ibu ? Pernah

D. Siswi SMP Swasta Galih Agung


1. Apa saja kesulitanmu dalam belajar? Sulit untuk mengingat
2. Pada saat kapan kamu mengalami kesulitan belajar? saya mengalami
kesulitan belajar pada saat jam terakhir, apalagi cuaca panas, sehingga saya
kurang fokus untuk belajar
3. Apakah ada program dari guru PAI untuk mengatasi kesulitan belajar? Ada
4. Apakah guru PAI mewajibkan untuk menghafal dan menyetor pelajaran? Iya
kami di wajibkan untuk menghafal dan menyetor pelajaran tafsir.

PEMBAHASAN
1. Peran Guru PAI dalam Mendidik Siswi Kelas VII-B SMP Swasta Galih Agung
Tahun Ajaran 2020-2021
Dalam penulisan ini peneliti membahas peran guru PAI dalam mendidik siswi
kelas VII-B Swasta Galih Agung tahun ajaran 2020-2021.
Guru PAI bertanggung jawab dan bertugas untuk mendidik, mengembangkan
ilmu pengetahuan agama, menanamkan keimanan pada diri siswanya dan
menanamkan moral pada siswa, karena guru atau pendidik merupakan orang yang
melakukan bimbingan, pengertian ini memberikan kesan bahwa pendidik atau guru
adalah orang yang melakukan kegiatan dalam pendidikan. (Ramayulis, 2005)
Peran guru pendidikan agama Islam dalam mengajarkan agama kepada siswa
bertujuan untuk mengembangkan potensi spiritual dan membentuk siswa menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan supaya
siswa dapat memahami fitrahnya sebagai makhluk Tuhan. (Barizi & Idris, 2010).
Peran guru sungguh amat penting dan strategis bagi pendidikan anak di
sekolah. Cara perhatian guru kepada murid yang adil. Guru tak berlebihan dalam

6
memberikan penghargaan dan hukuman. Jangan pelit tapi juga tak mengumbar
pujian. Jangan enggan dan ragu, tapi juga tak setiap saat memberikan teguran. 
Menurut pandangan Islam guru memberikan bantuan kepada seseorang yang
mengalami kesulitan baik lahiriyah maupun batiniyah. Menyangkut masa kini dan
masa datang. Bantuan tersebut merupakan pertolongan dibidang mental dan spritual
agar orang bersangkutan mampu mengatasi dengan kemampuan yang ada pada
dirinya melalui dari dorongan dari kekuatan iman dan taqwanya kepada Allah swt.
(Sukardi. 1998).
2. Kesulitan yang dihadapi Siswi Kelas VII-B dalam pembelajaran di SMP
Swasta Galih Agung Tahun Ajaran 2020-2021
Kesulitan belajar adalah anak didik tidak dapat mengikuti pelajaran sebagai
mana mestinya. Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan karena faktor
intelegensi yang rendah, akan tetapi dapat pula disebabkan oleh faktor non
intelegensi. Dengan demikian IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan
belajar. Karena itu,dalam rangka memberikan bimbingan yang tepat kepada setiap
anak didik, maka para pendidik perlu memahami masalah-masalah yang
berhubungan dengan kesulitan belajar. (Rusyan, 1989).
Kesulitan dalam belajar siswi merupakan suatu gejala yang selalu dihadapi
oleh guru, karena guru bertanggung jawab untuk mengatasinya, kesulitan belajar
ialah suatu keadaan dimana siswi kurang mampu menghadapi tuntutan-tuntutan
yang harus dilakukan dalam proses pembelajaran sehingga proses dan hasilnya
kurang memuaskan.
Tapi orangtua perlu menyadari bahwa anak yang sulit belajar bukanlah suatu
penyakit melainkan tanda dari perkembangan otak yang masih kurang optimal, dan
hal ini bisa ditangani. Padahal, anak yang mudah lupa dengan materi pelajaran
bukan berarti mereka bodoh atau daya tampung otaknya kecil.
Salah satu penyebab kenapa anak mudah lupa dengan materi pelajaran adalah
karena mereka belum menemukan gaya atau strategi belajar yang tepat.
Kesulitan belajar yang dialami oleh siswi adalah hal yang biasa, hampir semua
siswi akan mengalamin kesulitan belajar, dan banyak faktor yang mempengaruhi
kesulitan belajar siswi tersebut. Kesulitan belajar itu bisa disebabkan faktor internal
dan faktor eksternal, faktor internal ialah kemampuan atau IQ nya yang terbatas.

