Professional Documents
Culture Documents
Abstract
This research aims knowing the community participation in development plan meeting in
.HOXUDKDQ 0DPERUR VXEGLVWULFW RI 1RUWK 3DOX (ULFVRQ¶V WKHRU\ RQ SDUWLFLSDWLRQV XVHG LQ WKLV
study consist of participation, and participation during the period of use. This research employs
qualitative design. Informants of this research are head of Mamboro subdistrict, the head of
economic and Development Section, the head of Community Empowerment Institution and
Community that are sampled using purposive technique. While technique of data collection of this
research includes observation, in-depth interview and documentation, the technique of data
analysis includes data reduction, data presentation, and inference or verification. The result that
community participation in development plan meeting is still low. The community seems to be active
in pre-meeting. However they tend to criticize and to question the meeting that does not give any
significant contribution to them. Community participation during program implementation also
seems very low. They were not included in the process of implementation rather the government
does all parts of the work. Community during this period takes a role only as controller of
development process. Community participation during the period of use is also very low They are
still lack of awareness to maintain the development result, and this type of attitude will become and
obstacle for the development process.
Keywords: Community Participation, Meeting, Planning, Development.
123
124 e-Jurnal Katalogis, Volume I Nomor 7, Juli 2013 hlm 123-134 ISSN: 2302-2019
dana atau materi serta ikut memanfaatkan dan sehingga menimbulkan kekecewaan
menikmati hasilnya. masyarakat, selain itu masyarakat kurang
Selama ini, penyelenggaraan partisipasi paham dengan musrenbang itu sendiri serta
masyarakat di Indonesia dalam kenyataannya fenomena yang terlihat juga menunjukkan
masih terbatas pada keikutsertaan anggota keaktivan masyarakat hanya sampai pada
masyarakat dalam implementasi atau awal seperti pra musrenbang saja, tahap
penerapan program-program pembangunan selanjutnya masyarakat menunjukkan sikap
saja. Kegiatan partisipasi masyarakat masih yang kurang aktif bahkan tidak memiliki
lebih dipahami sebagai mobilisasi untuk kesadaran untuk menjaga hasil pembangunan.
kepentingan pemerintah atau Negara. Berdasarkan fenomena-fenomena yang
Keterkaitan antara ketidakadilan dikemukakan di atas, maka peneliti
pemerintah dan partisipasi masyarakat bisa merumuskan permasalahan pada penelitian ini
dikatakan sangat erat. Persoalan pembedaan yaitu bagaimana partisipasi masyarakat dalam
peran dalam lingkup ruang publik dan ruang musyawarah perencanaan pembangunan di
domestik bisa dikatakan adalah faktor utama Kelurahan Mamboro Kecamatan Palu Utara
dalam hal ini kaitannya dengan minimnya dengan tujuan untuk mengetahui partisipasi
partisipasi mereka dalam musrenbang. Faktor masyarakat dalam musyawarah perencanaan
bisa yang disebabkan budaya patriarki yang pembangunan di Kelurahan Mamboro
sudah mengakar di lingkungan masyarakat Kecamatan Palu Utara.
kita bisa dijadikan analisis awal untuk
menjawab mengapa partisipasi masyarakat METODE
sangat rendah khususnya dalam proses
musrembang dan umumnya dengan berbagai Jenis penelitian ini bersifat kualitatif,
aktivitas dalam lingkup ruang publik yang karena peneliti ingin mengumpulkan sejumlah
berkaitan dengan masyarakat luas. Fenomena informasi secara mendalam dan mendetail
minimnya partisipasi masyarakat dalam yang bertujuan untuk melakukan penafsiran
musrenbang dan dampak langsung dari terhadap fenomena sosial. Untuk memperoleh
fenomena tersebut dengan pembangunan yang infomasi yang lebih mendalam maka dalam
akan dilakukan di daerah terkait adalah bahan penelitian ini ditetapkan informan yaitu lurah
yang sangat menarik untuk dikaji lebih dalam mamboro, kepala seksi ekonomi
karena harapan masyarakat dengan pembangunan, ketua lembaga pemberdayan
pelaksanaan musrenbang sangat kompleks, masyarakan dan masyarakat yang ditentukan
namun pelaksanaanya belum sesuai dengan secara purposive. Metode pengambilan dan
yang diharapkan masyarakat khususnya pengumpulan data meliputi observasi,
masyarakat di Kelurahan Mamboro. wawancara mendalam dan dokumentasi,
Hal tersebut dibuktikan dengan hasil sedangkan teknik analisis data meliputi
observasi awal peneliti menunjukkan fakta di reduksi data, penyajian data, dan penarikan
lapangan bahwa partisipasi warga di kesimpulan (verifikasi).
