You are on page 1of 8

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARAH RENCANA

PEMBANGUNAN DESA DI DESA MILANGODAA KECAMATAN TOMINI


KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN

Yusril Mohulaingo1, Dr. Hj. Ellys Rachman, S.Sos., M.Si2, Teti Thalib, S.A.P., M.Si3
1,2
Universitas Bina Taruna Gorontalo, Republik Indonesia
yusrilmohulaingo1999@gmail.com

Abstract : The purpose of this study is to compile a summary of the public participation in the
village development plan debate in Milangodaa village and Tomini district of Bolaang
Mongondow South. Descriptive study using a qualitative approach is the research methodology
employed. In-depth interviews with several informants are used for data collection, in addition
to secondary data pertaining to research concerns being seen and recorded. The research's
findings indicated that until the community's development program was decided upon and
improperly implemented, the residents of the hamlet of Milangodaa had not completely
participated in following the racing's events. This is due to the fact that many Milangodaa locals
are preoccupied with their own occupations, which include earning a living or attending to basic
necessities. Another major issue is that the public has not been socialized or informed about the
village development plan's operations by the government. This has grown to be a significant
barrier to guaranteeing the community's active involvement in the decision-making process
regarding the village's future. elements that have contributed to the general public's ignorance
of the significance of musrenbang in the milangodaa village. One is the BPD's and the village
government's lack of socialization and education. Sometimes village development plan
outcomes are dispersed within a small radius, making them inaccessible to certain communities.

Keywords: Public participation, Socialization, Public Understanding

Abstrak: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman secara
menyeluruh atau gambaran mengenai suatu hal. tentang Partisipasi Masyarakat Dalam
Musyawarah Rencana Pembangunan Desa di Desa Milangodaa Kecamatan Tomini
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Studi deskriptif menggunakan pendekatan
kualitatif adalah metodologi penelitian yang digunakan. Wawancara mendalam dengan
beberapa informant, pengamatan, dan rekaman data sekunder yang relevan dengan
subjek penelitian adalah metode yang digunakan untuk pengumpulan data. Hasil
penelitian menyimpulkan bahwa kesadaran masyarakat desa milangodaa dalam hal
Partisipasi untuk mengikuti kegiatan musrenbang sehingganya penentuan program
pembangunan bagi masyarakat belum terlaksana dengan baik. Hal ini dikarenakan
Banyak warga Desa Milangodaa yang sibuk dengan pekerjaan mereka sendiri, seperti
mencari nafkah atau mengurus kebutuhan sehari-hari. Dan kemudian, kurangnya
sosialisasi atau pemberitahuan yang dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat
dalam kegiatan musyawarah rencana pembangunan desa adalah suatu permasalahan
yang signifikan. Hal ini menjadi kendala utama dalam memastikan partisipasi aktif
masyarakat dalam proses pengambilan keputusan terkait pembangunan desa. faktor
yang menyebabkan kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya
musrenbang di desa milangodaa. Salah satunya adalah kurangnya sosialisasi dan
edukasi yang dilakukan oleh pemerintah desa dan BPD. Kadang kalah, informasi
mengenai musyawarah rencana pembangunan desa hanya tersebar dalam lingkaran
terbatas, sehingga tidak semua masyarakat dapat mengaksesnya dengan mudah.

