Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
This study aims to analyze the main food crop commodities in South Sumatra Province and analyze
the growth of food crop commodities in South Sumatra Province during 2011-2015. The location
determination was carried out purposively because it was based on the consideration that South
Sumatra Province is one of the provinces in terms of agriculture, especially the food crops sub-
sector, which has considerable potential for natural resources and human resources in improving
the regional economy. The method used in this research is a literature study method where the
author uses secondary data (Time Series) or a time series from 2011 to 2015. The results showed
using the Location Qoutient (LQ) analysis tool that the pre-eminent food crop sub-sector in South
Sumatra Province from 2011 to 2015 was rice food crops, while non-superior food crops consisted
of corn, cassava, sweet potatoes, peanuts, green beans and soybeans. Meanwhile, growth (Shift
share) shows that the growth of food crop commodities in South Sumatra Province from 2011 to
2015 crops of rice, corn, cassava, and soybeans had good growth by showing positive numbers,
while the commodity of sweet potatoes, peanuts, Soil, and green beans have poor growth in South
Sumatra Province where the shift share results show a negative value.
44
JASEP, Vol. 8 No. 1, Mei 2022 P ISSN : 2443-1001
E ISSN: 2746-1874
pangan, seperti sumber daya alam (lahan, air, unggulan dan potensial secara optimal dan
keragaman hayati, agro-klimat). Sumber daya terpadu merupakan syarat yang perlu
manusia dibidang agribisnis, teknologi dan diperhatikan agar kesejahteraan dan
lain – lain. Oleh karena itu, modernisasi kemakmuran masyarakat dapat dicapai
pembangunan pertanian khususnya tanaman (Mubyarto, 2000).
pangan di setiap daerah akan secara langsung Provinsi Sumatera Selatan merupakan
dapat meningkatkan perekonomian daerah ( salah satu provinsi dalam hal pertanian
Suryana, 1990). khususnya subsektor tanaman pangan
Salah satu strategi yang dapat memiliki sumber daya alam dan sumber daya
digunakan dalam pengembangan ekonomi manusia yang cukup besar dalam
daerah melalui sektor pertanian pada era meningkatkan perekonomian daerah yaitu
otonomi daerah saat ini adalah melalui melalui pengembangan komoditas unggulan
pengembangan komoditas unggulan daerah. subsektor tanaman pangan di Provinsi
Pengembangan wilayah berbasis komoditas sumatera selatan.
unggulan diharapkan dapat memacu Berikut data produksi beberapa jenis
pertumbuhan suatu wilayah yang pada tanaman pangan di Provinsi Sumatera
akhirnya dapat meningkatkan pendapatan Selatan dalam kurun waktu tahun 2011-2015
masyarakat. Pemanfaatan potensi daerah dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Data Produksi tanaman pangan di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2011-2015.
Produksi (Ton)
No Komoditi
2011 2012 2013 2014 2015
1 Padi 3.384.670 3.295.247 3.676.721 3.670.434 4.247.992
2 Jagung 125.688 112.917 167.457 191.974 289.007
3 Ubi kayu 159.346 140.565 165.250 220.014 217.807
4 Ubi jalar 18.309 17.380 15.495 24.454 16.563
5 Kacang Tanah 3.960 4.060 3.475 2.720 2.021
6 Kacang Hijau 2.611 2.480 1.821 1.182 974
7 Kacang kedelai 13.710 12.162 5.140 12.550 16.818
Jumlah 3.708.294 3.584.811 4.035.359 4.123.328 4.791.182
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan
45
JASEP, Vol. 8 No. 1, Mei 2022 P ISSN : 2443-1001
E ISSN: 2746-1874
dan sumber daya manusia yang cukup besar petani agar meningkatkan hasil produksi
untuk menjadi luar daerah pulau Jawa yang tanaman pangan di Provinsi Sumatera
mencukupi kebutuhan pangan nasional. Selatan.
Tanaman yang meliputi padi, jagung, ubi 3. Bagi Petani sebagai bahan informasi dan
kayu, ubi jalar, kacang kedelai, kacang hijau, pertimbangan dalam melakukan kegiatan
dan kacang tanah merupakan tanaman pangan usahatani tanaman pangan mana yang
unggulan di Provinsi Sumatera Selatan, akan di produksi lebih banyak di Provinsi
tanaman pangan ini tentu saja memberikan Sumatera Selatan.
kontribusi yang cukup besar dalam
meningkatkan perekonomian daerah. Dan di METODE PENELITIAN
antara banyak komoditas tanaman tersebut C. Tempat dan Waktu
ada yang termasuk komoditas basis/ unggulan Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi
dan non basis yang harus diperhatikan Sumatera Selatan. Penentuan lokasi dilakukan
pertumbuhannya. (BPS Sumsel, 2014). secara sengaja (purposive). Metode penelitian
yang digunakan pada penelitian ini yaitu
A. Rumusan Masalah menggunakan metode studi pustaka dimana
Berdasarkan uraian diatas maka penulis menggunakan data sekunder (time
rumusan masalah yang menarik untuk diteliti series) tentang data produksi tanaman pangan
