You are on page 1of 8

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Portal Jurnal Malahayati (Universitas Malahayati)

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN ETOS


KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP
RS PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG TAHUN 2018

Nopi Sani1

1
Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati

Abstract: Relationship Between Working Discipline, Work Environment And


Work Ethos With Nursing Productivity In The Inpatient Hospital Of
Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung Hospital, 2018. Human resources
management is needed to improve the ability of the employees to provide quality
health services. Nurse is one of the important elements in the process of health
care, especially in providing nursing care to the patients. One of the benchmarks in
assessing the quality of nursing services in hospitals is the assessment of the
quality of nursing services in the inpatient room. There are many factors that can
increase nurse work productivity including work discipline, work environment and
work ethic. The purpose of this study is to determine the relationship of work
discipline, work environment and work ethic with the working productivity of the
nurses in the inpatient room of Pertamina Bintang Amin Hospital Bandar Lampung
in 2018. There were 104 respondents who met the inclusion and exclusion criteria
by using simple random sampling technique. The data were analyzed by univariate
and bivariate (Chi-Square). Univariate analysis showed diverse respondent
characteristics and good work productivity (78.8%). There was a relationship
between work discipline, work environment, and work ethic with work productivity.

Keywords: productivity, work ethic, nurses, work discipline, work environment

Abstrak: Hubungan Antara Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja Dan Etos Kerja
Dengan Produktivitas Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rs Pertamina
Bintang Amin Bandar Lampung Tahun 2018. Manajemen sumber daya
manusia diperlukan untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Perawat merupakan salah satu unsur
penting dalam proses pelayanan kesehatan khususnya dalam pemberian asuhan
keperawatan kepada pasien. Salah satu tolak ukur dalam penilaian mutu pelayanan
keperawatan di rumah sakit adalah dengan menilai mutu pelayanan keperawatan
yang ada di ruangan rawat inap. Banyak faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja perawat diantaranya adalah disiplin kerja, lingkungan kerja dan
etos kerja. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan disiplin kerja, lingkungan
kerja dan etos kerja dengan produktivitas kerja perawat di ruang rawat inap RS
Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung tahun 2018. Responden berjumlah 104
responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik pengambilan
simple random sampling. Data dianalisis dengan univariat dan bivariat (Chi-
Square). Analisis univariat menunjukkan karakteristik responden yang beragam
dan produktivitas kerja yang baik (78,8%). Terdapat hubungan antara disiplin
kerja, lingkungan kerja, dan etos kerja dengan produktivitas kerja.

Kata Kunci : Produktivitas, etos kerja, perawat, disiplin kerja, lingkungan kerja

