Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
This study aims to determine 1) Cost of production, 2) Break even point, 3) Margin Of
Sefty, 4) Profitability, 5) Leverage business operations of bay tat cakes, perut punai cakes and
eggplant preserves from UKM Cemara Indah Bengkulu City. The method of determining the
location of the study was carried out by means of a purposive method in Kuala lempuing street
Bengkulu City. The method of determining the location of the study was carried out by means of
a purposive method in Kuala lempuing streer Bengkulu City. Data collection was done by
interview, observation and direct recording using a questionnaire. Data analysis methods
include: 1) Calculation of cost of production full costing, 2) Analysis of cost volume profit:
contribution margin, break-even analysis, margin of safety analysis, marginal income ratio,
profitability, level of operating leverage. As for the results obtained from this study are: 1) The
cost of production is obtained bay tat cake for IDR. 22,930,015, perut punai chips for IDR.
15,579,037 and candied eggplant for Rp. 3,743,788. 2) The break-even point obtained as much
as 151.30 kg of bay tat cakes or IDR 5801,043 and 43.26 kg of perut punai chips or IDR
2,595,530 and 10.53 kg of candied eggplant or IDR 789,665. 3) Large Margin Of Safety
obtained were bay tat cakes at 81.55% of perut punai chips with 90.17% and candied eggplants
at 86.84%. 4) Profitability of bay tat cakes is 26.89%, perut punai chips is 40.88% and candied
eggplant is 37.51%. 5) The level of operating leverage is found in bay tat cakes of 1.23 perut
punai chips with 1.11 and candied eggplants of 1.15
Keywords: Business Analysis, Souvenirs ,Typical Of Bengkulu Foods.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Harga pokok produksi, 2) Titik impas,
3)Margin Of Sefty, 4) Profitability, 5) Laverage operasi usaha kue bay tat, kue perut punia dan
manisan terong dari UKM Cemara Indah Kota Bengkulu. Metode penentuan lokasi penelitian
dilakukan dengan cara sengaja (purposive) di Jalan Kuala lempuing Kota bengkulu.
Pengumpulan datadilakukan dengan cara wawancara, observasi dan pencatatan langsung
menggunakan kuisisoner. Metode analisis data antara lain : 1) Perhitungan harga pokok
produksi full costing, 2) Analisis cost volume profit : margin kontribusi, analisis titik impas,
analisis margin of safety, marginal income ratio, profitability,tingkat laverage operasi. Adapun
PENDAHULUAN
Pariwisata adalah salah satu dari industri gaya baru yang menyediakan
pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf
hidup, dan dalam mengaktifkan sektor produksi lain dalam Negara penerima
wisatawan (Wahab, 2003). Mengembangkan sektor pariwisata merupakan
permasalahan ekonomi jangka panjang yang perlu diperhatikan. Berkembangnya
pariwisata disuatu daerah akan mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat
khususnya didaerah tersebut, yakni secara ekonomi, sosial dan budaya (Badarab, 2017).
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan (leading sector) dalam
perekonomian nasional maupun daerah yang senantiasa perlu ditingkatkan dan
dikembangkan (Subardini, 2017).
Kota Bengkulu merupakan Ibukota Provinsi Bengkulu yang kaya akan potensi
wisata alam maupun budaya dan sejarah, diantaranya adalah obyek wisata didaerah
pesisir yang sudah lama dikenal dan ramai dikunjungi oleh wisatawan dari Bengkulu
maupun dari luar Bengkulu seperti wisata alam Pantai Panjang, Pantai Jakat, Pantai
Tapak Paderi. Selain dikenal dengan wisata alamnya, Bengkulu juga memiliki banyak
wisata sejarah seperti rumah pengasingan Bung Karno, Benteng Marlborough
peninggalan masa penjajahan inggris, dan tradisi kebudayaan daerah yang sangat
berpotensi menarik banyak wisatwan datang berkunjung.
Sektor pariwisata yang sangat potensial ini, menjadi dasar bagi Pemerintah Kota
Bengkulu untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan yang
akan dikembangkan guna meningkatkan pertubuhan ekonomi daerah serta masyarakat
(Bengkulu.antaranews.com). Hal ini juga didukung oleh Pemerintah Daerah Provinsi
Bengkulu yang telah membentuk program Visit Wonderful Bengkulu 2020 sebagai
upaya memperkenalkan pariwisata Bengkulu ke seluruh manca negara. Berbagai upaya
dilakukan, salah satunya adalah memperkenalkan wisata kuliner berupa makanan khas
Bengkulu yang menjadi iconic Bengkulu.
Makanan khas Bengkulu berupa jajanan tradisonal merupakan warisan budaya,
kaya akan tradisi, dan penuh dengan cita rasa yang kuat sehingga kekhasannya sangat
melekat pada daerah tersebut. Makanan khas Bengkulu misalnya manisan terong, kue
bay tat dan kue purut punai adalah oleh-oleh yang paling banyak dicari oleh
wisatawan yang datang berkunjung, disukai karena rasa, tekstur dan aromanya yang
sesuai dengan selera. Oleh sebab itu usaha kerajinan oleh-oleh makanan khas Bengkulu
layak diusahakan bagi usaha kecil menengah.
