You are on page 1of 7

Volume IX No 2, Desember 2020 Jurnal EXCELLENTIA (p-ISSN:2301-6019) hal (111-117)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI


JAGUNG DI KECAMATAN NEKAMESE DAN AMARASI BARAT KABUPATEN
KUPANG
Dwi Utami Punga1*, Lika Bernadina1), Ignatius Sinu1)
1
Dosen program studi Agribisnis, Fakultas Pertanian
* Oenulis Korespondensi: E-mail: dwipunga@yahoo.com

ABSTRACT
This study aims to determine: (1) the average income of maize farm in Kupang
District (2) factors that influence the income of maize farming in Kupang District.The
research method used is survey method. The sample locations were determined by simple
random sampling in Oemasi and Bone Village in Nekamese Sub-district; Niukbaun and
Nekbaun Village in West Amarasi Sub-district. Sampling method was cluster sampling
system. To answer the first objective used the income formula, and the multiple linear
regression analysis was used to analyze the second objective.
The results showed that the average income level of respondents in a time corn
planting season in Kupang Dsitrict was low at Rp 5.856.999. Factors that significantly affect
the income of corn farmers are age, productivity, the number of family dependents, and the
cost of production facilities. While from t-test was known that productivity and cost of
production had significant effect to the income average level of corn farmer and gave positive
contribution. While the age and the number of family dependents were not significant but
gave a positive effect on the income average level of corn farmers.
Keyword: maize, productivity, farmers, income
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Rata-rata pendapatan usahatani jagung
di Kabupaten Kupang (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani jagung di
Kabupaten Kupang.Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Lokasi sampel
ditentukan secara simple random sampling yaitu di Desa Oemasi, Desa Bone pada Kecamatan
Nekamese; Desa Niukbaun, Desa Nekbaun pada Kecamatan Amarasi Barat. Metode
pengambilan sampel yaitu cluster sampling system. Untuk menjawab tujuan pertama,
digunakan rumus pendapatan dan menjawab tujuan kedua menggunakan analisis regresi linear
berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pendapatan responden per satu
kali musim tanam usahatani jagung di Kabupaten Kupang tergolong rendah yaitu Rp
5.856.999. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani jagung adalah
umur, produktivitas, jumlah tanggungan keluarga, dan biaya sarana produksi. Sedangkan
dari uji-t diketahui bahwa produktivitas dan biaya sarana produksi, masing-masing
berpengaruh nyata terhadap tingkat pendapatan petani jagung dan memberikan kontribusi
positif. Sedangkan umur dan jumlah tanggungan keluarga berpengaruh tidak nyata tetapi
memberikan pengaruh positif terhadap tingkat pendapatan petani jagung.
Kata kunci: jagung, produktivitas, petani, pendapatan

PENDAHULUAN
Sektor pertanian terdiri dari subsektor penting dalam penyediaan bahan pangan
tanaman pangan, holtikultura, kehutanan, utama bagi masyarakat untuk menunjang
perkebunan dan perternakan. Di antara kelangsungan hidup ialah subsektor tanaman
keempat subsektor yang memiliki peranan pangan. Pertanian tanaman pangan terdiri

111
Volume IX No 2, Desember 2020 Jurnal EXCELLENTIA (p-ISSN:2301-6019) hal (111-117)

dari dua kelompok besar yaitu pertanian padi di Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun
dan palawija. Pengembangan tanaman 2014.
palawija juga diarahkan untuk pemantapan Daerah sentra produksi jagung di
ketahanan pangan dan pengentasan Provinsi Nusa Tenggara Timur meliputi
kemiskinan. Salah satu tanaman palawija wilayah-wilayah Kabupaten Kupang,
yang banyak dibudidayakan oleh petani di Kabupaten Timor Tengah Selatan,
Indonesia adalah tanaman jagung. Kabupaten Belu, Kabupaten Sumba Barat
Jagung merupakan komoditas pangan ke Daya dan Kabupaten Sikka. Berikut ini
dua paling penting di Indonesia setelah padi. disajikan data tabel 2. Luas panen,produksi
Jagung merupakan salah satu tanaman dan produktivitas tanaman jagung pada tiap
pangan pokok yang dikonsumsi oleh Kabupaten, Provinsi Nusa Tenggara
sebagian besar penduduk selain beras, ubi Timur,2015.
kayu, ubi jalar, tales dan sagu (Khaerizal Kabupaten Kupang merupakan salah
2008, dalam Taufiq 2015). Selain itu jagung satu sentra jagung pertama di Nusa Tenggara
bisa diolah menjadi aneka makanan yang Timur. Sasaran produksi jagung di
merupakan sumber kalori dan juga sebagai Kabupaten Kupang tahun 2015 yaitu 75.557
pakan ternak. ton sedangkan pencapaiannya berdasarkan
Provinsi Nusa Tenggara Timur data BPS 2016, pada tahun 2015 hanya
merupakan salah satu wilayah yang cukup mencapai 49.909 ton, hal ini dapat dilihat
potensial dalam pengembangan tanaman pada tabel 3. Luas panen, produksi dan
jagung dibanding dengan komoditi lain. Hal produktivitas tanaman jagung di Kabupaten
ini dapat dilihat pada tabel 1. Luas panen, Kupang tahun 2013 - 2015
produksi dan produktivitas tanaman pangan