7
Sedangkan faktor eksternal di pengaruhi oleh keluarga dan lingkungan. (Slameto,
1991).
Kepala sekolah, guru PAI dan wali murid mengevaluasi bahwa ada hal-hal
yang harus dihindari karena tidak akan membantu anak mengatasi kesulitan
belajarnya, yaitu ketika memarahi, menghukum atau mempermalukannya siswi
mengalami lemah semangat, sehingga siswi bukan tambah baik untuk mengatasi
kesulitan tetapi nambah buruk.
Dalam proses belajar mengajar ada beberapa kendala, diantaranya adalah
kesulitan belajar. Ada beberapa kesulitan yang muncul pada siswi SMP Swasta
Galih Agung Pesantren Darul Arafah Raya, tetapi yang sering muncul adalah :
pertama, siswi sulit mengingat, sehingga siswi selalu bertanya kepada guru apa
yang telah di pelajari. Kedua, siswi sulit berkonsentrasi ketika menerima pelajaran
dari guru, Dan yang ketiga, siswi sulit untuk menguasi pelajaran. Berdasarkan
masukan dari beberapa orang tua/wali siswi. Hal ini disebabkan karna faktor
psikologis siswa itu sendiri. (Slameto, 1991), selain itu juga di sebabkan oleh faktor
eksternal.
3. Peran Guru PAI Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswi kelas VII-B SMP
Swasta Galih Agung Tahun Ajaran 2020-2021
Guru adalah yang bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan anak didik.
Tidak ada seorang gurupun yang mengharapkan anak didiknya menjadi sampah
masyarakat.
Tugas dan tanggung jawab menjadi lebih meningkat terus, yang didalamnya
termasuk fungsi-fungsi guru sebagai perancang pengajaran ( designer of
instruction), pengelola pelajaran (manager of instruction), evaluator of student
lesrning, motivator belajar dan sebagai pembimbing. ( Sukardi, 1983).
Peran pendidik bukan hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran yang
disampaikannya tersebut, tetapi guru juga harus mampu memberikan nasehat
dengan cara menyampaikannya secara umum didepan peserta didik secara
keseluruhan atau secara individual dalam hal-hal tertentu. (Ahmadi dan Supriono,
1991).

8
Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat berlangsung
secara wajar. Adakalanya lancar, tidak, dapat cepat menangkap apa yang dipelajari,
terkadang terasa amat sulit.
Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan karena faktor intelegensi yang
rendah (kelainan mental), akan tetapi dapat pula disebabkan oleh faktor non
intelegensi. Karena itu, dalam rangka memberikan bimbingan yang tepat kepada
setiap anak didik, maka para pendidik perlu memahami masalah-masalah yang
berhubungan dengan kesulitan belajar. (Dalyono, 1997)
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat
digolongkan menjadi dua golongan saja yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor
intern adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar, sedangkan faktor
ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. (Slameto, 1991:54)
Berdasarkan gejala yang teramati dan faktor penyebab kesulitan belajar, maka
upaya dilakukan guru antara lain:
a. Tempat duduk siswa
Anak yang mengalami kesulitan pendengaran dan penglihatan hendaknya
mengambil posisi tempat duduk bagian depan. Mereka akan dapat melihat
tulisan di papan tulis lebih jelas. Begitu pula dalam mendengar semua
informasi belajar yang diucapkan oleh guru.
b. Program remedial
Siswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran akibat gangguan internal,
perlu ditolong dengan melaksanakan program remedial. Teknik program
remedial dapat dilakukan dengan berbagai cara. Di antaranya adalah
mengulang kembali bahan pelajaran yang belum dikuasai, memberikan tugas-
tugas tertentu kepada siswa, dan lain sebagainya.
c. Suasana belajar menyenangkan
Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah menciptakan suasana belajar
kondusif. Suasana belajar yang nyaman dan menggembirakan akan membantu
siswa yang mengalami hambatan dalam menerima materi pelajaran.
Konsentrasi atau fokus merupakan kemampuan untuk memusatkan
perhatian dan pikiran dalam satu objek ataupun kegiatan untuk waktu tertentu.
Dalam proses pembelajaran konsentrasi sangatlah diperlukan, karena ini
menyangkut dengan kemampuan siswa menangkap materi yang disampaikan

9
oleh guru. Selain itu, konsentrasi juga akan menambah keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran.

