You are on page 1of 16

Agri-SosioEkonomiUnsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13 Nomor 3A, November 2017 : 227 - 242

PERANAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN USAHATANI


HOLTIKULTURA DI KABUPATEN BIAK NUMFOR

David J. J. D. Sabarofek
Lyndon R. J. Pangemanan
Mex L. Sondakh

ABSRACT
The purpose of this study is to determine: (1) how the role of the Department of Agriculture in
Empowering Horticulture Farmers in Biak Numfor District, (2) constraints faced by farmers in
horticulture farming in Dofyo Wafor Village, North Biak District, Biak Numfor District, Papua Province.
This research was conducted for 3 months starting from March until May 2017. This research uses
qualitative research approach. Primary data were collected by interviews and field observations.
Respondents were selected by purposive sampling method as many as 30 respondents selected from 3
farmer groups in the village of Dofyo Wafor. Secondary data collection is obtained from the literature
derived from related agencies such as: Animal Husbandry and Food Crop Farming Biak Numfor District.
Central Bureau of Statistics of Biak Numfor Regency. Technical Service Unit of Agricultural Extension
Institute of Biak Utara District and Dofyo Wafor Village Office. Data analysis used is qualitative
analysis. The research found that (1) Government in empowering horticulture farm in Biak Numfor
Regency. Particularly in Dofyo Wafor Village, through the Livestock and Food Crops Office of Biak
Numfor District has empowered farmers, empowerment carried out in the form of counseling, seed
breeder supervisors, providing superior seed support, irrigation irrigation facilities, technological
advancement, assistance in land management, and assistance in farmer institutions; (2) The existing
obstacles are pest and disease attack on agricultural crops, limited knowledge, skills and capital of
farmers, and also the bargaining position of agricultural products that are still low.

Keywords: government role, horticulture farming empowernment, Biak Numfor District

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) bagaimana Peranan Dinas Pertanian Dalam
Pemberdayaan Petani Hortikultura di Kabupaten Biak Numfor. (2) kendala yang di hadapi oleh petani
dalam usahatani hortikultura di Desa Dofyo Wafor, Kecamatan Biak Utara, Kabupaten Biak Numfor,
Provinsi Papua.. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan Maret sampai bulan Mei 2017.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Data primer dikumpulkan dengan
wawancara dan pengamatan lapangan. Pemilihan responden ditentukan secara sengaja (purposive
sampling) jumlah responden yang dijadikan sampel sebanyak 30 responden dipilih dari 3 kelompok tani
yang ada di Desa Dofyo Wafor. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari literatur yang berasal dari
instansi-instansi yang terkait antara lain: Dinas Peternakan Dan Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten
Biak Numfor. Badan Pusat Statistik Kabupaten Biak Numfor.Unit Pelayanan Teknis Balai Pelaksana
Penyuluh Pertanian Kecamatan Biak utara.dan Kantor Desa Dofyo Wafor. Analisa data yang digunakan
adalah analisa kualitatif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa (1)
Pemerintah dalam pemberdayaan usahatani hortikultura di Kabupaten Biak Numfor. Khususnya di Desa
Dofyo Wafor, melalui Dinas Peternakan dan Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Biak Numfor telah
melakukan pemberdayaan kepada petani, pemberdayaan yang dilakukan dalam bentuk penyuluhan,
pengawas penangkar benih, pemberikan bantuan bibit unggul, sarana irigasi pengairan, pendorong
kemajuan teknologi, pendampingan dalam pengelolaan lahan, dan pendampingan dalam kelembagaan
petani. (2) Adapun hambatan yang ada yaitu adanya serangan hama dan penyakit pada tanaman pertanian,
terbatasnya pengetahuan, ketrampilan dan permodalan petani, dan juga posisi tawar produk pertanian
yang masih rendah.

Kata kunci: peranan pemerintah, pemberdayaan usahatani holtikultura, Kabupaten Biak Numfor

227
Peranan Pemerintah dalam Pemberdayaan Usahatani ........(David Sabarofek, Lyndon Pangemanan, Mex Sondakh)

PENDAHULUAN pembangunan pertanian harus memberikan


jaminan bagi keberlangsungan sektor pertanian,
Latar Belakang sedangkan terdesentralisasi mempunyai makna
Pengembangan hortikultura di bahwa pengembangan sektor pertanian yang
Indonesia pada umumnya masih dalam skala dibuat oleh Dinas Tanaman Pangan dan
perkebunan rakyat yang tumbuh dan dipelihara Holtikultura juga harus berdasarkan aspirasi dan
secara alami dan tradisional, sedangkan jenis keinginan petani sesuai dengan kebutuhannya.
komoditas hortikultura yang diusahakan masih Disini peranan pemerintah khususnya Dinas
terbatas. Hasil pertanian tanaman hortikultura Peternakan dan Pertanian Tanaman Pangan
seperti sayur-sayuran dan buah-buahan adalah sangat dibutuhkan, contohnya mengeluarkan
hasil yang diolah para petani di daerah relatif kebijakan-kebijakannya dengan tidak
masih tergolong subsisten, diduga masyarakat memberatkan petani seperti menyelenggarakan
masih kurang tertarik dalam berusahatani secara kredit modal usaha tani dengan bunga yang
komersil, dimana sebagian dari hasil produksi sangat rendah, atau dengan mengadakan
tanaman hortikultura di konsumsi sendiri. program pupuk murah yang dapat
Komoditas hortikultura khususnya sayur- didistribusikan langsung ke pada petani.
sayuran dan buah-buahan memegang bagian Peranan Pemerintah dalam mengembangkan
terpenting dari keseimbangan pangan, sehingga usahatani hortikultura kegiatan utama yang
harus tersedia setiap saat dalam jumlah yang dilakukan adalah pengembangan sarana dan
cukup, mutu yang baik, aman dikonsumsi, prasarana penunjang serta peningkatan
harga yang terjangkau, serta dapat diakses oleh penggunaan bibit unggul dan input teknologi
seluruh lapisan masyarakat. Untuk memenuhi lainnya. Selama ini ketergantungan petani yang
kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat besar pada saluran distribusi saprodi dan
sebagai tujuan dicapai dalam proses penangkar bibit kadang memberatkan petani.
pembangunan daerah yang tak terpisakan oleh Dari segi potensi pertanian, Kabupaten
program dan kebijakan pembangunan daerah. Biak Numfor memiliki potensi yang cukup baik
Mengingat bahwa hakikat dari pelaksanaan sebagai penghasil produk hortikultura yang
otonomi daerah yang paling substansial adalah cukup menjanjikan. Potensi pertanian di
peningkatan kesejahteraan masyarakat, maka Kabupaten Biak Numfor meliputi tanaman
dalam hal ini tugas itu tentu saja berada palawija berupa umbi-umbian di Distrik
ditangan Pemerintah Daerah, dimana Dinas Yendidori, Biak Barat, Swandiwe, Samofa,
Peternakan dan Pertanian Tanaman Kabupaten Andey, Bondifuar dan Numfor, Sendangkan
Biak Numfor yang merupakan bagian dari untuk tanaman hortikultura berupa sayur-
pemerintah daerah diharapkan dapat sayuran dan buah-buahan terdapat di Distrik
menyelenggarakan dan melakukan pembinaan, Biak Timur, Oridek, Yendidori dan Biak Utara.
pelaksanaan dan kerja teknis pada masyarakat Jenis sayuran yang terdapat di Kabupaten Biak
petani terutama pada usahatani hortikultura. Numfor, pada dasarnya seluruh komoditas
Pengembangan dalam sektor pertanian pangan (tanaman pangan dan hortikultura) yang
harus mengantisipasi tantangan demokratisasi dibutuhkan, baik untuk memenuhi kebutuhan
dan globalisasi untuk dapat menciptakan sistem konsumsi penduduk maupun untuk peningkatan
yang adil. Selain itu harus diarahkan untuk pendapatan petani yang perlu ditingkatkan.
mewujudkan masyarakat sejahtera khususnya Luas lahan garapan tanaman pangan dan
petani melalui pembangunan sistem pertanian hortikultura sekitar 3.677 hektar dengan luas
yang mapan. Sistem tersebut harus panen sekitar 1.706 hektar, Adapun
berkerakyatan, berkelanjutan dan desentralistik. pengembangan tanaman seperti. jagung, umbi-
Berdaya saing, berarti pertanian kita dapat umbian, kacang ijo, sayur-sayuran, buah-
disejajarkan dengan produk pertanian di daerah buahan dan lain-lain. Sektor pertanian bagi
lain baik jumlah maupun kualitasnya. Kabupaten Biak Numfor masih mempunyai
Berkerakyatan, berarti bahwa setiap usaha pengaruh yang besar terhadap perkembangan
pembangunan pertanian harus mengikutsertakan kontribusi PDRB di daerah dan masih
petani supaya semakin berdaya sebagai subyek mempunyai peranan yang besar terhadap
pembangunan. Berkelanjutan berarti kehidupan masyarakat mengingat mayoritas