PENDAHULUAN pelayanan kesehatan yang


Menurut Peraturan Menteri menyelenggarakan pelayanan
Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 kesehatan perorangan secara paripurna
tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah yang menyediakan pelayanan rawat
Sakit, rumah sakit adalah institusi inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 6, Nomor 3, Juli 2019 186
Perawat merupakan salah satu unsur Bandar Lampung. RS ini juga
penting dalam proses pelayanan menampung pelayanan rujukan dari
kesehatan khususnya dalam pemberian Fasilitas kesehatan tingkat pertama.
asuhan keperawatan kepada pasien. Hal Berdasarkan data yang peneliti
ini terkait dengan keberadaan perawat dapat dari bagian Humas RS Pertamina
yang bertugas selama 24 jam melayani Bintang Amin didapatkan, tingkat
pasien, serta jumlah perawat yang kepuasan pasien sebesar 75%,
mendominasi tenaga kesehatan di pemanfaatan tempat tidur yaitu BOR
rumah sakit. Salah satu tolak ukur rumah sakit yang berfluktuasi dengan
dalam penilaian mutu pelayanan nilai rata rata 55 % artinya masih di
keperawatan di rumah sakit adalah bawah standar dari nilai normal 60-80
dengan menilai mutu pelayanan % menggambarkan mutu efisiensi
keperawatan yang ada di ruangan rawat masih kurang optimal. Indikator
inap. Banyak faktor yang dapat pelayanan rumah sakit yaitu Average
meningkatkan produktivitas kerja length of stay (ALOS ) dengan rata rata
perawat diantaranya adalah disiplin lama hari rawat nilai standar 6-9 hari
kerja, lingkungan kerja, etos kerja dan dan jauh berbeda dengan perawatan
kesempatan berprestasi. yang ada di Rumah Sakit masih di
Disiplin kerja yang tinggi bawah standar ideal yaitu 3-4 hari.
memegang peranan yang sangat Sedangkan berdasarkan Kepmenkes No
penting dalam upaya meningkatkan 129 tentang standar pelayanan minimal
produktivitas kerja perawat. Disiplin rumah sakit, pada unit rawat inap
kerja yang tinggi akan mempercepat kepuasan pasien dengan indikator ≥ 90
pencapaian tujuan organisasi dan %. Hal tersebut dapat menunjukkan
disiplin kerja yang rendah akan menjadi bahwa kualitas pelayanan belum
penghalang dan memperlambat tujuan mencapai standar SPM atau masih
organisasi (Sedarmayanti, 2011). rendah (Rumah Sakit Bintang Amin
Selain kedisiplinan pihak Rumah Bandar Lampung , 2017).
Sakit Juga harus memperhatikan Pada tahun 2014 sampai dengan
lingkungan kerja pegawai agar pegawai tahun 2016 masih terdapat beberapa
dapat bekerja secara efektif dan karyawan Rumah Sakit Bintang Amin
efesien, karena lingkungan kerja dapat Bandar Lampung kurang disiplin. Hal ini
mempengaruhi seseorang dalam dapat dilihat dari data absensi dari
melaksanakan tugas yang dibebankan tahun ketahun terdapat keterlambatan,
baik secara langsung maupun tidak ijin, sakit dan cuti dan masih terdapat
langsung. Manfaat lingkungan kerja fasilitas rumah sakit yang kotor dan
adalah menciptakan gairah kerja, kurang layak. Selain itu masih terdapat
sehingga produktivitas dan prestasi karyawan non medis yang bekerja
kerja meningkat (Jais, 2017). kurang mentaati peraturan saat bekerja
Rumah sakit di Bandar Lampung dirumah sakit seperti contoh kurang
yang telah terakreditasi paripurna terjaganya kebersihan lingkungan
berdasarkan penilaian Komite Akreditasi dirumah sakit dan kamar mandi yang
Rumah Sakit (KARS) 2012, salah kurang bersih. Dan data yang diperoleh
satunya yaitu Rumah Sakit Pertamina bulan Desember 2016 karyawan Rumah
Bintang Amin (RSPBA). Persentase Sakit Bintang Amin Bandar Lampung
kepuasan pasien rawat inap Rumah memiliki karyawan sejumlah 434 orang.
Sakit Pertamina Bintang Amin (RSPBA) Dari total tersebut dibagi 141 perawat,
Bandar Lampung yang juga dinilai 170 bidan, dan sisanya karyawan untuk
secara intenal pada tahun 2017, yaitu unit kerja medis seperti Dokter Umum,
75%. Nilai ini juga masih berada di Dokter Spesialis serta unit kerja non
bawah dari indikator Standar Pelayanan medis karyawan yang meliputi Rekam
Minimal (SPM) rawat inap, yaitu 90%. Medis, Farmasi, Laborat, Gizi,
Penelitian ini mengambil sampel di RS Fisioterapi, Keuangan Kasir, Kantor
Pertamina Bintang Amin yang Umum, Security, IPSRS, Driver,
merupakan salah satu RS bertipe C di Operator, Laundry, Radiologi,