Tabel 1. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan di Provinsi Nusa Tenggara
Timur Tahun 2015
Tahun 2015
No Jenis Tanaman
. Pangan Luas Panen (ha) Produksi (ton) Produktivitas(kw/
ha)
1 Jagung 273.194 685.081 2,50
2 Padi 266.242 548.088 2,05
3 Ubi Kayu 60.557 637.315 10,52
Sumber : BPS Nusa Tenggara Timur, 2014

Tabel 2. Luas Tanam, Produksi, dan Produktivitas Tanaman Jagung di Kabupaten Kupang,
Provinsi Nusa Tenggara Timur 2015
Tahun 2015
No. Kabupaten Luas Tanam Hasil Produksi Produktivitas
(Ha) (Ton) (Ton/Ha)
1 Timor Tengah Selatan 49.928 181.940 3,64
2 Belu 9.610 36.377 3,78
3 Kupang 11.552 49.909 4,32
4 Sumba Barat Daya 24.647 62.310 2,52
5 Sikka 15.590 28.907 1,85
Sumber: BPS Nusa Tenggara Timur 2014.

112
Volume IX No 2, Desember 2020 Jurnal EXCELLENTIA (p-ISSN:2301-6019) hal (111-117)

Tabel 3. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Jagung di Kabupaten Kupang
Tahun 2011 – 2013
Luas Panen Produksi Produktivitas
No. Tahun
(Ha) (Ton) Ton/Ha
1 2013 19.578 50.538,00 2,581
2 2014 24.460 53.993,00 2,207
3 2015 18.018 49.909,00 2,769
Sumber: BPS Kabupaten Kupang 2016.

Berdasarkan data tersebut sampel dalam penelitian ini yakni sebanyak


menunjukkan bahwa produksi jagung di 68 orang.
Kabupaten Kupang pada tahun 2014 Metode Pengambilan Data
mengalami penurunan dari 53.993 ton Data yang diperlukan dalam
menjadi 49.909 ton pada tahun 2015. Untuk penelitian ini adalah data primer dan data
itu perlu diadakan upaya peningkatan sekunder. Data primer merupakan data
produktivitas hasil sekaligus meningkatkan yang diperoleh dari petani sampel dengan
pendapatan dari usahatani tanaman jagung. metode wawancara (interview) dengan
Tingkat pendapatan ini dipengaruhi oleh berpedoman pada daftar pertanyaan yang
banyak faktor yang diduga mempengaruhi telah disiapkan sebelumnya. Data sekunder
tanaman jagung antara lain : luas lahan, merupakan data yang diperoleh dari studi
tenaga kerja, produktivitas dan sarana kepustakaan pada instansi terkait.
produksi seperti bibit, pupuk dan pestisida, Analisis Data
namun faktor-faktor dominan manakah Menganalisis pendapatan dari usahatani
yang berpengaruh belum diketahui secara jagung digunakan rumus pendapatan
pasti. Untuk itulah penelitian dilakukan menurut Soekartawi (1986)
dengan judul “Faktor-Faktor Yang PD = TR – TC
Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Keterangan : PD : Pendapatan usahatani
Jagung Di Kecamatan Nekamese Dan TR : Total penerimaan (Total Revenue)
Amarasi Barat Kabupaten Kupang”. TC : Total biaya (Total Cost)
Secara sistematis dapat ditulis senbagai
berikut ;
METODE PENELITIAN Pd = Py . y -∑ p . Xi
Keterangan : Pd : Pendapatan usahatanin
i
Tempat dan Waktu Penelitian
jagung (Rp)
Penelitian ini dilaksanakan di
Py : Harga output (Rp)
Kabupaten Kupang pada dua Kecamatan
Y : Total output (Kg)
yaitu Kecamatan Nekamese terdiri dari desa
Pxi…n : Harga input ke-i…..n (Rp)
Oemasi dan desa Bone. Kecamatan
Xi….n : Input ke-i….n
Amarasi Barat terdiri dari desa Niukbaun
Dalam menganalisis faktor-faktor yang
dan desa Nekbaun. Penelitian ini dilakukan
diduga mempengaruhi pendapatan
pada bulan Agustus sampai September
usahatani jagung dengan digunakan analisis
2016.
regresi linier berganda.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi petani adalah petani yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
tergabung dalam kelompok tani yang
berusahatani jagung, dimana dipilih secara Karakteristik Responden
sengaja 19 orang dari kelompok tani di desa Karakteristik responden yang dileliti
Oemasi, desa Bone sebanyak 19 orang, meliputi: a) Umur petani, petani jagung di
desa Nekbaun sebanyak 21 orang, dan desa Kabupaten Kupang umumnya berada pada usia
Niukbaun sebanyak 9 orang. Jumlah petani yang produktif dengan umur terendah petani
responden yaitu 30 tahun dan umur tertinggi 63