228
Agri-SosioEkonomiUnsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13 Nomor 3A, November 2017 : 227 - 242

penduduknya bermata pencaharian sebagai mengkaji peranan pemerintah dalam


petani. Dari seluruh potensi sumberdaya lahan memberdayakan usahatani hortikultura di
pertanian yang ada, sangat potensial untuk Kabupaten Biak Numfor. khususnya di Desa
dimanfaatkan guna peningkatan pendapatan Dofyo Wafor. Melalui tahap perumusan ini,
masyarakat dengan sumberdaya alam tersebut, Pemerintah Kabupaten Biak Numfor diharapkan
selama ini keberadaan petani berfungsi sebagai mampu menganalisa keputusan-keputusan
produsen sekaligus manajer dalam pengelolaan kondisional yang ada untuk ditetapkan menjadi
usaha taninya dengan berbagai kondisi sebuah tujuan.
kemampuan pendanaan, pengetahuan dan
ketrampilan serta manajemen yang relatif sangat Perumusan Masalah
terbatas. Pembangunan pertanian di Kabupaten Berdasarkan permasalahan yang
Biak Numfor ditempuh dengan prioritas program dihadapi oleh para petani maka masalah pokok
ketahanan pangan dan pengembangan agribisnis, yang akan diteliti adalah peranan Dinas
program pengembangan sumberdaya pertanian, Pertanian Dalam Pemberdayaan Petani
dan program pengembangan IPTEK. Seiring Hortikultura di Kabupaten Biak Numfor
perkembangan saat ini dimana peran pemerintah khususnya pada Desa Dofyo Wafor Kecamatan
telah berubah dari pelaksanaan menjadi fasilitator, Biak utara.
dinamisator, dan koordinator dalam
pembangunan, maka partisipasi masyarakat Tujuan Penelitian
diperlukan untuk mendukung proses perubahan 1. Tujuan penelitian ini adalah untuk
tersebut. Untuk itu masyarakat petani di Desa mengetahui dan menjelaskan bagaimana
Dofyo Wafor juga merasa terpanggil untuk Peranan Dinas Pertanian Dalam
berperan aktif berusaha memberdayakan diri Pemberdayaan Petani Hortikultura di
tanpa menghilangkan unsur-unsur positif yang
Kabupaten Biak Numfor.
telah diberikan oleh pemerintah.
2. Mengetahui kendala yang di hadapi oleh
Disini penulis melakukan penelitian di
petani dalam usahatani hortikultura di Desa
Desa Dofyo Wafor Distrik Biak utara, terutama
pada masyarakat petani sehubung dengan Peranan Dofyo Wafor.
Pemerintah dalam pemberdayaan usahatani
hortikultura di Kabupaten Biak Numfor. Manfaat Penelitian
Masyarakat petani di Desa Dofyo Wafor adalah 1. Bagi penulis dapat mengetahui lebih jauh
mayoritas masyarakat transmigrasi dari luar Papua tentang peran dan fungsi Dinas Tanaman
(Kabupaten Biak Numfor) berasal dari Jawa dan Pangan dan Holtikultura dalam
Sulawesi selatan yang berdomisili dan sedang Pengembangan Sektor Pertanian.
berusahatani secara alamia dan tradisional, serta 2. Sebagai masukan bagi dinas dalam membuat
bekerjasama (gotong-royong) dengan masyarakat suatu program dalam pengembangan
lokal sebagai petani. Lahan yang disediakan oleh pertanian.
pemerintah untuk masyarakat transmigrasi telah
mereka manfaatkan sebagai lahan pertanian untuk
menanam berbagai macam jenis tanaman METODOLOGI PENELITIAN
hortikultura. Seperti (cabai, tomat, kubis, bawang
daun, kankung, jahe dan jeruk). Cara mereka Waktu dan Tempat Penelitian
berusahatani juga masih sederhana mereka Penelitian ini dilaksanakan selama 3
mengunakan peralatan seadanya, pemberdayaan bulan yaitu mulai dari bulan Maret sampai
yang selama ini di berikan oleh pemerintah bulan Mei 2017, mulai dari persiapan sampai
melalui pemberdayaan dan penyuluhan kepada penyusunan laporan penelitian. Tempat
mereka sudah di jalankan namun masih penelitian ini dilaksanakan di Desa Dofyo
terbangkalai tidak berjalan sepenuhnya dengan
Wafor Distrik Biak Utara Kabupaten Biak
baik seperti penyediaan saprodi (sarana produksi)
Numfor Provinsi Papua.
pemberian pupuk, peminjaman modal sehingga
mereka berusahatani mengunakan modal sendiri.
Berbagai permasalahan, seperti kelangkaan Perspektif Pendekatan Penelitian
pupuk, fluktuasi harga, pemasaran, dan kendala Penelitian ini di katagorikan sebagai
permodalan perlu di atasi. Penelitian ini akan penelitian kualitatif, karena hanya mencari fakta

229
Peranan Pemerintah dalam Pemberdayaan Usahatani ........(David Sabarofek, Lyndon Pangemanan, Mex Sondakh)

dan selanjutnya menjelaskan secara deskriptif usahatani yang diusahakan, dan jenis bantuan
tentang fakta yang bersangkutan dan tidak yang diterima.
dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu Pengumpulan data sekunder diperoleh
tetapi menggambarkan apa adanya. Menurut dari literatur yang berasal dari instansi-instansi
pendapat Kirk dan Miller (Moleong, 2003) yang terkait guna untuk memberikan. Gambaran
dinyatakan bahwa ‘‘penelitian kualitatif latar belakang penelitian ini mempunyai fungsi
merupakan tradisi tertentu dari ilmu sosial yang sebagai rekomendasi lebih lanjut informasi
secara fundamental bergantung kepada tentang monografi daerah penelitian juga
pengamatan manusia dalam wilayahnya sendiri memberikan indikasi tentang karakteristik sosial
dan berhubungan dengan orang-orang tersebut ekonomi, pendidikan, dan lain-lain yang
berhubungan dengan penelitian ini antara lain:
dalam bahasa dan istilah yang digunakan”.
1. Dinas Peternakan Dan Pertanian Tanaman
Pangan Kabupaten Biak Numfor.
Metode Pengambilan Sampel 2. Badan Pusat Statistik Kabupaten Biak Numfor.
1. Data tentang peranan pemerintah dilakukan 3. Unit Pelayanan Teknis Balai Pelaksana
melalui wawancara dengan pemerintah dinas Penyuluh Pertanian Kecamatan Biak utara.
pertanian melalui kepala dinas dan kepala 4. Kantor Desa Dofyo wafor.
bidang untuk melihat bagaimana peranan
pemerintah dalam pemberdayaan usahatani Teknik Pengumpulan Data
hortikultura yang telah dilaksanakan a. Teknik Wawancara (Interview)
mengunakan pertanyaan yang sudah di Interview adalah teknik pengambilan
siapkan pada kuisoner responden dan data dengan cara melakukan wawancara atau
wawancara secara mendalam. mengajukan pertanyaan langsung pada
2. Data petani diperoleh melalui pengamatan responden, guna mendapatkan informasi yang
dilapangan dan wawancara dengan petani diperlukan secara langsung denga responden di
atau pengurus kelompok. dimana dalam tempat penelitian. Adapun tujuan menggunakan
menentukan responden dilakukan secara teknik pengumpulan data ini adalah untuk
sengaja (purposive sampling) jumlah memperoleh penjelasan lebih lanjut mengenai
responden yang dijadikan sampel sebanyak data atau fenomena yang ada ditempat
30 responden dipilih dari 3 kelompok tani penelitian. Adapun responden yang dijadikan
yang ada di Desa Dofyo Wafor. data wawancara antara lain:
1. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Metode Pengumpulan Data Hortikultura Kabupaten Biak Numfor.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini 2. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan
meliputi dua unsur yaitu, data primer dan data Hortikultura Kabupaten Biak Numfor.
sekunder: Data primer diperoleh dari pengamatan 3. 30 Orang petani dari 3 kelompok tani yang
dan wawancara langsung dengan respoden ada di Desa Dofyo Wafor.
berdasarkan daftar pertanyaan (kuisioner) dengan
data yang diperlukan adalah Pengumpulan data
b. Teknik Dokumentasi
primer diperoleh dari dinas terkait dan petani
Data dokumentasi dapat berasal dari
responden melalui wawancara dengan
koran, majalah, kajian-kajian ilmiah, yang dalam
menggunakan kuesioner dan pengamatan
hal ini merupakan kajian-kajian masalah
langsung dilapangan.
pertanian, kemudian dari makalah-makalah
1. Data dari dinas pertanian melakukan
seminar tentang pertanian, dan sebagainya.
wawancara secara umum dengan kepada dinas
Adapun dokumen-dokumen yang diperlukan
dan kepala bidang hotikultura mengenahi
dalam penelitian ini adalah berupa arsip-arsip,
perkembangan usahatani hortikultura, Jenis-
catatan monografi, dan catatan-catatan lain yang
jenis bantuan yang diberikan dalam bentuk
diperlukan dalam penelitian ini, yang ada di Dinas
peralatan, bahan, modal, pelatihan maupun
Peternakan dan Pertanian Tanaman Pangan
pelayanan penyuluhan.
Kabupaten Biak Numfor, dan juga pada
2. Data dari individu petani Identitas petani
Pemerintahan Desa Dofyo Wafor maupun yang
meliputi: umur, pendidikan terakhir, luas
ada di perpustakaan yang berkaitan dengan
lahan, kepemilikan lahan, jenis usahatani yang
penelitian ini.
diusahakan, jumlah tanggungan keluarga, jenis