Kelurahan Mamboro sangat rendah dalam
musrenbang. Faktor kurangnya sosialisasi dan HASIL DAN PEMBAHASAN
keacuhan dari warga adalah dua hal utama
yang menyebabkan rendahnya tingkat Partisipasi Masyarakat dalam
partisipasi masyarakat dalam musrenbang. Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Partisipasi yang rendah tersebut semakin di Kelurahan Mamboro Kecamatan Palu
diperparah dengan segala usulan-usulan Utara
masyarakat pada musrenbang sebelumnya Partisipasi masyarakat memiliki banyak
tidak terlaksana dan tidak menunjukkan hasil bentuk, mulai dari keikutsertaan langsung
Roy Topan Sanjaya, Partisipasi Masyarakat dalamMusyawarah Perencanaan Pembangunan «««««««« 127
catatan masyarakat atau perwakilan membawa untuk mencapai sasaran dari proses
daftar usulan permasalahan warga ditingkat pembangunan maka partisipasi masyarakat
RT/RW. sangat menentukan karena jika partisipasi
Pengamatan peneliti melihat bahwa masyarakat rendah maka program-program
disetiap RT/RW yang melakukan atau yang dijalankan cenderung belum sesuai
melaksanakan Pra Musyawarah Rencana dengan keinginan dan harapan masyarakat.
Pembangunan (Musrenbang) sudah Selain melihat pemberian usulan-usulan
melakukan mekanisme yang benar, namun dan ide dalam pelaksanaan Musyawarah
peneliti melihat bahwa partisipasi masyarakat Rencana Pembangunan (Musrenbang), maka
tersebut hanya sebatas pada tingkat RT/RW selanjutnya dapat dilihat partisipasi
saja, karena dalam pelaksanaan Musyawarah masyarakat dalam memberikan saran dan
Rencana Pembangunan (Musrenbang) di kritik dipertemuan Musyawarah Rencana
Kelurahan, masyarakat kurang aktif. Hasil Pembangunan (Musrenbang). Hasil penelitian
yang didapatkan berbeda dengan apa yang menggambarkan bahwa partisipasi
dikatakan Adisasmita (2006: 42) bahwa masyarakat pada Musyawarah Rencana
partisipasi masyarakat adalah pemberdayaan Pembangunan (Musrenbang) di Kelurahan
masyarakat, peran sertanya dalam kegiatan Mamboro terkait dengan partisipasi dalam
penyusunan perencanaan dan implementasi pemberian kritik dan saran menunjukkan
program/proyek pembangunan, dan bahwa masyarakat antusias dalam hal
merupakan aktualisasi kesediaan dan tersebut. Hasil tersebut juga menunjukkan
kemauan masyarakat untuk berkorban dan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam
berkontribusi terhadap implementasi Musyawarah Rencana Pembangunan
pembangunan. (Musrenbang) di Kelurahan Mamboro dalam
Berdasarkan hasil penelitian yang memberikan kritik sangat tinggi, hal ini
dikemukakan maka disimpulkan bahwa dikarenakan keterlibatan masyarakat pada
partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan
Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) sebelumnya yang tidak diikuti
(Musrenbang) di Kelurahan Mamboro dengan hasil yang sesuai dan berdasarkan
Kecamatan Palu Utara menunjukkan tingkat aspirasi serta usulan-usulan dari Pra
partisipasi masyarakat dalam memberikan Musyawarah Rencana Pembangunan
usul-usul dan ide-ide terlihat pada saat Pra (Musrenbang) ditingkat RT/RW.