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 6, Nomor 3, Juli 2019 187
Pendorong IGD/PUK dan Tukang kebun. dependen. Analisa ini dilakukan untuk
Berdasarkan latar belakang diatas mengetahui kemaknaan hubungan yang
penelitian ini bertujuan mengetahui digunakan adalah tabel kontingensi 2x2
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi dengan menggunakan derajat
Produktivitas Kerja Perawat di Ruang kepercayaan 95% dan derajat
Rawat Inap Rumah Sakit Pertamina kesalahan α = 0,05 (Hastono, 2016).
Bintang Amin.
HASIL
METODE Hasil penelitian pada tabel 1
Jenis penelitian ini merupakan jenis menunjukkan bahwa sebagian besar
penelitian kuantitatif dengan dari responden dengan produktivitas
menggunakan metode survei analitik kerja baik sebanyak 82 (78,8%)
dan rancangan penelitian yaitu cross responden, disiplin kerja baik sebanyak
sectional. Penelitian ini dilakukan di 59 (56,7%) responden, lingkungan
ruang rawat inap, instalasi gawat kerja baik sebanyak 78 (75,0%)
darurat dan poliklinik di RSPBA. responden dan etos kerja baik sebanyak
Penelitian dilakukan pada bulan 59 (56,7%) responden.
September 2018. Subjek penelitian Berdasarkan tabel 2 diketahui
adalah 104 perawat di RSPBA baik bahwa dari 45 responden disiplin kerja
pegawai tetap maupun pegawai kurang baik, sebanyak 15 (33,3%)
kontrak. responden memiliki produktivitas kerja
Variabel bebas adalah variabel yang kurang baik dan sebanyak 30 (66,7%)
apabila nilainya berubah akan responden memiliki produktivitas kerja
mempengaruhi variabel lain (Arikunto, baik. Dari 59 responden disiplin bekerja
2013), dalam penelitian ini, yang baik, sebanyak 7 (11,9%) responden
menjadi variable bebas adalah disiplin memiliki produktivitas kerja kurang baik
kerja, lingkungan kerja, etos kerja dan dan sebanyak 52 (88,1%) responden
kesempatan berprestasi. Variabel terikat memiliki produktivitas kerja baik. Hasil
adalah variabel yang dipengaruhi oleh uji statistik diperoleh p-value = 0,016
variable bebas dalam penelitian ini, yang berarti p<α = 0,05 (H0 ditolak dan
yang menjadi variabel terikat adalah Ha diterima), maka dapat disimpulkan
produktivitas kerja. Instrument bahwa ada hubungan disiplin kerja
pengumpulan data yang digunakan dengan produktivitas kerja perawat di
pada penelitian ini adalah kuesioner. Ruang Rawat Inap RS Pertamina
Kuesioner yang digunakan dilakukan uji Bintang Amin Bandar Lampung Tahun
validitas dan reliabilitas dengan 2018. Dengan nilai OR 3,714 berarti
karakteristik responden yang sama. responden disiplin kerja baik memiliki
Pengumpulan data dilakukan dari dua peluang 3,7 kali lebih besar
sumber data yaitu data primer dan data produktivitas kerja baik jika
sekunder. Pada penyusunan penyajian dibandingkan dengan responden disiplin
data sebagai hasil yang berarti dan kerja kurang baik.
kesimpulan yang baik, diperlukan Berdasarkan tabel 3 diketahui
pengolahan data Pengolahan data bahwa dari 26 responden lingkungan
meliputi Editing, Coding, Entry, kerja kurang baik, sebanyak 13
Cleaning. (50,0%) responden memiliki
Analisis data hasil penelitian produktivitas kerja kurang baik dan
disajikan secara univariat dan bivariat. sebanyak 13 (50,0%) responden
Analisis ini digunakan untuk memiliki produktivitas kerja baik. Dari
mendiskripsikan semua variabel 78 responden lingkungan kerja baik,
penelitian dalam bentuk tabel dan grafik sebanyak 9 (11,5%) responden memiliki
untuk memberikan deskripsi variabel produktivitas kerja kurang baik dan
independen dan dependen (Hastono, sebanyak 69 (88,5%) responden
2016). Analisa bivariat adalah tabel memiliki produktivitas kerja baik. Hasil
silang antara dua variabel, yaitu uji statistik diperoleh p-value = 0,000
variabel independen dan variabel yang berarti p>α = 0,05 (H0 ditolak dan

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 6, Nomor 3, Juli 2019 188
Ha diterima), maka dapat disimpulkan memiliki peluang 7,6 kali lebih besar
bahwa ada hubungan lingkungan kerja produktivitas kerja baik jika
dengan produktivitas kerja perawat di dibandingkan dengan responden
Ruang Rawat Inap RS Pertamina lingkungan kerja kurang baik.
Bintang Amin Bandar Lampung Tahun
2018. Dengan nilai OR 7,667 berarti
responden lingkungan kerja baik