230
Agri-SosioEkonomiUnsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13 Nomor 3A, November 2017 : 227 - 242

Konsepsi Pengukuran Variabel d. Sebelah Timur berbatasan dengan Samudera


1. Identifikasi Perkembangan dan Kegiatan Pasifik.
Dinas Pertanian Kabupaten yang berhubungan Iklim yang berlaku di wilayah Kabupaten
dengan pemberdayaan petani hortikultura. Biak Numfor yaitu beriklim tropis basah dengan
2. Perkembangan kontribusi PDRB sektor curah hujan yang tinggi. Berdasarkan hasil
pertanian dan sub sektor tanaman hortikultura pencatatan Stasiun Meteorologi Kelas I Frans
terhadap total PDRB Kabupaten Biak Numfor. Kaisiepo Biak, suhu udara rata-rata di wilayah
3. Perkembangan jumlah petani hortikultura di Kabupaten Biak Numfor selama tiga tahun
Kabupaten Biak Numfor. terakhir tetap yaitu 27,1°C. Suhu minimum rata-
4. Perkembangan Luas lahan dan produksi rata pada tahun 2013 adalah 24,6°C sedangkan
komuditi hortikultura. suhu maksimum rata-rata adalah 30,2°C. Curah
5. Karakteristik Responden masyarakat petani: hujan di Kabupaten Biak Numfor tercatat rata-rata
a. Umur Petani curah hujan adalah 241,3 mm per bulan. Dengan
b. Tingkat Pendidikan Terakhir rata-rata jumlah hari hujan dalam satu bulan
c. Luas Lahan Yang diusahakan (Ha) adalah 22 hari hujan, sehingga rata-rata curah
d. Kepemilikan Lahan hujan dalam satu hari adalah 10,97 mm per hari.
e. Jenis Usatani yang diusahakan Dalam setahun terakhir hujan deras terjadi pada
f. jenis Bantuan yang diterima bulan Juli (curah hujan 309,5 mm) dan Agustus
(curah hujan 437,1 mm). Sebagian besar wilayah
Analisis Data di Kabupaten Biak Numfor secara morfologi
Menurut Natsir (2003). analisa data terbagi 4 (empat) yaitu daratan, datar berombak,
merupakan bagian penting dalam metode ilmiah berbukit dan bergunung Daerah dataran terletak
karena dengan dianalisa, data tersebut dapat diberi terutama di daerah pantai dan sebagian
arti dan makna yang berguna dalam memecahkan merupakan hutan pantai, yaitu sekitar Pulau Biak,
masalah penelitian yang sesuai dengan keadaan Bosnik, dan Marauw. Daerah yang bermorfologi
yang sebenarnya dilapangan. Berdasarkan uraian berombak dengan kemiringan antara 3-15%
yang telah disampaikan maka teknik analisa data dimana luasnya lebih kurang 20% dari Pulau
yang digunakan adalah analisa kualitatif, dimana Biak, serta terbentang dibagian tengah. Sebagian
data yang diperoleh diklasifikasikan, ke dalam kecil berada di Kampung Wardo, Kota Biak dan
bentuk yang lebih mudah yaitu : ditabulasi, ke arah timur serta sebagian Kampung Korem.
disortir sesuai dengan tujuan penelitian kemudian Kondisi Tanah Kepulauan di wilayah Kabupaten
disajikan dalam bentuk tabel serta dideskripsikan Biak Numfor terbentuk dari batu karang
dengan kata-kata untuk memperoleh kesimpulan. metamorfik (filit, kuartit dan chrit) sebagai
bagian dari lempengan Pasifik yang terdesak
tanggul-tanggul Baltik. Jenis tanah yang
DESKRIPSI LOKASI PENETIAN terdapat di daerah ini adalah renzina litosol dan
latosol yang terbentuk dari bahan induk batu
Kondisi Geografis gamping (dominan), batu karang dan bahan
Luas wilayah Kabupaten Biak Numfor volanik. Pada daerah dengan relief datar-
sebesar 2.602 km2. Kabupaten Biak Numfor berombak, jenis tanah didominasi oleh litosol
memiliki dua pulau besar, yaitu Pulau Biak dan dengan bahan induk batu karang. Jenis tanah ini
Pulau Numfor serta sekitar 42 pulau-pulau kecil memiliki tingkat kesuburan rendah, karena
dengan 19 distrik. Letak Kabupaten Biak Numfor didominasi oleh tekstur pasir dengan solum
secara geografis terletak antara 134° 47´ - 136° tanah yang relatif dangkal.
Bujur Timur dan 0° 55´ - 1° 27´ Lintang Selatan.
Batas - batas wilayah Kabupaten Biak Numfor, Keadaan Penduduk
sebagai berikut: Penduduk merupakan salah satu indikator
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten penting dari perkembangan dan pembangunan
Supiori dan Samudera Pasifik suatu wilayah, sehingga laju pertumbuhan
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat penduduk perlu diperhatikan dengan biak. Laju
Yapen pertumbuhan yang tinggi akan mencerminkan laju
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten pertumbuhan angkatan kerja yang tinggi.
Manokwari Penduduk juga menjadi komponen yang penting

231
Peranan Pemerintah dalam Pemberdayaan Usahatani ........(David Sabarofek, Lyndon Pangemanan, Mex Sondakh)

bahkan menjadi pusat pertimbangan dalam setiap Tabel 2. Kontribusi PDRB Sup Sektor Pertanian Kabupaten
Biak Numfor Tahun 2012-2016
kegiatan pembangunan. Pada tahun 2013 No Lapangan 2012 2013 2014 2015 2016
Kabupaten Biak Numfor memiliki 19 Distrik yang Usaha (%) (%) (%) (%) (%)
terdiri dari 8 kelurahan dan 252 kampung/desa 1. Tanaman 17,15 17,43 16,25 15,96 15,33
Pangan
dengan jumlah penduduk berdasarkan data tahun 2. Tanaman 10.76
2013 adalah 135.080 jiwa yang terdiri dari 69.582 Hortikultura 11,96 12,06 12,17 12,30
jiwa penduduk laki-laki dan 65.498 jiwa Semusim
3. Tanaman
penduduk perempuan. Dengan luas wilayah 2.602 Hortikultura 3.76 4.16 4,27 4,46 4,39
km2, kepadatan penduduk di Kabupaten Biak Tahunan dan
Numfor sebesar 51,91 jiwa per Km2 dapat dilihat lainnya
4. Perkebunan 42,63 39,33 39,88 39,85 40,06
pada Tabel 1. Tahunan
5. Peternakan 5,61 6,31 6,71 6,72 6,88
Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Luas Distrik, Rumah 6. Jasa 1,38 1,38 1,37 1,39 1,38
Tangga Dan Kepadatan Penduduk Tahun 2013 Pertanian dan
No. Distrik Luas Rumah Penduduk Kepadatan perburuan
(km2) (Tangga) (jiwa) (jiwa/km) 7 Kehutanan
1. Numfor 86,00 447 2.250 26,16 dan 2,36 2,36 2,26 2,19 2,04
barat Penebangan
2. Orkeri 51,62 339 1.887 36,56 Kayu
3. Numfor 27,34 336 1.696 62,03 8. Perikanan 15,94 17,04 17,15 17,21 17,58
Timur PDRB 100 100 100 100 100
4. Poiru 73,72 354 1.898 25,75 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Biak Numfor, 2013
5. Bruyadori 89,90 388 1.959 21,79
6. Padaido 20,65 483 1.819 88,09
7. Aimando 39,96 510 2.283 57,13
Tabel 2 menunjukkan bahwa sub sektor
8. Oridek 158,57 1.121 5.101 32,17 perkebunan tahunan memberikan kontribusi
9. Biak Timur 116,16 1.738 6.991 60,18 sebesar 40,06% terhadap PDRB diikuti oleh sub
10.. Biak Kota 42,89 10.057 44.561 1.038,96
11. Samofa 204,25 6.762 29.630 145,07 sektor perikanan sebesar 17,85% dan sub sektor
12. Yendidori 242,84 1.690 8.231 33,89 tanaman pangan sebagai sub sektor dominan
13. Biak Utara 215,05 1.374 7.069 32,87 ketiga di Kabupaten Biak Numfor sebesar
14. Andey 119,14 495 2.569 21,56
15. Warsa 131,45 998 4.722 35,92 15,33%. Pada Tabel 3 dibahas mengenai
16. Yawosi 108,44 414 2.101 19,37 kontribusi sektor-sektor lain dalam perekonomian
17. Bondifuar 108,42 44 221 2,04
18. Biak Barat 220,38 988 5.701 25,87
Kabupaten Biak Numfor, selain dalam sektor
19. Swandiwe 213,06 700 4.228 19,84 pertanian untuk melihat besarnya kontribusi
Jumlah 2.269,84 29.284 135.080 51,91 terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Biak
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Biak Numfor, 2013
Numfor. Sektor pertanian merupakan sektor
dengan kontribusi terbesar dengan kontribusi
Tabel 1 menunjukkan bahwa pepadatan terbesar yaitu 13,64% diikuti oleh sektor industri
tertinggi terjadi di Distrik Biak Kota, yakni pengolahan dengan kontribusi sebesar 12,32% .
hampir mencapai 1.034 jiwa per Km2, diikuti
Distrik Samofa (hampir mendekati 128 jiwa per Tabel 3. Kontribusi Sektor-sektor Perekonomian Terhadap
Km2) dan Distrik Warsa (hampir mendekati 70 PDRB Kabupaten Biak Numfor Tahun 2016
jiwa per Km2). Sedangkan kepadatan terendah No Lapangan Usaha 13,64
1. Pertanian 7,31
terdapat di Distrik Bondifuar, yakni mendekati 2 2. Perdangan, hotel, restoran 12.32
jiwa per Km2. Kepadatan penduduk tertinggi 3. Industri pengolahan 8,25
adalah di Distrik Biak Kota. Sedangkan Distrik 4. Listrik dan air bersih 5,15
5. Transportasi dan pergudangan 11,23
dengan kepadatan penduduk terkecil adalah 6. Perikanan laut. 1,79
Distrik Bondifuar. 7 Angkutan komunikasi 1,15
8. Bangunan 7,90
9. Jasa pendidikan 0,95
Kondisi Perekonomian 10. Jasa keuangan dan asuransi 13,64
11. Jasa kesehatan dan kegiatan social 7,31
Perkembangan perekonomian suatu Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Biak Numfor, 2013
daerah dapat dilihat dari perkembangan
pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Profil Desa Dofyo Wafor
Kabupaten Biak Numfor. Sub sektor yang Desa Dofyo Wafor merupakan salah satu
paling dominan di Kabupaten Biak Numfor Desa di Kecamatan Biak Utara. Desa Dofyo Wafor
adalah sub sektor perkebunan tahunan dapat bedara pada ketinggian 60 – 120 mdpl (meter diatas
dilihat pada Tabel 2. permukaan laut). dengan luas wilayah 10.000.000 m2.
Jumlah penduduk desa dofyo wafor terdiri dari Laki-