Kata Kunci: Kesadaran Masyarakat, Sosialisasi, Pemahaman Masyarakat

PENDAHULUAN
(ARIDESY, 2022) Pembangunan nasional perlu diterapkan secara merata di
seluruh wilayah Indonesia. Untuk melaksanakan kewajiban mencapai Tujuan Nasional,
pemerintah di semua tingkatan – dari nasional hingga lokal – dapat berkolaborasi untuk
membangun lebih menyeluruh, efisien, dan efektif untuk memberikan keuntungan
terbesar kepada keseluruhan, yang didefinisikan sebagai orang, bangsa, dan negara.
Pembangunan adalah proses menggabungkan beberapa aspek keberadaan suatu
bangsa, seperti unsur-unsur politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan dan
keamanan. Pembangunan ini dilakukan dengan merencanakan, menyeluruh, terarah,
terintegrasi, secara bertahap, dan berkelanjutan, dengan tujuan meningkatkan
kemampuan nasional untuk mencapai tingkat kehidupan yang sejajar dan bersaing
dengan negara-negara yang lebih maju.
(Ii & Pustaka, 2015) Pembangunan adalah suatu upaya untuk meningkatkan
kapasitas komunitas secara berkelanjutan dalam jangka panjang. Oleh karena itu,
perencanaan yang teliti dan akurat menjadi suatu keharusan. Ini berarti bahwa
perencanaan harus mencakup aspek-aspek seperti waktu, lokasi, dan metode
pembangunan, dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial yang
berkelanjutan. Dengan kata lain, para perencana pembangunan harus memiliki
kemampuan untuk meramalkan dampak pembangunan dalam periode pendek dan
panjang.
Penyertaan masyarakat dalam pembangunan merupakan keperluan asas seperti
keperluan pakaian, makanan, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan dan pengangkutan.
Partisipasi masyarakat adalah hak yang mendasar, oleh karena itu, diperlukan
pemberian kesempatan kepada masyarakat untuk menjalankan hak tersebut dalam
rangka mencapai tujuan pembangunan. Kesempatan ini memiliki signifikansi karena
pembangunan bertujuan untuk meningkatkan standar hidup masyarakat sesuai dengan
aspirasi mereka. Masyarakat sebagai objek pembangunan bermakna masyarakat
(terdedah) yang artinya terkena secara langsung dengan dasar dan aktiviti
pembangunan. Dalam hal ini adalah perlu masyarakat ikut terlibat sama ada dari segi
(penggubalan dasar) dalam bahasa melayu yaitu formulasi kebijakan dan aplikasi
kebijakan, kerana mereka dianggap lebih tahu tentang kondisi lingkungannya.(Ii &
Literatur, 2014)
Pada saat ini sejauh ini musrenbangdes yang diselenggarakan oleh desa
milangodaa yang dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2022, dan selanjutnya banyak
mengalami hambatan diantaranya adalah banyak masyarakat yang tidak ikut atau hadir
dalam kegiatan musyawarah tersebut, Padahal kegiatan tersebut sangat bermanfaat
bagi masyarakat dalam mengutarakan aspirasinya. Belum lagi program yang dihasilkan
dari Musyawarah tersebut sebagian besar tidak terialisasi misalnya program yang
dihasilkan pada musyawarah tersebut adalah jalan kebun, akan tetapi pada saat
pengesahan yang lahir adalah program drinase. Demikian, dari uraian di atas peneliti
tertarik melakukan Penelitian ini dengan judul “Partisipasi Masyarakat dalam
Musyawarah Rencana Pembangunan Desa di Desa Milangodaa Kecamatan Tomini
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan”.
Pada penelitian sebelumnya Fikri Azhar Partisipasi Masyarakat Dalam
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) di Kelurahan Pegirian
Kecamatan Semampir Kota Surabaya, Lisda Van Gobel Partisipasi masyarakat dalam
(musrenbang) di tapadaa kecamatan botumoito kabupaten bualemo, Rizki Handika
Pertisipasi Masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
(MUSRENBANGDES) di Gambong Cumbok Niwa Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie,
Adapun beberapa penelitian-penelitian di tadi dapat ditarik persamaan dan perbedaan
dari penelitian-penelitian di atas, persamaannya adalah ketiga penelitian di atas
menggunakan metode penelitian yang sama, yaitu metode penelitian kualitatif bersifat
deskriptif, dan perbedaannya terletak pada tempat yang berbeda dan fokus yang
berbeda.
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : untuk
mengetahui Bagaimana Pemahaman Masyarakat dalam Program Pembangunan di desa
milangodaa kecamatan tomini kabupaten bolaang mongondow selatan. Secara
akademis, diharapkan bahwa temuan dari studi ini akan berharga sebagai kontribusi
ilmiah untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan sebagai sumber informasi untuk
penelitian masa depan atau pihak-pihak yang berkepentingan lainnya di bidang terkait.
Sedangkan Secara Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan
pertimbangan masyarakat dalam perencanaan pembangunan di desa milangodaa
kecamatan tomini kabupaten bolaang mongondow selatan.

