Professional Documents
Culture Documents
Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Rimpang Lengkuas Merah (Alpinia Purpuratak. Schum) Terhadap Bakteri Penyebab Diare
Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Rimpang Lengkuas Merah (Alpinia Purpuratak. Schum) Terhadap Bakteri Penyebab Diare
1, FEBRUARI 2017
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian aktivitas antibakteri minyak atsiri rimpang lengkuas merah
terhadap bakteri penyebab diare. Isolasi minyak atsiri menggunakan metode destilasi uap air
dengan rendemen 0,229%. Komponen kimia minyak atsiri dianalisis dengan menggunakan
Kromatografi Gas Spektrometer Masa. Dari hasil analisis KG-MS terdeteksi 21 senyawa dalam
minyak atsiri rimpang lengkuas merah dimana senyawa terbesarnya yaitu eucalyptol (46,73%),
- -pinen (9,04%), 4-allylphenyl acetat (7,86%), dan caryophyllene
(3,85%) Pengujian aktivitas antibakteri minyak atsiri rimpang lengkuas merah menggunakan
metode difusi agar terhadap bakteri Bacillus cereus ATCC 11778, Escherichia coli ATCC
25922, dan Shigella dysentri ATCC 13313 dengan 5 variasi konsentrasi yaitu 10%, 20%, 30%,
40% dan 50%. Hasil pengukuran zona bening dari minyak atsiri rimpang lengkuas merah
menunjukkan aktivitas terbesar pada konsentrasi 50% terhadap Bacillus cereus dengan rata-rata
diameter hambat 19,1 ± 0,77.
Kata Kunci : Minyak atsiri, rimpang lengkuas merah, Bacillus cereus ATCC 11778,
Escherichia coli ATCC 25922,Shigella dysentri ATCC 13313
ABSTRACT
Keywords : essential oil, red galangal rhizome, Bacillus cereus ATCC 11778, Escherichia coli
ATCC 25922, Shigella dysentri ATCC 13313
ISSN : 2087-5045 42
SCIENTIA VOL. 7 NO. 1, FEBRUARI 2017
Penyakit diare merupakan masalah vial, bunsen, penjepit kayu, cawan petri,
kesehatan yang banyak terjadi di negara piknometer, neraca analitik,gelas ukur,
berkembang termasuk di Indonesia pipet tetes, mikro pipet, pipet volumetrik,
(Kadarohman et al, 2011). Kasus diare di tabung reaksi, backer glass, pinset,
Indonesia biasanya disebabkan oleh bakteri erlemeyer, jarum ose, kapas, kassa steril,
Vibrio cholerae, Shigella spp,Escherichia alumunium foil, spatel, jangka sorong,
coli, Salmonella spp dan Campylobacter autoklaf (KAIPU), elektro thermal
jejuni (Zein et al, 2004). inkubator (DNP), kertas cakram, oven,
Lengkuas (Alpinia officinale) spektrofotometri UV,laminer air flow
merupakan tanaman yang biasanya (Indotech), dan seperangkat alat
digunakan untuk menambah aroma dan cita Kromatografi Gas Spektrometer Masa
rasa makanan. Lengkuas merah telah model QP2010S.
dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk
mengobati diare, jerawat, panu, demam, Bahan
radang telinga dan bronchitis (Kurniawati, Bahan yang digunakan dalam
2010). Kandungan kimia rimpang lengkuas penelitian ini antara lainrimpang lengkuas
merah terdiri dari minyak atsiri seperti merah(Alpinia purpurataK. Schim),
metil sinamat, sineol, kamfer, -pinen, Nutrien Agar (NA),tetrasiklin, alkohol
galangin dan eugenol. Selain itu 70%, etanol destilat, aquadest, natrium
mengandung senyawa kamfor, galangol, sulfat anhidrat, NaCl fisiologis 0,9%,
seskuiterpen, flavonoid (Hembing dan bakteri yaitu Bacillus cereusATCC 11778,
Wijayakusuma, 2001). Pada penelitian ini Escherichia coliATCC 25922, dan Shigella
sampel yang digunakan adalah lengkuas dysentriae ATCC 13313.
merah. Pada penelitian yang telah
dilakukan Yulinar et al (2013) diketahui Prosedur Kerja
bahwa minyak atsiri rimpang lengkuas
merah yang diperoleh dengan metode Pengambilan Sampel
destilasi uap memiliki aktivitas antimikroba Sampel yang digunakan dalam
terhadap Bacillus cereus dan Pseudomonas penelitian adalah rimpang lengkuas merah
aeruginosa. Penelitian lain juga diketahui (Alpinia purpurata K. Schim)yang
bahwa ekstrak n-heksan dan metanol diperoleh dari Mata Merah Kelurahan Sei
lengkuas merah dapat menghambat Selincah Kalidoni Palembang.
pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada
konsentrasi 4,25% dan 5,75% (Darwis et al, Isolasi Minyak AtsiriRimpang Lengkuas
2013). Sampel rimpang lengkuas merah
Pada penelitian sebelumnya telah disortasi basah, dicuci,dan tiriskan.
dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap Kemudian dirajang dan dikeringanginkan.
ekstrak dan minyak atsiri rimpang Hasil pengeringan dilisolasi dengan cara
lengkuas, tetapi belum ada yang secara destilasiuap. Destilasi dilakukan selama 4-5
spesifik meneliti tentang aktivitas jam atau sampai tidak ada lagi destilat yang
antibakteri minyak atsiri rimpang lengkuas menetes ke dalam wadah penampung.
merah terhadap bakteri penyebab diare. Setelah proses destilasi, destilat yang
sepertiBacillus cereus, Escherichia coli, diperoleh dimasukan kedalam corong pisah
dan Shigella dysentriae,. untuk memisahkan air dan minyak. Ambil
lapisan minyak dan ditambahkan natrium
sulfat anhidrat untuk menarik air yang
METODE PENELITIAN masih terseisa dalam minyak atsiri.
ISSN : 2087-5045 43
SCIENTIA VOL. 7 NO. 1, FEBRUARI 2017
ISSN : 2087-5045 44
SCIENTIA VOL. 7 NO. 1, FEBRUARI 2017
ISSN : 2087-5045 45
SCIENTIA VOL. 7 NO. 1, FEBRUARI 2017
ISSN : 2087-5045 46
SCIENTIA VOL. 7 NO. 1, FEBRUARI 2017
ISSN : 2087-5045 47
SCIENTIA VOL. 7 NO. 1, FEBRUARI 2017
ISSN : 2087-5045 48