232
Agri-SosioEkonomiUnsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13 Nomor 3A, November 2017 : 227 - 242

laki 143 jiwa, perempuan 139 jiwa, jumlah 282 jiwa. Tabel 5 menunjukkan bahwa informasi
Batas wilayah Desa Dofyo Wafor: kedaaan kependudukan di Desa Dofyo Wafor
a. Sebelah Utara : Desa Arwe dilakukan identifikasi jumlah penduduk dengan
b. Sebelah Selatan : Desa Douwnadik menitikberatkan pada klasifikasi usia dan jenis
c. Sebelah Timur : Desa Warsansan kelamin. Sehingga akan diperoleh gambaran
d. Sebelah barat : Tanah adat Asyerem tentang kependudukan Desa Dofyo Wafor yang
lebih komprehentif. Untuk memperoleh
Mata Pencarian Pokok
informasi yang berkaitan dangan deskripsi
Data Penduduk menurut jenis pekerjaan
yang ada di Desa Dofyo Wafor berdasarkan pada tentang jumlah penduduk di Desa Dofyo Wafor
mata pencarian dapat dilihat pada Tabel 4. berdasarkan usia dan jenis kelamin secara detail
dapat dilihat dalam Tabel 6.
Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian
Desa Dofyo Wafor Tahun 2015 Tabel 6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia Desa Dofyo
Wafor Tahun 2015
No Pekerjan Jumlah (orang) Presentase (%) No Kelompok Laki-laki Perempuan Jumlah Presentase
1. Petani 75 73,52 Usia (orang) (%)
2. PNS/TNI/POLRI 3 2,94 1. 0–4 18 20 38 13,47
3. Karyawan swasta 2 1,96 2. 5–9 29 25 54 19,14
3. 10 – 14 18 20 38 13,47
4. Pedagan 4 3,92 4. 15 – 19 18 16 34 12,05
5. Pensiunan 3 2,94 5. 20 – 24 12 9 21 7,44
6. Tukang bagunan 2 1,96 6. 25 – 29 10 8 18 6,38
7. Peternak 3 2,94 7. 30 – 34 7 9 16 5,67
8. 35 – 39 6 6 12 4,25
8. Lain-lain/tidak 10 9,80 9. 40 – 44 6 10 16 5,67
tetap 10. 45 – 49 3 5 8 2,83
Jumlah 102 100 11. 50 – 54 4 5 9 3,19
Sumber: Kantor Desa Dofyo Wafor, 2015 12. 55 – 59 5 1 6 2,12
13. >60 7 5 12 4,25
Jumlah 143 193 282 100
Sumber: Kantor Desa Dofyo Wafor, 2015
Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan di
Desa Dofyo Wafor jumlah penduduk yang
mempunyai mata pencarian ada jumlah tersebut, Dari data tersebut diketahui bahwa
kehidupannya bergantung di sektor pertanian ada jumlah perempuan usia produksi lebih dari
75 orang 73,52% dari total jumlah penduduk. jumlah laki-laki. Dengan demikian sebenarnya
Sebanyak 3 orang/2,94% dari jumlah penduduk perempuan usia produktif di Desa Dofyo Wafor
yang merupakan pensiunan PNS,TNI,POLRI dari dapat menjadi tenaga produktif yang cukup
total jumlah penduduk. Terbanyak ketiga adalah 3 signifikan untuk mengembangkan usaha-usaha
orang peternak /2,94% dari jumlah penduduk produktif diharapkan semakin memperkuat
yang mempunyai mata pencarian berbeda-beda ekonomi masyarakat, sementara ini masih
ada yang berprofesi sebagai PNS,TNI, POLRI, bertumpu kepada tenaga produktif dari pihak
pedagang, karyawan swasta, tukang bangunan, laki-laki.
dan lain-lain.
Pendidikan
Kependudukan Pendidikan adalah merupakan salah
Berdasarkan Data admistrasi Pemerintah satu hal penting dalam memajukan tingkat
Desa, jumlah penduduk yang tercatat secara kesejahteraan pada umumnya dan tingkat
admistrasi, jumlah total 282 jiwa. Dengan rincian perekonomian dapa khususnya. Dengan tingkat
penduduk berjenis kelamin laki – laki berjumlah pendidikan yang tinggi maka mendorong
143 jiwa, sendangkan berjenis kelamin tingkat sumber daya manusia (SDM) itu sendiri.
perempuan berjumlah 139 jiwa. Data jumlah Tingkat ketrampilan juga akan meningkat
penduduk dapat dilihat pada Tabel 5. tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan. Dan
Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasakan Jenis Kelamin Desa
pada gilirannya mendorong munculnya
Dofyo Wafor Tahun 2015 lapangan pekerjaan baru guna mengatasi
No. Jenis Kelamin Jumlah(orang) Presentase (%) pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat
1. Laki-laki 143 50,8
2. Perempuan 139 49,29 mempertajam sistimatika pikir atau pola pikir
Jumlah 282 100 individu, selain itu mudah menerima informasi
Sumber: Kantor Desa Dofyo Wafor, 2015 yang lebih maju. Tabel 7 menunjukkan tingkat
rata-rata pendidikan Desa Dofyo Wafor.

