You are on page 1of 13

SAKUNTALA E-ISSN 2798-9364

Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala


Vol.1 No.1 Oktober 2021

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE,


LEVERAGE, CAPITAL INTENSITY DAN INVENTORY
INTENSITY TERHADAP TAX AVOIDANCE

Husnul Anisa, Eka Rima Prasetya


husnulnisa25@gmail.com, dosen01367@unpam.ac.id
Program Studi Sarjana Akuntansi Universitas Pamulang

Abstract
This study aims to examine the effect of Good Corporate Governance, Leverage,
Capital Intensity and Inventory Intensity on Tax Avoidance. This research was
conducted on the Food and Beverage Sub-Sector Manufacturing companies listed
on the Indonesia Stock Exchange for the 2016-2019 period with a population of 30
companies. Determination of the sample in this study is a purposive sampling
method, which is a sampling technique with criteria. The number of samples
collected was 12 companies, so that 48 samples were obtained in this study. The
data collection method used is secondary data, namely the data obtained are
indirect, namely through intermediary media available from the official website,
namely www.idx.co.id. Good Corporate Governance, Leverage, Capital Intensity
and Inventory Intensity Together have a simultaneous effect on Tax Avoidance,
Good Corporate Governance has a significant effect on Tax Avoidance, Leverage
has no significant effect on Tax Avoidance, Capital Intensity has a significant effect
on Tax Avoidance, and Inventory Intensity has no effect significant to Tax
Avoidance.

Keywords: Tax Avoidance; Good Corporate Governance; Leverage; Capital


Intensity and Inventory Intensity

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Good Corporate Govarnance,


Leverage, Capital Intensity dan Inventory Intensity terhadap Tax Avoidance.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan
Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2019 dengan
populasi sebanyak 30 Perusahaan. Penentuan sampel pada penelitian ini adalah
metode purposive sampling yaitu suatu teknik pengambilan sampel dengan kriteria.
Jumlah sampel yang terkumpul sebanyak 12 perusahaan, sehingga didapat 48 unit
sampel dalam penelitian ini. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
data sekunder yakni data yang diperoleh bersifat tidak langsung yaitu melalui media
perantara yang terdapat dari situs resmi yaitu www.idx.co.id. Hasil dari penelitian
sebagai berikut : Good Corporate Governance, Leverage, Capital Intensity dan
Inventory Intensity Bersama sama berpengaruh secara simultan terhadap Tax

* Corresponding author’s e-mail: husnulnisa25@gmail.com,


239
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/SAKUNTALA
SAKUNTALA E-ISSN 2798-9364
Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol.1 No.1 Oktober 2021

Avoidance, Good Corporate Governance berpengaruh Signifikan terhadap Tax


Avoidance, Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap Tax Avoidance,
Capital Intensity berpengaruh signifikan terhadap Tax Avoidance, dan Inventory
Intensity tidak berpengaruh signifikan terhadap Tax Avoidance.

Kata Kunci: Tax Avoidance; Good Corporate Governance; Leverage; Capital


Intensity; Inventory Intensity

PENDAHULUAN mengalami kenaikan tertinggi di


tahun 2019 sebesar 0,814.
Latar Belakang Penelitian Berkembangnya perusahaan
Pajak mempunyai peranan manufaktur tidak sejalan dengan
yang sangat penting dalam kehidupan pendapatan pajak dari sektor tersebut.
bernegara, khususnya dalam Perbedaan kepentingan dari fiskus
pelaksanaan pembangunan karena yang menginginkan penerimaan pajak
pajak merupakan sumber pendapatan yang besar dan kontinyu tentu
negara terbesar yang digunakan untuk bertolak belakang dengan
membiayai semua pengeluaran kepentingan perusahaan yang
termasuk pengeluaran pembangunan. menginginkan pembayaran pajak
Definisi pajak menurut Undang- seminimal mungkin. Fluktuasi yang
Undang Nomor 16 tahun 2009 terjadi pada tahun 2016-2019 sangat
tentang Ketentuan Umum dan Tata berpengaruh terhadap perekonomian,
Cara Perpajakan pada Pasal 1 ayat 1 yang akan berakibat terhadap
merupakan kontribusi wajib kepada pelaporan keuangan perusahaan dan
negara yang terutang oleh orang pelaporan pajaknya.
pribadi atau badan yang bersifat Pemerintah Indonesia
memaksa berdasarkan undang- berusaha untuk mengoptimalkan
undang, dengan tidak mendapatkan penerimaan sektor pajak ini dilakukan
imbalan secara langsung dan melalui intensifikasi dan
digunakan untuk keperluan negara. ekstensenfikasi penerimaan pajak
Fenomena tax avoidance yang (Surat Direktur Jendral Pajak No.S-
terjadi terdapat pada PT. Sekar Bumi, 14/PJ.7/2003, 2003). Namun
dimana PT. Sekar Bumi merupakan demikian usaha untuk
salah satu perusahaan produsen frozen mengoptimalkan penerimaan sektor
food di Indonesia. Berdasarkan dari ini bukan tanpa kendala. Salah satu
olah data PT. Sekar Bumi tahun 2016- kendala dalam mengoptimalisasi
2019 saat mengalami fluktuasi yang penerimaan pajak adalah adanya
cukup besar sehingga PT. Sekar Bumi tindakan penghindaran pajak (tax
melakukan penghindaran pajak. Pada avoidance) yang dilakukan oleh
tahun 2016, PT. Sekar Bumi perusahaan. Tax avoidance bukan
melakukan penghindaran pajak merupakan pelanggaran terhadap
sebesar 0,268 yang turun menjadi undang-undang perpajakan karena
0,185 pada tahun 2017, dan naik usaha wajib pajak untuk mengurangi,
menjadi 0,236 ditahun 2018. Dan menghindari, meminimumkan atau