adalah: Data diolah dan dianalisis dengan
menggunakan persamaan LQ dan Shift Share
1. Komoditi tanaman pangan apa yang untuk melihat kinerja komoditi basis serta
termasuk unggulan di Provinsi Sumatera pertumbuhan tanaman pangan di Provinsi
Selatan selama tahun 2011-2015? Sumatera Selatan. Analisis dengan
2. Bagaimana pertumbuhan komoditi menggunakan metode Location Quotient.
tanaman pangan di Provinsi Sumatera Menurut Arsyad (2009), pendekatan LQ
Selatan selama tahun 2011-2015? dengan rumus:
vi/vt
B. Tujuan dan Kegunaan 𝐿𝑄 = ...................(1)
Sehubungan dengan masalah di atas Vi/Vt
maka pelaksanaan penelitian ini bertujuan
Keterangan :
untuk:
LQ : Indeks Location Quotient
1. Menganalisis komoditi tanaman pangan
Vt : Produksi Tanaman pangan di
yang termasuk unggulan di Provinsi
Provinsi Sumatera Selatan (ton/th)
Sumatera Selatan selama tahun 2011-
vt : Total Produksi Tanaman pangan di
2015
Provinsi Sumatera Selatan (ton/th)
2. Menganalisis pertumbuhan komoditi
Vi : Produksi Tanaman pangan di
tanaman pangan di Provinsi Sumatera
Indonesia (ton/th)
Selatan selama tahun 2011-2015
Vt : Total produksi tanaman pangan di \
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:
Indonesia (ton/th)
1. Bagi penulis menambah wawasan dan
pengalaman dalam bidang studi yang
Kemudian hasil perhitungan
terkait, juga sebagai bahan untuk
dilanjutkan dengan melihat keriteria berikut
mengembangkan pengetahuan yang
ini
diperoleh dalam proses perkuliahan.
1. Jika nilai LQ, bila > 1 maka sektor t
2. Bagi Pemerintah sebagai bahan
ersebut unggul, sedangkan
pertimbangan untuk merumuskan
2. jika nilai LQ, bila < 1 maka sektor tersebut
kebijakan-kebijakan yang berkaitan
tidak unggul
dengan penelitian ini dan mengarahkan
46
JASEP, Vol. 8 No. 1, Mei 2022 P ISSN : 2443-1001
E ISSN: 2746-1874
47
JASEP, Vol. 8 No. 1, Mei 2022 P ISSN : 2443-1001
E ISSN: 2746-1874
48
JASEP, Vol. 8 No. 1, Mei 2022 P ISSN : 2443-1001
E ISSN: 2746-1874
1. Bahwa komoditi tanaman pangan di Badan Pusat Statistik. 2014. Potensi Pertanian
Provinsi Sumatera Selatan dari kurun Tanaman Pangan 2013. Badan Pusat
waktu 2011 hingga 2015 menunjukkan Statistik Provinsi Sumatera Selatan.
bahwa komoditi yang basis di daerah ini Palembang.
adalah tanaman pangan padi, sedangkan Badan Pusat Statistik. 2016. Data Produksi
jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, Tanaman Pangan di Provinsi Sumatera
kacang hijau dan kacang kedelai Selatan. Badan Pusat Statistik Provinsi
merupakan komoditi non basis di Provinsi Sumatera Selatan. Palembang.
Sumatera Selatan. Dewi, K.A, dan Eko, B.S. 2014.
2. Analisis shift share menunjukkan bahwa Pengembangan komoditas unggulan
produksi tanaman pangan di Provinsi sektor pertanian tanaman pangan di
Sumatera Selatan mengalami kenaikan Kabupaten Karangasem melalui
dan angka positif dari tahun 2011-2015. pendekatan agribisnis. Jurnal TEKNIK
Hal ini menunjukan adanya pertumbuhan POMITS. Vol .2 No.1. Halaman 1-6.
yang baik pada komoditi tanaman pangan Jayanti, Nani. 2015. Analisis produk
di Provinsi Sumatera Selatan. unggulan tanaman pangan di Provinsi
Riau. Juranal Tanah Link., Vol. 15,
No.1. Halaman 1-16.
b. Saran Mubyarto. 2000. Pengembangan Wilayah
Adapun saran yang bisa disampaikan Pembangunan Pedesaan dan Otonomi
dari hasil penelitian ini sebagai berikut: Daerah. Direktorat kebijaksanaan
1. Untuk tanaman pangan unggul seperti Teknologi Untuk Pengembangan
tanaman panagn padi harus terus di Wilayah. Badan Pengkajian dan
tingkatkan dan untuk tanaman pangan Penerapan Teknologi. Jakarta.
yang kurang unggul seperti jagung, ubi Oktarina, Yetty. 2015. Rice Market
kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang Integration In Southern Sumatera.
hijau dan kacang kedelai harus terus Jurnal Agril. Res. Innov. Dan Tech.
ditingkatkan lagi produksinya yaitu salah Vol 5. No 2. Halaman 1-6.
satunya dengan cara program upsus Suharno, dan Agus Arifin. 2012. Identifikasi
(Upaya Khusus) yang diupayakan dan potensi ekonomi pengembangan
kementerian pertanian konsisten komoditas tanaman pangan unggulan
meningkatkan produksi tanaman pangan. dan potensial di Kabupaten Wonosobo.
Program Upaya Khusus itu berupa Jurnal Tabularasa. Vol. 26 No 2.
pemberian benih, pupuk dan alat mesin Halaman 129-144.
pertanian kepada petani. Suryana, A. 1990. Diversifikasi Pertanian
2. Bagi Petani untuk memperhatikan dalam Dalam Proses Mempercepat Laju
melakukan kegiatan usahatani tanaman Pembangunan Nasional. Pustaka Sinar
pangan mana yang akan ditanam lebih Harapan, Jakarta.
banyak di Provinsi Sumatera Selatan. Tarigan, R. 2004. Ekonomi Regional teori dan
aplikasi. Bumi Aksara, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Yudhoyono, S.B. 2004. Pembangunan
Pertanian dan Perdesaan sebagai Upaya
Arsyad. 2009. Location Quotient dan Shift mengatasi Kemiskinan dan
Share Analiysis terhadap Peranan Pengangguran: Analisis Ekonomi-
Sektor Pertanian di Kabupaten Bungo Politik Optimasi Kebijakan Fiskal.
Provinsi Jambi. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
49