233
Peranan Pemerintah dalam Pemberdayaan Usahatani ........(David Sabarofek, Lyndon Pangemanan, Mex Sondakh)

Tabel 7. Tingkat Pendidikan Rata-rata Desa Dofyo Wafor Tabel 10. Sub Sektor Pertanian Tanaman Pangan dan
Tahun 2015 Hortikultura Desa Dofyo Wafor Tahun 2015
No Tinggkat pendidikan Jumlah (orang) Tanaman Luas Produksi Hasil Produksi
1. Tamat SD 78 (Ha) (Ton/Ha)
2. Tamat SLTP 13 Jagung 5 15
3. Tamat SMA/SMK 10 Umbi-umbian 5 10
4. Tamat D3 3
Jahe 10 20
5. Tamat S1 2
Tomat 5 40
6. Tidak sekolah 20
Kubis 4 15
Jumlah 124
Daung bawang 5 3
Sumber: Kantor Desa Dofyo Wafor, 2015
Cabai 2 40
Kangkung 2 5
Agama Masyarakat Desa Dofyo Wafor Jumlah 38 148
Data penduduk menurut agama/aliran Sumber: Kantor Desa Dofyo Wafor, 2015
kepercayaan yang ada di Desa Dofyo Wafor
berdasarkan jumlah keluarga dapat dijelaskan
pada Tabel 8. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 8. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Desa Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi
Dofyo Wafor Tahun 2015
No Agama Jumlah Presentase (%)
Tugas dan Fungsi Kelembagaan Dinas
(KK) Dalam Pemberdayaan Petani Hortikultura
1. Kristen 60 80 Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Biak
2. Islam 15 20 Numfor Nomor 3 Tahun 2009. Menimbang
Jumlah 75 100
Sumber: Kantor Desa Dofyo Wafor, 2015 bahwa dalam rangka implementasi
penyelenggaraan otonomi daerah secara nyata
Tabel 8 menunjukkan bahwa jumlah dan bertanggungjawab, serta untuk
penduduk Desa Dofyo Wafor yang beragama meningkatkan dan mengoptimalkan pelayanan
Kristen mendominasi dengan jumlah 60 KK penyelenggaraan pemerintahan dan
dari total jumlah penduduk / 80%. pemeluk pembangunan guna meningkatkan
agama Islam 15 KK / 20%, Kristen Protestan kesejahteraan dan menciptakan kemakmuran
dan Islam sebagai agama yang paling banyak secara menyeluruh kepada masyarakat
dipeluk warga, mendominasi di seluruh Kabupaten Biak Numfor. maka tugas pokok
penduduk yang ada di Desa Dofyo Wafor. Dinas Peternakan dan Pertanian Tanaman
Pangan Kabupaten Biak Numfor yaitu :
Sarana dan Prasarana 1. Dinas Peternakan dan Pertanian Tanaman
Data sarana dan prasarana yang Pangan berkedudukan sebagai unsur
digunakan oleh masyarakat di Desa Dofyo Wafor pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin
dapat dilihat pada Tabel 9. oleh seorang Kepala yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Bupati
Tabel 9. Sarana dan Prasarana Desa Dofyo Wafor Tahun melalui Sekretaris Daerah.
2015
No. Sarana dan Prasarana Unit 2. Dinas Peternakan dan Pertanian Tanaman
1. SD 1 Pangan mempunyai tugas pokok
2. Gereja 1 melaksanakan kewenangan bidang
3. Masjid 1
4. Puskesmas 1 Peternakan dan Pertanian Tanaman Pangan,
5. Balai Desa 1 serta tugas lainnya yang diberikan oleh
Jumlah 5 Bupati.
Sumber: Kantor Desa Dofyo Wafor, 2015
3. Untuk menyelenggarakan tugas pokok
Potensi Desa Dofyo Wafor
sebagaimana dimaksud Dinas Peternakan
Potensi yang ada di Desa Dofyo Wafor dan Pertanian Tanaman Pangan mempunyai
yang dapat di manfaatkan oleh masyarakat fungsi:
petani untuk meningkatkan pendapatan, a. perumusan kebijakan teknis di bidang
masyarakat petani Desa Dofyo Wafor untuk Peternakan dan Pertanian Tanaman
beberapa jenis tanaman pangan dan hortikultura Pangan.
dapat dilihat pada Tabel 10.

234
Agri-SosioEkonomiUnsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13 Nomor 3A, November 2017 : 227 - 242

b. pemberian perizinan dan pelaksanaan Jabatan struktural dan fungsional yang


pelayanan umum bidang Peternakan dan ada di Dinas Peternakan dan Pertanian Tanaman
Pertanian Tanaman Pangan. Pangan Kabupaten Biak Numfor setelah
c. pembinaan terhadap Unit Pelaksana pemberlakuan Peraturan Daerah No. 3 Tahun
Teknis Dinas. dan 2013 adalah : satu (1) orang Kepala Dinas
d. pelaksanaan Urusan Tata Usaha Dinas. (Eselon IIb), satu (1) orang Sekretaris (Eselon
Intansi Teknis yang menangani IIIa), empat (3) orang Kepala bidang (Eselon
Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan, IIIb) dan 15 orang Kepala Seksi/ Sub Bagian
Hortikultura dan Peternakan adalah Dinas (Eselon IVa).
Peternakan dan Pertanian Tanaman Pangan
mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi sebagai Program Dan Kegiatan Pemberdayaan
berikut: Tugas Pokok Merencanakan, Petani
merumuskan dan melaksanakan kebijaksanaan Rencana Stretegis (RENSTRA) Dinas
umum dibidang Peternakan dan Pertanian Pertanian baik di Kabupaten Biak Numfor
Tanaman Pangan adalah: maupun Provinsi Papua Tahun 2012-2016
1. Menyusun Rencana Teknis Operasional ditetapkan tujuan pembangunan di bidang
Pembangunan Pertanian
pertanian adalah :
2. Melaksanakan Kegiatan Pengembangan
1. Meningkatnya produksi dan produktivitas
Pembangunan Pertanian
3. Mengkaji dan menganalisa Teknologi pertanian tanaman pangan,
Pertanian perkebunan,kehutanan, peternakan dan
4. Melaksanakan Pelatihan, Pengujian dan perikanan
Penerapan Teknologi 2. Meningkatnya diversifikasi usaha tan.
5. Melaksanakan Produksi Pertanian serta 3. Terwujudnya pengembangan teknologi
Pengembangan Peternakan serta Kesehatan pertanian
Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner 4. Meningkatnya peran kelembagaan dan
6. Pembudidayaan Ternak serta Pembibitan pemberdayaan petani
7. Melakukan koordinasi untuk pemuliaan dan 5. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana
sertifikasi bibit pertanian dan
8. Melaksanakan Tugas Pengawasan Operasional 6. Meningkatnya kualitas SDM Pertanian.
Kesehatan Ternak serta Peredaran obat-obatan Program dan kegiatan yang dilaksanakan
untuk hewan oleh Dinas Peternakan dan Pertanian Tanaman
9. Pengawasan Ternak Pakan dan hasil ikutannya Pangan Kabupaten Biak Numfor adalah berpacu
10. Pemberdayaan Kelompok Tani / Ternak dapa visi dan misi yaitu :“ Mewujutkan Biak
11. Monitor dan Evaluasi serta menyampaikan Numfor Bangkit, Mandiri, Sejahtera Untuk
pelaporan. Perubahan”. Sehinga berbagai program dan
kegiatan dilaksanakan untuk mewujutkan
Sumber Daya SKPD pembagunan dalam bidang pertaian.
Jumlah Pegawai Negri Sipil (PNS) Dinas Pengembangan secara umum telah dilakukan agar
Peternakan dan Pertanian Tanaman Pangan dapat mencapai sasaran. Seperti yang
Kabupaten Biak Numfor sampai dengan bulan disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan
januari 2017 berjumlah 29 orang. Dengan Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Biak
keadaan PNS secara akumulasi pengolongan Numfor. Bpk. Imade. Suaryadana. “… program
ruang kepangkatan dapat dilihat pada Tabel 11.; dan kegiatan yang telah kami laksanakan untuk 5
tahun kedepan di mana kami telah melaksanakan
Tabel 11. Keadaan Pegawai Negeri Sipil Menurut dan sudah memberikan hasil yang positif. Seperti
Kepangkatan pada Dinas Peternakan dan perencanaan dan pengembangan Tanaman pangan
Pertanian Kabupaten Biak Numfor
No Kepangkatan Jumlah Presentase (%) dan hortikultura kami melakukan pemberdayaan
(orang) dan merencanakan program-program bagi petani
1. Golongan IV 4 11.43% yang ada di Biak Numfor untuk meningkatkan
2. Golongan III 15 77.14%
3. Golongan II 10 11.43%
usahatani, seperti yang ada di Desa Dofyo Wafor
Jumlah 29 100% melalui pemberdayaan dan pembinaan kepada
Sumber: Kantor Dinas pertanian. Kab. Biak Numfor, 2017 petani serta memberikan bantuan sarana. Untuk
Perencanaan strategis tahun 2016-2020, akan

235
Peranan Pemerintah dalam Pemberdayaan Usahatani ........(David Sabarofek, Lyndon Pangemanan, Mex Sondakh)

lebih dioptimalkan upaya peningkatan produksi 3. Pengawasan peredaran pupuk, pestisida.