* Corresponding author’s e-mail: husnulnisa25@gmail.com,


240
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/SAKUNTALA
SAKUNTALA E-ISSN 2798-9364
Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol.1 No.1 Oktober 2021

meringankan beban pajak yang pengaruh Capital Intensity


dilakukan dengan cara yang terhadap Tax Avoidance.
dimungkinkan oleh Undang-Undang 5. Untuk mengetahui adanya
Pajak. pengaruh Inventory Intensity
terhadap Tax Avoidance.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang Manfaat Penelitian
penelitian tersebut, rumusan masalah Dari penelitian ini diharapkan
yang dapat di ambil adalah sebagai dapat memberi manfaat bagi berbagai
berikut. pihak, antara lain.
1. Apakah Good Corporate 1. Manfaat Teoritis
Governance, Leverage, Capital Penelitian ini diharapkan
Intensity dan Invenstory Intensity menambah wawasan dan pengalaman
berpengaruh secara simultan mengenai judul yang diteliti serta
terhadap Tax Avoidance ? penelitian ini didasari dari teori teori
2. Apakah Good Corporate yang telah di pelajari selama di
Governance berpengaruh bangku perkuliahan, Manfaat Teoritis
terhadap Tax Avoidance ? Akademis :
3. Apakah Laverage berpengaruh 1. Memberikan dukungan, masukan
terhadap Tax Avoidance? dan melengkapi penelitian
4. Apakah Capital Intensity terdahulu.
berpengaruh terhadap Tax 2. Sebagai bahan referensi bagi
Avoidance? penelitian selanjutnya dalam
5. Apakah Inventory Intensity melakukan riset penelitian.
berpengaruh terhadap Tax 3. Memberikan pemahaman dan
Avoidance? pengetahuan kepada para wajib
pajak.
Tujuan Penelitian 4. Hasil penelitian ini juga
Berdasarkan perumusan diharapkan dapat menjadi bahan
masalah penelitian ini bertujuan untuk referensi dan perbandingan untuk
menemukan bukti empiris atas hal hal peneliti selanjutnya yang
berikut: berkaitan dengan Pengaruh Good
1. Untuk mengetahui adanya Corporate Governance,
pengaruh Good Corporate Laverage, Capital Intensity dan
Governance, Leverage, Capital Inventory Intensity Terhadap Tax
Intensity dan Invenstory Intensity Avoidance.
secara simultan terhadap Tax 2. Manfaat Praktis
Avoidance. Hasil penelitian ini
2. Untuk mengetahui adanya diharapkan akan mempunyai manfaat
pengaruh Good Corporate praktis sebagai berikut:
Governance terhadap Tax 1. Bagi peneliti
Avoidance. Penelitian ini diharapkan
3. Untuk mengetahui adanya dapat memberikan wawasan dan ilmu
pengaruh Laverage terhadap Tax pengetahuan yang berharga melalui
Avoidance. penerapan ilmu pengetahuan yang
4. Untuk mengetahui adanya peneliti peroleh selama di bangku

* Corresponding author’s e-mail: husnulnisa25@gmail.com,


241
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/SAKUNTALA
SAKUNTALA E-ISSN 2798-9364
Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol.1 No.1 Oktober 2021

perkuliahan dan membandingkan


dengan kenyataan yang terjadi di 2. Agency Theory
lapangan. Menurut Jansen dan Meckling
2. Bagi Perusahaan (1976) dalam Yulianti (2020) teori
Penelitian ini dapat dijadikan keagenan adalah kontrak antara
sebagai dasar pertimbangan dan sesuatu atau beberapa orang principal
evaluasi bagi perusahaan yang yang mendelegasikan wewenang
memiliki keinginan untuk kepada orang lain (agent) untuk
meningkatkan kualitas perusahaan mengambil keputusan dalam
3. Bagi Investor menjalankan perusahaan. Agency
Penelitian ini bermanfaat Theory menjelaskan hubungan
untuk menilai perusahaan yang mana kontraktual antara principal dan
lebih baik nilainya berdasarkan data agents. (Septiani dkk 2019). Pemilik
data di laporan keuangan yang di perusahaan atau pemilik saham
lakukan seperti Good Corporate perusahaan merupakan principal dan
Governance, Laverage, Capital manajemen atau karyawan
Intensity, Inventory Intensity dan Tax merupakan agent. Nurjannah (2017)
Avoidance yang dilakukan oleh mengumumkan bahwa pihak
perusahaan. principal termotivasi mengadakan
kontrak untuk mensejahterakan
dirinya dengan profitabilitas yang
TINJAUAN PUSTAKA terus meningkat sedangkan agen yang
pada umumnya memiliki sikap
Landasan Teori welfare moties yang bersifat jangka
1. Teori Legitimasi (Legitimacy pendek termotivasi untuk
Theory) memaksimalkan pemenuhan
Hidayati N & Pidiana (2017) kebutuhan ekonomi dan
mengatakan bahwa dalam perspektif psikologinya.
teori legitimasi, perusahaan dan Dalam penelitian ini
komunitas sekitarnya memiliki relasi digunakan teori agensi untuk
sosial yang erat karena keduanya menjelaskan konflik antara pemilik
terikat dalam suatu “social contract”. perusahaan dan manajemen juga
Teori kontrak sosial (social contract) berdampak pada permasalahan
menyatakan bahwa keberadaan pemerintah. Salah satunya adalah tax
perusahaan dalam suatu area karena avoidance. Manajemen yang
didukung secara politis dan dijamin cenderung ingin meningkatkan
oleh regulasi pemerintah yang juga keuntungan perusahaan atau laba
merupakan representasi dari bersihnya akan menggunakan
masyarakar. Hidayati dan Murni banyak cara salah satunya adalah
(2009) menyatakan bahwa untuk bisa penghindaran pajak dan hal ini
mempertahankan kelangsungan terjadi karena pemisahan antara
hidupnya, perusahaan mengupayakan kepemilikan dan manajemen. Hal ini
sejenis legitimasi atau pengakuan belum tentu disetujui oleh pemilik
baik dari investor, kreditor, perusahaan karena pemilik
konsumen, pemerintah maupun cenderung tidak ingin perusahaan
masyarakat sekitar. mendapatkan akibat yang fatal