KAJIAN PUSTAKA

Kesadaran Masyarakat

(Jeklin et al., 2016) Partisipasi masyarakat merupakan hak yang dimiliki oleh
masyarakat untuk berperan aktif dalam setiap tahap proses penyelenggaraan
pembangunan, dari perencanaan awal hingga pelaksanaan, pengawasan, dan
pelestarian lingkungan. Dalam konteks ini, masyarakat bukan sekadar menerima
fasilitas dan manfaat, melainkan menjadi subjek pembangunan yang berlangsung secara
berkelanjutan.
Komitmen masyarakat terhadap pengembangan, termasuk keterlibatan mereka
dalam merancang dan melaksanakan inisiatif dan program pengembangan yang
dilakukan secara lokal, tercermin dalam partisipasi anggota. Kemampuan dan keinginan
penduduk untuk berkorban dan berpartisipasi dalam pelaksanaan proyek atau program
terwujud melalui partisipasi atau peran dalam pengembangan pedesaan. Dipahami
bahwa anggaran pengembangan yang bersedia agak terbatas meskipun proyek atau
program sangat dibutuhkan; oleh karena itu, upaya harus dilakukan untuk
meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengembangan program. (Inta
Sulisdiyanti, 2017)
Partisipasi masyarakat berarti masyarakat ikut serta dalam proses pengambilan
keputusan dan menjalankan proyek, dan pada saat yang sama masyarakat juga
merasakan manfaat dari kebijakan proyek. Selain itu, masyarakat harus dilibatkan
dalam evaluasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(Villela, 2013)

Sosialisasi
Untuk menjadi jenis orang yang diterima dalam komunitas mereka, orang harus
menghabiskan seluruh hidup mereka mempelajari kebiasaan, nilai-nilai, dan cara hidup yang
berlaku di dalam kelompok itu. Proses ini dikenal sebagai sosialisasi. (RDWI SETYONINGTIAS,
2018). Menurut (Amalia Yunia Rahmawati, 2020) sosialisasi merupakan proses sosial tempat
seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku yang sesuai dengan
perilaku orang-orang disekitarnya.
Menurut minat seseorang dan komunitas, fungsi sosialisasi jatuh ke dalam dua kelompok.
Dalam hal preferensi pribadi, sosialisasi memfasilitasi kemampuan individu untuk
mengidentifikasi, menerima, dan menyesuaikan diri dengan norma, nilai, dan struktur sosial
yang ada di masyarakat. (Suparyanto dan Rosad (2015, 2020)