Musyawarah Rencana Pembangunan Pengamatan peneliti di lapangan
(Musrenbang) saja sedangkan pada saat melihat bahwa partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan Musyawarah Rencana memberikan kritik dan saran terkait dalam
Pembangunan (Musrenbang) di Kelurahan proses perencanaan Musyawarah Rencana
partisipasi masyarakat masih kurang aktif. Pembangunan (Musrenbang) sangat tinggi,
Artinya masyarakat kurang merespon peneliti melihat masyarakat aktif memberikan
pelaksanaan Musyawarah Rencana kritik dan saran saat dilakukan Pra
Pembangunan (Musrenbang) yang tidak Musyawarah Rencana Pembangunan
sesuai harapan mereka. (Musrenbang), namun berbeda pada saat
Hasil tersebut juga diperkuat pendapat pelaksanaan Musyawarah Rencana
Bhattacharyya dalam Susanti (2012: 7) yang Pembangunan (Musrenbang) di Kelurahan
mengatakan partisipasi sebagai pengambilan Mamboro tingkat partisipasi yang terlihat
bagian dalam kegiatan bersama kegagalan menurun karena masyarakat sudah kurang
dalam mencapai hasil dari program respon terhadap pelaksanan Musyawarah
pembangunan tidak mencapai sasaran karena Rencana Pembangunan (Musrenbang),
kurangnya partisipasi masyarakat. Artinya bahkan menurut masyarakat bahwa mereka
Roy Topan Sanjaya, Partisipasi Masyarakat dalamMusyawarah Perencanaan Pembangunan «««««««« 129
Hal ini memberikan penjelasan bahwa baik itu dari segi tenaga maupun dari segi
pelaksanaan Musyawarah Rencana materi karena dalam pelaksanaan
Pembangunan (Musrenbang) di Kelurahan pembangunan semua telah dijalankan
Mamboro tidak melibatkan masyarakatnya pemerintah dan pihak-pihak terkait seperti
dalam proses pembangunan, karena hal Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang
tersebut telah disediakan oleh pemerintah, terkait dengan program prioritas dari hasil
baik itu pemerintah kelurahan maupun pihak- Musyawarah Rencana Pembangunan
pihak terkait seperti Satuan Kerja Perangkat (Musrenbang) sementara itu masyarakat
Daerah (SKPD) yang terkait dengan program hanya sebagai pengontrol jalannya
prioritas dari hasil Musyawarah Rencana pembangunan.
Pembangunan (Musrenbang). Partisipasi di dalam Pemanfaatan
Berdasarkan hasil teresebut tentang (utilitazion stage)
pelibatan masyarakat dalam pelaksanaan Untuk tercapainya keberhasilan
pembangunan di Kelurahan Mamboro yang pembangunan masyarakat maka segala
kaitannya dengan pelibatan dalam hal tenaga program perencanaan, pelaksanaan serta
dan materi disimpulkan bahwa masyarakat evaluasi dan pemanfatan pembangunan harus
tidak dilibatkan karena pelaksanaan melibatkan masyarakat, karena merekalah
pembangunan yang dijalankan telah yang mengetahui permasalahan dan
dilaksanakan oleh pihak-pihak terkait seperti kebutuhan dalam rangka membangun
pemerintah kelurahan maupun pihak-pihak wilayahnya sebab merekalah nantinya yang
terkait seperti Satuan Kerja Perangkat Daerah akan memanfaatkan dan menilai tentang
(SKPD) yang terkait dengan program prioritas berhasil atau tidaknya pembangunan di
dari hasil Musyawarah Rencana wilayah mereka. Adapun partisipasi
Pembangunan (Musrenbang). masyarakat dalam pemanfaatan hasil
Selain melihat pelibatan masyarakat pembangunan dalam penelitian ini adalah
dalam pelaksanan program pembangunan tentang keterlibatan masyarakat dalam
dalam hal tenaga dan materi, maka pemanfaatan program yang direncanakan
selanjutnya dapat dilihat pelibatan masyarakat serta partisipasi masyarakat dalam tahap
dalam program-program yang dijalankan. pemanfaatan dan pemeliharaan program
Hasil penelitian menggambarkan bahwa pembangunan.
