You are on page 1of 15

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, KARAKTER EKSEKUTIF,

UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP


PENGHINDARAN PAJAK (TAX AVOIDANCE)
(Studi Pada Perusahaan Pertanian dan Pertambangan yang Terdaftar di BEI
Tahun 2011-2014)

Oleh :
Khoirunnisa Alviyani
Pembimbing : Raja Adri Satriawan Surya dan Rofika

Faculty Of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


Email : khoirunnisaalviyani@gmail.com

The Effect Of Corporate Governance, Excecutive Character, Firm Size, And


Leverage On The Extent Of Tax Avoidance
(Study On Agriculture And Minning Companies Listed In Indonesia Stock
Exchange In 2011-2014)

ABSTRACT

This study aims to examine the effect of corporate governance, excecutive


characters, firm size, and leverage on the extent of tax avoidance with proxy book
tax gap. The population in this study is the Registered Agriculture and Minning
companies in Indonesia Stock Exchange in 2011 until 2014. The sample was
determined by the purposive sampling method and obtain 12 companies. Type of
data used was secondary data obtained from www.idx.co.id or corporate
websites. The method of analysis used is multiple regression analysis. The results
of study show that institusional ownership has significant effect on tax avoidance,
where the significant value are 0,045<0,05. Quality auditte has significant effect
on tax avoidance, where the significant value are 0,371>0,05. Independent
commisaries has a significant effect on tax avoidance, where the significant value
are 0,000<0,05. Audit commite has no significant effect on tax avoidance, where
the significant value are 0,459>0,05. Exchecutive charachters has signifikan
effect on tax avoidance, where the significant value are 0,010<0,05. Firm size has
significant effect on tax avoidance, where the significant value are 0,000<0,05.
Leverage has no significant effect on tax avoidance, where the significant value
are 0,490>0,05.

Keywords: corporate governance, exchecutive charachters, firm size, leverage,


and tax avoidance.

PENDAHULUAN Negara untuk sebesar-besarnya


kemakmuran rakyat. Pajak sangat
Pajak merupakan pungutan penting bagi pemerintah karena
Negara terhadap orang pribadi memberikan kontribusi yang besar
maupun badan yang sifatnya wajib, dalam penerimaan Negara. Dari sudut
tidak mendapat timbal balik secara pandang persahaan, pajak merupakan
langsung dan dipergunakan oleh salah satu komponen biaya yang

JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2540


mengurangi laba perusahaan. Beban bahan baku (DJP, 2013 dalam
pajak yang tinggi mendorong banyak Prakosa, 2014).
perusahaan berusaha melakukan Penelitian ini merupakan
manajemen pajak agar pajak yang pengembangan dari penelitian Jaya
dibayarkan lebih sedikit. dkk, (2013), Prakosa (2014), dan
Manajemen pajak dapat Swingly dan Sukartha (2015) dengan
dilakukan salah satunya dengan variabel independen yang digunakan
melakukan penghindaran pajak (tax dalam penelitian ini yaitu
avoidance) dimana perusahaan kepemilikan institusional, kualitas
berusaha mengurangi beban pajaknya audit, komisaris independen, komite
dengan cara yang legal dan tidak audit, karakter eksekutif, ukuran
bertentangan dengan undang-undang perusahaan, dan leverage. Penelitian
perpajakan yang berlaku. Tax ini dilakukan untuk mengetahui
avoidance merupakan suatu strategi faktor-faktor apa saja yang
pajak yang agresif yang dilakukan mempengaruhi penghindaran pajak.
oleh perusahaan dalam Faktor-faktor tersebut terdiri dari:
meminimalkan beban pajak, sehingga corporate governance (yang
kegiatan ini memunculkan resiko bagi diproksikan dengan kepemilikan
perusahaan antara lain denda dan institusional, kualitas audit, komisaris
buruknya reputasi perusahaan dimata independen dan komite audit),
publik (Annisa dan Kurniasih, 2012. karakter eksekutif, ukuran
Oleh karenanya, persoalan perusahaan, dan leverage.
penghindaran pajak merupakan Rumusan masalah yang akan
persoalan yang rumit dan unik. Disatu dibahas dalam penelitian ini antara
sisi penghindaran pajak lain: 1) Apakah kepemilikan saham
diperbolehkan, tapi di sisi yang lain institusional berpengaruh terhadap
penghindaran pajak tidak diinginkan. penghindaran pajak? 2) Apakah
Kegiatan tax avoidance akhir- kualitas audit berpengaruh terhadap
akhir ini diperkirakan akan menjadi penghindaran pajak ? 3) Apakah
hal penting yang harus diperhatikan Komisaris Independen berpengaruh
oleh fiskus. Di Indonesia sendiri pada terhadap penghindaran pajak? 4)
tahun 2005 terdapat 750 perusahaan Apakah Komite Audit berpengaruh
Penanaman Modal Asing yang terhadap penghindaran pajak? 5)
ditengarai melakukan penghindaran Apakah karakter eksekutif
pajak dengan melaporkan rugi dalam berpengaruh terhadap penghindaran
waktu 5 tahun berturut-turut dan tidak pajak ? 6) Apakah ukuran perusahaan
membayar pajak (Bappenas, 2005 berpengaruh terhadap penghindaran
dalam Prakosa, 2014). Berdasarkan pajak ? 7) Apakah leverage
data pajak yang disampaikan oleh berpengaruh terhadap penghindaran
Dirjen Pajak pada tahun 2013 ada pajak ?
sekitar 4.000 perusahaan PMA yang Tujuan penelitian ini yaitu: 1)
melaporkan nihil nilai pajaknya, Untuk menguji pengaruh kepemilikan
perusahaan tersebut diketahui ada saham institusional terhadap
yang mengalami kerugian selama 7 penghindaran pajak. 2) Untuk
tahun berturut-turut. Perusahaan menguji pengaruh kualitas audit
tersebut umumnya bergerak pada terhadap penghindaran pajak. 3)
sector manufaktur dan pengolahan Untuk menguji pengaruh komisaris
independen terhadap penghindaran

JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2541


pajak. 4) Untuk menguji komite audit agresif oleh perusahaan, dan semakin
pengaruh terhadap penghindaran besarnya konsentrasi shortterm
pajak. 5) Untuk menguji pengaruh shareholder institusional akan
karakter eksekutif terhadap meningkatkan kebijakan pajak
penghindaran pajak. 6) Untuk agresif, tetapi semakin besar
menguji pengaruh ukuran perusahaan konsentrasi kepemilikan longterm
terhadap penghindaran pajak. 7) shareholder maka akan semakin
Untuk menguji pengaruh leverage mengurangi tindakan kebijakan pajak
terhadap penghindaran pajak. yang agresif.
Hasil penelitian terdahulu
LANDASAN TEORI DAN mengenai pengaruh kepemilikan
PENGEMBANGAN HIPOTESIS institusional terhadap penghindaran
pajak yang dilakukan oleh Ngadiman
Pengaruh Kepemilikan (2014) menunjukkan bahwa
Institusional Terhadap kepemilikan institusional berpengaruh
Penghindaran Pajak positif dan signifikan terhadap tax
Menurut Faisal (2004: 199) avoidance. Berdasarkan teori dan
dalam Ngadiman (2014), kepemilikan penelitian terdahulu, diduga terdapat
institusional merupakan pihak yang hubungan antara kepemilikan saham
memonitor perusahaan dengan institusional dengan penghindaran
kepemilikan institusi yang besar pajak sehingga dapat diajukan
(lebih dari 5%) mengidentifikasikan hipotesis sebagai berikut:
kemampuannya untuk memonitor H1: Kepemilikan saham institusional
manajemen lebih besar. Adanya berpengaruh terhadap penghindaran
kepemilikan institusional di suatu pajak.
perusahaan akan mendorong
peningkatan pengawasan yang lebih Pengaruh Kualitas Audit Terhadap
optimal terhadap kinerja manajemen. Penghindaran Pajak
Pengawasan yang dilakukan oleh Salah satu elemen penting
investor institusional sangat dalam corporate governance adalah
bergantung pada besarnya investasi transparansi. Transparansi
yang dilakukan. Pihak institusional mensyaratkan adanya pengungkapan
yang menguasai saham lebih besar yang akurat tentang laporan keuangan
daripada pemegang saham lainnya yang telah diaudit oleh KAP. Salah
dapat melakukan pengawasan satu bentuk monitoring yang dapat
terhadap kebijakan manajemen yang menurunkan biaya agensi adalah audit
lebih besar juga sehingga manajemen (Jensen dan Meckling, 1976 dalam
akan menghindari perilaku yang Kurniasih dan Sari, 2013).
merugikan para pemegang saham. Transparansi terhadap pemegang
Semakin besar kepemilikan saham dapat dicapai dengan
institusional maka semakin kuat melaporkan hal-hal terkait perpajakan
kendali yang dilakukan pihak pada pasar modal dan pertemuan para
eksternal terhadap perusahaan. pemegang saham. Peningkatan
Khurana dan Moser (2009) transparansi terhadap pemegang
dalam Annisa (2012) menyatakan saham dalam hal pajak semakin
bahwa besar kecilnya konsentrasi dituntut oleh otoritas publik.
kepemilikan institusional maka akan Alasannya adalah adanya asumsi
mempengaruhi kebijakan pajak bahwa implikasi dari perilaku pajak

JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2542


yang agresif, pemegang saham tidak dewan komisaris lainnya dan
ingin perusahaan mereka mengambil pemegang saham pengendali, serta
posisi agresif dalam hal pajak dan bebas dari hubungan bisnis atau
akan mencegah tindakan tersebut jika hubungan lainnya yang dapat
mereka tahu sebelumnya. mempengaruhi kemampuannya untuk
Annisa dan Kurniasih (2012) bertindak independen atau bertindak
menyatakan bahwa laporan keuangan semata-mata demi kepentingan
yang diaudit oleh auditor KAP the big perusahaan (Sari, 2014). jumlah
four dianggap lebih berkualitas minimal komisaris independen adalah
karena auditor big four dianggap 30% dari seluruh anggota dewan
lebih mampu membatasi praktik komisaris. Dewan yang terdiri dari
manajemen laba dibanding dengan dewan komisaris independen yang
auditor non big four. Auditor big four lebih besar memiliki kontrol yang
juga dianggap dapat mempertahankan kuat atas keputusan manajerial.
sikap independensi dalam kenyataan Dalam hubungan keagenan,
(in fact) sepanjang pelaksanaan audit pemilik saham sebagai principal
dan independensi dalam profesional menginginkan agar manajer sebagai
serta dapat menjaga kepercayaan agent bertindak sesuai dengan
masyarakat sebagai pemakai laporan kepentingan principal. Principal
keuangan, oleh karena itu perusahaan menginginkan agent untuk
yang diaudit oleh KAP the big four meningkatkan kinerja dan melakukan
(PowerWaterhouseCooper- PWC, efisiensi biaya, termasuk biaya pajak
Deloitte Touche Tohmatsu, KPMG, yang timbul dari jumlah pertambahan
Ernst & Young- E&Y) memiliki kekayaan yang dimiliki principal.
tingkat kecurangan yang lebih rendah Dengan demikian, keberadaan
dibandingkan dengan perusahaan komisaris independen ini dapat
yang diaudit oleh KAP non the big menghambat kepentingan pemilik
four. saham karena komisaris independen
Hasil penelitian terdahulu yang memiliki fungsi pengawasan
mengenai pengaruh kualitas audit dan diasumsikan tidak terpengaruh
terhadap penghindaran pajak yang dengan kepentingan pemilik saham
dilakukan oleh Annisa (2012) akan sebisa mungkin meminimalkan
menunjukkan bahwa kualitas audit tindakan efisiensi biaya pajak atau
memiliki pengaruh yang signifikan penghindaran pajak (Prayogo, 2013
terhadap tax avoidance. Berdasarkan dalam Prakosa, 2014).
teori dan penelitian terdahulu, diduga Hasil penelitian terdahulu
terdapat hubungan antara kualitas mengenai pengaruh komisaris
audit dengan penghindaran pajak independen terhadap penghindaran
sehingga dapat diajukan hipotesis pajak yang dilakukan Prakosa (2014)
sebagai berikut: menunjukkan bahwa komisaris
H2: Kualitas audit berpengaruh independen berpengaruh negatif
terhadap penghindaran pajak. terhadap penghindaran pajak.
Berdasarkan teori dan penelitian
Pengaruh Komisaris Independen terdahulu, diduga terdapat hubungan
Terhadap Penghindaran Pajak antara komisaris independen dengan
Komisaris independen adalah penghindaran pajak sehingga dapat
anggota dewan komisaris yang tidak diajukan hipotesis sebagai berikut:
terafiliasi dengan direksi, anggota

JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2543


H3: Komisaris independen Komite audit merupakan bagian dari
berpengaruh terhadap penghindaran manajer yang berpengaruh signifikan
pajak. dalam penentuan kebijakan
perusahaan.
Pengaruh Komite Audit Terhadap Hasil penelitian terdahulu yang
Penghindaran Pajak dilakukan oleh Fadhilah (2014)
Menurut Rachmitasari (2015) menunjukkan bahwa komite audit
Komite audit didefinisikan Suatu berpengaruh signifikan terhadap
komite yang bekerja secara penghindaran pajak. Berdasarkan
profesional dan independen yang teori dan penelitian terdahulu, diduga
dibantu oleh dewan komisaris dan, terdapat hubungan antara komite
dengan demikian, tugasnya adalah audit dengan penghindaran pajak
membantu dan memperkuat fungsi sehingga dapat diajukan hipotesis
dewan komisaris (atau dewan sebagai berikut:
pengawas) dalam menjalankan fungsi H4: Komite audit berpengaruh
pengawasan (oversight) atas proses terhadap penghindaran pajak.
pelaporan keuangan, manajemen
resiko, pelaksanaan audit dan Pengaruh Karakter Eksekutif
implementasi dari corporate Terhadap Penghindaran Pajak
governance di perusahaan- Menurut Low (2006), Pimpinan
perusahaan. perusahaan memiliki dua karakter
Mayangsari (2003) dalam yakni risk taker dan risk averse.
Prakosa (2014) menjelaskan bahwa Pemimpin perusahaan yang memiliki
komite audit berfungsi untuk karakter risk taker akan cenderung
memberikan pandangan mengenai lebih berani dalam mengambil
masalah-masalah yang berhubungan keputusan walaupun keputusan
dengan kebijakan keuangan, tersebut berisiko tinggi. Menurut
akuntansi dan pengendalian intern. Maccrimon dan Wehrung (1990)
Tujuan pembentukan komite audit dalm Budiman (2012) biasanya
adalah memastikan laporan keuangan eksekutif yang memiliki karakter risk
yang dikeluarkan tidak menyesatkan taker memiliki dorongan kuat untuk
dan sesuai dengan praktik akuntansi memiliki penghasilan, posisi,
yang berlaku umum, memastikan kesejahteraan, dan kewenangan yang
bahwa control internalnya memadai, lebih tinggi. Selain itu, pemilik
tindak lanjut terhadap dugaan adanya karakter ini juga tidak ragu dalam
penyimpangan yang material melakukan pembiayaan yang berasal
dibidang keuangan dan implikasi dari hutang untuk pertumbuhan
hukumnya. perusahaan yang lebih cepat
Penghindaran pajak merupakan (Lawellen, 2003 dalam Rusli, 2014).
aktivitas yang secara umum Dengan demikian mereka harus
meningkatkan laba setelah pajak mampu mendatangkan cash flow yang
perusahaan, sehingga dipandang tinggi untuk memenuhi tujuan
sesuai dengan kepentingan pemegang pemilik perusahaan.
saham. Berdasarkan teori agensi, Sedangkan risk taker, Low
manajer dan eksekutif lainnya dalam (2006) memaparkan bahwa eksekutif
perusahaan sebagai agen diharapkan yang memiliki karakter risk averse
oleh pemegang saham agar akan cenderung tidak menyukai
mengurangi beban pajak perusahaan. resiko sehingga kurang berani dalam

JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2544


mengambil keputusan bisnis. Machfoedz (1994) dalam Sari
Eksekutif risk averse jika (2014) menyatakan bahwa ukuran
mendapatkan peluang maka dia akan perusahaan adalah suatu skala yang
memilih resiko yang lebih rendah. dapat mengklasifikasikan perusahaan
Biasanya eksekutif risk averse menjadi perusahaan besar dan kecil
memiliki usia yang lebih tua, sudah menurut berbagai cara seperti total
lama memegang jabatan, dan aktiva atau total aset perusahaan, nilai
memiliki ketergantungan dengan pasar saham, rata-rata tingkat
perusahaan. Dibandingkan dengan penjualan, dan jumlah penjualan.
risk taker, eksekutif risk averse lebih Ukuran perusahaan umumnya dibagi
menitik beratkan pada keputusan- dalam 3 kategori, yaitu large firm,
keputusan yang tidak mengakibatkan medium firm,dan small firm.
resiko yang lebih besar. Tahap kedewasaan perusahaan
Jenis karakter yang duduk ditentukan berdasarkan total aktiva,
dalam manajemen perusahaan apakah semakin besar total aktiva
mereka merupakan risk taker atau menunjukkan bahwa perusahaan
risk averse dapat tercermin pada besar memiliki prospek baik dalam jangka
kecilnya resiko perusahaan yang ada. waktu yang relatif panjang.
Risiko perusahaan merupakan cermin Perusahaan yang memiliki total aktiva
dari policy yang diambil oleh besar mengindikasikan bahwa ia telah
pemimpin perusahan. Jadi policy mencapai tahap kedewasaan yang
yang diambil ini mengindikasikan arus kasnya sudah positif dan
apakah mereka memiliki karakter risk dianggap memiliki prospek yang baik
taker atau risk averse (Coles et al., dalam jangka waktu yang relatif lama.
2004 dalam Rusli, 2014). Dapat Selain itu perusahaan dengan total
diartikan bahwa semakin tinggi risiko aktiva besar juga mencerminkan
perusahaan yang ada, maka pemimpin bahwa perusahaan tersebut relatif
perusahaan semakin memiliki lebih stabil serta lebih mampu
karakter risk taker yang akan menghasilkan laba dibandingkan
membuat keputusan untuk melakukan dengan perusahaan yang total
tindakan penghindaran pajak. aktivanya kecil. Selain itu, manajer
Hasil penelitian terdahulu perusahaan besar cenderung
Budiman (2012) menunjukkan bahwa melakukan pemilihan metode
eksekutif yang memiliki karakter risk akuntansi yang menangguhkan laba
taker memiliki pengaruh yang positif yang dilaporkan dari periode sekarang
terhadap penghindaran pajak (tax ke periode mendatang guna
avoidance). Berdasarkan teori dan memperkecil laba yang dilaporkan
penelitian terdahulu, diduga terdapat (Rachmawati dan Triatmoko, 2007
hubungan antara karakter eksekutif dalam Sari, 2014).
dengan penghindaran pajak sehingga Hasil penelitian terdahulu
dapat diajukan hipotesis sebagai mengenai pengaruh ukuran
berikut: perusahaan terhadap penghindaran
H5: Karakter eksekutif berpengaruh pajak yang dilakukan oleh Sari (2014)
terhadap penghindaran pajak. menunjukaan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh positif secara
Pengaruh Ukuran Perusahaan signifikan terhadap penghindaran
Terhadap Penghindaran Pajak pajak. Berdasarkan teori dan
penelitian terdahulu, diduga terdapat

JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2545


hubungan antara ukuran perusahaan dapat diajukan hipotesis sebagai
dengan penghindaran pajak sehingga berikut :
dapat diajukan hipotesis sebagai H7 : leverage berpengaruh terhadap
berikut: penghindaran pajak.
H6: Ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap penghindaran pajak. METODE PENELITIAN

Pengaruh Leverage Terhadap Populasi dalam penelitian ini


Penghindaran Pajak adalah seluruh perusahaan pertanian
Leverage adalah tingkat dan pertambangan yang terdaftar di
hutangyang digunakan perusahaan BEI pada periode 2011-2014
dalam melakukan pembiayaan. sebanyak 62 perusahaan. Metode
Leverage menggambarkan tingkat penentuan sampel adalah Non
resiko dari perusahan yang diukur Probability berupa purposive
dengan membandingkan total sampling yaitu penentuan sampel
kewajiban perusahaan dengan total dengan kriteria (Sugiyono,2009: 122).
aktiva yang dimiliki peusahaan Jenis data yang digunakan dalam
(Surbakti, 2012). penelitian ini adalah data sekunder.
Perusahaan yang menggunakan Sumber data yang digunakan dalam
hutang akan menimbulkan adanya penelitian ini adalah data yang
bunga yang harus dibayar. Pada terdapat dalam laporan tahunan dan
peraturan perpajakan, yaitu pasal 6 laporan keuangan audited yang
ayat 1 UU nomor 36 tahun 2008 terdaftar di BEI periode 2011-2014
tentang PPh, bunga pinjaman dan dapat diakses dari www.idx.co.id
merupakan biaya yang dapat atau dari website masing-masing
dikurangkan (deductible expense) perusahaan.
terhadap penghasilan kena pajak. Metode analisis data digunakan
Beban bunga yang bersifat deductible analisis regresi linier berganda
akan menyebabkan laba kena pajak dengan rumus sebagai berikut :
perusahaan menjadi berkurang. Laba < . 1X1+ 2X2+ 3X3 + 4X4+
kena pajak yang berkurang pada 5X5 + 6X6 + 7X7+ e
akhirnya akan mengurangi jumlah Keterangan :
pajak yang harus dibayar perusahaan. Y = Tax avoidance (BTG)
Sebaliknya, apabila komposisi . = Konstanta
pembiayaan perusahaan X1 = kepemilikan saham institusional
menggunakan equity financing, maka X2 = kualitas audit
harus membayarkan dividen yang X3 = Komisaris independen
tidak dapat pengurang penghasilan X4 = Komite audit
kena pajak (Surbakti, 2012). X5 = karakter eksekutif
Hasil penelitian terdahulu X6 = ukuran perusahaan
mengenai pengaruh leverage terhadap X7 = leverage
penghindaran pajak yang dilakukan e = error
oleh Surbakti (2012) menunjukkan
bahwa leverage memiliki pengaruh Operasional Variabel dan
terhadap tax avoidance. Berdasarkan Pengukuran Variabel
teori dan penelitian terdahulu , diduga
terdapat hubungan antara leverage Penelitian ini menggunakan dua
dengan penghindaran pajak sehingga jenis variabel yang terdiri dari
variabel dependen yaitu Penghindaran
JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2546
pajak (Y). variabel independen yaitu dilambangkan dengan AUDIT. Untuk
kepemilikan institusional (X1), penelitian ini perusahaan yang diaudit
kualitas audit (X2), komisaris oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
independen (X3), komite audit (X4), The Big Four yaitu Price Waterhouse
karakter eksekutif (X5), ukuran Cooper-PWC, Deloitte Touche
perusahaan (X6) dan leverage (X7). Tohmatsu, KPMG, Ernst & Young-
E&Y akan diberi nilai 1, dan apabila
Penghindaran pajak (Y) tidak diaudit oleh keempat Kantor
Penghindaran pajak yaitu usaha Akuntan Publik (KAP) di bawah
untuk mengurangi atau bahkan lisensi KAP The Big Four akan diberi
meniadakan hutang pajak yang harus nilai 0 (Fadhilah, 2014).
dibayar perusahaan dengan tidak
melanggar undang-undang yang ada. Komisaris Independen (X3)
Pengukuran tax avoidance dalam Adalah komisaris yang berasal
penelitian ini menggunakan proksi dari luar perusahaan dan tidak
Book Tax Gap (BTG). Book Tax Gap mempunyai hubungan terhadap
(BTG) merupakan selisih antara laba internal perusahaan baik secara
sebelum pajak (laba akuntansi) langsung maupun tidak langsung
dengan penghasilan kena pajak (laba (Prakosa, 2014). Komisaris
fiskal) (Bovi, 2005 dalam Fadhilah, independen diukur menggunakan
2014). Proksi book tax gap dapat persentase jumlah komisaris
dihitung dengan cara sebagai berikut: independen terhadap jumlah total
BTG = EBT ± Laba kena pajak komisaris dalam susunan dewan
komisaris perusahaan sampel tahun
Kepemilikan Institusional (X1) amatan (Andriyani, 2008 dalam
Yaitu kepemilikan saham Prakosa, 2014). Komisaris
perusahaan yang mayoritas dimiliki independen dilambangkan dengan
oleh institusi atau lembaga INDP.
(perusahaan asuransi, bank,
perusahaan investasi, asset Komite Audit (X4)
management, dan kepemilikan Adalah komite yang
institusi lain). Kepemilikan saham bertanggung jawab mengawasi audit
institusional dilambangkan dengan eksternal perusahaan dan merupakan
INST. Menurut Annisa, Ratnawati, kontak utama antara auditor dengan
dan Sofyan (2012) dalam Jaya, dkk perusahaan. Proksi komite audit
(2013) komposisi kepemilikan saham diukur dengna jumlah total anggota
institusional dihitung dengan rumus: komite dalam suatu perusahaan
KepemilikanInstitusional
(Hanum dan Zulaikha, 2013 dalam
JumlahKepemilikanSahamInstitusional
TotalSaham Beredar
x100% Prakosa, 2014). Komite audit
dilambangkan dengan KOMITE.
Kualitas Audit (X2)
Adalah segala kemungkinan Karakter Eksekutif (X5)
yang dapat terjadi saat auditor Untuk mengetahui karakter
mengaudit laporan keuangan klien eksekutif maka digunakan risiko
dan menemukan pelanggaran atau perusahaan (corporate risk) yang
kesalahan yang terjadi, dan dimiliki perusahaan (Paligrova, 2010)
melaporkannya dalam laporan dalam Budi dan Setiyono
keuangan auditan. Kualitas audit (2012).Corporate risk mencerminkan

JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2547


penyimpangan atau deviasi standar dikembangkan dapat dibuktikan
dari earning baik penyimpangan itu secara empiris pada perusahaan
bersifat kurang dari yang pertanian dan pertambangan yang
direncanakan atau mungkin lebih dari terdaftar di BEI selama tahun 2011-
yang direncanakan, semakin besar 2014. Setelah seleksi dilakukan
deviasi earning perusahaan berdasarkan kriteria maka didapat
mengindikasikan semakin besar pula sampel sebanyak 12 perusahaan yang
risiko perusahaan yang ada.Oleh dapat dijadikan sampel penelitian
Paligrova (2010) dalam Budi dan dengan tahun pengamatan selama 4
Setiyono (2012) untuk mengukur tahun sehingga didapatkan jumlah
resiko perusahaan ini dihitung melalui sampel sebanyak 48 perusahaan.
deviasi standar dari EBITDA
(Earning Before Income Tax, Statistik Deskriptif
Depreciation, and Amortization) Tabel 1.
dibagi dengan total asset perusahaan. Statistik Deskriptif
Rumus deviasi standar tersebut adalah
N Minim Maxim Mean Std.
sebagai berikut : um um Deviation
2 Ln_BTG 48 19,997 27,987 24,67256 2,012711
§ 1 T ·
¦ ¦
T INST 48 ,317 ,970 ,66988 ,137098
¨E E¸ AUDIT 48 0 1 ,58 ,498
T 1
© T T 1
¹ INDP 48 ,333 ,500 ,42213 ,064738
RISK KOMITE 48 3 4 3,08 ,279
T 1 RISK 48 ,001 ,076 ,02050 ,016441
SIZE 48 11,072 13,491 12,47281 ,633901
Ukuran Perusahaan (X6) LEVERAGE 48 -1,887 1,327 -,50215 ,921855
Valid N
Ukuran perusahaan ditunjukkan (listwise)
48
melalui log total aktiva, karena dinilai Sumber: Hasil Olahan SPSS 20, 2015
bahwa ukuran ini memiliki tingkat
kestabilan yang lebih dibandingkan Berdasarkan tabel 1 diatas dapat
proksi-proksi yang lainnya dan dijelaskan bahwa variabel tax
cenderung berkesinambungan antar avoidance yang diproksikan dengan
periode. Ukuran perusahaan book tax gap mempunyai nilai
dilambangkan dengan SIZE. minimum 19,997, nilai maksimum
27,987, dengan mean 24,67256 dan
Leverage (X7) standar deviasi 2,012711. Variabel
Leverage adalah rasio yang kepemilikan institusional (INST)
mengukur kemampuan utang baik memiliki nilai minimum 0,317, nilai
jangka panjang maupun jangka maksimum 0,970 dengan mean
pendek membiayai aktiva perusahaan. 0,66988 dan standar deviasi
Menurut Kurniasih dan Sari (2013) 0,137098. Variabel kualitas audit
leverage diukur dengan total debt to (AUDIT) memiliki nilai minimum 0
equity (DER) dengan rumus : dan maksimum 1 dengan mean 0,58.
TotalLiabi lities Variabel komisaris independen
DER =
TotalEkuit as (INDP) memiliki nilai minimum
0,333, nilai maksimum 0,500 dengan
HASIL PENELITIAN DAN mean 042213 dan standar deviasi
PEMBAHASAN 0,064738. Variabel komite audit
(KOMITE) memiliki nilai minimum 3
Deskripsi Sampel Penelitian dan maksimum 4 dengan mean 3,08.
Penelitian ini dilakukan untuk Variabel karakter eksekutif (RISK)
membuktikan apakah hipotesis yang
JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2548
memiliki nilai minimum 0,001, kesimpulannya adalah uji
maksimum 0,076 dengan mean autokorelasi terpenuhi.
0,02050 dan standar deviasi
0,016441. Variabel ukuran Hasil Analisis Regresi Berganda
perusahaan (SIZE) memiliki nilai Tabel 2.
minimum 11,702, nilai maksimum Hasil analisis regresi
13,491 dengan mean 12,47281 dan Variabel Koefisien t hit t sig Keterangan
standar deviasi 0,633901. Variabel Konstanta 0,411 0,094 0,926
leverage memiliki nilai minimum - INST -2,524 - 0,045 Berpengaruh
2,066 signifikan
1,887, nilai maksimum 1,327 dengan AUDIT 0,476 0,371 Tidak
mean -0,50215 dan standar deviasi 0,906 berpengaruh
INDP 11,983 0,000 Berpengaruh
0,921855. 3,960 signifikan
KOMITE -0,441 0,459 Tidak
- berpengaruh
Hasil Uji Asumsi Klasik RISK 25,852 0,747 0,010 Berpengaruh
Hasil Uji Normalitas signifikan
SIZE 1,726 2,704 0,000 Berpengaruh
Hasil uji normalitas signifikan
menunjukkan bahwa titik-titik LEVERAGE 0,158 4,687 0,490 Tidak
berpengaruh
mengikuti dan mendekati garis 0,696
diagonalnya sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi R2 = 0,786 Adj R2 = 0,748 F-hit = 20,973 F-sig =0,000