* Corresponding author’s e-mail: husnulnisa25@gmail.com,


242
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/SAKUNTALA
SAKUNTALA E-ISSN 2798-9364
Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol.1 No.1 Oktober 2021

Ketika melakukan praktik tax dengan memperhatikan para


avoidance. pemangku kepentingan
(stakeholders). Asas-asas ini harus
3. Tax Avoidance dipastikan berada dalam perusahaan
Nurjannah (2017) dalam karena prinsip corporate governance
Widya (2020) menyatakan tax dapat memengaruhi pengambilan
avoidance sebagai penghematan keputusan perpajakan perusahaan,
pajak yang timbul dengan terutama pada prinsip transparansi.
memanfaatkan ketentuan perpajakan Dengan adanya keterbukaan
yang dilakukan secara legal untuk informasi diharapkan perusahaan
meminimalkan kewajiban pajak. Tax akan cenderung mengambil tindakan
Avoidance adalah upaya perpajakan yang tidak beresiko
penghindaran pajak yang dilakukan dengan tidak melakukan tax
secara legal dan umum bagi wajib avoidance (Sari dan Martani dalam
pajak karena tidak bertentangan Tandean 2015).
dengan ketentuan perpajakan, dimana
metode dan teknik yang digunakan 5. Leverage
cenderung akan memanfaatkan Leverage merupakan tingkat
kelemahan-kelemahan (grey area) hutang yang digunakan perusahaan
yang terdapat dalam undang-undang dalam melakukan pembiayaan.
dan peraturan perpajakan untuk Leverage menggambarkan tingkat
mengurangi jumlah pajak yang risiko dari perusahaan yang diukur
terutang (Kurnia, dkk 2018). dengan membandingkan total
kewajiban perusahaan dengan total
4. Good Corporate Governance aktiva yang dimiliki perusahaan.
Good Corporate Governance Maka dari itu, semakin besar tingkat
(GCG) merupakan tata kelola yang hutang yang dimiliki perusahaan
baik pada suatu usaha yang dilandasi maka semakin besar risiko yang akan
oleh etika profesional dalam ditanggung. Financial leverage
berusaha. Pemahaman GCG merupakan proksi yang digunakan
merupakan wujud penerimaan akan untuk menangkap keputusan
pentingnya suatu perangkat pendanaan perusahaan, Siregar
peraturan atau tata kelola yang baik (2016).
untuk mengatur hubungan, fungsi
dan kepentingan berbagai pihak 6. Capital Intensity
dalam urusan bisnis. KNKG Menurut Nugraha dan wahyu
menyatakan bahwa setiap (2015) dalam Widya (2020) capital
perusahaan harus memastikan bahwa intensity atau rasio intensitas modal
asas GCG diterapkan pada setiap adalah aktivitas investasi perusahaan
aspek bisnis dan di semua jajaran yang dikaitkan dengan investasi aset
perusahaan. Asas GCG yaitu tetap dan persediaan. Rasio intensitas
transparansi, akuntabilitas, modal dapat menunjukan efisiensi
responsibilitas, independensi serta penggunaan aktiva untuk
kewajaran dan kesetaraan diperlukan menghasilkan penjualan. Capital
untuk mencapai kesinambungan intensity juga dapat didefinisikan
usaha (sustainability) perusahaan dengan bagaimana perusahaan

* Corresponding author’s e-mail: husnulnisa25@gmail.com,


243
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/SAKUNTALA
SAKUNTALA E-ISSN 2798-9364
Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol.1 No.1 Oktober 2021

berkorban mengeluarkan dana untuk pengumpulan data nanti, peneliti


aktivitas operasi dan pendanaan akan mengunjungi website BEI yaitu
aktiva guna memperoleh keuntungan www.idx.co.id.
perusahaan (Donny Indradi, 2018). Waktu penelitian dilakukan
yaitu pada bulan Desember 2020
7. Inventory Intensity sampai dengan Juli 2021.
Inventory intensity atau intensitas
persediaan merupakan suatu Operasional Variabel Penelitian
pengukuran seberapa besar 1. Variabel Dependen
persediaan yang di investasikan Variabel terkait (dependen
kepada perusahaan. Perusahaan yang variable) merupakan variable yang
besar akan memiliki beban yang besar dipengaruhi atau menjadi akibat
atau membutuhkan biaya yang besar karena adanya variable bebas sesuai
untuk mengatur persediaan tersebut. dengan masalah yang akan diteliti
Jika persediaan yang dimiliki maka yang akan menjadi variable
perusahaan tinggi maka beban yang terkait (Dependen Variabel) adalah
dikeluarkan untuk mengatur Tax Avoidance (Y).
persediaan juga akan tinggi. Dengan
Beban Penghasilan Pajak
dikeluarkannya biaya tambahan dari Tax Avoidance=
persediaan dan diakui sebagai beban Laba Sebelum Pajak
pada periode terjadinya biaya, maka
dapat menyebabkan penurunan laba
perusahaan (Anindyka., dkk, 2018). Total Hutang
Debt to Equity Ratio=
Modal Sendiri
METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian 2. Variabel Independen