Salah satu UKM oleh-oleh makanan khas yang berkembang di Kota Bengkulu
adalah UKM “Cemara Indah”. Usaha ini beralamatkan di Jalan Kuala Alam Kelurahan
Lempuing Kota Bengkulu. Pemilihan UKM “Cemara Indah” sebagai objek studi
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2019 di usaha oleh-oleh makanan
khas Bengkulu “UKM Cemara Indah” yang beralamatkan di Jalan Kuala Lempuing,
Ratu Agung, Kota Bengkulu. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive)
berdasarkan pertimbangan bahwa UKM “Cemara Indah” merupakan salah satu
pengrajin makanan khas Bengkulu yang laris dan berproduksi secara kontinu serta
banyak dikenal oleh masyarakat Kota Bengkulu maupun wisatawan yang datang
berkunjung ke Bengkulu.
a. Marjin Kontribusi
Marjin kontribusi merupakan jumlah yang tersisa untuk menutup biaya tetap
dan memberikan keuntungan. Jika marjin kontribusi tidak dapat menutup biaya tetap
perusahaan, maka perusahaan akan mengalami kerugian. Namun jika marjin
kontribusi sama besarnya dengan biaya tetap , maka perusahaan tidak mendapat rugi
atau laba. Rumus marjin kontribusi adalah berikut :
Marjin Kontribusi
x 100 %Marjin Kontribusi =
Penjualan
Penjualan – Biaya
Variabel Ratio Marjin Kontribusi =
Marjin Kontribusi Marjin Kontribusi
x 100 % x 100 %
Penjualan Penjualan
b. Analisis Break-even
Break-even atau impas adalah keadaan suatu perusahaan yang pendapatan
penjualannya sama dengan jumlah total biayanya atau besarnya laba kontribusi
sama dengan total biaya tetap. Rumus titik impas:
Biaya Tetap Total
BEP (Unit) =
Margi n Kontribusi /Unit
Biaya Tetap Total
BEP (Rp) =
Rasio Margin Kontribusi
c. Analisis Margin Keamanan ( Margin of Safety)
Margin of safety atau tingkat keamanan memberikan informasi tentang seberapa
jauh volume penjualan boleh turun dan yang dianggarkan namun perusahaan tidak
menderita rugi. Margin of safety dapat juga disajikan dalam persentase.
Total Penjualan yang Dianggarkan−Penjualan Titik Impas
MOS(%) = X 100 %
Total Penjualan yang Dianggarkan
d. Marginal Income Ratio (MIR)
Marginal Income Ratio merupakan rasio antara pendapatan dengan hasil
penjualannya, dapat dikatakan rasio antara hasil penjualan dengan biaya variabel.
Semakin tinggi nilai MIR, maka semakin bagus pula keadaan perusahaan.
Penjualan−Biaya Variabel
MIR = x 100 %
Penjualan
e. Profitability
Profitability dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan
melihat besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya dengan penjualan. Profitability
ditentukan dengan nilai Margin Of Safety (MOS) dan Margina Income Ratio (MIR), maka
dapat dinyatakan dengan rumus (Munawir, 1995) :
Profitability = MOS x MIR x100%
e. Degree of Operating Leverage (DOL)
Leverage operasi adalah suatu ukuran tentang seberapa sensitive laba bersih
terhadap perubahan volume penjualan. Tingkat leverage operasi adalah suatu ukuran
berupa persentase dimana pada tingkat penjualan tertentu, perubahan dalam volume
penjualan akan mempengaruhi laba.
Margin Kontribusi
Tingkat Leverage Operasi =
Laba Bersih
AGRISEP Vol. XX No. Y Oktober 2019 Hal: xxx – xxx| 6
HASIL DAN PEMBAHASAN
S1
4. Harga Pokok Produksi Kue Bay Tat, Kue Perut Punai dan Manisan Terong Pada
UKM Cemara Indah.
Dalam menentukan harga jual UKM harus mengetahui seluruh besaran biaya
yang dikorbankan. Perhitungan biaya dapat diketahui melalui analisis perhitungan
harga pokok produksi (HPP) yang nantinya dapat dipertimbangkan dalam penentuan
harga jual produk. Dalam penelitian ini HPP dihitung menggunakan metode full
costing yang akan menghasilkan angka yang lebih rendah karena menggunakan nilai
BOP sesungguhnya. Adapun perhitungan HPP disajikan pada table berikut:
Tabel 10. Harga Pokok Produksi (HPP) Kue Bay Tat, Kue Perut Punai dan Manisan
Terong Pada UKM Cemara Indah.