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Faktor – Faktor (Disiplin Kerja, Lingkungan


Kerja, Etos Kerja dan Kesempatan Berprestasi) Dengan
Produktivitas Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap RS Pertamina
Bintang Amin Bandar Lampung Tahun 2018

Variabel Kategori Frekuensi Persentase (%)


Produktivitas kerja Kurang 22 21.2
Baik 82 78.8
Disiplin kerja Kurang 45 43.3
Baik 59 56.7
Lingkungan kerja Kurang 26 25.0
Baik 78 75.0
Etos kerja Kurang 45 43.3
Baik 59 56.7
Total 104 100,0

Tabel 2. Hubungan Disiplin Kerja Dengan Produktivitas Kerja Perawat Di


Ruang Rawat Inap RS Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung
Tahun 2018

p-
OR
Produktivitas kerja Total value
95%CI
Disiplin kerja
Kurang Baik
n % n % N %
Kurang 15 33,3 30 66,7 45 100 3,714
Baik 7 11,9 52 88,1 59 100 0,016 (1,362-
10,131)

Tabel 3. Hubungan Lingkungan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Perawat


Di Ruang Rawat Inap RS Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung
Tahun 2018

Produktivitas kerja p-
Lingkungan Total
Kurang Baik value OR 95%CI
kerja
n % n % N %
Kurang 13 50,0 13 50,0 26 100 7,667
Baik 9 11,5 69 88,5 78 100 0,000 (2,720-
21,606)

Berdasarkan tabel 4 diketahui kurang dan sebanyak 29 (64,4%)


bahwa dari 45 responden etos kerja responden memiliki produktivitas
kurang, yaitu sebanyak 16 (35,6%) kerja baik. Dari 59 responden etos
responden memiliki produktivias kerja kerja baik, sebanyak 6 (10,2%)

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 6, Nomor 3, Juli 2019 189
responden memiliki produktivitas perawat di Ruang Rawat Inap RS
kerja kurang dan sebanyak 53 Pertamina Bintang Amin Bandar
(89,8%) responden memiliki Lampung Tahun 2018. Dengan nilai
produktivitas kerja baik. Hasil uji OR 4,874 berarti responden etos kerja
statistik diperoleh p-value = 0,004 baik memiliki peluang 4,8 kali lebih
yang berarti p>α = 0,05 (H0 ditolak besar
dan Ha diterima), maka dapat memiliki produktivitas kerja baik jika
disimpulkan bahwa ada hubungan dibandingkan dengan responden etos
etos kerja dengan produktivitas kerja kerja kurang baik.

Tabel 4. Hubungan Etos Kerja Dengan Produktivitas Kerja Perawat di


Ruang Rawat Inaprs Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung
Tahun 2018

Produktivitas kerja p-
Etos Total OR
Kurang Baik value
kerja 95%CI
n % n % n %
Kurang 16 35,6 29 64,4 45 100 4,874
Baik 6 10,2 53 89,8 59 100 0,004 (1,720-
13,813)
PEMBAHASAN oleh Fajariadi (2014) analisis etos
Berdasarkan teori yang kerja, iklim kerja dan disiplin kerja
dikemukakan oleh Sedarmayanti (2011) terhadap produktivitas kerja perawat
pentingnya produktivitas dalam pelaksana di rumah sakit jiwa provinsi
meningkatkan kesejahteraan telah sumatera utara. Hasil proporsi
disadari secara universal, tidak ada responden pada aspek produktivitas
jenis kegiatan manusia yang tidak kerjanya memperlihatkan produktivitas
mendapatkan keuntungan dari kerja baik sebanyak 49 responden
produktivitas yang ditingkatkan sebagai (81,7%) responden dan
kekuatan untuk menhasilkan lebih memperlihatkan produktivitas kerja
banyak barang maupun jasa. kurang baik sebanyak 11 responden
Peningkatan produktivitas juga (18,3%).
menghasilkan peningkatan langsung Penelitian yang dilakukan oleh
pada standar hidup yang berada di Fajariadi (2014) terdapat hubungan
bawah konsidi distribusi yang sama dan yang signifikan antara disiplin kerja
perolehan produktivitas yang sesuai dengan produktivitas kerja perawat
dengan masukan tenaga kerja. pelaksana di Rumah Sakit Jiwa Provinsi
Meningkatkan produktivitas berarti Sumatera Utara. Penelitian serupa yang
bekerja lebih giat dan cepat, dilakukan oleh Asbakhul‘ulum (2010), di
meningkatkan mutu barang, kerja dan ketahui bahwa hasil korelasi antara
kehidupan. disiplin kerja dengan produktivitas kerja
Untuk meningkatkan karyawan menunjukan nilai hitung r
penumbuhan ekonomi, upah yang wajar
0.846 dan nilai tabel r adalah 0.000.
dan untuk meningkatkan kondisi kerja, Artinya semakin tinggi tingkat disiplin
perlu mempertimbangkan produktivitas kerja maka semakin tinggi pula
sebagai faktor penyumbang terbesar. produktivitas kerja karyawan dan
Karena menusia adalah sumber daya sebaliknya jika semakin rendah disiplin
yang penting dan merupakan tujuan kerja maka semakin rendah pula
dari bukan atas beban biaya mereka produktivitas kerja karyawan.
tetapi atas beban biaya dari waktu yang
Penelitian lain oleh Trianto dan Toto
terbuang, pengurangan pegawai, (2010) memperkuat pernyataan bahwa
birokrasi yang tidak perlu dan disiplin kerja baik secara parsial
sebagainya. Penelitian yang dilakukan maupun secara bersama-sama