Jenis penelitian ini merupakan Jumlah Komisaris Independen
penelitian yang menggunakan metode Total =
penelitian kuantitatif. Penelitian Komisaris Total Komisaris
kuantitatif dinamakan dengan metode
tradisional, karena metode ini sudah
cukup lama digunakan sehingga Variabel ini sering disebut sebagai
sudah mentradisi sebagai metode variable stimulus, predicator,
untuk penelitian, metode ini juga antecedent. Variabel bebas adalah
dapat dikembangkan dengan berbagai variabel yang mempengaruhi atau
iptek baru, pada dasamya metode yang menjadi sebab perubahannya
penelitian kuantitatif menggunakan atau timbulnya variable dependen
data penelitian berupa angka-angka (terkait). Maka dalam penelitian ini
dan analisis menggunakan statistik yang menjadi variabel bebas
(Sugiyono, 2019: 16). (independent variable) adalah:
a. Good Corporate governance
Lokasi Penelitian b. Leverage
Bursa Efek Indonesia sebagai Pengukuran leverage adalah
lokasi penelitian, dimana pada proses dengan menggunakan persentase dari

* Corresponding author’s e-mail: husnulnisa25@gmail.com,


244
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/SAKUNTALA
SAKUNTALA E-ISSN 2798-9364
Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol.1 No.1 Oktober 2021

total hutang terhadap ekuitas


Total Persediaan
perusahaan pada suatu periode yang Inventory Intensity
disebut juga Debt to Equity Ratio Total Aset
(DER). Debt to Equity Ratio (DER)
adalah rasio yang membandingkan
jumlah Hutang terhadap ekuitas. Populasi dan Sampel
Rasio ini sering digunakan para analis Populasi
dan para investor untuk melihat Pada penelitian ini, populasi
seberapa besar hutang perusahaan yang digunakan adalah semua
jika dibandingkan ekuitas yang perusahaan Makanan dan Minuman
dimiliki oleh perusahaan atau para yaitu sebanyak 30 perusahaan yang
pemegang saham. Rasio ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia
menggambarkan sampai sejauh mana (BEI) pada periode 2016 – 2019 yaitu
modal yang dimiliki dapat menutupi www.idx.co.id.
utang-utang kepada pihak luar. Sampel
Semakin kecil rasio ini semakin baik Teknik pengambilan sampel
pula bagi perusahaan. Rasio ini yang digunakan adalah purpose
disebut juga rasio leverage. Rasio ini method sampling, yaitu penentuan
dapat dihitung dengan rumus, sampel dengan mengambil data-data
menurut Harahap dalam Moses Dicky tertentu yang dianggap terkait dengan
Refa Saputra (2017) yaitu penelitian yang dilakukan (Sugiyono,
c. Capital Intensity 2019: 127 ). Terdapat 12 Perusahaan
Capital intensity dalam penelitian yang telah terpilih menggunakan
ini akan diproksikan menggunakan kriteria-kriteria pengambilan sampel
rasio intensity aset tetap. Rasio dengan metode purpose sampling.
intensity aset tetap menggambarkan
rasio atau proporsi aset tetap Metode pengumpulan data
perusahaan dari total aset yang Teknik pengumpulan data
dimiliki sebuah perusahaan. Rasio merupakan langkah yang paling
intensitas aset tetap menurut Lanis strategis dalam penelitian. Terdapat 2
dan Richardson (2011) diukur hal utama yang memengaruhi
menggunakan rumus sebagai berikut kualitas data hasil penelitian yaitu
kualitas instrument penelitian dan
Total Aset Tetap Bersih kualitas pengumpulan data kualitas
Capital Intensity=
instrument penelitian berkenaan
Total Aset
dengan validitas dan reabilitas
instrument serta kualitas
d. Inventory Intensity pengumpulan data berkenaan
Inventory Intensity atau investasi ketepatan cara-cara yang digunakan
persediaan merupakan perbandingan untuk mengumpulkan data
antara total persediaan dengan total (Sugiyono, 2019). Dalam penelitian
aset yang dimiliki oleh perusahaan. ini teknik pengumpulan data yang
Rasio intensitas pesediaan menurut digunakan adalah dokumentasi, yaitu
Lanis dan Richardson (2011) diukur berupa laporan keuangan tahunan
menggunakan rumus sebagai berikut perusahaan tahun 2016-2019 dan