memenuhi asumsi normalitas. Sumber : Hasil Olahan SPSS 20, 2015

Hasil Uji Multikolonearitas Berdasarkan tabel 2 diatas,


Masing-masing variabel persamaan regresi berganda yang
independen dalam penelitian ini diuji dalam penelitian ini adalah
memiliki nilai tolerance > 0,10 dan sebagai berikut :
VIF < 10, sehingga dapat disimpulkan Y= 0,411 ± (-2,524)X1 + 0,476X2 +
bahwa model regresi yang digunakan 11,983X3 + (-0,441)X4 + 25,852X5
terbebas dari masalah + 1,726X6 + 0,158X7+ e
multikolinearitas.
Hasil Pengujian Hipotesis Dan
Hasil Uji Heterokedastisitas Pembahasan
Hasil uji heterokedastisitas Hasil Pengujian Hipotesis 1
dalam penelitian ini menunjukkan (Kepemilikan Institusional)
pada tampilan grafik scatterplots dari Berdasarkan tabel 2 diketahui
variabel dependen yaitu BTG bahwa bahwa kepemilikan institusional
titik-titik menyebar di atas dan di ,167 PHPLOLNL NRHILVLHQ EHUQLODL
bawah angka 0 pada sumbu Y, hal ini negatif sebesar -2,524 dan nilai
berarti bahwa model penelitian ini thitung<ttabel yaitu -2,066<2,021,
telah terbebas dari heteroskedastisitas. dengan signifikansi 0,045<0,05.
Walaupun thitung<ttabel namun sig t
Hasil Uji Autokorelasi
< 0,05 yang berarti bahwa dapat
Nilai Durbin-Watson (DW)
diambil keputusan bahwa hipotesis
yang dihasilkan dalam pengujian
pertama (H1) diterima, sehingga
sebesar 1,874. Berdasarkan kriteria
disimpulkan bahwa kepemilikan
yang telah ditentukan DW hitung
institusional berpengaruh signifikan
berada diantara -2 dan 2, yakni - ”
terhadap tax avoidance yang
” PDND LQL EHUDUWL WLGDN
diproksikan dengan book tax gap.
terjadi autokorelasi. Sehingga

JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2549


Hasil penelitian ini mendukung menunjukkan keprofesionalitasnya
hasil penelitian Ngadiman (2014) pada publik dengan meningkatkan
yang membuktikan bahwa kualitas dan independensi auditnya.
kepemilikan institusional berpengaruh
signifikan terhadap penghindaran Hasil Pengujian Hipotesis 3
pajak (tax avoidance). Pemilik (Komisaris Independen)
institusional berdasarkan besar dan Berdasarkan tabel 2 diketahui
hak suara yang dimiliki dapat bahwa komisaris independen (INDP)
memaksa manajer untuk berfokus memiliki NRHILVLHQ EHUQLODL SRVLWLI
pada kinerja ekonomi dan sebesar 11,983 dan nilai
menghindari peluang untuk perilaku thitung>ttabel yaitu 3,960 > 2,021,
mementingkan diri sendiri, sehingga dengan signifikansi 0,000>0,05. Hal
penghindaran pajak dapat ini berarti bahwa Komisaris
diminimalkan. Independen berpengaruh signifikan
terhadap tax avoidance yang
Hasil Pengujian Hipotesis 2 diproksikan dengan book tax gap,
(Kualitas Audit) dengan demikian hipotesis ketiga
Berdasarkan tabel 2 diketahui (H3) diterima.
bahwa kualitas audit (AUDIT) Hasil penelitian ini sejalan
memiliki NRHILVLHQ EHUQLODL SRVLWLI dengan penelitian Sari (2014), yang
sebesar 0.476 dan thitung< ttabel membuktikan bahwa komisaris
yaitu 0,906 < 2,021, dengan independen berpengaruh signifikan
signifikansi 0,371>0,05. Hal ini terhadap penghindaran pajak. Artinya
berarti kualitas audit yang semakin banyak jumlah komisaris
diproksikan dengan ukuran KAP independen maka semakin besar
tidak berpengaruh terhadap tax pengaruhnya untuk melakukan
avoidance yang diproksikan dengan pengawasan kinerja manajemen.
book tax gap, dengan demikian Dengan pengawasan yang semakin
hipotesis kedua (H2) ditolak. besar, manajemen akan berhati-hati
Hasil penelitian ini mendukung dalam mengambil keputusan dan
hasil penelitian Fadhilah (2014) yang transparan dalam menjalankan
membuktikan bahwa kualitas audit perusahaan sehingga tax avoidance
tidak berpengaruh signifikan dapat diminimalkan.
terhadap penghindaran pajak. Hal ini
dikarenakan perusahaan masih dapat Hasil Pengujian Hipotesis 4
mempengaruhi independensi auditor (Komite Audit)
dengan memberikan keuntungan dan Berdasarkan tabel 2 diketahui
kesejahteraan yang lebih baik bahwa komite audit (KOMITE)
terhadap KAP, walaupun KAP memiliki koefisiHQ EHUQLODL QHJDWLI
mempunyai reputasi yang baik seperti sebesar -0,441 dan nilai
kasus Enron tahun 2004. Alasan thitung<ttabel yaitu -0,747<2,021,
selanjutnya karena muncul kasus dengan signifikansi 0,459>0,05. Hal
Enron yang membuat kepercayaan ini berarti bahwa komite audit tidak
publik turun terhadap KAP big four berpengaruh terhadap tax avoidance
dan mengembalikan kepercayaan yang diproksikan dengan book tax
publik tersebut tidaklah mudah gap, dengan demikian hipotesis
membuat kesempatan bagi KAP non keempat (H4) ditolak.
big four untuk berlomba -lomba

JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2550


Hasil penelitian ini mendukung Hasil Pengujian Hipotesis 6
penelitian sebelumnya yang (Ukuran Perusahaan)
dilakukan oleh Prakosa (2014) bahwa Berdasarkan tabel 2 diketahui
komite audit tidak berpengaruh bahwa ukuran perusahaan (SIZE)
signifikan terhadap penghindaran PHPLOLNL NRHILVLHQ EHUQLODL SRVLWLI
pajak yang dilakukan perusahaan. sebesar 1,726 dan nilai thitung>ttabel
Sriwedari (2009) dalam Prakosa yaitu 4,687>2,021, dengan signifikan
(2014) menjelaskan bahwa 0,000<0,05. Hal ini menunjukkan
keberadaan komite audit yang bahwa variabel ukuran perusahaan
fungsinya untuk meningkatkan (X6) berpengaruh signifikan terhadap
integritas dan kredibilitas pelaporan tax avoidance yang diproksikan
keuangan tidak dapat berjalan dengan dengan book tax gap, dengan
baik apabila tidak ada dukungan dari demikian hipotesis keenam (H6)
seluruh elemen dari dalam diterima.
perusahaan. Berdasarkan hasil Hasil penelitian ini sejalan
tersebut komite audit diindikasikan dengan hasil penelitian Hardelia
dalam pelaksanaannya kurang (2015) dan Surbakti (2012) yang
didukung oleh elemen-elemen lain membuktikan bahwa ukuran
yang berada didalam perusahaan perusahaan berpengaruh signifikan
menyebabkan komite audit gagal terhadap penghindaran pajak. Artinya
melakukan pengawasan yang baik semakin besar total aset
dan cenderung netral. mengindikasikan semakin besar pula
ukuran perusahaan, dan setiap
Hasil Pengujian Hipotesis 5 peningkatan ukuran perusahaan akan
(Karakter Eksekutif) meningkatkan penghindaran pajak.
Berdasarkan tabel 2 diketahui Hal tersebut dimungkinkan karena
bahwa karakter eksekutif (RISK) perusahaan yang besar mampu untuk
memiliki koefisien EHUQLODL SRVLWLI mengatur perpajakan dengan
sebesar 25,852 dan thitung>ttabel melakukan tax planning sehingga
yaitu 2,704>2,021, dengan dapat tercapai tax saving yang
signifikansi 0,010<0,05. Hal ini optimal. Dalam kasus ini tax saving
berarti bahwa risiko perusahaan menggambarkan penghindaran pajak
berpengaruh signifikan terhadap tax yang dilakukan perusahaan dengan
avoidance yang diproksikan dengan cara yang legal. Dengan demikian
book tax gap, dengan demikian pajak yang dibayarkan akan lebih
hipotesis kelima (H5) diterima. kecil, sehingga besarnya tarif pajak
Artinya semakin eksekutif bersifat efektif perusahaan lebih kecil dan
risk taker maka akan semakin tinggi dapat diambil kesimpulan bahwa
tingkat penghindaran pajaknya. Besar kebebasan penghindaran pajak
kecilnya risiko perusahaan meningkat (Hardelia, 2015).
mengindikasikan kecenderungan
karaker eksekutif. Tingkat risiko yang Hasil Pengujian Hipotesis 7
besar mengindikasikan bahwa (Leverage)
pimpinan perusahaan lebih bersifat Berdasarkan tabel 2 diketahui
risk taker yang lebih berani bahwa leverage PHPLOLNL NRHILVLHQ
mengambil risiko. bernilai positif sebesar 0,158 dan nilai
thitung<ttabel yaitu 0,696 < 2,021,
dengan signifikan 0,490 > 0,05. Hal

JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2551


ini menunjukkan bahwa variabel 1. Kepemilikan institusional
leverage (X7) tidak berpengaruh berpengaruh signifikan terhadap
terhadap tax avoidance yang penghindaran pajak (tax
diproksikan dengan book tax gap, avoidance) pada perusahaan
dengan demikian hipotesis ketujuh pertanian dan pertambangan yang
(H7) ditolak. terdaftar pada BEI tahun 2011-
Hasil penelitian ini didukung 2014.
oleh hasil penelitian yang diperoleh 2. Kualitas audit tidak berpengaruh
Surbakti (2012) membuktikan bahwa terhadap penghindaran pajak (tax
variabel leverage tidak berpengaruh avoidance) pada perusahaan
signifikan terhadap penghindaran pertanian dan pertambangan yang
pajak perusahaan. Hal ini dikarenakan terdaftar pada BEI tahun 2011-
perusahaan sampel memiliki hutang 2014.
yang sebagian besar berasal dari 3. Komisaris independen
pinjaman modal kepada pemegang berpengaruh signifikan terhadap
saham atau pihak yang berelasi, penghindaran pajak (tax
sehingga pada beban bunga yang avoidance) pada perusahaan
ditimbulkan tidak dapat digunakan pertanian dan pertambangan yang
sebagai pengurang laba kena pajak terdaftar pada BEI tahun 2011-
perusahaan. Beban bunga yang dapat 2014.
digunakan sebagai pengurang laba 4. Komite audit tidak berpengaruh
kena pajak adalah beban bunga yang terhadap penghindaran pajak (tax
muncul akibat adanya pinjaman avoidance) pada perusahaan
kepada pihak ketiga/ kreditur yang pertanian dan pertambangan yang
tidak memiliki hubungan dengan terdaftar pada BEI tahun 2011-
perusahaan, hal ini diatur dalam UU 2014.
No. 36 Tahun 2008 pasal 6 ayat 1a 5. Karakter eksekutif berpengaruh
dan pasal 18 ayat 3. signifikan terhadap penghindaran
pajak (tax avoidance) pada
Koefisien Determinasi (R2) perusahaan pertanian dan
Nilai Adjusted R Square yang pertambangan yang terdaftar pada
dihasilkan dalam pengujian sebesar BEI tahun 2011-2014.
0,748 yang berarti bahwa 74,8% 6. Ukuran perusahaan berpengaruh
variasi tax avoidance dapat dijelaskan signifikan terhadap penghindaran
oleh variasi dari ketujuh variabel pajak (tax avoidance) pada
independen. Sedangkan sisanya perusahaan pertanian dan
25,2% dijelaskan oleh faktor lain pertambangan yang terdaftar pada
yang tidak dianalisis dalam penelitian BEI tahun 2011-2014.
ini. 7. Leverage tidak berpengaruh terhadap
penghindaran pajak (tax avoidance)
SIMPULAN, KETERBATASAN pada perusahaan pertanian dan
DAN SARAN pertambangan yang terdaftar pada
BEI tahun 2011-2014.
Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian Keterbatasan Penelitian
yang telah dilakukan, maka dapat
Penelitian ini memiliki
diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
beberapa keterbatasan yaitu:

JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2552


a. Penelitian ini hanya menggunakan Fadhilah, Rahmi, 2014. Pengaruh
perusahaan pertanian dan Good Corporate Governance
pertambangan sebagai objek Terhadap Tax Avoidance (Studi
penelitian, sehingga hasil Empiris Pada Perusahaan
penelitian tidak dapat Manufaktur yang Terdaftar di
digeneralisasi untuk seluruh sektor BEI 2009-2011).Jurnal
industri karena tiap sektor industri Universitas Negeri Padang.
memiliki kekhasan yang berbeda-
beda. Hardelia, Medisa, 2015. Pengaruh
b. Variasi total variabel dependen Karakteristik Perusahaan Dan
yang dapat dijelaskan oleh variabel Reformasi Perpajakan
independen dalam penelitian ini Terhadap Penghindaran Pajak
hanya sebesar 74,8 % saja. Untuk (Tax Avoidance) Pada
itu perlu ditambahkan variabel Perusahaan LQ-45 Yang
independen lain agar perubahan Terdaftar Di Bursa Efek
variasi dependen mampu Indonesia Pada Tahun 2007-
dijelaskan variabel independen 2010. Skripsi Fakultas Ekonomi
dengan lebih baik. Universitas Riau.

Saran Jaya, Tresno Eka, M. Yasser Arafat,


Berdasarkan keterbatasan Dinda Kartika, 2013. Corporate
penelitian, maka dapat diberikan Governance, Konservatisme
beberapa saran sebagai berikut: Akuntansi Dan Tax Avoidance.
a. Penelitian selanjutnya dapat Prosiding Simposium Nasional
dilakukan dengan menggunakan Perpajakan. FE Universitas
sektor industri selain pertanian dan Negeri Jakarta.
pertambangan seperti industri
keuangan, jasa atau perbankan. Kurniasih, Tommy dan Maria M.
b. Penelitian selanjutnya sebaiknya Ratna Sari, 2013.Pengaruh
menggunakan variabel lain yang Return On Assets, Leverage,
mempengaruhi tax avoidance di Corporate Governance, Ukuran
luar variabel yang digunakan Perusahaan Dan Kompensasi
dalam penelitian ini. Rugi Fiskal Pada Tax
Avoidance.Buletin Studi
DAFTAR PUSTAKA Ekonomi, Volume 18 No.1,
Februari 2013.
Annisa, Nuralifmida Ayu dan
Kurniasih, 2012. Pengaruh Low, Angie, 2006. Managerial Risk
Corporate Governance Taking Behavior And Equity
terhadap Tax Avoidance. Jurnal Based Compensation. Fisher
Akuntansi dan Auditing, Vol. 8, college of business working
No. 2, Mei 2012, hal 95-189. paper September 2006, 03-003.

Budiman, Judi dan Setiyono, 2012. Ngadiman dan Christiany Puspitasari,


Pengaruh Karakter Eksekutif 2014. Pengaruh Leverage,
Terhadap Penghindaran Pajak Kepemilikan Institusional, Dan
(TaxAvoidance). Electronic Ukuran Perusahaan Terhadap
Theses & Dissertations (ETD) Penghindaran Pajak (Tax
Univeritas Gajah Mada. Avoidance) Pada Perusahaan

JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2553


Sektor Manufaktur Yang Reformasi Perpajakan
Terdaftar Di Bursa Efek Terhadap Tindakan
Indonesia 2010-2012. Jurnal Penghindaran Pajak. FE UR.
Akuntansi/Volume XVIII, No.
03, September 2014: 408-421. Sari, Gusti Maya, 2014. Pengaruh
Corporate Governanace,
Prakosa, Kesit Bambang, 2014. Ukuran Perusahaan,
Pengaruh Profitabilitas, Kompensasi Rugi Fiscal, Dan
Kepemilikan Keluarga, Dan Struktur Kepemilikan Terhadap
Corporate Governance Tax Avoidance (Studi Empiris
Terhadap Penghindaran Pajak Pada Peruahaan Manufaktur
Di Indonesia. SNA 17 Yang Terdaftar Di BEI Tahun
Mataram. 2008-2012). Jurnal UNP.

Rachmithasari, Annisa Fadilla, 2015. Sugiyono, 2009, Metodologi


Pengaruh Return On Assets, Penelitian Bisnis. Bandung:
Leverage, Corporate CV. Alfabeta.
Governance, Ukuran
Perusahaan Dan Kompensasi Surbakti, Theresa Adelina Victoria.
Rugi Fiskal Pada Tax 2012. Pengaruh Karakteristik
Avoidance (Perusahaan Perusahaan dan Reformasi
Manufaktur yang terdaftar di Perpajakan Terhadap
Bursa Efek Indonesia ). Jurnal Penghindaran Pajak di
Universitas Muhammadiyah Perusahaan Industri
Surakarta. Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun
Republik Indonesia, 2008. UU nomor 2008-2010. Skripsi Jurusan
36 tahun 2008 tentang PPh. Akuntansi Fakultas Ekonomi
Jakarta. Universitas Indonesia, Jakarta.

Rusli, Rini, 2014. Skripsi: Pengaruh www.idx.co.id, diakses pada tanggal


Karakter Eksekutif, Ukuran 4 april 2015 pukul 10.05 WIB.
Perusahaan, Dimensi Tata
Kelola Perusahaan Dan

JOM Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016 2554

You might also like