pelibatan masyarakat dalam pelaksanaan Hasil penelitian menggambarkan bahwa
pembangunan di Kelurahan Mamboro partisipasi masyarakat Kelurahan Mamboro
menunjukkan bahwa masyarakat tidak dalam tahap pemanfaatan hasil pembangunan
dilibatkan dalam menjalankan program menunjukkan bahwa masyarakat dilibatkan,
pembangunan hasil Musyawarah Rencana ini artinya bahwa masyarakat dapat
Pembangunan (Musrenbang). Hasil penelitian memanfaatkan hasil pembangunan di
menunjukkan bahwa masyarakat hanya Kelurahan Mamboro karena hal tersebut
mengawal pelaksanaan pembangunan agar merupakan hasil dari aspirasi masyarakat
tidak menyimpang dari program yang ada yang diusulkan dalam pelaksanaan
sehingga pelaksanaannya juga akan sesuai Musyawarah Rencana Pembangunan
dengan keinginan masyarakat. (Musrenbang) yang dilakukan. Hal itu
Berdasarkan hasil penelitian secara menunjukkan bahwa masyarakat memiliki
keseluruhan terkait dengan partisipasi partisipasi dalam pelaksanaan pembangunan
masyarakat dalam pelaksanaan program terutama dalam memanfaatkan dan
pembangunan di Kelurahan Mamboro memelihara hasil pembangunan. Hasil
menunjukkan bahwa masyarakat tidak tersebut sesuai dengan hasil pengamatan
dilibatkan dalam pelaksanaan pembangunan, peneliti yang melihat bahwa pemanfaatan
132 e-Jurnal Katalogis, Volume I Nomor 7, Juli 2013 hlm 123-134 ISSN: 2302-2019
sadar tersebut akan menghambat jalanannya masyarakat merasa bahwa aspirasi mereka
proses pembangunan khususnya di Kelurahan didengar oleh pemerintah. Kepada pemerintah
Mamboro Kecamatan Palu Utara. kelurahan, LPM, tokoh masyarakat, tokoh
pemuda, tokoh adat, dan unsur-unsur yang
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI berpengaruh di Kelurahan Mamboro untuk
dapat memberikan penjelasan dan
Kesimpulan pemahaman kepada masyarakat secara umum
Partisipasi masyarakat dalam agar memiliki kesadaran dalam memelihara
musyawarah rencana pembangunan di hasil pembangunan karena hasil
Kelurahan Mamboro belum berjalan pembangunan tersebut sangat bermanfaat bagi
maksimal, karena partisipasi di dalam tahap masyarakat lainnya.
perencanaan masih rendah karena masyarakat Selain itu, perlunya melakukan
hanya aktif memberikan usulan dan ide saat sosialisasi terkait dengan Peraturan Walikota
pra musrenbang, dan masyarakat hanya aktif Palu Nomor 17 Tahun 2006 tentang Pedoman
memberikan kritik dan saran namun kritik Penyelenggaraan dan Petunjuk Teknis
yang dilakukan bukan untuk memberikan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan
usulan melainkan untuk mempertanyakan Pembangunan Kelurahan, Musyawarah
keberadaan pelaksanaan musrenbang yang Perencanaan Pembangunan Kecamatan,
hasilnya tidak sesuai dengan harapan Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah dan
masyarakat. Partisipasi di dalam tahap Musyawarah Perencanaan Pembangunan
pelaksanaan menunjukkan masyarakat tidak Kota, agar masyarakat menjadi lebih
dilibatkan, baik itu dari segi tenaga maupun memahami tentang pentingnya pelaksanaan
materi karena dalam pelaksanaan dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan semua telah dijalankan Musrenbang. Kemudian kepada pihak terkait
pemerintah dan pihak terkait seperti SKPD seperti kalangan Legislatif untuk lebih
yang terkait program prioritas hasil memperhatikan keadaan di daerah
musrenbang sementara itu masyarakat hanya pemilihannya khususnya di Kelurahan
sebagai pengontrol jalannya pembangunan. Mamboro karena dalam penentuan anggaran
Partisipasi di dalam pemanfaatan belum ditentukan dan melalui DPRD sehingga peran
maksimal, karena masih terdapat kelompok dari kalangan legislatif dalam menyuarakan
masyarakat yang kurang memiliki kesadaran aspirasi masyarakat sangat membantu proses
menjaga dan memelihara hasil pembangunan pembangunan.
dengan menunjukkan sikap yang kurang sadar
yang akan menghambat jalanannya UCAPAN TERIMA KASIH
pembangunan.