113
Volume IX No 2, Desember 2020 Jurnal EXCELLENTIA (p-ISSN:2301-6019) hal (111-117)

tahun. b) Pendidikan, dilihat dari tingkat kegiatan usahatani jagung adalah biaya
pendidikan petani responden dapat dikatakan benih. Secara keseluruhan dapat dilihat
meningkat karena pada umumnya dapat pada lampiran 6 dengan total biaya benih
menempuh pendidikan formal dari SMP sampai yang dikeluarkan petani dalam satu musim
jenjang pendidikan SMA/sederajat yaitu tanam sebesar Rp 4.728.000 dengan rata-
sebanyak 43 orang dari 68 responden. c) rata biaya per responden Rp 69.529.
Jumlah tanggungan keluarga, adanya variasi  Produksi Jagung
jumlah tanggungan keluarga petani responden Produksi jagung pada daerah
yaitu antara 1 – 8 jiwa dengan rata-rata jumlah
penelitian masing-masing responden dalam
tanggungan keluarga yaitu 10 jiwa dari 68
petani responden. d) Luas lahan, kisaran luas
satu musim tanam sangat bervariasi yakni
lahan ga r ap a n yang dimiliki oleh petani sebanyak 200 kg – 1.200kg dengan total
jagung yaitu 0,35 – 2 Ha dengan rata-rata luas produksi 41.700kg dan rata-rata produksi
lahan yaitu 0,7 Ha. e) Lama berusahatani, dari sebesar 613,24 kg
68 petani responden diketahui bahwa 9 petani Penerimaan
responden telah berusahatani selama lebih dari Penerimaan usahatani adalah
35 tahun, 44 petani responden berusahatani perkalian antara produksi yang diperoleh
selama 18 – 34 tahun dan 15 petani responden dengan harga jual. Jumlah produksi adalah
berusahatani 1 – 17 tahun. hasil yang diperoleh dari cabang usahatani
Pendapatan Usahatani Petani Responden yang diusahakan, sedangkan harga jual
Total Biaya adalah nilai atau harga dari usahatani per
Dalam setiap kegiatan ekonomi, satuan produksi.
biaya memegang peranan penting karena Besarnya total penerimaan yang
untuk membiayai semua faktor produksi diperoleh petani responden dalam satu
yang digunakan dalam menghasilkan musim tanam
berbagai produk. Biaya-biaya ini Rp 414.400.000 dengan rata-rata
merupakan pengorbanan untuk penerimaan Rp 6.094.118 per petani
memeperoleh penerimaan. Menurut responden.
Hernanto (1993), biaya adalah korbanan Pendapatan
yang dicurahkan dalam proses produksi, Pendapatan atau keuntungan
yang semula berupa fisik kemudian usahatani jagung diperoleh dari jumlah
diberikan nilai rupiah sehingga biaya-biaya penerimaan usahatani dikurangi dengan
tidak lain adalah korbanan. Biaya-biaya biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses
tersebut terdiri dari biaya pengadaan benih, produksi usahatani berlangsung
biaya pupuk, biaya penyusutan alat dan (Soekartawi, 1995 dalam Jumti 2015). Pada
pajak. Menurut Sofyan Harahap (2006:53) lampiran 8, total pendapatan yang diperoleh
yang dimaksud dengan penyusutan adalah sebesar Rp 398.275.957 dengan rata-rata
pengalokasian harga pokok aktiva tetap pendapatan Rp 5.856.999 per petani
selama masa penggunaannya atau dapat responden.
juga kita sebut sebagai biaya dibebankan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
terhadap produksi akibat penggunaan Pendapatan Petani
aktiva tetap itu dalam proses produksi. Berdasarkan analisis regresi linear
Metode yang digunakan dalam penelitian berganda yang digunakan untuk
ini untuk menghitung beban penyusutan mengetahui pengaruh faktor-faktor
ialah metode garis lurus. Pada metoda garis terhadap tingkat pendapatan petani jagung
lurus, besarnya depresiasi tahunan ialah maka diperoleh hasil hubungan antara
harga baru dikurangi harga jual pada akhir umur, produktivitas, jumlah tanggungan
umur terkira, dibagi umur pakai terkira keluarga dan biaya sarana produksi.
dalam tahun. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa biaya yang
dikeluarkan oleh petani dalam melakukan