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 6, Nomor 3, Juli 2019 190
berpengaruh terhadap produktivitas Work Life) diperlukan dalam lingkungan
kerja karyawan. Faslah (2013) dalam kerja di rumah sakit. Melalui
penelitiannya juga menyatakan bahwa pendekatan manajemen sumber daya
untuk menciptakan produktivitas kerja manusia harus mampu menciptakan
karyawan tidak mudah, banyak faktor kualitas kehidupan kerja QWL yang
mempengaruhinya diantaranya disiplin dapat memberi kesempatan
kerja karyawan pada perusahaan. pengembangan diri, kesejahteraan yang
Menurut Mangkunegara (2014) dapat menutupi kebutuhan dasar
manfaat lingkungan kerja adalah pekerja, serta lingkungan kerja yang
menciptakan gairah kerja sehingga aman dan nyaman sehingga dapat
produktivitas kerja meningkat. membangkitkan semangat kerja dalam
Sementara itu, manfaat yang diperoleh upaya pencapaian tujuan secara lebih
karena bekerja dengan orang yang baik. Setiap orang dapat
termotivasi adalah pekerjaan dapat mengembangkan potensi yang ada
diselesaikan dengan tepat. Artinya dalam dirinya, dengan diberikan
pekerjaan diselesaikan sesuai standar kesempatan berprestasi, maka
yang benar dan dalam skala waktu yang karyawan akan meningkatkan
ditentukan. Kinerjanya akan dipantau produktivitas.
oleh individu yang bersangkutan, dan Etos kerja tercermin dalam
tidak akan membutuhkan terlalu banyak kedisiplinan melaksanakan pekerjaan.
pengawasan serta semangat juangnya Perawat juga dituntut untuk disiplin
akan tinggi. Penelitian Susanti (2014) dalam bekerja. Menurut Tulus (2004),
berdasarkan hasil penelitian menyatakan masalah kedisiplinan kerja
menyatakan bahwa ada hubungan merupakan masalah yang perlu
antara lingkungan kerja dengan diperhatikan, sebab dengan adanya
produktivitas kerja perawat pelaksana di kedisiplinan, dapat mempengaruhi
ruang rawat inap RSUD Cibinong tahun efektivitas dan efisiensi dalam
2014. pencapaian tujuan organisasi (Hasibuan,
Berdasarkan hasil penelitian 2011). Kecenderungan penurunan
diketahui bahwa dari 26 responden produktivitas perusahaan salah satunya
lingkungan kerja kurang baik, sebanyak diakibatkan oleh perilaku kerja para
13 (50,0%) responden memiliki karyawan yang kurang disiplin, yang
produktivitas kerja kurang baik ditunjukan oleh perilaku karyawan yang
menurut pendapat peneliti lingkungan sering bolos, tertidur saat jam kerja
kerja merupakan segala sesuatu yang sedang aktif, atau pulang lebih awal dari
ada disekitar perawat yang dapat jam kerja. Dengan sering tidak
memengaruhi dirinya dalam disiplinya SDM maka target
menjalankan tugas-tugas yang sudah penyelesaian pekerjaan tidak pernah
diembankan padanya. Lingkungan kerja tercapai yang pada gilirannya
sangat berpengaruh terhadap semangat berpengaruh terhadap produktivitas
kerja dimana perawat tidak mungkin kerja organisasi (Ilyas, 2012).
dapat melakukan pekerjaan Penelitian yang dilakukan oleh
sebagaimana yang diharapkan tanpa Fajariadi (2014) analisis etos kerja,
ditunjang lingkungan kerja yang terhadap produktivitas kerja perawat
mendukung kenyamanan perawat di pelaksana di rumah sakit jiwa provinsi
dalam melaksanakan pekerjaan sehari- sumatera utara. Terdapat hubungan
hari dan sebanyak 13 (50,0%) antara etos kerja dengan produktivitas
responden memiliki produktivitas kerja kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit
baik. Dari 78 responden lingkungan Jiwa Provinsi Sumatera Utara.
kerja baik, sebanyak 9 (11,5%) Berdasarkan hasil penelitian
responden memiliki produktivitas kerja diketahui bahwa dari 45 responden
kurang baik dan sebanyak 69 (88,5%) etos kerja kurang baik sebanyak 16
responden memiliki produktivitas kerja (35,6%) responden memiliki
baik menurut pendapat peneliti kualitas produktivitas kerja kurang menurut
kehidupan kerja atau QWL (Quality of pendapat peneliti persaingan antar