* Corresponding author’s e-mail: husnulnisa25@gmail.com,


245
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/SAKUNTALA
SAKUNTALA E-ISSN 2798-9364
Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol.1 No.1 Oktober 2021

studi kepustakaan, yaitu berupa buku Nilai probabilitas dari gambar


dan jurnal-jurnal. diatas menunjukkan angka 0,076792
> 0,05 maka dapat disimpulkan
Metode analisis data bahwa dalam penelitian ini data
Pertama penggunaan data terdistribusi nomal.
time series, yaitu data yang
dikumpulkan beberapa kali dalam Uji Multikolinearitas
interval waktu yang relative sama,
menggunakan instrument yang sama Gambar 2
dan objek yang sama, karena dalam Hasil Uji Multikolinearitas
X1 X2 X3 X4
penelitian ini menggunakan rentang
Good Corporate
waktu empat tahun yaitu dari tahun Governance 1.000000 -0.207781 -0.065276 0.374746
2016-2019. Kemudian, penggunaan Leverage -0.207781
Capital Intensity -0.065276
1.000000
0.071766
0.071766
1.000000
-0.107578
0.188978
data cross sectional yaitu, data yang Inventory Intensity 0.374746 -0.107578 0.188978 1.000000

dikumpulkan dari objek yang sama Sumber: Output EViews Statistik Versi 9, 2021
atau berbeda dengan instrument yang
sama atau berbeda dalam interval Hasil pengujian diatas, dapat
waktu yang tidak sama, karena diketahui bahwa nilai tolerance <
penelitian ini mengambil data dari 0,90 sehingga dapat disimpulkan
banyak perusahaan yang terdiri dari bahwa dalam penelitian ini tidak
12 perusahaan manufaktur sub sektor terjadi masalah multikolinearitas
makanan dan minuman yang menjadi antar variabel bebas.
sampel penelitian. Penelitian ini
diolah dengan menggunakan Uji Heteroskedastisitas
software statistic EViews
(Econometric Views) versi 09. Gambar 3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN F-statistic 5.517893 Prob. F(443) 0.1122
Obs*R-squared 16.28108 Prob. Chi-Square(4) 0.2664
Scaled explained SS 15.43015 Prob. Chi-Square(4) 0.3887
Hasil Uji Asumsi Klasik
Sumber: Output EViews Statistik Versi 9, 2021
Uji Normalitas

Gambar 1. Berdasarkan Gambar diatas


Hasil Uji Normalitas dapat diketahui bahwa semua variabel
Independen memiliki nilai
signifikansi > 0,05 atau model regresi
lolos dari gejala heteroskedastisitas.
Sehingga model regresi dapat
digunakan untuk pengujian
selanjutnya.

Sumber: Output EViews Statistik Versi 9, 2021

* Corresponding author’s e-mail: husnulnisa25@gmail.com,


246
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/SAKUNTALA
Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 05/01/21 Time: 12:39
Sample: 2016 2019
Periods included: 4
Cross-sections included: 12
Total panel (balanced) observations: 48
Swamy and Arora estimator of component variances

SAKUNTALA Variable CoefficientE-ISSN 2798-9364


Std. Error t-Statistic Prob.

Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala C 1.634020 0.332434 4.915315 0.0000
X1 -1.116485 0.332978 -3.353035 0.0017
Vol.1 No.1 Oktober 2021 X2 -0.069090 0.050586 -1.365797 0.1791
X3 -0.121339 0.023580 -5.145767 0.0000
X4 0.054806 0.078090 0.701839 0.4866

Effects Specification
S.D. Rho
Uji Autokorelasi Cross-section random 0.280503 0.8057
Idiosyncratic random 0.137727 0.1943

Weighted Statistics
Gambar 4 R-squared 0.475979 Mean dependent var 0.098900
Adjusted R-squared 0.427233 S.D. dependent var 0.178698
Hasil Uji Autokorelasi S.E. of regression 0.135241 Sum squared resid 0.786479
F-statistic 9.764435 Durbin-Watson stat 1.541076
Prob(F-statistic) 0.000010
R-squared 0.242116 Mean dependent var -1.57E-16 Unweighted Statistics
Adjusted R-squared 0.131206 S.D. dependent var 0.266682 R-squared 0.509124 Mean dependent var 0.414813
S.E. of regression 0.248572 Akaike info criterion 0.187867 Sum squared resid 3.654593 Durbin-Watson stat 0.331644
Sum squared resid 2.533304 Schwarz criterion 0.460751
Log likelihood 2.491191 Hannan-Quinn criter. 0.290990
F-statistic 2.182996 Durbin-Watson stat 2.008950 1. Nilai konstanta sebesar 1.634020
Prob(F-statistic) 0.064254 dengan nilai positif, dapat
Sumber: Output EViews Statistik Versi 9, 2021
diartikan bahwa Tax Avoidance
Pajak akan bernilai 1.634020
N = 4 X 12 = 48 Sampel satuan apabila masing-masing
dL = 1.3619 variabel bebas yang terdiri dari
Du = 1.7206 (Good Corporate Governance,
4 – Du = 2.2794 Laverage, Capital Intensity dan
Du < Dw < 4 – Du = 1.7206 < Inventory Intensity) bernilai 0
2.0089 < 2.2794 dengan asumsi variabel lain yang
Mengindentifikasi adanya tetap (konstan).
autokorelasi dapat dilakukan dengan 2. Variabel Good Corporate
melihat hasil uji-Durbin-Waston. Governance memiliki koefisien
Berdasarkan hasil pengujian diatas regresi sebesar -1.116485. Nilai
menunjukan bahwa nilai Durbin- koefisien regresi positif
waston sebesar 2.0089. Sehingga nilai menunjukkan bahwa Good
lebih besar dari batas (dU) sebesar Corporate Governance
1.7206 dan kurang dari 4 – 17206 (4 berpengaruh negatif terhadap Tax
– dU), maka dapat disimpulkan tidak Avoidance. Hal ini
terdapat masalah autokorelasi karena menggambarkan bahwa setiap
hasil Durbin-Wasten (2.0089) berada kenaikan satu persen (1%)
diantara dU < dW < 4 – dU. variabel Good Corporate
Governance dengan asumsi
Analisis Regresi Data Panel variabel independen lain tetap,
maka Tax Avoidance akan
Gambar 5 mengalami penurunan sebesar
Hasil Uji Regresi Data Panel sebesar -1.116485.
3. Variabel Leverage memiliki
Dependent Variable: Y koefisien regresi sebesar -
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 05/01/21 Time: 12:39
Sample: 2016 2019
0.069090. Nilai koefisien regresi
Periods included: 4
Cross-sections included: 12
negatif menunjukkan bahwa
Total panel (balanced) observations: 48
Swamy and Arora estimator of component variances
Leverage berpengaruh negatif
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
terhadap Tax Avoidance. Hal ini
C 1.634020 0.332434 4.915315 0.0000 menggambarkan bahwa setiap
X1 -1.116485 0.332978 -3.353035 0.0017
X2 -0.069090 0.050586 -1.365797 0.1791 kenaikan satu persen (1%)
X3 -0.121339 0.023580 -5.145767 0.0000
X4 0.054806 0.078090 0.701839 0.4866 variabel Leverage dengan asumsi
Effects Specification variabel independen lain tetap,
S.D. Rho