114
Volume IX No 2, Desember 2020 Jurnal EXCELLENTIA (p-ISSN:2301-6019) hal (111-117)

Tabel 4. Rata-Rata Biaya Yang Digunakan Dan tidak bebas. Selain itu, digunakan (Uji –t)
Pendapatan Yang Diperoleh Melalui untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
Usahatani Jagung Persatu Kali Tanam di
Daerah Penelitian.
terhadap variabel tidak bebas secara
N Uraian Nilai rata-rata parsial.
o. responden satu Pengujian statistik Uji-F, dilakukan
kali tanam (Rp) untuk mengetahui pengaruh variabel umur,
1 Jumlah Produksi (Kg) 613,23 produktivitas, jumlah tanggungan
Harga (Rp) 9.912 keluarga, biaya sarana produksi terhadap
Penerimaan (Rp) 6.094.118 tingkat pendapatan secara keseluruhan.
2 Biaya Variabel (VC) Dari hasil uji-F diketahui bahwa
Sarana Produksi (Rp) 150.118 Fhitung > Ftabel pada tingkat kepercayaan
Total Biaya Variabel 150.118
(Rp) 95% yaitu 8,308 > 2,52. Hal ini berarti
3 Biaya Tetap bahwa secara keseluruhan variabel
Nilai Penyusutan Alat 71.412 independen (Xi) berpengaruh nyata
(Rp) terhadap variabel dependen (Y).
Pajak Lahan / 15.588
Retribusi
Hasil komputasi menunjukkan nilai
Total Biaya Tetap 87.001
(Rp) koefisien determinasi (R2) sebesar 0,305
Total Biaya (TC) 237.119 yang berarti 30,5% pendapatan (Y)
4 Pendapatan Bersih 5.856.999 dijelaskan oleh variabel Umur,
(Rp) Produktivitas, Jumlah Tanggungan
Keluarga, dan Biaya sarana produksi yang
Untuk mengetahui hubungan antara berarti bahwa keeratan hubungan antara
variabel bebas dengan variabel tidak bebas variabel tidak bebas/ dependent (Y)
maka dilakukan pengujian statistik baik dengan variabel bebas (independent) (X)
secara keseluruhan (Uji –F) yaitu untuk secara bersama-sama menunjukkan
mengetahui pengaruh variabel bebas hubungan yang rendah dan sisanya sebesar
secara bersama-sama terhadap variabel 69,5% dijelaskan oleh variabel lainnya.