dan lebih khusus tanaman pangan dan hortikultura 4. Penyediaan sarana prasarana pembibitan
akan ada perlakuan-perlakuan tertentu untuk pertanian.
mengoptimalkan peningkatan produksi 5. Pembangunan embung/dam parit.
usahatani…’’ (wawancara, Selasa, 14/4/2017. 6. Pembangunan irigasi air permukaan.
Pukul 09. 15 ). Kemudian disampaikan juga oleh 7. Pembangunan jalan usaha tani (JUT).
kepala bidang Tanaman Pangan dan hortikultura 8. Peningkatan penerapan bioteknologi
Bpk. Agustitus Tandilolo.“…perencanaan dan pertanian dan peternakan.
pengembangan usahatani hortikultura kami 9. Pengembangan sayuran organik.
laksanakan melalui pemberdayaan dan 10. Peningkatan mutu dan produksi hasil
penyuluhan langsung ke petani mengenahi
pertanian.
tanaman pangan dan pengembangan usahatani
11. Peningkatan pemasaran hasil produksi
hortikultura dan memberikan bantuan secara
langsung, seperti menyediakan peningkatan pertanian.
sarana dan prasarana pertanian seperti traktor, alat 12. Peningkatan kesejahteraan petani.
pemberantas hama, pompa air dll…’’ 13. Fasilitasi permodalan usaha tani.
(wawancara, selasa, 14/4/2017. Pukul 10.15). 14. Pelatihan dan pendampingan kepada
petani.
1. Program
Sesuai pedoman perencanaan maka Pemberdayaan Petani Hortikultura
program yang akan dilaksanakan untuk periode Bahwa sebagai bagian dari perencanaan
2016-2020 adalah sebagai berikut: pembangunan jangka menengah daerah
1. Program peningkatan produktifitas lahan (RPJMD) Kabupaten Biak Numfor, tujuan dan
kering sasaran pembangunan pertanian Kabupaten
2. Program peningkatan ketahanan pangan Biak Numfor tahun 2016-2020 akan
3. Program peningkatan kesejahteraan petani diwujudkan melalui pencapaian 4 (empat) target
4. Program peningkatan produksi pertanian utama yaitu: (1) tercapainya swasembada
tanaman pangan dan hortikultura pangan di Kabupaten Biak Numfor; (2)
5. Program peningkatan penerapan teknologi peningkatan produksi pertanian dan peternakan;
pertanian dan peternakan (3) peningkatan nilai tambah dan daya saing
6. Program peningkatan produksi pertanian komoditas pertanian; serta (4) peningkatan
tanaman pangan dan hortikultura kesejahteraan petani. Selanjutnya target tersebut
7. Program fasilitasi alat pengolahan panen dan akan menjadi pedoman bagi Pemerintah Daerah
pascapanen dalam menetapkan sasaran pembangunan
8. Program penerapan sistem pertanian organik
pertanian yang disesuaikan dengan potensi
9. Program pengembangan kawasan komoditas
sumber daya serta karakteristik permasalahan
unggulan
10. Program pengembangan pengolahan dan
yang dihadapi di lapangan. Disadari bahwa
pemasaran produk pertanian untuk mencapai target tersebut diatas tidaklah
11. Program peningkatan pemasaran hasil mudah, namun berdasarkan keragaan dan
produksi pertanian kinerja pembangunan pertanian selama 5 (lima)
12. Program pemberdayaan petani miskin tahun terakhir dan dengan tekad kerja keras,
13. Program peningkatan sumber daya aparatur kita optimis bahwa target tersebut dapat dicapai
14. Program pembangunan, rehabilitasi dan apabila para pemangku kepentingan dapat
pemeliharaan infrastruktur bekerja sama untuk mengatasi berbagai masalah
dan kendala yang menjadi faktor penghambat
2. Kegiatan utama serta memberikan dorongan yang
Sesuai pedoman perencanaan maka diyakini akan menjadi faktor kunci pengungkit
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk periode keberhasilan. Berbagai cara dilakukan oleh
2016-2020 adalah sebagai berikut: Dinas Peternakan dan Pertanian Tanaman
1. Memberikan bantuan benih/bibit/komoditi Pangan Kabupaten Biak Numfor diakui oleh
pertanian tanaman pangan, hortikultura. sebagian petani terutama di Desa Dofyo Wafor
2. Penumbuhan dan pengembangan sebagai petani “Kami melihat beberapa program
penangkar benih/bibit.

236
Agri-SosioEkonomiUnsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13 Nomor 3A, November 2017 : 227 - 242

dari Dinas Pertanian, telah berupaya sehingga hama dan penyakit yang menyerang
beberapa persoalan dalam pertanian khususnya tanaman, belum adanya lembaga simpan
Tanaman pangan dan hortikultura, dapat pinjam khusus bagi petani, kurangnya
menjawabnya. Seperti sarana-prasarana penyuluhan.
pertanian. Meski demikian ada banyak
persoalan-persoalan di bidang pertanian yaitu : Luas Lahan Dan Jumlah Kelompok Tani
1. Sarana Prasarana Disamping itu adanya dukungan dari
Prasarana dan sarana sangatlah penting kelompok tani yang ada di Kabupaten Biak
untuk mendukung pertanian, agar berjalan Numfor. yang berperan penting dalam
dengan lancar harus ada prasarana dan menunjang usahatani untuk pencapaian sasaran
sarana yang baik. Namun dari temuan produksi yang telah ditetapkan. Jumlah
dilapangan masih banyak sarana dan Kelompok Tani berdasarkan klasifikasi adalah
prasarana yang masih menghambat petani, sebagai berikut. Total Anggota kelompok Tani
terutama dalam prasarana dalam bertani, 8.971 dengan Luas Lahan Garapan 3.677 Ha.
yaitu bibit unggul masih susah didapat, harga Total kelompok Tani sebanyak 580, yang
pupuk yang mahal, dan penggunaan alat terdiri dari kelompok Tani Desawa 499.
pertanian yang masih tradisional. Kelompok Tani Wanita, 78, kelompok Tani
Pemuda 3 kelompok. Dapat dilihat pada
2. Pemberdayaan Kepada Petani lampiran 2. Selanjutnya, pertumbuhan yang
Usaha dari pemerintah yang diwakili oleh membanggakan juga diperlihatkan oleh
Dinas Peternakan dan Pertanian Tanaman komoditas hortikultura selama 4 tahun terhakhir
Pangan yaitu melalui pemberdayaan dalam 2013-2016 walaupun peningkatannya setiap
bentuk : penyuluhan, pengawas penangkar tahun berfluktuasi. Untuk lebih jelas data dilihat
benih, bantuan teknologi pertanian/ mesin pada Tabel 12.
pertanian, bantuan bibit unggul,
pendampingan pengelolaan lahan, Tabel 12. Perkembangan Produksi Komoditi
Hortikultura Kabupaten Biak Numfor
pembinaan kelembagaan dan petani. Namun Tahun 2013-2016.
hasil pemberdayaan yang dilakukan oleh Produksi (Ton)
pemerintah belum optimal. Dalam 2013 2013 2015 2016
melakukan pemberdayaan pasti ada faktor 5.753 7.201 6.739 6.727
pendorong dan penghambat bagi pemerintah, 4.454 5.965 5.453 4.776
ini yang menjadi kelebihan dan kekurangan 1.459 2.674 3.224 3.324
5.512 6.250 6.943 7.163
yang dihadapi pemerintah dalam 6.074 7.037 10.384 9.767
menjalankan tugasnya dan bagi petani dalam 1.899 1.616 1.594 1.489
menjalankan usahanya. 4.979 4.704 4.093 4.193
3.886 3.759 4.362 4.044
4.571 5.498 4.237 4.053
3. Faktor Pendorong Dalam Usahatani Sumber: Kantor Dinas pertanian. Kab. Biak Numfor, 2017
Hortikultura
Ada beberapa temuan yang menjadi Karakteristik Responden Masyarakat Petani
pendorong dalam menjalankan usaha Data responden kelopmok tani yang ada
budidaya tanaman hortikultura yaitu: tanah di Desa Dofyo Wafor berjumlah 3 kelompok
yang sanga cocok untuk budidaya tanaman tani dengan tingkat kelas pemula. Untuk lebih
hortikultura seperti cabai, tomat, kubis, jelas dapat dilihat pada Tabel 13.
bawang daun, jahe dan berbagai jenis
tanaman lainnya. Tabel 13. Rekapitulasi Jumlah Kelompok Tani Di Desa
Dofyo Wafor
No. Nama Jumlah Responden Kelas
4. Faktor Penghambat Dalam Usahatani Kelompok Anggota kelompok
Hortikultura 1. Lestari 12 10 Pemula
2. Mekar Sari 11 10 Pemula
Faktor penghambat ini yang menjadi kendala 3. Melati 20 10 Pemula
bagi petani dalam menjalankan usahanya. Jumlah 42 30
yaitu: tingkat kesuburan tanah menurun, Sumber: Desa Dofyo Wafor,2017 (diolah)
bibit unggul masih susah didapat, banyak