Cross-section random 0.280503 0.8057


maka Tax Avoidance akan
Idiosyncratic random 0.137727 0.1943

Weighted Statistics
* Corresponding
R-squared 0.475979 author’s e-mail:
Mean dependent husnulnisa25@gmail.com,
var 0.098900
Adjusted R-squared 0.427233 S.D. dependent var 0.178698 247
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/SAKUNTALA
S.E. of regression
0.135241 Sum squared resid 0.786479
F-statistic 9.764435 Durbin-Watson stat 1.541076
Prob(F-statistic) 0.000010

Unweighted Statistics

R-squared 0.509124 Mean dependent var 0.414813


Cross-sections included: 12
Total panel (balanced) observations: 48
Swamy and Arora estimator of component variances.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.634020 0.332434 4.915315 0.0000


X1 -1.116485 0.332978 -3.353035 0.0017
SAKUNTALA X2 -0.069090 E-ISSN 2798-9364
0.050586 -1.365797 0.1791
X3 -0.121339 0.023580 -5.145767 0.0000
Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala X4 0.054806 0.078090 0.701839 0.4866

Vol.1 No.1 Oktober 2021 Effects Specification


S.D. Rho

Cross-section random 0.280503 0.8057


Idiosyncratic random 0.137727 0.1943

mengalami penurunan sebesar - Weighted Statistics

R-squared 0.475979 Mean dependent var 0.098900


0.069090. Adjusted R-squared 0.427233 S.D. dependent var 0.178698
S.E. of regression 0.135241 Sum squared resid 0.786479
4. Variabel Capital Intensity F-statistic 9.764435 Durbin-Watson stat 1.541076
Prob(F-statistic) 0.000010
memiliki koefisien regresi Unweighted Statistics
sebesar -0.121339. Nilai R-squared 0.509124 Mean dependent var 0.414813
Sum squared resid 3.654593 Durbin-Watson stat 0.331644
koefisien regresi positif
menunjukkan bahwa Capital Berdasarkan tabel diatas hasil
Intensity berpengaruh negatif regresi dari REM diperoleh nilai F-
terhadap Tax Avoidance. Hal ini hitung sebesar 9.76, sementara nilai
menggambarkan bahwa setiap F-tabel dengan tingkat a = 5%, dfl (K-
kenaikan satu persen (1%) 1) = 4-1 =3 san df2 (n-k) =48-3 = 45
variabel Capital Intensity dengan didapat nilai F-tabel sebesar 2,81
asumsi variabel independen lain yang berati F-hitung lebih besar dari
tetap, maka Tax Avoidance akan F-tabel (9,76 > 2,81) dan probabilitas
mengalami penurunan sebesar - F-statistik 0.000010 yang berarti nilai
0.121339. signifikasi lebih kecil dari 0,05
Variabel Inventory Intensity memiliki (0.000010 < 0,05). Sehingga dapat
koefisien regresi sebesar 0.054806. disimpulkan bahwa variabel Good
Nilai koefisien regresi positif Corporate Governance, Laverage,
menunjukkan bahwa Inventory Capital Intensity, dan Inventory
Intensity berpengaruh positif terhadap intensity secara simultan berpengaruh
Tax Avoidance. Hal ini terhadap Tax Avoidance artinya H1
menggambarkan bahwa setiap diterima.
kenaikan satu persen (1%) variabel
Inventory Intensity dengan asumsi Hasil Uji Parsial (Uji t)
variabel independen lain tetap, maka
Tax Avoidance akan mengalami Gambar 7
peningkatan sebesar 0.054806. Hasil Uji Parsial (Uji t)
Dependent Variable: Y
Hasil Pengujian Signifikan Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 05/01/21 Time: 12:39
Hasil Uji Simultan (Uji F) Sample: 2016 2019
Periods included: 4
Cross-sections included: 12
Total panel (balanced) observations: 48
Swamy and Arora estimator of component variances
Gambar 6 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
Hasil Uji Simultan (Uji F) C 1.634020 0.332434 4.915315 0.0000
Good Corporate
Governance -1.116485 0.332978 -3.353035 0.0017
Dependent Variable: Y Leverage -0.069090 0.050586 -1.365797 0.1791
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Capital Intensity -0.121339 0.023580 -5.145767 0.0000
Date: 05/01/21 Time: 12:39 Inventory Intensity 0.054806 0.078090 0.701839 0.4866
Sample: 2016 2019
Periods included: 4 Effects Specification
Cross-sections included: 12 S.D. Rho
Total panel (balanced) observations: 48
Swamy and Arora estimator of component variances. Cross-section random 0.280503 0.8057
Idiosyncratic random 0.137727 0.1943