Pemahaman Masyarakat
Pemahaman adalah mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan
yang dipelajari. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam menguraikan isi pokok dari suatu
bacaan, mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk lain, seperti rumus
matematika ke dalam bentuk kata-kata, membuat perkiraan tentang kecenderungan yang
nampak dalam data tertentu, seperti dalam grafik.(Crystallography, 2016)
Kemampuan untuk menafsirkan dan menjelaskan apa pun dikenal sebagai pemahaman;
seseorang yang memiliki kemampuan ini akan dapat memperjelas atau mengulangi apa yang
telah mereka pelajari. Selain itu, dia dapat terhubung dengan masa kini dan masa depan bagi
mereka yang mengerti, dan dia dapat menawarkan interpretasi atau interpretasi secara luas
berdasarkan keadaan di sekitarnya. (Maiti & Bidinger, 2011)
Kemampuan untuk menggunakan bahasa untuk menafsirkan atau mereplikasi informasi
dikenal sebagai pemahaman. Agar pengetahuan dapat diterapkan dan menghasilkan perspektif
asli atau cara berpikir tentang sesuatu, pemahaman adalah tahap atau sarana untuk mencapai
tujuan. (Widya, 2018)
METODE PENELITIAN
Studi ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Mengumpulkan data secara
sistematis, mengklasifikasikannya, menggambarkan dan menafsirkan informasi yang
diperoleh dari pengamatan, wawancara, dan dokumentasi adalah semua bagian dari
ilmu pengetahuan. (Daud Sutiyanto, 2010) Adapun dalam penelitian ini adalah
Partisipasi Masyarakat dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Desa di Desa
Milangodaa Kecamatan Tomini Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Metodologi
studi ini deskriptif; yaitu, ia menyajikan, karakterisasi subjek studi proposisial,
menafsirkan lingkungan saat ini, dan kemudian melakukan analisis..(Ii, 2023)
Data yang digunakan dalam penelitian dibagi menjadi dua kategori: data primary
(master) dan data skeleton. (supporters). Dari mana data untuk penelitian ini berasal,
itu adalah: Peneliti mendapatkan berbagai sumber yang berhubungan Partisipasi
Masyarakat dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Desa di Desa Milangodaa
Kecamatan Tomini Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, yang di dapatkan secara
langsung dari hasil wawancara di Desa Milangodaa Kecamatan Tomini. Informasi yang
dipilih oleh peneliti adalah Kepala Desa, Ketua BPD, Tokoh Masyarakat, Masyarakat.
Data sekunder adalah Data yang didapatkan dari bahan Pustaka. Dengan demikian, para
peneliti akan mendapatkan informasi ini dari penyelidikan perpustakaan mereka pada
materi. tentang Partisipasi Masyarakat dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Desa
di Desa Milangodaa Kecamatan Tomini Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan penelitian ini yaitu untuk
memperoleh gambaran yang jelas tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Musyawarah
Rencana Pembangunan Desa di Desa Milangodaa Kecamatan Tomini Kabupaten Bolaang
Mongondow Selatan yang dilihat dari tiga fokus yakni; Kesadaran masyarakat,
Sosialisasi, dan Pemahaman Masyarakat.

Kesadaran Masyarakat
Kesadaran yang dimaksud dalam Penelitian ini adalah partisipasi atau kesadaran
masyarakat dalam mengikuti kegiatan musyawarah rencana pembangunan desa.
Terlihat bahwa Kesadaran masyarakat dalam musyawarah rencana pembangunan desa
selama ini masyarakat desa milangodaa belum sepenuhnya berpartisipasi dalam
mengikutu kegiatan musrenbang sehingganya penentuan program pembangunan bagi
masyarakat belum terlaksana dengan baik. Hal ini di pengaruhi oleh kesadaran
masyarakat yang pada umumnya belum menyadari bahwa program pembangunan ini
sangat penting bagi masyarakat.

Sosialisasi
Mendorong keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan pembangunan
desa membutuhkan sosialisasi, yang merupakan elemen penting. Ada beberapa faktor
yang dapat menjadi penyebab kurangnya sosialisasi ini. Salah satunya adalah
keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran yang dimiliki pemerintah desa. Dalam
banyak kasus, kami tidak memiliki personel yang cukup untuk melakukan sosialisasi
secara intensif kepada seluruh masyarakat desa. Selain itu, keterbatasan anggaran juga
membatasi kemampuan kami untuk mengadakan pertemuan atau menyediakan materi
sosialisasi yang memadai

Pemahaman Masyarakat
Kemampuan untuk memprediksi bahwa seseorang akan dapat memahami makna
atau konsep, keadaan, dan fakta yang mereka ketahui adalah pemahaman. Masyarakat,
di sisi lain, adalah sekumpulan orang, atau sejumlah besar orang, yang hidup bersama,
berkolaborasi untuk kepentingan bersama, dan mempertahankan norma, kebiasaan,
dan hukum di lingkungan mereka.

Pemahaman masyarakat mengenai pentingnya musyawarah rencana pembangunan


desa. Hal ini dapat menjadi hambatan dalam mencapai pembangunan yang
berkelanjutan dan memenuhi kebutuhan masyarakat secara efektif. Pertama, terkadang
kurangnya sosialisasi dan informasi yang memadai mengenai musyawarah rencana
pembangunan desa. Kedua, adanya kesenjangan dalam tingkat pendidikan dan literasi
di desa kami juga dapat mempengaruhi pemahaman masyarakat terkait pentingnya
musyawarah ini.