237
Peranan Pemerintah dalam Pemberdayaan Usahatani ........(David Sabarofek, Lyndon Pangemanan, Mex Sondakh)

Tabel 13 menunjukkan bahwa klasifikasi Pendidikan Responden


kelompok tani menunjukan bahwa tingkat kelas Pendidikan respoden dari petani yang di
kelomok tani di Desa Dofyo Wafor masih pemula dapat dari hasil penelitian di Desa Dofyo Wafor
dalam kategori kelompok tani pemula ini dilihat pada Tabel 15.
disebabkan rendahnya tingkat teknis dan
permasalahan yang ada belum tertangani secara Tabel 15. Rekapitulasi Data Pendidikan Respoden
maksimal. Hal ini menunjukkan bahwa kelas Pendidikan Jumlah (orang) Presentase (%)
kelompok tani di lokasi penelitian kontak tani SD 8 7
SMP 9 30
belum aktif, taraf pembentukan kelompok tani SMA 11 37
masih awal, pimpinan formal belum aktif, dan Perguruan Tinggi 2 6
kegiatan kelompok bersifat informatif. Dari 3 Jumlah 30 100
kelompok tani yang ada didampingi oleh satu Sumber: Desa Dofyo Wafor,2017 (diolah)
orang ketua kelompok. Kemudian respoden yang
dipilih dari masing-masing kelompok berjumlah Tabel 15 menunjukkan bahwa
30 responden. pendidikan formalnya, dengan tingkat
pendidikan SD berjumlah 8 responden dengan
Identitas Dan Karateridtik Petani persentase 7%, tingkat pendidikan SMP
Responden berjumlah 9 responden dengan presentase 30%,
Identitas dan karakteristik petani tingkat pedidikan SMA berjumlah 11 responden
responden merupakan anggota yang dipilih di 3 dengan presentase 37%, dan tingkat pendidikan
kelompok tani yaitu: Kelompok tani Lestari, di Perguruan Tinggi berjumlah 2 responden. Ini
Kelompok tani Mekar Sari, Kelompok tani menunjukan bahwa tingkat pedidikan
Melati. Jumlah responden dalam penelitian ini responden yang paling banyak ada di tingkat
sebanyak 30 yang berhubungan dengan usatani SMA dengan jumlah 11 responden.
dimana dalam menentukan responden dilakukan
secara sengaja (purposive sampling) yaitu Luas Lahan Responden
memili orang yang berkaitan dengan petani Luas lahan responden dapat dilihat pada
ketua dan anggota kelompok dalam Tabel 16.
melaksanakan pekerjaannya. Identifikasi ini
meliputi : umur, pendidikan, luas lahan, status Tabel 16. Rekapitulasi Data Responden Berdasarkan
kepemilikan lahan, jumlah tanggunan keluarga, Luas lahan
Luas Lahan Jumlah Persentase
jenis usahatani yang diusahakan dan jenis (orang) (%)
bantutan yang diterima. 0,10 – 0,30 Ha 1 3
0,31 – 0, 50 Ha 20 67
0,51 – 1 Ha 9 30
Usia Responden
Jumlah 30 100
Usia respoden dari petani yang di dapat Sumber: Desa Dofyo Wafor,2017 (diolah)
dari hasil penelitian di Desa Dofyo Wafor
dilihat pada Tabel 14. Tabel 16 menunjukkan bahwa luas
lahan yang dimiliki oleh petani responden rata-
Tabel 14. Rekapitulasi Data Usia Respoden
rata petani memiliki luas lahan sebesar 0,10-
Usia Jumlah(orang) Presentase (%)
<30 Tahun 5 16% 0,30 Ha sebanyak 1 responden dengan
30-50 Tahun 19 64% persentase 3%, sendangkan petani yang
>50 6 20% memiliki luas lahan 0,31-0,50 Ha sebanyak 20
Jumlah 30 100
responden dengan persentase 67%, dan untuk
Sumber: Desa Dofyo Wafor,2017 (diolah)
luas lahan 0,51- 1 Ha memiliki luas lahan
Tabel 14 menunjukkan bahwa rata-rata sebanyak 9 responden dengan persentase 30%.
respoden berusia 30-50 tahun 64%. Pada
kategori usia tersebut respoden digolongkan Status Lahan Yang Digunakan
pada usia produktif kerana kemampuan fisik Status laha yang digunakan oleh
untuk melakukan pekerjaan disektor pertanian respoden yang di dapat dari hasil penelitian di
masih tinggi. Desa Dofyo Wafor dilihat pada Tabel 17.

238
Agri-SosioEkonomiUnsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13 Nomor 3A, November 2017 : 227 - 242

Tabel 17. Rekapitulasi Data Responden Berdasarkan dengan jumlah 10 respoden dengan
Status Lahan Yang Digunakan
Status Kepemlikan Jumlah Persentase
presentase 50%. Dan untuk tanaman tomat
Lahan (orang) (%) berjumlah 5 respoden dengan presentase 25%,
Milik Sendiri 10 30 diikuti tanaman kubis 5 respoden dengan
Sewa/Pinjaman 20 70
presentase 25%. Cabai keriting merupakan
Jumlah 30 100
Sumber: Desa Dofyo Wafor,2017 (diolah) salah satu komuditas sayuran yang banyak
dibudidayakan oleh petani, di Desa Desa
Tabel 17 menunjukkan bahwa status Dofyo Wafor karena memiliki harga jual yang
lahan yang digunakan berdasarkan milik sendiri tinggi cabai keriting. Tanaman kubis hingga
dengan jumlah 10 responden dengan persentase saat ini merupakan tanaman yang sedang
30%, pada status lahan yang digunakan melalui dibudidayakan oleh petani di Desa Dofyo
sewa/pinjaman dengan jumlah 20 responden Wafor. Tanaman ungulan di Desa Dofyo
dengan persentase 70%. Wafor adalah pengembangan tanaman jahe
yang sangat subur serta memiliki kualitas
Tanggunan Keluarga sangat baik, dan sudah di pasarkan ke
Jumlah tanggunan keluarga juga akan beberapa daerah di Papua. tetapi sampai saat
mempengaruhi pada tingkat kesejahteraan ini belum ada pengembangan dalam skalah
keluarga terutama pada keluarga yang produksi, sehingga petani menjual langsung
mempunyai tingkat pendapatan rendah. Dapat ke pasar dengan harga murah.
dilihat pada Tabel 18.
Jenis Bantuan Yang Diterima
Tabel 18. Rekapitulasi Data Respoden Berdasarkan Bantuan dan fasilitas yang diberikan
Tanggungan Keluarga
Jumlah Anggota Jumlah Persentase oleh pemerintah untuk menunjang usahatani
Keluarga (orang) (%) tanaman pangan dan hortikultura di Desa
1-3 5 17 Wafor, seperti penyediaan sarana dan prasarana
4-6 10 33
Lebih dari 6 15 50
pengairan, yaitu. Tambak pengairan, profil
Jumlah 30 100 penampungan air, alat semprot
Sumber: Desa Dofyo Wafor,2017 (diolah)
Hasil Wawancara
Tabel 18 menunjukkan bahwa rata-rata Hasil wawancara yang dilakukan
jumlah tanggungan keluarga responden 1-3 pada 2 orang informan yang berasal dari
berjumlah 5 orang dengan persentase 17%, unsur pemerintah dan anggota kelompok tani
sendangkan sebanyak 4-6 orang berjumlah 10 yang ada di Desa Dofyo Wafor secara garis
orang dengan persentase 33%, lebih dari 6 besar menunjukkan beberapa hal, yaitu:
berjumlah 15 orang dengan persentase 50%. 1. Program pelatihan yang berhubungan
dengan kegiatan peningkatan
Jenis Usahatani Yang Diusahakan pengembangan usaha telah dilakukan oleh
Beberapa jenis tanaman hortikultura pemerintah melalui kegiatan
yang diusahakan oleh respoden yaitu, cabai,
pemberdayaan masyarakat petani.
tomat dan kubis dapat dilihat pada Tabel 19. 2. Pemerintah selalu berusaha memotivasi
Tabel 19. Rekapitulasi Data Respoden Berdasarkan
masyarakat dengan memanfaatkan melalui
Jenis Tanaman kegiatan sosial. Memfungsikan perangkat
Jenis Tanaman Jumlah Presentase Desa dalam memonitoring perkembangan
(orang) (%) usahatani.
Cabai 10 50
Tomat 5 25
3. Pemerintah telah menfasilitasi petani dengan
Kubis 5 25 memberikan bantuan sarana irigasi
Total 30 100 pengairan, modal,bibit, pupuk, dan alat-alat
Sumber: Desa Dofyo Wafor,2017 (diolah) pertanian lainnya.
4. Kegiatan pengembangan usahatani tanaman
Tabel 19 menunjukkan bahwa pangan dan hortikultura dilaksanakan
mayoritas responden menanam tanaman cabai