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. Weighted Statistics

C 1.634020 0.332434 4.915315 0.0000 R-squared 0.475979 Mean dependent var 0.098900
X1 -1.116485 0.332978 -3.353035 0.0017 Adjusted R-squared 0.427233 S.D. dependent var 0.178698
X2 -0.069090 0.050586 -1.365797 0.1791 S.E. of regression 0.135241 Sum squared resid 0.786479
X3 -0.121339 0.023580 -5.145767 0.0000 F-statistic 9.764435 Durbin-Watson stat 1.541076
X4 0.054806 0.078090 0.701839 0.4866 Prob(F-statistic) 0.000010

Effects Specification Unweighted Statistics


S.D. Rho
R-squared 0.509124 Mean dependent var 0.414813
Cross-section random 0.280503 0.8057 Sum squared resid 3.654593 Durbin-Watson stat 0.331644
Idiosyncratic random 0.137727 0.1943

Weighted Statistics

R-squared 0.475979 Mean dependent var 0.098900


Adjusted R-squared 0.427233 S.D. dependent var 0.178698
S.E. of regression 0.135241 Sum squared resid 0.786479
* Corresponding author’s e-mail: husnulnisa25@gmail.com,
F-statistic 9.764435 Durbin-Watson stat 1.541076
Prob(F-statistic) 0.000010
248
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/SAKUNTALA
Unweighted Statistics

R-squared 0.509124 Mean dependent var 0.414813


Sum squared resid 3.654593 Durbin-Watson stat 0.331644
SAKUNTALA E-ISSN 2798-9364
Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol.1 No.1 Oktober 2021

Berdasarkan tabel diatas signifikan terhadap Tax


mengenai hasil uji parsial (uji Avoidance artinya H4 diterima.
statistik) maka dapat ditarik 4) Inventory Intensity
kesimpulan sebagai berikut: Nilai t-hitung untuk variabel
1) Good Corporate Governance Inventory Intensity yakni sebesar
Nilai t-hitung untuk variabel 0.701839, sementara t-tabel
Good Corporate Governance dengan tingkat α = 5%, df(n-k) =
yakni sebesar -3.353035, 48 didapat nilai t-tabel sebesar
sementara t-tabel dengan tingkat 1,67722 ini lebih besar dari t-
α = 5%, df(n-k) = 48 didapat nilai hitung (0.701839 < 1,67722) dan
t-tabel sebesar 1,67722 ini lebih memiliki nilai prob p-value
kecil dari t-hitung (-3.353035 > kurang dari 0,05 yaitu 0.4866
1,67722) dan memiliki nilai prob (0.4866 > 0,05), maka cara parsial
p-value kurang dari 0,05 yaitu Inventory Intensity tidak
0,0017 (0,0017 < 0,05), maka cara berpengaruh signifikan terhadap
parsial Good Corporate Tax Avoidance artinya H5 tidak
Governance berpengaruh diterima.
signifikan terhadap Tax
Avoidance artinya H2 diterima. Hasil Koefisien Determinasi
2) Leverage
Nilai t-hitung untuk variabel Gambar 8
Leverage yakni sebesar - Hasil Uji Koefisien Determinasi
1.365797, sementara t-tabel
dengan tingkat α = 5%, df(n-k) = Weighted Statistics

48 didapat nilai t-tabel sebesar R-squared 0.475979 Mean dependent var 0.098900
Adjusted R-squared 0.427233 S.D. dependent var 0.178698
1,67722 ini lebih besar dari t- S.E. of regression 0.135241 Sum squared resid 0.786479
hitung (-1.365797 < 1,67722) dan F-statistic 9.764435 Durbin-Watson stat 1.541076
Prob(F-statistic) 0.000010
memiliki nilai prob p-value
Unweighted Statistics
kurang dari 0,05 yaitu 0,1791
(0,1791 > 0,05), maka cara parsial R-squared 0.509124 Mean dependent var 0.414813
Sum squared resid 3.654593 Durbin-Watson stat 0.331644
Laverage tidak berpengaruh
signifikan terhadap Tax Berdasarkan hasil uji diatas
Avoidance artinya H3 tidak dilihat bahwa nilai Adjusted R2
diterima. adalah 0.427233 atau sebesari 42,72
3) Capital Intensity % yang berarti bahwa kemampuan
Nilai t-hitung untuk variabel variabel independen yang digunakan
Capital Intensity yakni sebesar - dalam penelitian yaitu Good
5.145767, sementara t-tabel Corporate Governance, Leverage,
dengan tingkat α = 5%, df(n-k) = Capital Intensity dan Inventori
48 didapat nilai t-tabel sebesar Intensity dalam menjelaskan variabel
1,67722 ini lebih kecil dari t- dependen (Tax Avoidance) sebesar
hitung (-5.145767 > 1,67722) dan 42,72 % saja, Sisanya 57,28 %
memiliki nilai prob p-value dijelaskan oleh variabel lain yang
kurang dari 0,05 yaitu 0.0000 tidak diteiti pada penelitian ini.
(0.0000 < 0,05), maka cara parsial
Capital Intensity berpengaruh

* Corresponding author’s e-mail: husnulnisa25@gmail.com,


249
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/SAKUNTALA
SAKUNTALA E-ISSN 2798-9364
Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol.1 No.1 Oktober 2021