Tabel 5. Pendugaan Fungsi Faktor-faktor yang Mempengaruhi tingkat pendapatan Petani


jagung di Kabupaten Kupang, Kecamatan Nekamese dan Amarasi Barat, 2015.
No Variabel Bebas Koefisien T-Hitung Sig
Regresi
1 Konstanta 692,966 0,347 0,730
2 Umur 16,521 0,366 0,715
3 Produktivitas 2,919 2,910 0,005
4 Jumlah tanggungan keluarga 216,224 0,893 0,375
5 Biayasarana produksi 6,968 3,965 0,000
Rsquare = 0,034 Ttabel = 1,669
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2016

Keterangan:
α = 0,05 = Nyata pada taraf kepercayaan 95 %
Nilai konstanta = 692,966
F-hitung = 6,911
Ftabel = 2,52
Persamaan regeresinya sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4
Y = 692,966 + (16,521) X1 + (2,919) X2 +(216,224) X3 +(6,968) X4

115
Volume IX No 2, Desember 2020 Jurnal EXCELLENTIA (p-ISSN:2301-6019) hal (111-117)

Umur Petani (UP) meningkatkan produksi, pendapatan, dan


Faktor yang cenderung mempengaruhi produktivitas petani apabila anggota
sikap seseorang adalah umur. Berdasarkan keluarga selain sebagai tanggungan keluarga
Uji-t diketahui bahwa variabel umur tidak juga berfungsi sebagai tenaga kerja yang
berpengaruh nyata terhadap pendapatan potensial dalam kegiatan usahatani.
pada taraf kepercayaan 95% (t-hitung < t-1. Biaya Sarana Produksi
tabel) = 0,366 < 1,669. Koefisien regresi Berdasarkan Uji-t diketahui bahwa
sebesar 16,521 memberikan indikasi bahwa variabel sarana produksi berpengaruh nyata
setiap umur bertambah 1 tahun cenderung terhadap pendapatan pada taraf
pendapatan petani akan berkurang sebesar kepercayaan 95% (Thitung > Ttabel ) =
Rp 16,521 per hektar. Hal ini Sejalan 3,965 > 1,669. Dan berdasarkan angka
dengan yang dikemukakan (Suharjo dan koefisien regresi yaitu biaya produksi
Patong, 1986) bahwa pada umumnya petani senilai 6,968, maka biaya sarana produksi
yang berumur muda dan sehat mempunyai berpengaruh positif terhadap pendapatan.
kemampuan fisik dan pola pikir yang lebih Semakin besar biaya sarana produksi yang
terbuka, sehingga lebih mudah dalam dikeluarkan, maka semakin kecil pendapatan
menerima hal-hal yang baru dianjurkan. yang diterima. Hal ini sejalan dengan
pendapat Suratiyah (2006:69) bahwa harga
Produktivitas (Xi) faktor produksi misalnya harga pupuk yang
Produktivitas yang dihasilkan petani sangat tinggi bahkan tidak terjangkau pasti
tentunya akan berpengaruh terhadap akan berpengaruh pada biaya, produktivitas
besarnya pendapatan. Semakin besar jumlah dan pendapatan dari usahatani.
produktivitas yang dihasilkan maka
pendapatan yang akan diterima semakin SIMPULAN DAN SARAN
besar pula. Simpulan
Berdasarkan Uji-t diketahui bahwa Berdasarkan uraian dari hasil
variabel produktivitas berpengaruh nyata penelitian maka dapat disimpulkan sebagai
terhadap pendapatan pada taraf kepercayaan berikut:
95% (Thitung > Ttabel) = 2,910 > 1,669. Tingkat pendapatan rata-rata responden (per
Dan berdasarkan angka koefisien regresi 0,73 hektar) per satu kali tanam jagung di
yaitu produktivitas senilai 2,919 ,maka Kabupaten Kupang tergolong rendah yaitu
produktivitas berpengaruh positif terhadap Rp 5.856.999 per petani responden sebagai
pendapatan. Hal ini sesuai dengan pendapat akibat dari rendahnya produksi jagung.
Soehahardjo dan Patong (1986:130) dimana Faktor-faktor yang berpengaruh nyata
secara umum dikatakan bahwa makin tinggi terhadap pendapatan petani jagung adalah
produktivitas dan efesiensi produksi, maka umur, produktivitas, jumlah tanggungan
makin tinggi pendapatan usahatani. keluarga, dan biaya sarana produksi.
Sedangkan dari uji-t diketahui bahwa
Jumlah Tanggungan Keluarga produktivitas dan biaya sarana
Berdasarkan Uji-t diketahui bahwa produksi,masing-masing berpengaruh nyata
variabel jumlah tanggungan keluarga tidak terhadap tingkat pendapatan petani jagung
berpengaruh nyata terhadap pendapatan dan memberikan kontribusi positif.
pada taraf kepercayaan 95% (Thitung < Sedangkan umur dan jumlah tanggungan
Ttabel ) = 0,893 < 1, 669. Dan berdasarkan keluarga berpengaruh tidak nyata tetapi
angka koefisien regresi yaitu jumlah memberikan pengaruh positif terhadap
tanggungan keluarga senilai 216,224, tingkat pendapatan petani jagung, walaupun
jumlah tanggungan keluarga dapat produksi jagung menurun. Pengaruh positif
mempengaruhi motivasi petani untuk ini disebabkan oleh harga jagung yang tinggi.
melakukan kreatifitas dan sejumlah inovasi
baru dalam hal menambah ataupun