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 6, Nomor 3, Juli 2019 191
rumah sakit baik pemerintah, swasta dengan baik dan benar sesuai dengan
dan asing akan semakin keras untuk tugas dan fungsinya masing-masing.
merebut pasar yang semakin terbuka Dengan etos kerja yang baik maka akan
bebas. Merencanakan kebutuhan SDM tercipta suasana kerja yang kondusif
secara tepat sesuai dengan fungsi yang akan mendukung pelaksanaan
pelayanan setiap unit, bagian dan tugas yang baik dan memberikan
instalasi rumah sakit menjadi upaya tingkat produktivitas yang tinggi.
penting untuk menghadapi tantangan
rumah sakit di masa sekarang dan KESIMPULAN
mendatang.Ketepatan dalam pemilihan, Produktivitas kerja karyawan
penerimaan, pengelolaan, dan merupakan faktor yang sangat penting
pengembangan SDM rumah sakit dalam menunjang keberhasilan usaha.
merupakan kunci sukses rumah sakit Produktivitas juga mencerminkan etos
untuk berkembang di masa depan kerja karyawan yang tercermin juga
dalam hal ini SDM yang memiliki etos sikap mental yang baik. Pelayanan
kerja yang kurang baik dapat keperawatan yang ada di ruangan rawat
berpengaruh terhadap produktivitas inap merupakan salah satu tolak ukur di
yang di hasilkan atau di tampilkan oleh rumah sakit. Ada hubungan antara
rumah sakit seperti pelayanan kepada disiplin kerja, lingkungan kerja dan etos
pasien yang kurang baik sehingga dapat kerja dengan produktivitas kerja
mempengaruhi kepuasan pasien selama perawat di Ruang Rawat Inap Rumah
dirawat di rumah sakit dan sebanyak 29 Sakit Pertamina Bintang Amin Tahun
(64,4%) responden memiliki 2018.
produktivitas kerja baik hal ini Adanya standar kerja yang baku
dikarenakan adanya faktor lain sehingga maka kepastian kerja akan menjadi
walaupun etos kerja yang ditampilkan jelas, masing-masing akan mengetahui
kurang baik namun masih ada faktor batas kewenangan dan tanggung-
lain sehingga produktivitas perawat jawabnya, sehingga memperlancar
tersebut masih dalam kategori baik.
pekerjaan sehari-hari secara baik yang
Berdasarkan hasil penelitian juga
akhirnya akan meningkatkan
terlihat bahwa dari 59 responden etos
kerja baik, sebanyak 6 (10,2%) produktivitasnya. Menumbuhkan
responden memiliki produktivitas kerja pemahaman terhadap etika profesi,
kurang hal ini dikarenakan adanya membangkitka kesadaran dan
faktor lain yang mempengaruhi membuka pandangan serta sikap
produktivitas kerja sehingga walaupun kepada para perawat untuk menilai
perawat memiliki etos kerja yang baik tinggi terhadap kerja keras dan
namun karena adanya faktor lain sungguh-sungguh, dan mengikis sikap
sehingga produktivitas yang ditampilkan kerja yang asal-asalan yang tidak
menjadi kurang baik. Menurut pendapat berorientasi terhadap mutu.
peneliti etos kerja dalam penelitian ini
adalah persepsi perawat mengenai DAFTAR PUSTAKA
seperangkat perilaku kerja yang etis
yang lahir sebagai buah keyakinan Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur
fundamental sebagai panduan tingkah Penelitian: Suatu Pendekatan
laku bagi perawat dalam melaksanakan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
asuhan keperawatan yang bermutu Asbakhul‘ulum, M. (2010). Hubungan
dengan indikator kerja adalah rahmat, Disiplin Kerja Dengan
kerja adalah amanah, kerja adalah Produktivitas Kerja Karyawan Di
aktualisasi, kerja itu ibadah. Perusahaan Daerah Air Minum
Peningkatan etos kerja dalam organisasi (PDAM) Kota Blitar. Skripsi Tidak
merupakan tugas dan tanggung jawab Dipublikasikan Fakultas Psikologi
semua lapisan, terutama pimpinan Universitas Islam NegeriMaulana
dalam membina serta membimbing Malik Ibrahim Malang
bawahannya supaya dapat bekerja