Kue Bay Kue Perut Manisan
Harga Pokok Bahan Baku Notasi
Tat Punai Terong
Persedian Awal Bahan Baku A 0 0 0
Pembelian Bahan Baku B 10.540.000 4.800.000 800.000
Pembelian Bahan Penolong C 657.900 3.784.000 1.237.800
Bahan Baku Tersedia D=A+B+C 11.197.900 8.584.000 2.037.800
Persedian Akhir E 0 0 0
Harga Pokok Bahan Baku F=D-E 11.197.900 8.584.000 2.037.800
Harga Pokok Produksi
Biaya Bahan Baku G 11.197.900 8.584.000 2.037.800
Upah Tenaga Kerja H 6.340.193 3.484.807 675.000
Biaya Overhead Pabrik I 5.353.111 3.443.060 936.958
Harga Pokok Produksi J=G+H+I 22.891.205 15.511.867 3.649.758
Harga Pokok Penjualan
Persediaan Awal K - - -
Harga Pokok Produksi L 22.891.205 15.511.867 3.649.758
Persediaan Barang Untuk Dijual M=K+L 22.891.205 15.511.867 3.649.758
Persediaan Barang Akhir N 350.000 210.000 30.000
Harga Pokok Penjualan O=M-N 22.541.205 15.301.867 3.619.758
Sumber: Diolah dari data primer 2019 (Lampiran 25)
Berdasarkan table diatas, perhitungan harga pokok kue bay tat, kue perut punai,
manisan terong UKM Cemara Indah pada tanggal 02 September sampai 30 September
didapat harga pokok bahan baku kue bay tat sebesar Rp 11.197.900 , kue perut punai
sebesar Rp 8.584.000, manisan terong sebesar Rp 2.037.800. Sedangkan pada
perhitungan harga pokok produksi didapat kue bay tat sebesar Rp 22.891.205, kue
perut punai Rp 15.511.867 dan manisan terong sebesar Rp 3.649.758. Pada perhitungan
harga pokok penjualan didapat kue bay tat sebesar Rp 22.541.205, kue perut punai Rp
15.301.867 dan manisan terong Rp 3.619.758. Hasil perhitungan harga pokok produksi
dan harga pokok penjualan masing-masing produk selisih tidak terlalu jauh karena
banyak produk yang laku terjual.
b) Biaya Tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tetap tidak dipengaruhi oleh
jumlah produksi. Berikut perhitungan biaya biaya tetap:
Tabel 12.Biaya Tetap Produksi Kue Bay Tat, Kue Perut Punai dan Manisan Terong
Pada UKM Cemara Indah.
Total Biaya (Rp/Bulan)
No Biaya Tetap Kue bay Kue Perut Manisan
tat punai terong
1 Biaya Penyusutan Alat 170.981 195.558 80.934
2 Penyusutan Gedung 407.960 218.905 39.801
3 Biaya Adm dan Umum 61.190 32.830 5.970
4 Biaya Sewa Gedung 1.223.881 656.716 119.403
5 Biaya Pajak Bumi Bangunan 10.199 5.472 995
Total 1.874.210 1.109.482 247.103
Sumber: Diolah dari data primer 2019 (Lampiran 22)
2.447.362
1.109.482
40,79 440
Gambar : 4 Grafik BEP Kue Perut Punai
c. Grafik BEP Manisan Terong
6.000.000
572.002
247.103
7,63 80
Gambar 5 : Grafik BEP Manisan Terong
f) Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas digunakan untuk mengetahui bagaimana kemampuan UKM
Cemara Indah dalam menghadapi perubahan komponen perusahaan misalnya,
penurunan jumlah produk, peningkatan biaya produksi serta perubahan harga jual
produk. Perhitungan analisis sensitivitas dengan menggunakan nilai Degree Of
Operating Levarage (DOL).
Tabel 15. Perhitungan Sensitivitas UKM Cemara Indah
Analisis Sensitivitas Kue Bay Tat Kue Perut Punai Manisan Terong
Laba Bersih 8.493.813 10.858.634 2.344.878
Margin Kontribusi (Rp) 10.368.023 11.968.115 2.591.981
DOL 1,22 1,10 1,11
Sumber: Diolah dari data primer 2019 (Lampiran 26)
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Halim. 2005. Analisis Investasi. Edisi Kedua. Selemba Empat. Jakarta.
Badarab, Fitriah, dkk. 2017. Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata di Kepulauan Togean
Provinsi Sulawesi Tengah. Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal. 7(2):97-112.
Marini, Helti. 2017. Diunduh pada. https://bengkulu.antaranews.com/berita4269/ lima-kegiatan-
sambut-visit-bengkulu-2020. Pada tanggal 9 Juli 2019 jam 22.00 WIB.
Munawir. 1995.Analisis Laporan KeuanganEdisi Keempat Cetakan Kelima.Liberty Jogya.
Yogyakarta.
Mulyadi. 2007. Sistem Akuntansi Edisi ke-3.. Selemba Empat. Jakarta.
Rossy Marvita. 2017. Cost Volume Profit (CVP) Sebagai Alat Perencanaan Laba Pada PT Indo
Tambang Raya Megah, Tbk Dan Entitas Anak. Jurnal FinAcc.1(10):1756-1770.
Subardini. 2017. Analisis Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap Produk Domestik Regional
Bruto Provinsi Jawa Timur. Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi. 1(2):102-114.
Wahab, Salah. 2003. Manajemen Kepariwisataan. Pradyna Paramitha. Jakarta.