116
Volume IX No 2, Desember 2020 Jurnal EXCELLENTIA (p-ISSN:2301-6019) hal (111-117)

Saran Hernanto Fadholi. 1988. Ilmu Usahatani. Penebar


Adapun saran yang penulis berikan Swadaya. Jakarta.
berdasarkan keseluruhan hasil penelitian Hernanto F. 1996. Ilmu Usahatani. Penebar
adalah sebagai berikut: Swadaya. Jakarta
Usahatani jagung di Kabupaten
Kupang layak dan menguntungkan untuk Jumti R. T. 2015. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pendapatan Usahatani
diusahakan. Oleh karena itu diharapkan
Wortel di Desa Tunua Kecamatan Mollo
masyarakat Kabupaten Kupang terus Utara Kabupaten Timor Tengah Selatan.
mengusahakan dan mengupayakan (Skripsi). Universitas Nusa Cendana.
peningkatan produksi dengan lebih Kupang.
memperhatikan teknik-teknik budidaya yang
baik, dan mengoptimalkan potensi sumber Levis, L. R. 2013. Metode Penelitian Perilaku
Petani. Penerbit Ledalero Maumere.
daya air yang tersedia untuk mengusahakan
jagung sepanjang tahun. Revlis.2012.Budidaya Tanaman Jagung. Diakses
Kepada pemerintah daerah setempat melalui
sekiranya dapat membantu petani dalam http://indrarevlis.blogspot.in/2012/10/bud
penyediaan sarana teknologi pertanian idaya-tanaman-jagung.html?m=1 pada
terutama fasilitas irigasi agar pertanian tanggal 10 Desember 2016
semakin berkembang serta dapat Sawa Suryana. 2007. Analisis Faktor-Faktor
meningkatkan kesejahteraan para petani dan Yang Mempengaruhi Produksi Jagung di
buruh tani. Kabupaten Blora. ( Tesis). Universitas
Diponegoro. Semarang.
DAFTAR PUSTAKA Soeharjo dan Dahlan Patong, 1986. Sendi-
sendi Pokok Ilmu Usahatani. Lembaga
Adi Wijaya. 2012. Kandungan Gizi dan Manfaat Penerbitan Universitas Hasanuddin,
Jagung. Diakses melalui Ujung Pandang.
http://permath.blogspot.in/2012/12/kandu
ngan-dan-manfaat-jagung-bagi. html. Soekartawi, 1995. Analisis Usahatani Penerbit
Pada tanggal 22 Maret 2016. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Algifari. 1999. Analisis Regresi, BPFE. Sukirno Sadono. 1985. Ekonomi Pembangunan.
Yogyakarta. LPEF-UI Bima Grafika. Jakarta.

Anonim. 2000. Pengertian Produktivitas. Diakses Suratiyah Ken, (2006) Ilmu Usahatani. Penebar
melalui www.google.com pada tanggal Swadaya. Jakarta.
05 Desember 2016 Taufiq Remedy.2015.Analisis Faktor- Faktor
BPS. Kabupaten Kupang Dalam Angka 2014. Yang Mempengaruhi Produksi Jagung di
BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kabupaten Demak. (Skripsi). Universitas
Diponegoro. Semarang.
Christofel. 2009. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pendapatan Petani Warisno. 1998. Budidaya Jagung Hibrida.
Jagung di Kecamatan Tiga Binaga Yogyakarta: Kanisius.
Kabupaten Karo. (Skripsi). Universitas Zaihu. M. Z. Tanaman Jagung (Zea mays L.).
Sumatera Utara. Medan. diakses melalui diakses melalui
http://repository.usu.ac.id/bitsream/ http://deskripsitanaman.blogspot.co.id.
123456789/10381/1/09E00909.pdf pada Pada tanggal 22 Maret 2016.
tanggal 20 Maret 2016.

117

You might also like