Professional Documents
Culture Documents
php/jap
Jurnal Akuntansi dan Pajak, 21 (2), 2021, 333-339
Abstract
Tax collection in Indonesia is still experiencing many obstacles, as a result, the effectiveness of tax collection has
continued to decline from 2012 to 2015 with an average of 3.74%. This study has the aim of knowing the factors
that influence Tax Avoidance. The research method used is descriptive method with a quantitative approach. The
t-test results show that the profitability variable has a significant level of 0.414 greater than 0.05 with a t-statistic
of -0.882 and a t-table of 1.992, which means the t-count is smaller than the t-table. Furthermore, the results
show that the independent commissioner variable has a t-count value that is smaller than the t-table value (-3.211
<1.992) and a significance level that is less than 0.05 (0.002 <0.05). Then, the audit quality variable has a t-
count value that is smaller than the t-table value (-0.977 <1.992) and a significance level greater than 0.05
(0.332> 0.05). Based on the results of the t test above, it can be concluded that the profitability variable has no
significant effect on Tax Avoidance. Furthermore, the independent commissioner variable (Inboard) has
significant effect on Tax Avoidance. Partially, the audit quality variable has no significant effect on Tax
Avoidance.
Keywords: Profitability, Independent Commissioner, Audit Quality, Tax Avoidance, Corporate Governance
Saran sitasi: Sulitiana, I., Fachri, S., & Mubarok, M. S. (2021). Pengaruh Profitabilitas dan Corporate
Governance Terhadap Tax Avoidance Pada Perusahaan BUMN Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode
2014-2018. Jurnal Akuntansi dan Pajak, 21 (2), 333-339. doi:http://dx.doi.org/10.29040/jap.v21i2.1561
DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jap.v21i2.1561
Berdasarkan hasil pengujian statistik yang dapat Tabel. 5.Analisis Regresi Linier Berganda
ditunjukkan pada tabel 3 di atas, menunjukkan bahwa Coefficientsa
ke tiga variabel independen yang digunakan dalam Model UnstandardizedStandardized t Sig.
penelitian ini memiliki tolerance value > 0,10 dan VIF Coefficients Coefficients
< 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada B Std. Beta
multikolonieritas antar variabel independen dalam Error
model regresi. (Constant) 0,381 0,039 9,668 0,000
ROA -0,187 0,228 -0,107 -0,822 0,414
1 INDBOARD -0,216 0,067 -0,405 -3,211 0,002
d. Uji Autokorelasi
Hasil uji autokorelasi yang terdapat dalam KAP -0,017 0,018 -0,116 -0,977 0,332
penelitian ini disajikan pada tabel berikut: a. Dependent Variable: TA
Tabel 4.Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Berdasarkan hasil pengujian regresi berganda
Model R R Adjusted Std. Error of Durbin- pada tabel 5 di atas maka dapat dibentuk sebuah
Square R Square the Estimate Watson persamaan sebagai berikut:
1 a
0,386 0,149 0,110 0,067583 1.684 Y = 0,381 α - 0,187 X1- 0,216 X2 - 0,017 X3 +
a. Predictors: (Constant), KAP, INDBOARD, ROA 0.039 e
b. Dependent Variable: TA Angka-angka dalam persamaan regresilinier
berganda tersebut dapat di interpretasikan sebagai
Berdasarkan tabel 4 diperoleh nilai Durbin- berikut:
Watsonsebesar 1,684 bahwa nilai Dw berada diantara 1) Nilai konstanta (α) sebesar 0,381 artinya jika
nilai -2 sampai 2 yang menunjukkan artinya bebas variabel Profitabilitas dan Kualitas Audit,
autokorelasi. diasumsikan bernilai nol, maka Tax Avoidance
bernilai positif sebesar 0,381.
Analisis Regresi Linier Berganda 2) Nilai koefisien regresi variabel Profotabilitas
Hasil analisis regresi berganda disajikan pada (β1) bernilai negativ sebesar -0,187 artinya setiap
tabel berikut: peningkatan satu satuan profitabilitas, akan
menurunkan Tax Avoidance sebesar -0,187
dengan asumsi variabel lain bernilai tetap.
Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055
Jurnal Akuntansi dan Pajak, 21 (02), 2021, 337
3) Nilai koefisien regresi variabel Profotabilitas penelitian yang menyatakan ROA berpengaruh pada
(β1) bernilai negative sebesar -0,187 artinya penghindaran pajak pada perusahaan yang terdaftar
setiap peningkatan satu satuan profitabilitas, akan di BEI dan masuk peringkat CGPI periode 2010-
menurunkan Tax Avoidance sebesar -0,187 2012 (Darmawan & Sukartha, 2014).
dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. Variabel komisaris independen (INDBOARD)
Uji Koefisien Determinasi (R2) memiliki arah koefisien negatif -0,216 dengan tingkat
Hasil uji koefisen determinasi penelitian ini signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05 dengan
sebagai berikut: t-statistik sebesar -3,211 dan t-tabel sebesar 1,992,
Tabel 6.Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) yang berarti t-hitung < t- tabel. Hal tersebut
Model Summaryb menunjukkan bahwa variabel komisaris independen
Model R R Square Adjusted R Std. Error of berpengaruh signifikan terhadap Tax Avoidance
Square the Estimate namun dengan nilai koefisien negatif. Hasil penelitian
a
1 0,386 0,149 0,110 0,0675
ini sejalan dengan penelitian yang menyatakan
a. Predictors: (Constant), KAP, INDBOARD, ROA
b. Dependent Variable: TA pengujian hipotesis bahwa variabel komisaris
Dapat dilihat dari tabel 6 di atas menunjukkan independen berpengaruh terhadap penghindaran pajak
bahwa koefisien determinasi yang menunjukkan nilai (Tax Avoidance) Studi Empiris Pada Sektor Industri
adjusted R2 sebesar 0,110. Hal ini menunjukkan Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
bahwa variabel terikat Tax Avoidance dapat dijelaskan Indonesia Periode 2010-2014 (Eksandy, 2017). Dan
oleh variabel bebas yaitu profitabilitas, komisaris penelitian lain yang menyatakan Dewan komisaris
independen dan kualitas audit sebesar 11%. independen berpengaruh positif terhadap Tax
Sedangkan 89% variabel Tax Avoidance dapat Avoidance pada perusahaan perbankan yang terdaftar
dijelaskan oleh variabel lain di luar model yang di BEI periode 2012 – 2016 (Dewi, 2019).
diteliti. Variabel Kualitas Audit (KAP) memiliki arah
Uji Hipotesis koefisien negative -0,017 dengan tingkat signifikansi
a. Uji t sebesar 0,332 lebih besar dari 0,05 dengan t-statistik
Hasil uji statistik t disajikan dalam tabel di bawah sebesar -0,977 dan t-tabel sebesar 1,992, yang berarti
ini: thitung < t-tabel. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Tabel 7. Hasil Uji Statistik t penelitian yang menunjukkan bahwa variabel kualitas
Coefficientsa audit tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance.
Unstandardized Standardized memiliki hasil penelitian bahwa kualitas audit tidak
Coefficients Coefficients berpengaruh terhadap Tax Avoidance(Damayanti &
Model T Sig.
Std. Susanto, 2016).
B Beta
Error
b. Uji F
(Constant) 0,381 0,039 9,668 0,000
Hasil uji kebaikan model (uji statistik F)
1 ROA -0,187 0,228 -0,107 -0,822 0,414
INDBOARD -0,216 0,067 -0,405 -3,211 0,002 disajikan dalam tabel ANOVA di bawah ini:
KAP -0,017 0,018 -0,116 -0,977 0,332 Tabel 8. Hasil Uji Signifikansi (Uji Statistik F)
a. Dependent Variable: TA ANOVAa
Sumber: data sekunder yang diolah(2020) Model Sum of df Mean F Sig.
Berdasarkan tabel 7. di atas dapat diartikan Squares Square
bahwa variabel Profitabilitas (ROA) mempunyai arah Regression 0,052 3 0,017 3,791 0,014b
1 Residual 0,297 65 0,005
koefisien negatif -0,187 dengan tingkat signifikansi
Total 0,349 68
sebesar 0,414 lebih besar dari 0,05 dengan t-statistik a. Dependent Variable: TA
sebesar -0,882 dan t-tabel sebesar 1,992, yang berarti b. Predictors: (Constant), KAP, INDBOARD, ROA
t-hitung < t-tabel. Hal tersebut menunjukkan bahwa Berdasarkan tabel 3.8. di atas, diketahui nilai F
variabel profitabilitas tidak berpengaruh signifikan hitung sebesar 3,791 dan nilai signifikansi sebesar
terhadap Tax Avoidance. Hasil penelitian ini sejalan 0,014. Jika nilai signifikansi (0,014) < alpha (0,05),
dengan penelitian yang menyatakan ROA tidak maka dapat disimpulkan kombinasi variabel bebas
berpengaruh terhadap tax avoidance pada yang terdiri dari profitabilitas, komisaris independen
perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2011-2015 dan kualitas audit secara bersama-sama
(Ismi & Linda, 2016). Dan bertentangan dengan mempengaruhi Tax Avoidance.