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 6, Nomor 3, Juli 2019 192
Fajariadi, D., (2014). Analisis Etos Work Motivation On Employee
Kerja, Iklim kerja dan Disiplin Productivity Of PT Kukdong
kerja Terhadap Produktivitas International. Journal Faculty Of
Kerja Perawat Pelaksana di Economics Gunadarma.
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Tulus, Tu’u. (2004). Peran disiplin pada
Sumatera Utara. Universitas perilaku dan prestasi
Sumatera Utara, Medan. belajar. Jakarta: Grasind
Faslah, R., & Savitri, M. T. (2013).
Pengaruh Motivasi Kerja Dan
Disiplin Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Pada
Karyawan Pt. Kabelindo MurnI,
Tbk. Jurnal Pendidikan Ekonomi
dan Bisnis.
Hasibuan, H. Malayu SP
(2011). Manajemen Sumber
Daya Manusia. Bumi Aksara.
Jakarta

Hastono, S. P. (2016). Analisis data


pada bidang kesehatan. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Ilyas, Yaslis. (2012). Kiat sukses
manajemen tim kerja. Gramedia
Pustaka Utama.
Jais, A. (2017). Pengaruh Disiplin Kerja
dan lingkungan kerja Terhadap
prestasi kerja Pegawai pada
Rumah Sakit Umum Daerah H.
Andi Sulthan Daeng Radja
Kabupaten Bulukumba (Doctoral
dissertation, Univeritas Islam
Negeri Alauddin Makassar).
Kementerian Kesehatan RI, (2016).
Profil Kesehatan Indonesia 2015,
Kemenkes RI, Jakarta.
Mangkunegara, A.A.P. (2013).
Manajemen Sumber Daya
Manusia dan Perusahaan.
Bandung. Perusahaan Rosda.
Profil Kesehatan Rumah Sakit Bintang
Amin. (2017). Profil Kesehatan
Rumah Sakit Bintang Amin
Tahun 2017. Bandar Lampung.
Sedarmayanti, (2011), Tata Kerja dan
Produktivitas Kerja. Penerbit
Mandar Maju, Bandung.
Susanti, F. A. (2014). Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan
Produktivitas Kerja Perawat
Pelaksana Di Ruang Rawat Inap
RSUD Cibinong Tahun 2014.
Trianto, A., & Toto, S. (2010). Effect Of
Compensation, Discipline, And

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 6, Nomor 3, Juli 2019 193

You might also like