239
Peranan Pemerintah dalam Pemberdayaan Usahatani ........(David Sabarofek, Lyndon Pangemanan, Mex Sondakh)

melalui program-program yang telah KESIMPULAN DAN SARAN


ditetapkan dalam Rencana Strategis
(RESNTRA) yaitu: meningkatkan produksi Kesimpulan
dan produktivitas petanian dan tanaman Berdasarkan penelitian yang dilakukan
pangan, meningkatkan diversifikasi usatani, maka diperoleh kesimpulan bahwa Pemerintah
pengembangan tenologi pertanian, dalam pemberdayaan usahatani hortikultura di
meningkatkan peran kelembagaan Kabupaten Biak Numfor. Khususnya di Desa
pemberdayaan petani, meningkatkan Dofyo Wafor, melalui Dinas Peternakan dan
kualitas sarana dan prasarana Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Biak
pertanian,menigkatkan kualitas SDM Numfor telah melakukan pemberdayaan kepada
petanian. petani, pemberdayaan yang dilakukan dalam
5. Program pemberdayaan petani hortikultura bentuk penyuluhan, pengawas penangkar benih,
juga sudah memberikan hasil yang sangat pemberikan bantuan bibit unggul, sarana irigasi
baik dimana petani sudah memenuhi pengairan, pendorong kemajuan teknologi,
kebutuhan masyarakat di pasar, akan pendampingan dalam pengelolaan lahan, dan
komuditi hortikultura dan juga dikirim ke pendampingan dalam kelembagaan petani.
beberapa daerah di papua dan meraka sudah Namun pemberdayaan yang diberikan oleh
mendapaktan keuntungan untuk memenuhi pemerintah belum berhasil, karena jika dilihat
kebutuhan sehari-hari. dari keadaan petani yang ada dilapangan saat
6. Pengembangan tanaman hortikultura di ini, petani masih mengalami ketergantungan
Kabupaten Biak Numfor pemerintah telah terhadap bantuan dari pemerintah, dan juga
melaksanakan pembangunan infrastruktur petani hortikultura belum mampu menaikan
terutama jalan untuk memudakan petani kembali produktifitasnya hingga mengekspor
menjualkan hasil pertanian ke pasar. hasil pertaniannya. Sehingga tujuan dari
Sementara itu, beberapa petani juga pemberdayaan untuk membuat petani mandiri,
memberikan penjelasan mengenahi peranan dan berdaya saing belum dapat tercapai. Tujuan
dari pemberdayaan kepada petani agar
pemerintah dalam usahatani hortikultura.
terciptanya masyarakat yang berdaya saing dan
Pemerintah telah bekerja sama dengan petani
mandiri. Peluang yang ada saat ini di Desa
dan memberikan fasilitas untuk menunjang Dofyo Wafor yaitu sudah adanya sarana dan
usahatani sesuai permintaan masyarakat prasarana sebagai penunjang dari usaha
petani yaitu: sarana irigasi pengairan, alat dibidang pertanian, sedangkan hambatan yang
penyemprot hama, bibit, pupuk, modal, dan ada yaitu adanya serangan hama dan penyakit
peralatan pertanian lainnya. Pemerintah telah pada tanaman pertanian, terbatasnya
melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada pengetahuan, ketrampilan dan permodalan
kami melalui kegiatan-kegiatan serta petani, dan juga posisi tawar produk pertanian
penyuluhan yang dilaksanakan ditingkat yang masih rendah. Dengan melihat peluang
kecamatan dan desa. Upaya untuk dan hambatan, maka Dinas Peternakan dan
meningkatkan pendapatan masyarakat petani Pertanian Tanaman Pangan dalam membina
melalui program dan pelatihan yang masyrakat petani di Desa Dofyo Wafor
dilakukan oleh pemerintah antara lain, yaitu: diharapkan agar terus ditingkatkan untuk
1. Pengembangan motivasi bekerja dan mengurangi hambatan yang ada, sehingga
berusaha pelatihan. kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat petani
2. Program peningkatan produktifitas lahan dapat meningkat.
kering.
3. Program peningkatan produksi pertanian Saran
tanaman pangan dan hortikultura. Beberapa masukan yang diperoleh dari
4. Program peningkatan penerapan teknologi hasil penelitian dapat dijadikan bahan acauan baik
pertanian. bagi Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Dinas
5. Pelatihan keterampilan usaha ekonomi. Peternakan dan Pertanian Tanaman Pangan
6. Pelatihan pengembangan usahatani tanaman Kabupaten Biak Numfor, Badan Penyuluh
pangan dan hortikultura. Pertanian, maupun bagi petani untuk bersama-

240
Agri-SosioEkonomiUnsrat, ISSN 1907– 4298, Volume 13 Nomor 3A, November 2017 : 227 - 242

sama dapat bekerja sama guna mengembangkan Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian


usahatani tanaman pangan dan hortikultura. Masyarakat, Jakarta Gramedia, 1993.
Hal 21.

DAFTAR PUSTAKA Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu


Antropologi, Bumi Aksara, Jakarta,
1989. Hal 169.
Ainda, 2013. ‘‘Prospek Agribisnis Hortikultura
5 Tahun di Indonesia.’’http:// Masri Singarimbun Dan Efendi. Metode
aindapryl.blogspot.com/2013/04/ Penelitian Survei, Jakarta, 1997. Hal.
prospek tahun.html. Diakses pada 10 23.
September 2016.
Mirsadiq,2012.‘‘Hortikultura’’http://mirsadid.w
Andrew, 2005. Konsep Strategi Perusahaan,
ordpress.com/2012/01/08/hotikultu ra-
Penerbit Erlangga, Jakarta. 2/html. Diakses pada senin 12
September 2016
Astrid S. Susanto, Pengantar Sosiologi dan
Perubahan Sosial, Bina Cita, 1983. Hal.
Moleong, L. J. 2003. Metodologi Kualitatif.:
95.
PT. Remaja Rosadakarya Bandung.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Biak
Numfor, Kabupaten Biak Numfor Narwoko, Dwi J dan BagongSuyanto. 2004.
Dalam Angka, Tahun 2003. Sosiologi Teks Pengantar dan
Terapan. Jakarta: Prenada Media.
Balitbanghort (Balai Penelitian Hortikultura)
Departemen Pertanian, 2008. Sistem Nasrul, 2012. Pengembangan Kelembagaan
Usahatani Sayuran Berwawasan Pertanian Untuk Kapasitas Petani
Konservasi. Pusat Penelitian dan terhadap Pembangunan Pertanian.
Pengembangan. Hortikultura.pushor@ Vol. 3, (No 29): 166-174.
rad.net.id, Diakses pada 12 September
2016. Natsir, 2003. Metode Penelitian, Jakarta,
1999. Hal 405
Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura
2002. Profil Komoditi Kubis. Direktorat Peter Salim dan Yeny Salim, 2004. Kamus
Tanaman Sayuran Hias dan Aneka Bahasa Indonesia Kontemporer,
Tanaman. Jakarta Modern English Press, Jakarta, 1991.
Hal 1132.
Fadhli Nurdin . Pengantar Studi Kesejahteraan
sosial, Jakarta Gramedia 2004 Pracaya. 2005. Kol Aliyas Kubis. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Final P. 2006. Mengatasi Permasalahan
Bertanam Cabai. Penebar Swadaya. Press, 2012. Hortikultura. http://mirsadiq
Jakarta.Hal 220. Wordpress.com/2012/01/08/hortikul
tura-2/. Diakses pada 12 September
Hikmat, 2004. Strategi Pemberdayaan 2016.
Masyarakat.: Humaniora Utama.
Bandung Riswandha Imawan, Dampak Pembangunan
Nasional Terhadap Peningkatan
Inu Kencana Syafiie, Ilmu Pemerintahan, CU Kemajuan Daerah, laporan penelitian
Mandar Maju, Bandung, 1994, hal 229. Pusat Antar Universitas (PAU), Studi
Sosial, UGM, Yogyakarta, 1991, hal 12.

241
Peranan Pemerintah dalam Pemberdayaan Usahatani ........(David Sabarofek, Lyndon Pangemanan, Mex Sondakh)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Suparjan & Hempri Suyatno, Pengembangan
Hortikultura Kabupaten Biak Numfor. Masyarakat Pembangunan Sampai
Tahun 2012 s/d 2016. Pemberdayaan, Aditya Media,
Yogyakarta, 2003 hal 44.
Rukmana, R.,2004. Kacang Hijau: Budidaya
dan pasca panen. Kanius, Yogyakarta. The Liang Gie, Pertumbuhan Pemerintah
Daerah di Negara Republik
Saskia, 2012. Biaya dan Pendapatan Usahatani Indonesia, Rajawali Press- Jakarta
Tebu Menurut Status Kontrak (Studi 1986, hal 44
Kasus di PT IGN Cepiring, Kab
Kendal). Semarang Fakultas
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang
Ekonomika dan Bisnis Universitas
Pemerintah Daerah.
Diponegoro.

Soerjono Soekamto, 1987 Sosiologi Suatu Yustika, Ahmad Erani, 2010. Ekonomi
Penngantar, Rajawali Pres, Jakarta Kelembagaan: Definisi, Teori,
Strategi 2nd ed.: Penerbit
Soetomo. 2013. Pemberdayaan Masyarakat, Bayumedia. Malang
Mngkinkah Muncul Antitesisnya?
(Cetakan Kedua). Pustaka Belajar. Zubaedi. 2013. Pengembangan Masyarakat,
Yogyakarta. Wacana dan Praktik.: Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
Sunu, Pratignjadan Wartoyo. 2006. Buku Ajar
Dasar Hortikultur http://pertanian.uns Zulkarnain, 2010. Dasar-Dasar Hortikultura:
ac.id/~agronomi/dashor. html. Diakses Bumi Aksara, Jakarta
pada 12 September 2016.

242

You might also like