SIMPULAN
Secara keseluruhan dapat disimpulkan Kurangnya Kesadaran Masyarakat,
sosialisasi yang belum baik dan pemahaman masyarakat yang belum sepenuhnya
dapat menunjang Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) di
Desa Milangodaa sehingga menjadi faktor penghambat pembangunan itu sendiri.
Adapun beberapa saran diantaranya sebagai berikut:
1. Diperlukan adanya bentuk peningkatan partisipasi atau kesadaran masyarakat
dalam musyawarah rencana pembangunan desa (Musrenbangdes) di Desa
Milangodaa. Sehingga dapat menunjang kesejahtraan hidup masyarakat pada
umumnya dan taraf kesehatan hidup mereka.
2. Pemerintah Desa perlu meningkatkan upaya sosialisasi dan pemberitahuan
kepada masyarakat tentang musyawarah rencana pembangunan desa
(Musrenbangdes) di Desa Milangodaa.
3. Diperlukan adanya bentuk peningkatan pemerintah desa dalam
menginformasikan kegiatan musyawarah desa agar masyarakat paham apa yang
dilaksanakan oleh pemerintah dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Desa
(Musrenbangdes) di Desa Milangodaa.

DAFTAR RUJUKAN

Amalia Yunia Rahmawati. (2020). BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG


SOSIALISASI. July, 1–23.
ARIDESY, P. (2022). Pengaruh Jumlah Penduduk, Tingkat Upah Minimum Regional
Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka Kota
Tasikmalaya Tahun 2009-2019. 1, 10–41.
http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/5440
Crystallography, X. D. (2016). BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1–23.
Daud Sutiyanto. (2010). BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. 1–
23.
Ii, B. A. B. (2023). BAB II Tinjauan Pustaka Dan Metode Pengamatan. 8–29.
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiEifG
s2or7AhUtELcAHa0YA_4QFnoECBEQAQ&url=https%3A%2F
%2Fdigilib.uns.ac.id%2Fdokumen%2Fdownload
%2F62297%2FMjk0Mzc5%2FProsedur-Kerja-pada-Sub-Bagian-Hubungan-
Langganan-d
Ii, B. A. B., & Literatur, T. (2014). Indria Septian Kusnaeni, 2014 Hubungan
Partisipasi Masyarakat Dengan Pembangunan Politik Di Desa Rancajawat
Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.
Ii, B. A. B., & Pustaka, T. (2015). Unikom_Aurezky%20Sugara_Bab%20Ii. 38, 1–21.
Inta Sulisdiyanti. (2017). Partisipasi Masyarakat Dalam…, Inta Sulisdiyanti, FKIP,
UMP, 2017. 6–15.
Jeklin, A., Bustamante Farías, Ó., Saludables, P., Para, E., Menores, P. D. E.,
Violencia, V. D. E., Desde, I., Enfoque, E. L., En, C., Que, T., Obtener, P.,
Maestra, G. D. E., & Desarrollo, E. N. (2016). BAB II TINJAUAN PUSTAKA
TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT. Correspondencias & Análisis, 15018,
1–23.
Maiti, & Bidinger. (2011). Landasan Teoritis, pemahaman nasabah - skripsi. Journal
of Chemical Information and Modeling, 53(9), 8–33.
RDWI SETYONINGTIAS. (2018). Dasar-Dasar Sosialisasi. Jurnal Administrasi
Publik, 156.
Suparyanto dan Rosad (2015. (2020). Pengertian Sosialisasi, Tujuan, Macam,
Fungsi, Media, Dan Contohnya. Suparyanto Dan Rosad (2015, 5(3), 248–253.
http://eprints.ums.ac.id/87414/4/BAB II.pdf
Villela, lucia maria aversa. (2013). Partispatif Masyarakat Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699.
Widya, L. (2018). Pemahaman dan pengamalan Agama Islam Siswa SMP Negeri 2
Tanjung Pura. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699.

You might also like