AlhamdulillahirabbilµDODPLQ 6HOXUXK
Rekomendasi puji hanya bagi ALLAH SWT yang telah
Berdasarkan kesimpulan yang melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya,
didapatkan, maka direkomendasikan kepada dan shalawat serta salam disampaikan kepada
kepada pihak terkait dengan pelaksanaan Junjungan Nabi Akhir Zaman Rasulullah
musrenbang di Kalurahan Mamboro harus Muhammad SAW. Sangat disadari oleh
melihat beberapa aspek, seperti masalah peneliti bahwa penuyusunan artikel ini dapat
perencanaan musrenbang yang lebih terlaksana KDQ\D NDUHQD NXDVD $OODK 7D¶DOD
memberikan ruang kepada masyarakat untuk sehingga penyusunan artikel dengan judul
memberikan usulannya serta lebih ´Partisipasi Masyarakat dalam Musyawarah
mengutamakan dan memprioritaskan usulan Rencana Pembangunan di Kelurahan
yang sesuai dengan usulan masyarakat agar Mamboro Kecamatan Palu Utara´ GDSDW
134 e-Jurnal Katalogis, Volume I Nomor 7, Juli 2013 hlm 123-134 ISSN: 2302-2019
diselesaikan dengan baik. Artikel ini disusun Pemberdayaan: Sebuah Buku Pegangan
untuk memenuhi salah satu persyaratan guna Bagi Para Praktisi Lapangan. Jakarta:
memperoleh gelar Sarjana Strata Dua (S2) Yayasan Obor Indonesia.
pada Program Studi Magister Ilmu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54
Administrasi Publik di Program Pascasarjana Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Universitas Tadulako Palu. Maka dalam Peraturan Pemerintah.
kesempatan ini, saya menghaturkan Peraturan Walikota Nomor 3 Tahun 2004,
penghargaan dan terima kasih yang setulus- Tentang Pedoman Penyelenggaraan dan
tulusnya kepada Dr. Muzakir Tawil, M.Si. Petunjuk Teknis Pelaksanaan
dan Dr. Muh. Khairil, M.Si. selaku ketua dan Perencanaan Pembangunan Partisipatif.
anggota tim pembimbing serta penyunting, Peraturan Walikota Nomor 17 Tahun 2006
penyunting ahli dan ketua penyunting yang tentang Pedoman Penyelenggaraan dan
telah memberikan bimbingan dan petunjuk Petunjuk Teknis Pelaksanaan
dalam penyelesaian penulisan artikel ini. Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Kelurahan.
DAFTAR RUJUKAN Slamet, Y. 1994. Pembangunan Masyarakat
Berwawasan Partisipasi. Surakarta:
Adisasmita, Rahardjo. 2006. Pembangunan Sebelas Maret University Press.
Perdesaan dan Perkotaan. Yogyakarta: Susanto, Hari dan Asep S. 2000.
Graha Ilmu. Pembangunan Berbasis
Cohen, J.M. N.T, Upoff. 1980. Rural Pemberdayaan (Kasus Kalimantan
Development Participation. New York: Barat). Bogor: PT. Sarbi Moerhani
Ishaca. Lestari.
Conyers, Diana. 1991. Perencanaan Sosial di Undang-Undang Negara Republik Indonesia
Dunia ketiga. Yogyakarta: UGM Press. Tahun 1945.
Laporan Kegiatan Musrenbang Tahun 2012 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
Kelurahan Mamboro Kecamatan Palu Tentang Pemerintah Daerah.
Utara kota Palu. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
Mikkelsen, Britha. 1999. Metode Penelitian tentang Sistem Perencanaan
Partisipatoris dan Upaya-upaya Pembangunan Nasional (SPPN).