PENUTUP
A. Kesimpulan

10
Setelah penulis mengadakan penelitian mengenai peran guru PAI dalam
mengatasi kesulitan pembelajaran tafsir yang dihadapi oleh peserta didik kelas VII-
B SMP Swasta Galih Agung tahun ajaran 2020-2021, dari uraian di atas pada
skripsi ini, maka ada beberapa hal yang bisa diambil kesimpulan oleh penulis
diantaranya sebagai berikut.
1. Guru sangat berperan di dalam kelas terutama jika ada
permasalah atau kesulitan pada peserta didiknya, karena orang yang
bertanggung jawab di kelas adalah guru. Guru harus mendidik dengan kasih
sayang dan penuh perhatian. Mendidik dengan kasih sayang bisa tampak
melalui sikap hidup yang ditunjukkan guru kepada murid. Guru punya
kewajiban sekaligus etika dalam mendidik anak dengan landasan kasih sayang.
Dengan adanya guru PAI kelas VII-B yang sangat berperan di dalam kelas
maka siswi kelas VII-B mampu mengatasi kesulitan dalam pembelajaran.
2. Kesulitan belajar yang dialami oleh siswi adalah hal yang
biasa, hampir semua siswi akan mengalamin kesulitan belajar. Dalam
pembelajaran PAI peserta didik mengalami kesulitan belajar yang dialami
sebagian siswi SMP Swasta Galih Agung kelas VII-B tahun ajaran 2020-2021
adalah Sulit mengingat, Sulit berkonsentrasi dan Sulit menguasai pelajaran.
3. Peran guru PAI dalam mengatasi kesulitan belajar siswi
kelas VII-B SMP Swasta Galih Agung tahun ajaran 2020-2021. Adapun
program yang dilaksankan adalah Mengetahui bentuk kesulitan belajar yang
dialami siswi, Pengajaran perbaikan, Program pengayaan, Peningkatan
motivasi belajar, Pengembangan sikap, dan kebiasaan belajar efektif.

B. Saran
Berdasarkan penelitian di SMP Swasta Galih Agung, penulis memberikan

saran-saran sebagai berikut :

1. Kepada guru terutama guru PAI teruslah semangat dalam menasehati,

memotivasi dan mendidik peserta didik dan sering memperhatikan anak didik

dari berbagai masalah atau kesulitan dan juga harus membantu anak-anak

dalam menyelesaikan masalah atau kesulitan mereka. Dan selalu berdoa minta

11
kelancaran dan kemudahan dalam mendidik anak-anak juga dalam

menjalankan tugas di dalam kelas.

2. Bagi peserta didik bersabar dan mencari solusi jika mendapat masalah atau

kesulitan di sekolah, dan mintalah batuan kepada orang terdekat dan guru agar

masalah selesai. Dan selalu berdoa kepada Allah untuk minta kemudahan

dalam masalah apapun

3. Bagi dunia pendidikan, semoga dengan adanya hasil penelitian bisa menjadi

masukan bagi guru PAI lainnya dan bisa menambah wawasan pemikiran.

4. Bagi peneliti sendiri, berharap agar dari penelitian ini dapat menjadi acuan

untuk terus berupaya dalam mengatasi kesulitan belajar siswi.

DAFTAR PUSTAKA

Barizi, Ahmad dan idris, Menjadi Guru Unggul, Ar Ruzz Media, Jogjakarta, 2010.

Dalyono, M, Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1997.


Ketut Sukardi, Dewa, Bimbingan dan Konseling, Aksara, Jakarta, 1998.
Ramayulis, Metodoligi penelitian, Kalam Mulia, Jakarta, 2005.

12
Slameto, Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta,
1991.
Tabrani, A. Rusyan, Dkk, Pendekatan Dalam Proses Mengajar, Remaja Rosda karya,
Bandung, 1989.

13

You might also like