SIMPULAN terdaftar di BEI pada tahun 206-


2019. Penelitian ini sejalan
Berdasarkan penelitian yang dengan penelitian Nikita
dilakukan dapat ditarik beberapa Antinasari (2017) dan Ida Ayu
simpulan sebagai berikut : Intan Dwiyanti (2019) yang
1. Good Corporate Governance, menyatakan bahwa Capital
Laverage, Capital Intensity, dan Intensity berpengaruh positif
Inventory intensity secara terhadap Tax Avoidance
simultan berpengaruh terhadap 5. Berdasarkan hasil analisis yang
Tax Avoidance pada perusahaan dilakukan secara parsial Variabel
Makanan dan Minuman yang Inventory Intensity tidak
terdaftar di BEI pada tahun 2016- berpengaruh signifikansi terhadap
2019. Tax Avoidance pada perusahaan
2. Berdasarkan hasil analisis yang Makanan dan Minuman yang
dilakukan secara parsial Variabel terdaftar di BEI pada tahun 2016-
Good Corporate Governance 2019. Penelitian ini tidak sejalan
berpengaruh signifikan terhadap dengan beberapa penelitian
Tax Avoidance pada perusahaan terdahulu seperti Ida Ayu Intan
Makanan dan Minuman yang Dwiyanti (2019) yang justru
terdaftar di BEI pada tahun 2016- mengatakan bahwa Inventory
2019. Penelitian ini sesuai dengan Intensity berpengaruh terhadap
penelitian terdahulu Vivi Adeyani Tax Avoidance.
Tandean (2014) yang
menjelaskan bahwa Good
Corporate Governance DAFTAR PUSTAKA
berpengrauh signifikan terhadap
Tax Avoidance Anindyka, D., Pratomo, D., & Kurnia.
3. Berdasarkan hasil analisis yang (2018). Pengaruh Leverage
dilakukan secara parsial Variabel (DAR), Capital Intensity dan
Leverage tidak berpengaruh Inventory Intensity Terhadap
signifikan terhadap Tax Tax Avoidance. Jurnal Ekonomi
Avoidance pada perusahaan dan Bisnis Universitas Telkom.
Makanan dan Minuman yang 5(1), 2355-9357.
terdaftar di BEI pada tahun 2016- Donny Indradi (2018). Pengaruh
2019. Penelitian ini sejalan Likuiditas, Capital Intensity
dengan penelitian terdahulu Ida terhadap Agresivitas Pajak.
Ayu Rosa Dewinta (2016) yang Jurnal Akuntansi Berkelanjutan
mneyatakan bahwa Leverage Indonesia. Prodi Akuntansi S1
tidak berpengaruh terhadap Tax Universitas Pamulang.
Avoidance. Hidayati, N., & Fidiana. (2017).
4. Berdasarkan hasil analisis yang Pengaruh Corporate
dilakukan secara parsial Variabel Governance Social
Capital Intensity berpengaruh Responsibility dan Good
signifikansi terhadap Tax Corporate Governance terhadap
Avoidance pada perusahaan Pengindaran Pajak. Jurnal Ilmu
Makanan dan Minuman yang Dan Riset Akuntansi, 6, 1053–

* Corresponding author’s e-mail: husnulnisa25@gmail.com,


250
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/SAKUNTALA
SAKUNTALA E-ISSN 2798-9364
Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas Akhir Secara Berkala
Vol.1 No.1 Oktober 2021

1070. Universitas Pamulang, 1(1), 89-


https://doi.org/10.1016/j.ajic.20 99.
16.04.226. Yulianti, E., Anjani, A. D.,
Lanis, R. dan G. Richardson. 2011. Nugraheni, L. P., & Prasetya, E.
Corporate Social Responsibility R. (2020). Pengaruh Investment
and Tax Agressiveness. Journal Opportunity Set, Growth
of Accounting and Public Opportunity, Dan Ukuran
Policy. 30(1): 50-70. Perusahaan Terhadap Kualitas
Moses, D, F,S (2017), Jurnal ilmu dan Laba (Studi Empiris Pada
riset akuntansi , pengaruh Perusahaan Perdagangan Jasa
profitabilitas, leverage dan Dan Investasi Yang Terdaftar
corporate governance terhadap Di Bei Periode 2016-
tax avoidance. 2018). Proceedings Universitas
Nurjannah. (2017). Pengaruh Pamulang, 1(1), 153-166.
Konservatisme Akuntansi Dan
Intensitas Modal (Capital
Intensity) Terhadap
Penghindaran Pajak (Tax
Avoidance) Dengan Dewan
Komisaris Independen Sebagai
Variabel Moderating (Studi
pada Perusahaan Perbankan
yang Terdaftar di BEI)
Nikita Antinasari, Titik Mildawati
(2017), Pengaruh Profitabilitas,
Leverage, Likuiditas, Capital
Intensity dan Inventory
Intensity terhadap Tax
Avoidance. Jurnal Ilmu dan
Riset Akuntansi 2460-0585.
Siregar, R. (n.d.). Pengaruh
Karakteristik Perusahaan
Terhadap Penghindaran Pajak
Pada Perusahaan Manufaktur Di
Bei Dini Widyawati Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STIESIA) Surabaya.
Sugiyono. 2019. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung : CV. Alfabeta
Widya, A., Yulianti, E., Oktapiani,
M., Jannah, M., & Prasetya, E.
R. (2020). Pengaruh Capital
Intensity Dan Inventory
Intensity Terhadap Tax
Avoidance. Proceedings

* Corresponding author’s e-mail: husnulnisa25@gmail.com,


251
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/SAKUNTALA

You might also like